PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND
EXPLAINING
(SISWA SEBAGAI FASILITATOR DAN PENJELAS)
TERHADAP
KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH
SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 1 BOSAR MALIGAS
TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DESTY JUNITA SITOHANG
NIM 2103111011
JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat
waktu. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni,
Unimed. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab
penulis sebagai seorang akademis, melalui usaha penelitian ilmiah yang
diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Skripsi ini berjudul
“Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa
sebagai Fasilitator dan Penjelas) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
Apa yang penulis lakukan ini mungkin belum mencapai hasil yang
maksimal, untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat
diharapkan. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap khasanah
pengetahuan, dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan
penelitian-penelitian relevan selanjutnya.
Banyak sudah dukungan dan bantuan yang penulis dapatkan dalam
menyelesaikan Skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan
yang diperoleh, sulit kiranya penulis menyelesaikan tugas ini. Untuk itu, rasa
hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra
6. Dra. Rosdiana Siregar, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
iii
8. Hendra Kurnia Pulungan, S.Sos., M.I.Kom., selaku Dosen Pengarah.
9. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pengarah.
10. Bapak dan Ibu Dosen, selaku pengajar selama masa perkuliahan
penulis.
11. Drs. Haposan Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bosar
Maligas dan seluruh Guru, Staf Pegawai serta Siswa SMP Negeri 1
Bosar Maligas yang telah memberikan izin kepada saya untuk
melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Bosar Maligas.
12. Teristimewa dan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda B. Sitohang, S.Pd., dan
Ibunda R. Sihombing serta abang penulis, David Boriston Sitohang,
Daniel Julianus Sitohang, serta adik penulis, Deo Pangihutan Sitohang.
Atas segala kasih, motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan
material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih
sayang kepada penulis.
13. Teman-teman saya Sifra Br Sijabat, Anggrianne Panjaitan, Frisnawati
Siburian, Sorta Maria Hutabarat, Priska Simarmata, Widyawati Pardosi,
Priskawati Nadeak, Tinike Herlin Sitorus, Melvi Pandiangan, teman
dekat saya Ganda Halomoan Simarmata yang telah menyempatkan
waktu untuk bertukar pikiran dan mendengar keluh-kesah serta
memberikan saran, dorongan, semangat dan doa.
Semoga semuan bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang
Bapak dan Ibu berikan menjadi amalan dan mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa
Medan, Juli 2014
Penulis,
Desty Junita Sitohang
i
ABSTRAK
Desty Junita Sitohang, NIM 2103111011, Pengaruh Model Pembelajaran
Student Facilitator and Explaining (Siswa sebagai Fasilitator dan Penjelas)
Terhadap Kemampuan Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa sebagai Fasilitator dan
Penjelas) terhadap kemampuan menulis teks berita oleh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/201 yang berjumlah 201 orang siswa. Sampel penelitian ini adalah sampel yang langsung ditetapkan untuk menjadi wakil dari populasi yang ada yaitu sebanyak 50 orang siswa dari jumlah populasi 201 orang siswa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis eksperimen untuk melihat akibat atau pengaruh dari suatu perlakuan. Desain
eksperimen yang digunakan adalah two group posttest-only control design. Untuk
kelompok satu sebagai kelas eksperimen diberi model pembelajaran Student
Facilitator and Explaining (siswa sebagai fasilitator dan penjelas) dalam menulis
teks berita dan kelompok kedua sebagai kelas kontrol diberi model pembelajaran
konvensional dalam pembelajaran menulis teks berita. Kemudian diadakan
post-test (tes akhir).
Hasil penelitian disimpulkan, kemampuan menulis teks berita yang
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa
sebagai Fasilitator dan Penjelas) pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar
Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah baik dengan nilai rata-rata 76,4. Kemampuan menulis teks berita yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun Pembelajaran 2013/2014 adalah cukup dengan nilai rata-rata 61,6. Model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa sebagai Fasilitator dan
Penjelas) berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis teks
berita. Ini terbukti dari hasil uji t diperoleh nilai thitung > ttabel(0,05), yakni 4,65 >
2,01.
