• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTETIS NANOPARTIKEL FE3O4 DENGAN METODE KOPRESIPITASI DAN KARAKTERISASI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SINTETIS NANOPARTIKEL FE3O4 DENGAN METODE KOPRESIPITASI DAN KARAKTERISASI."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SINTETIS NANOPARTIKEL Fe3O4 DENGAN METODE KOPRESIPITASI DAN KARAKTERISASI

Oleh:

Dame Hotmaria Tarihoran NIM 4102240003 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan berkatNya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat di selesaikan dengan tepat

waktu sesuai yang di rencanakan. Adapun judul skripsi ini yang berjudul

“Sintetis Nanopartikel Fe3O4 Dengan Metode Kopresipitasi dan Karakterisasi”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada

pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan

proposal penelitian, pelaksanaan penelitian sampai penyusunan skripsi antara lain

Bapak Pintor Simamora,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini dan Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit

M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Prof. Drs.Motlan, M.Sc., Ph.D selaku dosen

penguji II, Bapak Dr. Ridwan Abdul Sani, M.Si selaku dosen penguji III yang

telah memberikan kritikan dan masukan demi penyempurnaan skripsi ini serta

Bapak Drs.Eidi Sihombing,M.S selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan nasehat selama masa perkuliahan dan juga telah

banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si yang telah membantu

peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Secara khusus penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada

kedua orang tua Mahadim Tarihoran dan Rosmaulianna Sihotang yang telah

membesarkan, mendidik , mendukung serta mendoakan dangan kasih sayang yang

tulus. Dan kepada Abang/Kakak Rikky Indra Putra Tarihoran, Ika Verawati

Tarihoran serta Adik penulis, Lusiana Tarihoran yang telah memberikan

dukungan, semangat dan doanya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat–sahabat terbaik,

(4)

v

Muh. Affan, Norma Septiani yang telah memberikan semangat dan dukungan

dalam penyelesaian skripsi ini. Buat teman- teman satu kos Herta Siahaan, Debora

Eloisa Sihombing, Lorentina Limbong, Nurhalimah Simamora, Gusti Simatupang,

Cleopatra Sinaga, yang telah memberikan semangat, dukungan serta mendukung

serta kasih sayang. Dan buat teman-teman seperjalanan Fisika nondik 2010 yang

telah memberikan semangat dan dukungan dari awal kuliah hingga akhir

penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi

maupun tata bahasa dan penulisan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akhir kata

penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2014

Penulis

Dame Hotmaria Tarihoran

(5)

iii

SINTETIS NANOPARTIKEL Fe3O4 DENGAN METODE KOPRESIPITASI DAN KARAKTERISASI

Dame Hotmaria Tarihoran (410224003)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh ukuran partikel nano Fe3O4 berbahan dasar pasir besi, mengetahui pengaruh penambahan Polietilen Glikol (PEG)-4000 terhadap ukuran partikel nano Fe3O4 dan mengetahui sifat magnetiknya.

Nanopartikel Fe3O4 dihasilkan dari pasir besi yang di sintetis dengan menggunakan metode kopresipitasi. Sintetis dilakukan dengan mencampurkan pasir alam dengan HCl sebagai pelarut dan NH4OH sebagai pengendap, sebagai template di tambahkan PEG-4000. Setelah disintetis di ballmil selama 2 jam dengan kecepatan 400 rpm. Kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan alat X-Ray Diffractometer (XRD) untuk mengetahui ukuran kristal dan kandungan fasa yang terbentuk dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM) untuk mengetahui sifat magnetik bahan.

Dari hasil pengujian X-Ray Diffractometer (XRD) terhadap Fe3O4 tanpa template PEG-4000 menunjukkan ukuran kristal 13,0 nm, sedangkan Fe3O4 dengan penambahan PEG-4000 dapat memperkecil ukuran kristal menjadi 10,6 nm. Dan hasil pengujian Vibrating Sample Magnetometer (VSM) diperoleh nilai medan saturasi Ms untuk Fe3O4 tanpa PEG-4000, Fe3O4 dengan PEG-4000 berturut-turut sebesar 20,61 emu/gr, 19,30 emu/gr dan medan koersivitas (-Hc) masing-masing sebesar 0,0191 Tesla dan 0,0163 Tesla.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Lampiran ix

Daftar Tabel x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Batasan Masalah 5

