• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Field Note] KKN Terbaru 2023

N/A
N/A
Muhammad Rafeli Fakhlipi

Academic year: 2023

Membagikan "[Field Note] KKN Terbaru 2023"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

بـ ــ ــ ـ ـ ــ ــ ــ ــ ــ ـ مسـ لاله ا ل ر م ن ا حرل ي م

FIELD NOTE

KUKERTA MAFATIH 2023

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

”Kuliah Kerja Nyata”

Dosen Pembimbing Lapangan:

Dr. Fadlan Fahamsyah, Lc., M.H.I.

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Rafeli Fakhlipi NIM : 20191200210072

Lokasi : Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

ALI BIN ABI THALIB SURABAYA

2023

(2)

FIELDNOTE: PEKAN 1

Nama : Muhammad Rafeli Fakhlipi Topik : Keagamaan

Judul : “Menurunnya Upaya Kristenisasi di Desa Purwodadi”

Informan : Bapak Kardi (Mantan Ketua RT.09 Dusun Purworejo Kidul) Bapak Santoso (Kepala Dusun Tambakrejo)

Bapak Joko (Kepala Dusun Purworejo Kidul)

Bapak Zainuddin (Ketua RW. 02 Dusun Purworejo Kidul) Lokasi : Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

Sesampainya kami di Masjid Imam Hasan Al-Bashri yang difungsikan sebagai (basecamp) utama Kelompok KKN yang berlokasi di Desa Purwodadi, Dusun Purworejo Kidul, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Dari 4 Kelompok KKN yang tersebar di Kabupaten Malang bagian selatan kelompok KKN Desa Purwodadi menjadi satu-satunya kelompok KKN Mafatih STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya yang dibagi menjadi 2 Dusun yaitu : 1. Dusun Purworejo Kidul (Masjid Imam Hasan Al-Bashri) berjumlah 14 orang mahasiswa dan 2. Dusun Tambakrejo (rumah Mbah Lejar yang berada dekat dengan Masjid Fima’hadisolikhin) berjumlah 10 orang mahasiswa. Pembagian ini tidak lain bertujuan agar kegiatan KKN yang kami laksanakan ini lebih merata dalam memberikan manfaat kepada masyarakat.

Kemudian kamipun segera menyesuaikan diri dengan lingkungan serta membaur dengan masyarakat sekitar. Setelah melakukan observasi kami menemukan satu hal yang membuat kami tertarik bahwasanya terdapat rumah ibadah Umat Katolik yang berlokasi tidak terlalu jauh dari basecamp utama kami Masjid Imam Hasan Al-Bashri yang hanya berjarak sekitar 900 meter ke utara terdapat Gereja Katolik St. Paulus yang menjadi salah satu dari 2 Gereja Katolik yang terdapat di Desa Purwodadi selain Gereja Emanuel yang terletak di Dusun Tambakrejo.

Hal ini merupakan salah satu hal unik yang jarang kita temukan di desa-desa pada umumnya khususnya di Pulau Jawa. Bahwasanya terdapat agama lain selain Islam yang juga

Gambar 1. Gereja St. Paulus di Dusun Purworejo Kidul (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(3)

ikut hadir disebuah desa. Sehingga di Desa Purwodadi hanya terdapat 2 agama yang dianut warganya yaitu selain Agama Islam juga terdapat Agama Katolik. Hal ini diperkuat dengan adanya kuburan khusus Umat Katolik di Desa Purwodadi yang terletak sekitar 300 meter tidak jauh dari Simpang Lima Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Purwodadi. Kuburan Katolik ini dibagi menjadi dua bagian yaitu wilayah utara kuburan diperuntukan bagi Umat Katolik yang tinggal di Purworejo Kidul sementara bagian selatan kuburan diperuntukan bagi Umat Katolik yang tinggal di Dusun Tambakrejo.

Terkait sejarah dari upaya kristenisasi di Desa Purwodadi kami mendapatkan saran untuk mewawancarai Pak Kardi sebagai informan, dikarenakan beliau merupakan salah satu tokoh masyarakat yang dianggap senior sehingga mengetahui seluk beluk sejarah Desa Purwodadi.

Beliau juga merupakan mantan Ketua RT.09 di Dusun Purworejo Kidul. Syukurnya beliau termasuk jamaah tetap Masjid yang kami tempati yaitu Masjid Imam Hasan Al-Bashri sehingga kami mengatur waktu untuk bisa mewawancarai beliau. Akhirnya kami dapat berbincang dengan beliau disela-sela antara sholat magrib dan isya di pelataran Masjid yang juga ditemani dengan warga setempat lainnya.

Informasi yang didapat dari beliau sangatlah padat bahwasanya ternyata upaya Kristenisasi ini sudah berlangsung dari sekian lama bahkan sebelum beliau lahir. Kristenisasi ini mencapai puncaknya pada tahun 1970an, berikut beberapa faktor yang diungkapkan beliau sehingga membuat upaya kristenisasi saat itu mencapai masa puncak kejayaannya :

1. Saat itu upaya kristenisasi dipimpin oleh seorang Romo (panggikan khusus kepada Imam Umat Katolik) yang datang langsung dari Negeri Belanda bernama Romo GJA Lohuis O.Carm yang mulai berdakwah dari sekitar tahun 1970-1975an kemudian dilanjutkan oleh Romo H.F. Demmer O.Carm dari tahun 1980an yang berpusat di Gereja Katolik Maria Ratu Damai Paroki Purworejo Keuskupan Malang. Hal ini membuat Ajaran Katolik memiliki popularitas yang tinggi serta

Gambar 2. Kuburan Umat Katolik di Desa Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 3. Wawancara dengan Pak Kardi Selaku Tokoh Masyarakat dan Mantan RT.09 Purworejo Kidul (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(4)

mendapat perhatian yang lebih oleh masyarakat Desa Purwodadi.