Kata kunci: Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (Siswa
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rincian Populasi Penelitian ... 40
Tabel 3.2 Pedoman Penelian Menulis Teks Berita ... 43
Tabel 3.3 Kategori dan Penilaian ... 44
Tabel 3.4 Desain Eksperimen Posttest-Only Control Design ... 45
Tabel 3.5 Jalannya Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ... 45
Tabel 3.6 Jalannya Pembelajaran Pada Kelas Kontrol ... 46
Tabel 4.1 Data Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa pada Kelas Kontrol (X2) ... 52
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Berita pada Kelas Kontrol ... 53
Tabel 4.3 Data Nilai Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa pada Kelas Eksperimen (X1) ... 54
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Berita pada Kelas Eksperimen (X1) ... 55
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Posttest pada Kelas Kontrol (X2) ... 57
Tabel 4.6 Uji Normalitas Data pada Kelas Kontrol (X2) ... 58
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Posttest pada Kelas Eksperimen (X1) ... 60
Tabel 4.8 Uji Normalitas Data pada Kelas Eksperimen (X1) ... 62
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ...73
Lampiran 2 RPP (Kelas Kontrol) ...74
Lampiran 3 RPP (Kelas Eksperimen) ...82
Lampiran 4 Tes ...89
Lampiran 5 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke Z ...90
Lampiran 6 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors ...91
Lampiran 7 Daftar Nilai Persentil untuk Uji F ...92
Lampiran 8 Daftar Nilai Persentil untuk Uji “t” ...94
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi tersebut dapat dilakukan secara
lisan maupun tulisan. Komunikasi dengan menggunakan tulisan berarti harus
diawali dengan aktivitas menulis. Menurut Tarigan (2005: 21) menyatakan
menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga
orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut. Menulis merupakan
salah satu keterampilan berbahasa yang mempunyai peranan penting dalam
kehidupan manusia, khususnya para siswa. Dengan menulis siswa diharapkan
mampu mengungkapkan ide, gagasan, pengalaman, dan pendapat dalam berbagai
tulisan. Pada dasarnya untuk sampai pada kemampuan tersebut, diperlukan
banyaknya latihan menulis dalam kehidupan sehari-hari. Aktivitas tersebut
memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara
kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan. Jadi pada dasarnya,
keterampilan menulis merupakan serangkaian aktivitas berpikir menuangkan
gagasan untuk menghasilkan suatu bentuk tulisan.
Mencapai kompetensi yang diharapkan para guru itu tidaklah mudah,
karena banyak permasalahan yang dijumpai di lapangan. Banyak hasil penelitian
2
hasil penelitian Trimantara (2005:15) menyatakan, “Beberapa faktor yang
kebanyakan pengajar dianggap memberikan andil terhadap tidak tercapainya
tujuan pembelajaran menulis adalah 1) rendahnya tingkat penguasaan kosa kata
sebagai akibat rendahnya membaca, 2) kurangnya penguasaan keterampilan
mikrobahasa, seperti penggunaan tanda bahasa, kaidah-kaidah penulisan,
penggunaan kelompok kata, penyusunan klausa dan kalimat dengan struktur yang
benar, sampai penyusunan paragraf, 3) kesulitan menemukan metode
pembelajaran menulis yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa , serta 4)
ketiadaan atau keterbatasan media pembelajaran menulis yang efektif.”
Selanjutnya Arundati (2010:13) menyatakan “Keterampilan menulis siswa
masih menghadapi sejumlah masalah yang anatara lain: pertama, kurang
mampunya siswa menggunakan bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari pilihan kata
yang kurang tepat, kalimat yang kurang efektif, sukar mengungkapkan gagasan
karena kesulitan memilih kata atau membuat kalimat, bahkan kurang mampu
mengembangkan ide secara teratur dan sistematis. Kedua, kurangnya latihan dan
praktek menulis. Hal ini disebabkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang
terdiri dari empat aspek, waktu yang diberikan empat jam dalam satu minggu.
Waktu hanya satu jam untuk aspek keterampilan menulis khususnya menulis
karangan sangatlah kurang. Ketiga, kurang terampilnya guru memberikan
berbagai macam tulisan kepada siswa. Hal ini terlihat dari hasil tulisan siswa,
seperti membuat kalimat atau membuat cerita pendek. Keempat, pada umumnya
3
Perkembangan Bahasa dan Sastra Indonesia sesuai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan oleh pemerintah, menghendaki terwujudnya suasana yang
menarik agar siswa dapat mengembangkan potensi dirinya salah satu
pembelajaran yang dapat mengembangkan potensi siswa adalah menulis teks
berita.
Banyak siswa yang mengeluh kesulitan atau kurang mampu untuk
memulai tulisannya. Selain itu, pengadaan sarana dan penerapan metode
pengajaran yang kurang kreatif merupakan kendala utama yang ditemui. Hal ini
mengakibatkan rasa bosan pada diri siswa saat ditugaskan menulis sebuah berita.
Padahal, penggunaan metode yang menarik merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk memotivasi minat siswa untuk menulis dan mengembangkan
daya nalarnya. Hal ini didukung oleh penelitian Liana Diastiti, dkk., dengan judul
“Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa
Kelas VIII-1 SMP Negeri 20 Padang”, yang menyatakan “ada beberapa faktor
yang menyebabkan siswa kurang mampu menulis diantaranya: (1) metode yang
digunakan tidak menarik sehingga siswa merasa jemu dan sulit untuk memulai
tulisan, (2) kurangnya latihan menulis yang menyebabkan tulisan siswa tidak padu
dan sistematis, (3) siswa malas membaca yang berdampak kurangnya kosakata
dan istilah yang dikuasai, dan (4) siswa kurang mampu mengembangkan
unsur-unsur pengembangan berita, yakni unsur-unsur 5W+1H.
