• Tidak ada hasil yang ditemukan

[Field Note] KKN Terbaru 2023 (Pekan Pertama)

N/A
N/A
Muhammad Rafeli Fakhlipi

Academic year: 2023

Membagikan "[Field Note] KKN Terbaru 2023 (Pekan Pertama)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

FIELDNOTE: PEKAN 1

Nama : Muhammad Rafeli Fakhlipi Topik : Keagamaan

Judul : “Menurunnya Upaya Kristenisasi di Desa Purwodadi”

Informan : Bapak Kardi (Mantan Ketua RT.09 Dusun Purworejo Kidul) Bapak Santoso (Kepala Dusun Tambakrejo)

Bapak Joko (Kepala Dusun Purworejo Kidul)

Bapak Zainuddin (Ketua RW. 02 Dusun Purworejo Kidul) Lokasi : Desa Purwodadi, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang

Sesampainya kami di Masjid Imam Hasan Al-Bashri yang difungsikan sebagai (basecamp) utama Kelompok KKN yang berlokasi di Desa Purwodadi, Dusun Purworejo Kidul, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang. Dari 4 Kelompok KKN yang tersebar di Kabupaten Malang bagian selatan kelompok KKN Desa Purwodadi menjadi satu-satunya kelompok KKN Mafatih STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya yang dibagi menjadi 2 Dusun yaitu : 1. Dusun Purworejo Kidul (Masjid Imam Hasan Al-Bashri) berjumlah 14 orang mahasiswa dan 2. Dusun Tambakrejo (rumah Mbah Lejar yang berada dekat dengan Masjid Fima’hadisolikhin) berjumlah 10 orang mahasiswa. Pembagian ini tidak lain bertujuan agar kegiatan KKN yang kami laksanakan ini lebih merata dalam memberikan manfaat kepada masyarakat.

(2)

Kemudian kamipun segera menyesuaikan diri dengan lingkungan serta membaur dengan masyarakat sekitar. Setelah melakukan observasi kami menemukan satu hal yang membuat kami tertarik bahwasanya terdapat rumah ibadah Umat Katolik yang berlokasi tidak terlalu jauh dari basecamp utama kami Masjid Imam Hasan Al-Bashri yang hanya berjarak sekitar 900 meter ke utara terdapat Gereja Katolik St. Paulus yang menjadi salah satu dari 2 Gereja Katolik yang terdapat di Desa Purwodadi selain Gereja Emanuel yang terletak di Dusun Tambakrejo.

Hal ini merupakan salah satu hal unik yang jarang kita temukan di desa-desa pada umumnya khususnya di Pulau Jawa. Bahwasanya terdapat agama lain selain Islam yang juga ikut hadir disebuah desa. Sehingga di Desa Purwodadi hanya terdapat 2 agama yang dianut warganya yaitu selain Agama Islam juga terdapat Agama Katolik. Hal ini diperkuat dengan adanya kuburan khusus Umat Katolik di Desa Purwodadi yang terletak sekitar 300 meter tidak jauh dari Simpang Lima Jalur Lintas Selatan (JLS) Desa Purwodadi. Kuburan Katolik ini dibagi menjadi dua bagian yaitu wilayah utara kuburan diperuntukan bagi Umat Katolik yang tinggal di Purworejo Kidul sementara bagian selatan kuburan diperuntukan bagi Umat Katolik yang tinggal di Dusun Tambakrejo.

Gambar 1. Gereja St. Paulus di Dusun Purworejo Kidul (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 2. Kuburan Umat Katolik di Desa Purwodadi (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(3)

Terkait sejarah dari upaya kristenisasi di Desa Purwodadi kami mendapatkan saran untuk mewawancarai Pak Kardi sebagai informan, dikarenakan beliau merupakan salah satu tokoh masyarakat yang dianggap mengetahui seluk beluk sejarah Desa Purwodadi. Beliau juga merupakan mantan Ketua RT.09 di Dusun Purworejo Kidul. Bersyukurnya beliau termasuk jamaah tetap Masjid yang kami tempati yaitu Masjid Imam Hasan Al-Bashri sehingga kami mengatur waktu untuk bisa mewawancarai beliau. Akhirnya kami dapat berbincang dengan beliau disela-sela antara sholat magrib dan isya di pelataran Masjid yang juga ditemani dengan warga setempat lainnya. Informasi yang didapat dari beliau bahwasanya ternyata upaya Kristenisasi ini sudah berlangsung dari sekian lama bahkan sebelum beliau lahir yang mencapai puncaknya pada tahun 1970an, berikut beberapa faktor yang diungkapkan beliau sehingga membuat upaya kristenisasi saat itu mencapai masa puncak kejayaannya :

