• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPRESI ESTETIS OBJEK TULANG RUSUK MANUSIA DALAM KARYA SENI LUKIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPRESI ESTETIS OBJEK TULANG RUSUK MANUSIA DALAM KARYA SENI LUKIS."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………

LEMBAR PERNYATAAN ………... i

KATA PENGANTAR ……….. ii

UCAPAN TERIMAKASIH ………. iii

ABSTRAK ………. v

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR BAGAN ……… x

DAFTAR GAMBAR ……… x

BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ………... 1

B.Rumusan Masalah ……… 3

C.Tujuan Penciptaan ……….... 4

D.Manfaat Penciptaan ………. 4

E.Sistimatika Penulisan ………...………… 5

BAB II : LANDASAN PENCIPTAAN ……….. 6

A.KAJIAN PUSTAKA ……….. 6

1. Seni Lukis ……… 6

2. Unsur Unsur dalam Seni Lukis ……….. 17

3. Objek sebagai Subjek Matter ………. 19

(2)

5. Prinsip-prinsip Dasar Seni Rupa ..……….. 20

6. Teknik dan Medium ……….. 23

B.KAJIAN EMPIRIK ……….. 29

C.KONSEP PENCIPTAAN ……… 31

BAB III : METODE PENCIPTAAN ……….. 32

A.KAJIAN SUMBER GAGASAN ……….. 32

1. Eksplorasi Eksternal ………... 32

2. Eksplorasi Internal ……….. 32

B.VISUALISASI GAGASAN ………. 34

1. Persiapan Media ………. 34

2. Pembuatan Sketsa ………... 34

3. Memindahkan Sketsa pada Kanvas ……… 34

4. Implementasi Konsep Estetis ………. 34

5. Finishing Karya ……… 34

BAB IV : VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA ………... 36

A.EKSPLORASI GAGASAN PENCIPTAAN ……… 36

B.VISUALISASI KARYA ……….. 40

1. Persiapan Medium Alat dan Bahan ……… 41

a. Alat- Alat yang Digunakan ……….. 41

b. Bahan yang Digunakan ……….. 43

(3)

a. Sketsa 1 ………. 45

b. Sketsa 2 ………. 47

c. Sketsa 3 ………. 49

d. Sketsa 4 ………. 51

e. Sketsa 5 ………. 53

f. Sketsa 6 ………. 55

3. Kontemplasi, Stimulasi dan Simulasi ……… 57

4. Berkarya ……… 57

a. Teknik Berkarya ………... 57

1) Membuat Garis ……….. 58

2) Membuat Bidang ………... 59

3) Mengolah Gelap Terang ……… 59

4) Membuat Tekstur ……….. 60

b. Penciptaan Karya ………. .60

1) Penciptaan Karya 1 ……… 61

2) Penciptaan Karya 2 ……… 63

3) Penciptaan Karya 3 ……… 65

4) Penciptaan Karya 4 ……… 67

5) Penciptaan Karya 5 ……… 69

6) Penciptaan Karya 6 ……… 70

C.ANALISIS KARYA ……… 72

1. Analisis Karya 1 ……… 74

(4)

3. Analisis Karya 3 ……….. 79

4. Analisis Karya 4 ……….. 81

5. Analisis Karya 5 ……….. 83

6. Analisis Karya 6 ……….. 85

BAB V : KESIMPULAN A.Kesimpulan ……… 86

B.Saran ……….……. 88

DAFTAR PUSTAKA ……….. viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………. ix

LAMPIRAN

(5)

DAFTAR BAGAN

A.Bagan 1 Pengkajian Sumber Gagasan ……….… 33

B.Bagan II Bagan Proses Perwujudan Karya ………. . 35

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Jean Francois Millet “The Gleners” ………. 9