2. Dikarenakan dipimpin langsung oleh Romo asing maka mereka mendapatkan kucuran dana yang banyak dari pusat sehingga dapat memberikan bantuan- bantuan kepada masyarakat Kecamatan Donomulyo tidak luput masyarakat Desa Purwodadi. Mereka berdakwah dengan memberikan bantuan berupa sembako dan bantuan-bantuan lainnya agar masyarakat dapat mengikuti ajaran Katolik sehingga banyak masyarakat Desa Purwodadi yang beragama Islam yang murtad dengan dibaptis oleh mereka.

3. Selain aktif dalam hal sosial mereka juga menaruh perhatian lebih kepada dunia pendidikan sehingga dibangunlah SDK Katolik St. Yohanes oleh Yayasan Karmel di Dusun Purworejo Wetan yang mulai berdiri dari tahun 01 Agustus 1957 yang menjadikannya sekolah dasar pertama yang ada di Desa Purwodadi. Sehingga banyak anak-anak kaum muslimin yang juga ikut menjadi siswa disini. Bahkan Pak Kardi selaku informan kami merupakan salah satu alumni dari SD Katolik ini.

4. Saat itu Umat Islam sangat kurang dalam pembinaan. Menyebabkan Umat Islam dilepas bebaskan begitu saja tanpa ada bimbingan dan pengawasan. Para Tokoh Umat Islam saat itu juga sangat sedikit. Sehingga tidak ada yang dapat memberikan pembinaan dengan menjaga serta menguatkan keimanan Umat Islam di Desa Purwodadi kala itu.

Dari kisah yang kami terima sebelum khususnya saat Pembekalan KKN bahwa Malang bagian selatan memang terkenal dengan lokasi maraknya upaya Kristenisasi dari para misionaris, tidak terlepas desa yang kami tinggali saat ini yaitu Desa Purwodadi sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya pada tahun 2023.

Gambar 4. SDK Katolik St. Yohanes di Desa Purwodadi (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

(5)

Kamipun menelusuri hal ini agar mendapatkan informasi yang lebih dalam dengan mewawancarai beberapa tokoh masyarakat lainnya khususnya Kepala Dusun yang terdapat gereja diwilayahnya yaitu Kepala Dusun Purworejo Kidul dan Kepala Dusun Tambakrejo terkait Upaya Kristenisasi di Desa Purwodadi.

Dari hasil wawancara ditemukan bahwa memang benar salah satu cara ampuh penyebaran agama Katolik ini adalah dengan memberikan bantuan kepada warga setempat berupa sembako dan bantuan lainnya. Faktor yang membuat cara ini efektif saat itu adalah karena warga setempat sedang mengalami krisis pangan. Sehingga warga rela melepas keimanannya hanya dengan bantuan tersebut. Berdasakan hal ini kita dapat ketahui bahwa kepercayaan mereka bukanlah murni berdasarkan keimanan tapi dikarenakan suatu hal material. Dari kisah ini juga menyadarkan kita sebagai Umat Islam tentang keperdulian.

Disaat saudara-saudara seiman kita membutuhkan, dimanakah keberadaan kita untuk dapat membantu mereka?. Ini harus menjadi perhatian penting bagi Umat Islam dimanapun berada.

Namun upaya Kristenisasi di masa sekarang tidaklah segencar masa dahulu yang dimana persebaran agama Katolik di Desa Purwodadi sekarang kebanyakan hanyalah berdasarkan turun temurun keluarga yang memang sudah beragama Katolik. Sehingga saat ini tidak ditemukan upaya mendakwahkan Agama Katolik dari para misionaris dikalangan masyarakat Desa Purwodadi. Bahkan ada beberapa dari mereka yang memeluk agama Islam dikarenakan faktor pernikahan. Adapun mayoritas masyarakat Desa Purwodadi beragama Islam, hanya 0,01 Persen yang beragama Katolik.

Sehingga berdasarkan informasi yang kami dapat terdapat beberapa faktor yang membuat menurunnya upaya kristenisasi di Desa Purwodadi yaitu :

1. Tidak ada upaya untuk mendakwahkan ajaran Katolik seperti dulu sehingga ajaran Katolik tidak tersebar di Desa Purwodadi.

2. Tidak ada kontrol dari pusat kepada Umat Katolik di Desa Purwodadi serta tidak adanya lagi tokoh katolik layaknya Romo Louis & Romo Demmer dari Belanda yang dapat menaikkaan perhatian masyarakat kepada ajaran Katolik.

3. Sudah terdapat banyak sekolah yang tidak dari Yayasan Katolik di Desa Purwodadi. Sekarang sudah terdapat 4 SD Negeri di Desa Purwodadi sehingga

Gambar 5. Wawancara dengan Pak Santoso selaku Kepala Dusun Tambakrejo (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(6)

umat Islam di Desa Purwodadi bisa memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah lain. Bahkan menurut informasi yang kami peroleh dari pihak SD Negeri 1 bahwa ada beberapa siswa mereka yang rumahnya dekat dengan SD Kristen St.

Yohanes namun orang tua mereka rela memilih sekolah yang lebih jauh agar menjaga keimanan anak-anak mereka.

4. Pembinaan Umat Islam yang sudah kuat. Sudah terdapat banyak tokoh agama islam yang bisa membimbing umat di Desa Purwodadi sehingga Umat sudah kuat dalam keimanan mereka.

Dari wawancara dengan Pak Santoso yang sudah menjabat sebagai Kepala Dusun Tambakrejo dari tahun 2009 beliau menuturkan bahwa hanya terdapat kira-kira 40 Kepala Keluarga (KK) yang beragama Katolik tersebar diberbagai RT yang merupakan warga asli dusun tersebut. Dengan jumlah tersebut menjadikan Dusun Tambakrejo adalah titik populasi Umat Katolik terbesar di Desa Purwodadi. Pekerjaan mereka tidak ada bedanya layaknya warga yang lain, tidak ada perbedaan khusus yang signifikan.