1.3.Rumusan Masalah 5

1.4.Tujuan Penelitian 5

1.5.Manfaat Penelitian 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nanopartikel 7

2.1.1. Pengertian Nanopartikel 7

2.1.2. Perkembangan Nanopartikel 9

2.2. Pasir Besi 9

2.3. Nanopartikel Magnetik Fe3O4 11

2.3.1. Kelarutan Magnetit (Fe3O4) 14

2.4. Polietilen Glikol (PEG) 15

2.4.1. Pengertian Polietilen Glikol (PEG) 15 2.4.2. Sifat Fisika Kimia Polietilen Glikol (PEG) 16 2.4.2.1. Sifat Fisika Polietilen Glikol (PEG) 16 2.4.2.2 Sifat Kimia Polietilen Glikol (PEG) 17

2.4.3. Polietilen Glikol 4000 17

2.5. Metode Kopresipitasi 18

2.6. Karakterisasi 19

2.6.1 X-Ray Diffractometry (XRD) 19

2.6.2. Vibrating Sample Magnetometer (VSM) 22 2.6.2.1. Pengertian Vibrating Sample Magnetometer (VSM) 22

2.6.2.2. Sifat Magnetik Bahan 24

2.6.2.3. Cara Kerja Vibrating Sample Magnetometer (VSM) 27

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 29

3.1.1. Tempat Penelitian 29

3.1.2. Waktu Penelitian 29

(7)

vii

3.2.1. Alat Penelitian 30

3.2.2. Bahan Penelitian 30

3.3. Prosedur Penelitian 30

3.3.1. Persiapan Bahan Dasar 30

3.3.2. Sintesis Partikel Nano Fe3O4 31

3.3.3. Penambahan PEG-4000 33

3.4. Diagram Alir Penelitian 34

3.4.1. Persiapan Bahan Dasar 35

3.4.2. Sintesis Partikel Nano Fe3O4 36

3.4.2. Penambahan PEG-4000 37

3.5. Metode Analisis Data 38

3.5.1. Karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD) 38 3.5.2. Karakterisasi Vibrating Sample Magnetometer (VSM) 38

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 40

4.1.1. Pengujian XRD (X-Ray Diffractometer) Pasir Besi 40

4.1.2. Hasil Sintetis 41

4.1.2.1. Partikel Nano Fe3O4 tanpa PEG-4000 41 4.1.2.2. Partikel Nano Fe3O4 dengan PEG-4000 42 4.1.3. Hasil Karakterisasi XRD (X-Ray Diffractometer) 43 4.1.3.1. Partikel Nano Fe3O4 tanpa PEG-4000 43 4.1.3.2. Partikel Nano Fe3O4 dengan PEG-4000 43 4.1.3.3. Partikel Nano Fe3O4 tanpa dan dengan PEG-4000 44 4.1.4. Hasil Karakterisasi VSM (Vibrating Sample Magnetometer) 45 4.1.4.1. Partikel Nano Fe3O4 tanpa PEG-4000 45 4.1.4.2. Partikel Nano Fe3O4 dengan PEG-4000 46 4.1.4.3. Partikel Nano Fe3O4 tanpa dan dengan PEG-4000 47

4.2. Pembahasan 48

4.2.1. Analisis Pasir Besi 48

4.2.1. Analisis XRD (X-Ray Diffractometer) 48

4.2.5. Analisis VSM ( Vibrating Sample Magnetometer) 50

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 52

5.2. Saran 52

DAFTAR PUSTAKA 53

(8)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Komposisi Kimia Pasir Besi 11

Tabel 2.2. Sifat Fisika dan Kimia Pasir Besi 11 Tabel 2.3. Sifat Fisika dan kimia Magnetit (Fe3O4) Polietilen Glikol 14 Tabel 2.4. Sifat Fisika Polietilen Glikol (PEG) 16 Tabel 2.5. Reaksi Fisik dan Kimia dari Metode Kopresipitasi 18

Tabel 3.1. Waktu Penelitian 29

Tabel 3.2. Alat Penelitian 30

Tabel 3.3. Bahan Penelitian 30

Tabel 4.1. Fraksi Massa Pasir Besi 41

Tabel 4.2. Ukuran Kristal Masing-Masing Sampel 49 Tabel 4.3. Ukuran Kristal, magnetisasi saturasi (Ms), medan koersivitas

(Hc) dan magnetisasi ramanen (Mr) untuk masing-masing

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nanopartikel merupakan suatu partikel dengan ukuran nanometer, yaitu sekitar 1–100 nm (Hosokawa, dkk. 2007). Nanopartikel menjadi kajian yang sangat menarik, karena material yang berada dalam ukuran nano biasanya memiliki partikel dengan sifat kimia atau fisika yang lebih unggul dari material yang berukuran besar (bulk). Dalam hal ini sifat tersebut dapat diubah-ubah

melalui pengontrolan ukuran material, pengaturan komposisi kimiawi, modifikasi permukaan dan pengontrolan interaksi antar partikel.