1. Saat itu upaya kristenisasi dipimpin oleh seorang Romo (panggikan khusus kepada Imam Umat Katolik) yang datang langsung dari Negeri Belanda bernama Romo GJA Lohuis O.Carm yang mulai berdakwah dari sekitar tahun 1970-1975an kemudian dilanjutkan oleh Romo H.F. Demmer O.Carm dari tahun 1980an yang berpusat di Gereja Katolik Maria Ratu Damai Paroki Purworejo Keuskupan Malang. Hal ini membuat Ajaran Katolik memiliki popularitas yang tinggi serta mendapat perhatian yang lebih oleh masyarakat Desa Purwodadi.

2. Dikarenakan dipimpin langsung oleh Romo asing maka mereka mendapatkan kucuran dana yang banyak dari pusat sehingga dapat memberikan bantuan-bantuan kepada masyarakat Kecamatan Donomulyo tidak luput masyarakat Desa Purwodadi. Mereka berdakwah dengan memberikan bantuan berupa sembako dan bantuan-bantuan lainnya agar masyarakat dapat mengikuti ajaran Katolik sehingga

Gambar 3. Wawancara dengan Pak Kardi Selaku Tokoh Masyarakat dan Mantan RT.09 Purworejo Kidul (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(4)

banyak masyarakat Desa Purwodadi yang beragama Islam yang murtad dengan dibaptis oleh mereka.

3. Selain aktif dalam hal sosial mereka juga menaruh perhatian lebih

kepada dunia

pendidikan sehingga dibangunlah SDK Katolik St. Yohanes oleh Yayasan Karmel di Dusun Purworejo Wetan yang mulai berdiri dari tahun 01 Agustus 1957 yang menjadikannya sekolah dasar pertama yang ada di Desa Purwodadi. Sehingga banyak anak-anak kaum muslimin yang juga ikut menjadi siswa disini. Bahkan Pak Kardi selaku informan kami merupakan salah satu alumni dari SD Katolik ini.

4. Saat itu Umat Islam sangat kurang dalam pembinaan. Menyebabkan Umat Islam dilepas bebaskan begitu saja tanpa ada bimbingan dan pengawasan. Para Tokoh Umat Islam saat itu juga sangat sedikit. Sehingga tidak ada yang dapat memberikan pembinaan dengan menjaga serta menguatkan keimanan Umat Islam di Desa Purwodadi kala itu.

Dari kisah yang kami terima sebelum khususnya saat Pembekalan KKN bahwa Malang bagian selatan memang terkenal dengan lokasi maraknya upaya Kristenisasi dari para misionaris, tidak terlepas desa yang kami tinggali saat ini yaitu Desa Purwodadi sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2023.

Gambar 4. SDK Katolik St. Yohanes di Desa Purwodadi (Sumber:

Dokumentasi Pribadi, 2023).

(5)

Kamipun menelusuri hal ini agar mendapatkan informasi yang lebih dalam dengan mewawancarai beberapa tokoh masyarakat lainnya khususnya Kepala Dusun yang terdapat gereja diwilayahnya yaitu Kepala Dusun Purworejo Kidul dan Kepala Dusun Tambakrejo terkait Upaya Kristenisasi di Desa Purwodadi. Dari hasil wawancara ditemukan bahwa memang benar salah satu cara ampuh penyebaran agama Katolik ini adalah dengan memberikan bantuan kepada warga setempat berupa sembako dan bantuan lainnya. Faktor yang membuat cara ini efektif saat itu adalah karena warga setempat sedang mengalami krisis pangan. Sehingga warga rela melepas keimanannya hanya dengan bantuan tersebut. Berdasakan hal ini kita dapat ketahui bahwa kepercayaan mereka bukanlah murni berdasarkan keimanan tapi dikarenakan suatu hal material. Dari kisah ini juga menyadarkan kita sebagai Umat Islam tentang keperdulian. Disaat saudara-saudara seiman kita membutuhkan, dimanakah keberadaan kita untuk dapat membantu mereka?. Ini harus menjadi perhatian penting bagi Umat Islam dimanapun berada.

