• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN GURU SEKOLAH DASAR NEGERI ARJOSARI KABUPATEN PACITAN Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar Negeri Arjosari Kabupaten Pacitan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBERDAYAAN GURU SEKOLAH DASAR NEGERI ARJOSARI KABUPATEN PACITAN Pemberdayaan Guru Sekolah Dasar Negeri Arjosari Kabupaten Pacitan."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEM BERDAYAAN GURU SEKOLAH DASAR

NEGERI ARJOSARI KABUPATEN PACITAN

ARTIKEL PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan kepada:

Program Pascasarjana Universit as M uham m adiyah Surakart a Untuk M em enuhi Salah Sat u Syarat M emperoleh Gelar

M agist er dalam Ilmu Pendidikan

Oleh:

IM AM KURDI

NIM : Q.100.110.216

Program St udi : M agist er M anajemen Pendidikan Konsent rasi : M anajemen Pendidikan

M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

(2)

2

PERSETUJUAN

Pemberdayaan Guru Sekolah Dsar Negeri Arjosari

Kabupaten Pacitan

Disusun oleh:

IM AM KURDI

NIM : Q.100.110.216

Program St udi : M agist er M anajemen Pendidikan

Konsent rasi : M anajem en Pendidikan

Telah Diset ujui dan Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

Pem bim bing I, Pembim bing II,

(3)

1

Surakart a, M uhammadiyah Universit y of Surakart a, Graduat e Program, 2013. To realize t hat schools have t he advant age of t he qualit y of educat ion necessary for t he management of t he principal st rat egies in managing human resources. Thi s st udy aims t o describe t he procurement t eacher recruitment . Describe t he format ion and developm ent of t eachers, and describe t he t eacher cont rol SDN Arjosari. This st udy is a qualit ative, using an et hnographic approach. Place of execut ion of t he research is on SDN Arjosari Pacitan. W it h sources: Head of School, t eacher, chairman of t he commit t ee, and the school superint endent .The collect ion of dat a through observat ion, int erview s and document ation. The validit y of t he dat a w as t est ed by using t riangulat ion. w hereas for dat a analysis t echniques using version M illes and Huberman. by means of dat a reduction, dat a and draw ing conclusions and verificat ion. The result s show ed t hat to meet t he needs of t eachers and kuant it at i qualit atively as t eacher empow erment has been done. (1) st at s and implement at ion of t eacher recruit ment . (2) The development of (professionalism, career and welfare of t eachers), and (3) cont rol of t eachers, good running order t he expect ed goals.

Keyw ords: Head of School, empow erment , t eacher.

PENDAHULUAN

Guru pada suat u lembaga sekolah, khususnya guru yang berada di SDN

Arjosari m erupakan salah satu sumber daya m anusia yang sangat fit al dalam

pelaksanaan proses kegiat an pembelajaran. Guru sebagai garda t erdepan

pendidikan harus dibina di baw ah kepemimpinan kepala sekolah profesional.

Aspek kunci kepem im pinan dalam pendidikan at au sekolah adalah

memberdayakan para guru untuk memberikan m ereka kesempat an secara

maksimum guna mengembangkan belajar sisw anya (Sam ino, 2010: 165).

M emperhat ikan hal ini, maka dapat dim engert i bahw a guru harus lebih berdaya

dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

Terkait dengan mutu ini dapat disikapi oleh kepala sekolah bagaim ana

(4)

2

adalah pemberdayaan guru. Pem berdayaan guru dilakukan untuk membuat guru

lebih berdaya, kuat , dan dapat m eningkat akan penget ahuan, ket erampilan dan

sikapnya agar efekt if produkt if, sehingga t erw ujud guru profesional. yait u guru

memiliki kualifikasi akademik, kom pet ensi, sertifikasi pendidik , sehat jasmani

dan rohani, sert a m emiliki kem am puan untuk m ew ujudkan t ujuan pendidikan

nasional ( UU No.14, 2005: 16).

M enyadari permasalahan ket erbat asan guru secara kuant it as maupun

kualit as, dan bet apa besar t ugas dan t anggung jaw ab yang harus dilakukan guru

di SDN Arjosari maka kepala sekolah secara sadar dan berkomit men agar guru

yang dipimpinnya lebih berdaya, kuat dan m ampu m engemban t ugas yang dapat

memberi kan pelayanan t erbaik dan menjadi guru untuk kem ajuan sekolah.

