i ABSTRAK
RISAPITA BR TARIGAN, 1103111055. “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Metode Eksperimen Di Kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan T.P 2013/2014”. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan,2014.
Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains di kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan serta kecenderungan guru menggunakan metode konvensional pada materi sains yang memerlukan percobaan. Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan penggunaan metode eksperimen dalam mengajarkan mata pelajaran sains pada materi perpindahan panas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar sisw pada mata pelajaran sains dengan menggunakan metode eksperimen di kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan Tahun Pelajaran 2013/2014.
Pembelajaran menggunakan metode eksperimen dengan berpedoman pada beberapa teori yang diberikan oleh para ahli diantaranya adalah pendapat dari Roestiyah, Djamarah. Metode eksperimen merupakan salah satu cara mengajar dimana siswa ikut terlibat langsung dalam melakukan percobaan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode eksperimen pada materi pokok perpindahan panas di kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan yang berjumlah 44 orang yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen. Instrument yang digunakan untuk memperoleh data adalah tes dan lembar observasi. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar.
Hasil penelitian yang diperoleh dari 44 orang siswa pada pretes diperoleh 13 siswa (29,55 %) yang mencapai syarat ketuntasan belajar dan 31 siswa (70,45 %) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 54,77. Dari hasil analisis data pada Post test I diperoleh 22 siswa (50 %) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, dan 22 siswa (50 %) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 69,89. Sedangkan hasil pada Post test II diperoleh 38 siswa (86,36 %) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar dan 6 siswa (13,64%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata 86,59.
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 35
Tabel 2. Data Hasil Pretes Siswa Pada Materi Perpindahan Panas ... 38
Tabel 3. Data Hasil Pretes ... 41
Tabel 4. Lembar Observasi Guru Siklus I ... 47
Tabel 5. Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 58
Tabel 6. Data Hasil Post Test Siklus I ... 50
Tabel 7. Data Hasil Post Test ... 53
Tabel 8. Lembar Observasi Guru Siklus Siklus II ... 57
Tabel 9. Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 58
Tabel 10. Data Hasil Post Test Siklus II ... 61
Tabel 11. Data Hasil Post Test II ... 62
Tabel 12. Rekapitulasi Nilai Pretes, Post Test I, Post Test II ... 65
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peristiwa Konduksi ... 21
Gambar 2. Peristiwa Konveksi ... 21
Gambar 3. Peristiwa Radiasi ... 22
Gambar 4. Sekolah Yang Menjadi Tempat Penelitian ... 37
Gambar 5. Ruangan Kelas Yang Menjadi Tempat Penelitia ... 37
Gambar 6. Peneliti Menjelaskan materi Perpindahan panas ... 43
Gambar 7. Siswa melakukan eksperimen ... 44
Gambar 8.Siswa melakukan eksperimen pertemuan ke II ... 45
Gambar 9.Siswa mengerjakan Post test I ... 46
Gambar 10. Siswa melaksanakan eksperimen konduksi dan radiasi ... 53
Gambar 11. Siswa melakukan eksperimen ... 56
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Grafik Nilai Pretest ... 41
Grafik 2. Grafik Nilai Post Test I ... 53
Grafik 3. Grafik Nilai Test II ... 63
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 78
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 84
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II ... 89
Lampiran 5. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 94
Lampiran 6. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 97
Lampiran 7. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I ... 100
Lampiran 8. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II ... 102
Lampiran 9. Lembar Tes Siswa (Pre tes) ... 104
Lampiran 10. Lembar Tes siswa post test siklus I ... 108
Lampiran 11. Lembar Tes siswa post test siklus II ... 112
Lampiran 12. Lembar Tes siswa pre tes tertinggi ... 116
Lampiran 13. Lembar Tes siswa post test terendah ... 120
Lampiran 14. Lembar Tes siswa post test siklus I tertinggi ... 124
Lampiran 15. Lembar Tes siswa post test siklus I terendah ... 128
Lampiran 16. Lembar Tes siswa post test siklus II tertinggi ... 132
Lampiran 17. Lembar Tes siswa post test siklus I terendah ... 136
Lampiran 18. Lembar kegiatan siswa ... 140
Lampiran 19. Daftar Nama siswa ... 143
Lampiran 20. Tabulasi Nilai siswa pada pre test ... 145
Lampiran 21. Tabulasi Nilai siswa pada post test I ... 148
Lampiran 22. Tabulasi Nilai siswa pada post test II ... 151
xii
Lampiran 24. Daftar nilai siswa pada post test I ... 156 Lampiran 25. Daftar nilai siswa pada post test II... 158
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal wajib untuk dikenal bahkan dirasakan
oleh setiap anak. Di dalam pendidikan itu sendiri terkandung suatu proses belajar yang berguna untuk membelajarkan anak. Pendidikan yang utama berasal dari dalam keluarga yang sering disebut pendidikan informal. Pendidikan sudah
menjadi suatu kebutuhan yang hendaknya semua anak mengalaminya. Tidak dapat diragukan lagi, bahwa sejak manusia lahir ke dunia, telah ada dilakukan
usaha-usaha pendidikan; manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, kendatipun dalam cara yang sangat sederhana. Di dalam keluarga itulah, anak mulai belajar mengenal orang lain selain dirinya dalam cakupan yang kecil.
