i
ABSTRAK
Tujuan studi ini adalah untuk mendapatkan gambaran secara empirik
tentang perilaku komunikasi Komunitas Adat Kampung Cireundeu ditinjau dari
kaidah bahasa da aktivitas komunikasi pada rangkaian ritual
Suraan
. Metode yang
digunakan dalam penulisan tesis ini adalah kualitatif
–
etnografi komunikasi,
dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi parsitipasif, wawancara, dan
studi kepustakaan. Studi ini menunjukkan bahwa: Sebenarnya setiap bahasa
menunjukan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran,
pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya. Jadi bahasa yang berbeda
sebenarnya mempengaruhi pemakainya untuk berpikir, melihat lingkungan, dan
alam semesta secara di sekitarnya dengan cara yang berbeda, dan karenanya
berperilaku secara berbeda pula. Rangkaian ritual suraan bagi masyarakat
Kampung Adat Cireundeu merupakan suatu kebiasaan adat yang diturunkan oleh
karuhun
mereka untuk merayakan ritual secara khusus yang dilaksanakan pada
setiap tutup tahun. Setiap rangkaian ritual ini mempunyai makna dan aktivitas
khas. Pelaksanaan ritual suraan terdiri dari beberapa ritual seperti
sungkeman,
ritual
Damar Sewu
dan ritual
Ngajayak
ini dilaksanakan di hari yang terpisah.
Rangkaian suraan diawali dengan
sungkeman
yang dilakukan pada hari pertama
(Hari Raya 1 Sura), berselang dua hingga tiga minggu, baru menggelar ritual
Damar Sewu
sebagai acara puncak dari ritual suraan yang dilaksanakan pada 3
hari terakhir di bulan sura, dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, di
panggung Bale
(kawasan Bale), hari berikutnya melaksanakan ritual
Ngajayak
yang dimulai dari
pukul 09.00 WIB di
simpang tiga
hingga
Bale Saresehan.
Ritual
Ngajayak
dilaksanakan sebagai rangkaian terakhir dari suraan yang akan berakhir oleh
pagelaran kesenian
wayng golek
semalam suntuk.
ii ABSTRACT
Purpose of this study was to obtain empirical description of the
communication behavior of Kampung Cireundeu Indigenous Communities in
terms of the rules of language communication in a series of da activity Suraan
ritual. The method used in this thesis is a qualitative - ethnography of
communication, with data collection techniques are parsitipasif observation,
interview, and literature study. This study shows that: Virtually every language
shows a typical symbolic world, which depict the reality of mind, inner
experience, and the needs of the wearer. So a different language actually affect
the wearer to think, look at the surroundings, and the universe around them in
different ways, and therefore behave differently. The series of rituals Suraan for
the public Cireundeu Indigenous Village is a traditional habit passed down by
their ancestor to celebrate a special ritual to be conducted every year cap. Each
circuit has a ritual meaning and typical activity. Implementation suraan ritual
consists of several rituals like sungkeman, ritual Damar Sewu and ritual
Ngajayak was held on a separate day. The circuit suraan begins with sungkeman
performed on the first day (Feast 1 Sura), intermittent two to three weeks, has
held a ritual Damar Sewu as the culmination of a ritual suraan held on the last 3
days in sura, beginning around 19:00 pm, on stage Bale (Bale region), the next
day perform rituals Ngajayak starting at 09.00 am at the intersection of three to
Bale saresehan. Ngajayak rituals carried out as the last series of suraan which
will expire by the puppet arts performances all night long.