Pengelolaan sum ber daya m anusia, m em berdayakan guru yang dilakukan

adalah dengan m enyusun dan melaksanakan perencanaan, m engevaluasi sert a

menindaklanjut i t ent ang pengadaan guru, pem binaan dan pengem bangan guru

yang m eliput i peningkat an profesionalisme, pem binaaan karier, dan pem binaan

kesejaht eraan, sert a m elakukan pengendalian guru ( M inart i, 2011: 129).

Berdasarkan lat ar belakang permasalahan yang ada di sekolah maka dalam

penelitian mengangkat judul “ Pem berdayaan Guru Sekolah Dasar Negeri

Arjosari Kabupat en Pacit an”

Tujuan penelit ian ini adalah unt uk m endeskripsikan pem berdayaan guru

ekolah asar negeri Arjosari kabupat en Pacit an dengan sasaran pem bahasan

permasalahan t ent ang rekrut men, pem binaan dan pengem bangan, sert a

pengendalian guru.

M etode penelitian

Penelit ian ini merupakan jenis penelitian kualit atif. Pelaksanaan penelit ian

dilakukan oleh penelit i secara langsung masuk ke lapangan dan berusaha

mengum pulkan dat a dalam situasi yang sesungguhnya. M oleong (2007:7)

menyat akan penelitian kualit at if lebih menekankan pada aspek proses daripada

(5)

3

dit et apkan sejumlah individu partisipan yang ant ara lain kepala sekolah, guru,

ket ua komit e sekolah dan pengaw as sekolah.

Penelit ian ini m enggunakan pendekat an et nografi. Studi et nografi

(et hnographic st udies) m endeskripsikan dan m engint erpret asikan budaya,

kelompok sosial at au sistem . M eskipun m akna budaya itu sangat luas, t et api

st udi et nografi biasanya dipusat kan pada pola-pola kegiatan, bahasa,

kepercayaan, rit ual dan cara-cara hidup (Sukm adinat a, 2006: 62). Inti dari

et nografi adalah upaya untuk mem perhat ikan makna-m akna t indakan - t indakan

dan kejadian yang menimpa orang lain yang kit a pahami sebagaimana pendapat

Jam es P.Spradley (Am ri M arzali, 2006: 5)

Bentuk akhir hasil penelit ian berupa naratif deskript if yang bersifat

menyeluruh yang m engint erpret asikan seluruh aspek-aspek kegiat an dan

menggam barkan kom pleksit as kegiat an t ersebut . Tem pat pelaksanaan penelitian

ini adalah di SDN Arjosari, Pacit an. Sekolah ini berada di pedesaan dan jarak dari

perkot aan sejauh 10 km arah ut ara dari kot a Pacit an. Penelitian ini dilaksanakan

selam a t iga bulan

Dat a dalam penelitian ini adalah yang berkait an dengan tujuan penelit ian

yang akan dit eliti, yait u pemberdayaan guru Sekolah Dasar Negeri Arjosari,

kabupat en Pacit an. Sumber dat a dalam penelit ian m eliputi kat a-kat a dan

t indakan, sumber t ert ulis dan fot o dokum en kegiat an. Narasumber dalam

penelitian ini m eliput i Kepala Sekolah SDN Arjosari, Ket ua komit e sekolah,

Pengaw as TK dan SD Kecamat an Arjosari, dan Guru SDN Arjosari.

Teknik pengum pulan dat a penelit ian didasarkan pada sum bernya m enggu

nakan dat a prim er dan sekunder. Dat a prim er diperoleh melalui pengam at an

langsung di lapangan, sedangkan dat a sekunder diperoleh m elalui dokumen

laporan. Unt uk m endapat kan dat a t eknik pengumpulan dat a yang dilakukan

adalah menggunakan w aw ancara m endalam, observasi, dan dokument asi. Dat a

yang diperoleh it u sangat bernilai dan diperhat ikan sebagai pijakaan dasar untuk

(6)

4

dat a yang tidak bernilai untuk diperhat ikan (Sutam a, 2011: 63).

Berdasarkan karakt er penelit ian kualit atif ini maka secara cerm at , t epat ,

rinci dan m enyeluruh penelit i menggali inform asi m engum pulkan dat a secara

langsung dat ang ke lat ar (set t ing) sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Jenis

dat a yang dihim pun m encakup t ranskrip w aw ancara, cat atan lapangan, foto

dokument asi kegiat an, sert a arsip resm i sekolah. Dat a penelit ian diperoleh tidak

sekaligus dalam satu t ahap akan t et api dilakukan melalui beberapa t ahapan.

