commit to user
i
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP
HASIL BELAJAR SERVIS ATAS
PERMAINAN BOLAVOLI
(Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran drill dan bermain Siswa
Putra Kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun pelajaran 2010/2011)
SKRIPSI
oleh :
MURDANI MURIH NUGROHO NIM : K 5606043
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
ii
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP
HASIL BELAJAR SERVIS ATAS
PERMAINAN BOLAVOLI
.(Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran drill dan bermain Siswa
Putra Kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun pelajaran 2010/2011)
Oleh :
MURDANI MURIH NUGROHO
NIM : K5606043
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I
Drs. H. Sunardi, M.Kes NIP. 19581121199003 1 004
Pembimbing II
Drs. Sukono
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi
( Nama Terang ) ( Tanda Tangan )
Ketua : Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. ……….
Sekretaris : Slamet Riyadi, S.Pd, M.Or. ...
Anggota I : Drs. H. Sunardi, M.Kes. ………..
Anggota II : Drs. Sukono. ...
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Dekan.
commit to user
v
ABSTRAK
Murdani Murih Nugroho. PENGARUH PENDEKATAN
PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN
TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLAVOLI. (Studi
Eksperimen pendekatan Pembelajaran drill dan bermain Siswa Putra Kelas XI
SMK Negeri 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011). Skripsi, Surakarta:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: Perbedaan pengaruh pendekatan
pembelajaran drill dan bermain terhadap hasil belajar servis atas permainan
bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2010/2011. (2) Perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-tangan tinggi dan
koordinasi mata-tangan rendah terhadap kemampuan servis atas permainan
bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2010/2011. (3) Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran (drill dan
bermain) dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil servis atas permainan
bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran
2010/2011.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karangayar tahun pelajaran
2010/2011 berjumlah 219 siswa yang terbagi menjadi 12 kelas. Kemudian per
kelas diambil 25% dari besarnya populasi, dan diperoleh sampel 60 siswa secara
random sampling. Selanjutnya diambil sampel sebanyak 40 siswa dengan teknik
purposive random sampling, dengan cara yaitu langkah pertama perolehan sampel
berjumlah 60 siswa selanjutnya dites koordinasi mata-tangan menjadi 40 siswa,
sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu siswa yang memiliki koordinasi
mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah, yaitu 20 siswa dengan
kategori mata-tangan tinggi dan 20 siswa dengan kategori mata-tangan rendah.
Teknik pengumpulan data dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur
commit to user
vi
servis atas permainan bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan adalah Anava
2 X 2 dan uji lanjut Newman Keuls.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada
perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran drill dan bermain terhadap hasil
belajar servis atas Permainan bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2
Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo
= 10.5420 > Ft 4.11. (2) Ada perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-tangan
tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar servis atas
pemainan bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun
pelajaran 2010/2011. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 4.9456 > Ft 4.11.
(3) Ada perbedaan pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan
koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli pada
siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Dari
commit to user
The purpose of this research was aimed to know: the difference influence of drill teaching approach and play to the result of volley ball service of the boy student XI class of SMK Negeri 2 Karangayar 2010/2011). (2) The difference influence between high eye-hand coordination and low eye-hand coordination to volley ball service skill of the boy student XI class of SMK Negeri 2 Karanganyar 2010/2011). (3) Interactive influence between teaching approach (drill and play) and eye-hand coordination to the result of volley ball service of the boy student XI class of SMK Negeri 2 Karangayar 2010/2011).
This research used experimental method. The research population was the boy student XI class of SMK Negeri 2 Karangayar 2010/2011). With 219 students that divided into 12 classes. Then each class taken 25% from the whole population, and was gotten 60 students samples by using random sampling. After that taken 40 students sample by purposive random sampling technique, by using that manner was first step is gain 60 students sample whom were tested eye-hand coordination became 40 students, sample was used in this research was the student who had high and low eye-hand coordination, 20 students with high eye-hand category and 20 students low eye-hand category.
Data collection technique used test and measuring. It was to measure eye-hand coordination with throw-catch tennis ball and volley ball service test. Analysis data technique was used is Anava 2x2 and Newman Keuls advance test.
commit to user
viii
MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan, maka apabila kamu
selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain,
dan hanya ke pada Tuhan-Mu hendaknya kamu berharap”
(Q.S-AL Insyirah:6-8)
Kekayaan orang berakal adalah ilmunya, dan kekayaan orang bodoh
adalah hartanya.
(Ali bin Abi Thalib)
Pribadi sukses selalu berfikir mengenai solusi apa yang bisa ia berikan
kepada orang lain, sementara pribadi gagal selalu berfikir apa yang bisa
saya ambil dari orang lain.
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
Kusunting skripsi ini untuk:
Keluarga besar ku tercinta yang telah memotivasi dalam hidupku
Ibu dan Bapak yang selalu mendukung dan Kedua Kakakku
Teman-temanku Angkatan ’06 FKIP JPOK UNS Surakarta yang telah
berjuang untuk menyelesaikan kuliah
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik. Banyak kendala dalam penyusunan skripsi ini,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kendala tersebut dapat teratasi
untuk itu atas segala bantuannya, disampaikan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Prof. Dr. H. Furqon Hidayatullah, M.Pd., sebagai Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin menyusun skripsi ini.
2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga
dan Kesehatan.
3. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes., sebagai Ketua Program Pendidikan
Kepelatihan Olahraga.
4. Alm. Prof. Sudjarwo, M.Pd. Sebagai Pembimbing lama atas semua
bimbinganya.
5. Drs. H. Sunardi, M.Kes. Sebagai Pembimbing baru atas segala perhatian dan
bimbingannya.
6. Drs. Sukono. sebagai Pembimbing II atas segala kesabaran dan bimbingannya.
7. Islahuzzaman, S.Pd., M.Or., sebagai Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di Progam
Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP UNS.
8. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang secara tulus
memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
9. Rekan JPOK “06” Penkepor yang telah membantu pelaksanaan penelitian.
10.Drs. Wahyu Wardoyo, MT. Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Karanganyar yang telah memberikan tempat penelitian.
11.Siswa kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar sebagai sampel penelitian.
