• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPATIBILITAS BEBERAPA FUNGISIDA TERHADAP JAMUR Trichoderma sp PADA BENIH KOPI ROBUSTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMPATIBILITAS BEBERAPA FUNGISIDA TERHADAP JAMUR Trichoderma sp PADA BENIH KOPI ROBUSTA."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pertanian Vol. 9. No. 2. April 2007 124

-

132

. . . .

KOMPATIBILITAS BEBERAPA FUNGISIDA TERHADAP JAMUR Trichoderma PADA

BENIH

KOPI ROBUSTA

Oleh :

Herry dan

ABSTRACT

Coffee seed disease which caused generallly start in field until harvest and can caused

enough lost so need controlled which compatibel between using of fungicide and control agent. One which using was Trichoderrna sp. Which can sinergist with for control mechanism of pathogen in coffee seed,

The aim of this research was knowing compatibility of some fungicide (Dithane

WP, Benlate, Folicur 25 WP, Orthocide 50 WP) and coffee seed germination test using paper and soil.

The show that

w

i

t

h

active component with

sp. Spore but the compatibility less give respon to sp. In seed coffee surface than treatment using only Trichoderma sp

Key words : Compatibility fungicide and Trichoderma sp.

Kopi dikenal berabad-abad kopi yang

maka cepat ke

dunia terutama Asia dan Amerika Latin. Penanaman kopi

secara benar, agar dapat tumbuh dan yang

penting dalam upaya menunjang produksi

kopi. 997)

yang ditanam dapat dari biji atau benih. benih yang disebabkan oleh jamur dapat te rjadi mulai

Untuk mengurangi kerugian akibat yang terbawa benih

maka pengendalian

1993) dan selanjutnya Sudarmo (1991) dalam bidang pestisida merupakan untuk mengendalikan

tetapi dalam konsep pengendalian terpadu pestisida berperan sebagai salah satu kompenen pengendalian, dimana salah satu

pestisida dengan pengendalian lain, komponen hayati.

Penggunaan agensia hayati , jamur

Trichoderma sp. sebagai pengendali hayati terhadap dapat dipadukan dengan penggunaan pestisida untuk menghasilkan sinergistik. ini merupakan

yang

diproduksi masal dengan media

Jamur Trichoderma sp. dapat menjadi hiperparasit pada beberapa spesies jamur penyebab

Pertumbuhannya cepat tidak

menjadi untuk tingkat

tinggi, sehingga beberapa fungisida yang sering digunakan untuk mengendalikan

(2)

Beberapa Fungisida Terhadap (Arika P., Hery dan 125

diuji dengan dengan ke

jarnur Trichoderma sp. untuk menekan habitat asalnya yaitu Isolat pada terbawa benih kopi. reaksi kemudian dibiakkan lagi di Tujuan dari penelitian adalah untuk Petri yang berisi media PDA.

kompatibilitas Kemudian pada suhu

terhadap jamur Trichoderma sp. dalam yang terbawa benih kopi.

BAHAN DAN

Penelitian di Laboratorium (BPTP) di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten

Jombang Oktober

2003.

Penelitian dari 2 yaitu: 1. uji kompatibilitas beberapa fungisida terhadap jamur Trichoderma sp. di laboratorium menggunakan media PDA.

Adapun perlakuan adalah sebagai berikut : B (Dithane M 45 WP berbahan aktif Mancozeb), B2 ( Antracol 70 WP berbahan aktif Propineb), B3 (Benlate

aktif Benornil), B4 (Folicur 25

berbahan aktif (Orthocide

50 WP berbahan aktif Kaptan) dan 2. Uj benih kopi di laboratoriurn menggunakan kertas dan menggunakan media Adapun perlakuan adalah sebagai berikut :

Ao (kontrol, benih dengan air),

(Trichoderma air), A2 (fungisida

Trichoderma sp.), A3 (fungisida) Penyediaan Jamur Trichoderma sp.

Isolat jarnur Trichoderma sp. berasal dari

Laboratorium BPTP Mojoagung yang pada

Isolat setiap 3 bulan selalu dijaga

selarna 3-5 hari jarnur. Persiapan Media

yang digunakan berasal dari sedang media yang digunakan yaitu : kompos, dengan perbandingan 3 : 1 : 1. Media

terlebih dahulu diayak untuk memisahkan akar-akar dan batu-

kemudian media

dan sebelum dipakai sebagai media dengan 4

itu ditutup dengan kemudian

4 hari.