Kami juga menanyakan terkait sejarah pembangunan Gereja Emanuel yang berlokasi di dusun tersebut. Gereja ini sudah ada sejak tahun 2000an dari hasil tanah wakaf yang juga merupakan Orang Katolik di dusun tersebut ungkap beliau. Gereja ini lebih dahulu dibangun dibandingkan Gereja St.Paulus di Purworejo Kidul yang menjadikannya Gereja Pertama yang dibangun di Desa Purwodadi. Orang-orang yang Meramaikan Gereja tersebut adalah Umat Katolik di Dusun Tambakrejo. Para Umat Katolik di dusun tersebut biasanya meramaikan gereja setiap malam senin dalam sepekan.

Gambar 6. Gereja Emanuel di Dusun Tambakrejo (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(7)

Keesokan harinya kami

melanjutkan dengan

mewawancarai Pak Joko yang sudah menjabat sebagai Kepala Dusun Purworejo Kidul dari tahun 2017. Kamipun menanyakan titik lokasi bertemu untuk melakukan wawancara dan beliau mengajak kami untuk kerumah Pak RW.02 yang merupakan teman baik beliau sehingga kami juga mewawancarainya sekalian karena dengan banyaknya informan akan memudahkan kami sehingga membuat data kami semakin kaya. Pertama kami bertanya perihal jumlah Kepala Keluarga (KK) yang beragama Katolik di Dusun Purworejo Kidul. Pak Joko menuturkan bahwa warganya yang beragama Katolik berjumlah sekitar 20an Kepala Keluarga (KK) yang terpusat di RT.08 berada disekitar Gereja St.Paulus.

Selanjutnya kami menanyakan perihal hubungan Umat Muslim dan Umat Katolik di dusun tersebut. Dan menurut pernyataan beliau berdua bahwa hubungan masing-masing baik- baik saja dan selama ini tidak pernah terjadi gesekan antar umat beragama. Terbukti disaat ada kegiatan sosial desa seperti kerja bakti semua warga ikut serta baik dari kalangan Umat Islam maupun Umat Katolik. Saat Pak Joko selaku Kasun meminta iuran untuk pembelian tanah makam di Dusun Purworejo Kidul Para Umat Katolikpun juga ikut memberikan uang mereka padahal mereka tidak memakai tanah tersebut. Dikarenakan mereka sudah mempunyai tanah makam khusus seperti yang sudah kami informasikan di awal.

Para Umat Katolik di Desa Purwodadi baik yang berada di Dusun Tambakrejo maupun Dusun Purworejo Kidul biasanya melakukan ibadah dengan berkumpul dari rumah kerumah seperti layaknya acara yasinan di kalangan Umat Islam sehingga mereka tidak mesti harus beribadah di Gereja. Oleh karena itu gereja terlihat sepi kecuali hanya diwaktu-waktu tertentu.

Gambar 7. Wawancara dengan Pak Joko selaku Kepala Dusun Purworejo Kidul dan Pak Zainuddin selaku Ketua RW.02 (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(8)

Catatan Refleksi:

Dengan Menurunnya Upaya Kristenisasi, Maka harapan agar Umat Islam di Desa Purwodadi selalu berpegang teguh dengan ajarannya dengan memberikan perhatian lebih terhadap agamanya sehingga tidak menjadi Islam KTP. Walaupun begitu tetap bermuamalah dengan baik kepada Warga Desa Purwodadi yang beragama Katolik.

Pertanyaan Lanjutan:

1. Bagaimana upaya masyarakat untuk menjaga hubungan baik antara umat Muslim dan Katolik di Desa Purwodadi?

2. Bagaimana upaya masyarakat untuk mempertahankan keimanan umat Islam di Desa Purwodadi?

(9)

FIELDNOTE: PEKAN 2

Nama : Muhammad Rafeli Fakhlipi Topik : Pendidikan

Judul : “Kehadiran Mahasiswa KKN merupakan Angin Segar di SD Negeri 1 Purwodadi”

Informan : Ibu Lilik (Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi) Ibu Ummi (Wali Kelas V SD Negeri 1 Purwodadi)

Lokasi : Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

Sebelum KKN dilaksanakan kami telah mengatur segala hal seperti membentuk berbagai divisi yang dirasa kiranya akan berperan penting dilapangan salah satu diantaranya adalah Divisi Pendidikan. Sehingga salah satu bidang yang menjadi perhatian utama kami adalah di sektor Pendidikan yang sekaligus merupakan kekhususan bagi kami mahasiswa Kukerta Mafatih STAI Ali bin Abi Thalib Tahun 2023. Maka divisi pendidikan yang telah dibentuk sebelumnya dikerahkan untuk survei ke lembaga- lembaga pendidikan yang tersebar di Desa Purwodadi.

Sehingga singkat cerita tibalah kami salah satu lembaga pendidikan yaitu SD Negeri 1 Purwodadi yang juga merupakan salah satu dari 4 sekolah tingkat dasar di Desa Purwodadi. Sekolah ini terletak di di Jalan Tambakrejo RT.6 RW.6 Dusun Tambakrejo, Kabupaten Malang. SD ini memiliki jumlah total 8 guru, 6 guru diantaranya sudah menjadi PNS dan 1 guru PPPK dan 1 lainnya merupakan guru terbang yang selain mengajar di sekolah ini juga mengajar di SD Negeri 5 Sumberoto. Hampir semua guru beragama Islam kecuali 1 orang guru beragama Katolik begitu juga dari siswa yang memiliki total 83 siswa hanya 1 siswa yang beragama Katolik.