Menulis teks berita bukanlah sebuah kerangka ilmu yang bisa
4
membuatnya menjadi pengetahuan individual yang harus dipraktekkan.
Rendahnya kemampuan menulis teks berita siswa, disebabkan pola pembelajaran
yang monoton, sehingga siswa bosan untuk mengikuti pelajaran. Guru perlu
menggunakan model pembelajaran yang baik dan kreatif.
Rendahnya kemampuan menulis teks berita siswa didukung oleh beberapa
jurnal, antara lain Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 12, No. 1, Februari 2011:
74-90 oleh: Suwarti, dkk. dengan judul “Upaya Peningkatan Kemampuan Menulis
Teks Berita Siswa Kelas VIII Pada SMP Negeri 1 Beringin Melalui Model
Pembelajaran Kontekstual Berbasis Lingkungan.” Dalam jurnal tersebut
dijelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih rendah. Hal
tersebut dilihat pada nilai kemampuan awal menulis teks berita siswa dengan
rata-rata hanya 54,68.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 1 No. 1 September
2012; Seri B 87 oleh: Liana Diastiti, dkk., dengan judul “Peningkatan
Kemampuan Menulis Teks Berita Berbantuan Peta Konsep Siswa Kelas VIII-1
SMP Negeri 20 Padang.” Dijelaskan dalam jurnal bahwa kemampuan siswa
menulis teks berita masih berlum mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) atau belum tuntas belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar adalah 70.
Sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah tersebut adalah 75.
Siswa membutuhkan proses belajar yang menarik dan tidak menjenuhkan,
yang dapat mengembangkan kreativitas berpikirnya dalam menulis khususnya
menulis teks berita. Pada kenyataannya ketika peneliti melakukan observasi awal
5
2013/2014 dapat diambil kesimpulan bahwa siswa mengalami masalah dalam
memahami pelajaran karena guru masih menggunakan model pembelajaran
konvensional belum menggunakan model pembelajaran yang aktif dan inovatif,
sehingga siswa cepat merasa bosan pada saat mengikuti proses pembelajaran. Hal
ini sejalan dengan penelitian Khaerunnasekha dalam skripsinya yang berjudul
“Keefektifan Model Index Card Match dalam Pembelajaran Menulis Teks Berita
pada Siswa Kelas VIII SMP N 3 Subah Kabupaten Batang Tahun Ajaran
2012/2013” menunjukkan bahwa kondisi pembelajaran menulis sekarang ini
belum maksimal karena peserta didik belum terbiasa melakukan kegiatan menulis
atau bahkan dikarenakan masih menggunakan model yang biasa misalnya saja
model ceramah. Model ceramah yang sudah terbiasa dilakukan oleh seorang
pendidik dapat menimbulkan peserta didik menjadi bosan atau jenuh ketika
mengikuti pembelajaran sehingga pembelajaran yang dilakukan tidak efektif dan
kurang menarik. Hal ini dapat mengakibatkan materi yang disampaikan oleh
pendidik kurang dipahami oleh peserta didiknya.
Berkenaan dengan masalah rendahnya menulis teks berita tersebut maka
perlu dicarikan suatu solusi agar pembelajaran yang dilaksanakan dapat
memberikan hasil yang optimal dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
Salah satu solusi yang layak untuk diupayakan dalam pencapaian tujuan
pembelajaran yang optimal adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Student Facilitator and Explaining “siswa sebagai fasilitator dan penjelas”. Model
6
pembelajaran inovatif. Pada model ini siswa/peserta didik diberi kesempatan
untuk mempresentasikan/menjelaskan ide/pendapat kepada rekan-rekannya.
Model pembelajaran ini efektif untuk melatih siswa berbicara untuk
menyampaikan ide/gagasan atau pendapatnya sendiri. Dengan proses
pembelajaran seperti ini siswa dapat meningkatkan keaktifan, minat, motivasi dan
kreativitas siswa dalam berpikir sehingga proses belajar mengajar akan lebih
menarik dan menyenangkan. Siswa tidak hanya menjadi objek pembelajaran,
tetapi juga sebagai subjek yang dapat mengalami, menemukan,
mengkonstruksikan, dan memahami konsep dengan cara melakukan atau
memanipulasi benda, menggunakan indera mereka, menjelajahi lingkungan, baik
lingkungan berupa benda, tempat serta peristiwa-peristiwa disekitar mereka
(pengalaman nyata). Hal ini tentu akan sangat menyenangkan bagi siswa. Apabila
siswa sudah merasa senang dalam pelajaran, maka prestasi belajar mereka tentu
akan meningkat.