Penyediaan benih Kopi

kopi berasal dari perkebunan kopi di Kecarnatan yang dipetik langsung dari yang sudah tua dari tanarnan yang sudah

Jenis biji kopi yang dijadikan benih adalah kopi Robusta.

Pelaksanaan a Uji kompatibilitas

(3)

126 Jurnal Pertanian 9. No. 2. April 2007 : 124 132

20 petri yang yang dalam

yang penelitian adalah : Uji kompatibilitas di

dalam dalam media PDA, pengamatan

Petri jamur Trichoderma sp. dilakukan dengan

dengan perlakuan agar fungisida dapat dengan

Fungisida yang digunakan disesuaikan dengan dosis atau yang dapat dilihat pada 1.

telah oleh peneliti (Sulistyowati, 1993) maka uji di yang

petri, dosis fungisida yang digunakan pada masing-masing petri adalah

0,5 ml.

Jamur Trichoderma sp. sebanyak 3

plong (tiap plong berdiameter cm) ditanam pada masing-masing Petri yang berisi media PDA yang sudah tercampur dengan fungisida. 3 plong jamur Trichoderma sp. mempunyai

kerapatan 1 Dengan

pengambilan kerapatan spora yang sama diharapkan dapat kerapatan spora perkecambahan spora (viabilitas) dari masing-masing perlakuan. Hasil perlakuan diinkubasikan selama 7 pada kondisi 12 jam dan 12 jam gelap.

mengambil yang telah media berbentuk dengan tebal 1-2 cm, kemudian ditetesi suspensi spora jarnur Trichoderma sp. dengan pengamatan

12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Pengamatan

menggunakan dan

untuk menghitung daya perkecambahan contoh spora sebanyak 50 spora

dalam kemudian spora

yang dengan

handcounter

Perkecambahan benih kopi pada kertas

Penelitian menggunakan dengan 4 perlakuan yang masing-masing diulang 6

kali dan ditempatkan secara Biji kopi yang telah

direndam selama dengan biji kopi direndam

1

dalam suspensi Trichoderma sp. yang dihitung kerapatan sporanya.

Biji kopi direndam selama 15 dalam suspensi fungisida dan

1. Nama Produk dan Bentuk Formulasi yang Diuji dengan Jamur Trichoderma sp.

Keterangan : disesuaikan dengan label yang berada pada masing-masing produk fungisida.

(4)

Kompatibilitas Beberapa Fungisida Terhadap .. . . (Arika N. dan Rahma) 127

Trichoderma sp. yang sebelumnya juga benih di dan di media

dihitung kerapatan spora awalnya. Untuk yang diamati adalah : persentase perlakuan selanjutnya biji kopi juga direndam perkecambahan benih, jumlah kecambah selama 15 dalam suspensi fungisida. yang dibagi dengan biji yang Dosis bahan aktif yang diamati dikali 1 00 1998):

a

dengan yang kompatibel pada

P

= - x 100%

h uji tahap 1. Untuk kontrol biji kopi :

dengan maupun P adalah persentase perkecambahan

Trichoderma sp., hanya dicelupkan dengan a adalah benih yang berkecambah

aquadest. itu b adalahsemuabenihyangdiamati

dikeringanginkan kemudian biji kopi Data

Data yang hasil

dengan sidii

b. Uji Perkecambahan pada benih kopi

pada media yang sesuai dengan Apabila

diperoleh berbeda nyata, maka

steril. kopi direndam selama 1 5 meni dalam suspensi Trichoderma sp. yang sebelumnya dihitung kerapatan sporanya, kemudian

berisi steril. Kemudian biji kopi juga direndam selama 15 dalam suspensi fungisida dan Trichoderma

sp. yang kompatibel dari 1,

dikeringanginkan biji kopi ditanam dalam yang berisi steril. Untuk perlakuan selanjutnya biji kopi direndam selarna 15 dalam suspensi

dikeringanginkan ditanam dalam yang berisi steril. Untuk kontrol biji kopi hanya direndam dalam air selama 15 kemudian dikeringanginkan dalam berisi steril. Masing-masing perlakuan diulang 6 kali.

biji kopi pada kecil tetap dijaga agar tetap lembab.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase Perkecambahan Spora

Trichoderma s p.

pengamatan dan statistika menunjukkan terdapat pengaruh yang berbeda nyata antara berbagai jenis bahan aktif fungisida terhadap viabilitas spora

Trichoderrna sp).