commit to user
xi
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
commit to user
xii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
PENGAJUAN ... ii
PERSETUJUAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DARTAR GRAFIK ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 4
D. Perumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. LANDASAN TEORI ... 6
A. Tinjauan Pustaka ... 6
1. Permainan Bolavoli ... 6
a. Teknik Dasar Permainan Bolavoli ... 7
b. Teknik Dasar Servis Dalam Permainan Bolavoli... 11
c. Teknik Servis Atas Dalam Permainan Bolavoli... 12
commit to user
xiii
2. Pendekatan Pembelajaran Servis Atas Bolavoli ... 14
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ... 14
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Servis Atas Bolavoli ... 15
3. Pembelajaran Servis Atas Dengan Pendekatan Drill ... 16
a. Pengertian Pendekatan Drill ... 16
b. Pelaksanaan Servis Atas Dengan Pendekatan Drill .. 18
c. Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas Dengan Pendekatan Drill ... 19
4. Pembelajaran Servis Atas Dengan Pendekatan Bermain .. 20
a. Pengertian Pendekatan Bermain ... 20
b. Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas Dengan Pendekatan Bermain... 21
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas Dengan Metode Bermain ... 23
5. Koordinasi Mata-Tangan ... 24
a. Pengertian Koordinasi Mata-tangan ... 24
b. Peranan Koordinasi Mata-tangan ... 24
B. Penelitian Yang Relevan ... 25
C. Kerangka Pemikiran ... 26
D. Perumusan Hipotesis ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
B. Metode dan Rancangan Penelitian ... 28
C. Variabel Penelitian ... 29
D. Definisi Operasional Variabel ... 29
E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
F. Teknik pengumpulan Data ... 32
G. Teknik Analisis Data ... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 36
A. Deskripsi Data ... 36
commit to user
xiv
C. Uji Prasyarat Analisis ... 40
1. Uji Normalitas ... 40
2. Uji Homogenitas ... 41
D. Pengujian Hipotesis ... 41
1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 43
2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 44
3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 44
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 44
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN……….. 48
A. Simpulan ... 48
B. Implikasi ... 48
C. Saran ... 50
DAFTAR PUSTAKA ... 50
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rangakaian Gerakan Servis Atas Permainan Bolavoli ... 13
Gambar 2. Ilustrasi Pembelajaran Servis Atas Pendekatan Bermain ... 22
Gambar 3. Lapangan Tes Koordinasi Mata ... 70
commit to user
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Grafik Nilai Rata -Rata Hasil Belajar Servis Atas Bola
Voli Berdasarkan Tiap Kelompok dan Tingkat Koordinasi
Mata-Tangan ... 38
Grafik 2. Grafik Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Servis
Atas Bolavoli antara Kelompok Perlakuan ... 39
Grafik 3. Interaksi Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kerangka Kerja Pendekatan Pembelajaran Drill ... 18
Tabel 2. Rancangan PenelitianFaktorial 2 X 2 ... 28
Tabel 3. Populasi Sampel ... 31
Tabel 4. Ringkasan Anava untuk Eksperimen Faktorial 2 X 2 ... 34
Tabel 5. Ringkasan Angka -Angka Statistik Deskriptif Data Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli Menurut Kelompok Penelitian ... 37
Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir ... 40
Tabel 7. Range Kategori Reliabilitas ... 40
Tabel 8. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors ... 41
Tabel 9. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet ... 41
Tabel 10. Ringkasan Nilai Rerata Hasil Belajar Servis Atas Bola Voli Berdasarkan Gaya Mengajar dan Koordinasi Mata-Tangan Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan ... 42
Tabel 11. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varian Dua Faktor ... 42
Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls ... 42
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Pengukuran Koordinasi Mata-Tangan ... 52
Lampiran 2. Data Tes Awal Kemampuan Servis Atas Bolavoli ... 54
Lampiran 3. Uji Reliabilitas Data Tes Awal Kemampuan Servis
Atas Bolavoli ... 55
Lampiran 4. Uji Normalitas Data Tes Kelompok 1 (A1B1) dan
Kelompok 2 (A1B2) ... 57
Lampiran 5. Uji Normalitas Data Tes Kelompok 3 (A2B1) dan
Kelompok 4 (A2B2) ... 58
Lampiran 6. Data Tes Akhir Kemampuan Servis Atas Bolavoli ... 59
Lampiran 7. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir Kemampuan Servis
Atas Bolavoli ... 60
Lampiran 8. Uji Homogenitas Data Tes Kemampuan Servis Atas Bolavoli .. 62
Lampiran 9. Rekapitulasi Data tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan
Kemampuan Servis Atas Bola Voli Kelompok 1 dan 2 ... 64
Lampiran 10. Rekapitulasi Data tes Awal, Tes Akhir dan Peningkatan
Kemampuan Servis Atas Bolavoli Kelompok 3 dan 4... 65
Lampiran 11. Deskripsi Data Hasil Peningkatan Rata -Rata antar
Kelompok Sampel sebagai Persiapan Analisis Anava
Faktorial 2 X 2 ... 66
Lampiran 12. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Variabel
Penelitian ... 69
Lampiran 13. Petunjuk Pelaksanaan Kemampuan servis Atas ... 71
Lampiran 14. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ... 73
Lampiran 15. Program Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan
Pendekatan Drill... 74
Lampiran 16. Program Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kompetensi atau kemampuan guru maupun pelatih secara profesional
dalam penanganan suatu cabang olahraga sangat dibutuhkan dewasa ini. Salah
satu pondasi kemampuan guru adalah bagaimana cara memilih metode
pembelajaran yang tepat untuk kemajuan dalam penguasaan teknik dasar cabang
olahraga peserta didiknya, yang diterapkan dalam proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Sejalan dengan permasalahan belajar mengajar, kegiatan
pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah selalu terkait langsung dengan tujuan
yang jelas, Dalam hal ini Adang Suherman (2000: 23), Menyatakan bahwa secara
umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok
yaitu : (1) perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan
mental, dan (3) perkembangan sosial. Melalui pendidikan jasmani diharapkan
mampu merangsang perkembangan fisik, sikap, mental dan sosial yang seimbang.
Begitu pentingnya peranan pendidikan jasmani disekolah, maka itu harus
diajarkan secara baik dan benar.
Permainan bolavoli disamping telah berkembang dimasyarakat, juga
merupakan salah satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah, sebagai bahan
kurikulum atau materi pokok pendidikan jasmani, serta untuk menampung bakat
dan minat siswa. Dengan adanya permainan bolavoli, yang ada di sekolah-sekolah
membuktikan bahwa olahraga ini mendapat perhatian dari kalangan pelajar
maupun sekolah tersebut. Kejuaraan-kejuaraan bolavoli antar sekolah sering
diselenggarakan baik ditingkat daerah maupun nasional. Dengan adanya
pertandingan-pertandingan tersebut akan menjadi persaingan positif antar sekolah
untuk menjadi yang terbaik di cabang olahraga bolavoli. Selanjutnya tidak
menutup kemungkinan dengan adanya kompetisi bolavoli serta pembinaan yang
baik akan melahirkan bibit-bibit atlet yang berbakat khususnya dalam bolavoli.
Sebagai dasar untuk bermain bolavoli dengan baik, maka diperlukan
penguasaan teknik dasar secara baik dan benar. Dalam permainan bolavoli sendiri
commit to user
2
7 terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai yaitu : passing, servis, smash,
set-uper (umpan) dan blok (bendungan). Berdasarkan beberapa bentuk teknik
dasar dalam bermain bolavoli tersebut, salah satunya adalah servis. Teknik servis
sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu : (1) servis tangan atas dan (2) servis
tangan bawah. Pada mulanya servis hanya merupakan pukulan awal untuk
memulai suatu permainan, tetapi sejalan dengan kemajuan yang dialami oleh
perkembangan-perkembangan bolavoli, maka arti servis dalam bolavoli juga
mengalami perubahan. Suharno HP (1985: 24) menyatakan bahwa : “Selain
sebagai pukulan awal untuk memulai suatu permainan, servis juga berkembang
menjadi suatu teknik yang dapat digunakan dalam suatu penyerangan.”
