• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh superoxidedismutase oral terhadap kadar hs-crp dan glicated albumin pasien penyakit ginjal diabetik stadium V yang menjalani haemodialisa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "pengaruh superoxidedismutase oral terhadap kadar hs-crp dan glicated albumin pasien penyakit ginjal diabetik stadium V yang menjalani haemodialisa."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SUPER OXIDE DISMUTASE ORAL TERHADAP KADAR GLICATED ALBUMIN DAN HIGH SENSITIF C -REACTIVE PROTEIN (hs-CRP)

PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL DIABETIK STADIUM V YANG MENJALANI HAEMODIALISA

TESIS

OLEH

Oleh: DIA IRAWATI NIM : S 501102014

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS

(2)

PENGARUH SUPER OXIDE DISMUTASE ORAL TERHADAP KADAR GLICATED ALBUMIN DAN HIGH SENSITIF C -REACTIVE PROTEIN (hs-CRP)

PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL DIABETIK STADIUM V YANG MENJALANI HAEMODIALISA

Oleh Dia Irawati S 501102014

PEMBIMBING

Prof. Dr. dr. H.M. Bambang Purwanto, SpPD-KGH, FINASIM Dr. dr. Sugiarto, SpPD-KEMD, FINASIM

Drs. Sumardi, MM

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS I ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNS

(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“ Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah sebaik-baik pelindung” (Ali Imran:173)

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan kasih sayang, rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan tesis yang berjudul “Pengaruh Super Oxide Dismutase terhadap Glicated Albumin dan high Sensitif- C Reactie Protein (hs-CRP) Pada Pasien Penyakit Ginjal Diabetik Stadium V Yang Menjalani Haemodialisis.” dapat terselesaikan. Penelitian ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Pendidikan Dokter Spesialis I bidang Ilmu Penyakit Dlaam. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang tinggi kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan Pasca Sarjana Program studi Magister Kedokteran Keluarga minat utama Biomedik.

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, sebagai Direktur Program Pasca Sarjana UNS beserta staf atas kebijakannya yang telah mendukung dalam penulisan penelitian tesis ini.

3. Prof. Dr. A. A. Subiyanto, dr.,MS. sebagai Kepala Program Studi Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk pelaksanaan dan penulisan tesis ini.

4. Dr. Hari Wujoso, dr.SpF,MM. sebagai tim penguji Magister Kedokteran Keluarga yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk penulisan tesis ini.

5. Prof. Dr. H.M. Bambang Purwanto, dr. SpPD KGH, FINASIM selaku Kepala Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/RSUD Dr Moewardi dan Pembimbing I yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini,serta memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

6. Dr. Sugiarto, dr.SpPD KEMD, FINASIM sebagai Kepala Program Studi PPDS I Ilmu Penyakit Dalam yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan tesis

(7)

vii

memberikan kemudahan penulis dalam melaksanakan pendidikan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam.

8. Drs. Sumardi, M.Si selaku pembimbing statistik penelitian, yang dengan kesabaran telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis.

9. Endang Agustinar, dr. M.Kes sebagai Direktur RSUD Dr. Moewardi beserta seluruh jajaran staf direksi yang telah berkenan dan mengijinkan untuk menjalani program pendidikan PPDS Ilmu Penyakit Dalam.

