• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD MATA PELAJARAN PAI DI SMK ISLAM AR-RITHAH JENEPONTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD MATA PELAJARAN PAI DI SMK ISLAM AR-RITHAH JENEPONTO"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

TIPE STAD MATA PELAJARAN PAI DI SMK ISLAM AR-RITHAH JENEPONTO

Musdalifah

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya ifhaalhyfaah@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik setelah penerapan model cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi iman kepada hari akhir. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Partisipan sebanyak 2 siklus, yang terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tekhnik pengumpulan data melalui, observasi, dokumentasi dan tes belajar. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XII RPL SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan dengan hasil belajar yang bervariasi dan latar belakang kehidupan yang bervariasi pula. Dari hasil analisis didapatkan bahwa hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu pada siklus I (70,73 %) dan siklus II (80%). Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII RPL SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi iman kepada hari akhir. Serta dengan menerapkan model cooperative learning tipe STAD hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 71,73 atau 70,73 % pada siklus I meningkat menjadi 81 atau 80% pada siklus ke II. Berdasarkan hasil penelitian diatas dan hasil penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa penggunaan model cooperative learning tipe STAD memang sangat baik untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, model pembelajaran ini cocok digunakan oleh guru yang ingin mencoba model pembelajaran yang baru dan model ini juga sangat baik untuk teori dan praktikum karena model ini mengutamakan peran siswa dan interaksi siswa secara berkelompok.

Kata Kunci : Hasil belajar, cooperative learning,STAD

(2)

PENDAHULUAN

Peranan guru dalam pembelajaran sangat besar. Guru harus mampu mewujudkan pembelajaran aktif. Artinya peserta didik diikutsertakan dalam berbagai kegiatan pembelajaran. Dapat mampu meningkatkan keterlibatan mental peserta didik. Guru bertanggung jawab meningkatkan situasi yang dapat mendorong prakarsa, motivasi dan tanggung jawab peserta didik dalam suasana aktif. Sehingga pembelajaran akan mudah dipahami dan berpusat pada peserta didik.

Lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru saat ini merupakan salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita. Proses pembelajaran yang terjadi didalam kelas dilaksanakan sesuai dengan kemampuan dan selera guru masing-masing, padahal pada kenyataannya kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran tidak merata. Ada guru yang dalam melaksanakan pengelolaan pembelajarannya dilakukan dengan sungguh-sungguh melalui dengan perencanaan yang matang sebelumnya seperti strategi dan metode apa yang cocok digunakan saat suatu materi yang akan diajarkan, namun ada juga guru yang pengelolaan pembelajarannya dilakukan dengan seadanya tanpa pertimbangan berbagai faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Oleh sebab itu, kalau seorang guru masuk ke dalam kelas haruslah ada persiapan yang matang seperti metode dan strategi yang cocok digunakan saat mengajar nanti.

Berdasarkan data dilapangan di SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto bahwa sejauh ini metode pembelajaran agama islam yang diterapkan disekolah pada umumnya masih bersifat menoton, salah satu penyebabnya adalah minimnya pengetahuan guru akan metode dan strategi yang digunakan serta ketersediaan media pembelajarannya, media pembelajaran yang digunakan disini pada umumnya hanya papan tulis dan kalau ada menggunakan buku pegangan siswa juga, menurut peneliti kalau seandainya guru tersebut menggunakan LCD proyektor atau menggunakan film-film pendek pada setiap pembelajaran tentu siswa tersebut tidak merasa jenuh, bosan bahkan ngantuk.

Pada saat pembelajaran berlangsung siswa lebih banyak mengobrol sendiri saat guru menjelaskan pembelajaran, peserta didik jarang bertanya ataupun memberikan tanggapan tentang materi yang tengah diajarkan oleh guru, peserta didik yang kurang bersemangat dan kurang aktif dalam proses pembelajaran ini membuat proses pembelajaran menjadi jenuh, bosan dan berakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan sempurna atau tepat sasaran. Sehingga pada saat ujian rata-rata ketuntasan hasil belajar siswa hanya dibawah nilai KKM yang telah ditentukan. Hal ini dapat diketahui berdasarkan

(3)

observasi yang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2022 di SMK Islam Ar- Rithah.