Di Indonesia, perkembangan nano teknologi masih dalam tahap rintisan karena keterbatasan dana dan fasilitas eksperimen. Dengan kendala yang demikian membuat kita harus bekerja keras memanfaatkan potensi yang ada di tanah air (Hadi, 2009). Pada periode tahun 2010 sampai 2020 akan tejadi percepatan luar biasa dalam penerapan nanoteknologi di dunia industri dan menandakan bahwa sekarang ini dunia sedang mengarah pada revolusi nanoteknologi. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada dan negara-negara Eropa, serta beberapa negara Asia, seperti Singapura, Cina, dan Korea tengah giat-giatnya mengembangkan suatu cabang baru teknologi yang populer disebut nanoteknologi. Nanoteknologi akan mempengaruhi industri baja, pelapisan dekorasi, industri polimer, industri kemasan, peralatan olahraga, tekstil, keramik, industri farmasi dan kedokteran, transportasi, industri air, elektronika dan kecantikan. Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru yang bukan sekedar memberikan nilai tambah terhadap suatu

produk, bahkan menciptakan nilai bagi suatu produk (Nano, 2011). Salah satu nanoteknologi yang sangat menarik untuk dikembangkan saat ini adalah nanopartikel magnetik.

(10)

2

Fe3O4 (FeO.Fe2O3), berwarna hitam dengan struktur berbentuk inversi spinel dan mengandung ion Fe2+ dan Fe3+ (Gubin, 2007). Dalam penelitian ini menggunakan bahan dasar pasir besi yang terdapat di sungai parbangsian Kecamatan Saragih Kabupaten Tapanuli Tengah. Pada umumnya pasir besi mengandung fasa Fe3O4 yang cukup tinggi di samping itu terdapat fasa minor lainnya, seperti Fe2O3. Maka hal ini pasir besi sangat berpotensi untuk dijadikan Fe3O4 berukuran nanometer.

Beberapa tahun terakhir ini Fe3O4 telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi, diantaranya sebagai penyimpan informasi dengan densitas yang tinggi, pembentukan gambar dengan resonansi magnetik (MRI), sistem

pengiriman untuk obat–obatan, kosmetik, pewarna, tinta serta berperan dalam berbagai proses pemisahan, termasuk adsorpsi (Hamidi, 2013). Fe3O4 diaplikasikan juga sebagai pelapis untuk mencegah korosi lanjut pada pembuatan baja dan sangat potensial untuk dijadikan adsorben logam–logam berat (Vlack, 1992).

Luasnya aplikasi dari Fe3O4 ternyata tidak terlepas dari perkembangan kajian material nano yang menuntutnya berada dalam orde nanometer (nm). Fe3O4 berukuran nano memiliki sifat ferimagnetik dan memiliki peluang aplikasi yang luas. Pengaplikasian Fe3O4 yang berukuran partikel nano merupakan alternatif yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri di bidang elektronik yang dalam perkembangan dan kebutuhannya meningkat. Aplikasi pada bidang industri yang berukuran partikel nano Fe3O4 seperti dalam biomedical, ferofluida, maupun sebagai bahan gelombang mikro radar ( Malik, 2007).

Fe3O4 yang berada dalam skala nanometer juga memiliki sifat yang bergantung pada ukurannya. Sebagai contoh, ketika ukuran suatu partikel nano

(11)

3

Salah satu zat yang dapat dipakai untuk membentuk dan mengontrol ukuran dan struktur pori adalah polietilen Glikol (PEG). Dalam hal ini PEG dapat berfungsi sebagai template dan juga pembungkus partikel besi sehingga tidak terbentuk agregat, hal ini dikarenakan PEG terjebak pada permukaan partikel dan menutupi ion positif besi, dan pada akhirnya akan diperoleh hasil partikel dengan bentuk bulatan yang seragam (Perdana, dkk. 2010).