10.Seluruh Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UNS/ RSUD Dr Moewardi Surakarta.Prof. Dr. H A Guntur Hermawan dr. SpPD KPTI FINASIM (alm), Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr. SpPD KR FINASIM, Prof. Dr. Djoko Hardiman, dr. SpPD KEMD FINASIM, Prof. Dr. Bambang Purwanto, dr. SpPD KGH FINASIM, Suradi Maryono, dr. SpPD KHOM FINASIM, Sumarmi Soewoto dr. SpPD KGER FINASIM, Tatar Sumandjar, dr. SpPD KPTI FINASIM, Tantoro Harmono, dr. SpPD KGEH FINASIM, Trianta Yuli Pramana, dr. SpPD KGEH FINASIM, P Kusnanto, dr. SpPD KGEH FINASIM, Dr. Sugiarto, dr. SpPD KEMD FINASIM, Supriyanto Kartodarsono, dr. SpPD KEMD FINASIM, Supriyanto Muktiatmojo, dr. SpPD FINASIM, Dhani Redhono, dr. SpPD KPTI FINASIM, Wachid Putranto, dr. SpPD FINASIM, Arifin, dr. SpPD KIC FINASIM, Fatichati Budiningsih, dr. SpPD KGer FINASIM, Agung Susanto, dr. SpPD, Arief Nurudin, dr. SpPD, Agus Joko Susanto, dr. SpPD, Yulyani Werdiningsih, dr. SpPD, Marwanta, dr. SpPD, dan Aritantri, dr. SpPD, Bayu Basuki W, SpPD MKes, R. Satriyo, dr.SpPD MKes, Evi Nurhayatun, dr. SpPD Mkes, Eva Nia, dr. SpPD MKes, Yudhi Hajianto N, dr.SpPD Mkes, Diding Heri P, dr. SpPD MKes, SpPD MKes, Ratih Tri KD, dr. SpPD, Agus Jati SpPD, yang telah memberi dorongan dan bimbingan dalam segala bentuk sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan tesis.

11.Kepada Rina A. Sidharta, dr. SpPK-K yang telah memberikan arahan dan ijin untuk melaksanakan proses penelitian di laboratorium Patologi Klinik RSUD Dr. Moewardi.

(8)

13. Suamiku yang tercinta Danang Hari Purnomo S.kom dan anakku Nandia Ghaiza Intifadha yang telah memberikan dukungan semangat selalu memberikan doa, semangat, keceriaan dan inspirasi dalam menjalani pendidikan PPDS I Interna.

14.Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Dr.Ir. Suyoto Msc, ibu dr. Tri Wuryaningsih Mkes, dan orang tua yang kami hormati ibu Hj.Isnainiyah Spd, saudara kandung, saudara ipar yang telah memberikan kasih sayang dan semangat dengan sabar dan tulus memberikan dorongan moril dan materiil dalam penyelesaian tesis ini dan proses menjalani program pendidikan Pasca Sarjana dan PPDS I Ilmu Penyakit Dalam

15.Seluruh teman sejawat Residen Penyakit Dalam dan Patologi Klinik yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis baik dalam penelitian ini maupun selama menjalani pendidikan.

16.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah membantu penulis baik dalam menjalani pendidikan maupun dalam penelitian ini

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan tesis ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penyusun mohon maaf dan sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dalam rangka perbaikan penulisan penelitian tesis ini.

Surakarta, 1 JUNI 2016

(9)

ix RINGKASAN

PENGARUH SUPER OXIDE DISMUTASE ORAL TERHADAP KADAR GLICATED ALBUMIN DAN HIGH SENSITIF C -REACTIVE PROTEIN (hs-CRP)

PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL DIABETIK STADIUM V YANG MENJALANI HAEMODIALISA

Dia Irawati

Penyakit Ginjal Diabetik atau Diabetic Kidney Disease ( DKD ) merupakan suatu masalah kesehatan yang global, penyakit ini dihubungkan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Komplikasi kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada penderita penyakit ginjal diabetik. Disfungsi endotel merupakan prekursor munculnya ateroskerosis dan berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya komplikasi kardiovaskular.

Penelitian ini menganalisa pengaruh pemberian SOD terhadap penurunan kadar Glicated Albumin dan high sensitif- C Reactive Protein (hs-CRP) pada pasien penyakit ginjal diabetik stadium V yang menjalani hemodialisa.

Metode yang digunakan Randomized double blind placebo-controlled trial, dengan sampel 28 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. SOD diberikan secara oral 1000 mg/hari selama 4 minggu pada 14 pasien kelompok perlakuan dan sisanya sebagai kelompok kontrol diberikan plasebo. Kadar Glicated albumin dan high sensitivity-C Reactive Protein (hs-CRP). Analisa statistik menggunakan uji t dan Mann Whitney dengan signifikansi p<0,05.