Gambar 8. SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(10)

Pada kunjungan pertama kami ke SD Negeri 1 Purwodadi, pertama-tama yang kami lakukan adalah bertemu dengan pihak sekolah SD Negeri 1 Purwodadi. Kami disambut oleh Pak Edi yang merupakan salah satu guru di sekolah tersebut. Kamipun menjelaskan maksud dari kedatangan kami yang dimana dalam divisi pendidikan kami perlu adanya pengabdian kepada masyarakat termasuk dalam sektor pendidikan. Sehingga kami menawarkan untuk dapat kesempatan mengajar disana selain sebagai pengabdian juga sebagai penambah pengalaman bagi kami yang sangat minim dalam jam terbang. Selain itu kami juga menawarkan bantuan dengan pemasangan plang jalan penunjuk arah untuk SD di jalur lintas selatan dan juga poster-poster adab yang dapat menghiasi sudut-sudut kosong sekolah. Ternyata tidak diduga bahwa respon pihak sekolah sangat baik sekali, mereka dengan senang hati dan antusias dalam menerima tawaran kami dan juga memperbolehkan kami untuk dapat mengajar disana. Mereka mengakui bahwa kedatangan mahasiswa KKN merupakan angin segar bagi mereka karena metode mengajar kami yang dianggap lebih dapat meningkatkan motivasi para siswa serta juga menambah suasana baru di lingkungan sekolah tersebut.

Singkat cerita, kami izin berpamitan dan saat kami sampai di basecamp dari bagian divisi pendidikan bergegas mengurus segala hal perizinan untuk dapat mengajar kepihak yang berwenang yaitu bagian perangkat desa yang berada di Balai Desa Purwodadi. Setelah itu kami mendiskusikan mahasiswa yang mengajar di SD tersebut dikarenakan sebagian mahasiswa telah mendapat bagian mengajar di SMP Dharma Wirawan 08. Dan juga membahas pelajaran apa saja yang akan dipilih untuk diajarkan. Dikarenakan salah satu tujuan KKN kami adalah dakwah kepada masyarakat dan hal inilah salah satu pembeda terbesar KKN kami dengan KKN di perguruan tinggi lainnya, maka kami memutuskan untuk mengutamakan mengambil mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) agar kami bisa mengajarkan ilmu yang telah kami dapat di kampus kemudian ditambah juga mata pelajaran umum yang mahasiswa mempunyai keahlian di mata pelajaran tersebut seperti diantaranya mata pelajaran : Matematika, Penjaskes

Gambar 10. Pembuatan Jadwal Mengajar (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 9. Diskusi dengan Pak Edi selaku salah satu guru di SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(11)

(PJOK), dan juga pelajaran Bahasa Jawa dikarenakan terdapat beberapa mahasiswa yang fasih dalam berbahasa Jawa dan sebagai bentuk usaha kami dalam melestarikan bahasa daerah. Setelah semuanya telah diputuskan maka kami dari divisi pendidikan bergegas memulai pembuatan jadwal mengajar bagi para mahasiswa KKN Kelompok Desa Purwodadi agar dapat mengasah kemampuan akademisi juga untuk menambah pengalaman para mahasiswa.

Pada kunjungan kedua, bertepatan dengan hari senin pada pagi hari kami para mahasiswa turut serta mengikuti upacara bendera perdana yang diadakan sekolah pada semester genap.

Setelah upacara selesai kami langsung disambut Ibu Lilik Endah Winarti atau yang lebih dikenal Ibu Win disekolah tersebut selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi. Setelah itu beliau langsung mempersilahkan kami untuk berdiskusi di ruang tamu, setelah diskusi singkat, kamipun memberikan surat perizinan mengajar dari Balai Desa Purwodadi yang ditandatangi langsung oleh Kepala Desa Purwodadi sebagai bukti keseriusan kami untuk dapat mengajar di lembaga formal tersebut dan juga sekaligus memberikan jadwal mengajar yang telah kami buat berisikan nama para mahasiswa yang akan mengajar dan mata pelajaran yang mereka ampu agar dapat menyesuaikan dengan pihak sekolah.

Maka tibalah hari untuk mengajar, selain memulai dengan perkenalan kami juga memulai kelas dengan memberikan motivasi kepada para siswa agar mereka belajar sungguh-sungguh sehingga dapat meraih cita-cita yang mereka impikan serta kami juga mengarahkan mereka agar dapat melanjutkan pendidikan setinggi mungkin sampai ke perguruan tinggi sehingga mereka nanti dapat kembali ke desa mereka dan memperbaiki keadaan desa dengan ilmu yang mereka miliki.

Dan tidak lupa pula kami selalu memasukkan unsur dakwah disaat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung seperti

Gambar 12. Pemberian Surat Izin Mengajar Kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 11. Keikutsertaan Mahasiswa KKN Pada Upacara Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 13. Kegiatan Mengajar di SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

(12)

pentingnya menjaga sholat 5 waktu, mengisi waktu dengan hal bermanfaat, mengikuti kegiatan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang terdapat di mushola/masjid di desa mereka.

Unsur dakwah tidak hanya disampaikan di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) tetapi juga disampaikan disemua mata pelajaran yang diampu oleh Mahasiswa KKN Mafatih 2023 STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya di sekolah tersebut.

Catatan Refleksi :

Kehadiran mahasiswa KKN sangat memberikan kesan positif bagi pihak sekolah baik dari guru dan juga siswa. Terlebih dengan metode mengajar para mahasiswa yang lebih kreatif dan inovatif serta umur kami yang relatif masih muda sehingga lebih mudah mendekati para siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan berpengaruh dalam memberikan motivasi kepada siswa. Dalam KBM mahasiswa KKN selalu memasukan unsur dakwah sehingga juga dapat meningkatkan segi spiritualias anak-anak peserta didik.

Pertanyaan Lanjutan:

1. Bagaimana upaya perangkat sekolah SDN 1 Purwodadi untuk mempertahankan motivasi anak-anak sepeninggal Mahasiswa KKN?

2. Bagaimana perhatian perangkat sekolah SDN 1 Purwodadi untuk selalu memasukkan unsur dakwah disetiap pelajaran yang ada disekolah?

Gambar 14. Jadwal Mengajar Mahasiswa KKN Desa Purwodadi di SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Divisi Pendidikan KKN Kelompok Desa Purwodadi, 2023).