M enurut M c.M illan dan Sally Schum acher dalam Sut ama (2011: 126)

menyat akan ada lima t ahapan dalam m enghimpun, m engumpulkan dat a yaitu:

Tahap 1, perencanaan penghimpunan dat a, Tahap 2, Perm ulaan penghimpunan

dat a, Tahapan 3, Himpunan dat a dasar dan reduksi, Tahapan 4, Penut upan dan

penyajian dat a. Tahapan 5, Penyem purnaan t ahap penghimpunan dat a.

Teknik analisis dat a m anurut Pat t on (M oleong, 2007:280) adalah proses

kat egori urut an dat a, m engorganisasikannya ke dalam suatu pola, kat egori dan

sat uan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu mem berikan

art i yang signifikan t erhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan m encari

hubungan di ant ara dimensi-dim ensi uraian.

Dalam penelit ian ini, t eknik analisis dat a deskript if yang dilakukan adalah

model analisis int erakt if sebagaimana pendapat M oleong (2012: 247) yang

dilakukan melalui empat komponen yang saling berint eraksi : yaitu 1)

Pengum pulan dat a, yang dilakukan dengan menggunakan observasi dan

w aw ancara m endalam . 2) Reduksi dat a, yait u diart ikan sebagai pem usat an

penyederhanaan, pengabst rakan dan t ransformasi dat a kat a kasar dari cat atan

lapangan. 3) Penyajian dat a, berupa t eks narat if dari cat at an lapangan yang

t elah digolongkan sesuai dengan topik m asalah. 4) Verifikasi dan penarikan

kesim pulan, yait u berusaha mencari m akna dari komponen yang disajikan.

Untuk m enguji keabsahan dat a, peneliti m enggunakan t eknik t riangulasi,

yait u pemeriksaan keabsahan data yang m emanfaat kan sesuatu yang lain di luar

(7)

5

t ersebut . M enurut M oleong (2007:330), t riangulasi adalah t eknik pem eriksaan

keabsahan dat a yang m emanfaat kan sesuat u yang lain. Di luar dat a untuk

keperluan pengecekan at au sebagai pem banding t erhadap dat a it u. Teknik

t riangulasi yang paling banyak digunakan ialah pem eriksaan m elalui sumber

lainnya. Tahap-t ahap dalam pengumpulan dat a dalam suatu penelit ian, yait u

t ahap orient asi, t ahap ekplorasi dan t ahap m emberchek.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Rekrut men guru sebagai upaya untuk mem enuhi kebutuhan guru secara

kuantit atif dan kuailit at if. Jika kondisi guru kurang m aka akan m em pengaruhi

pada proses dan hasil belajar secara optim al. M enurut pendapat E.M ulyasa

(2002:42) bahwa untuk m em eperoleh hasil belajar yang opt imal, pem belajaran

harus dilaksanakan secara efekt if dan efisien dalam kondisi menyenangkan. Hal

ini dimaknai bahw a pembelajaran yang efekt if dan efisien dapat diperoleh hasil

belajar yang optimal, sedangkan hasil yang optimal dapat t ercapai jika jumlah

guru itu baik secara kuant itas m aupun kualit as t erpenuhi.

Dari hasil penelitian diperoleh dat a keadaan jum lah guru di SDN Arjosari

sejak t ahun 2010 secara kuant it as kurang. M asalah ini disebabkan karena

adanya guru yang t elah m encapai m asa usia purna t ugas, mut asi dinas karena

promosi jabat an sert a m eninggal dunia. Di samping it u secara kualit as juga masih

kurang sehingga perlunya pem binaan dan pengembangan agar guru lebih

berdaya. M ensikapi kondisi kekurangan t ersebut yang dilakukan kepala sekolah

adalah menginvent arisasi kebutuhan, dan selanjut nya m erencanakan rekrut m en

at au pengadaan t enaga pendidik. Hal ini senada dengan pendapat M inart i (

2012: 127) bahw a sebelum melakukan perekrut an langkah aw al adalah

invent arisasi ket enagaan. Hal ini dim aknai bahwa dalam mem enuhi kebutuhan

guru upaya yang harus dilakukan sebelumnya oleh kepala sekolah, adalah

menyusun perencanaan perekrut an di lem baga sekolah yang dipimpinnya.