Hasil Penelitian didapatkan kadar Glicated albumin pada kelompok kontrol dan perlakuan sebelum perlakuan ( 29,84 ± 12,97 vs 30,53 ± 6,69, P: 0,224 ) sedangkan kadar high sensitif-C Reactive Protein pada kelompok kontrol dan perlakuan sebelum perlakuan ( 4,67 ± 1,46 vs 5,24 ± 0,94, P: 0,860 ). Kadar Glicated Albumin kelompok kontrol dan perlakuan kondisi setelah perlakuan ( 32,67 ± 15,30vs 21,88 ± 7,36, P: 0,005) dan kadar high senstitif-C Reactive Protein pada kelopmpok kontrol dan perlakuan kondisi setelah perlakuan ( 5,13 ± 1,56 vs 3,73 ± 0,66, P: 0,025). Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan hs-CRP Sebelum dan Sesudah Pemberian Plasebo pada Kelompok Kontrol (29,84 ± 12,97 vs 32,67 ± 15,30, P: 0,058 dan 4,67 ± 1,46 vs 5,13 ± 1,56; P: 0,403 ). Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan high senstif-C Reactive Protein Sebelum dan Sesudah Pemberian SOD pada Kelompok Perlakuan ( 30,53 ± 6,69 vs 21,88 ± 7,36 P: 0,002 dan 5,24 ± 0,94 vs3,73 ± 0,66; P: 0,001 ). Perbandingan Delta-Glicated Albumin dan Delta-high sensitif-C Reactive Protein pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan (+2,84 ± 4,56 vs -8,65 ± 4,14; P: 0,043 dan +0,46 ± 1,99 vs -1,51 ± 1,37; P: 0,001 ).

(10)

SUMMARY

EFFECT OF SUPER OXIDE DISMUTASE THERAPY GLICATED ALBUMIN AND HIGH SENSITIF- C REACTIE PROTEIN ( HS-CRP) IN PATIENTS DIABETIC

KIDNEY DISEASE STADIUM V UNDERGOING HAEMODIALISIS

Dia Irawati

Diabetik Kidney Disease (DKD) is a Global health problem, the disease is associated with high morbidity and mortality. Cardiovascular complication are the main cause of death in patients with diabetik kidney disease. Endotelial dysfunction is the emergence of atherosclerosis and assotiated with an increase risk of cardiovascular.

This study is and hs-CRP in diabetic kidney disease patientsto analyzing the effect of SOD oral on decrease Glicated albumin and high sensitif-C Reactive Protein in diabetic kidney disease patients hemodialysis.

Research methods Randomized double blind placebo-controlled trial, with sample 30 people who have met the inclusion and exclusion criteria. SOD was given oral 1000 mg/hari for 4 weeks in 14 patients the treatment group and the rset as control group given a placebo. Kadar Glicated albumin dan high sensitivity C Reactive Protein (hs-CRP). Analisa statistik with uji t dan Mann Whitney signifikansi p<0,05.

Research result Glicated albumin level in control and intervension group before threatment ( 29,84 ± 12,97 vs 30,53 ± 6,69, P: 0,224 ) high sensitif-C Reactive Protein level in control and intervension group before treatment ( 4,67 ± 1,46 vs 5,24 ± 0,94, P: 0,860 ). Glicated albumin level in cotrol and intervension group after treatment ( 32,67 ± 15,30vs 21,88 ± 7,36, P: 0,005) and high sensitif-C Reactive Protein level cotrol and intervension group after treatment ( 5,13 ± 1,56 vs 3,73 ± 0,66, P: 0,025). Level comparison glicated albumin and high sensitif-C Reactive Protein before and after plasebo in control group ( 29,84 ± 12,97 vs 32,67 ± 15,30, P: 0,058 and 4,67 ± 1,46 vs 5,13 ± 1,56; P: 0,403 ) Level comparison glicated albumin and high sensitif-C Reactive Protein before and after treatment SOD in group intervension ( 30,53 ± 6,69 vs 21,88 ± 7,36 P: 0,002 and 5,24 ± 0,94 vs3,73 ± 0,66; P: 0,001 ), with Delta-Glicated Albumin and Delta-high sensiti-C Reactive Protein in control and intervension group (+2,84 ± 4,56 vs -8,65 ± 4,14; P: 0,043 and +0,46 ± 1,99 vs -1,51 ± 1,37; P: 0,001 )