Namun upaya Kristenisasi di masa sekarang tidaklah segencar masa dahulu yang dimana persebaran agama Katolik di Desa Purwodadi sekarang kebanyakan hanyalah berdasarkan turun temurun keluarga yang memang sudah beragama Katolik. Sehingga saat ini tidak ditemukan upaya mendakwahkan Agama Katolik dari para misionaris dikalangan masyarakat Desa Purwodadi. Bahkan ada beberapa dari mereka yang memeluk agama Islam dikarenakan faktor pernikahan. Adapun mayoritas masyarakat Desa Purwodadi beragama Islam, hanya 0,01 Persen yang beragama Katolik.

Sehingga berdasarkan informasi yang kami dapat terdapat beberapa faktor yang membuat menurunnya upaya kristenisasi di Desa Purwodadi yaitu :

1. Tidak ada upaya untuk mendakwahkan ajaran Katolik seperti dulu sehingga ajaran Katolik tidak tersebar di Desa Purwodadi.

Gambar 5. Wawancara dengan Pak Santoso selaku Kepala Dusun Tambakrejo (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(6)

2. Tidak ada kontrol dari pusat kepada Umat Katolik di Desa Purwodadi serta tidak adanya lagi tokoh katolik layaknya Romo Louis & Romo Demmer dari Belanda yang dapat menaikkaan perhatian masyarakat kepada ajaran Katolik.

3. Sudah terdapat banyak sekolah yang tidak dari Yayasan Katolik di Desa Purwodadi. Sekarang sudah terdapat 4 SD Negeri di Desa Purwodadi sehingga umat Islam di Desa Purwodadi bisa memilih menyekolahkan anak mereka di sekolah lain. Bahkan menurut informasi yang kami peroleh dari pihak SD Negeri 1 bahwa ada beberapa siswa mereka yang rumahnya dekat dengan SD Kristen St.

Yohanes namun orang tua mereka rela memilih sekolah yang lebih jauh agar menjaga keimanan anak-anak mereka.

4. Pembinaan Umat Islam yang sudah kuat. Sudah terdapat banyak tokoh agama islam yang bisa membimbing umat di Desa Purwodadi sehingga Umat sudah kuat dalam keimanan mereka.

Dari wawancara dengan Pak Santoso yang sudah menjabat sebagai Kepala Dusun Tambakrejo dari tahun 2009 beliau menuturkan bahwa hanya terdapat kira-kira 40 Kepala Keluarga (KK) yang beragama Katolik tersebar diberbagai RT yang merupakan warga asli dusun tersebut. Dengan jumlah tersebut menjadikan Dusun Tambakrejo adalah titik populasi Umat Katolik terbesar di Desa Purwodadi. Pekerjaan mereka tidak ada bedanya layaknya warga yang lain, tidak ada perbedaan khusus yang signifikan.

(7)

Kami juga menanyakan terkait sejarah pembangunan Gereja Emanuel yang berlokasi di dusun tersebut. Gereja ini sudah ada sejak tahun 2000an dari hasil tanah wakaf yang juga merupakan Orang Katolik di dusun tersebut ungkap beliau. Gereja ini lebih dahulu dibangun dibandingkan Gereja St.Paulus di Purworejo Kidul yang menjadikannya Gereja Pertama yang dibangun di Desa Purwodadi. Orang-orang yang Meramaikan Gereja tersebut adalah Umat Katolik di Dusun Tambakrejo. Para Umat Katolik di dusun tersebut biasanya meramaikan gereja setiap malam senin dalam sepekan.

Keesokan harinya kami melanjutkan dengan mewawancarai Pak Joko yang sudah menjabat sebagai Kepala Dusun Purworejo Kidul dari tahun 2017.

Kamipun menanyakan titik lokasi bertemu untuk melakukan wawancara dan beliau mengajak kami untuk kerumah Pak RW.02 yang merupakan teman baik beliau sehingga kami juga mewawancarainya sekalian karena dengan banyaknya informan akan memudahkan kami sehingga membuat data kami semakin kaya. Pertama kami bertanya perihal jumlah Kepala Keluarga (KK) yang beragama Katolik di Dusun Purworejo Kidul. Pak Joko menuturkan bahwa warganya yang beragama Katolik berjumlah sekitar 20an Kepala Keluarga (KK) yang terpusat di RT.08 berada disekitar Gereja St.Paulus.

