• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Sutabri (2012) sistem adalah sebagai berikut:

“Sebagai sekelompok unsur-unsur yang erat hubunganya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

(Herlina dan Rasyid, 2016:42)

Menurut Mujahidin dan putra (2010) sistem adalah sebagai berikut:

“Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling interaksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu”.

(Herlina dan Rasyid, 2016:42)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling terhubung untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang terorganisir.

2.2 Pengertian Informasi

Informasi menurut Rosmila, Dkk adalah sebagai berikut:

“Informasi merupakan data atau fakta yang diproses sedemikian rupa, sehingga berubah bentuknya menjadi informasi.”

(Widarma dan Rahmawan, 2018:37)

Menurut Jogiyanto (2005) Informasi adalah sebagai berikut:

“Kumpulan data yang relavan dan mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian atau kegiatan-kegiatan”.

(Herlina dan Rasyid, 2016:42

Menurut Sutabri (2012) Informasi adalah sebagai berikut:

“Informasi sebagai data yang telah diklasifikasi atau interprestasi untuk digunakan dalam proses proses pengambilan keputusan”.

(Herlina dan Rasyid, 2016:42)

(2)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian informasi adalah sekumpulan data yang telah diolah dan sudah dapat digunakan bagi penerimanya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi menurut Khairullah, Dkk adalah Sebagai berikut:

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak-pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

(Widarma dan Rahmawan, 2018:37)

Sistem Informasi menurut Nurlela (2013) adalah sebagai berikut:

“Sistem yang menyediakan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerima”.

(Herlina dan Rasyid, 2016:43)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian sistem informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang dirangkai untuk mengelolah data agar dapat menghasilkan sebuah informasi yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi penerimanya.

2.4 Penyewaan

Penyewaan menurut L Fitriani (2016) adalah sebagai berikut:

“Pengertian sewa menurut kamus besar bahasa Indonesia (departemen pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia.2001) adalah pemakaian sesuatu dengan membayar uang sewa, uang yang dibayarkan karena memakai atau meminjamkan sesuatu, yang boleh dipakai dengan membayar uang.”

Sedangkan pengertian penyewaan adalah proses, cara, pembuatan menyewa atau menyewakan. Yang dimaksud dengan sewa, yaitu balas jasa atas sewa ruangan dalam keadaan kosong yang dapat ditagih dimuka (pada awal penyewaan) atau dibelakang, sesuai dengan kontrak (perjanjian).

(3)

2.5 Alat Outdoor

Menurut F.Nugraha (2019) Alat outdoor adalah sebagai berikut:

Alat Outdoor Peralatan berkemah adalah peralatan yang dibawa sewaktu akan berkemah. Berbagai peralatan harus disiapkan terlebih dulu agar kemahnya berjalan dengaan baik.Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini.

Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidak semua barang harus dibawa, agar tidak dikira orang akan pindahan rumah. Dibawah ini ada berbagai peralatan kemah untuk kemah lebih dari 1 hari (menginap) dan digunakan pribadi (bukan kelompok).”

Salahsatu alat outdoor yaitu seperti tenda, cerier, sleepingbag, kompor, matras, sepatu gunung, hadlamp dan lain-lain.

2.6 Website

Website menurut Bunafit Nugroho (2004) adalah sebagai berikut:

“Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau bergerak, data animasi, suara, video, dan gabungan dari semuanya, baik bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan hyperlink”.

(Indriyanti dan Laksmiari, 2015:71)

Website secara umum adalah sebuah halaman yang tersedia dalam sebuah server yang diakses menggunakan jaringan internet yang didalamnya berisi bermacam-macam konten dan informasi yang bisa kita dapatkan.

2.7 Sistem Informasi Penyewaan Berbasis Web

Sistem Informasi penyewaan berbasis web yaitu sistem yang memberikan layanan informasi berupa data yang berhubungan dengan penyewaan. Dalam hal ini pelayananan yang diberikan adalah berupa penyimpanan data untuk proses pemesanan, proses transaksi penyewaan dan proes pelayanan dalam memberikan kemudahan kepada calon penyewa.

(4)

2.8 Teori Khusus 2.8.1 Flowmap

Flowmap adalah campuran peta dan flow chart,yang menunjukan pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi lain, seperti jumlah orang dalam migrasi, jumlah barang yang diperdagangkan, atau jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah ke dalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoprasian.

