SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Program Studi Agribisnis
Diajukan Oleh :
Riezky Heryanti Pratama Putri
NPM : 1024010020
K e p a d a
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
S U R A B A Y A
MENGHADAPI PERSAINGAN BISNIS
(Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung)
Disusun Oleh :
RIEZKY HERYANTI PRATAMA PUTRI NPM : 1024010020
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur pada tanggal 29 Januari 2014
Mengetahui :
Prof. Dr. Ir. H. Syarif Imam Hidayat, MM 2. Sekretaris
Ir. Hj. Pawana Nur Indah, MS 3. Anggota
Dr. Ir. H. Zainal Abidin, MS 4. Anggota
Ir. Hj. Nuriah Yuliati, MP
KETUA PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
Dr. Ir. H. Eko Nurhadi, MS NIP : 19570214 198703 1001 DEKAN
FAKULTAS PERTANIAN
Riezky Heryanti P.P1)Syarif Imam Hidayat2) Pawana Nur Indah3) Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya
ABSTRAK
Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Komoditas kedelai memiliki prospek yang cerah dalam perdagangan dunia sehingga mendorong Agroindustri KecapSehati untuk menghasilkan kecap yang berkualitas.Untuk menghasilkan kecap yang berkualitas perlu ditunjang dari faktor enam sumber daya yaitu man, money, machine, metodhs, material, danmarket.Penetapan strategi pada enam sumber daya pokok perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi kelangsungan proses produksi, walaupun terdapat faktor lain yang berpengaruh terhadap jalannya produksi dan eksistensi perusahaan. Dengan ditetapkannya strategi enam sumberdaya, perusahaan akan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sehingga perusahaan dapat memanfaatkan hal-hal positif dan Mengantisipasi hal-hal terburuk sejak dini.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal dalam perspektifenamsumberdaya yang terdapatpada Agroindustri KecapSehati, danmerumuskanalternatifstrategi yang dapatdiimplementasikanpada Agroindustri KecapSehati.
Penelitiandilakukan di Agroindustri KecapSehati yang berlokasi di Tulungagung.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif dengan alat analisis matriks IFAS dan EFASserta metode analisis SWOT. Data yang digunakandalampenelitianiniterdiridari data primer dan data sekunder.Sedangkan metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling.
Adapun hasil dari penelitian ini adalah alternatif strategi dalam perspektif enam sumber daya sebagai berikut : Man : membentuk manajemen Kesehatan, Keamanan dan Keselamatan (K3) khususnya untuk karyawan bagian produksi. Selain itu strategi yang dapat diterapkan yaitu dengan meningkatkan program pelatihan dan pengembangan karyawan seperti mengikutsertakan pada seminar-seminar. Money: melakukan peningkatan investasi jangka panjang untuk kebutuhan pengembangan agroindustri, karenainvestasi maka agroindustri dapat memperluas usahanya dimasa depan. Machine: melakukan penambahan mesin produksi auto agar bisa memenuhi permintaan pasar baik didaerah maupun diluar daerah. Metodhs: agroindustri harus terus meningkatkan manajemen yang ada. Material: pemberianpengatur suhu ruangan agar kualitas dan fisik gula kelapa tidak muda rusak sebab karakteristik gula kelapa mudah meleleh jika terkena suhu panas, selain itu pada penyimpanan gudang kedelai, sebaiknya dilakukan perluasan ruang dan pemberian ventilasi udara agar gudang tidak lembab. Market: meningkatkan kegiatan promosi yang lebih gencar dan aktif sebab agroindustri masih termasuk perusahaan yang sedang berkembang. Selain itu, agroindustri sebaiknya melakukan inovasi produk baik dari segi kemasan dan rasa
ANALYSIS OF SIX RESOURCES TO CONFRONT BUSINESS COMPETITION ON SOY AGROINDUSTRY(CASE STUDY ON SEHATI SOY AGROINDUSTRY,
TULUNGAGUNG)
Riezky Heryanti P.P1) Syarif Imam Hidayat2) Pawana Nur Indah3) Faculty of Agriculture UPN “Veteran” Jawa Timur, Surabaya
ABSTRACT
Soybean is one of the major food commodity after rice and maize . Soybean has a bright prospect in global trade that encourages Agroindustri Unity to produce soy sauce quality . To produce a quality soy sauce to be supported from the resources of six factors , namely man , money , machine , metodhs , materials , and markets . Determination of the strategy on the six basic resources companies have a very important role for the continuity of the production process , although there are other factors that influence the course of production and the existence of the company . With the enactment of six resource strategy , the company will know the strengths , weaknesses , opportunities and threats that the company can take advantage of the positive things and anticipate the worst
things early on.
The purpose of this study is to identify the internal and external conditions in the perspective of six resources contained in the Agro-Industry of Ketchup, and formulate alternative strategies that can be implemented in Agro-Industry of Ketchup.
The study was conducted in Agroindustry of Ketchup Sehati located in Tulungagung. The method usedin this studyis aqualitative analysis method by means ofanalysis of IFAS and EFAS matrix and SWOT analysis method. The data usedin this study consisted of primary and secondary. While the sampling metodhs used was purposive sampling.
The results of this study are six alternative strategy in resource perspective as follows : Man : forming Health Management , Security and Safety ( K3 ) , especially for the production employees . In addition to the strategies that can be applied is to enhance the training and development of employees as engage in seminars . Money : make improvements to long-term investment for the development of agro-industry needs , because of the agro-industry investment to expand its business in the future . Machine : the addition of auto production machinery in order to meet the market demand for both region and outside the region . Metodhs : agro-industry must continue to improve the existing management . Material : provision regulating the room temperature and the physical quality of young coconut sugar is not broken because the characteristics of coconut sugar easily melt if exposed to heat , in addition to the storage warehouse soy , should be the expansion of space and the provision of air vents that sheds moisture. Market : increase promotional activities more vigorous and active because the agro-industry , including companies that are still growing . In addition , agro-industries should undertake product innovation in terms of both packaging and taste.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang
berjudul Analisis Enam Sumber Daya pada Agroindustri Kecap dalam Menghadapi Persaingan Bisnis (Studi Kasus pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung).
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis
tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun
tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin
menyelesaikan proposal penelitian skripsi meskipun tersusun sangat sederhana.
Penulis menyadari akan pentingnya kerja sama antara dosen pembimbing
dan penulis serta beberapa kerabat yang memberi berbagai masukan yang
bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya proposal penelitian skripsi ini. Untuk
itu penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada
Prof.Dr.Ir.H. Syarif Imam Hidayat,MM selaku dosen pembimbing pertama dan Ir.
Hj. Pawana Nur Indah, Msi selaku pembimbing kedua yang telah banyak
meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing demi kelancaran penyusunan
penelitian skripsi ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Dr.Ir. Ramdan Hidayat, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
2. Dr.Ir. Eko Nurhadi, MS selaku ketua Jurusan Agribisnis, Fakultas
Pertanian-Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Suyatin dan Bapak Heru Tjahyono selaku pemilik Agroindustri Kecap
Sehati Tulungagung.
4. Bapak Atim selaku pengelola Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung.
5. Para karyawan yang telah bersedia membantu untuk kelancaran proses
skripsi.
6. Seluruh keluarga besarku terutama Orang Tuaku dan yang telah banyak
memberikan dukungan doa, semangat dan kasih sayang yang tak terhingga.
7. Koko yang selalu memotivasiku untuk segera menyelesaikan skripsi dengan
tepat waktu.
