viii
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of competence and independence on quality audit. The study is a survey research which public accounting firms in Bandung are the object. The population of this study is all members of the accountant who worked in public accounting firm that are scattered throughout the regions in Bandung which listed in the Directory of public accountant issued by the Indonesia Institute of Certified Public Accountants (IAPI). This study uses Slovin as sampling technique. The population of this study is 32 public accounting firms. Sample of 8Public Accounting Firm assuminganypublic accounting firmhasapproximately5auditorswho responded. The tools of analysis used was multiple regression with SPSS program. The results showed that the variables of competence and independence of the joint effect on audit quality. However, only partial independence of the variables that effect on audit quality.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Penelitian merupakan penelitian survei pada Kantor Akuntan Publik di Bandung. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh anggota rekan yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang tersebar diseluruh wilayah di Bandung yang terdaftar pada Directory akuntan publik yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penelitian ini menggunakan metode sampel dengan teknik pengambilan sample yaitu Slovin. Populasi penelitian sebanyak 32 Kantor Akuntan Publik dan yang menjadi sampel sebanyak 8 Kantor Akuntan Publik dengan asumsi setiap KAP memiliki kurang lebih 5 orang auditor yang menjadi responden. Alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kompetensi dan independensi secara bersama berpengaruh terhadap kualitas audit. Namun secara parsial hanya variabel independensi yang berpengaruh terhadap kualitas audit.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10
2.1 Tinjauan Tentang Audit ... 10
2.1.2 Standar Audit ... 12
2.1.3 Kompetensi ... 14
2.1.3.1 Pengetahuan ... 17
2.1.3.2 Pengalaman ... 19
2.1.4 Independensi ... 20
2.1.4.1 Lama Hubungan dengan Klien (Audit Tenure) ... 22
2.1.4.2 Tekanan dari Klien ... 24
2.1.4.3 Telaah dari Rekan Auditor (Peer Review) ... 25
2.1.4.4 Jasa Non Audit ... 26
2.1.5 Kualitas Audit ... 27
2.2 Rerangka Pemikiran ... 30
2.2.1 Pengaruh Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit ... 30
2.2.2 Pengaruh Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit ... 31
2.2.3 Pengaruh Kompetensi & Independensi terhadap Kualitas Audit ... 33
2.3 Pengembangan Hipotesis ... 36
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 37
3.1 Objek Penelitian ... 37
3.2 Metode Penelitian ... 37
3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ... 37
3.2.2 Variabel Penelitian ... 39
3.2.2.1 Kompetensi ... 39
xii
3.2.2.1.2 Pengalaman ... 39
3.2.2.2 Independensi ... 39
3.2.2.2.1 Lama Hubungan dengan Klien ... 40
3.2.2.2.2 Tekanan dari Klien ... 40
3.2.2.2.3 Telaah dari Rekan Auditor (Peer Review) ... 40
3.2.2.2.4 Jasa Non Audit... 41
3.2.2.3 Kualitas Audit ... 41
3.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 41
3.2.4 Populasi dan Sampling ... 45
3.2.5 Uji Kualitas Data ... 50
3.2.5.1 Uji Validias ... 50
3.2.5.2 Uji Reliabilitas ... 51
3.2.6 Pengujian Data ... 51
3.2.6.1 Pengujian Asumsi Klasik ... 52
3.2.6.2 Uji Hipotesis ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
4.1 Deskripsi Responden ... 58
4.1.1 Usia Responden ... 58
4.1.2 Jenis Kelamin Responden ... 59
4.1.3 Jabatan Responden ... 59
4.1.4 Jenjang Pendidikan Responden ... 60
4.2 Analisis Data (Uji Validitas dan Uji Reliabilitas) ... 60
4.2.1.1 Uji Validitas Variabel Kompetensi (X1) ... 60
4.2.1.2 Uji Validitas Variabel Independensi (X2) ... 61
4.2.1.3 Uji Validitas Variabel Kualitas Audit (Y) ... 62
4.2.2 Uji Reliabilitas ... 62
4.2.2.1 Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi (X1), Independensi (X2), dan Kualitas Audit (Y) ... 62
4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 63
4.3.1 Uji Normalitas ... 63
4.3.2 Uji Multikolinearitas ... 64
4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... 66