(13)

FIELDNOTE: PEKAN 3

Nama : Muhammad Rafeli Fakhlipi Topik : Pendidikan

Judul : “Tingginya daya tarik SD Negeri 1 Purwodadi”

Informan : Ibu Lilik (Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi)

Lokasi : Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

Dalam program KKN kami membutuhkan banyak data khususnya di bidang pendidikan yang tidak lain untuk Tugas Laporan Akhir kami. Oleh karena itu kami melakukan penggalian informasi terkait hal ini langsung kepada pihak sekolah yang memiliki pengalaman yang panjang di dunia pendidikan sehingga mengetahui seluk beluk dunia pendidikan serta memiliki wewenang penuh di sekolah yaitu kepala sekolah. Maka kami melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi yaitu Ibu Lilik Endah Winarti atau yang lebih dikenal Ibu Win di sekolah tersebut yang juga merangkap sebagai PLT sebagai Kepala Sekolah di 2 SD Negeri lainnya yang masih berada disatu Kecamatan Donomulyo yaitu di SD Negeri 6 Donomulyo dan di SD Negeri 1 Kedungsalam. Hal ini dikarenakan minimnya orang yang memenuhi syarat untuk dapat menjadi kepala sekolah di sekolah-sekolah Sekecamatan Donomulyo. Disesi diskusi kami dengan Kepala Sekolah kami tertarik untuk menggali informasi tentang kelebihan-kelebihan atau daya tarik SD Negeri 1 Purwodadi di pandangan masyarakat Desa Purwodadi.

Gambar 15. SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

(14)

Beliaupun memulai dengan menceritakan sejarah SD Negeri 1 Purwodadi yang sudah ada sejak lama, bahkan beliau sendiri merupakan lulusan atau alumni dari sekolah dasar tersebut. Hal ini beliau ceritakan agar mahasiswa tahu bahwa sekolah ini telah melalui perjalanan panjang serta melaui banyak perjuangan hingga sampai di titik saat ini. Sebelum SD Negeri 1 mendapatkan Surat Keputusam (SK) pada tahun 2017 beliau bercerita bahwa sekolah tersebut dulu tidaklah memiliki bangunan resmi seperti sekarang sehingga pembelajaran harus dilakukan dari rumah kerumah dikala itu.

Kemudian kami sampai pada inti diskusi. Beliau menyatakan bahwa SD Negeri 1 Purwodadi adalah sekolah yang unggul dan hal ini tidaklah terjadi tanpa alasan, beliaupun memaparkan beberapa faktor penyebabnya yaitu :

1. SD ini menjadi salah satu sekolah yang populer dan memiliki daya tarik yang tinggi di Desa Purwodadi dikarenakan ia telah terakreditasi A (Unggul) mulai tanggal 01 Desember tahun 2018 dengan skor 91 oleh

Badan Akreditasi

Sekolah/Madrasah Provinsi Jawa Taimur. Sekolah ini telah mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud pada tahun 2022.

Gambar 17. Sertifikat Akreditasi SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Kiriman WA dari Kepala Sekolah, 2023).

Gambar 16. Wawancara dengan Ibu Lilik selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(15)

2. Berada di lokasi yang merupakan pusat keramaian. Lingkungan SD Negeri 1 Purwodadi bersebelahan langsung dengan PAUD KB Krida Putra dan Playgroup disebelah

utara. Sehingga anak-anak yang lulus dari tempat tersebut ingin melanjutkan langsung di sekolah dasar yang berlokasi ditempat yang sama karena mereka sudah merasa nyaman dengan lingkungannya dan juga mereka tidak ingin terpisah dengan teman-teman lama mereka. Dikarenakan itu banyak dari anak-anak dari Dusun sebelah yaitu Dusun Sumberblimbing yang juga sekolah disini, yang padahal juga terdapat sekolah di dusun mereka sendiri yaitu SD Negeri 3 Purwodadi. Hal ini menyebabkan untuk tahun ini SD Negeri 3 Purwodadi tidak mendapatkan siswa baru sehingga untuk Kelas I tidak terdapat siswa sama sekali. Adapun disebelah selatan sekolah juga bersebelahan dengan Posyandu yang juga satu tempat dengan Kantor Kepala Dusun Tambakrejo yang biasanya digunakan sebagai pusat berkumpulnya masyarakat setempat.

3. Walaupun sekolah ini bukan berbasis agama, akan tetapi sekolah ini membiasakan siswanya untuk sholat dhuha setiap pagi dilapangan dengan menggelar tikar dan sesekali juga mengajar siswanya untuk sholat jum’at berjamaah di masjid terdekat dari sekolah yaitu Masjid Darussalam.

Bahkan dalam perayaan hari besar

Islam sekolah ini

menyelenggarakan lomba-lomba seperti tartil dan yang semisalnya dan pada bulan Ramadhan pihak sekolah mengadakan

Gambar 18. PAUD KB Krida Putra dan Playgroup disebelah utara Sekolah serta Posyandu dan Kantor Kepala Dusun Tambakrejo di sebelah selatan SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 19. Kegiatan Sholat Dhuha Berjamaah di halaman sekolah SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Kiriman WA Kepala Sekolah, 2023).

(16)

pesantren kilat yang tidak lain dilakukan untuk menunjang aspek spiritualitas para siswa.

Sekolah ini juga aktif mengikuti lomba-lomba seperti lomba kaligrafi serta lomba baris berbaris yang diselenggarakan Kecamatan Donomulyo pada tanggal 17 Agustus untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia.

4. SD Negeri 1 Purwodadi pun sekarang sedang masa transisi dari kurikulum 2013 kepada kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2022 atau yang lebih dikenal dengan “Kurikulum Merdeka”. Salah satu tujuan penerapan kurikulum merdeka adalah mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemi covid-19. Para guru juga sudah didiklat terkait penerapan kurikulum ini sehingga pembelajaran yang

disampaikan di kelas adalah pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Faktor-faktor di atas selaras dengan pernyataan salah satu warga Desa Purwodadi bahwa sekolah unggul di desa ini ada 2 yaitu : 1. SDK St. Yohanes dan 2. SD Negeri 1 Purwodadi. Maka faktor-faktor tersebut menjadikan sekolah ini menjadi sekolah yang unggul di Desa Purwodadi. Kami sebagai Mahasiswa KKN yang mendapatkan izin untuk mengajar disekolah inipun turut merasa bangga dan terhomat karena bisa mengabdi di salah satu sekolah favorit di Desa Purwodadi ini.