Selanjutnya kami menanyakan perihal hubungan Umat Muslim dan Umat Katolik di

Gambar 6. Gereja Emanuel di Dusun Tambakrejo (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

Gambar 7. Wawancara dengan Pak Joko selaku Kepala Dusun Purworejo Kidul dan Pak Zainuddin selaku Ketua RW.02 (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

(8)

dusun tersebut. Dan menurut pernyataan beliau berdua bahwa hubungan masing-masing baik- baik saja dan selama ini tidak pernah terjadi gesekan antar umat beragama. Terbukti disaat ada kegiatan sosial desa seperti kerja bakti semua warga ikut serta baik dari kalangan Umat Islam maupun Umat Katolik. Saat Pak Joko selaku Kasun meminta iuran untuk pembelian tanah makam di Dusun Purworejo Kidul Para Umat Katolikpun juga ikut memberikan uang mereka padahal mereka tidak memakai tanah tersebut. Dikarenakan mereka sudah mempunyai tanah makam khusus seperti yang sudah kami informasikan di awal.

Para Umat Katolik di Desa Purwodadi baik yang berada di Dusun Tambakrejo maupun Dusun Purworejo Kidul biasanya melakukan ibadah dengan berkumpul dari rumah kerumah seperti layaknya acara yasinan di kalangan Umat Islam sehingga mereka tidak mesti harus beribadah di Gereja. Oleh karena itu gereja terlihat sepi kecuali hanya diwaktu-waktu tertentu.

Catatan Refleksi:

Dengan Menurunnya Upaya Kristenisasi, Maka harapan agar Umat Islam di Desa Purwodadi selalu berpegang teguh dengan ajarannya dengan memberikan perhatian lebih terhadap agamanya sehingga tidak menjadi Islam KTP. Walaupun begitu tetap bermuamalah dengan baik kepada Warga Desa Purwodadi yang beragama Katolik.

Pertanyaan Lanjutan:

1. Bagaimana upaya masyarakat untuk menjaga hubungan baik antara umat Muslim dan Katolik di Desa Purwodadi?

2. Bagaimana upaya masyarakat untuk mempertahankan keimanan umat Islam di Desa Purwodadi?

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang membawa kebenaran adalah Muhammad SAWW dan yang dimaksud dengan “orang yang membenarkan” dalam ayat di atas adalah Ali bin Abi Thalib a.s.. Syawāhidut

muncul pertentangan dari kalangan Islam Sunni dengan mengatakan bahwa penunjukan atau wasiat Nabi Muhammad terhadap Ali bin Abi Thalib untuk menjadi pemimpin sepeninggalan..

Di sini, Nabi Muhammad, menurut Wasis, menempuh jalan islah dengan mengutus Ali bin Abi Thalib agar menyelidiki kasus tersebut dan kemudian membawa uang sebagai ganti darah

Menurut Sayyidina Ali bin Abi Thalib (RA), seorang sahabat utama Rasulullah Muhammad (SAW) menganjurkan: Ajaklah anak pada usia sejak lahir sampai tujuh tahun

Terlepas dari benar atau tidak adanya hubungan nasab Khalifah Fatimiyah dengan Fatimah binti Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, namun yang jelas Khalifah Fatimiyah merupakan

This study aims to identify vocal errors in the use of pauses in Arabic by semester I students majoring in Arabic language education Islamic University Ali bin Abi Thalib Surabaya. And the method used is a qualitative one, namely descriptive analysis, which explains the data and summarizes it in words. Data collection tool uses a test by reading the text. The process was carried out with free listening-speaking techniques, writing techniques and recording techniques using a voice recorder. The results of this study indicate that there are three mistakes that are often made by students when using pauses in Arabic, namely that first, students read texts with pauses but do not read in a high tone before pauses (52.4%). Second, students read the text with pauses but not at the proper pauses (33.3%). Third, there was no pause at all in students' pronunciation while reading the text (14.3%). The results of this study provide an overview of phonological errors in the use of pauses in Arabic so that they can be used as a reference for evaluation in learning

Mengenai akhlak Nabi Muhammad SAW,sebagaimana digambarkan menantunya, Ali bin Abi Thalib, adalah beliau tidak keras, tidak kasar, tidak suka mencela dan tidak berlebihan menyanjung