8. Piranthi, Dian, Siska, Hanum, Eka, Ariesta, Vira, Chiya serta teman-teman
Agribisnis ‘10, dan pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per
satu.
Demikian semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai
pihak yang bersifat membangun.
Surabaya, Januari 2014
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 3
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 7
II.TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Penelitian Terdahulu ... ... 8
2.2. Landasan Teori ... 11
2.2.1. Prospek Komoditas Kedelai ... 11
2.2.2 Gambaran Umum Produk Kecap ... 13
2.2.3. Sumber Daya Perusahaan... 14
2.2.4. Manajemen Strategi ... 17
2.2.4.1 Definisi Manajemen Strategi ... 17
2.2.4.2 Manfaat Manajemen Strategi... 18
2.2.4.3 Tujuan Manajemen Strategi ... 20
2.2.4.4 Strategi Bersaing ... 21
2.2.4.5Proses Manajemen Strategi ... 27
2.2.4.6 Formulasi Strategi ... 29
2.2.4.8 Implementasi Strategi ... 37
2.2.4.9 Evaluasi dan Pengendalian Strategi ... 38
2.2.4.10Analisis Matrik IFAS dan EFAS ... 39
2.2.4.11 Analisis SWOT ... 40
2.3. Kerangka Pemikiran ... 44
III. Metode Penelitian ... 46
3.1. Jenis Penelitian ... 46
3.2. Lokasi dan Obyek Penelitian ... 47
3.3 Penentuan Sampel atau Responden ... 47
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.5 Definisi Operasional ... 51
3.6 Analisis Data ... 53
3.3.1 Matriks IFAS dan EFAS ... 53
3.3.2 Matrik SWOT ... 56
IV. Hasil dan Pembahasan ... 59
4.1 Sejarah Perusahaan ... 59
4.2 Proses Produksi Kecap ... 64
4.3 Pengolahan Limbah ... 70
4.4 Analisis Enam Sumber Daya ... 70
4.4.1 Man ... 70
4.4.2 Money ... 79
4.4.3 Machine ... 86
4.4.4 Metodhs ... 91
4.4.5 Material ... 96
4.4.6 Market ... 104
4.5 Formulasi Strategi ... 112
4.5.1.1 Matriks IFAS Man ... 113
4.5.1.2 Matriks IFAS Money ... 114
4.5.1.3 Matriks IFAS Machine ... 115
4.5.1.4 Matriks IFAS Metodhs ... 117
4.5.1.5 Matriks IFAS Material ... 118
4.5.1.6 Matriks IFAS Market ... 119
4.5.2 Analisis Matriks EFAS ... 120
4.5.2.1 Matriks EFAS Man ... 121
4.5.2.2 Matriks EFAS Money ... 122
4.5.2.3 Matriks EFAS Machine... 123
4.5.2.4 Matriks EFAS Metodhs ... 124
4.5.2.5 Matriks EFAS Material ... 125
4.5.2.6 Matriks EFAS Market ... 126
4.6 Analisis Matriks SWOT ... 127
4.6.1 Man ... 127
4.6.2 Money ... 130
4.6.3 Machine ... 133
4.6.3 Metodhs ... 135
4.6.4 Material ... 138
4.6.5 Market ... 142
4.7 Prioritas Strategi ... 145
V. Kesimpulan dan Saran ... 147
5.1 Kesimpulan ... 147
5.2 Saran ... 149
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman Judul
1.1 Daftar Agroindustri Kecap di Kabupaten Tulungagung ... 4
2.1 Kandungan Unsur Gizi dalam Kedelai ... 12
2.2 Perbandingan antara Kadar Protein Kedelai dengan Beberapa Bahan Makanan ... 13
3.1 Matrik EFAS ... 55
3.2 Matrik IFAS ... 55
3.3 Matrik SWOT ... 57
4.1 Daftar Mesin dan Alat Produksi ... 65
4.2 Sumber Daya Manusia Agroindustri Kecap Sehati 2012 ... 73
4.3 Pengadaan Bahan Baku Kedelai Hitam Agroindustri Kecap Sehati Tahun 2012 ... 80
4.4 Upah Tenaga Kerja Borongan ... 81
4.5 Volume Impor Kedelai Tahun 2009-2011 ... 102
4.6 Harga Kecap Koki Dollar Tahun 2013 ... 105
4.7 Jumlah Penduduk Kota Tulungagung Tahun 2007-2011 ... 109
4.8 Faktor Strategis Internal Man Agroindustri Kecap Sehati ... 113
4.9 Faktor Strategis Internal Money Agroindustri Kecap Sehati ... 114
4.10 Faktor Strategis Internal Machine Agroindustri Kecap Sehati ... 115
4.11 Faktor Strategis Internal Metodhs Agroindustri Kecap Sehati ... 117
4.12 Faktor Strategis Internal Meterial Agroindustri Kecap Sehati ... 118
4.14 Faktor Strategis Eksternal Man Agroindustri Kecap Sehati ... 121
4.15 Faktor Strategis Eksternal Money Agroindustri Kecap Sehati .... 122
4.16 Faktor Strategis Eksternal Machine Agroindustri Kecap Sehati . 123
4.17 Faktor Strategis Eksternal Metodhs Agroindustri Kecap Sehati . 124
4.18 Faktor Strategis Eksternal Material Agroindustri Kecap Sehati ... 125
4.19 Faktor Strategis Eksternal Market Agroindustri Kecap Sehati... 126
4.20 Matriks SWOT ManAgroindustri Kecap Sehati ... 129
4.21 Matriks SWOT Money Agroindustri Kecap Sehati ... 132
4.22 Matriks SWOT Machine Agroindustri Kecap Sehati ... 135
4.23 Matriks SWOT Metodhs Agroindustri Kecap Sehati ... 138
4.24 Matriks SWOT Material Agroindustri Kecap Sehati ... 141
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman Judul
2.1 Kedelai Hitam ... 11
2.2 Proses Manajemen Strategi ... 28
2.3 Model Lima Kekuatan dari Porter ... 36
2.4 Diagram Analisis SWOT ... 42
2.5 Kerangka Pemikiran Operasional ... 45
4.1 Agroindustri Kecap Sehati ... 61
4.2 Struktur Organisasi Agroindustri Kecap Sehati ... 64
4.3 Bagan Skema Produksi Kecap Manis ... 66
4.4 Konstruksi Mesin Produksi ... 87
4.5 Mesin Penampung Kecap dan Penutup Botol ... 88
4.6 Mesin yang Telah Terkomputerisasi ... 90
4.7 Alat Perebus Kecap pada Agroindustri Kecap Sehati ... 94
4.8 Gudang Penyimpanan Bahan Baku... 98
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman Judul
1 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Man pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 153
2 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Man pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 154
3 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Man pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 155
4 Pembobotan Faktor-Faktor Ancaman Man pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 156
5 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan
Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 157
6 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 159
7 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang
Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 161
8 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman
Man pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 163
9 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Money pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 165
10 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Money pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 166
11 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Money pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 167
12 Pembobotan Faktor-Faktor Ancaman Money pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 168
13 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan
Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 169
Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 171
15 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang
Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 173
16 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman
Money pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 175
17 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Machine pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 177
18 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Machine pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 178
19 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Machine pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 179
20 Pembobotan Faktor-Fator Ancaman Machine pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 180
21 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan
Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 181
22 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 183
23 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang
Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 185
24 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman
Machine pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 187
25 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Metodhs pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 189
26 Pembobotan Faktor-Fator Kelemahan Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 190
27 Pembobotan Faktor-Fator Peluang Metodhs pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 191
28 Pembobotan Faktor-Fator Ancaman Metodhs pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 192
29 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan
Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 193
Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 195
31 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang
Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 197
32 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 199
33 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Material pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 201
34 Pembobotan Faktor-Fator KelemahanMaterial pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 202
35 Pembobotan Faktor-Fator PeluangMaterial pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 203
36 Pembobotan Faktor-Fator AncamanMaterial pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 204
37 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan
Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 205
38 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 207
39 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang
Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 209
40 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman
Material pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 211
41 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 213
42 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 214
43 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 215
44 Pembobotan Faktor-Fator Kekuatan Market pada Agroindustri
Kecap Sehati Tulungagung ... 216
45 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kekuatan
46 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Kelemahan
Market pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 219
47 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Peluang Market pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 221
48 Penentuan Nilai Kepentingan dan Rating Faktor-Faktor Ancaman Market pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung ... 223
49 Analisis SWOT Man pada Agroindustri Kecap Sehati... 225
50 Analisis SWOT Money pada Agroindustri Kecap Sehati ... 227
51 Analisis SWOT Machine pada Agroindustri Kecap Sehati ... 229
52 Analisis SWOT Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati ... 231
53 Analisis SWOT Material pada Agroindustri Kecap Sehati ... 233
54 Analisis SWOT Market pada Agroindustri Kecap Sehati ... 235
55 Kuesioner Penelitian Man pada Agroindustri Kecap Sehati ... 237
56 Kuesioner Penelitian Money pada Agroindustri Kecap Sehati... 239
57 Kuesioner Penelitian Machine pada Agroindustri Kecap Sehati... 241
58 Kuesioner Penelitian Metodhs pada Agroindustri Kecap Sehati... 243
59 Kuesioner Penelitian Material pada Agroindustri Kecap Sehati... 245
1.1 Latar Belakang
Tanaman kedelai telah dibudidayakan lebih dari 3500 tahun yang lalu di
Cina dan telah menyebar ke negara Jepang hingga negara-negara Asia
Tenggara. Kedelai memiliki masa ribuan tahun untuk tiba di negara-negara
Eropa. Tanaman kedelai masuk ke Indonesia, berkat perdagangan jaman dulu
dengan Tiongkok dan juga di perkenalkan oleh penjajah Belanda sekitar tahun
1910. (Anonymusa, 2013)
Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan
jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi
masyarakat. Pada awalnya tanaman kedelai merupakan tanaman sub tropika
hari pendek, namun setelah didomestikasi dapat mengghasilkan banyak kultivar
lokal. Para pemulia tanaman pun telah mengintroduksi kultivar yang dapat
beradaptasi terhadap lintang yang berbeda. Kemampuannya untuk ditanam
dimana saja adalah keunggulan utama dari tanaman ini. (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1998)
Kecap manis merupakan salah satu produk fermentasi berupa cairan kental
mengandung protein yang diperoleh dari perebusan kedelai yang telah diragikan
(fermentasi), ditambah gula, garam dan rempah-rempah. Kecap manis sering
digunakan sebagai penambah cita rasa makanan. Kecap merupakan produk
yang popular dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Asia dan popularitasnya
sudah mencapai masyarakat Eropa. Kecap berasal dari daratan Cina yang
ditemukan kebih dari 3000 tahun yang lalu. Selanjutnya masuk ke Jepang dan
negara Asia termasuk Indonesia. Dalam perkembangannya di Indonesia, kecap
dikenal sebagai kecap asin dan kecap manis. Kecap manis lebih banyak
masyarakat Indonesia. Aroma dan citarasa kecap manis yang khas membuat
kecap diterima luas sebagai bumbu masak dalam budaya kuliner Indonesia
sehingga perkembangan kecap manis terus berkembang dan menjadi produk
tradisional Indonesia (Anonymusb, 2011).
Komoditas kedelai memiliki prospek yang cerah dalam perdagangan dunia, hal tersebut mendorong Agroindustri Kecap Sehati untuk menghasilkan kecap
yang berkualitas tinggi. Untuk menghasilkan kecap yang berkualitas tinggi perlu
ditunjang dari faktor enam sumberdaya yaitu man, money, material, machines,
methods, market. Apabila perusahaan mampu mengkoordinasikan faktor – faktor
tersebut maka kecap yang dihasilkan akan berkualitas, ditunjang pula dengan
proses produksi yang sesuai standar. Hal ini menunjukan bahwa kualitas enam
sumber daya menjadi salah satu faktor penting dalam perusahaan untuk
menunjang kelancaran proses produksi sehingga menghasilkan produk yang
berkualitas tinggi.
Persaingan global yang tajam banyak dihadapi oleh Agroindustri Kecap Sehati, hal tersebut merupakan tanda bahwa semakin pesatnya pertumbuhan
usaha yang mendorong masing-masing perusahaan selalu memberikan yang
terbaik melalui produk yang dihasilkan. Dengan keadaan tersebut maka
perusahaan harus mempunyai kemampuan untuk mempertahankan dan
menjaga proses produksi agar pelaksanaan proses produksi tidak mengalami
hambatan. Jika proses produksi terganggu maka kinerja perusahaan akan
terhambat dan akan merugikan pihak perusahaan. Penetapan strategi pada
enam sumber daya pokok perusahaan merupakan peranan yang sangat penting
bagi kelangsungan proses produksi, walaupun terdapat banyak faktor lain yang
berpengaruh terhadap jalannya produksi dan eksistensi perusahaan. Akan
terhadap perjalanan perusahaan kedepan. Oleh karena itu perusahaan harus
dapat mengelola hal tersebut dengan baik.
Kurangnya pengelolaan sumber daya perusahaan akan menyebkan tidak efektifnya penggunaan sumber daya, sehingga diperlukan penetapan strategi
pada enam sumber daya pokok, secara tidak langsung perusahaan akan
mengetahui kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang terdapat pada
enam sumber daya tersebut sehingga perusahaan dapat memanfaatkan hal-hal
positif dan mengantisipasi hal hal terburuk sejak dini. Dengan disusun dan
dilaksanakannya strategi pada enam sumber daya maka akan tercapai
kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya karena pada dasarnya
strategi akan memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel vital
perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Agroindustri kecap merupakan salah satu industri yang peluangnya cukup
besar dengan persaingan yang semakin meningkat. Bagi para konsumen seperti
ibu rumah tangga dan catering, kecap merupakan bagian yang penting dalam
memberikan cita rasa pada makanan yang mereka masak. Banyaknya
perusahaan yang bergerak pada industri kecap menunjukkan bahwa industri
tersebut mempunyai tingkat persaingan yang ketat. Semakin ketatnya
persaingan membuat perusahaan dalam industri kecap berusaha melakukan
inovasi bagi produknya,
Agroindustri Kecap Sehati adalah salah satu agroindustri kecap yang
terkenal di Tulungagung yang telah berdiri sejak tahun 2006 dengan produk
kecapnya yang bernama Kecap Cap Koki Dollar. Untuk dapat mempertahkan
produknya, Agroindustri Kecap Sehati harus berusaha menyusun dan
usahannya secara nasional dan tidak kalah bersaing dengan agroindustri kecap
yang ada di Tulungagung. Persaingan tersebut diperlihatkan dengan cukup
banyaknya jumlah agroindustri kecap di kabupaten Tulungagung yang dapat
dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Seiring dengan bertambahnya jumlah
agroindustri kecap maka akan semakin bertambah pula tingkat persaingan
diantara para pengusaha yang bergerak dalam agroindustri kecap di
Tulungagung, terutama dalam hal mempertahankan dan memperebutkan pangsa
pasar.