Catatan Refleksi :

Tingginya daya tarik SD Negeri 1 Purwodadi membuat masyarakat Desa Purwodadi memasukkan anak-anak mereka untuk dapat menimba ilmu di sekolah tersebut. Kami mahasiswa KKN Mafatih ikut bangga dan berharap SD Negeri 1 Purwodadi ini akan dapat terus mempertahankan daya tariknya sehingga menjadi garda terdepan dalam meningkatkan pendidikan di Desa Purwodadi dengan berkontribusi menjadi salah satu tempat untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

Pertanyaan Lanjutan:

1. Bagaimana upaya perangkat sekolah SD Negeri 1 Purwodadi dalam mempertahankan daya tarik sekolah kepada masyarakat?

2. Bagaimana upaya perangkat sekolah SD Negeri 1 Purwodadi dalam meningkatkan kualitas sekolah sehingga dapat lebih menarik masyarakat untuk memasukkan anaknya kesekolah tersebut?

Gambar 20. Buku LKS PAI Siswa Kelas I Kurikulum Merdeka (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(17)

FIELDNOTE: PEKAN 4

Nama : Muhammad Rafeli Fakhlipi Topik : Sosial

Judul : “ Jejak Kebaikan Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola Untuk Desa Purwodadi ”

Informan : Bapak Sulis (Ta’mir Masjid Imam Hasan Al-Bashri) Bapak Rudi (Pemilik Bengkel Las di Desa Purwodadi)

Lokasi : Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

Salah satu tugas KKN selama pengabdian adalah mencari tahu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sehingga kami menyadari bahwa ada beberapa hal yang bisa kami bantu dalam rangka kegiatan sosial khususnya berupa peninggalan benda fisik yang keberadaanya sangat bermanfaat setelah KUKERTA MAFATIH 2023 di Desa Purwodadi ini menjadi purna yaitu diantaranya plang penunjuk arah dan papan nama mushola.

Awal ide ini muncul dikarenakan kami tersadar bahwa selama kami pengabdian mengajar di SD Negeri 1 Purwodadi kami tidak menemukan plang penunjuk arah sepanjang jalan dari Jalur Lintas Selatan (JLS) kearah sekolah dasar tersebut. Hal ini sangatlah disayangkan karena keberadaan sekolah perlu diketahui karena sekolah merupakan salah satu aset desa yang sangat penting. Mungkin ketidakadaan papan penunjuk arah ini adalah salah satu penyebab yang membuat masyarakat dari luar yang berkunjung tidak sadar bahwa terdapat sekolah dasar melalui arah jalan Dusun Tambakrejo yang bahkan tidak hanya satu SD Negeri namun terdapat dua SD Negeri yaitu SD Negeri 1 Purwodadi yang terletak di Dusun Tambakrejo dan SD Negeri 3 Purwodadi yang terletak di Dusun Sumberblimbing. Kamipun berinisiatif memiliki rencana untuk memasang plang penunjuk arah bagi dua SD Negeri tersebut di lokasi yang sama karena masih memiliki jalan yang searah. Meskipun begitu kami tetap meminta izin kepada pihak yang bersangkutan dari kedua sekolah tersebut. Respon mereka sangat setuju dan mendukung penuh ide dari kami. Dengan adanya plang penunjuk arah ini akan memudahkan khususnya masyarakat luar mengetahui eksistensi dari 2 SD Negeri tersebut.

(18)

Kemudian hal pertama yang kami melakukan adalah mensurvei lokasi-lokasi tempat selanjutnya perihal peletakan plang penunjuk arah dan papan nama mushola di Desa Purwodadi. Agar lebih mengetahui lebih dalam mengenai kebutuhan

masyarakat maka kami langsung melakukan

wawancara dengan berbagai elemen masyarakat. Kamipun memulai dengan mewawancarai ta’mir masjid tempat yang kami tinggali selama KKN yaitu Pak Sulistiyono atau lebih dikenal dengan sebutan Mbah Sulis dimasyarakat. Kami berdiskusi terkait hal-hal apa saja yang bisa kami berikan untuk masjid. Dikarenakan papan nama masjid untuk Masjid Imam Hasan Al-Bashri sudah ada yang ini adalah atsar peninggalan pendahulu kami yaitu dari KKN STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya Tahun 2013 bernama KUKERTA ISTIQOMAH yang sangat bermanfaat bagi masjid itu sendiri dan juga masyarakat. Kami pun berusaha mengikuti jejak mereka agar dapat meninggalkan jejak kebaikan bagi Desa Purwodadi secara umum. Setelah diskusi singkat Pak Sulispun menyarankan agar kita dapat memberikan papan plang penunjuk arah masjid karena hal ini belum ada sebelumnya. Kamipun memasukkan saran beliau kedalam list daftar kegiatan sosial KKN kami agar bisa direalisasikan. Adapun terkait lokasi peletakannya beliau menyarankan papan penunjuk arah tersebut diletakkan di samping Jalan Lintas Selatan (JLS) yang mengarah langsung menuju keatas masjid yang hanya berjarak sekitar ± 150 meter.

Lokasi ini dipilih karena memiliki lokasi yang strategis yaitu di Jalan Lintas Selatan (JLS) yang merupakan jalan yang ramai dilalui masyarakat setempat maupun luar sehingga diharapkan setiap kendaraan yang melintas dapat melihat papan penunjuk arah ini. Sehingga lokasi ini tidaklah didapat berdasar asumsi belaka melainkan berdasarkan hasil wawancara

Gambar 22. Survei Lokasi Peletakan Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(19)

dan kebutuhan masyarakat sendiri. Sedangkan untuk pembuatannya Pak Sulis mengarahkan kami kepada Pak Rudi selaku pemilik bengkel las yang berlokasi di Dusun Purworejo Kidul Pak Rudi memang sudah terkenal sebagai orang yang membuat berbagai kebutuhan sarana dan prasarana di Desa Purwodadi.