(8)

6

kepala sekolah m elakukan hal berikut : 1). M enginfent arisasi kebut uhan 2).

M engusulkan pengadaan guru kepada dinas pendidikan, 3). M em ohon

perset ujuan kepada ket ua komit e sekolah , 4). M engumumkan pendaft aran

secara t erbat as m elalui rapat sekolah. 5). M elaksanakan seleksi secara t erbat as

dan segera mengum um kan hasilnya. Tindakan t ersebut menunjukkan langkah

prakt is dalam perencanaan rekrut m en, sehingga prinsip ket ercapaian kebutuhan

segera dapat t erat asi. Kebijakan kepala sekolah m enunjukkan bahw a dirinya

sebagai manajer sumber daya dan pemimpin organisasi.

Keadaan t ersebut didukung oleh hasil penelitian Sergiovani(1991) , W at kins

(2005) dalam Jurnal penelitian Afareez Abdul Razak yang menyat akan bahw a

kepala sekolah m em andang dirinya sebagai m anajer sumber daya dan pemimpin

organisasi dan st af. Hal ini dapat dimaknai bahw a ada t indakan yang bijak dari

kepala sekolah ket ika m enyusun perencanaan, secara prinsip kepala sekolah

menempat kan diri sebagai m anajer sumber daya sehingga dalam mem enuhi

kebutuhan guru dapat di lakukan sesara efekt if dan efisien.

Lebih lanjut pada t ahap pengadaan, kegiat an yang dilaksanakan oleh

kepala sekolah adalah rekrut men. Proses yang dilaksanakan adalah pendaft aran,

seleksi, penem pat an, orient asi dan induksi untuk mendapat kan guru yang sesuai

dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan pendapat M inarti

(2012: 133) yang m enyat akan untuk m em enuhi kebutuhan t enaga kependidikan

pada suat u lem baga pendidikan , baik jum lah maupun kualit asnya dilakukan

rekrut m en. Hal ini dapat dimaknai bahw a untuk mengat asi kebutuhan guru m aka

langkah yang harus dilakukan adalah pengadaan at au rekrut men sehingga

didapat guru yang berdaya dan profesional sesuai yang diharapkan.

Hasil penelitian dalam pelaksanaan seleksi diperoleh dat a : 1) .Perekrut an

guru t idak dilakukan t es baik lisan maupun tulis, 2). Informasi dan pelaksanaan

rekrut m en guru belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur penerimaan guru,

(9)

7

menyeluruh, dan hanya bersifat int eren, 4). Penerimaan guru dipersyarat kan

memiliki st andar kualifikasi pendidikan berijazah S 1 PGSD, 5). Penentuan calon

guru yang dit erim a berdasarkan pada hasil seleksi dat a adm inist rasi dan

mem enuhi persyarat an yang dit entukan, 6) Penerimaan guru tidak t etap

didasarkan pada pelam ar yang lebih aw al m engajukan perm ohnan m enjadi guru,

dan berada at au bert empat t inggal tidak jauh dari sekolah.

Dat a t ersebut m enunjukkan bahw a ada beberapa prinsip dan kebijakan

yang lebih m engarah pada azas kemudahan dan kebijakan. Kegiat an yang t elah

dilakukan m enunjukkan kepala sekolah SDN Arjosari dalam melaksanakan

program, pelaksanaan seleksi, hingga sampai pada penempat annya belum

sesuai mekanism e, alasannya segera t erpenuhinya kekurangan guru. Hal ini

dapat dim aknai bahw a kepala sekolah dalam pelaksanaan rekrut men t ersebut

secara nyat a belum sepenuhnya melakukan sesuai dengan t ahap-t ahap

rekrut m en. Hal ini disadari bet ul namun dem i pert imbangan biaya t enaga dan hal

lain maka langkan t ersebut dilakukannya.

Langkah yang dilakukan kepala sekolah belum sejalan dengan pendapat

Gruenert (2005) dalam jurnal Afareez Abdul Razak (Vol.1 No.3) yang

menyat akan bahwa dalam membangun kepercayaan diri , m em bangun iklim

sekolah berkem bang pada perbaikan sekolah perlu pelaksanaan yang optimal.

Sedangkan yang t erjadi sedikit kurang diperhat ikan . Hal ini dimaknai bahw a

kepala sekolah dalam rekrutm en lebih m em ent ingkan percepat an t erpenuhinya

kebutuhan guru secara kuant it at if dibandingkan kualit at if, namun sem uanya itu

masih dalam bat as kew ajaran.