Tabel 1.1 Daftar Agroindustri Kecap di Kabupaten Tulungagung
No Nama Perusahaan Lokasi Kecamatan
1 Berlian Kauman
2 Bintang Maju Ngunut
3 Cathay Tulungagung
4 Matahari Tulungagung
5 Tawon Kedungwaru
6 Tirta Harta Karangrejo
7 Traju Mas Nganut
8 Tri Gaya Kedungwaru
9 Bintang Mas Tulungagung
10 SY Gondang
11 Sehati Tulungagung
12 Kuda Beranak Boyolangu
13 Surya Dunia Kedungwaru
14 Putra Jaya Tulungagung
15 Raja Kuda Anggrek Tulungagung
16 Barokah Boyolangu
17 Karya Makmur Gondang
18 Bumi Indah L Kalidawir
19 Sempurna Kenayan
20 Inti Mandiri Tulungagung
Dari Tabel 1.1 terlihat ada 20 agroindustri kecap yang berkembang di
Tulungagung. Hal tersebut merupakan tanda bahwa semakin pesatnya
pertumbuhan agroindustri kecap yang mendorong masing-masing perusahan
selalu memberikan yang terbaik melalui produk yang dihasilkan. Hal ini
menyebabkan manajemen setiap perusahaan mendapat tantangan untuk
berusaha secara kompetitif menghadapi pesaing. Perusahaan yang ingin
berhasil memperoleh laba, serta dapat bertahan bertahun-tahun dengan tumbuh
dan berkembang tidak boleh menggantungkan diri pada cara kerja masa lampau
yang kurang efisien. Perusahaan harus mengelola usahanya dengan
menggunakan manajemen yang baik, diharapkan perusahaan dapat tetap hidup
dan terus berkembang dimasa yang akan datang.
Penetapan strategi dan pelaksanaan strategi perusahaan yang tepat akan
mempengaruhi jalannya perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh
karena itu, untuk menghadapi berbagai ancaman dan peluang, maka
Perusahaan Kecap Sehati membutuhkan strategi yang sesuai dengan kondisi
perusahaan. Dalam memformulasikan strategi yang tepat perusahaan harus
mampu mengevaluasi sumber daya pokok yang dimilikinya seperti man, money,
material, money, metodhs dan market sehingga dapat diketahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman bagi perusahaan.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana kondisi internal dan eksternal dalam perspektif enam sumber
daya yang terdapat pada Agroindustri Kecap Sehati?
2. Alternatif strategi apa yang dapat diimplementasikan pada Agroindustri
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal dalam perspektif enam
sumberdaya yang terdapat pada Agroindustri Kecap Sehati .
2. Untuk merumuskan alternatif strategi yang dapat diimplementasikan pada
Agroindustri Kecap Sehati Kabupaten Tulungagung.
1.4 Manfaat Penelitian a. Bagi Mahasiswa
Dengan diadakannya penelitian skripsi ini diharapkan dapat menumbuhkan
sikap profesional dalam memasuki dunia kerja serta dapat menerapkan teori
yang telah didapat selama proses kuliah dan memperluas wawasan
pengetahuan dalam bidang Agribisnis kedelai, selain itu dapat ijadikan acuan
bagi mahasiswa yang akan mengetahui lebih lanjut mengenai agrroindustri
kecap.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai wadah kerjasama yang saling menguntungkan antara perguruan
tinggi dengan perusahaan dan penyempurna dalam dunia bisnis nyata, serta
dapat memperoleh masukan-masukan ataupun sumbangan pikiran hasil dari
analisa pra calon sarjana agribisnis yang tentunya akan sangat bermanfaat bagi
perusahaan untuk menuju ke arah yang lebih baik
c. Bagi Perguruan Tinggi
Sebagai sarana untuk membina kerja sama yang baik antara lingkungan
akademis dengan lingkungan kerja. Disisi lain, penelitian ini dapat dijadikan
tambahan referensi yang dapat dijadikan perbendaharaan ilmu dan pengetahuan
komoditas kedelai. Selain itu, laporan hasil penelitian dapat dijadikan referensi
untuk kajian-kajian sains di masa yang akan datang.
1.5 Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah-masalah sebagai berikut:
a. Penelitian dilakukan pada Agroindustri Kecap Sehati Tulungagung mengenai
enam sumber daya yang meliputi man, money, machine, material, metodhs
dan market.
b. Untuk man peneliti menggunakan batasan pada bagian kepegawaian yang
ada pada Agroindustri Kecap Sehati.
c. Untuk money peneliti menggunakan batasan pada data keuangan
perusahaan selama 3 tahun terakhir dan sistem permodalam perusahaan.
d. Untuk machine peneliti menggunakan batasan pada mesin-mesin produksi
dan pengemasan yang digunakan perusahaan.
e. Untuk material peneliti menggunakan batasan pada bahan baku kedelai.
f. Untuk metodhs peneliti menggunakan batasan pada metode produksi,
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian mengenai kecap sudah pernah dilakukan, seperti
dijelaskan berikut ini:
1. Irawati (1996) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi
Pemasaran Kecap pada Perusahaan Kecap Rina Sari”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh
perusahaan kecap Rina Sari.
Berdasarkan hasil analisis terhadap lingkungan diperoleh kesimpulan
bahwa lingkungan perusahaan memiliki peluang yang cukup besar dilihat dari
peningkatan jumlah penduduk, berkembangnya restoran, supermarket dan
pedagang, meningkatnya konsumsi kecap per kapita, terbukanya
kesempatan untuk menembus pasar ekspor, pola konsumsi masyarakat yang
sudah mengalami perubahan. Sedangkan faktor lingkungan yang
menghambat pemasaran perusahaan adalah pesaing yang memiliki promosi
yang intensif dengan menggunakan media yang mudah menjangkau
khalayak ramai, harga jual pesaing yang lebih rendah, dan pesaing yang
cukup aktif meluncurkan produk baru.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perusahaan Kecap Rina Sari
adalah strategi pengembangan produk yang kegiatannya meliputi
pengembangan jenis produk baru dengan memperdalam bauran produknya
meliputi modifikasi produk dalam berbagai ras, kemasan dan ukuran. Hal ini
bertujuan untuk meningkatkan nilai penjualan produk
2. Rosaria (2006) melakukan penelitian mengenai “Analisis Permintaan
Kedelai pada Industri Kecap di Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk
dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kedelai pada
industri kecap di Indonesia.
Hasil penelitian Rosaria (2006) menunjukkan bahwa kebutuhan kedelai
yang terus meningkat setiap tahunnya akibat pertumbuhan penduduk dan
banyaknya industri pengguna kedelai yang berakibat pada peningkatan impor
kedelai berkelanjutan. Khususnya para pelaku industri kecap, penggunaan
kedelai juga meningkat seiring dengan besarnya produksi kecap mengingat
produk kecap juga diekspor dalam jumlah yang besar selain dikonsumsi oleh
rumah tangga.
Dari hasil analisis permintaan kedelai pada industri kecap di Indonesia
menunjukan bahwa variabel-variabel produksi kecap, harga kecap, harga
kedelai, permintaan kedelai tahun sebelumnya, nilai tukar rupiah, banyaknya
perusahaan kecap dan variabel dummy secara bersama-sama berpengaruh
nyata pada taraf signifikansi 5 persen.