Permaalahan-permasalahan yang terjadi di SMAN 1 Bonjol bahwa sejauh ini metode pembelajaran agama islam yang diterapkan disekolah pada umumnya masih bersifat menoton, salah satu penyebabnya adalah minimnya pengetahuan guru akan metode dan strategi yang digunakan serta ketersediaan media pembelajarannya, media pembelajaran yang digunakan disini pada umumnya hanya papan tulis dan kalau ada menggunakan buku pegangan siswa juga (Putri Indri Aulia, 2019).

Kompetensi pedagogik guru PAI SMA Darul Falah Cihampelas baik.

Penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw juga berada pada kategori baik. Hasil belajar PAI siswa secara keseluruhan berada pada kategori baik. Terdapat pengaruh yang positif kompetensi pedagogik guru PAI terhadap hasil belajar PAI Siswa. Terdapat pengaruh yang positif model pembelajaran cooperative learning terhadap hasil belajar PAI Siswa. Serta ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kompetensi pedagogik guru PAI dan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw terhadap hasil belajar PAI siswa (Ahmad Hilman,2020).

Penggunaan metode pembelajaran student teams achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak kelas VIII MTs Al Hasanah Medan. Berdasarkan hasil penelitian, melalui penggunaan metode student teams achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII MTS Al Hasanah medan. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode student teams achievement Divisions (STAD) hasilnya dari 24 jumlah siswa hanya 3 orang siswa (12. 50 %) yang mencapai syarat ketuntasan belajar dan dari pre test diperoleh nilai rata- rata kelas 45% mendapatkan nilai yang rendah. Pada siklus I, guru memberikan post test diperoleh dari 24 ju,lah siswa 10 siswa (41. 67%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 14 orang siswa (58. 33%) belum m,encapai tingkat ketuntasan belajar yang diharapkan dengan nilai rata-rata kelas 65.83. pada siklus II anak sudah menunjukkan peningkatan yang sangat membaik, terlihat dari nilai rata-rata kelas mencapai 83.33%, dari 24 jumlah siswa hanya terdapat 4 orang (16. 67%) yang mendapat hasil belajar yang belum tuntas, sedangkan hasil belajar siswa yang mencapai syarat ketuntasan sebanyak 20 orang siswa (83. 33%) (Ilham Karim Parapat,2018).

Guru sebagai orang yang dominan keterlibatannya di dalam kelas, harus mencari solusinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif, dimana siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari siswa yang berkemampuan

(4)

akademik tinggi, sedang, dan rendah serta jenis kelamin yang berbeda.

Kelompok kooperatif memberikan kesempatan kepada siswa secara aktif dalam proses berfikir dan belajar, siswa akan saling membantu dan bebas mengeluarkan pendapat dalam kelompok yang heterogen sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD materi membaca dan menghafal surat Al-Maun dan Al- Fiil dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SDN 001 Pulau. Peningkatan hasil belajar siswa terbukti dari adanya peningkatan nilai rata-rata ulangan harian subjek penelitian dari siklus pertama dan kedua yaitu 68% pada siklus pertama meningkat menjadi 76% pada siklus kedua (Hamidi dan Elliya Roza,2018).

Proses pembelajaran berjalan dengan baik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Siswa terlihat bersemangat ketika mereka terlibat dalam tugas kelompok untuk mengerjakan LKS. Hasil nilai yang diperoleh siswa setiap siklus mengalami peningakatan. Karena antara guru dan observer melakukan refleksi pada setiap siklus tentang kelemahan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD materi membaca dan menghafal surat Al-Maun dan AlFiil dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VA SDN 015 Buluh Kasap Dumai Timur.

Peningkatan hasil belajar siswa terbukti dari adanya peningkatan nilai rata-rata ulangan harian subjek penelitian dari siklus pertama dan kedua yaitu 56,92%

pada siklus pertama meningkat menjadi 73,84% pada siklus kedua.

(Noviar,2014).

Model STAD merupakan strategi pembelajaran kooperatif yang memadukan metode ceramah, questioning, dan diskusi. STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu : presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individual, dan penghargaan tim. Gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru.

