• Tidak ada hasil yang ditemukan

this file 7991 9967 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " this file 7991 9967 1 SM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

61 Usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak pernah berhenti. Hal ini dilakukan untuk menjawab berbagai permasalahan yang terkait rendahnya mutu pendidikan. Masalah mutu pendidikan tidak hanya disebabkan oleh satukomponen saja, akan tetapi keterkaitan semua aspek dalam sistem yang saling mempengaruhi.

Berdasarkan Renstra Departemen Pendidikan Nasional tahun 2005-2009 bahwa unsur yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan meliputi: (1) ketersediaan pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memadai secara kualitas dan kuantitas serta kesejahteraan yang belum memadai, (2) prasarana dan sarana belajar yang belum tersedia dan belum didayagunakan secara optimal, (3) pendanaan pendidikan yang belum memadai untuk menunjang mutu pembelajaran, dan (4) proses pembelajaran yang belum eisien dan efektif (Depdikbud, 2005). Sehubungan dengan mutu pendidikan tersebut salah satu faktor yang mempengaruhi

kegiatan belajar mengajar adalah proses pembelajaran yang belum eisien dan efektif. Eisiensi dan efektiitas pembelajaran sangat bergantung pada guru dalam memilih dan melaksanakan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang dimaksud adalah sebuah kerangka konseptual yang dipakai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan. Di samping itu model pembelajaran juga dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengelola pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun salah satu model pembelajaran yang perlu diketahui guru adalah model pembelajaran “mind mapping

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

Mind map atau pemetaan merupakan satu bentuk model belajar yang efektif untuk memahami kerangka konsep materi pelajaran.

Mind map menurut Buzan (2005:75)

Suhel Madyono

Universitas Negeri Malang

Alamat: Tunjung, Udanawu, Blitar, HP: 085733311038

e-mail: suhel.madyono.ip@um.ac.id

Abstrak: Metode pembelajaran di SD sangat beragam jenisnya. Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan, merupakan hal penting bagi guru, sebab model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengelola pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu. Salah satu model pembelajaran yang perlu diketahui selanjutnya dicoba adalah model mind mapping. Langkah mind mapping sebagai model pembelajaran adalah memulai dari bagian tengah kertas kosong, gunakan gambar untuk ide sentral, warnai ide sentral, hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral, buatlah garis hubung yang melengkung, gunakan satu kata kunci penggaris, dan langkah terstruktur menggunakan gambar.

(2)

merupakan alat yang paling hebat yang membantu otak berpikir secara teratur. Peta pikiran merupakan peta perjalanan yang hebat bagi ingatan, dengan, memberi kemudahan kepada kita dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak akan dilibatkan dari awal. Selain itu, mind map adalah alat pemikiran kreatif yang betul-betul hebat.

Mind map sarana untuk menggali kreativitas, membantu menghasilkan ide, menghias, melebih-lebihkan, dan mengembangkan ide-ide (Buzan, 2005:24)

Mind mapping adalah cara

mengembangkan kegiatan berpikir ke segala arah, menagkap berbagai pikiran dalam berbagai sudut. Di samping itu juga merupakan satu teknik mencatat dalam mengembangkan gaya belajar visual. Mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak, maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Mind map menurut Buzan (2008:11) adalah diagram istimewa yang cara kerjanya sesuai dengan cara kerja otak dan membantu untuk berpikir, membayangkan, mengingat, dan merencanakan serta memilah informasi, mind map adalah alat untuk membantu belajar dan mengulang pelajaran.

Mind map sangat mudah dibuat dan yang diperlukan hanyalah beberapa pena warna, kertas kosong, dan otak. Sedangkan menurut Windura (2008:16) mind map adalah suatu teknis grais yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar.

Berdasarkan uraian tersebut, pem-belajaran berbasis peta pikiran, berusaha menggabungkan kedua belahan otak yakni otak kiri yang berhubungan dengan hal yang bersifat logis (aktivitas kreatif). Mind

mapping dapat menghubungkan ide baru dan unik dengan ide yang sudah ada, sehingga menimbulkan adanya tindakan spesiik yang dilakukan oleh siswa. Dengan penggunaan warna dan simbol-simbol yang menarik akan menciptakan suatu hasil pemetaan pikiran yang baru dan berbeda. Pemetaan pikiran merupakan salah satu produk kreatif yang dihasilkan oleh siswa dalam kegiatan belajar. Mind mapping adalah suatu model pembelajaran untuk menggali kreativitas, menghasilkan ide, mengembangkan ide, dan mengeksplorasi seluruh kemampuan otak siswa untuk berpikir dan belajar.