Dilihat dari pengaruh masing-masing variabel bebas dapat disimpulkan
bahwa variabel-variabel yang berpengaruh secara positf terhadap permintaan
kedelai pada industri kecap (pada tingkat kepercayaan 1 persen) adalah
harga kecap, nilai tukar rupiah dan banyaknya perusahaan kecap.
3. Efendy (2008) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Ekuitas
Merek Kecap Serta Implikasinya Terhadap Strategi Bauran Pemasaran Di
Kota Tangerang (Studi Kasus: Kecap Merek ABC Dan Bango)”. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mnganalisis elemen-elemen ekuitas merek pada
kecap manis ABC dan kecap manis Bango serta merekomendasikan
alternatif strategi bauran pemasaran yang dapat dilakukan oleh kedua kecap
manis tersebut.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tersebut yaitu: 1) kecap
manis Bango, 2) berdasarkan analisis asosiasi merek, kecap ABC
menghasilkan 6 asosiasi yang membentuk citra merek kecap ABC yaitu
enak, terbuat dari bahan alami, teknologi pembuatan yang modern, iklan
kecap menarik, mudah didapat, dan merek sudah dikenal. Untuk kecap
Bango, terdapat 9 asosiasi yang membentuk citra merek dari kecap tersebut
yaitu rasa yang enak, kekentalan pas, mudah meresap di masakan, terbuat
dari bahan alami, harga kecap terjangkau, kemasan bervariasi, teknologi
pembuatan modern, mudah didapat dan merek kecap sudah dikenal, 3)
berdasarkan analisis persepsi kualitas dengan diagram IPA, atribut kecap
ABC menyebar pada kuadran kedua, ketiga dan satu atribut kuadran
keempat. Kuadran kedua terdapat atribut mudah dicari, rasa enak, merek
sudah dikenal, kekentalan pas, harga terjangkau dan mudah meresap dalam
masakan. Kuadran ketiga yaitu iklam kecap menarik, kelenngkapan informasi
kecap dan bintang iklan terkenal. Kuadran keempat yaitu variasi ukuran
kemasan. Untuk kecap Bango, kuadran kedua yaitu rasa enak, kekentalaan
pas, merek terkenal, harga terjangkau, mudah meresap dalam masakan.
Sedangkan pada kuadran ketiga terdapat atribut seperti variasi ukuran
kemasan, iklan kecap menarik, kelengkapan informasi pada kecap dan
bintang iklan yang terkenal. 4) berdasarkan analisis brand loyaly kecap
Bango memiliki responden yang lebih loyal daripada responden kecap ABC.
Dengan pendekatan sikap menunjukkan kecap Bango tidak memiliki switcher
dari hasil perhitungan dan gambar piramida loyalitas. Pada pendekatan
perilaku dengan menggunakan brand switching pattern matrikx juga
menunjukkan kecap Bangomemiliki responden yang lebih loyal daripada
kecap ABC. Nilai Prot dari kecap Bango lebh kecil daripada kecap ABC, hal
ini menunjukkan bahwa responden kecap Bangoberkemungkinan untuk
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Prospek Komoditas Kedelai
Kedelai adalah salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan
jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi
masyarakat. Pada awalnya kedelai adalah tanaman sub tropika hari pendek,
namun setelah didomestikasi dapat menghasillkan banyak kultivar lokal yang
dapat beradaptasi terhadap lintang yang berbeda. Kemampuannya untuk
ditanam dimana saja adalah keunggulan utama dari tanaman ini. (Rubatzky dan
Yamaguchi, 1998).
Gambar 2.1. Kedelai Hitam
Selain itu kedelai juga mendapatkan perhatian yang sangat besar dari
seluruh dunia karena berbagai keunggulan dan manfaat yang dimilikinya
diantaranya sebagai berikut :
a. Memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi, dapat hidup di daerah
tropis dan subtropis, juga di daerah dengan tanah dan iklim yang
memungkinkan tanaman pangan lainnya untuk tumbuh.
b. Memiliki kemampuan untuk memperbaiki sifat atau kondisi tanah di
tempat tumbuhnya.
c. Memiliki kandungan unsur gizi yang relatif tinggi dan lengkap
sebagaimana terangkuym dalam tabel
d. Mencegah osteoporosis dikarenakan protein dalam kedelai membantu
barfungsi untuk memperlambat kehilangan tulang dan menghambat
kerusakan tulang yang pada akhirnya mencegah osteoporosis
Tabel 2.1 Kandungan Unsur Gizi dalam Kedelai
No Unsur Gizi Kadar/100 g Bahan
1 Energi 442 kal
2 Air 7,5 g
3 Protein 34,9 g
4 Lemak 18,1 g
5 Karbohidrat 34,8 g
6 Mineral 4,7 g
7 Kalsium 227 mg
8 Fosfor 585 mg
9 Zat besi 8 mg
10 Vitamin A 33 mcg
11 Vitamin B 1,07 mg
Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, Fak. Kedokteran UI, Jakata, 1992.
Kadar protein yang terdapat dalam kedelai juga cukup tinggi jika
dibandingkan dengan bahan makanan yang lain. Kadar protein dalam kedelai
yang tinggi ini menjadikan bahan makanan olahan dari kedelai, salah satunya
adalah kecap manis, dapat menjadi sumber protein dalam masakan. Protein
yang terdapat dalam kecap manis telah melewati proses fermentasi dalam
Tabel 2.2 Perbandingan antara Kadar Protein Kedelai dengan Beberapa Bahan
Makanan
Bahan Makanan Protein (10% berat)
Susu krim kering 36,00
Kedelai 35,00
Kacang hijau 22,00
Daging 19,00
Ikan segar 17,00
Telor ayam 13,00
Jagung 9,20
Beras 6,80
Tepung singkong 1,10
Sumber: www.sentrainformasiiptek.htm, diakses tanggal 20 September 2013
2.2.2 Gambaran Umum Produk Kecap
Menurut Hermana (1985) dalam Effendy (2008), kecap merupakan sari
kedelai yang telah difermentasikan, dengan atau tanpa tambahan gula dan
bumbu. Kedelai yang digunakan untuk membuat kecap biasanya kedelai hitam
agar kecap yang dihasilkan berwarna coklat hitam. Kecap yang dibuat dari
kedelai kuning berwarna coklat. Di Indonesia dikenal kecap manis, kecap manis
(asin) sedang, dan kecap asin, sesuai kadar gulanya. Selain kecap kedelai
murni, ada kecap yang dibuat dari campuran gandum dengan kedelai.
Pembuatan kecap juga dapat dilakukan tanpa fermentasi, yaitu dengan hidrolisa
asam. Cara ini belum digunakan dalam industri kecap di Indonesia. Secara
fermentasi, pembuatan kecap dimulai dengan fermentasi oleh cendawan,
dilanjutkan dengan fermentasi dalam larutan garam dan akhirnya pemasakan.
yang digunakan adalah Aspergillus oryzae atau Rhizopus oryzae. Daya urai
terhadap protein dari Rhizopus oryzae tidak sebaik Aspergillus oryzae sehingga
mutu kecap yang dihasilkannya pun kurang.
Menurut Utomo dan Nikkuni (2000) dalam Effendy (2008), dalam proses
pembuatan kecap terdapat dua cara fermentasi. Cara pertama yaitu fermentasi
dengan menggunakan Aspergillus pada suhu 25-308C selama 3-7 hari. Hasil
kedelai yang terbentuk dari proses fermentasi tersebut dicampur dengan 20-30
persen larutan garam untuk dibawa pada fermentasi cara kedua yaitu dengan
larutan garam di bawah 20 persen pada suhu 25-308C selama 14-120 hari.
