• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANSTUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SISWA SEBAGAI FASILITATOR DAN PENJELAS) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMPNEGERI 1 BOSAR MALIGAS TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARANSTUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SISWA SEBAGAI FASILITATOR DAN PENJELAS) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMPNEGERI 1 BOSAR MALIGAS TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND

EXPLAINING

(SISWA SEBAGAI FASILITATOR DAN PENJELAS)

TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH

SISWA KELAS VIII SMP

NEGERI 1 BOSAR MALIGAS

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

DESTY JUNITA SITOHANG

NIM 2103111011

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat

waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni,

Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab

penulis sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang

diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Skripsi ini berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa

sebagai Fasilitator dan Penjelas) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang

maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat

diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah

pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan

penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam

menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan

yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa

hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

6. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

(3)

iii

8. Hendra Kurnia Pulungan, S.Sos., M.I.Kom., selaku Dosen Pengarah.

9. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pengarah.

10. Bapak dan Ibu Dosen, selaku pengajar selama masa perkuliahan

penulis.

11. Drs. Haposan Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bosar

Maligas dan seluruh Guru, Staf Pegawai serta Siswa SMP Negeri 1

Bosar Maligas yang telah memberikan izin kepada saya untuk

melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Bosar Maligas.

12. Teristimewa dan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda B. Sitohang, S.Pd., dan

Ibunda R. Sihombing serta abang penulis, David Boriston Sitohang,

Daniel Julianus Sitohang, serta adik penulis, Deo Pangihutan Sitohang.

Atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan

material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih

sayang kepada penulis.

13. Teman-teman saya Sifra Br Sijabat, Anggrianne Panjaitan, Frisnawati

Siburian, Sorta Maria Hutabarat, Priska Simarmata, Widyawati Pardosi,

Priskawati Nadeak, Tinike Herlin Sitorus, Melvi Pandiangan, teman

dekat saya Ganda Halomoan Simarmata yang telah menyempatkan

waktu untuk bertukar pikiran dan mendengar keluh-kesah serta

memberikan saran, dorongan, semangat dan doa.

Semoga semuan bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang

Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari

Tuhan Yang Maha Esa

Medan, Juli 2014

Penulis,

Desty Junita Sitohang

(4)

i

ABSTRAK

Desty Junita Sitohang, NIM 2103111011, Pengaruh Model Pembelajaran

Student Facilitator and Explaining (Siswa sebagai Fasilitator dan Penjelas)

Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa sebagai Fasilitator dan

Penjelas) terhadap kemampuan menulis teks berita oleh siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/201 yang berjumlah 201 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah sampel yang langsung ditetapkan untuk menjadi wakil dari populasi yang ada yaitu sebanyak 50 orang siswa dari jumlah populasi 201 orang siswa.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis eksperimen untuk melihat akibat atau pengaruh dari suatu perlakuan. Desain

eksperimen yang digunakan adalah two group posttest-only control design. Untuk

kelompok satu sebagai kelas eksperimen diberi model pembelajaran Student

Facilitator and Explaining (siswa sebagai fasilitator dan penjelas) dalam menulis

teks berita dan kelompok kedua sebagai kelas kontrol diberi model pembelajaran

konvensional dalam pembelajaran menulis teks berita. Kemudian diadakan

post-test (tes akhir).

Hasil penelitian disimpulkan, kemampuan menulis teks berita yang

menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa

sebagai Fasilitator dan Penjelas) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar

Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah baik dengan nilai rata-rata 76,4. Kemampuan menulis teks berita yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah cukup dengan nilai rata-rata 61,6. Model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa sebagai Fasilitator dan

Penjelas) berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis teks

berita. Ini terbukti dari hasil uji t diperoleh nilai thitung > ttabel(0,05), yakni 4,65 >

2,01.