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT

MIND MAPPING

Langkah-langkah untuk membuat peta konsep dengan model mind mapping menurut Buzan (2005: 21) terdapat tujuh langkah dalam membuat peta pikiran sebagai berikut: pertama, mulailah dari bagian tengah permukaan secarik kertas kosong yang diletakkan dalam posisi memanjang. Kedua, gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Ketiga, gunakan warna pada seluruh peta pikiran, dengan membedakan penggunaan warna pada masing-masing cabang. Keempat, hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua, dan seterusnya. Kelima, buatlah cabang-cabang peta pikiran berbentuk melengkung bukannya garis lurus. Keenam, gunakan satu kata kunci perbaris, dan ketujuh, gunakan gambar di seluruh peta pikiran anda.

Adapun langkah-langkah membuat

(3)

cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Kelima, buatlah garis hubung yang melengkung. Keenam, gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis, dan ketujuh, gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan terdapat 7 langkah dalammembuat mind mapping, adalah dengan memulai dari bagian tengah kertas kosong, gunakan gambar untuk ide sentral, agar peta pikiran terlihat hidup dan menarik dengan menggunakan warna, menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral, buatlah garis hubung yang melengkung, gunakan satu kata kunci per garis, dan langkah terakhir yaitu mernggunakan gambar. Tujuh langkah tersebut merupakan cara yang sederhana, mudah dan menyenangkan untuk berpikir kreatif.

PERALATAN DALAM MEMBUAT

MIND MAPPING

Untuk mengajak anak membuat peta pikiran, diperlukan beberapa hal, yaitu kertas kosong tidak bergaris, pena atau spidol berwarna, otak dan imajinasi (Suyatno, 2009: 94). Alat-alat yang diperlukan untuk membuat mind map menurut Windura (2008: 33), antara lain: (1) kertas putih polos (tidak bergaris-garis), ukuran minimal A4 (12 x 29,7 cm), (2) pena dan pensil warna, minimal 3 warna, bervariasi tebal dan tipis (jika memungkinkan), (3) imajinasi dan, (4) otak kita sendiri. Begitu juga menurut Buzan (2005: 10) berpendapat bahwa karena

mind map mudah dibuat sedemikian alami sifatnya, alat-alat untuk membuat mind map

sebenarnya sedikit saja, yaitu antara lain: (1) kertas kosong tak bergaris, (2) pena dan pensil berwarna, (3) otak, dan (4) imajinasi.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpilkan bahwa untuk membuat mind map

diperlukan alat yaitu: kertas kosong tidak

bergaris, pena dan pensil berwarna, otak kita sendiri, dan imajinasi. Peta pikiran dibuat di kertas polos agar anak berpikir kreatif. Menggunakan warna pada seluruh mind map

karena bagi otak warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar. Warna membuat

mind map tampak lebih cerah dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat bagi cara berpikir kreatif. Peta pikiran merupakan peta perjalanan yang hebat bagi ingatan, dengan memberi kemudahan kepada kita dalam mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak akan dilibatkan dari awal. Agar terdorong untuk menggunakan peta pikiran, kita perlu mengetahui manfaat dari peta pikiran yang di antaranya adalah menyenangkan, imajinasi dan kreativitas kita tidak terbatas.

KELEBIHAN MODEL MIND MAPPING

Kebaikan dan keunggulan mind map

tidak hanya dinilai dari apa yang terlihat kasat mata, namun juga hal-hal yang melandasi prinsip pembuatannya yang sungguh-sungguh mengikuti apa yang diinginkan otak kita. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kelebihan

mind mapping menurut Windura (2008: 18-25), yaitu: kelebihan yang pertama, mind

mapping memungkinkan penggunanya

melihat gambaran keseluruhan sekaligus detil permasalahan pada saat yang bersamaan.