2 memperlihatkan bahwa pada pengamatan 12 jam tidak terdapat perbedaan diantara semua perlakuan jenis bahan aktif fungisida. pada uji pendahuluan yang dilakukan, spora

Trichoderrna sp. perlakuan pada

pengamatan 6 jam sudah berkecambah sebesar Hal ini menunjukkan bahwa isolat Trichoderma sp.

efektif untuk digunakan dalam 20-29°C dalam kondisi

(5)

1 2 8 Jurnal

pada proses perkecambahan. Rerata Viabilitas Spora Trichoderma sp. pada U m u r Pengamatan 12, 18 dan 24 jam Beberapa Jenis Bahan Aktif Fungisida (Data , Untuk dan 1

Hal ini sependapat dengan Domsch dan Gams (1980) dalam Zein (1997) yang

Bahan Aktif

Tebukonazol Kaptan

menyatakan bahwa

perkembangan Trichoderma

Keterangan : Angka-angka yang didarnpingi huruf yang sama pada kolom yang sarna tidak berbeda nyata uji Duncan 5

Viabilitas spora sp.

yang paling baik adalah pada optimal yaitu 20-29 tidak terdapat perbedaan perlakuan

ab b a ab

bahan aktif Mancozeb, Propineb,

a ab b a a

Tebukonazol dan Kaptan perlakuan bahan aktif berbeda nyata dengan perlakuan Tebukonazol, Mancozeb dan Kaptan Duncan 5

berbagai jenis bahan aktif tampak bahwa bahan aktif dapat kompatibel dengan spora Trichoderma sp. dibandingkan dengan

aktif lain. Hal ini

dengan spora Trichoderma sp. yang terbesar pada 24

jam 53 Hasil

merupakan fungisida sistemik

Vol. 9 No. 2 . April 2007 124

-

1 3 2

bisa secara langsung ikut dalam bahan organik, oleh karena itu molekul fungisida

yang dalam media

dalam setiap proses pertumbuhan bahan lain yang merupakan fungisida

Selain itu bahan aktif

digolongkan dalam kelompok kimia benzimidazol ini senyawa alkohol yang mempunyai ion OH dan H.

Thomson (1 983) ion OH

merangsang atau meningkatkan perkecambahan dan

Berdasarkan hasil maka bahan

untuk

bahan aktif

dicampur dengan Trichoderma sp. untuk diketahui keefektifitasnya pada perkecambahan kopi.

Persentase Perkecambahan Benih Kopi a. Media

Hasil pengarnatan bahwa terdapat perbedaan persentase perkecambahan pada berbagai perlakuan. Hasil pengamatan ini dengan persentase perkecambahan pada Gambar

1 di

perlakuan Trichoderma sp. mempunyai persentase perkecambahan tertinggi dibandingkan dengan perlakuan Kontrol, perlakuan Trichoderma

maupun perlakuan Perhitungan

persentase kopi diatas

berdasarkan perkecambahan benih normal yang ditandai dengan akar primernya

(6)

Beberapa Fungisida Terhadap (Arika P., N. dan Rahma) 129

.

sp.

Trichodenna sp. +

Gambar Persentase

bahan Benih Kopi Akibat Berbagai Perlakuan Pada

tegap, dengan

uji Duncan

5 disajikan pada 3.