Kata kunci: Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 40

Tabel 3.2 Pedoman Penelian Menulis Teks Berita ... 43

Tabel 3.3 Kategori dan Penilaian ... 44

Tabel 3.4 Desain Eksperimen Posttest-Only Control Design ... 45

Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ... 45

Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ... 46

Tabel 4.1 Data Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa pada Kelas Kontrol (X2) ... 52

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Berita pada Kelas Kontrol ... 53

Tabel 4.3 Data Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa pada Kelas Eksperimen (X1) ... 54

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Berita pada Kelas Eksperimen (X1) ... 55

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Posttest pada Kelas Kontrol (X2) ... 57

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data pada Kelas Kontrol (X2) ... 58

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Posttest pada Kelas Eksperimen (X1) ... 60

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data pada Kelas Eksperimen (X1) ... 62

(6)

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...73

Lampiran 2 RPP (Kelas Kontrol) ...74

Lampiran 3 RPP (Kelas Eksperimen) ...82

Lampiran 4 Tes ...89

Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ...90

Lampiran 6 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ...91

Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil untuk Uji F ...92

Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil untuk Uji “t” ...94

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang untuk

berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat dilakukan secara

lisan maupun tulisan. Komunikasi dengan menggunakan tulisan berarti harus

diawali dengan aktivitas menulis. Menurut Tarigan (2005: 21) menyatakan

menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Menulis merupakan

salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam

kehidupan manusia, khususnya para siswa. Dengan menulis siswa diharapkan

mampu mengungkapkan ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam berbagai

tulisan. Pada dasarnya untuk sampai pada kemampuan tersebut, diperlukan

banyaknya latihan menulis dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut

memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara

kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan. Jadi pada dasarnya,

keterampilan menulis merupakan serangkaian aktivitas berpikir menuangkan

gagasan untuk menghasilkan suatu bentuk tulisan.

Mencapai kompetensi yang diharapkan para guru itu tidaklah mudah,

karena banyak permasalahan yang dijumpai di lapangan. Banyak hasil penelitian

(8)

2

hasil penelitian Trimantara (2005:15) menyatakan, “Beberapa faktor yang

kebanyakan pengajar dianggap memberikan andil terhadap tidak tercapainya

tujuan pembelajaran menulis adalah 1) rendahnya tingkat penguasaan kosa kata

sebagai akibat rendahnya membaca, 2) kurangnya penguasaan keterampilan

mikrobahasa, seperti penggunaan tanda bahasa, kaidah-kaidah penulisan,

penggunaan kelompok kata, penyusunan klausa dan kalimat dengan struktur yang

benar, sampai penyusunan paragraf, 3) kesulitan menemukan metode

pembelajaran menulis yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa , serta 4)

ketiadaan atau keterbatasan media pembelajaran menulis yang efektif.”

Selanjutnya Arundati (2010:13) menyatakan “Keterampilan menulis siswa

masih menghadapi sejumlah masalah yang anatara lain: pertama, kurang

mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari pilihan kata

yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan

karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu

mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Kedua, kurangnya latihan dan

praktek menulis. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang

terdiri dari empat aspek, waktu yang diberikan empat jam dalam satu minggu.

Waktu hanya satu jam untuk aspek keterampilan menulis khususnya menulis

karangan sangatlah kurang. Ketiga, kurang terampilnya guru memberikan

berbagai macam tulisan kepada siswa. Hal ini terlihat dari hasil tulisan siswa,

seperti membuat kalimat atau membuat cerita pendek. Keempat, pada umumnya

(9)

3

Perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia sesuai Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan oleh pemerintah, menghendaki terwujudnya suasana yang

menarik agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya salah satu

pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa adalah menulis teks

berita.

Banyak siswa yang mengeluh kesulitan atau kurang mampu untuk

memulai tulisannya. Selain itu, pengadaan sarana dan penerapan metode

pengajaran yang kurang kreatif merupakan kendala utama yang ditemui. Hal ini

mengakibatkan rasa bosan pada diri siswa saat ditugaskan menulis sebuah berita.

Padahal, penggunaan metode yang menarik merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan untuk memotivasi minat siswa untuk menulis dan mengembangkan

daya nalarnya. Hal ini didukung oleh penelitian Liana Diastiti, dkk., dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa

Kelas VIII-1 SMP Negeri 20 Padang”, yang menyatakan “ada beberapa faktor

yang menyebabkan siswa kurang mampu menulis diantaranya: (1) metode yang

digunakan tidak menarik sehingga siswa merasa jemu dan sulit untuk memulai

tulisan, (2) kurangnya latihan menulis yang menyebabkan tulisan siswa tidak padu

dan sistematis, (3) siswa malas membaca yang berdampak kurangnya kosakata

dan istilah yang dikuasai, dan (4) siswa kurang mampu mengembangkan

unsur-unsur pengembangan berita, yakni unsur-unsur 5W+1H.

Menulis teks berita bukanlah sebuah kerangka ilmu yang bisa

(10)

4

membuatnya menjadi pengetahuan individual yang harus dipraktekkan.