Berdasarkan pengamatan dilapangan, diketahui bahwa kemampuan servis
atas pada siswa putra kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011 masih rendah, banyak diantara mereka
yang belum mampu melakukan servis atas secara baik. Terlihat dalam
pengambilan nilai praktek untuk memenuhi subkompetensi bahan ajar dari
kurikulum hasilnya sangat rendah, sehingga tujuan pembelajaran belum dapat
tercapai secara optimal.
Berangkat dari sini, maka perlu adanya suatu upaya dalam memberikan
suatu masukan bagi sistem pembelajaran khususnya pada pembelajaran bolavoli
SMK Negeri 2 Karanganyar, dalam memberikan suatu pendekatan pembelajaran
yang tepat guna meningkatkan kemampuan penguasaan teknik dasar servis atas
pada permainan bolavoli sehingga proses pembelajaran dapat mencapai tujuan.
Berbagai metode maupun bentuk pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan
dalam upaya membantu meningkatkan kemampuan servis atas diantaranya adalah
dengan menggunakan pendekatan drill dan bermain. Dari kedua pendekatan
pembelajaran tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan
belum diketahui pendekatan pembelajaran yang lebih baik serta efektif untuk
meningkatkan hasil belajar servis atas pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2
Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011. Untuk mengetahui perbedaan dari kedua
commit to user
3
7 Permainan bolavoli dalam pencapaian prestasi maksimal selain didukung
penguasaan teknik dasar yang baik, juga ada faktor pendukung lain yaitu unsur
kondisi fisik. Seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP (1985: 15) “penguasaan
teknik dasar permainan bolavoli harus benar–benar diperhatikan sebab teknik
dasar dalam permainan bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut
menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam satu permainan bolavoli,
disamping kondisi fisik, taktik, dan mental.”
Salah satu unsur fisik yang sangat penting dalam mendukung permainan
bolavoli adalah unsur koordinasi mata-tangan, yang mana unsur ini juga
merupakan unsur penting dan sangat perlu untuk dilatih karena berpengaruh
terhadap keberhasilan servis atas bolavoli. Sedangkan pada siswa putra kelas XI
SMK Negeri 2 Karanganyar belum diketahui seberapa besar pengaruh unsur
koordinasi mata - tangan terhadap hasil pembelajaran servis atas bolavoli.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut diatas, maka perlu
diadakannya suatu penelitian untuk mengetahui perbedaan pengaruh dari kedua
pendekatan pembelajaran (drill dan bermain) terhadap peningkatan kemampuan
servis atas serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh unsur koordinasi
mata-tangan terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli. Bertolak dari
latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dalam penelitian ini mengambil
judul “ Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan
Terhadap Hasil Belajar Servis Atas Permainan Bolavoli.(Studi Eksperimen
Pendekatan Pembelajaran drill dan bermain Siswa Putra Kelas XI SMK Negeri 2
Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasikan
masalah sebagai berikut :
1. Kurang tercapainya tujuan pembelajaran penjaskes dan olahraga pada siswa
commit to user
4
7 2. Kurangnya kemampuan hasil belajar servis atas permainan bolavoli pada
siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011.
3. Belum diketahuinya seberapa besar pengaruh pendekatan pembelajaran drill
dan bermain terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli khususnya
pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran
2010/2011.
4. Belum diketahui besarnya pengaruh koordinasi mata - tangan terhadap hasil
belajar servis atas permainan bolavoli pada siswa putra Kelas XI SMK Negeri
2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011.
5. Perlunya penerapan pendekatan pembelajaran drill dan bermain khususnya di
SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan diatas, dan agar dalam penelitian ini tidak terlalu luas jangkauannya
maka perlu ada pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Pengaruh pendekatan pembelajaran drill dan bermain terhadap hasil belajar
servis atas permainan bolavoli pada siswa putra Kelas XI SMK Negeri 2
Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar servis atas permainan
bolavoli pada siswa putra Kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun
Pelajaran 2010/2011.
3. Hasil belajar servis atas permainan bolavoli pada siswa putra Kelas XI SMK
commit to user
5
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan
bermain terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli siswa putra kelas
XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010 /2011 ?
2. Adakah perbedaan hasil belajar servis atas permainan bolavoli bagi siswa
yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dan rendah pada siswa putra
kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011 ?
3. Adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan
terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli pada siswa putra kelas XI
SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011 ?
E. Tujuan Penelitian
Selanjutnya adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini
adalah untuk mengetahui :
1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan bermain
terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli siswa putra kelas XI
SMK Negeri 2 Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011.
2. Perbedaan pengaruh koordinasi mata- tangan tinggi dan rendah terhadap hasil
belajar servis atas permainan bolavoli siswa putra kelas XI SMK Negeri 2
Karanganyar tahun Pelajaran 2010/2011.
3. Interaksi antara pendekatan pembelajaran (drill dan bermain) dan unsur
koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar servis atas permainan bolavoli
commit to user
6
7
F. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjadi masukan dan membantu guru pendidikan jasmani dan
kesehatan pada SMK Negeri 2 Karanganyar dalam memilih pendekatan
pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar servis atas
permainan bolavoli.
2. Bagi guru SMK Negeri 2 Karanganyar bisa menggunakan metode pendekatan
pembelajaran drill dan bermain dalam pembelajaran servis atas permainan
bolavoli.
3. Bagi perkembangan siswa, dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Permainan Bolavoli
Permainan bolavoli merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan
oleh anak-anak sampai orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan. Seperti
yang dikemukakan oleh M. Yunus (1992: 1) bahwa ”permainan bolavoli dapat
dilakukan oleh semua lapisan masyarakat, dari anak-anak sampai orang dewasa,
laki-laki maupun perempuan, baik masyarakat kota sampai pada masyarakat
desa.” Sebagai olahraga yang sering dipertandingkan, bolavoli dapat dimainkan di
lapangan terbuka (out door) maupun di lapangan tertutup (in door). Karena makin
berkembangnya olahraga ini, bolavoli dapat dimainkan di pantai yang kita kenal
dengan bolavoli pantai. Sebagai aturan dasar, bola boleh dipantulkan dengan
seluruh anggota badan.
Pada dasarnya permainan bolavoli itu adalah permainan tim atau regu,
meskipun sekarang sudah mulai dikembangkan permainan bolavoli dua lawan dua
dan satu lawan satu yang lebih mengarah kepada tujuan rekreasi seperti voli
pantai yang mulai berkembang akhir-akhir ini. Aturan dasar lainnya, bola boleh
dimainkan/dipantulkan dengan temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut
sebelum diseberangkan ke daerah lawan. Pada awalnya ide dasar permainan
bolavoli adalah memasukan bola ke daerah lawan melewati suatu rintangan
berupa tali atau net dan berusaha memenangkan permainan dengan mematikan
bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya memainkan/memantulkan bola sebelum
bola jatuh atau sebelum menyentuh lantai.
Sebagai olahraga pendidikan bolavoli berguna dalam pemeliharaan
kesegaran jasmani dan juga berperan dalam pembentukan kerja sama siswa.