Dengan mind mapping juga mendapatkan gambaran keseluruhan mengenai materi pelajaran, dan bisa melihat informasinya secara mudah. Otak mampu mengingat informasi karena kata dalam mind mapping

(4)

kehidupan kita. Mind map menunjukkan suatu pengelompokan informasi sangat jelas sehingga mudah untuk diingat. Mind mapping

menggunakan hierarki antara informasi sehingga tingkat informasi juga diperhatikan. Informasi akan lebih mudah diingat karena terasosiasi dengan informasi lain yang sudah diingatnya danmenyebabkan hubungan antar informasi menjadi jelas dan sistematis. Pusat

mind map ada di tengah kertas sehingga menarik perhatian mata dan otak agar mudah untuk fokus, dan mind mapping merupakan sesuatu yang unik lebih mudah diingat, hal ini karena setiap siswa memiliki hasil mind map

yang berbeda untuk setiap individu walaupun materi pelajaran yang sama.

Kelebihan model mind mapping ini digunakan oleh guru untuk memperkenalkan konsep-konsep kepada siswa. Konsep-konsep yang telah diberikan kepada siswa kemudian dibuat suatu hubungan agar menyatu dan utuh tidak terpisah-pisah. Konsep-konsep yang telah diterimanya dapat diingat oleh siswa, sehingga pembelajaran yang dialami dapat bermakna bagi siswa.

MANFAAT MODEL MIND MAPPING

Agar terdorong untuk menggunakan peta pikiran, kita perlu mengetahui manfaat dari peta pikiran yang di antaranya adalah menyenangkan, imajinasi dan kreativitas kita tidak terbatas. Manfaat mind map menurut Buzan (2005: 10) di antaranya, (1) menjadi lebih kreatif, (2) menghemat waktu, (3) memecahkan masalah, (4) berkonsentrasi, (5) mengatur dan menjernihkan pikiran, (6) lulus ujian dengan lebih baik, (7) mengingat denganbaik, (8) belajar lebih cepat dan eisien, (9) belajar dengan lebih mudah, (10) melihat gambaran keseluruhan, (11) membuat rencana, (12) berkomunikasi, (13) bisa tetap bertahan hidup, dan (14) menyelamatkan pohon.

Peta pikiran memberikan banyak mafaat antara lain, memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau

membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada. Keuntungan lain, yaitu mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru, merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat. Manfaat peta pikiran untuk anak-anak menurut Suyatno (2009: 100), yaitu membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam naungan imajinasi yang tentunya memunculkan kreativitas.

Pemetaan pikiran dapat meningkatkan kualitas pikiran. Ia membantu sistem berpikir, menyediakan suatu pandangan representasi visual, memperlihatkan kaitan gagasan dan sintesisnya serta memfasilitasinya (Wycof, 2004: 1). Ia membantu siswa berpikir kreatif, membolehkan siswa untuk mengakses intelegensi multipel dan menghasilkan gagasan-gagasan baru. Pemetaan pikiran membantu siswa mengorganisasikan gagasan yang ada dalam pikiran siswa dan orang lain. Penciptaan peta pikiran dapat mengingatkan ingatan dan pembelajaran. Pemetaan pikiran sangat baik untuk menghasilkan dan menata gagasan sebelum mulai menulis. Pemetaan pikiran sangat berperan di dalam penulisan puisi, karena pemetaan pikiran merupakan proses kreatif untuk melahirkan sesuatu. Pemetaan pikiran dapat membatu siswa berpikir kreatif sehingga di dalam menulis puisi, pemetaan pikiran menjadi sarana yang ampuh untuk memunculkan, mengembangkan, dan menyempurnakan gagasan. Pemetaan pikiran membantu siswa mengorganisasikan gagasan yang ada dalam pikiran siswa.

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING

DI SD

(5)

harus dilakukan oleh guru. Langkah-langkah dalam mengajarkan model mind mapping

menurut Suprijono (2009: 106-107) yaitu: 1) mempersiapkan potongan kartu-kartu yang bertuliskan konsep-konsep utama, 2) selanjutnya guru membagikan potongan-potongan kartu yang telah bertuliskan konsep utama kepada p[ara siswa, 3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba beberapa kali membuat suatu peta yang menggambarkan hubungan antar konsep, 4) memastikan siswa membuat garis penghubung antar konsep-konsep tersebut, 5) menuliskan kata atau kalimat di setiap garis hubung, 6) mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, 7) membahas hasil pekerjaan siswa dengan melakukan koreksi atau evaluasi terhadap peta-peta konsep yang dipresentasikan, dan 8) membuat kesimpulan terhadap materi yang telah dipelajari melalui peta konsep tersebut.

