• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKIBAT HUKUM JIKA DOKTER MENOLAK MELAKSANAKAN PERINTAH JAKSA UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI PIDANA TAMBAHAN KEBIRI KIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "AKIBAT HUKUM JIKA DOKTER MENOLAK MELAKSANAKAN PERINTAH JAKSA UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI PIDANA TAMBAHAN KEBIRI KIMIA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

AKIBAT HUKUM JIKA DOKTER MENOLAK MELAKSANAKAN PERINTAH JAKSA UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI PIDANA

TAMBAHAN KEBIRI KIMIA

TESIS

Diajukan Untuk Mencapai Gelar Magister Ilmu Hukum

Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana

ABDUL RAHMAN NIM: 322020023

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

2022

(2)

ii

Lembar Persetujuan

AKIBAT HUKUM JIKA DOKTER MENOLAK MELAKSANAKAN PERINTAH JAKSA UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI PIDANA

TAMBAHAN KEBIRI KIMIA

Diajukan Untuk Gelar Magister Hukum

Abdul Rahman NIM : 322020023

Telah disetujui untuk diuji pada tanggal 04 November 2022

Pembimbing I

Dr. M. Haryanto, S.H., M.Hum.

(3)

iii

Lembar Pengesahan

AKIBAT HUKUM JIKA DOKTER MENOLAK MELAKSANAKAN PERINTAH JAKSA UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI PIDANA

TAMBAHAN KEBIRI KIMIA

Abdul Rahman NIM : 322020023

Program Studi Magister Ilmu Hukum

Penguji I Penguji II

Dr. M. Haryanto,SH.,M.Hum. Dr. Christina Maya Indah,SH.,M.Hum Penguji III Penguji IV

Dr. Jeferson Kameo,SH.,LLM. Yafet Yosafet W R,SH.,Msi,LLM.,Ph.D

Diuji pada tanggal 4 November 2022 Mengesahkan,

Ketua Program Studi Ilmu Hukum,

Dr. Tri Budiyono, SH., M.Hum

(4)

iv

Lembar Pernyataan Orisinalitas Tesis

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Abdul Rahman NPM : 322020023

Judul Tesis : Akibat Hukum Jika Dokter Menolak Melaksanakan Perintah Jaksa Untuk Melaksanakan Eksekusi Pidana Tambahan Kebiri Kimia

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa dalam menulis Tesis yang berjudul: “Akibat Hukum Jika Dokter Menolak Melaksanakan Perintah Jaksa Untuk Melaksanakan Eksekusi Pidana Tambahan Kebiri Kimia”, tidak melakukan tindakan plagiasi atau mengambil alih sebagian atau seluruh karya tulis orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.

Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, saya bersedia dicabut hak saya sebagai lulusan Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum UKSW atau dicabut gelar yang telah diberikan serta akibat hukum lainnya.

Demikian pernyataan ini dibuat tanpa paksaan dari pihak manapun.

Salatiga, 04 November 2022 Penulis,

Abdul Rahman

(5)

v MOTTO

"Ilmu itu ada dua macam, pertama apa yang diserap dan yang didengar.

Kedua, yang didengar tidak akan memberikan manfaat jika tidak diserap."

Ali bin Abi Thalib.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini, berbentuk tesis. Namun disadari bahwa segala kekurangan dan tantangan menjadi bagian yang tidak terlepas dari awal penulisan sehingga tesis ini bisa diselesaikan. Dengan demikian penulis berharap bahwa dengan adanya tesis ini hendaknya menjadi bagian dari lompatan awal dalam menjalani dunia keilmuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi ujian sidang kesarjanaan pada Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana dengan judul “AKIBAT HUKUM JIKA DOKTER MENOLAK MELAKSANAKAN PERINTAH JAKSA UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI PIDANA TAMBAHAN KEBIRI KIMIA”.

Terimakasih penulis menghaturkan kepada kedua Orang Tua, Istri dan Anak-anak penulis yang tiada lelah mendoakan, memotivasi penulis sehingga bisa seperti sekarang itu tidak terlepas dari keringat dan perjuangan kedua Orang

(7)

vii

Tua, Istri dan Anak-anak penulis, kemudian kepada Bapak Dr. M. Haryanto, S.H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan membimbing dan mengarahkan penulisan tesis ini dan para pihak yang turut membantu terlaksananya penulisan tesis ini, yaitu keluarga dan seluruh civitas akademik Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana, pada kesempatan kali ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT, karena berkat rahmat, hidayah dan pertolongannya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.