Rendahnya kemampuan menulis teks berita siswa, disebabkan pola pembelajaran

yang monoton, sehingga siswa bosan untuk mengikuti pelajaran. Guru perlu

menggunakan model pembelajaran yang baik dan kreatif.

Rendahnya kemampuan menulis teks berita siswa didukung oleh beberapa

jurnal, antara lain Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 12, No. 1, Februari 2011:

74-90 oleh: Suwarti, dkk. dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis

Teks Berita Siswa Kelas VIII Pada SMP Negeri 1 Beringin Melalui Model

Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan.” Dalam jurnal tersebut

dijelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih rendah. Hal

tersebut dilihat pada nilai kemampuan awal menulis teks berita siswa dengan

rata-rata hanya 54,68.

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September

2012; Seri B 87 oleh: Liana Diastiti, dkk., dengan judul “Peningkatan

Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa Kelas VIII-1

SMP Negeri 20 Padang.” Dijelaskan dalam jurnal bahwa kemampuan siswa

menulis teks berita masih berlum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) atau belum tuntas belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 70.

Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah tersebut adalah 75.

Siswa membutuhkan proses belajar yang menarik dan tidak menjenuhkan,

yang dapat mengembangkan kreativitas berpikirnya dalam menulis khususnya

menulis teks berita. Pada kenyataannya ketika peneliti melakukan observasi awal

(11)

5

2013/2014 dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengalami masalah dalam

memahami pelajaran karena guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional belum menggunakan model pembelajaran yang aktif dan inovatif,

sehingga siswa cepat merasa bosan pada saat mengikuti proses pembelajaran. Hal

ini sejalan dengan penelitian Khaerunnasekha dalam skripsinya yang berjudul

“Keefektifan Model Index Card Match dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita

pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 Subah Kabupaten Batang Tahun Ajaran

2012/2013” menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran menulis sekarang ini

belum maksimal karena peserta didik belum terbiasa melakukan kegiatan menulis

atau bahkan dikarenakan masih menggunakan model yang biasa misalnya saja

model ceramah. Model ceramah yang sudah terbiasa dilakukan oleh seorang

pendidik dapat menimbulkan peserta didik menjadi bosan atau jenuh ketika

mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak efektif dan

kurang menarik. Hal ini dapat mengakibatkan materi yang disampaikan oleh

pendidik kurang dipahami oleh peserta didiknya.

Berkenaan dengan masalah rendahnya menulis teks berita tersebut maka

perlu dicarikan suatu solusi agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat

memberikan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Salah satu solusi yang layak untuk diupayakan dalam pencapaian tujuan

pembelajaran yang optimal adalah dengan menggunakan model pembelajaran

Student Facilitator and Explaining “siswa sebagai fasilitator dan penjelas”. Model

(12)

6

pembelajaran inovatif. Pada model ini siswa/peserta didik diberi kesempatan

untuk mempresentasikan/menjelaskan ide/pendapat kepada rekan-rekannya.

Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk

menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Dengan proses

pembelajaran seperti ini siswa dapat meningkatkan keaktifan, minat, motivasi dan

kreativitas siswa dalam berpikir sehingga proses belajar mengajar akan lebih

menarik dan menyenangkan. Siswa tidak hanya menjadi objek pembelajaran,

tetapi juga sebagai subjek yang dapat mengalami, menemukan,

mengkonstruksikan, dan memahami konsep dengan cara melakukan atau

memanipulasi benda, menggunakan indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik

lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa-peristiwa disekitar mereka

(pengalaman nyata). Hal ini tentu akan sangat menyenangkan bagi siswa. Apabila

siswa sudah merasa senang dalam pelajaran, maka prestasi belajar mereka tentu

akan meningkat.

Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining mampu

meningkatkan hasil belajar siswa, didukung dengan hasil jurnal penelitian FKIP

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin tahun 2013 oleh: Arif Sunarya

dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Mengapresiasi Puisi dengan

Metode Student Facilitator and Explaining Siswa kelas VII SMP Negeri 21

Banjarmasin.” Menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran dapat

meningkatkan pemahaman materi pada siswa dengan nilai rata-rata kelas

(13)

7

Sebagai staf pengajar, guru bukanlah satu-satunya sumber sarana dalam

pembelajaran. Ia harus dihadapkan pada satu kenyatan dan harus menyadari

bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya mengandalkan suara

dan penguasaan materi. Akan tetapi keberhasilan mengajar itu juga dibarengi

dengan kreasi dan teknik-teknik yang inovatif untuk merangsang semangat belajar

siswa-siswanya. Sebagai guru profesional, ia harus mampu mencari suatu

pembaharuan dari kiat-kiat jitu dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan

kreatifnya, pelajaran menulis tidak akan lagi menjadi sebuah momok yang

menakutkan bagi para siswa.