2.8.2 Rational Unified Process (RUP)

Menurt IBM, Rational Unified Process(RUP) adalah sebagai berikut :

“kerangka proses yang menyediakan simulasi sistem terhadap industri unutuk sistem, software, dan implementasi serta manajemen proyek yang efektif. RUP adalah salah satu dari sekian banyak proses yang terdapat dalam Rational Process Library, yang memberikan simulasi terbaik untuk pengembangan atau kebutuhan proyek”.

(Arief Ginanjar DKK, 2019:114)

Menurut Rossa, A S dan M. Shalaluddin (2014) RUP adalah sebagai berikut:

Tabel 2. 1 Flowmaps

(5)

“Merupakan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang dilakuka berulang-ulang (iterative), focus pada arsitektur (architecture-centric), lebih diarahkan berdasarkan penggunaan kasus (use case driven). RUP merupakan proses rekayasa perangkat lunak dengan pendefinisian yang baik (well defined) dan penstrukturan yang baik (well structured)”.

(Fitria dan Widowati, 2017:28)

Mengenai hal ini Fabiyanto, DKK (2019:3889) menjelaskan:

Rational Unified Process adalah sebuah SDLC yang mempunyai sifat iterative dan berpusat pada arsitektur sistem. Pendekatan dengan cara iterative meningkatkan pemahaman terhadap sistem yang akan dibangun dengan cara perbaikan secara berulang. RUP membagi sebuah siklus pengembangan kedalam empat fase yaitu inception, elaboration, construction, dan transition.

Gambar 2. 1 Fase RUP

RUP menggunakan konsep object oriented, dengan setiap aktifitas yang dilalui berfokus kepada pengembangan model analisis design dengan menggunakan Unified Model Language (UML). Dengan output berupa dokumen yang minimal terdiri dari usecase

(6)

diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, object diagram, serta deployment diagram.

Fase-fase RUP sebagai berikut:

5. Fase Inception

Fase ini dimulai dari tahap pengumpulan data, tahap pemodelan proses bisnis yang telah ada terkait proses bisnis yang sedang berjalan, dan tahap business proses improvement digunakan untuk memodelkan proses bisnis usulan berdasarkan proses bisnis yang telah berjalan saat ini.

6. Fase Elaboration

Fase ini diawali dengan tahap Analisis Kebutuhan yang merupakan tahap mendefinisikan kebutuhan pengguna terhadap sistem yang akan dibangun, dan tahap perancangan sistem yang merupakan representasi blueprint sebelum implementasi dilakukan.

7. Fase Construction

Fase ini diawali dengan tahap implementasi yang merupakan tahap realisasi sistem yang sebenarnya, tahap ini lebih fokus menggunakan pendekatan object oriented dan menggunakan bahasa pemprograman Dart. Tahap selanjutnya pengujian yaitu pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang telah didefinisikan sebelumnya.

8. Fase Transition

Fase ini diawali dengan tahap deployment yaitu dilakukan dengan menanamkan sistem yang dibuat pada server yang disediakan oleh pengguna. Tahap selanjutnya User Acceptance Testing (UAT) yaitu digunakan untuk mengetahui bahwa sistem yang dibangun dapat diterima oleh pengguna.

2.8.3 UML (Unified Modeling Language)

Uml adalah struktur atau teknik pemodelan design perancangan sistem berorienti objek, seperti visualisasi, perancangan dan juga pendokumentasian sistem software.

Jenis-jenis Diagram UML sebagai berikut:

(7)

1. Use case Diagram yaitu salah satu jenis diagram yang menggambarkan proses bisnis

2. Activity Diagram yaitu diagram yang memodelkan proses-proses apa saja yang sering terjadi pada sistem

3. Sequence Diagram yaitu diagram yang menggambarkan urutan atau tahapan yang harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use case diagram 4. Conceptual Diagram yaitu diagram yang memodelkan konsep-konsep yang ada

didalam aplikasi

5. Collaboration Diagram yaitu diagram yang memodelkan interaksi antar object 6. State Diagram yaitu diagram yang memodelkan prilaku object didalam sistem 7. Class Diagram yaitu diagram yang memodelkan struktur kelas

8. Object Diagram yaitu diagram yang memodelkan struktur objek

9. Component Diagram yaitu diagram yang memodelkan komponen objek 10. Deployment Diagram yaitu diagram yang memodelkan distribusi aplikasi

2.9 Teori Program 2.9.1 Flutter

Flutter didefinisikan sebagai toolkit UI Google untuk membuat aplikasi cantik yang dikompilasi secara native untuk desktop seluler (Android, iOS) (Linux, Mac, Windows, Google Fuchsia) dan web dari satu basis kode. Versi pertama Flutter dikenal sebagai Sky, hanya berjalan di sistem operasi Android, diperkenalkan pada 2015 di Dart Developer Summit Pada 4 Desember 2018, sejak itu Flutter telah meningkat pesat.