Pendidikan dalam keluarga tersebut akan dilanjutkan kepada pendidikan di sekolah yang sering disebut pendidikan formal. Di sekolah anak akan menjalani proses belajar yang utuh dalam waktu yang lama untuk mencapai jenjang
pendidikan yang diharapkan. Kegiatan belajar mengajar pada lembaga pendidikan formal merupakan kegiatan paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan
dan tidak terlepas dari peran guru sebagai tenaga pengajar, sehingga dalam lembaga pendidikan formal kegiatan belajar mengajar saling terkait dalam pencapaian tujuan pendidikan. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami siswa dalam kelas yang akan berpengaruh pada hasil belajar siswa itu
2
jawab, bahwa dia dalam melaksanakan tugasnya harus berbuat dalam cara yang
sesuai dengan kebutuhan anak didik.
Dalam mencapai tujuan pendidikan, perlu adanya upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang merupakan salah satu
indikator pencapaian tujuan tersebut khususnya pada mata pelajaran Sains atau IPA. Sains merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari serangkaian
proses ilmiah. Pendidikan Sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan
lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Hakikat Sains terdiri dari tiga komponen, yaitu produk, proses dan sikap ilmiah. Ketiga komponen tersebut menjadi suatu kebutuhan dalam proses belajar
mengajar. Hendaknya guru dapat memberi pemahaman bagi siswa apa makna dari hakikat pembelajaran Sains. Sains merupakan mata pelajaran yang sangat dekat
dengan siswa, karena materi-materi yang ada dalam Sains tersebut nyata dan dialami sendiri oleh siswa dalam kehidupan kesehariannya. Oleh karena itu, mata pelajaran Sains sangat perlu untuk dipelajari serta dipahami siswa.
Dalam pelaksanaannya di Sekolah Dasar menunjukkan bahwa kondisi pengajaran sains saat ini masih menunjukkan peluang yang luas untuk diadakan
upaya perbaikan. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa pada mata pelajaran Sains. Hasil observasi awal peneliti di SD Negeri 104607 Sei Rotan berdasarkan nilai mid semester mata pelajaran Sains
3
rata-rata hasil belajar sains siswa masih tergolong rendah dan masih banyak siswa
yang nilainya di bawah KKM (kriteria ketuntasan minimal 71).
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru wali kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan tersebut menyatakan bahwa rata-rata hasil dan
ketuntasan belajar sains siswa di kelas IV-B di SD Negeri 104607 Sei Rotan masih tergolong rendah dan masih banyak nilai yang di bawah nilai KKM yang
telah ditetapkan.
Rendahnya hasil belajar siswa menunjukkan bahwa siswa masih kurang
memahami materi-materi pelajaran sains yang diberikan guru. Hasil pengamatan peneliti terhadap proses belajar mengajar di SD Negeri 104607 Sei Rotan khususnya pada mata pelajaran sains di kelas IV-B ditemukan beberapa faktor
yang menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi sains, antara lain: 1) dalam mengajarkan materi sains yang memerlukan percobaan, guru masih
cenderung menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah, 2) guru kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran, 3) selama proses pembelajaran berlangsung, siswa cenderung menjadi pendengar saja dan kurang berperan untuk
ikut mengalami sendiri sehingga berpengaruh pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa, 4) minimnya penggunaan media pembelajaran pada mata
pelajaran sains.
Pada dasarnya proses belajar mengajar sains lebih ditekankan pada keterampilan proses dimana siswa dapat ikut terlibat dalam pembelajaran
sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep- konsep, teori-teori dan memiliki sikap ilmiah yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap
4
Dalam proses pembelajaran sains, sangat dibutuhkan suatu kegiatan yang
melibatkan siswa aktif memecahkan suatu masalah, karena tidak semua materi pada mata pelajaran sains dapat dimengerti siswa jika hanya disajikan menggunakan metode ceramah saja. Untuk itulah perlu digunakan suatu metode
yang akan mampu menjembatani antara pentingnya pembelajaran sains dengan kebutuhan siswa akan belajar keatif, cerdas dan menyenangkan.
Ada beberapa materi sains di kelas IV SD yang membutuhkan suatu percobaan, agar siswa lebih memahami materi tersebut. Salah satunya adalah
materi perpindahan panas. Tujuan yang diharapkan dari mempelajari materi perpindahan panas di kelas IV adalah siswa dapat mengidentifikasi tentang perpindahan panas yaitu dengan cara apa saja panas dapat berpindah. Agar tujuan
yang diharapkan dapat tercapai dan siswa dapat memahami materi yang dipelajari, maka dalam proses pembelajarannya guru tidak cukup hanya ceramah saja, tetapi
dibutuhkan suatu percobaan langsung sehingga siswa dapat mencoba dan mengamatinya langsung.