Berititiktolak dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk membuat

suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator

and Explaining (Siswa Sebagai Fasilitator dan Penjelas) terhadap Kemampuan

Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun

Pembelajaran 2013/2014.”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah

terdapat empat hal.

1. Kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih rendah.

2. Siswa mengeluh kesulitan atau kurang mampu untuk memulai

(14)

8

3. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis

teks berita kurang aktif dan inovatif masih menggunakan model

pembelajaran konvensional.

1.3. Pembatasan Masalah

Tidak semua masalah yang teridentifikasi dapat diteliti dalam penelitian

ini, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis teks berita

kurang aktif dan inovatif masih menggunakan model pembelajaran konvensional,

sehingga banyak siswa memperoleh nilai kemampuan menulis teks berita yang

tidak bagus. Maka peneliti menyarankan alternatif pemecahan masalah yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining

(siswa sebagai fasilitator dan penjelas) terhadap kemampuan menulis teks berita

untuk meningkatkan nilai kemampuan menulis teks berita menjadi lebih bagus.

1.4. Rumusan Masalah

Ada tiga hal rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagaimana terlihat

di bawah ini.

1. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum

(15)

9

2. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP

Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 sesudah

menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan

menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun

pembelajaran 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 yang

diajarkan dengan model pembelajarankonvensional;

2. untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 yang

diajarkan dengan model pembelajaran Student Facilitator and

Explaining; dan

3. untuk mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh penggunaan model

pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan

menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun

(16)

10

1.6.Manfaat Penelitian

Suatu penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,

baik secara teoretis maupun praktis.

1. Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran menulis

teks berita. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah

pengetahuan tentang model pembelajaran Student Facilitator and

Explaining (siswa sebagai fasilitator dan penjelas).

2. Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat

bagi pihak yang terkait, yaitu sebagai berikut.

a. Penelitian ini diharapkan memotivasi siswa dalam meningkatkan

kemampuan menulis teks berita.

b. Sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru bahasa

Indonesia untuk meningkatkan pemahaman di bidang kebahasaan.

c. Sebagai referensi sekolah tentang model pembelajaran.

d. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau bahan rujukan

(17)

69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas dalam menulis

teks berita sebelum menggunakan model pembelajaran Student Facilitator

and Explaining tergolong cukup, dengan rata-rata nilai siswa sebesar 61,6.

2. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas dalam menulis

teks berita sesudah menggunakan model pembelajaran Student Facilitator

and Explaining adalah baik, dengan rata-rata nilai siswa sebesar 76,4.

3. Dari hasil nilai rata-rata siswa dalam menulis teks berita yang meningkat,

maka dapat disimpulkan model pembelajaran Student Facilitator and

Explaining lebih berpengaruh dibandingkan dengan hasil kemampuan

menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun

Pembelajaran 2013/2014.

5.2 Saran

1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat

meningkatkan pembelajaran menulis teks berita kepada siswa dengan

(18)

70

(siswa sebagai fasilitator dan penjelas), karena model pembelajaran ini

terbukti berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis teks

berita.

2. Perlunya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik perhatian

siswa dan tidak membosankan, serta dapat mengembangkan keterampilan

guru Bahasa dan Sastra Indonesia.

3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan

model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam

Referensi

Dokumen terkait

average precision dari jenis kueri dengan potongan tagging XML yang berbeda dari sistem pertanian dan sistem tanaman obat untuk memperoleh sistem

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 gram zeolit tanpa Carbon aktif pada pengepakan tertutup ikan Corydoras aenus dengan suhu sekitar 20 o C mampu menekan

Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan cara evaluasi kandungan nutrien pada tepung ikan dengan jaringan syaraf tiruan (JST) menggunakan data absorbsi near infrared. Tujuan

Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel

ANALISIS PENGARUH SHAREHOLDERS DISPERSION, DIVIDEN PAYOUT RATIO, FIRM SIZE, ASSET STRUCTURE DAN.. PROFITABILITY TERHADAP

Oleh karena itu, maka penulis mengadakan penelitian tentang hubungan dukungan keluarga dengan tingkat depresi pasien Diabetes Mellitus di Wilayah kerja Puskesmas Trucuk I

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]