DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………
LEMBAR PERNYATAAN ………... i
KATA PENGANTAR ……….. ii
UCAPAN TERIMAKASIH ………. iii
ABSTRAK ………. v
DAFTAR ISI ………. vi
DAFTAR BAGAN ……… x
DAFTAR GAMBAR ……… x
BAB I : PENDAHULUAN A.Latar Belakang ………... 1
B.Rumusan Masalah ……… 3
C.Tujuan Penciptaan ……….... 4
D.Manfaat Penciptaan ………. 4
E.Sistimatika Penulisan ………...………… 5
BAB II : LANDASAN PENCIPTAAN ……….. 6
A.KAJIAN PUSTAKA ……….. 6
1. Seni Lukis ……… 6
2. Unsur Unsur dalam Seni Lukis ……….. 17
3. Objek sebagai Subjek Matter ………. 19
5. Prinsip-prinsip Dasar Seni Rupa ..……….. 20
6. Teknik dan Medium ……….. 23
B.KAJIAN EMPIRIK ……….. 29
C.KONSEP PENCIPTAAN ……… 31
BAB III : METODE PENCIPTAAN ……….. 32
A.KAJIAN SUMBER GAGASAN ……….. 32
1. Eksplorasi Eksternal ………... 32
2. Eksplorasi Internal ……….. 32
B.VISUALISASI GAGASAN ………. 34
1. Persiapan Media ………. 34
2. Pembuatan Sketsa ………... 34
3. Memindahkan Sketsa pada Kanvas ……… 34
4. Implementasi Konsep Estetis ………. 34
5. Finishing Karya ……… 34
BAB IV : VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA ………... 36
A.EKSPLORASI GAGASAN PENCIPTAAN ……… 36
B.VISUALISASI KARYA ……….. 40
1. Persiapan Medium Alat dan Bahan ……… 41
a. Alat- Alat yang Digunakan ……….. 41
b. Bahan yang Digunakan ……….. 43
a. Sketsa 1 ………. 45
b. Sketsa 2 ………. 47
c. Sketsa 3 ………. 49
d. Sketsa 4 ………. 51
e. Sketsa 5 ………. 53
f. Sketsa 6 ………. 55
3. Kontemplasi, Stimulasi dan Simulasi ……… 57
4. Berkarya ……… 57
a. Teknik Berkarya ………... 57
1) Membuat Garis ……….. 58
2) Membuat Bidang ………... 59
3) Mengolah Gelap Terang ……… 59
4) Membuat Tekstur ……….. 60
b. Penciptaan Karya ………. .60
1) Penciptaan Karya 1 ……… 61
2) Penciptaan Karya 2 ……… 63
3) Penciptaan Karya 3 ……… 65
4) Penciptaan Karya 4 ……… 67
5) Penciptaan Karya 5 ……… 69
6) Penciptaan Karya 6 ……… 70
C.ANALISIS KARYA ……… 72
1. Analisis Karya 1 ……… 74
3. Analisis Karya 3 ……….. 79
4. Analisis Karya 4 ……….. 81
5. Analisis Karya 5 ……….. 83
6. Analisis Karya 6 ……….. 85
BAB V : KESIMPULAN A.Kesimpulan ……… 86
B.Saran ……….……. 88
DAFTAR PUSTAKA ……….. viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………. ix
LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN
A.Bagan 1 Pengkajian Sumber Gagasan ……….… 33
B.Bagan II Bagan Proses Perwujudan Karya ………. . 35
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Jean Francois Millet “The Gleners” ………. 9
Gambar 2.2. Claude Monet “Sun Rise”……….. 10
Gambar 2.3. Henri Rousseau “Hundret Jahre Freiheit”………. 11
Gambar 2.4. Van Gogh “Starry Night”……….. 12
Gambar 2.5. Pablo Picasso “Les Demoiselles D’Avignon”……….. 13
Gambar 2.6. Henry Mattise ……… 14
Gambar 2.7. Salvador Dalli “Persistence of Memori” ……….. 15
Gambar 2. 8. Hannah Hoch “Cut With The Dada Kitchen Knife”……… 16
Gambar 2.9 Willem De Kooning “Ganesvoort Steet” ………. 17
Gambar 2.10 Wassily Kandinsky “First Abstract Watercolor” …………. 24
Gambar 2.11 Claude Monet “Nympheas” ……….. 24
Gambar 2.12 Jean Michel Basquiat “Catharsis”……… 25
Gambar 2.13 Maxim Ksuta “Collage Portraits Of His Friends” ………… 26
Gambar 2.14 Contoh Lukisan Menggunakan Teknik Airbrush …………. 27
Gambar 2.15 Tulang Rusuk Manusia ………. 29