Kemudian bubur yang telah terfermentasi disaring.
Terdapat tiga macam kecap berdasarkan kualitasnya. Kualitas pertama
adalah kecap yang mengandung protein lebih dari enam persen, kualitas kedua
mengandung 4-6 persen protein, sedangkan kecap kualitas ketiga mengandung
2-4 persen protein. Pada umumnya, kecap yang digunakan sehari-hari sebagai
bumbu mengandung 4-5 persen protein, satu persen lemak, dan sembilan
persen karbohidrat.
2.2.3 Sumber Daya Perusahaan
Sumber daya perusahaan merupakan alat yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Agar tujuan perusahaan tercapai, maka manajer
perusahaan harus mengelola sumber daya tersebut agar dapat digunakan
secara efektif. Sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari
beberapa elemen utama yang dikenal dengan 6M yakni man, money, material,
methods, machine dan market. Berikut adalah uraian mengenai sumber daya
a. Man
Dalam manajemen, faktor manusia merupakan faktor yang paling
menentukan, karena manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang
melakukan proses untuk mencapai tujuan. Manusia dengan berbagai keahlian
yang dimilikinya sangat dibutuhkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Menurut
Norton dan Kaplan (1996) terdapat tiga sumber yang dapat meningkatkan
kemampuan organisasi untuk melakukan pembelajaran (learning) dan
petumbuhan (growth). Ketiga sumber tersebut adalah :Tanpa ada manusia tidak
ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja.
b. Money
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Besar/kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam
perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat yang penting untuk mencapai
tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Kekurangan
modal usaha dapat manjadi pemicu bagi munculnya tekanan finalsial yang sering
kali diakhiri dengan kebangkrutan usaha.
Sebagaimana halnya kekurangan modal dapat memicu kebangkrutan usaha,
kesalahan dalam pengelolaan keuangan perusahaan merupakan penyebab
kebangrutan usaha. Hal tersebut diantaranya disebabkan oleh penyalahgunaan
dana pihak ketiga.
c. Material
Dalam dunia usaha, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga harus
dapat menggunakan bahan / material-material sebagaisalah satu sarana. Sebab
material dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa material tidak akan tercapai
Dalam kosep rantai nilai (value chain), bahan baku suatu industri merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan nilai suatu produk yang dapat
ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen. Apabila perusahaan dapat
memperoleh pasokan bahan baku yang kualitasnya sama dengan kualitas bahan
baku pesaing tetapi dengan harga yang lebih murah, perusahaan berpeluang
lebih besar dalam memperoleh keunggulan bersaing. Material terdiri dari bahan
setengah jadi dan bahan jadi.
d. Machines
Dalam setiap organisasi atau perusahaan, peranan mesin sebagai alat
pembantu kerja sangat diperlukan. Mesin akan meringankan dan memudahkan
dalam melaksanakan pekerjaan. Selain itu, mesin berperan sangat besar dalam
penciptaan keunggulan bersaing sebuah perusahaan. Produktfitas mesin yang
tinggi akan mengakibatkan biaya per unit lebih kecil dibandingkan mesin yang
produktifitasnya rendah. Akan tetapi mesin sangat tergantung pada manusia
(sdm). Penggunaan mesin akan membawa kemudahan atau menghasilkan
keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja.
e. Methods
Sebuah metoda dapat dikatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja
suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada
sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan
kegiatan usaha. Apabila metode yang diterapkan telah sesuai dengan prosedur,
akan tetapi sumber daya manusia yang melaksanakan tidak mengerti atau
mempunyai pengalaman maka hasil tidak akan memuaskan. Dengan demikian,
f. Market
Pasar terbentuk akibat adanya interaksi antara penawaran dan permintaan
produk. Suatu produk dapat ditransaksikan di pasar karena produk tersebut
memiliki nilai. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh diterima
atau tidak diterimanya suatu produk yang ditawarkan perusahaan kepada
konsumen. Dengan demikian perusahaan harus menawarkan produk yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Kegagalan perusahaan
dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar akan mengakibatkan produk
perusahaan kehilangan pasar dan konsumen akan beralih kepada produk
pesaing yang dapat lebih memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang
yang diproduksi tidak laku maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya
proses kerja tidak akan berlangsung, oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam
arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktoe yang menentukan dalam
perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai maka kulaitas dan harga barang harus
sesuai dengan selera konsumen dan daya beli konsumen.
2.2.4 Manajemen Strategi
Manajemen strategi membantu perusahaan untuk menghadapi
perubahan-perubahan baik dari lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan. Krisis ekonomi global adalah kendala utama yang sering diabaikan
oleh perusahaan ketika situasi ekonomi sedang baik dan menguntungkan,
namun ketika situasi berubah terbalik maka peran manajemen strategi menjadi
sangat pentring dan diperlukan.
2.2.4.1 Definisi Manajemen Strategi
Kata Strategi (strategic management) merupakan serangkaian keputusan
rencana dengan tujuan untuk mencapai keunggulan kompetitif (Pearce dan
Robinson, 2005)
Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan
dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat
dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Djaslim Saladin, 2003).
Oleh karena itu manajemen strategi sangat penting bagi suatu organisasi
atau perusahaan di dunia bisnis karena beberapa hal sebagai berikut :
1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/ perusahaan
2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak
3. Dapat mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata
4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektifitas
2.2.4.2 Manfaat Manajemen Strategi
Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif
ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan perusahaan, hal tersebut
memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas
sehingga dapat mengendalikan tujuannya perusahaan dengan tepat.
Menurut David (2006) manajemen strategik memiliki beberapa manfaat sebagai
berikut:
a. Manfaat Finansial
Perusahaan yang menguunakan konsep manajemen strategis akan lebih
menguntungkan dan berhasil dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak
menggunakannya. Bisnis yang menggunakan konsep manajemen strategis
menunjukan perbaikan yang signifikan dalam penjualan, profitabilitas, dan
produktifitas dibandingkan dengan perusahaan tanpa aktivitas peren]canaan
perencanaan yang sistematis untuk mempersiapkan fluktuasi dimasa depan
dalam lingkungan eksternal dan internalnya. Perusahaan dengan sistem
perencanaan yang sangat mirip dengan teori manajemen strategis menunjukan
kinerja keuangan jangka panjang yang lebih baik disbanding industrinya.
Perusahaan dengan kinerja tinggi akan membuat keputusan yang
dilatarbelakangi informasi yang lengkap dengan antisipasi yang baik tentang
konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. Sebaliknya, perusahaan yang
kinerjanya jelek sering kali terlibat dalam aktivitas yang berpandangan sempit
dan tidak mencerminkan perkiraan yang baik tentang kondisi masa depan.