Sebagai mana seperti cabang-cabang olahraga yang lain, bolavoli juga dapat
digunakan untuk pembinaan sportivitas dan pengembangan sifat-sifat positif
commit to user
8
7 lainnya. Semangat bertanding dan pembentukan mental dapat dikembangkan
melalui - antar kelompok, antar kelas dan antar sekotah sehingga permainan ini
telah menjadi suatu cabang olahraga yang secara teratur dilakukan di
sekolah-sekolah. Sekolah telah dilengkapi kurikulum pendidikan jasmani yang didalamnya
dimuat pembelajaran olahraga yang secara teratur dilakukan di sekolah-sekolah.
Saat ini permainan bolavoli yang digunakan sudah mengacu pada
peraturan internasional, bahwa permainan bolavoli adalah olahraga beregu,
dimainkan dua regu di setiap lapangan dengan dipisahkan oleh net. Tujuan dari
permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh
lantai daerah lawan dan mencegah agar bola yang sama (dilewatkan) tidak
tersentuh lantai dalam lapangan sendiri. Di setiap regu bola dapat dimainkan tiga
kali pantulan untuk dikembalikan bola itu (kecuali dalam perkenaan bendungan).
Permainan bola di udara (rally) berlangsung secara teratur sampai bola tersebut
tersentuh lantai atau bola keluar atau satu regu mengembalikan bola secara
sempurna dan pukulan bola oleh server melewati di atas net ke daerah lawan.
”Dalam permainan bolavoli hanya regu yang menang satu rally permainan diperoleh satu angka, hingga salah satu regu menang dengan terlebih dahulu
dikumpulkan minimal dua puluh lima angka dan untuk set penentuan lima belas
angka.” (PBVSl, 2001: 23).
Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka dalam
kegiatan pelatihan perlu memperhatikan berbagai komponen yang menunjang.
Menurut M. Yunus (1992: 61) bahwa :” guna meningkatkan kemampuan bermain
bolavoli perlu ditingkatkan unsur-unsur yang meliputi : kondisi fisik, teknik,
taktik, kematangan mental, kerja sama dan pengalaman dalam bertanding.”
a. Teknik Dasar Permainan Bolavoli
Permainan bolavoli termasuk jenis permainan yang memerlukankan
latihan yang teratur dan terarah, karena permainan bolavoli mengandung berbagai
macam unsur gerak. Seperti yang dikemukakan oleh Suharno HP. (1979: 12)
"bahwa dalam bermain bolavoli secara baik dan berprestasi sangat memerlukan
commit to user
9
7 permainan bolavoli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan
pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas
yang pasti dalam permainan bolavoli". Teknik dasar dalam permainan bolavoli
dapat diartikan sebagai cara yang mendasar yang efektif dan efisien sesuai dengan
peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal.
Seperti cabang olahraga yang lain, permainan bolavoli memerlukan
teknik dasar yang harus dikuasai dengan baik dan benar. Teknik dasar adalah cara
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efesien
sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal
M.Yunus (1992: 68). Sedangkan yang dimaksud dengan teknik dasar permainan
bolavoli adalah suatu proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu
praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam
cabang permainan bolavoli (Suharno HP, 1979: 14).
Teknik dasar bolavoli harus dipelajari terlebih dahulu guna
pengembangan mutu prestasi pembinaan bolavoli. Penguasaan teknik dasar
bolavoli merupakan salah satu unsur yang turut menentukan menang atau
kalahnya suatu regu dalam permainan disamping unsur-unsur kondisi fisik dan
mental Suharno HP (1979: 15). Teknik dasar tersebut harus benar-benar dikuasai
terlebih dahulu, sehingga dapat mengembangkan mutu permainan. Namun
keterampilan teknik saja belum dapat mengembangkan permainan untuk
penguasaan teknik yang benar perlu diterapkan suatu taktik. Taktik adalah suatu
siasat yang diperlukan dalam bolavoli untuk mencari kemenangan secara sportif.
Jadi untuk dapat mengembangkan dan memenangkan suatu permainan diperlukan
teknik dan taktik yang benar. Teknik dasar permainan bolavoli selalu berkembang
sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi dan ilmu-ilmu yang lain.
Adapun teknik-teknik dalam permainan bolavoli meliputi : (1) servis, (2) passing,
(3) umpan, (4) smash, dan (5) bendungan (M. Yunus, 1992: 68).
Lebih lanjut berikut ini dijelaskan secara mendalam tentang teknik-teknik
commit to user
10
7 1. Servis
Pada umumnya servis hanya merupakan pukulan pembukaan untuk
memulai suatu permainan sesuai dengan kemajuan permainan, teknik servis saat
ini hanya sebagai permukaan permainan, tapi jika ditinjau dari sudut taktik sudah
merupakan suatu serangan awal untuk mendapatkan nilai agar suatu regu berhasil
meraih kemenangan. Menurut M. Yunus (1992: 68-69), ”servis merupakan salah
satu teknik dalam permainan bolavoli. Pada mulanya servis hanya merupakan
pukulan awal untuk dimulainya suatu permainan, tetapi jika ditinjau dari sudut
taktik sudah merupakan suatu serangan awal untuk diperoleh nilai agar suatu regu
berhasil diraih kemenangan.” Pendapat serupa juga dinyatakan Dieter Beutelstahl
(2005: 9), bahwa ”mulanya servis hanya dipandang sebagai pukulan permulaan
saja, cara melempar bola untuk memulai permainan.”
Karena kedudukannya begitu penting maka para pelatih selalu berusaha
menciptakan bentuk teknik servis yang dapat menyukarkan lawan dan mendapat
nilai.
2. Passing
Menurut Suharno HP (1979: 29), passing dalam permainan bolavoli
adalah usaha maupun upaya seorang pemain dengan menggunakan suatu teknik
tertentu yang tujuannya adalah mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada
teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Menurut Herry Koesyanto
(2003: 22), passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri dalam satu
regu dengan suatu teknik tertentu sebagai langkah awal dalam menyusun pola
serangan kepada regu lawan.
Dapat disimpulkan bahwa passing adalah awal sentuhan bola dan
merupakan usaha seorang pemain untuk memainkan bola yang datang pada
daerahnya dengan mempergunakan cara tertentu, untuk dimainkan oleh teman
seregunya yang biasanya adalah pengumpan untuk diumpankan kepada smasher
sebagai serangan ke regu lawan.
3. Umpan (set-up)
Umpan adalah menyajikan bola kepada teman dalam satu regu, yang
commit to user
11
7 bentuk smash. Teknik mengumpan pada dasarnya sama dengan teknik passing.
Letak perbedaannya hanya pada tujuan dan kurve jalannya bola. Umpan yang baik
harus memenuhi beberapa persyaratan, yakni :
a. Bola harus melambung di atas jaring dengan tenang di daerah serang lapangan sendiri.
b. Bola harus berada di atas jaring jaring dengan ketinggian yang cukup agar dapat di smash oleh Smasher.
c. Jarak umpan dengan net sesuai dengan tipe serangan yang diinginkan. Pada umpan normal jarak bola dengan net berkisar 20-50 cm (Suhano HP. 1979: 19-20).