Gambar 4.1. Studi Bentuk ………. 37
Gambar 4.2. Simulasi ……… 38
Gambar 4.3. Kuas ……….. 41
Gambar 4.5 Peralatan Pendukung ……… 42
Gambar 4.6 Kanvas ……….. 43
Gambar 4.7 Cat Akrilik ……… 43
Gambar 4.8 Bahan Pendukung ……….… 44
Gambar 4.9. Sketsa 1 ………. 45
Gambar 4.10. Pembuatan Sketsa 1 ……….. 46
Gambar 4.11 Sketsa 2 ………. 47
Gambar 4.12 Pembuatan Sketsa 2 ……….. 48
Gambar 4.13 Sketsa 3 ………. 49
Gambar 4.14 Pembuatan Sketsa 3 ……….. 50
Gambar 4.15 Sketsa 4 ……… 51
Gambar 4.16 Pembuatan Sketsa 4 ………. 52
Gambar 4.17 Sketsa 5 ……… 53
Gambar 4.18 Pembuatan Sketsa 5 ………. 54
Gambar 4.19 Sketsa 6 ……… 55
Gambar 4.20 Pembuatan Sketsa 6 ………. 56
Gambar 4.21 Teknik Pelototan Cat ……… 58
Gambar 4.22 Goresan Cat Menggunakan Kuas Ukuran 1 ………. 58
Gambar 4.23 Goresan Cat Menggunakan Kuas Ukuran 2,5 ……….. 58
Gambar 4.24 Sapuan Menggunakan Kuas Ukuran 1,5 ……….. 59
Gambar 4.25 Sapuan Menggunakan Kuas Ukuran 2,5 ……….. 59
Gambar 4.26 Pengelolaan Gelap Terang pada ……… ………… 59
Gambar 4.27 Pengelolaan Gelap Terang pada ….…... ………... 60
Cat yang Sudah Kering (Teknik Kering Gambar 4.28 Goresan pada Cat yang Masih Basah ……… 60
Gambar 4.29 Tekstur oleh Teknik Penguasan ………. 60
Gambar 4.30 Awal Proses Berkarya 1 ………. 61
Gambar 4.31 Proses Karya 1 ……… 62
Gambar 4.32 Awal Proses Berkarya 2 ……… 63
Gambar 4.33 Proses Karya 2 ……….. 64
Gambar 4.34 Awal Proses Berkarya 3 ……… 65
Gambar 4.35 Proses Karya 3 ……….. 66
Gambar 4.36 Awal Proses Berkarya 4 ……….. 67
Gambar 4.37 Proses Karya 4 ……….. 68
Gambar 4.38 Proses Karya 5 ……….. 69
Gambar 4.39 Awal Proses Karya 6 ……… 70
Gambar 4.40 Proses Karya 6 ……….. 71
Gambar 4.41 Karya 1 Harmoni ……….. 73
Gambar 4.42 Karya 2 Struktur ……….. 76
Gambar 4.43 Karya 3 Konflik ……… 78
Gambar 4.44 Karya 4 Dinamika ……… 80
Gambar 4.45 Karya 5 Iga ……….. 82
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penciptaan
Seni lukis adalah cabang seni rupa yang dekat dengan penulis. Bagi penulis
seni lukis merupakan upaya penggalian gagasan dan rasa estetis yang
diekspresikan dalam bentuk nyata (terindra). Melalui karya lukis seseorang dapat
mengenal jiwa pelukis. Jacob Sumardjo memaparkan pemikiran Leo Tolstoy
tentang hubungan antara karya seni, seniman dan masyarakat, yang menyatakan
bahwa seniman memberikan perasaan atas pengalaman hidupnya kepada manusia
lain (masyarakat) lewat benda seni. Menurutnya, seni adalah ungkapan perasaan
seniman yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa
yang dirasakannya. (Sumarjo, 2000 : 62)
Objek dalam lukisan dapat dijadikan “kendaraan” berekspresi untuk
merepresentasikan persepsi dan gagasan estetis yang dimiliki pelukis. Bukan
hanya menjadi “kendaraan”, pelukis dan objek bahkan menjadi satu kesatuan
dalam upaya mewujudkan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Pernyataan
tentang objek tersebut seperti apa yang diutarakan Nashar dalam salah satu
Kutipan di atas memberi sebuah pencerahan bagi penulis, untuk
memaparkan sebuah gagasan yang muncul dari “dalam” tentang bentuk tulang
rusuk dan memvisualisasikannya secara bertahap melalui konsep yang akan
menjadi pedoman proses secara keseluruhan dalam penciptaan karya seni lukis.