Aplikasi Flutter dibuat menggunakan Dart, bahasa pemrograman berorientasi objek sederhana. Ide sentral Flutter berkisar pada widget. Seluruh UI terbuat dari kombinasi widget yang berbeda, yang masing-masing mendefinisikan elemen struktural (seperti tombol atau menu), elemen gaya (seperti font atau skema warna), aspek tata letak (seperti padding), dan seterusnya. Flutter tidak menggunakan widget OEM, tetapi menyediakan widget siap pakai sendiri yang terlihat asli baik untuk aplikasi Android (Desain Material) atau iOS (Cupertino) (Bhagat, 2022:803).

(8)

Dalam hal popularitas, Flutter membuat kemajuan yang baik. Meskipun Flutter telah mencapai pada saat pratinjau rilis 1 diumumkan pada Juni 2018, peringkatnya telah meningkat dan sekarang. Dua tahun kemudian Flutter SDK menempati peringkat atas , mengikuti raksasa seperti Linux, vue dan vscode. Ribuan aplikasi Flutter telah masuk ke Google Play Store, di antaranya aplikasi Alibaba dengan 50 juta pengguna. Selain itu beberapa aplikasi yang dibuat menggunakan Flutter berkerja dengan baik pada halaman web. Beberapa keunggulan Flutter yaitu

(1) Produktivitas tinggi. Karena Flutter adalah lintas platform, Flutter dapat menggunakan basis kode yang sama untuk aplikasi iOS, Android, Web, dan Desktop tentunya pasti dapat menghemat waktu dan sumber daya.

(2) Performa bagus, bahasa pemograman Dart dapat mengkompilasi ke dalam kode asli dan tidak perlu mengakses widget OEM karena Flutter memilikinya sendiri. Flutter adalah satu-satunya SDK seluler yang menyediakan tampilan reaktif tanpa memerlukan jembatan JavaScript (Bhagat, 2022:803). Semua ini berkontribusi pada waktu yang cepat.

(3) Perkembangan yang cepat dan sederhana, salah satu fitur Flutter yang paling dipuji adalah hot reload yang memungkinkan untuk langsung melihat perubahan yang dibuat dalam kode pada emulator, simulator, dan perangkat keras. Dalam waktu kurang dari satu detik, kode yang diubah dimuat ulang saat aplikasi berjalan tanpa perlu memulai ulang.

(4) Flutter mengklaim dalam bahwa pemrograman Dart dengan Flutter sangat mudah sehingga tidak diperlukan pengetahuan pemrograman sebelumnya.

(5) Open-Source, Flutter dan Dart keduanya merupakam open-source dan gratis untuk digunakan, dan menyediakan dokumentasi ekstensif dan dukungan komunitas untuk membantu mengatasi masalah apa pun yang mungkin ditemukan(Faust, 2020:16).

(9)

2.9.2 Firebase

Firebase adalah platform pengembangan yang awalnya dikenal dengan basis data realtime yang pada intinya masih berupa basis data nilai kunci multi-simpul yang dioptimalkan untuk menyinkronkan data. Firebase sangat dihargai karena dapat terus- menerus menyebarkan dan menyinkronkan perubahan antara salinan lokal informasi yang disimpan di mesin pengguna dengan versi yang disimpan di cloud. Firebase menghilangkan banyak tantangan dalam menggabungkan autentikasi, sinkronisasi, dan pemisahan dengan mengubah beberapa versi dan memastikan bit yang tepat sama di seluruh sistem(Kurniawan et al., 2021:13). Saat ini, Firebase adalah bagian utama dari kit alat pengembangan cloud Google. Produk tersebut, yang merupakan puncak dari evolusi selama bertahun-tahun, ditempatkan di pusat penawaran backend-as-a-service seluler dari perusahaan yang dikenal sebagai Firebase, yang diakuisisi Google pada tahun 2014. Firebase awalnya berbentuk database yang tidak terbatas pada satu komputer fisik. Bentuknya yang modern memungkinkannya untuk membagi beban kerja di antara beberapa mesin dengan memisahkan kumpulan data, membuat salinan bitnya, atau keduanya. Firebase memperluas algoritme yang digunakan untuk konsistensi pusat data ke seluruh jaringan dengan memperlakukan data yang disimpan di ponsel atau desktop pengguna sebagai versi lokal dari database besar. Intinya, ponsel atau laptop Anda sekarang menjadi bagian dari cloud. Sementara Firebase dimulai sebagai perusahaan terpisah, Google telah mengintegrasikan perangkat lunak dengan produk perangkat lunak cloud lainnya. Firebase ML adalah kumpulan pustaka yang memanfaatkan kecanggihan alat Google lainnya, seperti AutoML atau TensorFlow.