3 bahwa pada

umur pengamatan 7 hst persentase kopi adalah ini

karena yang

Pada 1, dan 28

hst perlakuan dengan rerata persentase

3. Rerata Persentase Perkecambahan Benih Kopi Pada Umur Pengamatan 7, 14, 2 1, dan 28 hst Akibat Berbagai Perlakuan pada Media

(Data Transformasi Untuk dan

Keterangan : yang yang

sama pada kolom yang tidak

berbeda nyata pada Duncan 5

Pedakuan

. +

(7)

130 Jurnal 9. No. 2. April 2007 : 124 - 132

ke benih dan 4. Persentase Perkecambahan Benih Urnur Penaarnatan 7. 14.21 memperbesar kemungkinan penetrasi hst Akibat

pada Media (Data

ke benih di bagian dalam. Untuk dan 100-

Hal negatif

perkecambahan benih. b. Media

persentase perkecambahan benih kopi berbagai perlakuan pada media

dapat dilihat pada Keterangan : Angka-angka didampingi huruf

sama pada yang sama tidak

Gambar memperlihatkan bahwa berbeda nyata Duncan

perlakuan Trichoderma

.

persentase perkecambahan tertinggi

Pada umur 14 hst tidak dengan

terdapat perbedaan perlakuan. yang lain. Hasil dengan

Pada umur pengamatan 2 1 hst, perlakuan Duncan 5 disajikan pada 4.

dengan rerata persentase

perkecambahan

perkecambahan tidak berbeda

30 20 10 0

(Kon trol) Trichodena sp. Trichodena sp. +

7

Grafik Persentase Perkecarn-bah

21

Benih Kopi Akibat Berbagai Perlakuan Pada Media

4 memperlihatkan bahwa pada umur pengamatan 7 hst persentase perkecarnbahan benih kopi

nyata dengan perlakuan kontrol dengan rerata persentase perkecambahan 25 Tetapi perlakuan kontrol dengan rerata persentase perkecambahan 25

berbeda nyata dengan perlakuan

Trichoderma sp.

+

dengan rerata

persentase perkecambahan

dan berbeda nyata pula dengan perlakuan

Trichoderma sp. dengan rerata persentase perkecambahan 60

Pada umur pengamatan 28 perlakuan kontrol dan tidak terdapat

perbedaan. Tetapi perlakuan kontrol dengan

rerata persentase perkecambahan 45 berbeda nyata dengan perlakuan

Trichoderma sp.

+

dengan rerata

persentase perkecambahan 60 dan benih kopi juga ada yang berbeda nyata pula dengan perlakuan

Trichoderma sp. dengan persentase

(8)

Beberapa Fungisida Terhadap . (Arika P., N. dan Rahma) 131

2 dan 4 memperlihatkan bahwa perlakuan Trichoderma sp. memberikan persentase perkecambahan yang terbaik diantara perlakuan dengan rerata persentase perkecambahan sebesar pada pengamatan 28 hst. Dari keseluruhan perlakuan yang dilakukan pada

menghambat

perkecambahan benih kopi. Hal juga

oleh bahwa

senyawa atau bahan aktif pada fungisida dapat menghambat perkecambahan dan pertunasan budidaya.

pada media perlakuan kontrol perkecambahannya lebih sedikit dibanding dengan perlakuan lain.

( 1 99 1 ) pada yang dapat turnbuh sedikit dari 50

dari benih yang Hal

disebabkan karena daya turnbuh benih yang atau karena

pada benih.

perlakuan maupun

di media salah sebab benih tidak dapat tumbuh atau tumbuh tapi abnormal karena benih ditumbuhi jamur, walaupun lain pun yang menyebabkan benih tidak tumbuh tetapi pada beberapa perlakuan, benih memang

jarnur.

temyata Jarnur tumbuh paling dominan merupakan jamur

jamur tumbuh di benih

kopi sehingga menyebabkan benih tidak tumbuh dan benih yang sudah tumbuh pun

menjadi terhambat Jamur menghasilkan mikotoksin lain

yang oleh

jamur

KESIMPULAN

Kesimpulan hasil penelitian yang telah dengan bahan dapat kompatibel dengan spora jarnur Trichoderma sp. kompatibilitas antara bahan aktif

Trichoderma sp. dapat memberikan respon yang terhadap jamur

sp. pada benih kopi

perlakuan jamur Trichoderma

Agrios, 1996, Ilmu

Tumbuhan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 7 1 3 hal.

199 1, &

Kopi, Balai Informasi Pertanian Jawa 2- 1 6.

,

1995, Praktis Pengujian Agensia Hayati, Balai Proteksi Perkebunan

Timur, 6

, 1996, Trichoderma harzianum yang

Harian Merdeka, 4 hal. , 2002, Bercocok Kopi, Kanisius, Yogyakarta. 9 - 32 hal.

and Hunter, 1972, Illustrated Genera of Imperfect Fungi, Departement of Plant Phatology Bacteriology and Entomology, West Virginia University Morgantown. West Virginia Burges Publishing Company Minneapolis Minnesota, 3 3 1 hal.