Adapun terkait pemberian papan nama masjid kami mengumpulkan data berdasarkan tempat Mahasiswa KKN melakukan pengabdian mengajar di Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang tersebar di beberapa Masjid dan Mushola di Desa Purwodadi. Kami meminta dari setiap mahasiswa yang mengajar untuk melaporkan keberadaan fasilitas papan nama masjid dan mushola setiap TPQ. Sehingga ditemukan bahwa terdapat 2 Mushola tempat mahasiswa mengajar TPQ yang tidak memiliki fasilitas papan nama yaitu Mushola Rukun Santoso dan Mushola Riyadul Jannah yang keduanya sama-sama terletak di Dusun Tambakrejo. Maka ini juga kami masukan ke daftar list kegiatan sosial untuk pembuatan papan nama mushola.

Dengan begini telah terdaftar 2 tempat yang akan diberikan plang penunjuk arah yaitu 1. Masjid Imam Hasan Al-Bashri (±150 M dari JLS) 2. SD Negeri 1 Purwodadi (±1,3 KM dari JLS) dan SD Negeri 3 Purwodadi (±3,2 KM dari JLS). Kedua plang ditempatkan di lokasi yang sama yaitu di Jalur Lintas Selatan (JLS). Sedangkan untuk papan nama telah terdaftar untuk 2 mushola yaitu : 1. Mushola Rukun Santoso, 2, Mushola Riyadul Jannah. Untuk lokasi kedua papan nama akan langsung diletakkan di depan mushola tersebut. Sehingga semuanya bertotal 4 plang yang terdiri dari 2 plang penunjuk arah dan 2 plang papan nama.

Setelah mengindentifikasi jumlah dan lokasi tempat peletakan plang penunjuk arah dan papan nama yang akan kami berikan untuk Desa Purwodadi kamipun melanjutkan menindaklanjuti untuk pembuatannya.

Sesuai informasi yang didapatkan dari Pak Sulis keesokan harinya kami pergi ke bengkel Pak Rudi yang berada tidak jauh dari basecamp utama kami untuk berdiskusi dengan beliau perihal harga,

Gambar 22. Diskusi dengan Pak Rudi terkait Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(20)

ukuran, bahan-bahan yang dibutuhkan, estimasi waktu pembuatan. Ketika semuanya sudah deal setelah itu kami berdiskusi dengan rekan-rekan mahasiswa KKN lainnya. Dan kami setuju untuk memberikan DP (Uang Muka) pembuatannya terlebih dahulu. Ketika kami ingin memberikan uang yang telah disiapkan beliau menolaknya dengan beralasan “karena ini semua (plang penunjuk arah dan papan nama mushola) untuk Desa Purwodadi tempat kami tinggal, dan manfaatnya juga akan kembali ke kami maka masalah bayaran itu masalah yang gampang” beliau hanya mau menerima ketika semua pekerjaan sudah rampung terselesaikan.

karena itu dengan kerendahan hati beliau mau membantu kami dan kami merasa sangat terbantu dengan kebaikan beliau.

Pak Rudi mengajak kami untuk berbelanja langsung kebutuhan-kebutuhan pembuatan plang agar kami dapat mengetahui harga dan kualitas barang yang kami inginkan sehingga juga bisa menyesuaikan budget yang tersedia. Kamipun membuat kesepakatan jadwal untuk berbelanja bersama.

Keesokan harinya beliau datang dengan mobil pick up nya untuk menjemput kami.

Sesampainya kami di tempat bernama Angkasa Gal Valum berlokasi di Jalan Raya Donomulyo yang menjual berbagai jenis besi termasuk besi untuk pembuatan plang penunjuk arah dan papan nama mushola yang tiap harganya sendiri menyesuaikan ukuran, ketebalan dan kualitas setiap besinya. Kami sempat kebingungan untuk memilih sehingga kami bertanya kepada Pak Rudi besi yang umumnya digunakan untuk pembuatan plang penunjuk arah dan papan nama mushola. Setelah itu beliau menyarankan beberapa jenis besi dan setelah diskusi singkat dan menghitung total harganya kamipun setuju untuk memilih besi yang kualitasnya pertengahan yaitu tidak terlalu buruk tapi juga tidak terlalu baik sehingga harganya masih dapat kami sanggupi. Setelah membayar maka semua bahan besi diangkat pick up Pak Rudi untuk dibawa ke bengkel

Gambar 23. Pembelian Kebutuhan Pembuatan Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(21)

beliau untuk diolah menjadi plang penunjuk arah dan papan nama mushola. Namun beliau menjelaskan bahwa beliau hanya bisa mengolah plangnya saja adapun tulisannya beliau tidak bisa karena bukan merupakan keahlian beliau. Oleh karena itu kami sepakat untuk menyelesaikan bagian tulisan plang dan papan nama bersama-sama oleh mahasiswa di basecamp utama.

Setelah ukuran, jumlah dan warna telah ditetapkan maka Team Mahasiswa KKN dari Divisi Publikasi dan Dokumentasi (Pubdok) mulai mendesain untuk plang penunjuk arah dan papan nama mushola ini agar kami memiliki gambaran hasil akhir dan juga agar memudahkan kami saat proses pembuatannya nanti.

Jika tulisannya sudah selesai dan semua plang dan papan nama sudah terpasang maka kami akan mengabarkan ke Pak Rudi agar penyelesaian proses terakhir (finisihing) dengan dipernis agar tulisannya terlindungi dan awet tahan lama.