4. Smash/spike
Smash adalah tindakan memukul bola yang lurus ke bawah sehingga bola
akan bergerak dengan cepat dan menukik melewati atas jaring menuju ke
lapangan lawan dan akan sulit menerimanya. Penguasaan teknik dasar smash
dalam permainan bolavoli sangat penting, keberhasilan suatu regu dalam
memenangkan bolavoli banyak ditentukan oleh smash. Sebab smash merupakan
cara termudah untuk memenangkan angka, seperti yang dikemukakan Dieter
Beutelstahl (2005: 23),”kalau pemain hendak memenangkan bolavoli, mereka
harus meguasai teknik smash yang sempurna. Dalam permainan bolavoli smash
berguna sebagai alat penyerangan yang paling mematikan seperti yang dikatakan
oleh M. Yunus (1992: 108), smash merupakan pukulan yang utama dalam
penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan. Oleh karena itu setiap pemain
dalam satu team harus benar-benar mengusai smash dengan baik, karena smash
merupakan serangan utama.
5. Bendungan/Block
Bendungan adalah tindakan membentuk benteng pertahanan untuk
menangkis serangan lawan. dan dapat dikatakan bahwa block merupakan
pertahanan pertama dari serangan dengan cara membendung smash tersebut di
depan jaring (M. Yunus, 1992: 119).
Dari kelima teknik tersebut di atas, penulis bermaksud mengadakan
penelitian tentang servis. Sebab dewasa ini servis bukan sekedar tanda dimulainya
commit to user
12
7 Kemudian teknik dasar permainan bolavoli sendiri menurut Soedarwo dkk
(1997: 7) adalah sebagai berikut :
a). Passing
b. Teknik Dasar Servis dalam Permainan Bolavoli
Variasi servis bolavoli ada bermacan-macam, di mana masing-masing
memiliki nama, sifat dan teknik sendiri-sendiri. Bertolak dari pentingnya
kedudukan servis diciptakan bermacam-macam teknik dan variasi servis. ”Teknik
dasar servis dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) menurut posisi bola
terhadap badan dan (2) menurut putaran bola.” (M.Yunus 1992: 69-71). Menurut
posisi bola terhadap badan, teknik dasar servis dapat dibedakan menjadi :
1) Servis tangan bawah (underhand service) terdiri dari : back spin, out side spin, in side spin, cutting underhand service, dan floating underhand, 2) servis dari samping (side arm service) terdiri dari : cutting side arm service dan floating side arm service, 3) servis dari atas (Overhead service) terdiri dari : tennis service, floating service, slide floating overhand service (overhand change up service), jumping service, overhand round house service (hook service atau cekis service), dan honggaria overhand service. Menurut putaran bola servis dapat dibedakan menjadi : top spin, back spin, in side spin, out side spin dan fload.
Selanjutnya yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan teknik servis
commit to user
13
7 kebutuhan, saat kapan harus memukul bola. Kemudian menurut Suharno HP.
(1979: 12)” secara umum ada dua macam pukulan servis yang di kenal dan sering
dimainkan yaitu servis tangan bawah dan servis tangan atas.”
c. Servis Atas dalam Permainan Bolavoli
Servis atas (overhead service) adalah servis dengan awalan melemparkan
bola ke atas dengan ketinggian secukupnya, kemudian server tetap dengan berdiri
atau melompat untuk memukul bola dengan ayunan tangan perkenaan bola dari
atas (menurut Barbara L Viera & Bonnie Jill Ferguson, 1996: 28). Servis atas
merupakan servis yang sangat cepat dan biasanya selalu digunakan dalam
permainan bolavoli dibandingkan dengan penggunaan servis bawah.
Bagi pemain yang sedang dalam taraf belajar teknik dasar bolavoli,
seperti siswa kelas XI SMK mempelajari teknik dasar servis atas sedikit lebih
sulit penguasaannya dan lebih membutuhkan tenaga yang besar dibandingkan
dengan teknik servis bawah pada permainaan bolavoli.
Pelaksananaan servis tangan atas ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap permulaan :
Berdiri di daerah servis menghadap ke lapangan, bagi yang tidak kidal
kaki kiri berada di depan dan bagi yang kidal sebaliknya. Bola dipegang pada
tangan kiri, tangan kanan boleh menggenggam atau dengan telapak tangan
terbuka, lutut agak ditekuk dan berat badan berada di tengah.
2. Gerakan pelaksanaan :
Bola dilambungkan keatas setinggi 10 sampai 20 cm diatas depan kepala,
pada saat yang bersamaan tangan kanan ditarik ke belakang melewati samping
kepala, kemudian diayunkan kearah depan atas dan mengenai bagian belakang
tengah bola. Lengan di luruskan dan telapak tangan atau genggaman tangan
ditegangkan sedangkan arah bola melambung (parabola).
3. Gerak lanjutan :
Setelah memukul bola diikuti dengan memindahkan berat badan ke depan,
commit to user
14
7 untuk mengambil posisi dengan sikap kembali, Untuk jelasnya lihat gambar 4,
urutan-urutan pelaksanaan melakukan servis atas.
Gambar. 1
Gerakan Servis Tangan Atas
(menurut M. Yunus, 1992: 74)
d. Peranan Servis Atas dalam Permainan Bolavoli
Servis dalam permainan bolavoli merupakan suatu pukulan yang
digunakan untuk memulai setelah bola mati. Servis atas yang cepat, keras dan
terarah dapat dijadikan sebagai senjata yang ampuh dalam melakukan serangan
yang pertama. Sehingga pukulan servis atas dapat memberikan manfaat yang
cukup besar dalam menghasilkan poin atau angka di dalam permainan. Dan tidak
jarang bahwa servis atas yang terarah akan mendapatkan kemenangan dalam
pertandingan. M. Yunus (1992: 68-69) menyatakan bahwa ”ditinjau dari sudut
taktik servis sudah merupakan suatu serangan awal untuk memperoleh nilai agar
suatu regu berhasil meraih kemenangan.” Pendapat serupa juga dinyatakan Dieter
Beutelstahl (2005: 9), bahwa ”mulanya servis hanya dipandang sebagai pukulan
permulaan saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis saat
commit to user
15
7 Berdasarakan pendapat tersebut diatas servis atas merupakan salah satu teknik
penyerangan yang sangat tepat. Servis sendiri adalah pukulan bola yang dilakukan
dari daerah belakang garis lapangan melalui net ke daerah lawan. Pukulan servis
dilakukan pada permulaan dan setelah terjadinya suatu kesalahan. Suharno HP.
(1979: 114), menyatakan” bahwa pukulan servis dapat berupa serangan bila bola
dipukul dengan keras dan terarah.” Mengingat begitu pentingnya servis dalam
permainan bolavoli saat ini khususnya sejak diberlakukan sitem rally point, maka
khususnya dalam melakukan servis atas harus dilakukan dengan baik dan
sempurna oleh semua pemain, karena kesalahan pemain mengakibatkan
pertambahan angka dari lawan.
1. Pendekatan Pembelajaran Servis Atas Bolavoli
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 725), pendekatan
diartikan sebagai proses, metode atau cara untuk mencapai sesuatu. Dalam
kaitannya dengan penelitian ini pendekatan diartikan dengan metode mengajar.
Berkaitan dengan metode mengajar Aip Syarifudin dan Muhadi (1991/1992: 292)
menyatakan bahwa” metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan oleh
guru untuk menentukan urutan kegiatan di dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar sebagai salah satu usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.”