(11)

xi

Dia irawati. S 961102006. 2016. Pengaruh Super Oxide Dismutase terhadap Glicated Albumin dan high Sensitif- C Reactie Protein ( hs-CRP) Pada Pasien Penyakit Ginjal Diabetik Stadium V Yang Menjalani Haemodialisis.Pembimbing I : Prof. Dr. dr. HM Bambang Purwanto, KGH, FINASIM. Pembimbing II : Dr. dr. Sugiarto, SpPD-KEMD, FINASIM. Program Studi Kedokteran Keluarga, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK Latar belakang

Penyakit Ginjal Diabetik atau Diabetic Kidney Disease ( DKD ) merupakan suatu masalah kesehatan yang global, penyakit ini dihubungkan dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Komplikasi kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian pada penderita penyakit ginjal diabetik. Disfungsi endotel merupakan prekursor munculnya ateroskerosis dan berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya komplikasi kardiovaskular.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini menganalisa pengaruh pemberian SOD terhadap penurunan kadar Glicated Albumin dan high sensitif- C Reactive Protein (hs-CRP) pada pasien penyakit ginjal diabetik stadium V yang menjalani hemodialisa.

Metode Penelitian

Randomized double blind placebo-controlled trial, dengan sampel 28 orang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. SOD diberikan secara oral 1000 mg/hari selama 4 minggu pada 14 pasien kelompok perlakuan dan sisanya sebagai kelompok kontrol diberikan plasebo. Kadar Glicated albumin dan high sensitivity-C Reactive Protein (hs-CRP). Analisa statistik menggunakan uji t dan Mann Whitney dengan signifikansi p<0,05.

Hasil Penelitian

Kadar Glicated albumin pada kelompok kontrol dan perlakuan sebelum perlakuan ( 29,84 ± 12,97 vs 30,53 ± 6,69, P: 0,224 ) sedangkan kadar high sensitif-C Reactive Protein pada kelompok kontrol dan perlakuan sebelum perlakuan ( 4,67 ± 1,46 vs 5,24 ± 0,94, P: 0,860 ). Kadar Glicated Albumin kelompok kontrol dan perlakuan kondisi setelah perlakuan ( 32,67 ± 15,30vs 21,88 ± 7,36, P: 0,005) dan kadar high senstitif-C Reactive Protein pada kelopmpok kontrol dan perlakuan kondisi setelah perlakuan ( 5,13 ± 1,56 vs 3,73 ± 0,66, P: 0,025). Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan hs-CRP Sebelum dan Sesudah Pemberian Plasebo pada Kelompok Kontrol (29,84 ± 12,97 vs 32,67 ± 15,30, P: 0,058 dan 4,67 ± 1,46 vs 5,13 ± 1,56; P: 0,403 ). Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan high senstif-C Reactive Protein Sebelum dan Sesudah Pemberian SOD pada Kelompok Perlakuan ( 30,53 ± 6,69 vs 21,88 ± 7,36 P: 0,002 dan 5,24 ± 0,94 vs3,73 ± 0,66; P: 0,001 ). Perbandingan Glicated Albumin dan Delta-high sensitif-C Reactive Protein pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan (+2,84 ± 4,56 vs -8,65 ± 4,14; P: 0,043 dan +0,46 ± 1,99 vs -1,51 ± 1,37; P: 0,001 ) Kesimpulan

(12)

Dia irawati. S 961102006. 2016. Effect of Super Oxide Dismutase Therapy Glicated Albumin and High Sensitif- C Reactie Protein ( hs-CRP) in Patients Diabetic Kidney Disease Stadium V undergoing Haemodialisis. Thesis Supervisor I : Prof. Dr. dr. HM Bambang Purwanto, KGH, FINASIM. Supervisor II : Dr. dr. Sugiarto, SpPD-KEMD, FINASIM. Study Program of Family Medicine, Graduate School, University of Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRACT Background

Diabetik Kidney Disease (DKD) is a Global health problem, the disease is associated with high morbidity and mortality. Cardiovascular complication are the main cause of death in patients with diabetik kidney disease. Endotelial dysfunction is the emergence of atherosclerosis and assotiated with an increase risk of cardiovascular.