Salah satu kelebihan dari Model STAD ini adalah siswa mampu belajar berdebat maksudnya disini nanti ada siswa yang hanya diam-diam saja dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung bias terpacu jiwanya untuk bersemangat dalam belajar, belajar mendengar pendapat orang lain dan mencatat hal-hal yang bermanfaat. Serta bisa menghasilkan pencapaian nilai siswa yang tinggi dari sebelumnya, maksudnya disini dari nilai KKM yang ditetapkan 75 dengan menggunakan model STAD ini bisa melebih nilai diatas 75.

Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul : “ Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik dengan Penerapan

(5)

Model Cooperative Learning Tipe STAD Mata Pelajaran PAI di SMK Islam AR- Rithah Jeneponto”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan sebagai acuan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Partisipan. Penelitian jenis ini dirasa sangat cocok digunakan, karena penelitian ini difokuskan pada permasalahan pembelajaran yang timbul dalam kelas, guna untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan proses belajar mengajar yang lebih efektif.

Selain itu peneliti terlibat langsung di dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian yang berupa laporan.

Desain penelitian yang dilakukan yaitu penelitian tindakan kelas yang mengacu pada model Suharsimi Arikunto.tahapan-tahapan kegiatan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah 1) perencanaa, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan tindakan, dan4) refleksi.

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, tiap siklusnya terdiri dari 4 tahap kegiatan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

(6)

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriktif, seperti data tes hasil belajar siswa digunakan untuk menegtahui ketuntasan belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi iman kepada hari akhir dengan menggunakan cooperative learning tipe STAD. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 75.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 75 ini jumlahnya sekitar 80% dari seluruh siswa dan masing-masing di hitung dengan rumus, menurut Arikunto (2012:24) sebagai berikut:

P = 𝑁𝐹 X 100%

Dimana : P = Persentase

F = Frekuensi tiap aktifitas N = Jumlah seluruh aktifitas

HASIL PENELITIAN

Penelitian tentang peningkatan aktivitas belajar pendidikan agama Islam dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD di kelas XII RPL SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto di lakukan dalam dua siklus.

Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran.

Pada saat tindakan berlangsung, observer melakukan observasi menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Observasi sangat diperlukan untuk mengatasi proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam observasi ini peneliti membagi format lembaran menjadi 2 bagian yaitu lembar observer kegiatan peneliti dan lembar observer kegiatan peserta didik.

Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa secara umum kegiatan peneliti sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan, meskipun ada beberapa indikator yang belum muncul. Prosentase nilai rata-rata yang diperoleh dari observer I dan observer II adalah 82,85% pada siklus I. Prosentase nilai rata-rata yang diperoleh dari observer I dan observer II tersebut adalah 86,42% pada siklus II. Berdasarkan taraf keberhasilan tindakan, maka taraf keberhasilan aktifitas peneliti pada siklus I termasuk kategori baik dan siklus II termasuk dalam kategori sangat baik.

Tabel 1.1 Data Peningkatan Hasil Tes Tiap Siklus

Kriteria Nilai

(7)

Tes siklus I Tes Siklus 2

Jumlah skor yang diperoleh 1076 1215

Jumlah skor maksimum 1500 1500

Rata-rata 71,75 81

Jumlah peserta didik yang tuntas

belajar 6 15

Jumlah peserta didik yang belum

tuntas belajar 9 0

Siswa yang tidak ikut tes 0 0

Presentase ketuntasan 70,75% 80%

Dalam kegiatan pembelajaran dibagi menjadi 3 tahap yaitu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan apersepsi dan motivasi pada peserta didik. Untuk kegiatan inti, peneliti menyampaikan materi dan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dan kegiatan penutup, pemberian tes evaluasi/post tes untuk mengetahui sejauh mana peningkatan prestasi dan ketuntasan belajar peserta didik setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Berdasarkan hasil post test siklus I diperoleh 6 peserta didik memperoleh nilai lebih dari 75, sedangkan 9 peserta didik belum memenuhi kriteria ketuntasan minimum. Dari tabel di atas dapat diperoleh jumlah nilai rata-rata 71.73. Dari hasil post test siklus I tersebut, hasil belajar peserta didik belum mengalami peningkatan hasil belajar.

Presentase ketuntasan belajar pada siklus I adalah 70,73%, yang berarti bahwa prosentase ketuntasan belajar peserta didik masih di bawah KKM yang telah ditentukan, yaitu 75%. Dengan demikian masih diperlukan siklus berikutnya untuk membuktikan bahwa model kooperatif tipe STAD mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XII SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto.