Pembinaan dan Pengembangan Guru

Hasil penelitian dalam pembinaan dan pengem bangan guru, diperoleh

t em uan sebagai berikut : 1) Kepala sekolah m elakukan pem binaan dan

(10)

8

unt uk mencapai t ujuan perbaikan m utu pendidikan, yaitu perbaikan m ut u

penget ahuan dan cara kerja para guru, kemajuan ilmu penget ahuan t eknologi,

budaya dan masyarakat . Dari dat a tersebut t ercermin bahw a kepala sekolah

t elah m elakukan pembinaan t erhadap guru, unt uk m eningkat kan kem am puan

dan kecakapannya.

Hal t ersebut di at as dikuat kan oleh M inart i (2012 : 139) bahw a

pembinaan dan pengem bangan t enaga kependidikan it u dilakukan untuk

meningkat kan kem ampuan dan kecerdasan para t enaga kependidikan m enjadi

lebih produkt if. Hal ini dim aknai bahw a keberhasilan pendidikan dapat

dipengaruhi oleh t enaga pendidik at au guru yang m em iliki kemampuan dalam

menjalankan t ugas, sedangkan kemam puan yang harus dimiliki guru t ersebut

dapat dilakukan melalui pem berdayaan, pem binaan dan pengem bangan.

Secara t eknik dalam pembinaan diperoleh dat a : 1) Kepala sekolah

memberi kan kesem pat an kepada guru secara individu at au kelom pok unt uk

meningkat kan kom petensinya. 2) Pem binaan dan pengembangan untuk guru

melalui diklat pra-jabat an (bagi guru Pegaw ai Negeri Sipil) dan pengem bangan

non diklat yang sesuai. 3) M engikut sert akan guru dalam pengem bangan diri

sepert i seminar, w orkshop, dan diklat lainnya yang dilaksanakan oleh dinas. 4)

Upaya pengembangan profesinalisme dan kompet ensi guru dilaksanakan dengan

memberberdayakan Kelom pok Kerja Guru (KKG) di gugus sekolah. Dari dat a

t ersebut menunjukkan bahwa ada upaya dalam pembinaan yang mengarah pada

perbaikan dan peningkat an kemampuan guru. Hal ini sesuai dengan t eori

penelitian Lanier & Kacil, (1986) dalam Zuzovsky, R., & Libm an,Z. (2003) dimuat

dalam Aust ralian Journal 0f Teacher Educat ions( vol.36 no.4: 2011) yang

menjelaskan bahwa memberikan inst ruksi at au bim bingan dan dukungan kepada

guru membuat kont ribusi besar menjadi guru kom pet ensi. Hal ini bermakna

bahw a pem binaan dan pengem bangan t erhadap guru mempunyai kont ribusi

(11)

9

berdaya dalam menjalankan t ugas kepresionalannya.

Dat a hasil penelit ian yang t elah dilakukaan oleh kepala sekolah dalam

pengem bangan m encakup t iga aspek yait u : 1) Peningkat an profesionalism e. 2)

Pembinaan karier. 3) Pembinaan kesejaht eraan. Dari ketiga aspek yang

dikembangkan oleh kepala sekolah t ersebut m enunjukkan bahw a dalam

mengem bangkan guru, m engelola sumber daya m anusia diperlukan upaya

peningkat an keprofesian, karier dan kesejaht eraan. Sedangkan dalam Depdiknas

(2007: 45) dijelaskan bahw a untuk m engem bangkan sumber daya m anusia ada

t iga aspek yang pent ing dilakukan kepala sekolah adalah peningkat an

profesionalism e, pem binaan karier dan pem binaan kesejaht eraan. Hal t ersebut

dim aknai bahw a ada ket erkait an dan ada hal penting perlu diperhat ikan dalam

pengem bangan guru yaitu t ent ang profesionalisme, karier dan kesejaht eraan.