Researce purpose

This study is and hs-CRP in diabetic kidney disease patientsto analyzing the effect of SOD oral on decrease Glicated albumin and high sensitif-C Reactive Protein in diabetic kidney disease patients hemodialysis.

Research methods

Randomized double blind placebo-controlled trial, with sample 30 people who have met the inclusion and exclusion criteria. SOD was given oral 1000 mg/hari for 4 weeks in 14 patients the treatment group and the rset as control group given a placebo. Kadar Glicated albumin dan high sensitivity C Reactive Protein (hs-CRP). Analisa statistik with uji t dan Mann Whitney signifikansi p<0,05.

Research result

Glicated albumin level in control and intervension group before threatment ( 29,84 ± 12,97 vs 30,53 ± 6,69, P: 0,224 ) high sensitif-C Reactive Protein level in control and intervension group before treatment ( 4,67 ± 1,46 vs 5,24 ± 0,94, P: 0,860 ). Glicated albumin level in cotrol and intervension group after treatment ( 32,67 ± 15,30vs 21,88 ± 7,36, P: 0,005) and high sensitif-C Reactive Protein level cotrol and intervension group after treatment ( 5,13 ± 1,56 vs 3,73 ± 0,66, P: 0,025). Level comparison glicated albumin and high sensitif-C Reactive Protein before and after plasebo in control group ( 29,84 ± 12,97 vs 32,67 ± 15,30, P: 0,058 and 4,67 ± 1,46 vs 5,13 ± 1,56; P: 0,403 ) Level comparison glicated albumin and high sensitif-C Reactive Protein before and after treatment SOD in group intervension ( 30,53 ± 6,69 vs 21,88 ± 7,36 P: 0,002 and 5,24 ± 0,94 vs3,73 ± 0,66; P: 0,001 ), with Delta-Glicated Albumin and Delta-high sensiti-C Reactive Protein in control and intervension group (+2,84 ± 4,56 vs -8,65 ± 4,14; P: 0,043 and +0,46 ± 1,99 vs -1,51 ± 1,37; P: 0,001 )

Conclution

(13)

xiii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK ...vii

DAFTAR ISI ...ix

DAFTAR GAMBAR ...xi

DAFTAR SINGKATAN ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar belakang ...1

B. Rumusan masalah... 4

C. Tujuan penelitian ...4

1. Tujuan umum ...4

2. Tujuan khusus ...4

D. Manfaat penelitian ...4

1. Manfaat teoritis ...4

2. Manfaat terapan ...5

BAB II LANDASAN TEORI ...6

A. TINJAUAN PUSTAKA... 6

1. Penyakit Ginjal Diabetik...6

2. Inflamasi pada Penyakit Ginjal Diabetik ...10

3. Stress oksidatif pada penyakit ginjal diabetik... 15

4. Hemodialisis ...16

5. Super oxide Dismutase ( SOD ) ...17

6. Glicated Albumin... 19

7. HsCRP... 20

B. PENELITIAN YANG RELEVAN ...22

C. KERANGKA BERPIKIR ... 23

D. HIPOTESIS... 26

(14)