Rata-rata kelas tes siklus II adalah 81 sedangkan rata-rata kelas tes siklus I adalah 71,73. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa peningkatan nilai rata-rata peserta didik sebesar 9,27. Prosentase ketuntasan belajarnya juga meningkat, yaitu pada siklus I 70,73% (6 peserta didik tuntas) sedangkan pada siklus II menjadi 80% (15 peserta didik tuntas).

Dari prosentasi ketuntasan belajar dapat diketahui bahwa pada siklus II peserta didik kelas XII sudah memenuhi kriteria, karena nilai rata-rata 80%

(8)

sudah diatas ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu 75%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model cooperative learning tipe STAD mampu meningkatkan prestasi belajar peserta didik kelas XII SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII RPL SMK Islam Ar-Rithah Jeneponto pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi iman kepada hari akhir. Hal ini bisa dilihat dari hasil peningkatan nilai di bawah ini.

Dengan menerapkan model cooperative learning tipe STAD hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari rata-rata 71,73 atau 70,73 % pada siklus I meningkat menjadi 81 atau 80% pada siklus ke II.

DAFTAR PUSTAKA

Tambak,Syahraini.2017. "Metode Cooperative Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam". Jurnal Al-hikmah vol.14 :1-17 https://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/view/1526/958 Aulia, Indri, Putri. 2019. "Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative

Learning Tipe Studen Teams Achievement Divisions (STAD) dalam Rangka Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMAN

1 Bonjol". Skripsi

http://ecampus.iainbukittinggi.ac.id/ecampus/AmbilLampiran?ref=927 2&jurusan=&jenis=Item&usingId=false&download=false&clazz=ais.dat abase.model.file.LampiranLain

Sari,Ambar,Diah.2017. "Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievemen Divisions (STAD) Untyk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun Pelajaran

2017/2018". Skripsi

https://repository.metrouniv.ac.id/id/eprint/1045/1/SKRIPSI%20DIAH

%20AMBAR%20SARI%20NPM.%201398161.pdf

(9)

Elisa,Edi. 2021. "Pengertian Model Pembelajaran" Blog Educhannel Indonesia https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-model-

pembelajaran.html

Sujatno, Leonard, Eko., Mewengkang, Alfrina., Takaredase, Agustinus.2021

"Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Simulasi dan Komunikasi Digital Siswa SMK". Jurnal Pendidikan Tekhnologi Informasi dan Komunikasi Vol.1 No.5 https://ejurnal.unima.ac.id/index.php/edutik/article/view/2926/1334 Noviar.2014. "Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas V A SDN 015 Buluh Kasap Dumai Timur". Jurnal Primary Program Studi Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Vol.6 No.2 https://media.neliti.com/media/publications/258394-upaya- peningkatan-hasil-belajar-pai-deng-309139a6.pdf

Hamidi.,Roza,Ellya. 2018. "Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD". Journal Primary Education Vol.1 No.1:26-35

http://repository.uinsuska.ac.id/26130/1/Upaya%20Peningkatan%20Ha sil%20belajar%20PAI.pdf

Referensi

Dokumen terkait

[r]

6 Tahun 2003 Tentang Larangan Gelandangan dan Pengemis di Kota Medan dilakukan oleh Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan dan untuk mengetahui kendala- kendala yang dihadapi

Dalam kegiatan yang berbentuk kelompok pengembangan menurut Mikkelsen (2003: 97), memiliki beberapa tujuan antara lain: (1) tujuan utama kegiatan partisipasi adalah agar

Fenomena yang terjadi saat ini adalah jual beli atau pengalihan fung- si harta benda wakaf yang dikarena- kan sudah tidak dapat difungsikan lagi secara

Dimana pemuda nantinya yang akan jadi penerus generasi bangsa untuk tetap menjaga nilai sosial budaya yang berkembang di indonesia .Peran pemuda harus aktif

 Menghafalkan surah Al Kausar dengan lancar dan benar  Membiasakan.. membaca Surah Al

For this assessment, subjects 15 years old or more had their visual acuity measured using the Snellen chart and their mental health status determined using the

Delay (latency) berdasarkan node juga dapat digambarkan dalam grafik pada Gambar 4.7 berdasarkan node dengan ukuran file yang berbeda.. Kinerja tiap node mendukung