Gambar 2.2. Claude Monet “Sun Rise”……….. 10

Gambar 2.3. Henri Rousseau “Hundret Jahre Freiheit”………. 11

Gambar 2.4. Van Gogh “Starry Night”……….. 12

Gambar 2.5. Pablo Picasso “Les Demoiselles D’Avignon”……….. 13

Gambar 2.6. Henry Mattise ……… 14

Gambar 2.7. Salvador Dalli “Persistence of Memori” ……….. 15

Gambar 2. 8. Hannah Hoch “Cut With The Dada Kitchen Knife”……… 16

Gambar 2.9 Willem De Kooning “Ganesvoort Steet” ………. 17

Gambar 2.10 Wassily Kandinsky “First Abstract Watercolor” …………. 24

Gambar 2.11 Claude Monet “Nympheas” ……….. 24

Gambar 2.12 Jean Michel Basquiat “Catharsis”……… 25

Gambar 2.13 Maxim Ksuta “Collage Portraits Of His Friends” ………… 26

Gambar 2.14 Contoh Lukisan Menggunakan Teknik Airbrush …………. 27

Gambar 2.15 Tulang Rusuk Manusia ………. 29

Gambar 4.1. Studi Bentuk ………. 37

Gambar 4.2. Simulasi ……… 38

Gambar 4.3. Kuas ……….. 41

(6)

Gambar 4.5 Peralatan Pendukung ……… 42

Gambar 4.6 Kanvas ……….. 43

Gambar 4.7 Cat Akrilik ……… 43

Gambar 4.8 Bahan Pendukung ……….… 44

Gambar 4.9. Sketsa 1 ………. 45

Gambar 4.10. Pembuatan Sketsa 1 ……….. 46

Gambar 4.11 Sketsa 2 ………. 47

Gambar 4.12 Pembuatan Sketsa 2 ……….. 48

Gambar 4.13 Sketsa 3 ………. 49

Gambar 4.14 Pembuatan Sketsa 3 ……….. 50

Gambar 4.15 Sketsa 4 ……… 51

Gambar 4.16 Pembuatan Sketsa 4 ………. 52

Gambar 4.17 Sketsa 5 ……… 53

Gambar 4.18 Pembuatan Sketsa 5 ………. 54

Gambar 4.19 Sketsa 6 ……… 55

Gambar 4.20 Pembuatan Sketsa 6 ………. 56

Gambar 4.21 Teknik Pelototan Cat ……… 58

Gambar 4.22 Goresan Cat Menggunakan Kuas Ukuran 1 ………. 58

Gambar 4.23 Goresan Cat Menggunakan Kuas Ukuran 2,5 ……….. 58

Gambar 4.24 Sapuan Menggunakan Kuas Ukuran 1,5 ……….. 59

Gambar 4.25 Sapuan Menggunakan Kuas Ukuran 2,5 ……….. 59

Gambar 4.26 Pengelolaan Gelap Terang pada ……… ………… 59

(7)

Gambar 4.27 Pengelolaan Gelap Terang pada ….…... ………... 60

Cat yang Sudah Kering (Teknik Kering Gambar 4.28 Goresan pada Cat yang Masih Basah ……… 60

Gambar 4.29 Tekstur oleh Teknik Penguasan ………. 60

Gambar 4.30 Awal Proses Berkarya 1 ………. 61

Gambar 4.31 Proses Karya 1 ……… 62

Gambar 4.32 Awal Proses Berkarya 2 ……… 63

Gambar 4.33 Proses Karya 2 ……….. 64

Gambar 4.34 Awal Proses Berkarya 3 ……… 65

Gambar 4.35 Proses Karya 3 ……….. 66

Gambar 4.36 Awal Proses Berkarya 4 ……….. 67

Gambar 4.37 Proses Karya 4 ……….. 68

Gambar 4.38 Proses Karya 5 ……….. 69

Gambar 4.39 Awal Proses Karya 6 ……… 70

Gambar 4.40 Proses Karya 6 ……….. 71

Gambar 4.41 Karya 1 Harmoni ……….. 73

Gambar 4.42 Karya 2 Struktur ……….. 76

Gambar 4.43 Karya 3 Konflik ……… 78

Gambar 4.44 Karya 4 Dinamika ……… 80

Gambar 4.45 Karya 5 Iga ……….. 82

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penciptaan

Seni lukis adalah cabang seni rupa yang dekat dengan penulis. Bagi penulis

seni lukis merupakan upaya penggalian gagasan dan rasa estetis yang

diekspresikan dalam bentuk nyata (terindra). Melalui karya lukis seseorang dapat

mengenal jiwa pelukis. Jacob Sumardjo memaparkan pemikiran Leo Tolstoy

tentang hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat, yang menyatakan