2. Kedua Orang Tua tercinta (Alm. Bapak dan Ibu), yang telah membesarkan, mendidik dan selalu mendoakan penulis serta memotifasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

3. Istri dan kedua Anak-anak penulis yang selalu mendoakan penulis serta memotifasi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Prof. Teguh Prasetyo, S.H., M.Si, selaku Dekan Fakultas Hukum Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.

5. Bapak Dr. Tri Budiyono, S.H., M.Hum, selaku Ketua Program Studi Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.

(8)

viii

6. Bapak Dr. M. Haryanto, S.H., M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang dengan sabar telah membimbing penulis dalam penyelesaian tesis ini.

7. Para Dosen Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana yang telah memberikan ilmu yang luar biasa kepada penulis dalam perkuliahan maupun diskusi-diskusi dalam pengembangan ilmu penulis selama menempuh pendidikan di Program Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana.

8. Segenap seluruh Bapak/Ibu Staf administrasi akademik Program Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana yang dengan bantuan pelayanannya sehingga penulis menyelesaikan studi dengan baik.

9. Keluarga Besar Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur, yang selama ini memberikan motifasi selama penulis menyelesaikan tesis ini.

10. Kepada Bapak H. Abdul Rahman, S.H, Bapak Ridwan S. Angsar, S.H., M.H. (selaku Kajari Kab. Kupang), Bapak Teldy, yang telah membantu penulis secara materil maupun moral serta memberikan motifasi selama penulis menyelesaikan tesis ini.

11. Bapak Anton M. Londa, S.H., M.Hum (selaku Kajari Kaimana), yang selama ini memberikan motifasi selama penulis menyelesaikan tesis ini.

12. Saudaraku George Maknofa, S.H. yang selalu membantu, mendampingi, memotivasi dan mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

(9)

ix

13. Teman-teman seperjuangan Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana serta semua pihak yang telah memberikan semangat, motivasi, dan membantu penulis yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini.

Penulis tidak dapat membalas apapun atas kebaikan beliau semua, penulis hanya mampu mendoakan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya bagi kita semua. Terimakasih untuk bantuannya selama ini, semoga dapat menjadi amal baik yang diridhoi Allah SWT.

Salatiga, 4 November 2022

Abdul Rahman

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………..………..

LEMBAR PERSETUJUAN ………... ii

LEMBAR PENGESAHAN ……… iii

ORIGINALITAS PENULISAN ……… iv

KATA PENGANTAR ……… vi

MOTTO ……….. v

DAFTAR ISI ……….. x

ABSTRAK ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN ………. 1

A Latar Belakang ………... 1

B Rumusan Masalah ………. 7

C Tujuan ………... 8

D Manfaat Penelitian ………... 8

E Metode Penelitian ………... 9

BAB II LANDASAN TEORI ………... 14

A Eksekusi ………... 14

1 Pengertian eksekusi ………... 14

2 Pelaksanaan Hukuman Pidana Mati, Penjara dan Pidana Tambahan ………... 17

a Pelaksanaan Hukuman Pidana Mati ……… 17

b Pelaksanaan Hukuman Penjara dan Kurungan ……... 19

c Pelaksanaan Hukuman Pidana Denda dan Ganti Kerugian……… 20 d Pejabat eksekutor di bidang Pidana ………... 21

(11)

xi

e Eksekutor Pidana Tambahan ………... 22 f Eksekusi Pidana Tambahan Kebiri Kimia ………... 23 B Petugas Yang Memiliki Kompetensi Melaksanakan Kebiri

Kimia .

25

1 Hak-Hak Dokter ………... 26 2 Kewajiban Dokter ………... 28 C Tinjauan Tentang Kebiri ………... 31 D Kedudukan Kode Etik Dalam Tata Urutan Peraturan Perundang-

Undangan (Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012) ………….. 38 E Teori Obstruction Of Justice ………... 42 BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA ………... 46 A Hasil Penelitian ………... 46

1 Putusan Pengadilan dalam Perkara Pidana Nomor : 69 / Pid.Sus / 2019 / PN. Mjk An. Terdakwa Muh. Aris Bin Syukur ...

46

a Dakwaan Jaksa ………... 46 b Putusan Pengadilan PN Mojokerto ……… 48 2 Tahapan eksekusi atas Putusan Pengadilan dalam Perkara

Pidana Nomor : 69 / Pid.Sus / 2019 / PN. Mjk An.