Pendekatan mengajar adalah cara yang mempergunakan teknik yang
beranekaragam ragam yang didasari oleh pengertian yang mendalam dari guru
akan memperbesar minat belajar murid-murid sehingga mempertinggi hasil
belajar. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan
pembelajaran merupakan suatu cara yang dilakukan guru dalam proses belajar
mengajar agar siswa dapat terlibat aktif dalam melaksanakan tugas ajar sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru
dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional
commit to user
16
7 kegiatan pembelajaran apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dengan
materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, atau dengan
menggunakan materi yang terkait satu dengan yang lainnya dalam tingkat
kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang terintegrasi dalam
suatu kesatuan multi disiplin ilmu. Pendekatan pembelajaran merupakan
penjelasan untuk mempermudah bagi siswa dalam memahami materi ajar yang
disampaikan guru, dengan tetap memelihara suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
b. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Servis Atas Bolavoli
Servis atas merupakan salah satu bentuk keterampilan yang memiliki
beberapa unsur gerakan yang dalam pelaksanaannya harus dikoordinasikan secara
baik dan harmonis. Untuk menguasai gerakan servis atas dengan baik, maka harus
berlatih secara sistematis dan teratur dengan mengulang-ulang gerakan dengan
frekuensi sebanyak-banyaknya. Dalam hal ini Suharno HP. (1979: 22)
menyatakan bahwa ”untuk mengotomatiskan penguasaan unsur gerak fisik,
teknik, taktik dan keterampilan yang benar atlet harus melakukan latihan
berulang-ulang dengan frekuensi sebanyak-banyaknya.” Agar tugas ajar dari guru
dapat dilakukan dengan baik, maka harus mampu menyajikan materi pelajaran
secara runtut dan benar. Hal ini karena, penyajian materi pelajaran yang baik akan
berpengaruh terhadap kemampuan siswa untuk menyerap atau menguasai tugas
ajar yang diberikan. Menurut PBVSI (2001: 67) dijelaskan bahwa metode umum
pembelajaran keterampilan olahraga secara metodis dapat diurutkan sebagai
berikut :
1) Memberikan gambaran pengertian yang benar me!alui penjelasan lisan (informasi verbal).
2) Memberikan contoh atau demonstrasi yang benar antara lain dengan : a) Contoh langsung dari pelatih atau guru.
b) Contoh dari siswa yang dianggap baik. c) Contoh dengan gambar seri/foto. d) Contoh dengan film/video.
commit to user
17
7 4) Guru mengkoreksi dan membetulkan kesalahan-kesalahan baik bersifat
perorangan maupun kelompok.
5) Siswa disuruh mengulang kembali sebanyak mungkin untuk mencapai gerakan otomatis yang benar.
6) Guru mengevaluasi terhadap hasil yang sudah dapat dicapai pada saat itu. Tata urutan mengajar keterampilan olahraga termasuk servis atas bolavoli tersebut penting untuk dipahami dan diperhatikan oleh guru. Pembelajaran keterampilan yang ditata dengan metode yang tepat akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
2. Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Drill
a. Pengertian Pendekatan Drill
Pembelajaran servis atas bolavoli dilakukan dengan pendekatan drill
yaitu, pendekatan pembelajaran dengan memilah-milah teknik gerakan servis atas.
Artinya pembelajaran servis atas yaitu dengan melakukan gerakan teknik-teknik
servis atas secara berulang-ulang. Berkaitan pendekatan drill Amung Ma'mum &
Toto Subroto (2001: 7) menyatakan bahwa” pendekatan drill adalah cara belajar
yang lebih menekankan komponen-komponen teknik.
Berdasarkan pengertian pendekatan drill tersebut dapat disimpulkan
bahwa, pendekatan drill merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada
penguasaan teknik suatu cabang olahraga yang dalam pelaksanaanya dilakukan
secara berulang-ulang. Dalam hal ini pembelajaran servis atas dengan pendekatan
drill dilakukan drilling atau latihan secara terus menerus. Sugiyanto (1993: 371)
menyatakan bahwa ”dalam pendekatan drill siswa melakukan gerakan-gerakan
sesuai dengan apa yang diinstruksikan guru dan melakukannya secara
berulang-ulang.” Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomatisasi gerakan.
Oleh karena itu, dalam pendekatan drill perlu disusun tata urutan pembelajaran
yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang
optimal. Lebih lanjut Sugiyanto (1993: 372) memberikan beberapa saran yang
perlu dipertimbangkan apabila pendekatan drill yang digunakan yaitu :
commit to user
18
7 2) Pelajar diarahkan agar berkonsentrasi pada kebenaran pelaksanaan
gerakan serta ketepatan penggunaannya. Apabila pelajar tidak meningkat penguasaan geraknya, situasinya perlu dianalisis untuk menemukan penyebabnya dan kemudian membuat perbaikan pelaksanaannya.
3) Selama pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap tertuju pada kebenaran gerak.
4) Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi permainan olahraga yang sebenamya. Hal ini bias menimbulkan daya tarik dalam latihan.
5) Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi permainan yang sebenamya.
6) Suasana kompetitf perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill, tetapi tetap ada control kebenaran geraknya.
Sarana-sarana dalam pendekatan drill tersebut sangat penting untuk
dipahami dan dimengerti oleh seorang guru dalam pelaksanaan mengajar
keterampilan gerak. Seorang guru harus mampu menyusun tugas-tugas ajar secara
baik, dapat membelajarkan siswa secara aktif sehingga pelaksanaan proses belajar
mengajar berjalan secara kondusif.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Drill
Bertolak dari kesimpulan pendekatan drill tersebut di atas, maka
pembelajaran servis atas dengan pendekatan drill yaitu dengan memilah-milah
teknik gerakan servis atas. Bagian-bagian teknik servis atas dipelajari secara
berulang-ulang dari sikap permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerakan lanjutan.
Kerangka kerja pendekatan drill yang diterapkan terangkum dalam tabel 1 sebagai
berikut :
Teknik Proses Pembelajaran
1.Sikap Permulaan a. Dijelaskan sikap siap servis atas. b. Dijelaskan posisi kaki yang
commit to user
19
7 2.Gerak Pelaksanaan
3.Gerak Lanjutan
c. Siswa mempraktekkan sikap permulaan servis atas sesuai dengan instuksi guru.
c. Siswa melakukan sesuai instruksi dari guru.
a. Dijelaskan maksud dan tujuan setelah melakukan pukulan servis langsung masuk ke lapangan dan melakukan sikap siap normal kembali.
b. Dijelaskan sikap atau gerakan kaki setelah memukul bola. c. Siswa mempraktekkan sesuai
dengan instruksi guru.
Berdasarkan kerangka pembelajaran servis atas tersebut, guru bertugas
mengorganisasi pembelajaran di antaranya mengatur tata urutan pembelajaran,
formasi pembelajaran, alokasi waktu pembelajaran dan lain sebagainya. Di
samping itu juga, menciptakan kondisi belajar yang menggairahkan adalah sangat
penting, agar siswa terhindar dari rasa bosan. Dalam hal ini seorang guru harus
mampu menciptakan variasi-variasi pembelajaran servis atas, misalnya servis atas
dari jarak dekat, ketinggian net diturunkan, servis atas diarahkan pada sasaran
yang berubah-ubah dan lain sebagainya.