4.4 Uji Hipotesis ... 67
4.4.1 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama ... 67
4.4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua ... 67
4.4.3 Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga ... 68
4.5 Pembahasan ... 69
4.5.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit ... 69
4.5.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit ... 69
4.5.3 Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit ... 72
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
5.1 Simpulan ... 73
5.2 Keterbatasan ... 73
xiv
DAFTAR PUSTAKA ... 75
LAMPIRAN ... 79
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Operasionalisasi Variabel ... 42
Tabel II Penilaian Skor Pernyataan ... 44
Tabel III Daftar Kantor Akuntan Publik di Bandung ... 45
Tabel IV Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ... 58
Tabel V Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelami ... 59
Tabel VI Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ... 59
Tabel VII Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 60
Tabel VIII Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi ... 61
TabelIX Hasil Uji Validitas Variabel Independensi ... 61
Tabel X Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit ... 62
Tabel XI Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi, Independensi, dan Kualitas Audit ... 63
Tabel XII Hasil Uji Normalitas ... 64
Tabel XIII Hasil Pengujian Multikolinearitas ... 65
Tabel XIV Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 66
Tabel XV Hasil Uji Hipotesis ... 67
Tabel XVI Model Summary ... 68
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Daftar Kantor Akuntan Publik ... 79
Lampiran B Kuesioner Penelitian ... 83
Lampiran C Data Deskriptif ... 90
Lampiran D Uji Validitas dan Reliabilitas ... 100
Lampiran E Uji Asumsi Klasik ... 111
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu audit atas laporan keuangan historis, manajemen menegaskan bahwa
laporan itu telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum (GAAP). (Arens et al., 2008:11). Audit laporan keuangan
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan telah dinyatakan sesuai
dengan kriteria tertentu dan pihak yang bertanggung jawab dalam mengaudit laporan
keuangan historis yang dipublikasikan oleh semua perusahaan adalah Kantor
Akuntan Publik. Sebutan Kantor Akuntan Publik mencerminkan fakta bahwa auditor
yang menyatakan pendapat audit atas laporan keuangan harus memiliki lisensi
sebagai akuntan publik. KAP sering kali disebut auditor eksternal atau auditor
independen untuk membedakannya dengan auditor internal (Arens et al.,
2008:18-19).
Pedoman umum untuk membantu auditor memenuhi tanggung jawab
profesionalnya dalam audit atas laporan keuangan historis adalah standar auditing.
Standar ini mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional seperti
kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan dan bukti (Arenset al.,
2008:33).
Syarat pengauditan pada Standar Auditing, meliputi tiga hal, yaitu (SA Seksi
BAB I PENDAHULUAN 2
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup.
2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya (kompetensinya) dengan cermat dan
seksama.
Standar Auditing tersebut akan dijadikan tolak ukur seorang auditor itu
independen dan kompeten atau tidak di dalam penelitian ini. Dalam melaksanakan
audit, auditor harus bertindak sebagai seorang ahli di bidang akuntansi dan auditing
(Arens et al., 2008:7).
Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2009) menyebutkan bahwa
“Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor”. Standar ini mengharuskan bahwa auditor
harus bersikap independen (tidak mudah dipengaruhi), karena ia melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor harus melaksanakan kewajiban
untuk bersikap jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, namun
juga kepada kreditor dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas laporan
keuangan auditan (SPAP SA seksi 220, par. 02).
Sedangkan menurut Standar Profesional Akuntan Publik SA seksi 220 (par.