Penyusunan strategi perusahaan yang berkinerja lebih rendah sering kali sibuk
memecahkan masalh internal dan memenuhi tenggat waktu pekerjaan
administrasi
b. Manfaat non finansial
Manajemen strategis selain memiliki manfaat financial, akan tetapi juga
memiliki manfaat non financial seperti meningkatnya kesadaran akan ancamaan
eksternal, pemahaman yang lebih baik akan strategi pesaing, meningkatnya
produktifitas karyawan, mengurangi keengganan untuk berubah, dan pengertian
yang lebih baik atas hubungan antara kinerja dan penghargaan. Manajemen
strategis meningkatkan kemampuan organisasi untuk menghindari masalah
karena manajemen strategis membantu interaksi antar manajer dan staf,
berbagai tujuan organisasi dengan mereka, meningkatkan kemampuan mereka
untuk memperbaiki produk dan jasa, dan kontribusi stafnya dapat mengandalkan
stafnya untuk membantu disaat posisi perusahaan merosot karena adanya
2.2.4.3 Tujuan Manajemen Strategik
Strategi yang dikembangkan perusahaan melalui proses manajemen
strategik bertujuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan untuk menilai keunggulan
kompetitif perusahaan antara lain mencakup indikator-indikator kinerja akuntansi
dan kinerja ekonomi (Barney dan Hasterly, 2008).
Melalui analisis terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan, maka
akan diperoleh informasi mengenai kinerja kuntansi (accounting performance)
sebuah perusahaan baik dilihat dari sisi profitabilitas maupun rasio-rasio
keuangan. Dengan membandingkan kinerja akuntansi sebuah perusahaan
dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam satu industri, maka akan dapat
diperoleh gambarang mengenai kinerja perusahaan dibandingkan pesaing, yakni
apakah perusahaan tersebut memiliki keunggulan kompetitif ataukah tidak
a. Indikator Kinerja Akuntansi
Untuk menilai baik buruknya kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam
kinerja keuangan sebuah perusahaan terdapat beberapa ukuran yaitu
profitability ratio, leverage ratio, activity ratio dan market ratio. Rasio-rasio
tersebut dihitung dengan menggunakan bahan-bahan perhitungan yang ada
dilaporan keuangan perusahaan yakni neraca (balance sheet) dan laporan
rugi-laba (income statement).
b. Indikator Kinerja Ekonomi
Indikator untuk mengukur keunggulan kompetitif perusahaan selain indikator
kinerja akuntansi terdapat pula indikator kinerja ekonomi yang didalamnya
mencakup biaya modal (cost of capital). Perusahaan memiliki dua sumber
utama modal yakni para penanam modal atau pemegang saham
(stockholders) dan para pemberi pinjaman (creditors dan bondholders).
hutang sedangkan modal yang berasal dari para penanam modal akan
menimbulkan biaya ekuitas. Perusahaan dikatakan memiliki keunggulan
kompetitif bila perusahaan memperoleh tingkat pengembalian investasi yang
lebih besar dari biaya modalnya dibandingkan perusahaan lainnya dalam
satu industri. Perusahaan yang memperoleh tingkat pengembalian lebih
besar dari biaya modal akan lebih mudah untuk memperoleh tambahan
modal karena baik penanam modal maupun para pemberi pinjaman akan
berlomba untuk menambah dana bagi perusahaan. (Ismail, 2012)
2.2.4.4 Strategi Bersaing
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri, mempunyai strategi
bersaing yang eksplisit atau implisit. Pada dasarnya mengembangkan strategi
bersaing adalah mengembangkan formula umum mengenai bagaimana bisnis
akan bersaing, tujuan dan kebijakan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
a. Strategi generik
Dalam menghadapi kekuatan persaingan, ada tiga pendekatan strategis
generik yang secara potensial akan berhasil untuk menggulungi perusahaan lain
dalam suatu industri:
b. Keunggulan biaya menyeluruh
Memiliki posisi biaya rendah akan membuat perusahaan mendapatkan hasil laba
diatas rata-rata dalam industrinya meskipun ada kekuatan persaingan yang lebih
besar. Posisi biayanya memberikan ketahanan terhadap rivalitas dari para
pesaing, karena biaya yang lebih rendah memungkinkan untuk dapat
menghasilkan laba setelah para pesaingnya mengorbankan laba mereka demi
persaingan. Posisi biaya rendah melindungi perusahaan dari pembeli yang kuat
sampai ketingkat harga pesaing paling efisien berikutnya. Biaya rendah
memberikan perlindungan terhadap pemasok yang kuat dengan menyediakan
fleksibilitas yang lebih besar untuk menanggulangi kenaikan biaya input.
Faktor-faktor yang membawa kepada posisi biaya rendah biasanya jugamenimbulkan
hambatan masuk yang cukup berarti dalam bentuk skala ekonomis atau
keunggulan biaya.
c. Diferensiasi
Stategi generik yang keduan adalah mendiferensiasikan produk atau jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang
dirasakan oleh keseluruhan industri sebagai suatu hal yang unik. Jika strategi
diferensiasi ini tercapai maka perusahaan akan mampu menghasilkan laba diatas
rata-rata karena perusahaan mampu mengatasi kekuatan persaingan meskipun
cara yang diterapkan berbeda dengan strategi keunggulan biaya menyeluruh.
d. Fokus
Strategi generik yang terakhir adalah memusatkan atau fokus pada kelompok
pembeli, segmen lini produk atau pasar geografis tertentu. Jika strategi biaya
rendah dan diferensiasi ditujukan untuk mencapai sasaran mereka dikeseluruhan
industri, maka strategi fokus dibangun untuk melayani target tertentu secara baik,
dan semua kebijakan fungsional dikembangkan atas dasar pemikiran ini. Strategi
ini didasarkan pada pemikiran bahwa perusahaan dengan demikian akan mempu
melayani target strategisnya yang lebih luas.
e. Pangsa pasar ( Market Share )
Pangsa pasar dapat diartikan sebagai bagian pasar yang dikuasai oleh
suatu perusahaan, atau prosentasi penjualan suatu perusahaan terhadap total
penjualan para pesaing terbesarnya pada waktu dan tempat tertentu (William
J.S, 1984). Jika suatu perusahaan dengan produk tertentu mempunyai pangsa
sejenis dalam periode tertentu adalah sebesar 1000 unit, maka perusahaan
tersebut melalui produknya akan memperoleh penjualan sebesar 350 unit.
Besarnya pangsa pasar setiap saat akan berubah sesuai dengan perubahan
selera konsumen, atau berpindahnya minat konsumen dari suatu produk ke
produk lain.
Terdapat empat karakteristik yang mempengaruhi pengguna dalam
melakukan pembelian yaitu faktor budaya (budaya, subbudaya, dan kelas
sosial), faktor sosial (kelompok keluarga, peran, dan status), faktor pribadi (umur,
pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, dan kepribadian), dan faktor psikologis
(pengetahuan, motivasi, keyakinan, dan sikap). Proses keputusan membeli
seorang pengguna melewati lima tahap yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, evaluasi alternatif, keputusan membeli, dan tingkah laku pasca
pembelian (Kotler, 1993)
Strategi pemasaran bisa digolongkan atas dasar pangsa pasar yang diperoleh
suatu perusahaan, maka terbagi atas 4 kelompok, yaitu :
a) Market Leader, disebut pimpinan pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai
berada pada kisaran 40% atau lebih. Suatu perusahaan dapat dinyatakan
sebagai market leader jika perusahaan tersebut dapat memimpin perusahaan
lain yang sejenis dalam hal perubahan harga, perkenalan produk baru,
cakupan distribusi dan integritas promosi.
b) Market Chalengger disebut penantang pasar apabila pangsa pasar yang
dikuasai berada pada kisaran 30%. Dalam market chalengger, perusahaan
harus menjadi agresif dalam menyerang pesaing untuk menambah pangsa
pasar dengan menggunakan strategi penyerangan terhadap perusahaan
setingkat yang tidak beroperasi dengan baik atau peusahaan yang lebih kecil.