bahwa seniman memberikan perasaan atas pengalaman hidupnya kepada manusia

lain (masyarakat) lewat benda seni. Menurutnya, seni adalah ungkapan perasaan

seniman yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa

yang dirasakannya. (Sumarjo, 2000 : 62)

Objek dalam lukisan dapat dijadikan “kendaraan” berekspresi untuk

merepresentasikan persepsi dan gagasan estetis yang dimiliki pelukis. Bukan

hanya menjadi “kendaraan”, pelukis dan objek bahkan menjadi satu kesatuan

dalam upaya mewujudkan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Pernyataan

tentang objek tersebut seperti apa yang diutarakan Nashar dalam salah satu

(9)

Kutipan di atas memberi sebuah pencerahan bagi penulis, untuk

memaparkan sebuah gagasan yang muncul dari “dalam” tentang bentuk tulang

rusuk dan memvisualisasikannya secara bertahap melalui konsep yang akan

menjadi pedoman proses secara keseluruhan dalam penciptaan karya seni lukis.

Tulang rusuk (ribs) merupakan bagian yang penting dari tubuh manusia.

Tulang rusuk melindungi dada, paru-paru, jantung, hati, dan organ vital lainnya di

rongga dada. Selain fungsinya sebagai pelindung organ, tulang-tulang rusuk

(bersama rangka lainnya). Juga berfungsi sebagai penyangga tubuh kita agar dapat

tegak dan seimbang.

Di samping itu rusuk selalu bergerak rutin sesuai dengan gerak paru-paru

mengembang dan mengempis ketika kita bernafas. gerak dinamis rusuk

tergantung tekanan oksigen yang dibutuhkan paru-paru. Hal tersebut dikarenakan

tulang rusuk terhubung dengan tulang rawan kosta yang bersifat elastis.

Bagi para penyair, tulang rusuk merupakan suatu perumpamaan sebagai

“teman hidup”. Menurut ahli anatomi, tulang rusuk adalah “menara kekuatan dan

pelindung organ”. Kitab-kitab suci mengatakan tulang rusuk merupakan awal

mula kaum wanita, bahwa Tuhan menciptakan wanita dari salah satu rusuk

laki-laki. Di Kitab kejadian ayat 2 pasal 21- 25 menyebutkan:

Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak, ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu tulang rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.

Semua itu memperkuat pendapat bahwa tulang rusuk manusia dapat

(10)

tulang rusuk tersebut akhirnya membangun berbagai imajinasi dan fantasi penulis

untuk mengeksplorasi ide estetik dan menuangkannya menjadi karya seni lukis.

Seperti yang dikemukakan oleh Alan E Nourse (1980: 9)

Kebanyakan, terutama seniman dan orang yang sedang bercinta memiliki semacam apresiasi estetis terhadap bentuk luar tubuh manusia,. Namun hanya sedikitlah antara kita yang menyediakan waktu untuk memahami struktur dan fungsi dalamnya yang jauh lebih rumit daripada ciptaan komputer atau

mekanik manapun…

Pendapat tersebut menjadi motivasi yang “berarti“ bagi penulis untuk segera

melaksanakan proses penciptaan karya lukis. Gagasan yang muncul didasari

ketertarikan serta rasa estetis terhadap tulang rusuk manusia melatarbelakangi

penulis untuk mewujudkan karya dengan tema “Ekspresi Estetis Objek Tulang

Rusuk dalam Karya Seni Lukis”

B.Rumusan Masalah Penciptaan

Berdasarkan latarbelakang penciptaan di atas maka dapat dirumuskan

masalah penciptaan sebagai berikut.