03, 2001), kepercayaan masyarakat umum atas independensi sikap auditor
independen sangat penting bagi perkembangan profesi akuntan publik. Kepercayaan
masyarakat akan menurun jika terdapat bukti bahwa independensi sikap auditor
BAB I PENDAHULUAN 3
oleh keadaan mereka yang berpikiran sehat (reasonable) dianggap dapat
mempengaruhi sikap independen tersebut.
Banyak fenomena yang terjadi akhir-akhir ini mengenai pelanggaran yang
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dalam mengudit laporan keuangan
perusahaan. Mereka kehilangan sikap profesionalnya sebagai auditor
independensehingga membuat kredibilitas auditor semakin dipertanyakan. Seperti
pelanggaran yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Hadi Sutanto &
Rekan yang berafiliasi dengan Pricewaterhouse Coopers (PWC). Komisi Pengawas
Persaingan Usaha (KPPU) mendenda Rp. 20 Miliar kepada KAP tersebut karena
terbukti dengan sengaja memberi interpretasi menyesatkan kepada PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom), PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel),
dan US Securities and Exchange Commission (Bapepam AS) mengenai standar audit
khususnya AU 543. Tindakan KAP Hadi Sutanto & Rekan yang sekarang bernama
KAP Haryanto Sahari & Rekan mengakibatkan rusaknya kualitas audit KAP Eddy
Prianto atas laporan keuangan konsolidasi Telkom pada tahun 2002 silam.
Menurut Syamsul Maarif, Ketua KPPU (Komisi Pengawas Persaingan
Usaha) inti permasalahan dari perkara ini adalah keengganan KAP Hadi Sutanto &
Rekan sebagai terlapor yang mengaudit laporan keuangan Telkomsel tahun buku
2002 untuk berasosiasi dengan pekerjaan audit KAP Eddy Pianto terhadap laporan
keuangan konsolidasi Telkom tahun buku 2002. Keengganan ini dipicu keraguan
terlapor terhadap kelayakan hak praktek KAP Eddy Pianto di hadapan Bapepem AS.
Dalam analisa Syamsul Maarif, penolakan terlapor untuk terasosiasi dengan alasan
BAB I PENDAHULUAN 4
Kasus lain yang menimpa KAP di Indonesia adalah Kantor Akuntan Publik
Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM) yang mengaudit laporan keuangan Kimia
Farma. Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi mengatakan, dalam kasus Kimia
Farma ini sudah sangat jelas auditornya tidak memenuhi syarat. Karena diduga
terlibat dalam penggelembungan laba yang dilakukan Kimia Farma dalam laporan
keuangan tahun 2001. Mereka beralasan bahwa telah terjadi “kesalahan pencatatan”.
Namun subuah alasan tersebut melanggar akal sehat masyaraka (Robinson Simbolon,
Kepala Biro Hukum Bapepam).
Selain itu telah terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh Akuntan Publik Drs.
Thomas Iguna, auditor yang melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT
Bank Global International Tbk. Menteri Keuangan membekukan izin Akuntan Publik
tersebut karena dinilai melanggar Standar Auditing (SA) dan Standar Profesional
Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan auditnya di Bank Global itu.Hal ini
tertuang di dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 132/KM.1/2008 tanggal 26
Februari 2008 selama 12 (dua belas) bulan. Saat itu, Bank Global terbukti melakukan
pidana perbankan dengan memanipulasi data rasio kecukupan modal (CAR). Dan
ada dugaan kuat auditor Bank Global ikut terlibat karena mengesankan laporan
keuangan yang dipublikasikan disusun seolah-olah perusahaan tersebut sehat
(Samsuar Said, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan).
Dari berbagai fenomena yang terjadi diatas jelas banyak akuntan publik tidak
menjalankan tugasnya sebagai auditor independen dengan baik. Padahal akuntan
publik merupakan jasa assurance yaitu suatu jasa profesional independen yang
berguna untuk meningkatkan kualitas informasi bagi para pengambil keputusan
BAB I PENDAHULUAN 5
informasi yang andal dengan meminta audit independen. Kemudian para pengambil
keputusan dapat memanfaatkan informasi hasil audit itu dengan asumsi bahwa
informasi itu cukup lengkap, akurat, dan tidak bias (Arens et al., 2008:10). Oleh
karena itu diperlukan suatu jasa profesional yang independen dan objektif untuk
dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan dan telah sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia (Arens et al., 2008:11).
DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai kemungkinan bahwa
auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran dalam sistem akuntansi klien.
Temuan pelanggaran mengukur kualitas audit berkaitan dengan pengetahuan dan
keahlian auditor. Sedangkan pelaporan pelanggaran tergantung kepada dorongan
auditor untuk mengungkapkan pelanggaran tersebut.
Sementara itu Statement of Financial Accounting Concept (SFAC No. 2,
2000) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu, kompetensi
dan independensi. Kedua hal tersebut berpengaruh langsung terhadap kualitas
audit.Menurut Arens et al. (2008:5)auditor harus memiliki kualifikasi untuk
memahami kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta
jumlah bukti yang akan dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah
memeriksa bukti itu.
Penelitian yang dilakukan oleh Libby dan Frederick (1990) mengenai
pengalaman dan kemampuan untuk menemukan temuan audit menemukan bahwa
auditor yang berpengalaman mempunyai pemahaman yang lebih baik atas laporan
keuangan. Mereka juga lebih mampu memberi penjelasan yang masuk akal atas
BAB I PENDAHULUAN 6
Kompetensi auditor dapat dibentuk melalui pengetahuan dan pengalaman
(Loughran, 2010:38).Namun sesuai dengan tanggung jawabnya untuk menaikkan
tingkat keandalan laporan keuangan suatu perusahaan maka akuntan publik tidak
hanya perlu memiliki kompetensi atau keahlian saja tetapi juga harus memiliki sikap
mental independen dalam pengauditan. Kompetensi orang-orang yang melaksanakan
audit akan tidak ada nilainya jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti (Arens et al., 2008:5).
Pencapaian keahlian dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya
diperluas melalui pengalaman dan praktek audit. Selain itu, auditor harus menjalani
pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum
(SPAP, 2001).
Salah satu faktor lain yang mempengaruhi independensi tersebut adalah
jangka waktu dimana auditor memberikan jasa kepada klien (auditor tenure)
(Mayangsari, 2003). Di Indonesia, masalah audit tenure untuk masa kerja auditor
dengan klien sudah diatur dalam keputusan Menteri Keuangan No.
423/KMK.02/2008 tentang jasa Akuntan Publik. Keputusan Menteri tersebut
membatasi masa kerja auditor yang paling lama 3 tahun untuk klien yang sama,
sementara untuk Kantor Akuntan Publik (KAP) boleh sampai 5 tahun. Pembatasan
ini dimaksudkan agar mencegah terjadinya skandal akuntansi.
Selain itu untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
independensi auditor maka pekerjaan akuntan dan operasi Kantor Akuntan Publik
(KAP) perlu dimonitor dan di “audit“ oleh sesama auditor (peer review) guna untuk
menentukan dan melaporkan apakah KAP yang direview itu telah mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN 7
pengendalian kualitas yang relevan dan kesesuaiannya dengan standar kualitas yang
diisyaratkan sehingga output yang dihasilkan dapat mencapai standar kualitas yang
tinggi (Arens et al., 2008:49). Selain itu peer review dirasakan memberi manfaat baik
bagi klien, kantor akuntan publik maupun akuntan yang terlibat dalam peer review.
(Messieret al., 2006:664).
Penelitian yang dilakukan oleh Duff (2009)mengenai pengukuran kualitas
audit di Inggrisperiode 2002 dan 2005 menemukan bahwa secara garis besar dapat
diketahuibahwakualitas auditditentukan olehempat faktortertinggi,
yaitukompetensi,independensi, hubungan, dan pelayanankualitas.