Terdakwa Muh. Aris Bin Syukur ……… 49 3 Upaya Jaksa Eksekutor dalam mengatasi dokter yang tidak

melaksanakan eksekusi kebiri kimia ……….. 53 B Analisis Konsekuensi Hukum Terhadap Dokter Yang Menolak

Melaksanakan Putusan Pidana Kebiri ………. 54 BAB IV PENUTUP …………... 82 A Kesimpulan ………... 82

(12)

xii

B Saran ………... 82 DAFTAR PUSTAKA ………... 84

(13)

xiii ABSTRAK

Meningkatnya kejahatan kekerasan seksual terhadap anak telah membuat Pemerintah Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Hukuman Kebiri sebagai pidana tambahan, menjadi Undang Undang Nomor 17 Tahun 2016. Sejak dikeluarkannya Undang Undang Nomor 17 Tahun 2016, telah ada pelaku yang dihukum pidana tambahan kebiri kimia, salah satu terdakwa yang dihukum pidana kebiri adalah Muh. Aris Bin Syukur. Namun timbul permasalahan hukum ketika dokter sebagai pelaksana tindakan kebiri kimia dengan alasan dokter tidak bersedia mengeksekusi hukuman kebiri kimia kepada pelaku kekerasan seksual dikarenakan melanggar Sumpah dan Etika Kedokteran. Apabila perbuatan dokter yang menolak melaksanakan perintah Jaksa untuk melakukan tindakan kebiri kimia terhadap terpidana yang dihukum pidana tambahan kebiri kimia, memenuhi unsur-unsur obyektif dan subyektif dari Pasal 216 ayat (1) KUHP khususnya untuk unsur “dengan sengaja tidak menurut perintah atau permintaan yang dilakukan menurut undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusur atau memeriksa tindak pidana”, dan oleh karena itu dapat dijatuhi sanksi pidana sebagaimana diancamkan dalam Pasal tersebut.

Kata kunci : Hukuman Kebiri, Kode Etik Kedokteran, Eksekusi Pidana Kebiri Kimia.

(14)

xiv ABSTRACT

The increase in crimes of sexual violence against children has made the Indonesian Government stipulate Government Regulation in Lieu of Law Number 1 of 2016 concerning the Castration Punishment as an additional crime, becoming Law Number 17 of 2016. Since the issuance of Law Number 17 of 2016, there have been perpetrators who have been convicted of criminal acts of violence against children. In addition to chemical castration, one of the defendants who was sentenced to castration was Muh. Aris Bin Syukur.

However, legal problems arise when doctors are the executor of chemical castration on the grounds that doctors are not willing to execute chemical castration sentences to perpetrators of sexual violence due to violating the Oath and Medical Ethics. If the act of a doctor who refuses to carry out the Prosecutor's order to perform chemical castration against a convict who is sentenced to additional criminal castration, fulfills the objective and subjective elements of Article 216 paragraph (1) of the Criminal Code, especially for the element "deliberately not according to the order or request made according to the law by an official whose job is to supervise something, or by an official based on his duties, as well as those who are authorized to investigate or examine criminal acts”, and therefore can be subject to criminal sanctions as threatened in the article.

Keywords : Castration Punishment, Medical Code of Ethics, Chemical Castration Criminal Execution

Referensi

Dokumen terkait

Irwan Setyawan menyatakan bahwa pada umumnya masyarakat dan juga korban salah tangkap itu sendiri tidak mengetahui adanya ganti kerugian dari negara apabila dikenakan

prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat. untuk mempelajari sesuatu. Memahami kebutuhan anak

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-MU peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Analisa Pertumbuhan

d. Dokumen Kualifikasi dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, apabila dalam Evaluasi Kualifikasi tidak memenuhi kelengkapan Dokumen Kualifikasi dan pemenuhan persyaratan

Saat Pemilu 2004 lalu, ujar dia, pemilih Amien Rais yang pada waktu itu merupakan ketua umum PAN hanya empat juta orang apalagi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dien Syamsudin berada

Hasil program vucer ini adalah (1) penambahan alat pengering sederhana sebanyak 2 buah meningkatkan kapasitas produksi menjadi 5 kali kapasitas produksi semula dan

Hasil pengamatan kualitas semen ayam bangkok untuk seluruh peubah yang diamati tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadap ketiga frekuensi penampungan (P>0,05). Penampungan

Berdasarkan hasil Pelelangan Rangka Atap dan Penutup Atap Koridor Program Pengadaan, Peningkat an Sarana dan Prasarana RS/RSJ/RS Paru-Paru/RS Mata RSUD Bangkinang APBD