Pada penelitian ini PEG yang digunakan adalah PEG-4000. PEG-4000 memiliki sifat yang stabil, mudah bercampur dengan komponen-komponen lain, tidak beracun, dan tidak iritatif. PEG-4000 mempunyai berat molekul rata-rata

4000 g/mol dan memiliki derajat polimerisasi 68. Derajat polimerisasi menyatakan banyaknya panjang rantai yang terkandung dalam PEG. Semakin banyak jumlah rantai yang dikandung oleh PEG semakin banyak permukaan partikel Fe3O4 yang ditutupinya dan semakin menghambat pertumbuhan partikel sehingga ukuran kristalnya semakin kecil karena pertumbuhannya dibatasi atau dihalangi oleh banyaknya rantai PEG.

Nanopartikel Fe3O4 biasanya di dapat dengan beberapa metode sintesis kimia, seperti, reverse micelle method, sintesis microwave plasma, teknik sol – gel, freeze drying, ultrasound irradiaton, metode hidrotermal, teknik pirolisis

laser, metode kopresipitasi, dan lain–lain (Trisa, 2011). Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah metode kopresipitasi. Metode ini dinilai lebih cocok karena lebih mudah untuk dilakukan, bahan–bahan dan cara kerja yang digunakan juga lebih sederhana. Kelebihan dari metode ini adalah prosesnya menggunakan suhu rendah dan mudah untuk mengontrol ukuran partikel sehingga waktu yang dibutuhkan relatif singkat.

Penelitian terdahulu/terkait dengan penelitian ini, seperti yang dilakukan

(12)

4

Microscopy (TEM). Pengukuran terhadap sifat kemagnetan menggunakan

Vibrating Sample Magnetometer (VSM) memperlihatkan adanya peningkatan

magnetisasi saturasi pada partikel nano Fe3O4 dengan PEG–400.

Perdana, dkk (2010) tentang sintetis dan karakterisasi partikel nano Fe3O4 template PEG–1000 dengan menggunakan metode kopresipitasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran partikel, distribusi dan sifat magnetik dari partikel nano ini diteliti berdasarkan perbandingan volume larutan dan PEG, yaitu 1:1; 1:2; 1:4. Ukuran partikel dari nanopartikel menurun dengan bertambahnya perbandingan volume larutan dan PEG-1000 dari 10,9 sampai 6 nm.

Dari uraian latar belakang tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan PEG akan berpengaruh pada ukuran partikel nano Fe3O4 sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai penggunaan PEG-4000 dan pasir besi sebagai bahan dasar dalam mensintetis nanopartikel Fe3O4 dengan menggunakan metode kopresipitasi. Dengan demikian judul penelitian ini adalah:

“ Sintetis Nanopartikel Fe3O4 dengan Metode Kopresipitasi dan

(13)

5

1.2. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini batasan masalah yang dibahas meliputi:

1. Bahan dasar pasir besi dipakai dalam mensintetis nanopartikel Fe3O4 2. Metode yang akan digunakan adalah metode kopresipitasi

3. Penggunaan PEG-4000

4. Volume larutan dengan menggunakan PEG yaitu : 1:3

5. Karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD) dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM)

1.3. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana mensintesis partikel nano Fe3O4dengan ukuran butir ≤ 100 nm berbahan dasar pasir besi?

2. Bagaimana pengaruh penambahan PEG–4000 terhadap distribusi ukuran partikel nano Fe3O4?

3. Bagaimanakah hasil karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD) dan Vibrating Sample Magnetometer (VSM) dari partikel nano Fe3O4?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

1. Untuk memperoleh sintetis partikel nano Fe3O4 dengan ukuran butir ≤ 100 nm berbahan dasar pasir besi

2. Mengetahui pengaruh penambahan PEG–4000 terhadap ukuran partikel nano Fe3O4

3. Mengetahui hasil karakterisasi X-Ray Diffractometer (XRD) dan Vibrating

(14)

6

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah mengembangkan penguasaan dalam bidang nanomaterial terutama dalam proses sintesa dan mekanisme partikel nano.

Dengan keberhasilan membuat bahan partikel nano yang memiliki ukuran butir ≤

(15)

52

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Dari hasi penelitian diperoleh bahwa pasir besi dari Saragih memiliki kandungan yang cukup tinggi yaitu 78,15%.Fe3O4.