Tulang rusuk (ribs) merupakan bagian yang penting dari tubuh manusia.
Tulang rusuk melindungi dada, paru-paru, jantung, hati, dan organ vital lainnya di
rongga dada. Selain fungsinya sebagai pelindung organ, tulang-tulang rusuk
(bersama rangka lainnya). Juga berfungsi sebagai penyangga tubuh kita agar dapat
tegak dan seimbang.
Di samping itu rusuk selalu bergerak rutin sesuai dengan gerak paru-paru
mengembang dan mengempis ketika kita bernafas. gerak dinamis rusuk
tergantung tekanan oksigen yang dibutuhkan paru-paru. Hal tersebut dikarenakan
tulang rusuk terhubung dengan tulang rawan kosta yang bersifat elastis.
Bagi para penyair, tulang rusuk merupakan suatu perumpamaan sebagai
“teman hidup”. Menurut ahli anatomi, tulang rusuk adalah “menara kekuatan dan
pelindung organ”. Kitab-kitab suci mengatakan tulang rusuk merupakan awal
mula kaum wanita, bahwa Tuhan menciptakan wanita dari salah satu rusuk
laki-laki. Di Kitab kejadian ayat 2 pasal 21- 25 menyebutkan:
Lalu Tuhan Allah membuat manusia itu tidur nyenyak, ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu tulang rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu.
Semua itu memperkuat pendapat bahwa tulang rusuk manusia dapat
tulang rusuk tersebut akhirnya membangun berbagai imajinasi dan fantasi penulis
untuk mengeksplorasi ide estetik dan menuangkannya menjadi karya seni lukis.
Seperti yang dikemukakan oleh Alan E Nourse (1980: 9)
Kebanyakan, terutama seniman dan orang yang sedang bercinta memiliki semacam apresiasi estetis terhadap bentuk luar tubuh manusia,. Namun hanya sedikitlah antara kita yang menyediakan waktu untuk memahami struktur dan fungsi dalamnya yang jauh lebih rumit daripada ciptaan komputer atau
mekanik manapun…
Pendapat tersebut menjadi motivasi yang “berarti“ bagi penulis untuk segera
melaksanakan proses penciptaan karya lukis. Gagasan yang muncul didasari
ketertarikan serta rasa estetis terhadap tulang rusuk manusia melatarbelakangi
penulis untuk mewujudkan karya dengan tema “Ekspresi Estetis Objek Tulang
Rusuk dalam Karya Seni Lukis”
B.Rumusan Masalah Penciptaan
Berdasarkan latarbelakang penciptaan di atas maka dapat dirumuskan
masalah penciptaan sebagai berikut.
1. Bagaimana mengeksplorasi gagasan tulang rusuk ke dalam konsep berkarya
seni lukis?
2. Bagaimana memvisualisasikan tulang rusuk manusia sebagai subject matter
dalam karya seni lukis?.
3. Bagaimana bentuk karya seni lukis yang memvisualisasikan gagasan subjek
C.Tujuan Penciptaan
Berdasarkan rumusan masalah penciptaan di atas, tujuan penciptaan karya
seni lukis ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan proses eksplorasi gagasan tulang rusuk kedalam karya seni
lukis.
2. Mendeskripsikan proses visualisasi tulang rusuk manusia sebagai subject
matter dalam karya seni lukis.
3. Mendeskripsikan analisis bentuk karya seni lukis yang memvisualisasikan
gagasan subjek matter tulang rusuk manusia
D.Manfaat Penciptaan
1. Bagi penulis disamping sebagai media ekspresi, proses eksplorasi dan
visualisasi gagasan ini akan meningkatkan wawasan dan pengalaman penulis
dalam berkarya seni lukis.
2. Bagi Jurusan Pendidikan Pendidikan Seni Rupa UPI dan dunia pendidikan
pada umumnya, diharapkan dapat memperkaya bahan kajian ilmu pengetahuan
khususnya berkaitan dengan penciptaan karya seni lukis.
3. Bagi perupa dan calon perupa menjadi sebuah alternatif inspirasi gagasan
berkarya seni lukis.