Dalam peningkat an profesionalisme diperoleh data bahwa : 1) Peningkat an

profesionalism e yang dilakukan t erarah pada peningkat an kualifikasi. 2)

M eningkat kan kompet ensi guru m elalui diklat, non diklat , dan pengem bangan

diri. 3) Pem berdayaan Kelompok Kerja Guru . Dari dat a t ersebut m enunjukkan

bahw a peningkat an kualifikasi menjadikan suatu penguat an pent ing karena hal

t ersebut sebagai prasyarat yang harus dimiliki sem ua guru untuk melakukan

pekerjaannya. Hal t ersebut sesuai dengan jurnal hasil penelit ian M aria

Liakopoulou ( Vol.1 no.21, 2011 ) yang m enyat akan bahw a seorang guru harus

memiliki kualifikasi dan penget ahuan profesional yang diperlukan. Hal ini dapat

dim aknai bahw a guru yang berkualifikasi it u m enjadikan dirinya efekt if dalam

berkarya, sukses m elakukan t ugas pedagogis dan didakt ik sehingga dapat

menjalankan pekerjaan secara profesional sesuai yang diharapkan.

Tent ang keikut sert aan guru dalam diklat fungsional, kepala sekolah t elah

memberi kan kesempat an kepada guru yang m endapat kan tugas. Hal ini

dilakukan dengan m emot ivasi dan m em bantu penyiapan sarana bahkan biaya

(12)

10

meningkat kan penget ahuan, ket erampilan dan pengalam an belajar. Ini

sependapat dengan Reid & Barringt on (1999) dalam jurnal penelit ian Neila

Ramdhani / Procedia( 2012) yang menyat akan bahwa pelat ihan adalah proses

yang direncanakan, untuk mengubah sikap, penget ahuan , ket erampilan, dan

pengalam an belajar untuk m encapai kinerja yang efekt t if dalam berbagai

kegiat an. Hal ini dapat dim aknai bahw a pendidikan dan latihan m erupakan salah

sat u upaya dan w adah unt uk m em berikan pem binaan dalam meningkat kan

penget ahuan ket eram pilan dan sikap untuk mew ujudkan kinerja yang efekt if.

Dalam pengem bangan karir diperoleh dat a bahw a kepala sekolah

memfasilit asi guru agar m emiliki prest asi untuk meningkat kan jabat annya, dan

membantu guru dalam pengusulan penet apan angka kreditnya. Pem binaan

karier yang t elah dilakukan kepala sekolah t ersebut sangat penting dan perlu

perhat ian. Dengan demikian para guru akan t ermot ivasi lebih akt if dan dirinya

pun m erasa t erbant u dan dihargai ket ika susuat u hak itu mest i diraihnya. Hal ini

sesuai dengan pendapat E.M ulyasa (2002 : 45) bahw a kegiat an pem binaan t idak

hanya m enyangkut aspek kem am puan, t et api juga menyangkut karier pegawai.

Hal ini m engandung m akna bahw a pengembangan karier juga bagian pent ing

dalam m enem pat kan personal guru pada jabat an, prest asi kerja hingga sampai

pada imbalan penghargaan yang semest inya dit erim a.

Sedangkan dari hasil penelit ian pada pem binaan kesejaht eraan diperoleh

dat a bahw a pem berian hak guru sepert i gaji, honorarium, kenaikan pangkat

t epat w akt u dan pemberian penghargaan m at erial non m at erial kepada guru

non pegaw ai negeri masih sangat rendah. Dari dat a tersebut dapat dipahami

bahw a pem berian hak at as kew ajiban yang dilakukan guru itu kiranya sudah

t epat , tidak ada permasalahan, nam un jika dilihat dari t ingkat kesejaht eraan

sosial ekonomi m asih perlu dan pent ing ditingkat kan. Hal ini senada dengan

pendapat M oham mad Nadeem (Vol.2 No. 19 : 2011 bahw a kondisi sosial

(13)

11

st at us ekonom i yang buruk akan m enurunkan m ot ivasi dan m em pengaruhi

kinerja guru yang kurang opt imal. Set idaknya dengan kondisi kesejaht eraan yang

kurang, sangat dimungkinkan juga berpengaruh pada pencapaian hasil yang

belum m aksim al. Hal ini guru m asih t erbebani bagaimana m em peroleh

kesejaht eraan ini dari sum ber pendapat an yang lain.

Pengendalian Guru

Berdasarkan hasil penelit ian didapat kan dat a bahw a pengendalian yang

dilakukan oleh kepala sekolah adalah : 1) Pengendalian difungsikan sebagai

supervisi at au pengaw asan. 2). Pengendalian berfungsi sebagai evaluasi kinerja.