(9)

Pertanian 9. No. 2. April 2007 : 124 132 T, 1992, Ilmu

Departemen Ilmu

Turnbuhan, Fakultas Pertanian, UGM, Balai Yogyakarta, 96 hal. Mc. Lean, Hunt, Stewart, 2001,

Compatibility of the Biocontrol Agent Trichoderma harzianum C 52 with Selected Fungicides, Lincoln University Caterbury, 84-88 hal.

Novizan, Petunjuk Pemakaian Pestisida, PT. Agromedia

Tangerang, 123 hal.

Membuat dan Memanfaatkan Pestisida

Tangerang, 70 hal.

Rasminah, S, 1997, Dalam (Penyakit

Penelitian Fakultas Pertanian Universitas Malang, 62 hal.

M. 1995, Kerja Untuk Sistesis Organik, Pendekatan Diskoneksi, Mada University. Press, Yogyakarta, 557 hal.

Sastrahidayat, Pengendalian

Hayati Tumbuhan,

Mikologi Harna dan Tumbuhan Unibraw, Malang, 91 hal.

, 1992, Ilmu

Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas

Surabaya, 365 hal.

Sastroutomo S, 1992, Pestisida

Penggunaan, PT Gramedia Utama, Jakarta, 70 hal. Spain, B.N , Trichoderma Soil

Microbiology, soil .c.ses.vt.edu ch biol-4684 1 Trichodexma

3 hal. 1993, Uji

Beaveria bassiana (Bals) dengan Beberapa Jenis Insektisida, Skripsi Fakultas Pertanian, Universitas Pembangunan Veteran" . 45 hal.

Sudarmo S, 199 1, Pestisida, Kansius, Yogyakarta, . 29 hal.

Sutopo L, 1998, Teknologi Fakultas Pertanian Unibraw, PT Raja

Persada, Jakarta, 223

Thomson, W. T. 1983, Agriculture Chemicals Fungicidies, Thomson Publications Fresno, 1 8 1 hal.

Wudianto R, 1990, Petunjuk Penggunaan

Pestisida, Swadaya,

Jakarta, 199 hal.

M, 1997, Antagonisme Jamur Trichodexma Jamur

sp. terhadap Jamur sp. Penyebab Penyaki t Rebah

Gambar

Tabel 3. Rerata Persentase Perkecambahan Benih
Tabel 4 umur pengamatan perkecarnbahan benih kopi karena benih kopi juga memperlihatkan bahwa pada 7 hst persentase adalah 0, ha1 ini belurn ada yang tumbuh

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara tinggi tanaman dengan pengaruh inokulasi F. oxysporum dan jamur Trichoderma sp. Dan Gliocladium virens dapat dilihat pada Gambar 5. Hubungan antara

anisopliae akibat aplikasinya bersama dengan fungisida akan menyebabkan viabilitas dan patogenisitas jamur menurun, karena sifat toksik fungisida mempengaruhi protein dan enzim

cair dari kulit kacang tanah dan rumen sapi dengan penambahan jamur. Trichoderma (

Rerata jumlah koloni jamur Penicillium sp pada berbagai perlakuan kompatibilitas berbagai macam filtrat kompos dengan berbagai macam pupuk kandang dan

tumbuh PDA, JUDA dan KHDA adalah lebih baik untuk pertumbuhan jamur Trichoderma secara in vitro karena koloni miselium jamur Trichoderma lebih padat dibandingkan media UKDA, BDA

Hasil analisis varians terhadap kecepatan tumbuh benih menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata pada perlakuan dosis biakan jamur Trichoderma , akan tetapi

Jamur Trichoderma merupakan satu dari sekian banyak agen pengendali hayati yang telah dikembangkan dan diaplikasikan secara luas.Keberhasilan penggunaan agen hayati

Pada Tabel 3, dapat dilihat bahwa rata-rata pengaruh pemberian Trichoderma sp terhadap jumlah daun tanaman tomat yang tertinggi terdapat pada perlakuan P4 dan P5