1. Bagaimana mengeksplorasi gagasan tulang rusuk ke dalam konsep berkarya

seni lukis?

2. Bagaimana memvisualisasikan tulang rusuk manusia sebagai subject matter

dalam karya seni lukis?.

3. Bagaimana bentuk karya seni lukis yang memvisualisasikan gagasan subjek

(11)

C.Tujuan Penciptaan

Berdasarkan rumusan masalah penciptaan di atas, tujuan penciptaan karya

seni lukis ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan proses eksplorasi gagasan tulang rusuk kedalam karya seni

lukis.

2. Mendeskripsikan proses visualisasi tulang rusuk manusia sebagai subject

matter dalam karya seni lukis.

3. Mendeskripsikan analisis bentuk karya seni lukis yang memvisualisasikan

gagasan subjek matter tulang rusuk manusia

D.Manfaat Penciptaan

1. Bagi penulis disamping sebagai media ekspresi, proses eksplorasi dan

visualisasi gagasan ini akan meningkatkan wawasan dan pengalaman penulis

dalam berkarya seni lukis.

2. Bagi Jurusan Pendidikan Pendidikan Seni Rupa UPI dan dunia pendidikan

pada umumnya, diharapkan dapat memperkaya bahan kajian ilmu pengetahuan

khususnya berkaitan dengan penciptaan karya seni lukis.

3. Bagi perupa dan calon perupa menjadi sebuah alternatif inspirasi gagasan

berkarya seni lukis.

4. Bagi masyarakat umum diharapkan dapat dijadikan wahana untuk

(12)

E.Sistematika Penulisan

Agar proses dan analisis karya ciptan ini dapat tersajikan secara sistematis,

maka sistematika penulisan yang digunakan sebagai berikut.

1. Bab I, bagian pendahuluan yang berisi:

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan Penciptaan

d. Manfaat Penciptaan

e. Sistematika Penulisan

2. Bab II, Landasan Penciptaan, berisi:

a. Kajian Pustaka

b. Kajian Empirik

c. Konsep Penciptaan

3. Bab III, Metode Penciptaan, berisi paparan:

a. Alat dan Bahan dalam berkarya,

b. Proses dan Teknik dalam Penciptaan

4. Bab IV, Visualisasi dan Analisis Karya, berisi:

a. Eksplorasi Gagasan

b. Visualisasi Karya

c. Analisis Karya

5. Bab V, Kesimpulan dan Saran, berisi:

a. Kesimpulan

(13)

BAB III

METODE PENCIPTAAN

Penciptaan karya seni dengan tujuan ekspresi (seni murni) bagaimanapun

juga memiliki metode dengan alur penciptaan yang tersusun tahap demi tahap.

Pada bagian ini akan dipaparkan tahapan penciptaan yang terdiri dari tahap

persiapan (kajian sumber gagasan) hingga proses visualisasi gagasan pada

medium berkarya (kanvas).

A.Kajian Sumber Gagagsan

Kajian sumber gagasan adalah tahapan dimana penulis melakukan

eksplorasi terhadap gagasan yang muncul (gagasan awal) yaitu “tulang rusuk

manusia”. Gagasan awal ini kemudian di eksplorasi kembali untuk memperkuat

perwujudan konsep berkarya. Eksplorasi gagasan awal pada dasarnya

menggunakan dua cara yaitu eksplorasi eksternal dan internal.

1. Eksplorasi Ekternal

Pada tahap ini penulis melakukan kajian literatur dari berbagai sumber

seperti buku, majalah, internet dan sebagainya. Kajian literatur ini bertujuan untuk

memperkuat pemahaman penulis tentang sumber gagasan yang akan dijadikan

konsep penciptaan dan memperkuat motivasi intrinsik dalam menciptakan karya

seni lukis dengan subject matter tulang rusuk manusia. Eksplorasi terhadap

bentuk objek tulang rusuk juga dilakukan dalam tahap ini

2. Eksplorasi Internal

(14)

kontemplasi terhadap bentuk dan makna dari tulang rusuk manusia. Hal tersebut

dilakukan untuk memperkuat motivasi dalam mengembangkan objek dan gagasan

berkarya.