Penerapan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining mampu
meningkatkan hasil belajar siswa, didukung dengan hasil jurnal penelitian FKIP
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin tahun 2013 oleh: Arif Sunarya
dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan Mengapresiasi Puisi dengan
Metode Student Facilitator and Explaining Siswa kelas VII SMP Negeri 21
Banjarmasin.” Menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran dapat
meningkatkan pemahaman materi pada siswa dengan nilai rata-rata kelas
7
Sebagai staf pengajar, guru bukanlah satu-satunya sumber sarana dalam
pembelajaran. Ia harus dihadapkan pada satu kenyatan dan harus menyadari
bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya mengandalkan suara
dan penguasaan materi. Akan tetapi keberhasilan mengajar itu juga dibarengi
dengan kreasi dan teknik-teknik yang inovatif untuk merangsang semangat belajar
siswa-siswanya. Sebagai guru profesional, ia harus mampu mencari suatu
pembaharuan dari kiat-kiat jitu dalam pelaksanaan pembelajaran. Dengan
kreatifnya, pelajaran menulis tidak akan lagi menjadi sebuah momok yang
menakutkan bagi para siswa.
Berititiktolak dari pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk membuat
suatu penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Student Facilitator
and Explaining (Siswa Sebagai Fasilitator dan Penjelas) terhadap Kemampuan
Menulis Teks Berita Oleh Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun
Pembelajaran 2013/2014.”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah
terdapat empat hal.
1. Kemampuan siswa dalam menulis teks berita masih rendah.
2. Siswa mengeluh kesulitan atau kurang mampu untuk memulai
8
3. Model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis
teks berita kurang aktif dan inovatif masih menggunakan model
pembelajaran konvensional.
1.3. Pembatasan Masalah
Tidak semua masalah yang teridentifikasi dapat diteliti dalam penelitian
ini, maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran menulis teks berita
kurang aktif dan inovatif masih menggunakan model pembelajaran konvensional,
sehingga banyak siswa memperoleh nilai kemampuan menulis teks berita yang
tidak bagus. Maka peneliti menyarankan alternatif pemecahan masalah yaitu
dengan menerapkan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining
(siswa sebagai fasilitator dan penjelas) terhadap kemampuan menulis teks berita
untuk meningkatkan nilai kemampuan menulis teks berita menjadi lebih bagus.
1.4. Rumusan Masalah
Ada tiga hal rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagaimana terlihat
di bawah ini.
1. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 sebelum
9
2. Bagaimana kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 sesudah
menggunakan model pembelajaran Student Facilitator and Explaining?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan
menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun
pembelajaran 2013/2014?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 yang
diajarkan dengan model pembelajarankonvensional;
2. untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks berita siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun pembelajaran 2013/2014 yang
diajarkan dengan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining; dan
3. untuk mendeskripsikan ada tidaknya pengaruh penggunaan model
pembelajaran Student Facilitator and Explaining terhadap kemampuan
menulis teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas tahun
10
1.6.Manfaat Penelitian
Suatu penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat,
baik secara teoretis maupun praktis.
1. Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran menulis
teks berita. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah
pengetahuan tentang model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining (siswa sebagai fasilitator dan penjelas).
2. Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
bagi pihak yang terkait, yaitu sebagai berikut.
a. Penelitian ini diharapkan memotivasi siswa dalam meningkatkan
kemampuan menulis teks berita.
b. Sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru bahasa
Indonesia untuk meningkatkan pemahaman di bidang kebahasaan.
c. Sebagai referensi sekolah tentang model pembelajaran.
d. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan referensi atau bahan rujukan
69
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas dalam menulis
teks berita sebelum menggunakan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining tergolong cukup, dengan rata-rata nilai siswa sebesar 61,6.
2. Kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas dalam menulis
teks berita sesudah menggunakan model pembelajaran Student Facilitator
and Explaining adalah baik, dengan rata-rata nilai siswa sebesar 76,4.
3. Dari hasil nilai rata-rata siswa dalam menulis teks berita yang meningkat,
maka dapat disimpulkan model pembelajaran Student Facilitator and
Explaining lebih berpengaruh dibandingkan dengan hasil kemampuan
menulis teks berita dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bosar Maligas Tahun
Pembelajaran 2013/2014.
5.2 Saran
1. Perlunya guru bidang studi bahasa Indonesia di sekolah setempat
meningkatkan pembelajaran menulis teks berita kepada siswa dengan
70
(siswa sebagai fasilitator dan penjelas), karena model pembelajaran ini
terbukti berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan menulis teks
berita.
2. Perlunya menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik perhatian
siswa dan tidak membosankan, serta dapat mengembangkan keterampilan
guru Bahasa dan Sastra Indonesia.
3. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan perkembangan
model pembelajaran yang digunakan di sekolah khususnya dalam