Singkat cerita akhirnya kami dapat menyelesaikan tulisan untuk plang penunjuk arah

& papan nama mushola dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti selotip kertas, cutter, penggaris, kertas, pulpen & pensil dan pewarnaanya menggunakan pilok yang telah kami beli sebelumnya. Semuanya hanyalah bermodalkan video pembuatan plang

Gambar 25. Proses Pembuatan Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 24. Proses Desain Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(22)

yang kami tonton dari YouTube. Mahasiswa KKN saling bersinergi turut membantu dalam pembuatan tulisan ini bukan hanya dari divisi sosial namun juga dari divisi pendidikan, kesehatan, dan lainnya agar pengerjaan dapat cepat diselesaikan. Kami menyelesaikan penulisan tersebut selama kurang lebih 2 pekan di pekan ketiga dan pekan keempat atau pekan-pekan terakhir KKN sehingga sangat dekat dengan waktu kepulangan KKN. Semua yang diselesaikan berjumlah 4 yaitu 1 plang penunjuk arah untuk sekolah dan 1 plang penunjuk arah untuk masjid serta 2 papan nama untuk mushola.

Agar memaksimalkan waktu KKN maka kami langsung memulai dengan memasang plang penunjuk arah untuk masjid basecamp KKN kami di Desa Purwodadi yaitu Masjid Imam Hasan Al-Bashri. Proses pemasangan kami langsung dibantu oleh jamaah Masjid Imam Hasan Al-Bashri yang bernama Pak Sumari beliau juga mantan ketua RT.09 Dusun Purworejo Kidul. Kami membeli semen yang nanti akan digunakan untuk pondasi plang penunjuk arah. Kami beramai-ramai membawa plang kelokasi yang sudah kami survei sebelumnya sebagai lokasi yang sesuai untuk pemasangan plang penunjuk arah yang berada di seberang jalan. Dan kemudian bersama-sama memasang plang penunjuk arah untuk Masjid Imam Hasan Al-Bashri yang kami harapkan akan dapat membantu para pengendara yang melalui tempat tersebut dalam mencari tempat ibadah.

Untuk pemasangan plang penunjuk arah bagi SD Negeri 1 Purwodadi dan SD Negeri 3 Purwodadi Pak Sumari menyarankan kami untuk meminta izin kepada Pak RT tempat lokasi pemasangan plang. Kamipun langsung menuju kerumah beliau dan meminta izin. Beliaupun mengizinkan dan juga menyarankan lokasi-lokasi yang sesuai untuk pemasangan dengan berbagai alasan agar bisa kami pertimbangkan. Ketika kami sudah bersepakat terkait lokasinya maka keesokan harinya kami langsung mengeksekusi terkait pemasangan, tidak lupa kami juga mengundang Pak Edi selaku salah satu guru SD Negeri 1 Purwodadi

Gambar 26. Diskusi dengan Pak RT di Wilayah Pemasangan Plang Penunjuk Arah (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

(23)

agar dapat melihat langsung pemasangan plang penunjuk arah ini. Maka semuanya saling bersinergi ini baik dari mahasiswa KKN, warga setempat, Pak RT dan juga Pak Edi turut membantu dalam pemasangan plang penunjuk arah ini. Saat proses pemasangan maka mahasiswa KKN Divisi Publikasi dan Dokumentasi mengirimkan foto dan video sebagai laporan kepada pihak sekolah khususnya kepada Ibu Lilik selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi. Beliaupun sangat mengapresiasi dengan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan mendoakan atas segala usaha kami sehingga sangat membuat kami Mahasiswa KKN Mafatih 2023 STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya merasa bangga dan juga bahagia.

Adapun terkait 2 papan nama mushola yang telah kami buat yaitu untuk Mushola Riyadul Jannah dan Mushola Rukun Santoso yang lokasinya sama-sama berada di Dusun Tambakrejo dikarenakan keterbatasan waktu KKN maka kami tidak bisa ikut membantu dan langsung menyerahkan kedua papan nama tersebut kepada tiap-tiap ta’mir di mushola tersebut untuk dapat mereka pasang. Kami pun meminta laporan kepada tiap ta’mir berupa dokumentasi saat papan nama mushola tersebut telah terpasang.

Gambar 27. Ucapan Terima Kasih dari Ibu Lilik Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 1 Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(24)

Catatan Refleksi :

Pemberian Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Masjid adalah proker kegiatan sosial untuk memenuhi sarana dan prasarana Desa Purwodadi. Dikarenakan salah satu tanda berkembangnya sebuah desa adalah dengan lengkapnya sarana dan prasarana di desa tersebut. Sehingga Mahasiswa KKN Mafatih Desa Purwodadi ingin turut serta menjadi salah satu pendukung berkembangnya Desa Purwodadi. Kami harapkan semoga plang penunjuk arah dan papan nama mushola ini dapat bermanfaat seluas-luasnya baik bagi masyarakat setempat maupun bagi masyarakat luar.

Pertanyaan Lanjutan:

1. Bagaimana upaya masyarakat Desa Purwodadi untuk memaksimalkan penggunaan plang penunjuk arah dan papan nama masjid agar dapat bermanfaat?

2. Bagaimana upaya masyarakat Desa Purwodadi untuk menjaga plang penunjuk arah dan papan nama masjid tersebut agar tidak cepat rusak?

Gambar 28. Plang Penunjuk Arah dan Papan Nama Mushola yang sudah terpasang (Sumber: Dokumentasi Pribadi & Dokumentasi Kiriman Warga, 2023).

Referensi

Dokumen terkait

10) Peserta didik menjelaskan profil Khalifah Usman bin Affan 11) Peserta didik menjelaskan profi Khalifah Ali bin Abi Thalib. Penutup 1) Guru membuat simpulan tentang materi ajar..

Orang yang membawa kebenaran adalah Muhammad SAWW dan yang dimaksud dengan “orang yang membenarkan” dalam ayat di atas adalah Ali bin Abi Thalib a.s.. Syawāhidut

Di sini, Nabi Muhammad, menurut Wasis, menempuh jalan islah dengan mengutus Ali bin Abi Thalib agar menyelidiki kasus tersebut dan kemudian membawa uang sebagai ganti darah

Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib (RA), seorang sahabat utama Rasulullah Muhammad (SAW) menganjurkan: Ajaklah anak pada usia sejak lahir sampai tujuh tahun

Terlepas dari benar atau tidak adanya hubungan nasab Khalifah Fatimiyah dengan Fatimah binti Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, namun yang jelas Khalifah Fatimiyah merupakan