Secara umum alur pengkajian sumber gagasan dan eksplorasi gagasan dapat

ditunjukkan dalam bagan sebagai berikut.

GAGASAN AWAL (Tulang Rusuk)

eksplorasi EKSTERNAL

KONSEP PENCIPTAAN

eksplorasi INTERNAL eksplorasi

GAGASAN

Bagan 3.1.

(15)

B.Visualisasi Gagasan

Tahapan selanjutnya adalah memvisualisasikan gagasan (konsep berkarya)

dalam bentuk karya seni lukis. Tahap ini adalah tahapan dimana penulis sebagai

perupa melakukan kegiatan produksi karya yang dimulai dengan persiapan media,

alat dan bahan, pembuatan skestsa, hingga finishing karya.

1. Persiapan Media alat dan bahan

Tahap mempersiapkan media alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam

berkarya. Antara lain kanvas sebagai media, cat akrilik sebagai bahan dan kuas

sebagai alat. Penulis hendak menggunakan kuas sebagai alat untuk menuangkan

bahan cat jenis cat akrilik pada permukaan kanvas (media).

2. Pembuatan Sketsa

Tahap pembuatan sketsa merupakan pencarian pijakan estetis dan titik

berangkat berkarya. Hasil visual dari sketsa akan dieksplorasi dalam tahap

perwujudan karya diatas kanvas.

3. Memindahkan Sketsa pada Kanvas

Tahap memindahkan sketsa yang telah di buat pada bidang kanvas.

4. Implementasi Konsep Estetis

Tahap implementasi konsep estetis menggunakan teknik yang dipilih terkait

dengan media, alat dan bahan yang digunakan.

5. Finishing Karya

Tahap penyelesaian akhir dan pengemasan untuk penyajian pada apresian,

(16)

Sejak pembuatan sketsa hingga implementasi konsep estetis di atas kanvas,

penulis melakukan kontemplasi, simulasi dan eksplorasi bentuk sebagai kegiatan

kreatif mengembangkan gagasan bentuk dan objek di atas kanvas.

Tahapan pembuatan karya ini dapat ditunjukkan dalam bagan proses

produksi karya sebagai berikut.

Bagan 3.2.

Bagan Proses Perwujudan Karya

Persiapan Media,

Alat dan Bahan

Pembuatan Sketsa

Memindahkan Sketsa

pada Kanvas

Kontemplasi,

Simulasi, Stimulasi

dan Eksplorasi

(Berlangsung Terus

Menerus)

Implementasi Konsep Estetis

Di Atas Kanvas

Finishing Karya

(17)

BAB V

KESIMPULAN

A.Kesimpulan

Upaya pencarian dan pengembangan gagasan dalam proses perwujudan

karya, antara lain dilakukan dengan mengkaji berbagai literasi dan objek-objek

tiruan (prototype) tulang rusuk manusia.

Sketsa merupakan titik berangkat penulis dalam memvisualisasikan ide

dan gagasan. Dengan sketsa penulis dapat mengidentifikasi berbagai

temuan-temuan dan mempermudah terjadinya wujud yang diinginkan.

Proses berlanjut pada tahap pengeksekusian gagasan di atas kanvas yang

memberikan berbagai pergulatan dan pertimbangan dalam menentukan titik akhir

berkarya, hal tersebut membutuhkan kreativitas dan kepekaan dalam mengolah

unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Media yang digunakan ialah cat akrilik diatas kanvas. Berbagai warna,

bidang dan garis yang terwujud melalui teknik sapuan, memunculkan beragam

karakter sapuan berdasarkan ukuran kuas yang digunakan. Selain dengan teknik

sapuan ada juga wujud yang dihasilkan oleh teknik pelototan cat sehingga

memunculkan efek timbul pada lukisan. Semua tekstur yang terdapat pada lukisan

merupakan hasil dari pengolahan cat.