2. Pembuatan partikel nano Fe3O4 dengan metode kopresipitasi menghasilkan partikel nano Fe3O4 tanpa penambahan PEG-4000 dengan

ukuran 13,0 nm sedangkan partikel nano Fe3O4 dengan penambahan PEG-4000 dengan ukuran 10,6 nm.

3. Penambahan PEG-4000 berpengaruh terhadap ukuran partikel yang dihasilkan. Penambahan PEG-4000 menyebabkan ukuran partikel nano Fe3O4 menjadi lebih kecil sekitar 10,6 nm.

4. Hasil pengukuran Vibrating Sample Magnetometer (VSM) terlihat bahwa nilai medan saturasi Ms untuk Fe3O4 tanpa PEG-4000, Fe3O4 dengan PEG-4000 berturut-turut sebesar 20,61 emu/gr, 19,30 emu/gr dan medan koersivitas (-Hc) masing-masing sebesar 0,0191 Tesla, 0,0163 Tesla.

5.2. Saran

Untuk melengkapi hasil penelitian ini pelu dilakukan :

1. Penambahan variasi perbandingan volume larutan dengan PEG-4000 untuk mengetahui perbandingan yang paling efektif menghasilkan ukuran kristal paling kecil.

2. Perlu dilakukan pengujiaan SEM ( Scanning Electron Microscopy) untuk

(16)

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, G., (2013), Sintetis, Karakterisasi dan Uji Stabilitas Fe3O4 Asam Askorbat,

Skripsi, Fakultas Sain dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Abdullah, M., Yudistira, V., Nirmin dan Khairurrijal, (2008), Sintesis Nanomateri al. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi. 1 : 33-57.

Arisandi, (2007) dikutip dari penelitian Lia Kurnia Sholihah 2010, Sintesis partikel nanopartikel Fe3O4 yang berasal dari pasir besi dan Fe3O4 bahan komersial (Aldrich).Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh November. Baqiya., Malik, A dan Darminto, (2007), Penggunaaan Polietilenglikol-400 pada

sintetis nanopartikel Fe3O4 dan Karakterisasi struktur serta

kemagnetannya, Jurnal Sains Material Indonesia, ISSN : 1411-1098. Biz, A., (2008), http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan

mineral/pengolahan-pasir-besi (diakses 09/02/2014; 21: 33 pm).

Cornell, R.M. and Schwertmann, U., (2003), The Iron Oxides: Structure, Properties, Reactions, Occurences and Uses, WILEY-VCH Verlag GmbH and Co. KgaA.

Cullity, (1972) dikutip dari penelitian Nugroho, Bayu., S.A, (2010), Fabrikasi ferrogel dan karakterisasi magneto-elastisitasnya berbasis pasir besi Kediri, Malang : Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.

Dytchia (2011), http:// dytchia. com/ 2011/ 06/ studi- karakterisasi- bahan-magnetik. html (diakses kamis,06/02/2014; 15:58 pm).

Fernandez, R., (2012), http://seputar-farmasi.blogspot. com/ 2012/ 11/ jenis-polietilen -glikol-peg-dan.html ( diakses; jumat,07/02/2014; 14:29 pm). Gubin, S. F., (2007), Magnetic Nanoparticles, Russian Academy of Sciences,

Wiley-VCH Verlag GmBH dan Co.KgaA.

Hadi, A.P., ( 2009), Kajian Transformasi Antar Fasa pada Komposit Nano Fe3O4/Fe2O3, Tugas Akhir–SF 1380, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan, Institut Teknologi Surabaya Nopember, Surabaya.

Hamidi, H., (2013), Sintetis Karakterisasi Dan Uji Stabilitas Magnetit Terlapisi Asam Sakisilat, Skripsi, Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Hosokawa, M, Kiyoshi, N., Makio ,N., dan Toyokazu,Y., (2007), Nanoparticle Technology Handbook, Elsevier B., All right reserved.

Khairiah, L., (2011), Sintesis dan Karakterisasi Pertumbuhan Nanopartikel ZnS dengan Metode Kopresipitasi, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Lusi, (2011), Cara Mengetahui Ukuran suatu Partikel, https://www.google.com/# q=Lusi.%2C(2011)+ cara+ mengukur+ ukuran+ suatu+ partikel, (diakses : 06/03/2014; 0:55 am).