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 27

B. Tempat Penelitian ... 27

C. Populasi Sampel ... 27

1. Populasi sasaran ... 27

2. Populasi sumber ... 27

3. Populasi sampel ... 27

D. Tehnik Sampling ... 27

E. Identifikasi Variabel ... 33

1. Variabel tergantung ... 33

2. Variabel bebas ... 33

F. Definisi operasional ... 34

G. Analisa Statistik ... 29

H. Alur Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 37

A. Hasil penelitian ...37

1. Proses analisis penelitian...37

2. Pengujian variabel utama ...40

B. Pembahasan ...47

1. Pendekatan prinsip ontologi ...47

2. Pendekatan prinsip epistomologi ...48

3. Pendekatan prinsip aksiologi ...49

4. Nilai kebaruan penelitian ...49

5. Keterbatasan penelitian...50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...51

A. Kesimpulan... 51

B. Saran ...51

DAFTAR PUSTAKA ...52

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi penyakit ginjal diabetik 6

Tabel 2. Perbandingan Jenis Kelamin Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

38

Tabel 3. Perbandingan Umur Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan 39 Tabel 4. Perbandingan variabel karakteristik klinis sebelum perlakuan

pada kelompok plasebo dan perlakuan SOD oral

40

Tabel 5. Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan hs-CRP pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan di Kondisi Sebelum Perlakuan

42

Tabel 6. Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan hs-CRP Kelompok Kontrol dan Perlakuan pada Kondisi Sesudah Perlakuan.

43

Tabel 7. Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan hs-CRP Sebelum dan Sesudah Pemberian Plasebo pada Kelompok Kontrol

44

Tabel 8. Perbandingan Kadar Glicated Albumin dan hs-CRP Sebelum dan Sesudah Pemberian SOD pada Kelompok Perlakuan

45

Tabel 9. Perbandingan Delta-Glicated Albumin dan Delta-hs-CRP pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

(16)

DAFTAR SINGKATAN

ADMA : Asimetric Dimethylarginine

AGE : advanced glycosylation end products cAMP : cyclic Adenosine Monophosphat

CAPD : Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis CRP : C- Reactive Protein

EC : endothelial cell GSHP : glutathioneperoxidase

Hs-CRP : High sensitivity-C- Reactive Protein ICAM - 1 : Inter Cellulare Adhession Molecule-1 IFN – : Interferon Gamma

IL - 1ß : Interleukin- 1ß IL – 6 : Interleukin-6 IL – 8 : Interleukin – 8

IL-12 : Interleukin-12

LFG : Laju Filtrasi Ginjal

MCP - 1 : Monocyte Chemoattractant Protein

NFκ : Nuclear Factor Kappa Beta

NO : Nitrite Oxyde PCT : prokalsitonin PGE2 : Prostaglandin E2 PGES : Prostaglandin synthase PGK : Penyakit Ginjal Kronis PKV : Penyakit Kardio Vaskuler ROS : Reactive Oksigen Species SOD : superoxide dismutase

TNF-–α : Tumor Necrosis Factor Alpha TXA2 : Tromboxane A2

VEGF : Vascular Endothel Growth Factor

Referensi

Dokumen terkait

memperoleh laba yang besar.65 Dari hambatan-hambatan yang dialami oleh pihak koperasi dan pihak debitur serta upaya-upayanya dalam proses penyelesaian masalah wanprestasi atas

Dengan cara yang sama diperoleh perkiraan harga alat lainnya yang dapat dilihat pada tabel LE-3 untuk perkiraan peralatan proses dan Tabel LE-4 untuk perkiraan alat utilitas.

Tabel 7 dapat dilihat bahwa variabel dependen (Y) loyalitas konsumen dengan frekuensi responden yang loyal terhadap loyalitas konsumen kopi arabika sebanyak 94 orang, karena harga

Ringworm atau dermatofitosis ini lebih sering menyerang anjing atau kucing dari ras yang mempunyai bulu panjang dan juga lebih sering menyerang pada anjing dan

Walaupun terjadi penurunan titer antibodi pada pakan yang telah diberi aflatoksin tanpa toxin binder, akan tetapi dengan pemberian binder A, B, dan C pada pakan

experience yang dilakukan oleh BTN Syariah diharapkan meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara peningkatan pelayanan dari berbagai aspek, baik dari.

[r]

Yang membedakan gaya bebas dengan gaya dada adalah dari teknik gerakan kaki.. Adapun cara untuk melakukan gerakan kaki pada renang gaya dada