Metode eksperimen adalah metode yang memberikan kesempatan kepada
peserta didik, baik perorangan atau kelompok untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan. Melalui kegiatan eksperimen siswa dapat mempelajari
materi yang diajarkan dengan mengalaminya langsung, dapat menarik kesimpulan berdasarkan percobaan yang dilakukannya, siswa juga akan memiliki pengalaman melakukan percobaan serta memiliki keterampilan menggunakan alat-alat yang
5
Berdasarkan uraian-uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul: “ Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Sains dengan Menggunakan Metode Eksperimen di Kelas IV-B SD NEGERI 104607 Sei Rotan T.P 2013/2014 “.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan tentang pembelajaran sains di SD, antara lain :
1. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan pada mata pelajaran sains
2. Guru cenderung menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah dalam
mengajarkan materi sains yang memerlukan percobaan 4. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
5. Minimnya penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran sains.
1.3Batasan Masalah
Melihat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi tentang proses pembelajaran sains di SD, maka peneliti merasa perlu membatasi masalah agar
6
1.4Rumusan Masalah
Masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut :” Apakah dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains materi perpindahan panas di kelas IV-B SD Negeri 104607 Sei Rotan T.P 2013/2014 ? “.
1.5Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran sains dengan menggunakan metode eksperimen di Kelas IV-B SD 104607 Sei Rotan T.P 2013/2014.
1.6Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang pelajaran sains dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dengan mengalami sendiri,
membuktikan sendiri dan dapat menarik kesimpulan dari proses yang telah dialaminya.
2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan keaktifan, pemahaman dan hasil belajar siswa pada mata pelajara sains serta umpan balik
bagi guru untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi pihak sekolah, sebagi bahan evaluasi guna meningkatkan mutu dan
kualitas pendidikan di Sekolah Dasa (SD)
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dan
69 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa model pembelajaran eksperimen dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains di kelas IV –B SD Negeri 104607 Sei Rotan pada materi perpindahan panas Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini
terbukti dari :
1. Rata-rata nilai pada saat pretes sebesar 54,77 meningkat menjadi 69,89 pada siklus I dan meningkat menjadi 86,59 pada siklus II.
2. Sebelum dilaksanakan tindakan, kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal masih rendah dan belum berhasil yaitu 13 orang atau 29,55 % yang
tuntas. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I diperoleh tingkat ketuntasan belajar yaitu 22 orang atau 50 % yang berarti secara keseluruhan siswa belum mencapai standart ketuntasan minimal. Hasil test
pada siklus II diperoleh tingkat ketuntasan belajar siswa yaitu 38 orang atau 86,36 % yang berarti secara keseluruhan siswa sudah mencapai
standart ketuntasan minimal diatas 85 %.
3. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar siswa
70
5.2. Saran
Dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Bagi guru dalam mengajarkan Sains diharapkan lebih mampu dalam
memilih dan menerapkan metode pembelajaran, terutama metode yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
2. Sebaiknya guru berusaha menerapkan metode eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar, karena metode ini melatih siswa untuk terlibat langsung
dalam pembelajaran.
3. Bagi siswa sendiri, diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran.
4. Bagi peneliti lain, disarankan untuk melakukan penelitian yang sejenis
pada materi dan sekolah lainnya, agar diperoleh hasil penelitian yang lebih sempurna sehingga dapat dijadikan referensi atau bahan pertimbangan
71
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto . 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya
Devi. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional
Dimyati . 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Djamarah . 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Djumhana, Nana. 2009. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta
Eveline dan Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia
Faizi. 2013. Ragam Metode Mengajarkan Eksakta Pada Murid. Joqjakarta : Diva Press
http://blogdekitriadi.blogspot.com/2012/04/karakteristik-metode-eksperimen.html. Kustawan. 2013. Pembelajaran Yang Ramah. Jakarta : Luxima Metro Media
Purnama,S.A. 2012. Penggunaan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Sifat-Sifat Cahaya. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak Diterbitkan.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Purwanto, Ngalim. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Rositawaty. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Sanjaya. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
72
SD Negeri 020261 Binjai. Skripsi : Universitas Negeri Medan. Tidak Diterbitkan.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sulistyanto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : RISAPITA BR TARIGAN b. Tempat/Tanggal Lahir : Buluh naman, 28 April 1992 c. Agama : Kristen Protestan
d. Jumlah Bersaudara : 3 Orang
e. Alamat : Desa Buluh Naman, Kec. Munte, Kab. Karo f. Nama Ayah : UNTUNG TARIGAN
g. Nama Ibu : DOLAR BR GINTING h. Pekerjaan Orang Tua : Bertani
i. Alamat : Desa Buluh Naman, Kec. Munte, Kab. Karo
2. Riwayat Pendidikan
a. Pendidikan SD : SD NEGERI NO. 044842 BERTAH tahun 1998-2004
b. Pendidikan SLTP : SMP NEGERI 3 KABANJAHE tahun 2004-2007
c. Pendidikan SMA : SMK NEGERI 1 KABANJAHE tahun 2007-2010
d. Pendidikan Perguruan Tinggi : PGSD S-1 UNIMED, tahun 2010-2014