Nano, (2012), http:// nanoworlddindonesia. wordpress.com /2012 /01 /29 /nanote knologi-teknologi-ramah-lingkungan/, (diakses 06/03/2014; 0: 29 am). Nugroho, Bayu., S.A., (2010), Fabrikasi ferrogel dan karakterisasi

(17)

54

Perdana, F.A., Malik., A.B., Mashuri., Triwikantoro, dan Darminto, (2013), Sintetis Nanopartikel Fe3O4 dengan Template PEG-1000 dan

Karakterisasi Sifat Magnetiknya, Jurnal Material dan Energi Indonesia Vol.1, No.01

Purba., A.S., Fitri.,K., Arlen, dan Pardosi.,Y., (2010). Hubungan M,B dan H. Medan : FMIPA Universitas Negeri Medan.

Rahmawati., Mahardika., Masturi., Khairurrijal, dan Abdullah, M., (2011), Stabilitas Fabrikasi Nanokomposit Polimer Elektrolit Magnetik PVA.LiOH-Fe3O4, Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Penerapan

Mipa UNY, ISBN : 978-979-99314-5- 0 : 381 - 386, Yogyakarta.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., dan Weller, P.J., (2003), Handbook of Pharmaceutical Excipients, Edisi IV, London: Publisher-Science and Practice Royal Pharmaceutical Society of Great Britain, Hal. 181-185, 453-455.

Rusli, P.R., (2011), Pembuatan Dan Karakterisasi Nanopartikel Titanium Dioksida Fasa Anatase Dengan Metode Solgel., Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Sholihah, L.K., (2010), Sintesis dan Karakteristik Partikel Nano Fe3O4 yang

Berasal Dari Pasir Besi dan Fe3O4 Bahan Komersial (Aldrich), Laporan

Tugas Akhir Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Smallman, R., (2000), Metalurgi Fisika Modren dan Rekayasa Material (Edisi keenam ed.), (S. Djaprie, Penerj.) Jakarta: Erlangga.

Trisa, S.P., (2011), Pengaruh Temperatur Sintering Terhadap Ukuran Nanopartikel fe3O4 menggunakan template peg-4000, Skripsi.FMIPA,

Universitas Andalas.

Vlack, L.H.V., (1992), Ilmu dan Teknologi Bahan, Jakarta : Penerbit Erlangga– Press.

Wikipedia, (2013), http://id.wikipedia.org/wiki/polietilena_glikol,(diakses : jumat, 21/02/2014; 15:20 pm)

Yuliadi, N., (2013), ( http:// nanoyuliadii. blogspot.com/ 2013/ 05 / prinsipanalisis gravimetri- kuantitatif.html,(diakses: Rabu,26/02/2014; 6.55am)

Referensi

Dokumen terkait

Disini pembatasan masalah akan lebih terfokus pada sintesis dan karakterisasi ukuran partikel dan struktur kristal nanopartikel magnetik Fe3O4 berbasis batuan besi dengan menggunakan

Setelah didiamkan selama 24 jam, ukuran Kristal dari partikel ZnO yang disintesis dari ZnAc dalam pelarut etanol dengan penambahan katalis KOH 0,1 M.Sehingga menghasilkan

Berdasarkan analisa sifat kemagnetan, untuk sampel dengan variasi konsen- trasi NaOH menunjukkan bahwa ketika ukuran butir semakin kecil maka nilai koersivitasnya juga semakin kecil

Pada penelitian ini, metode penumbuhan magnetit dilakukan dengan memvariasi suhu pelarutan ekstrak pasir besi sehingga dapat diketahui pengaruhnya terhadap parameter

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa temperatur pemanasan berpengaruh terhadap ukuran kristal Fe 3 O 4 yang dihasilkan. Peningkatan temperatur pemanasan dari

Nanopartikel menjadi kajian yang sangat menarik, karena material yang berada dalam ukuran nano biasanya memiliki partikel dengan sifat kimia atau fisika yang lebih unggul

besi pantai utara untuk fabrikasi ferrogel berbasis partikel Fe3O4 dalam ukuran nano.. Metode sintesis yang digunakan untuk menghasilkan nano partikel adalah

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan melihat pengaruh penambahan PEG-2000 terhadap ukuran kristal dan partikel Fe 3 O 4 maka, didapat kesimpulan bahwa