4. Bagi masyarakat umum diharapkan dapat dijadikan wahana untuk
E.Sistematika Penulisan
Agar proses dan analisis karya ciptan ini dapat tersajikan secara sistematis,
maka sistematika penulisan yang digunakan sebagai berikut.
1. Bab I, bagian pendahuluan yang berisi:
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penciptaan
d. Manfaat Penciptaan
e. Sistematika Penulisan
2. Bab II, Landasan Penciptaan, berisi:
a. Kajian Pustaka
b. Kajian Empirik
c. Konsep Penciptaan
3. Bab III, Metode Penciptaan, berisi paparan:
a. Alat dan Bahan dalam berkarya,
b. Proses dan Teknik dalam Penciptaan
4. Bab IV, Visualisasi dan Analisis Karya, berisi:
a. Eksplorasi Gagasan
b. Visualisasi Karya
c. Analisis Karya
5. Bab V, Kesimpulan dan Saran, berisi:
a. Kesimpulan
BAB III
METODE PENCIPTAAN
Penciptaan karya seni dengan tujuan ekspresi (seni murni) bagaimanapun
juga memiliki metode dengan alur penciptaan yang tersusun tahap demi tahap.
Pada bagian ini akan dipaparkan tahapan penciptaan yang terdiri dari tahap
persiapan (kajian sumber gagasan) hingga proses visualisasi gagasan pada
medium berkarya (kanvas).
A.Kajian Sumber Gagagsan
Kajian sumber gagasan adalah tahapan dimana penulis melakukan
eksplorasi terhadap gagasan yang muncul (gagasan awal) yaitu “tulang rusuk
manusia”. Gagasan awal ini kemudian di eksplorasi kembali untuk memperkuat
perwujudan konsep berkarya. Eksplorasi gagasan awal pada dasarnya
menggunakan dua cara yaitu eksplorasi eksternal dan internal.
1. Eksplorasi Ekternal
Pada tahap ini penulis melakukan kajian literatur dari berbagai sumber
seperti buku, majalah, internet dan sebagainya. Kajian literatur ini bertujuan untuk
memperkuat pemahaman penulis tentang sumber gagasan yang akan dijadikan
konsep penciptaan dan memperkuat motivasi intrinsik dalam menciptakan karya
seni lukis dengan subject matter tulang rusuk manusia. Eksplorasi terhadap
bentuk objek tulang rusuk juga dilakukan dalam tahap ini
2. Eksplorasi Internal
kontemplasi terhadap bentuk dan makna dari tulang rusuk manusia. Hal tersebut
dilakukan untuk memperkuat motivasi dalam mengembangkan objek dan gagasan
berkarya.
Secara umum alur pengkajian sumber gagasan dan eksplorasi gagasan dapat
ditunjukkan dalam bagan sebagai berikut.
GAGASAN AWAL (Tulang Rusuk)
eksplorasi EKSTERNAL
KONSEP PENCIPTAAN
eksplorasi INTERNAL eksplorasi
GAGASAN
Bagan 3.1.
B.Visualisasi Gagasan
Tahapan selanjutnya adalah memvisualisasikan gagasan (konsep berkarya)
dalam bentuk karya seni lukis. Tahap ini adalah tahapan dimana penulis sebagai
perupa melakukan kegiatan produksi karya yang dimulai dengan persiapan media,
alat dan bahan, pembuatan skestsa, hingga finishing karya.
1. Persiapan Media alat dan bahan
Tahap mempersiapkan media alat dan bahan yang akan dipergunakan dalam
berkarya. Antara lain kanvas sebagai media, cat akrilik sebagai bahan dan kuas
sebagai alat. Penulis hendak menggunakan kuas sebagai alat untuk menuangkan
bahan cat jenis cat akrilik pada permukaan kanvas (media).
2. Pembuatan Sketsa
Tahap pembuatan sketsa merupakan pencarian pijakan estetis dan titik
berangkat berkarya. Hasil visual dari sketsa akan dieksplorasi dalam tahap
perwujudan karya diatas kanvas.
3. Memindahkan Sketsa pada Kanvas
Tahap memindahkan sketsa yang telah di buat pada bidang kanvas.
4. Implementasi Konsep Estetis
Tahap implementasi konsep estetis menggunakan teknik yang dipilih terkait
dengan media, alat dan bahan yang digunakan.