Hughes mengembangkan sebuah model yang bagus untuk mengembangkan berpikir kreatif dan metaforikal dengan menggunakan

mind map. Ia memberi muridnya sepasang kata/konsep yang kelihatannya sama sekali tidak berhubungan (misal: ibu dan batu), dan meminta untuk melakukan latihan mind map. Ketika muridnya sudah memikirkan 10 kata di sekitar setiap kata/konsep tersebut, Hughes kemudian menginstruksikan mereka untuk mengambil satu kata dari konsep pertama dan menemukan asosiasi/hubungan di antara kata itu dengan sepuluh kata dari konsep kedua. Kemudian mereka akan beralih ke kata kedua dari konsep pertama dan menemukan asosiasi dengan sepuluh kata dari konsep kedua, dan seterusnya sampai mereka sudah menghubungkan sepuluh kata dengan sepuluh kata lainnya. Tugas selanjutnya adalah memilih gagasan terbaik dari semua pemikiran mereka, dan dari gagasan terbaik ini mereka membuat pernyataan yang kreatif dan orisinal, dan idealnya sebuah puisi (Buzan, 2004: 124).

Berdasarkan uraian langkah-langkah pembelajaran dengan model mind mapping

di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam membelajarkan menulis puisi

dengan model mind mammping adalah: 1) menginformasikan materi pembelajaran yang akan dipelajari, 2) guru memberi siswa satu konsep utama dari materi yang akan dipelajarinya disertai gambar, 3) siswa membuat hubungan antar konsep atau cabang-cabang dari konsep utama yang telah diberikan, 4) membuat garis hubung (garis lengkung) untuk setiap cabang konsep dan gambar yang telah dibuat agar terlihat menarik, 6) guru memantau aktivitas siswa, dan membimbingnya jika siswa mendapat kesulitan, 7) setelah selesai membuat peta pikiran siswa diminta menulis puisi dengan mengoptimalkan pengimajian dari peta pikiran, kemudian menulis puisi sesuai aturan penulisan, 8) setelah puisi selesai dibuat, siswa memberikan judul yang sesuai dengan isi puisi, 9) membuat kesimpulan dari pembelajaran yang telah dilakukan, dan 10) mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

PENUTUP

Mind mapping merupakan model

pembelajaran yang menawarkan kegiatan kreatif dan imajinatif. Model ini dapat diterapkan di semua jenis kelas dan bidang studi, karena pembelajarannya memberi kemudahan dalam mencatat pelajaran. Di samping itu, anak-anak akan merasa senang dan mudah dengan adanya kemampuan imajintif yang baru yaitu adanya cabang-cabang yang diisi kata kunci dan selanjutnya diwarnai.

(6)

DAFTAR RUJUKAN

Buzan, Tony, 2004, Sepuluh Cara Jadi Orang yang Jenius Kreatif, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum

Buzan, Tony, 2005, Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Buzan, Tony, 2008, Buku Pintar Mind Map untuk Anak, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum

Buzan, Tony, 2009, Buku Pintar Mind Map, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Depdikbud, 2005, Rencana Strategis

Departemen Pendidikan Nasional Tahun

2005, Menuju Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang, Jakarta: Depdikbud

Suprijono, Agus, 2009, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Konsep, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Suyatno, 2009, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Surabaya: Masmedia Buana Pustaka

Windura, Sutanto, 2008, Mind Map Langkah Demi Langkah, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Referensi

Dokumen terkait

a) Sosialisasi model Quantum Learning dengan metode Peta Pikiran (Mind Mapping) dan materi yang akan dipelajari kepada siswa. b) Penyajian materi pengantar dengan

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian tugas akhir yang dilakukan dalam penelitian ini adalah klasterisasi online shop berdasarkan

Hambatan yang disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi dalam proses difusi inovasi antara lain, tidak tepat dalam mempertimbangkan implementasi inovasi,

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah dari mangrove spesies Ceriops tagal (Perr.) C. Observasi : Bertujuan untuk melihat secara umum keadaan fisiogami

Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan bisa beradaptasi dengan peserta didik (Fathurrohman,

Pada berbagai tingkatan pada manajemen proyek, seperti pengumpulan proposal, seleksi proyek, dan evaluasi proyek, banyak jenis dokumen atau formulir yang dipertukarkan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2OOS tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO5 nomor 14O, Tambahan

Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS Terpadu Kelas VIII Semester Ganjil di SMP Negeri 2 Raman Utara Tahun Pelajaran 2015/2016