Penelitian yang dilakukan Kym Boon et.al(2008)tentang “Audit service
quality in compulsory audit tendering: Preparer perceptions and satisfaction”
menunjukan hasil bahwa atribut yang paling penting dalam kualitas audit adalah
keahlian industri, pengalaman, kompetensi, independensi, standar etika dan
kehati-hatian.
Penelitian ini diperkuat kembali dengan penelitian yang dilakukan oleh
Abdulrahman A.M. Al-Twaijryet al. (2004) mengenai hubunganantara audit internal
dan eksternal di perusahaan Arab Saudi dan hasilnya jelas dinyatakan bahwa
auditoreksternalmenyarankan bahwaobjektivitas, kompetensi danpengalaman
kerjamerupakan faktorpenting yang mempengaruhikeputusan yang dapat dipercaya.
Dengan kata lain, faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan kualitas audit.
Sehubungan dengan fenomena-fenomena yang terjadi maka penelitian ini
mengenai masalah kompetensi dan independensi auditor yang dinyatakan oleh
penelitian sebelumnya bahwa faktor tersebut berpengaruh terhadap kualitas laporan
BAB I PENDAHULUAN 8
mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Auditor terhadap Kualitas Audit: Studi Empirik Pada 8 (Delapan) Kantor
Akuntan Publik di Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah kompetensi audit berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
3. Apakah kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
2. Untuk mengetahui apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
3. Untuk mengetahui apakah kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap
kualitas audit.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat penelitian, yaitu:
1. Memberikan bukti empiris mengenai adanya pengaruh kompetensi dan
independensi auditor terhadap kualitas audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan
BAB I PENDAHULUAN 9
2. Bagi KAP dan auditor agar mereka dapat mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas audit dan selanjutnya meningkatkannya.
3. Bagi pemakai jasa audit, penelitian ini penting agar dapat menilai KAP mana
yang konsisten dalam menjaga kualitas audit yang diberikannya.
4. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala akademisi
sehingga mempersiapkan mahasiswa untuk dapat bekerja di Kantor Akuntan
Publik yang memiliki kompetensi dan independensi sebagai seorang auditor.
5. Menambah pengetahuan peneliti dan mengembangkan ilmu yang telah diperoleh,
khususnya bidang pengauditan.
6. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji bidang
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh kesimpulan penelitian sebagai
berikut:
1. Kompetensi Auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,103 >
0,05.
2. Independensi Auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal
ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
3. Kompetensi dan Independensi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal
ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05.
Besarnya pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dapat
dilihat pada nilai adjusted R square sebesar 35,4% sedangkan sisanya sebesar
64,6% dipengaruhi oleh faktor lain.
5.2 Keterbatasan
Dari simpulan diatas menunjukan bahwa kompetensi auditor tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan independensi auditor
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, adapun kompetensi dan
independensi Auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Dari simpulan tersebut
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 74
yang dipilih tidak pada KAP yang homogenitas, yaitu KAP tingkat atas yang bekerja
sama dengan KAP Internasional, KAP tingkat menengah yaitu KAP Nasional yang
membuka praktek di berbagai kota besar, dan KAP kecil yang praktek di kota
setempat (Local Firm), sehingga sampel data yang diperoleh tidak representatif dan
kurang valid. Selain itu, penelitian ini terbatas pada objek penelitian KAP yaitu
hanya 8 KAP saja yang bisa dimintai pendapat responden, sisanya KAP lain sulit
untuk dimintai pendapatnya.
5.3 Saran
Adapun saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut:
1. Hasil penelitian hanya mencerminkan mengenai kondisi auditor pada 8 (delapan)
Kantor Akuntan Publik di Bandung. Jumlah sampel untuk penelitian selanjutnya
dapat ditambahkan, seperti Kantor Akuntan Publik yang berada di seluruh Pulau
Jawa dan luar Pulau Jawa.