5. Finishing Karya
Tahap penyelesaian akhir dan pengemasan untuk penyajian pada apresian,
Sejak pembuatan sketsa hingga implementasi konsep estetis di atas kanvas,
penulis melakukan kontemplasi, simulasi dan eksplorasi bentuk sebagai kegiatan
kreatif mengembangkan gagasan bentuk dan objek di atas kanvas.
Tahapan pembuatan karya ini dapat ditunjukkan dalam bagan proses
produksi karya sebagai berikut.
Bagan 3.2.
Bagan Proses Perwujudan Karya
Persiapan Media,
Alat dan Bahan
Pembuatan Sketsa
Memindahkan Sketsa
pada Kanvas
Kontemplasi,
Simulasi, Stimulasi
dan Eksplorasi
(Berlangsung Terus
Menerus)
Implementasi Konsep Estetis
Di Atas Kanvas
Finishing Karya
BAB V
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Upaya pencarian dan pengembangan gagasan dalam proses perwujudan
karya, antara lain dilakukan dengan mengkaji berbagai literasi dan objek-objek
tiruan (prototype) tulang rusuk manusia.
Sketsa merupakan titik berangkat penulis dalam memvisualisasikan ide
dan gagasan. Dengan sketsa penulis dapat mengidentifikasi berbagai
temuan-temuan dan mempermudah terjadinya wujud yang diinginkan.
Proses berlanjut pada tahap pengeksekusian gagasan di atas kanvas yang
memberikan berbagai pergulatan dan pertimbangan dalam menentukan titik akhir
berkarya, hal tersebut membutuhkan kreativitas dan kepekaan dalam mengolah
unsur-unsur yang ada di dalamnya.
Media yang digunakan ialah cat akrilik diatas kanvas. Berbagai warna,
bidang dan garis yang terwujud melalui teknik sapuan, memunculkan beragam
karakter sapuan berdasarkan ukuran kuas yang digunakan. Selain dengan teknik
sapuan ada juga wujud yang dihasilkan oleh teknik pelototan cat sehingga
memunculkan efek timbul pada lukisan. Semua tekstur yang terdapat pada lukisan
merupakan hasil dari pengolahan cat.
Enam lukisan yang diciptakan merupakan wujud dari penuangan gagasan
melalui pengelolaan rasa, imajinasi dan fantasi mengenai berbagai interpretasi
dinamika dan plastisitas. Berbagai varian bentuk serta ukuran tulang rusuk
menjadi kesatuan yang harmonis dalam melindungi organ-organ vital. Hal
tersebut menjadi suatu landasan abtraksi penulis di dalam karya pertama yang
berjudul Harmoni. Penulis berusaha mencapai suatu harmoni berdasarkan bentuk
tulang rusuk manusia dalam berbagai garis, bidang dan warna.
Dalam karya ke-dua yang berjudul Struktur, merupakan hasil penuangan
rasa estetis penulis yang “dibangun” oleh struktur/susunan objek tulang rusuk
yang memiliki ciri khas.
Karya ke-tiga berangkat dari bentuk rongga dan jajaran/deretan lengkung
yang saling bersinggungan pada bentuk tulang rusuk, hal tersebut memunculkan
fantasi penulis tentang bentuk yang dipenuhi konfliksitas.
Karya ke-empat yang berjudul Dinamika merupakan pengolahan garis,
bidang dan warna berdasarkan dinamika imaji dan fantasi penulis yang dirangsang
dari bentuk objek tulang rusuk.
Selanjutnya karya ke-lima yang berjudul Iga dan ke-enam yang berjudul
Plastisitas diciptakan berdasarkan bentuk tulang rusuk yang mempunyai kesan
plastisitas dari setiap lekukan dan lengkungan. Penulis menuangkan berbagai garis
dan bidang sesuai alur lekukan dan lengkungan objek tulang rusuk.
Proses kreatif tersebut memberikan berbagai pengetahuan dan pengalaman
yang dapat direfleksikan dalam proses kekaryaan berikutnya dan bahan
pembelajaran yang dapat direnungkan dalam kehidupan nyata.
Objek tulang rusuk, memberikan temuan bahwa susunan tulang rusuk yang
untuk melindungi dan menopang tubuh manusia. Hal tersebut dapat menjadi
bahan renungan bagi penulis terhadap aspek-aspek yang lebih luas dari sekedar
proses kekaryaan.