3). Ada kendala dalam pelaksanaan pengendalian

Pengendalian difungsikan sebagai supervisi at au kepengaw asan

dilaksanakan unt uk m em onit or, mengawasi, dan m erencanakan t indak lanjutnya

t erhadap kinerja guru dalam ket erlibat annya m enjalankan program kerja

pendidikan, untuk menjam in bahw a kegiat an t ersebut t erlaksana sesuai dengan

rencana dan tujuan. Hal ini dapat dipahami bahw a pengendalian dapat

dilakukan dengan m engaw asi secara langsung maupun t idak langsung t erhadap

program yang disusun dengan pelaksanaan secara nyat a. Sehingga jika t erjadi

permasalahan segera dapat t erat asi dan tindak lanjut nya.

Pengert ian ini sesuai dengan pendapat Nur Zazin (2011: 91) yang

menyat akan bahw a unt uk m enjamin mutu perlu m endokumentasikan

mekanisme evaluasi untuk mengaw asi prest asi individu dan kesuksesan

programnya. Hal ini dim aknai bahwa untuk m enjamin suatu program dapat

dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, tentu diperlukan adanya

kepengaw asan at au supervisi dari pimpinannya,

Pengendalian berfungsi sebagai evaluasi diperoleh dat a hasil penelitian

bahw a pengendalian dimaksudkan unt uk pem benahan, pengukuran dan koreksi

(14)

12

t elah direncanakan dapat t ercapai secara m aksim al. M enurut Zazin (2011 : 109)

bahw a dilihat dari tujuannya, pengendalian it u mengandung m akna evaluasi.

Yait u mengevaluasi kinerja yang dicapai apakah sesuai dengan rencana dan

t ujuan yang t elah dit ent ukan. Hal ini dim aknai bahw a evaluasi m erupakan

bentuk pengendalian untuk perbaikan at au koreksi objekt if jika terjadi

penyim pangan ant ara rencana dan pelaksanaan yang dit et apkan.

Secara nyat a dan diakui bahw a dalam pelaksanaanya, pengendalian yang

dilakukan di Sekolah Dasar Arjosari ini m asih banyak kendala secara akdem ik

maupun non akadem ik. Sehingga upaya pengendalian ini lebih t epat jika guru

diberikan tanggung jaw ab secara mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat

S.Ruky ( 2006: 18) bahw a proses at au cara pengendalian m andiri it u dilakukan

dengan merum uskan t anggung jaw ab dan tugas guru, m enyepakat i sasaran

kerja dalam bent uk hasil kerja yang harus dicapai, m elakukan monitoring dan

melakukan koreksi, m em berikan kesem pat an dan bantuan yang diperlukan oleh

anak buah/ guru, dan m elakukan penilaian unt uk m em berikan umpan balik

t erhadap guru agar mengetahui kekuat an dan kelem ahan untuk rencana t indak

lanjut dem i prest asi kerja selanjut nya.

Berdasarkan data t emuan hasil penelitian t ersebut, m aka dapat dim aknai

bahw a dalam pengendalian, kepala sekolah SDN Arjosari kepada guru t elah

melakukan upaya pengendalian yang m eliputi pemant auan, pengaw asan at au

supervisi dan evaluasi sert a ket eladanan. Tujuannya adalah unt uk m engat ur,

mengendalikan , dan mengaw asi kinerja guru, dengan harapan diperoleh guru

yang disiplin bert anggung jaw ab at as beban t ugas yang embannya secara

mandiri.

Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelit ian dan pem bahasan

t erhadap pem berdayaan guru di SDN Arjosari ini adalah : (1) Rekrut men guru

(15)

13

kualit at if sudah t erlaksana dengan baik m elalui tahap penyusunan perencanaan

dan pelaksanaan rekrut m en. Hal ini dit andai dengan adanya laporan ke dinas

pendidikan, inform asi kepada kom it e sekolah, dan rapat musyaw arah sekolah

dalam hal mem bahas perencanaan kebutuhan guru. Unt uk pelaksanaan

rekrut m en kegiat an yang dilakasanakan belum sesuai dengan ket ent uan, karena

kepala sekolah m engam bil kebijakan dengan pert im bangan efisiensi dan

efekt ifit as rekut m en. Hal t ersebut dit em ui dalam pelaksanaan seleksi ada

sebagian kegiat an t elah direncanakan namun belum dilakukan sesuai program.

Pem binaan dan pengembangan t erhadap guru sudah dilakukan oleh kepala

sekolah ini dibukt ikan dengan diikutinya kegiat an diklat dan non diklat oleh guru,

sert a digiat kannya kem bali kegiat an guru melalui Kelompok Kerja Guru (KKG) .