Enam lukisan yang diciptakan merupakan wujud dari penuangan gagasan

melalui pengelolaan rasa, imajinasi dan fantasi mengenai berbagai interpretasi

(18)

dinamika dan plastisitas. Berbagai varian bentuk serta ukuran tulang rusuk

menjadi kesatuan yang harmonis dalam melindungi organ-organ vital. Hal

tersebut menjadi suatu landasan abtraksi penulis di dalam karya pertama yang

berjudul Harmoni. Penulis berusaha mencapai suatu harmoni berdasarkan bentuk

tulang rusuk manusia dalam berbagai garis, bidang dan warna.

Dalam karya ke-dua yang berjudul Struktur, merupakan hasil penuangan

rasa estetis penulis yang “dibangun” oleh struktur/susunan objek tulang rusuk

yang memiliki ciri khas.

Karya ke-tiga berangkat dari bentuk rongga dan jajaran/deretan lengkung

yang saling bersinggungan pada bentuk tulang rusuk, hal tersebut memunculkan

fantasi penulis tentang bentuk yang dipenuhi konfliksitas.

Karya ke-empat yang berjudul Dinamika merupakan pengolahan garis,

bidang dan warna berdasarkan dinamika imaji dan fantasi penulis yang dirangsang

dari bentuk objek tulang rusuk.

Selanjutnya karya ke-lima yang berjudul Iga dan ke-enam yang berjudul

Plastisitas diciptakan berdasarkan bentuk tulang rusuk yang mempunyai kesan

plastisitas dari setiap lekukan dan lengkungan. Penulis menuangkan berbagai garis

dan bidang sesuai alur lekukan dan lengkungan objek tulang rusuk.

Proses kreatif tersebut memberikan berbagai pengetahuan dan pengalaman

yang dapat direfleksikan dalam proses kekaryaan berikutnya dan bahan

pembelajaran yang dapat direnungkan dalam kehidupan nyata.

Objek tulang rusuk, memberikan temuan bahwa susunan tulang rusuk yang

(19)

untuk melindungi dan menopang tubuh manusia. Hal tersebut dapat menjadi

bahan renungan bagi penulis terhadap aspek-aspek yang lebih luas dari sekedar

proses kekaryaan.

B.Saran

Lukisan ini merupakan perwujudan rasa penulis terhadap anasir-anasir yang

diperoleh dari objek tulang rusuk, dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI dan dunia pendidikan pada umumnya, serta

memperkaya bahan kajian ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan

penciptaan karya seni lukis. selain itu diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif

inspirasi bagi perupa dan calon perupa. Dan terakhir bagi masyarakat umum

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Matius. 2011. Estetika:Pengantar Filsafat Seni. (___). Sanggar Luxor

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . (1994) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 2. Jakarta : Balai Pustaka

Gie, The Liang. 1976. Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan). Jogyakarta: Karya Jogyakarta

Hartoko, Dick. 1983. Manusia dan seni. Jakarta: Kanisius

Kartika, Sony Dharsono. 2007. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.

Kartika,Sony Dharsono. 2004.Senirupa Modern. Bandung. Rekayasa Sains.

Nourse, E Alan. 1980. Pustaka Time Life:Tubuh. Jakarta: Tira Pustaka.

Parker, Steve. 2009. Ensiklopedia Tubuh Manusia . Jakarta: Erlangga.

Primadi. 1979. Proses Kreasi, Apresiasi Belajar. Bandung: ITB

Sahman, Humar. 1993. Mengenal Dunia Seni Rupa. Penerbit. Semarang:

Soetjipto, katjik.1989. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Modern (jilid 1). Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. IKIP Semarang Press.

