• Tidak ada hasil yang ditemukan

An analysis on grammatical errors in the spoken language of business communication class at wisma bahasa Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "An analysis on grammatical errors in the spoken language of business communication class at wisma bahasa Yogyakarta."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

YANNY, RUSI. 2007. An analysis on Grammatical Errors in the Spoken Language Made by the Students of Business Communication Class at Wisma Bahasa Yogyakarta. Unpublished Thesis. Yogyakarta. Sanata Dharma University.

In learning a language, it is common for the students to make errors (Dulay, 1982). Errors in spoken language vary and include errors in grammar, pronunciation and word choice. In this study, the researcher focused on how grammar plays an important role in language learning. It is the basis for making a sentence. Therefore, applying the knowledge of grammar to the production of utterances is necessary. However, more people nowadays learn English for communication purposes with less attention to the grammar points.

Concerning this issue, this study was designed to look thoroughly at the grammatical errors made by 10 (ten) people who were in Business Communication class at Wisma Bahasa. There are two problems to be solved in this study: (1) What kind of grammatical errors are produced by the participants in the spoken language? (2) What are the possible causes of errors produced by the participants?

The study itself has two objectives. The first is to find out kinds of grammatical errors produced by the participants in the spoken language. The second is to figure out the causes of grammatical errors produced by the participants.

To solve the problems, the researcher utilized descriptive statistic study that were intended to investigate the 10 participants’ grammatical errors in spoken language. The data were gathered by conducting a series of interviews. The results of the interviews were transcribed into written form. Then, they were analysed by using two checklists, i.e. grammatical error types checklist and causes of errors checklist.

The findings show that the most frequent errors were errors in tenses. Then it was followed by other findings in which the researcher found 8 (eight) other kinds of errors. They were errors in redundancy, nominalization, missing subject, object or noun, non sequiturs, pronouns, word order, sub-clause construction errors, and adjective clause connectors. Errors in concords, finite verbs, prepositions, articles, verb groups, adjectives and possessive cases came with fewer numbers. On the other hand, the results of the causes of errors checklist shows that almost all of the errors made in the learners’ spoken language were caused by ignorance of English rules.

Finally, two conclusions were drawn from this study. First, all participants made grammatical errors in their spoken language and the most occurring errors were those related to tenses. Second, almost all of the errors made by the learners were caused by less attention to the rule restriction.

The researcher also provided suggestions intended for the English teachers and learners at Wisma Bahasa, and the English Language Program at Sanata Dharma University, and future researchers.

xiii

(2)

ABSTRAK

YANNY, RUSI. 2006. An analysis on Grammatical Errors in the Spoken Language Made by the Students of Business Communication Class at Wisma Bahasa Yogyakarta .Yogyakarta: Sanata Dharma University.

Membuat kesalahan dalam mempelajari suatu bahasa adalah hal yang umum terjadi (Dulay: 1982). Kesalahan dalam bahasa berbicara ada berbagai macam seperti tata bahasa, pelafalan dan pemilihan kata. Tata bahasa berperan penting dalam mempelajari suatu bahasa. Tata bahasa merupakan dasar untuk menghasilkan suatu kalimat. Dengan demikian sangatlah penting untuk menerapkan ilmu tata bahasa dalam ucapan. Akan tetapi, saat ini lebih banyak orang mempelajari Bahasa Inggris untuk tujuan komunikasi dan kurang memperhatikan penggunaan tata bahasa.

Menanggapi hal tesebut, penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih menyeluruh kesalahan-kesalahan tata bahasa yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) pelajar di kelas Bisnis Komunikasi di Wisma Bahasa. Ada dua permasalahan yang harus dipecahkan dalam penelitian ini: (1) Kesalahan tata bahasa jenis apa yang dihasilkan oleh partisipan dalam bahasa berbicara? (2) Apa saja penyebab kesalahan tata bahasa yang dihasilkan oleh partisipan tersebut?

Ada dua tujuan dalam penelitian ini. Yang pertama, penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis-jenis kesalahan tata bahasa yang dihasilkan oleh partisipan dalam bahasa berbicara. Yang kedua bertujuan untuk mengungkap penyebab kesalahan tata bahasa yang dihasilkan oleh partisipan tersebut.

Untuk memecahkan permasalahan tersebut, peneliti menggunakan deskripsi statistik. Data dikumpulkan dengan cara mengadakan serangkaian wawancara. Hasil wawancara kemudian diubah menjadi bentuk tertulis. Kemudian data tersebut dianalisa dengan menggunakan dua jenis cheklist yaitu grammatical error types checklist dan causes of errors checklist.

Penemuan-penemuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan yang paling sering terjadi adalah kesalahan dalam tenses. Kemudian diikuti oleh kesalahan dalam other findings yang mana terdapat 8 jenis kesalahan lain yaitu redundancy, nominalization, missing subject, object or noun, non sequiturs, pronouns, word order, sub-clause construction errors, dan adjective clause connectors. Sementara itu terdapat lebih sedikit kesalahan dalam concords, finite verbs, prepositions, articles, verb groups, adjectives dan possessive cases. Di sisi lain, hasil dari causes of errors cheklist menunjukkan bahwa hampir semua kesalahan yang dihasilkan oleh pelajar dalam bahasa berbicara dikarenakan oleh ignorance of English rules.

Akhirnya, ada dua kesimpulan dalam penelitian ini. Yang pertama, semua partisipan membuat kesalahan tata behasa dalam bahasa berbicara dan kesalahan yang paling sering terjadi adalah kessalahan dalam tenses.Yang kedua, hampir semua kesalahan-kesalahan yang dihasilkan disebabkan oleh kurangnya perhatian terhadap batasan rumusan yang ada.

Peneliti juga memberikan saran yang ditujukan kepada guru-guru dan pelajar di Wisma Bahasa, Program Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma dan peneliti-peneliti yang akan datang.

xiv

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kekuatan lentur dan kontrol retak beton yang mengalami tarik akibat adanya beban lentur dengan menggunakan material aluminium paduan

Perhitungan beban gandar standar kumulatif menggunakan metode AASHTO 1993 dengan W 18 desain diperoleh hasil sebesar 8,97, yang berarti bahwa tebal pelat beton rencana dapat

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Dwijayanti (2011) mencoba membahas tentang manfaat yang dapat diperoleh indonesia dari penerapan atau pengimplementasian carbon

Oleh karena itu informasi tentang kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan secara keseluruhan yang tidak bisa dipisahkan dan penting dalam menunjang kualitas

independen yang digunakan dalam penelitian ini. Batas signifikansi merupakan nilai batas suatu variabel independen dinyatakan berpengaruh secara signifikan atau

Spectral analysis of simultaneously recorded heart rate (HR) and stroke index (SI) in a normal subject (left) and in a patient with autonomic failure (right) during supine bed rest

As a group, women in the SPORTIF studies were older and had greater comorbidity than in earlier trials of anticoagulation and thus contributed more ischaemic and fatal events for