Sedangkan dalam pengem bangan, w alaupun belum berjalan sebagaim ana yang

pembinaan karier, dan pembinaan kesejaht eraan. (3) Pengendalian guru, t elah

dilakukan oleh kepala sekolah dengan tujuan unt uk m engat ur, mengawasi dan

mengarahkan guru at as beban tugas yang m enjadi t anggung jawabnya sesuai

t ujuan dan sasaran yang t elah dit entukan.

Pengendalian t erhadap guru dim aksudkan juga unt uk m engevaluasi

kinerja guru, m em perbaiki, pem benahan at au koreksi objekt if jika t erjadi

perbedaan at au penyimpangan ant ara pelaksanaan dan perencanaan.

Perangkat pengendalian di sekolah ini diwujudkannya t at a t ert ib sekolah,

absensi kerja dinas, dan perat uran bent uk lain yang m engikat dem i sit uasi yang

nyam an dan t ert ib di sekolah. Bent uk pengendalian yang lain ditunjukkan dalam

perilaku sikap disiplin m andiri dari kepala sekolah, yang dibangun m elalui

perilaku ket eladanan dan sikap bijak kepem im pinannya.

Daftar Pustaka

Afareez Abdul Razak, M ohammad Johdi Salleh. The Role of headmast ers of Rurol Schools in At t aning High UPSR Achievement , M alaysia ; Teacher Perspect ives. Int ernat ional Journal of Art s and Comm erce ,Vol.1 No. 3)

(16)

14

Depdiknas. 2007. Pemberdayaan Sekolah Dasar, Jakart a: Peningkat an M ana- jem en Sekolah Dasar.

Depdiknas. 2009. Dimensi kompet ensi M anajerial, Jakart a: Dirjen PM PTK

Liakoupoulou, M aria. dalam jurnal int ernasional dengan judul “ The Professional Compet ence of Teachers “, at au Kom pet ensi Profesional Guru vol 1 (21) 66-67

M inart i, Sri. 2011. M anajemen Sekolah, Jogjakart a: Ar-Ruzz.

M oloeng, Lexy J. 2012. M et odologi Penelit ian Kualit atif: Edisi Revisi, Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nadeem, M oham m ad.(2011). Teachers Compet sncies and Fact ors Affect ing t he Performance of Female Teachers in Bahawaipur (shout hern Punjab) Pakist an. vol 2 No.19 hal. 217-218.

Ramdhani,Neila, Djamaludin Am cok, Yuliardi Sw asono, Peno Suryanto.2012. Teacher qualit y Improvem ent Program: Empow erm ent t eachers t o encreasing a qualit y of Indonesia’ education. (Social and Behavioral Sciences 00 (2012) 000-000

Ruky, Achmad S. 2006. Sist em M anajemen Kinerja, Jakart a: PT Gram edia Pust aka Ut am a.

Samino, 2010. Kepemimpinan Pendidikan, Surakart a: Fairuz M edia

Sut am a. 2012. M etode Penelitian Tindakan, Surakart a: Fairuz M edia.

Undang-Undang Republik IndonesiaI, N0.14 Tahun 2005. Tent ang Guru dan, Dosen Depdiknas. Jakart a

Zamroni. 2011. Dinamika Peningkat an M utu, Yogyakart a: Gavin Kalam Ut am a.

Zazin, Nur. 2011. Gerakan M enat a M ut u Pendidikan: Teori dan Aplikasi, Jogjakart a : Ar- Ruzz M edia

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : klien setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam didapatkan hasil klien dapat membina hubungan saling percaya, klien dapat menyebutkan penyebab menarik

Perubahan lanskap ekologi dari kawasan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit mengakibatkan perubahan struktur nafkah pada semua lapisan rumahtangga petani yaitu rata-rata

Jalan Provinsi Km 9 Nipah-Nipah, Kelompok Kerja ULP Kabupaten Penajam Paser Utara Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Rapat Penyusunan Berita Acara Hasil Pelelangan untuk

Apabila dalam waktu tersebut perusahaan Saudara tidak hadir dalam pembuktian kualifikasi dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka perusahaan Saudara

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berj

“ Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa.

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedian Barang dan Jasa Nomor: 19/PPBJ/02.12/DPKP/VI/2014, Tanggal 23 Juni 2014, Dengan ini Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pertanian