Menambahkan fitur seperti yang digunakan untuk menemukan teks dalam gambar atau menemukan label yang sesuai relatif mudah.

Pengembang tidak perlu khawatir tentang bahaya inkonsistensi antara data, katakanlah, ponsel pengguna dan database pusat. Setelah data disimpan secara lokal, Firebase mengirimkan salinan ke server cloud sehingga kedua versi konsisten. Transfer juga bekerja ke arah lain karena perubahan yang dibuat di cloud direplikasi secara lokal.

Pengembang sisi server dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak klien yang berjalan hanya dengan menulis data ke cloud Firebase. Fungsi Cloud Google, opsi tanpa

(10)

server, juga dapat diintegrasikan dengan Firebase sehingga data baru dapat memicu fungsi. Saat pengguna pertama kali masuk, atau setiap kali database berubah, sebuah fungsi akan dipanggil yang kemudian dapat memicu peristiwa atau fungsi lain di Google cloud atau di tempat lain. Fungsi-fungsi ini dapat digunakan untuk pasca-proses gambar, membersihkan teks, atau memastikan konsistensi data(Sanad, 2019:20).

Firebase Cloud Messaging menambahkan lapisan organisasi tambahan ke proses pengiriman pesan dengan mengelompokkan pengguna berdasarkan nama atau topik.

Setelah diinisialisasi, Firebase dapat mengirimkan pemberitahuan peristiwa sebagai pesan ke grup atau pengguna yang telah ditentukan sebelumnya yang telah berlangganan topik tertentu. Google juga telah membuat sejumlah kasus penggunaan Firebase standar, seperti mengubah ukuran gambar atau memicu pesan email, yang menyederhanakan beberapa tugas umum. Flutter adalah alat tingkat tinggi lainnya, juga dibuat oleh Google, yang mengintegrasikan widget antarmuka pengguna yang canggih dengan database di bawahnya. Firebase adalah alat yang ideal untuk membantu pengembang memulai dengan cepat karena menangani banyak pekerjaan mereplikasi data dan mendorong peristiwa. Ini menghilangkan tantangan menyimpan data secara bersamaan di telepon pengguna dan database pusat. Model data utama terbatas pada NoSQL, meskipun beberapa pengembang telah membuat FireSQL, alat yang menambahkan sintaks seperti SQL. Harga Firebase ditetapkan menurut setiap pembacaan atau penulisan, sebuah fitur yang menarik bagi pengembang sebelumnya tetapi terkadang dapat mengejutkan pengembang jika harganya melonjak pesat seiring dengan semakin populernya produk (Khawas & Shah, 2018:49).

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan yang ingin di capai dalam perencanaan Bangunan Fasilitas Road Race Game Center adalah untuk mendesain suatu bangunan sirkuit bertaraf nasional dengan mengutamakan

M enurut Sugiyono (2008, p194-195), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

Penelitian pengembangan teknologi produksi benih dasar tahun 2007 dalam rangka pembinaan penangkar benih jagung untuk pembinaan jatringan kerja beberapa instansi di Kabupaten

Berdasarkan jawaban dari responden dapat diinterpretasikan bahwa pihak- pihak yang terlibat lansung dalam program Soft Skills siswa yakni kepala sekolah, guru, semua stakeholder

Tidak jarang kemudian, pendekatan ”iming-iming” yang dilakukan oleh faskel untuk menarik minat perempuan terlibat dalam P2KP pada akhirnya justru melemahkan program

(2) Metode Numbered Head Together (NHT) lebih baik dibandingkan metode Team Assisted Individualization (TAI) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas

Seperti pada gambar berikut, ketika para pemuda Jepang ingin menikah, mereka mempunyai beberapa masalah dan alasan yang menyebabkan tidak adanya keinginan menikah

Cara ilmiah berarti bahwa kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis, sehingga dengan cara yang ilmiah itu, akan