1. Menentukan lawan dan sasaran strategi
Prinsip militer mengharuskan setiap operasi diarahkan pada sasaran
yang jelas, dapat dicapai, dan bersifat menentukan. Pada umumnya
sasaran para penantang pasar adalah peningkatan pangsa pasar dengan
harapan menghasilkan profitabiitas yang tinggi. Penetapan sasaran selalu
menyangkut masalah tentang siapa yang dianggap pesaing.
2. Memilih strategi penyerangan
Strategi penyerangan mengandung makna usaha untuk merebut sesuatu
yang dimiliki lawan. Ada dua aturan umum yang perlu diperhatikan dalam
strategi ini, yaitu suatu perusahaan sebaiknya tidak melakukan
penyerangan, kecuali bila tujuannya tidak dapat dicapai dengan segala
cara lainnya selain itu agar penyerangan dapat berhasil, maka penyerang
harus lebih superior daripada pihak yang diserang. Terdapat lima strategi
penyerangan secara umum yang dapat dipilih, yaitu:
a. Serangan dari depan
Serangan dari depan berupa keunggulan SDM yang dimiliki,
menandingi penawaran, dan penekanan biaya produksi sehingga
dapat menurunkan harga.
b. Serangan menyamping
Serangan menyamping adalah serangan dengan jalan seakan-akan
melakukan penyerangan dari daerah yang kuat, akan tetapi
sesungguhnya melakukan penyerangan pada daerah yang lemah.
Kelemahan lawan yang sering kal dijadikan sasaran penyerangan
adalah segmen pasar yang terabaikan, pangsa pasar lawan yang
c. Serangan mengepung
Tujuan dari serangan ini adalah menyerang daerah pemasaran lawan.
Hal ini dilakukan dengan penyerangan besar-besaran kesegala
penjuru.
d. Serangan lintas
Serangan lintas adalah strategi menyerang secara tidak langsung dan
menghindari daerah pemasaran lawan. Terdapat beberapa cara pada
serangan ini yaitu diversifikasi produk, diversifikasi kepasar geografis
yang baru, dan beralih keteknologi yang baru.
e. Serangan gerilya
Serangan gerilya bertujuan untuk mengganggun atau menacau lawan
dan akhirnya mendapatkan posisi yang tepat. Hal ini mencakup
tindakan pemotongan harga, produk murah, produk prestige, inovasi
produk, penyempurnaan layanan, inovasi distribusi, dan promosi yang
intensif.
c) Market Follower, disebut pengikut pasar apabila pangsa pasar yang dikuasai
berada pada kisaran 20%. Dalam market follower perusahaan cenderung
mengikuti perusahaan pesaing atau kondisi pasar yang sudah ada daripada
menciptakan suatu hal yang baru. Untuk memperoleh pangsa pasar dan laba
yang stabil, sebagian besar market follower menggunakan strateg seperti
counter filter (pemalsu), immitator (peniru), atau adapter (pengadaptasi). Tiga
strategi umum yang bisa dimanfaatkan oleh market follower adalah:
1) Cloner
Perusahaan market follower berupaya meniru dan menyamai segmen
pasar dan bauran pemasaran pemimpin pasar. Merket follower yang
berbuat untuk menstimulasi pasar dan hanya berharap dapat hidup dari
investigasi sang pemimpin pasar.
2) Imitator
Dalam strategi ini, perushaan market follower membuat beberapa
diferensiasi, namun tetap meniru pemimpin pasar dalam hal
pembaharuan pasar dan bauran pemasaran. Perusahaan market follower
yang menerapkan strategi ini bisa diterima oleh pemimpin pasar karena
kegiatan pemasarannya tidak begitu terganggu dan karena pangsa pasar
pengikut tersebut membantu pemimpin agar tidak dianggap sebagai
monopolis.
3) Adapter
Perusahaan market follower mencontoh produk-produk pemimpin pasar,
memproduksinya, namun dengan improvisasi. Perusahaan adapter lebih
memilih untuk menjual ke pasar yang berbeda agar terhindar dari
konfrontasi langsung dengan pemimpin pasar. Perusahaan-perusahaan
seperti ini dapat sangat inovatif dan sering tumbuh menjadi penantang
pasar di kemudian hari.
d) Market Nitcher, disebut juga penggarap relung pasar apabila pangsa pasar
yang dikuasai berada pada kisaran 10% atau kurang. Dalam market nitcher,
perusahaan adalah pemimpin pada pasar kecil sehingga menghindari
persaingan melawan perusahaan besar dan mengincar pasar kecil yang tidak
menarik perhatian perusahaan besar. Strategi yang digunakan adalah:
1) Spesialis pemakai akhir
Perusahaan mengkhususkan diri dalam memenuhi kebutuhan satu
macam konsumen akhir saja. Misalnya bank khusus untuk melayani
pengusaha kecil, perusahaan jasa khusus komputerisasi perbankan,
2) Spesialis tingkat vertikal
Perusahaan mengkhususkan diri pada beberapa tingkat vertikal dalam
rantai produksi-distribusi, misalnya perusahaan karet memusatkan pada
produksi karet mentah
3) Spesialis ukuran pelanggan
Perusahaan mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan kepada
pelanggan kecil, sedang, atau besar. Kebanyakan nicher mengkhususkan
diri untuk melayani pelanggan kecil yang kerapkali diabaikan perusahaan
besar.
2.2.4.5 Proses Manajemen Strategi
Manajemen strategi merupakan sebuah proses untuk menghasilkan
berbagai keputusan dan tindakan strategis yang akan menunjang pencapaian
tujuan perusahaan. Dalam proses kegiatan manajemen strategi, para manajer
perusahaan akan mengolah input yang diperoleh melalui evaluasi terhadap visi,
misi, tujuan dan strategi yang dimiliki perusahaan saat ini serta evaluasi terhadap
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan perusahaan) dan analisis
lingkungan eksternal perusahaan (peluang dan ancaman perusahaan). Melalui
pengolahan input tersebut, perusahaan akan merumuskan misi dan tujuan,
selanjutnya perusahaan dapat memilih alternatif strategi yang dianggap paling
baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen strategi juga
berkaitan dengan proses implementasi dan pengendalian strategi yang dibuat
pada level korporasi, level bisnis, dan level fungsional.
Menurut Robbins (2003), proses manajemen strategis paling baik dipelajari
dan diterapkan dengan menggunakan sebuah model. Kerangka kerja
manajemen strategis dapat dilihat pada Gambar 2.2. Kerangka manajemen
dan komprehensif. Model ini dapat menggambarkan pendekatan yang jelas dan
praktis bagi formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Hubungan diantara
komponen utama dari proses manajemen strategis diperlihatkan pada model
berikut ini.:
SWOT Analysis
Gambar 2.2. Proses Manajemen Strategi (Robbins dan Mary Coulter, 2003)
Menurut Pearce dan Robinson (2005) tedapat berbagai tugas penting yang
harus dilakukan oleh manajemen puncak perusahaan sebagai pihak inisiatif
untuk melakukan proses manajemen strategi. Terdapat sembilan tugas penting
dalam menerapkan proses manajemen strategi:
1. Menyusun misi perusahaan, termasuk di dalamnya pernyataan mengenai
maksud pendirian perusahaan, filosofi perusahaan dan tujuan perusahaan.
2. Melakukan analisis untuk mengetahui kondisi internal dan kemampuan
perusahaan.
3. Melakukan penelitian terhadap lingkungan eksternal perusahaan yang
mencakup di daamnya penilaian terhadap situasi persaingan dan konteks