Keaktifan siswa melakukan tugas ajar sangat dituntut dalam pendekatan
drill. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (1988: 399) bahwa” keaktifan sendiri dari
pihak siswa merupakan kunci utama penguasaan dan pemantapan gerak.”
commit to user
20
7 ideal. Hal ini tergantung pada inisiatif dan self-activity dari pihak siswa itu sendiri.
Sedangkan guru bertugas mengarahkan penguasaan gerak, melakukan koreksi dan
evaluasi setiap terjadi kesalahan teknik adalah penting terhindar dari pola gerakan
yang saiah dari teknik yang dipelajari. Seperti dikemukakan Sugiyanto (1993:
372) bahwa” setiap pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian
tertuju pada kebenaran gerak.”
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Drill
Pada prinsipnya pembelajaran servis atas dengan pendekatan drill
merupakan bentuk pembelajaran yang menekankan pada penguasaan unsur teknik
servis atas yang baik dan benar. Dalam pelaksanaannya bagian-bagian teknik
servis atas dipelajari atau dilatihkan secara berulang-ulang. Berdasarkan
pengertian dan pelaksanaan pembelajaran servis atas dengan pendekatan drill
yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasikan kelebihan dan
kelemahannya. Berikut kelebihan pembelajaran servis atas dengan pendekatan
drill yang diantara lain :
1) Siswa dapat mengerti dan menguasai teknik-teknik servis atas dengan
baik dan benar.
2) Siswa memperagakan atau mempraktekkan teknik servis atas dengan
baik dan benar.
3) Kesalahan teknik dapat dikenal lebih awal karena ada koreksi dari
guru, sehingga dapat meminimalkan kesalahan teknik.
Sedangkan kelemahan pembelajaran servis atas dengan pendekatan drill
antara lain :
1) Dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus mengulang-ulang
gerakan yang sama secara terus menerus dan menunggu giliran untuk
commit to user
21
7 2) Hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena pembeiajaran harus
dilakukan secara runtut.
3) Siswa kurang memahami relevasinya teknik yang dipelajari terhadap
situasi permainan yang sesungguhnya.
4. Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Bermain
a. Pengertian Pendekatan Bermain
Bermain adalah suatu aktifitas yang disukai oleh anak-anak yang dapat
mendatangkan kegembiraan. Menurut Amung Ma'mum dan Toto Subroto (2001:
2) bahwa” bermain sebenarnya merupakan dorongan dari dalam anak, atau
naluri.” Ciri lain yang sangat mendasar yakni kegiatan itu dilakukan secara
sukarela, tanpa paksaan, dalam waktu luang. Berdasarkan karakteristik pada usia
anak-anak tersebut, maka dalam membelajarkan suatu keterampilan olahraga
disesuaikan dengan karakteristik perkembangannya. Pendekatan bermain
merupakan suatu metode pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk permainan.
Dengan bermain hasrat gerak anak terpenuhi, namun di dalamnya terkandung
unsur pembelajaran. Pendekatan permainan bertujuan untuk mengajarkan
permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara
mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak.
Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pendekatan
bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam bentuk
permainan, dalam pendekatan bermain menekankan pada penerapan teknik dalam
situasi permainan yang sesungguhnya. Sehingga pendekatan bermain tersebut
diistilahkan dengan pendekatan taktis. Dalam hal ini Amung Ma'mum dan Toto
Subroto (2001: 7) menyatakan bahwa” pendekatan taktis dalam pembelajaran
permainan adalah untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain
melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam
permainan yang sesungguhnya.”
Pendekatan bermain pada prinsipnya untuk memenuhi hasrat gerak anak
commit to user
22
7 dan Aip Syaifuddin (1996: 144) berpendapa ”latihan melalui kompetisi-kompetisi
merupakan salah satu kegiatan yang lebih efektif dan para atlet senang
melakukannya.” Dengan bermain anak akan mengekspresikan kegembiraannya
dan berusaha menampilkan kemampuannya. Namun disisi lain seorang guru harus
menanamkan sikap sportivitas, karena dalam bermain ada yang menang ada yang
kalah. Seperti dikemukakan Rusli Lutan (1988: 37) bahwa:
”Karena permainan, akan menyebabkan adanya yang kalah dan yang menang, maka guru harus pula mengembangkan sikap seorang yang menang dan sikap seorang yang kalah secara fair kepada siswa, karena sikap seperti itu tidak terbentuk dengan sendirinya melalui permainan, maka usaha pengembangan sikap ini harus dilakukan secara terencana dan
disengaja oleh guru.”
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pendekatan bermain di
dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan
teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang baik dan
memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap
mental yaitu saling menghargai.
b. Pelaksanaan Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Bermain
Pembelajaran sevis atas dengan pendekatan bermain yang dimaksudkan
yaitu mempelajari servis atas yang dikonsep dalam bentuk permainan. Barbara
L.V dan Bonnie J.F. (1996: 44-45) memberikan contoh pembelajaran servis secara
kompetitif yaitu berteriak dan servis. Adapun pelaksanaanya sebagai berikut:
1) Berteriak dan servis merupakan latihan yang kompetitif untuk melatih melakukan servis berdasarkan suatu strategi di bawah suatu tekanan yang sama persis seperti pertandingan yang sesungguhnya. Setiap sisi dari lapangan bolavoli dibagi ke dalam 6 daerah yang sama besar 3 di sekitar garis belakang dan 3 di sepanjang net. Daerah ini diberi nomor berlawanan jarum jam, dimulai dengan 1 di posisi kanan belakang, daerah pendek (di dekat net) diberi nomor 2,3,4 dan daerah panjang diberi nomor 5,6 dan 1.
commit to user
23
7 yang sama (sama-sama jauh atau sama-sama dekat), dan 1 angka bila
servis yang dilakukan terlalu jauh atau terlalu dekat. 3) Penilaian 20 angka dari 10 kali servis.
4) Untuk menambah tingkat kesulitan kurangi ukuran daerah sasaran, dan tambahkan dengan pembatasan waktu. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi pembelajaran servis atas dengan pendekatan bermain sebagai berikut:
NET
Gambar 2.
Ilustrasi Pembelajaran Servis Atas dengan Pendekatan Bermain
(Menurut Barbara L.V dan Bonnie J.F.(1996: 45)
c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan Pendekatan Bermain
Pembelajaran servis atas dengan pendekatan bermain merupakan cara
belajar servis atas yang mengarah pada karakteristik permainan yang sebenamya.
Dalam pelaksanaanya siswa berusaha mengarahkan bola tepat pada sasaran yang
telah ditentukan. Dalam pendekatan bermain siswa ditunrut mandiri, memiliki
kreatifitas dan mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam permainan. Siswa
berperan penting untuk mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan
permasalahan yang terjadi dalam permainan. Berdasarkan karakteristik
commit to user
24
7 kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran servis atas dengan
pendekatan bermain antara lain :
1) Pembelajaran dalam bentuk permainan akan menimbulkan rasa senang dan
motivasi belajar meningkat.
2) Dapat merangsang kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan
mengambil keputusan yang tepat sesuai situasi yang terjadi dalam permainan.
3) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan
kemampuannya selama proses pengajaran apakah sudah baik atau belum.
Sedangkan kelemahan pembelajaran servis atas dengan pendekatan
bermain antara lain :
1) Siswa kurang memahami konsep gerakan teknik servis atas yang baik dan
benar, sehingga akan sering terjadi kesalahan teknik.
2) Pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali sehingga guru akan
mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang dilakukan
siswa.
5. Koordinasi Mata-Tangan
a. Pengertian Koordinasi Mata-Tangan
Unsur koordinasi mata-tangan fungsi dan kegunaannya sangat penting,
khususnya dalam cabang olahraga. Pengertian koordinasi sendiri menurut
Suharno HP. (1993: 61) berpendapat bahwa” Koordinasi adalah kemampuan
seseorang untuk merangkaikan beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang
selaras”. Selanjutnya menurut M. Sajoto (1995: 9) mengemukakan bahwa
”Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan bermacam
-macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tunggal secara efektif”. Dari
uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa koordinasi merupakan
kemampuan seseorang untuk merangkaikan atau mengintegrasikan beberapa
gerakan kedalam satu pola gerakan yang selaras, efisien, dan efektif sesuai dengan
tujuan.
Kemampuan koordinasi meliputi koordinasi mata-tangan dan koordinasi
commit to user
25
7 bolavoli adalah koordinasi mata-tangan. Adapun yang dimaksud dengan
koordinasi mata-tangan adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan
antara gerak mata (pandangan) dengan tangan secara efektif.
b.Peranan Koordinasi Mata-Tangan Dalam Permainan Bolavoli
Gerakan-gerakan dalam permainan bolavoli sangat kompleks dan
bervariasi. Pemain selalu dituntut untuk selalu mengintegrasikan berbagai macam
gerakan kedalam satu rangkaian gerakan yang utuh dan selaras. Menurut Suharno
HP. (1993: 62) menjelaskan kegunaan koordinasi dalam olahraga sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan beberapa gerak agar menjadi satu gerak yang utuh dan serasi.
2) Efisien dan efektif dalam penggunaan tenaga. 3) Untuk menghindari terjadinya cedera
4) Mempercepat berlatih menguasai teknik 5) Dapat memperkaya taktik dalam bertanding
6) Kesiapan mental atlet lebih mantap untuk menghadapi pertandingan
Koordinasi gerak sangat penting dalam semua cabang olahraga, dimana
didalamnya terdapat berbagai gerakan yang eksplosif, termasuk dalam permainan
bolavoli. Untuk menunjang dalam pencapaian prestasi yang optimal didalam
bolavoli, pemain harus memiliki koordinasi gerak yang baik. Latihan yang
sistematis dan kontinyu akan meningkatkan koordinasi gerak pada seorang
pemain bolavoli.
Koordinasi mata-tangan merupakan dasar untuk mencapai ketrampilan
yang tinggi dalam melakukan berbagai teknik dasar seperti servis, smash, block,
passing dan set uper. Pada saat melakukan servis atas bolavoli, gerakan memukul
bola bila diuraikan terdiri dari mengantisipasi turunnya bola dari lemparan keatas,
menyiapkan posisi tangan kanan dan ayunan tangan kemudian dilanjutkan dengan
gerakan memukul dengan tepat dan cepat kearah datangnya bola. Berdasarkan
urutan gerakan teknik dasar servis atas tersebut, maka untuk melakukan teknik
servis atas secara sempurna maka diperlukan kemampuan koordinasi mata-tangan
commit to user
26
7
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang sejenis dan pernah adanya suatu penelitian yang serupa
yaitu dari skripsi atas nama : Danang C Bintarto NIM : 630140543278, dari
Universitas Negeri Semarang, yang berjudul : ”Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran Drill dan Bermain Terhadap Hasil Belajar Servis Bawah Dalam
Permainan Bolavoli Pada Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Bojong Pekalongan
Tahun Pelajaran 2008/2009.”
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat
diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Pengaruh Pembelajaran Servis Atas Bolavoli dengan Pendekatan Drill dan
Bermain.
Pendekatan pembelajaran drill dan bermain masing-masing memiliki
karakteristik yang berbeda. Berdasarkan karakteristik dan penekanan dari
pendekatan drill dan bermain tersebut menunjukkan bahwa, keduanya rnemiliki
perbedaan yang cukup jelas. Perbedaan perlakuan yang diberikan dalam proses
belajar mengajar akan menimbulkan respon yang berbeda pula terhadap hasil
belajar servis atas dalam permainan bolavoli. Dengan demikian diduga,
pendekatan drill dan bermain memiliki pengaruh terhadap hasil belajar servis atas
dalam permainan bolavoli.
Karakteristik Tingkatan Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Rendah Terhadap Hasil Belajar Servis Atas Bolavoli.
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dijelaskan diatas, kemampuan
dalam penguasaan teknik dasar bolavoli diperlukan unsur kondisi fisik, yang salah
satunya adalah unsur koordinasi mata-tangan. Untuk penguasaan teknik dasar
bolavoli khususnya servis atas, sangat diperlukan unsur koordinasi mata-tangan
commit to user
27
7 menghasilkan teknik servis atas yang baik. Sebaliknya jika unsur koordinasi
mata-tangan rendah, maka hasil dari servis atas juga akan kurang baik.
Pengaruh Interaksi Antara Pendekatan Pembelajaran (Drill Dan Bermain)
Dan Unsur Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Hasil Belajar Servis Atas.
Pengaruh interaksi antara tingkatan koordinasi mata-tangan dan pendekatan
pembelajaran dalam penguasaan servis atas bolavoli cenderung bersifat
interdependent, karena interaksi antara tingkatan koordinasi mata-tangan dan
pendekatan pembelajaran merupakan satu kesatuan komponen dalam melakukan
gerakan saat melakukaan servis atas bolavoli. Dengan demikian dapat diduga
bahwa interaksi antara metode pembelajaran dan tingkatan koordinasi
mata-tangan terjalin saat melakukan servis atas bolavoli.
Selanjutnya berdasarkan interaksi antara pendekatan pembelajaran dan
unsur koordinasi mata-tangan tersebut, serta mempelajari karakteristik yang ada
pada pendekatan pembelajaran drill dan bermain serta tingkatan koordinasi
mata-tangan tinggi dan rendah, pada hasil akhirnya akan terjadi kecocokan dalam
penggunaan pendekatan pembelajaran dengan tingkatan koordinasi mata-tangan.
Pendekatan pembelajaran dengan metode drill cenderung untuk tingkatan
koordinasi mata tangan tinggi, sedangkan pendekatan pembelajaran dengan
metode bermain cenderung untuk koordinasi mata-tangan rendah.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan di atas dapat dirumuskan perumusan hipotesis sebagai berikut :
1) Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan drill dan bermain terhadap hasil
belajar servis atas dalam permainan bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK
Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.
2) Ada perbedaan hasil belajar servis atas bagi siswa yang memiliki koordinasi
commit to user
28
7 permainan bolavoli pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2 Karanganyar
tahun pelajaran 2010/2011.
3) Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan
terhadap hasil belajar servis atas pada siswa putra kelas XI SMK Negeri 2