(21)

INTERNET

Wikipedia, (2012). Thorax: Human Anatomy [Online]. Tersedia:http://en.wikipedia.org/wiki/Rib

Carapedia, (____). Macam-Macam Teknik Lukis.[Online].

tersedia:http://carapedia.com/macam_macam_teknik_lukis_info2903.html

Nereim, Claire (2010). What Makes It

Art.[Online].tersedia:http//www.artcyclopedia.com[14februari2012]

Wurth, Sammlung. (2008). Art knowledge News. [Online].tersedia: http//artknowledgnews.com[15februari2011]

Wikivet,(2012). Musculoskeletal System - Anatomy &

(22)

DAFTAR ISTILAH

Aksen : Tekanan

Anasir : Sesuatu (orang, paham, sifat, dsb) yang menjadi bagian

dari/dalam keseluruhan

Anatomi : Ilmu yang melukiskan letak-letak dan hubungan bagian-

bagian tubuh manusia, binatang atau tumbuhan

Bias : Kabur

Dinamika : Variasi

Eksploitasi : Penjelajahan untuk memperoleh pengalaman baru.

Eksplorasi : Pendayagunaan/ pengusahaan.

Eksternal : Datang dari luar/ atau bersangkutan dengan hal-hal luar

Empiris : Berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari

penemusan, percobaan atau pengamatan yang telah

dilakukan)

Esensi :Intisari

Estetika :Ilmu/ filsafat/tanggapan tentang keindahan

Fantasi : Angan-angan.

Faset :Permukaan/ Bagian-bagian yang tergosok ratas

Harmoni :Selaras

Iga : Tulang yang pipih dan melengkung dibagian dada yang

melindungi rongga dada yang bersambung dengan

(23)

Imajinasi : Daya pikir untuk membayangkan.

Implementasi : Penerapan/Pelaksanaan

Internal : Dari dalam/ atau bersangkutan dengan hal-hal dalam,

Interkostal : Bagian dari rongga dada

Kolektif : Secara bersama/Gabungan

Komposisi : Tata susun

Konflik : Pertentangan

Kontemplasi : Perenungan

Kontras : Memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila

diperbandingkan

Kosta : Dada

Literasi : Sumber Pustaka / Buku

Media : Perantara

Mimesis : Tiruan alam

Observasi :Penelitian/Pengamatan

Organ : Bagian-bagian yang mempunyai tugas tertentu dalam

tubuh manusia, binatang dan sebagainya

Plastisitas :Bersifat luwes, kenyal, kemampuan untuk beradaptasi

Referensi : Sumber acuan

Simulasi : Metode pelatihan yang meragakan sesuatu.

Simultanitas :Sesuatu yang bersamaan

Stimulasi : Rangsangan

(24)

Tekstur :Susunan /jaringan/ bagian yang berserat/kasar dari suatu

benda

Transendental : Sulit dimengerti/ Ghaib

Universal : Umum (berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia)

Unsur : Elemen/ Bagian terkecil dalam suatu benda

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit.PGTK PAUD dan Dikmas) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga

eluaran energi dapat merupakan salah satu target untuk tatalaksana obesitas yang efektif disamping pembatasan diet. Didapatkan selain menurunkan berat badan juga dapat

Bagi konsumen yang ingin melaksanakan tasyakuran yang praktis, bisa menggunakan paket nasi kotak.. Satu kotak nasi aqiqah spesial harganya Rp 11.000 dengan isi nasi, roti, acar,

Nilai Tobin's Q perusahaan yang rendah (antara 0 dan 1) mengindikasikan bahwa biaya ganti aktiva perusahaan lebih besar daripada nilai pasar  perusahaan

Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an, dengan gaya penuturan yang sejuk dan lembut serta gambaran masalah yang inspiratif ini, al-Qur‟an menyingkap rasa kesadaran manusia

Hernia nukleus pulposus adalah keadaan dimana terjadi penonjolan sebagian atau seluruh bagian dari nukleus pulposus atau anulus fibrosus diskus intervertebralis,

Setelah Bujang Munang selesai menuturkan kisah terjadinya luka pada kepalanya, Darah Muning semakin yakin bahwa yang dikawini ini adalah putra kandungnya

21-100-10 Honorarium atau Imbalan Kepada Anggota Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas yang tidak Merangkap sebagai Pegawai Tetap. PPh