B.Saran
Lukisan ini merupakan perwujudan rasa penulis terhadap anasir-anasir yang
diperoleh dari objek tulang rusuk, dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
Jurusan Pendidikan Seni Rupa UPI dan dunia pendidikan pada umumnya, serta
memperkaya bahan kajian ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan
penciptaan karya seni lukis. selain itu diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif
inspirasi bagi perupa dan calon perupa. Dan terakhir bagi masyarakat umum
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Matius. 2011. Estetika:Pengantar Filsafat Seni. (___). Sanggar Luxor
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan . (1994) Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 2. Jakarta : Balai Pustaka
Gie, The Liang. 1976. Garis Besar Estetik (Filsafat Keindahan). Jogyakarta: Karya Jogyakarta
Hartoko, Dick. 1983. Manusia dan seni. Jakarta: Kanisius
Kartika, Sony Dharsono. 2007. Kritik Seni. Bandung: Rekayasa Sains.
Kartika,Sony Dharsono. 2004.Senirupa Modern. Bandung. Rekayasa Sains.
Nourse, E Alan. 1980. Pustaka Time Life:Tubuh. Jakarta: Tira Pustaka.
Parker, Steve. 2009. Ensiklopedia Tubuh Manusia . Jakarta: Erlangga.
Primadi. 1979. Proses Kreasi, Apresiasi Belajar. Bandung: ITB
Sahman, Humar. 1993. Mengenal Dunia Seni Rupa. Penerbit. Semarang:
Soetjipto, katjik.1989. Sejarah Perkembangan Seni Lukis Modern (jilid 1). Jakarta. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. IKIP Semarang Press.
INTERNET
Wikipedia, (2012). Thorax: Human Anatomy [Online]. Tersedia:http://en.wikipedia.org/wiki/Rib
Carapedia, (____). Macam-Macam Teknik Lukis.[Online].
tersedia:http://carapedia.com/macam_macam_teknik_lukis_info2903.html
Nereim, Claire (2010). What Makes It
Art.[Online].tersedia:http//www.artcyclopedia.com[14februari2012]
Wurth, Sammlung. (2008). Art knowledge News. [Online].tersedia: http//artknowledgnews.com[15februari2011]
Wikivet,(2012). Musculoskeletal System - Anatomy &
DAFTAR ISTILAH
Aksen : Tekanan
Anasir : Sesuatu (orang, paham, sifat, dsb) yang menjadi bagian
dari/dalam keseluruhan
Anatomi : Ilmu yang melukiskan letak-letak dan hubungan bagian-
bagian tubuh manusia, binatang atau tumbuhan
Bias : Kabur
Dinamika : Variasi
Eksploitasi : Penjelajahan untuk memperoleh pengalaman baru.
Eksplorasi : Pendayagunaan/ pengusahaan.
Eksternal : Datang dari luar/ atau bersangkutan dengan hal-hal luar
Empiris : Berdasarkan pengalaman (terutama yang diperoleh dari
penemusan, percobaan atau pengamatan yang telah
dilakukan)
Esensi :Intisari
Estetika :Ilmu/ filsafat/tanggapan tentang keindahan
Fantasi : Angan-angan.
Faset :Permukaan/ Bagian-bagian yang tergosok ratas
Harmoni :Selaras
Iga : Tulang yang pipih dan melengkung dibagian dada yang
melindungi rongga dada yang bersambung dengan
Imajinasi : Daya pikir untuk membayangkan.
Implementasi : Penerapan/Pelaksanaan
Internal : Dari dalam/ atau bersangkutan dengan hal-hal dalam,
Interkostal : Bagian dari rongga dada
Kolektif : Secara bersama/Gabungan
Komposisi : Tata susun
Konflik : Pertentangan
Kontemplasi : Perenungan
Kontras : Memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila
diperbandingkan
Kosta : Dada
Literasi : Sumber Pustaka / Buku
Media : Perantara
Mimesis : Tiruan alam
Observasi :Penelitian/Pengamatan
Organ : Bagian-bagian yang mempunyai tugas tertentu dalam
tubuh manusia, binatang dan sebagainya
Plastisitas :Bersifat luwes, kenyal, kemampuan untuk beradaptasi
Referensi : Sumber acuan
Simulasi : Metode pelatihan yang meragakan sesuatu.
Simultanitas :Sesuatu yang bersamaan
Stimulasi : Rangsangan
Tekstur :Susunan /jaringan/ bagian yang berserat/kasar dari suatu
benda
Transendental : Sulit dimengerti/ Ghaib
Universal : Umum (berlaku untuk semua orang atau seluruh dunia)
Unsur : Elemen/ Bagian terkecil dalam suatu benda