2. Variabel lain dapat ditambahkan untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas
audit, selain variabel kompetensi dan independensi.
3. Dalam penelitian ini kompetensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Peneliti selanjutnya dapat menggunakan sub variabel dari kompetensi yang tidak
digunakan dalam penelitian ini.
4. Dalam penelitian ini tidak adanya homogenitas dalam ukuran KAP. Penelitian
selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menerapkan homogenitas dalam
DAFTAR PUSTAKA
Al-Twaijry, Abdulrahman A.M., John A. Brierley, & David R. Gwilliam. 2004. An Examination of the Relationship between Internal and External Audit in the Saudi Arabian CorporateSector. Managerial Auditing Journal Vol.19 Iss : 7, pp. 929-944.
Alim, M. Nizarul., Trisni Hapsari dan Lilik Purwanti. 2007. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi”. Simposium Nasional Akuntansi. Makasar.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, & Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance
Service - An Integrated Approach. Twelfth Edition. Pearson Prentice Hall.
Arens, Alvin A. & Loebbecke. 2008. Auditing: An Integrated Approach. New Jersey: Prentice Hall International inc.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, Jakarta : Rineka Cipta.
Arrunada, Benito. 2010. The Economics of Audit Quality. Springer.
Azwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azizkhani, Masoud. 2006. Gary S. Monroe and Greg Shailer. Auditor Tenure and
Perceived Credibility of Financial Reporting. Canberra: The Australian
National University.
Bell, Timothy B., Mark E. Peecher & Ira Salomon., 2005., The 21st Century Public Company Audit, Conceptual Elements of KPMG’s Global Audit Methodology.,
Swiss: KPMG International.
Boon, Kym., Jill McKinnon, & Philip Ross. 2008. Audit Service Quality in Compulsory Audit Tendering: Preparer Perceptions and Satisfaction.
Accounting Research Journal Vol. 21 Iss : 2, pp. 93-122.
Boynton, William C., & Raymond N. Johnson. 2006. Modern Auditing – Assurance
Service and Integrity of Financial Reporting. Eighth Edition. John Willey &
Sons, Inc.
Brandon, Duane Michael. 2003. Three Studies of Auditor Independence. Blecksburg: Faculty of the Virginia Polytechnic University.
Choo, Freddie, dan Ken T. Trotman.1991. ”The Relationship Between Knowledge Structure and Judgements for Experienced and Inexperienced Auditors”. The
DAFTAR PUSTAKA 76
Cooper, Donald R. dan William Emory. 1997. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima, Jilid 1, penerjemah Ellen Gunawan dan Imam Nurmawan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
DeAngelo, L.E. 1981a. “Auditor Independence, “Low Balling”, and Disclosure Regulation”. Journal of Accounting and Economics. August. pp. 113—127.
DeAngelo, L.E. 1981b. “Auditor Size and Audit Quality”. Journal of Accountingand
Economics. December. pp. 183—199.
Deis&Groux. 1992. Determinant of Audit Quality in The Public Sectors. The
Accounting Review.July 1.
Duff, Angus. 2009. Measuring Audit Quality in Era of Change : An Empirical Investigation of UK Audit Market Stakeholders in 2002 and 2005. Managerial
Auditing Journal Vol. 24 Iss : 5, pp. 400-422.
Faisal, Nardiyah dan M. Rizal Yahya. 2012. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit Dengan Kecerdasan Emosional Sebagai Variabel Moderasi (Survei pada Kantor Akuntan Publik di Indonesia).
Jurnal Akuntansi
Financial Accounting Standard Board (FASB). 2000. SFAC No. 2. Qualitative
Characteristic of Accounting Information.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gray, Grant., & Roger Simnett. 2007. Auditing and Assurance Service – In Australia. Fifth Edition. McGraw-Hill.
Gujarti, Darnodar. 1999. Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain. Jakarta : Erlangga.
Hayes, Rick., Roger Dassen, & Arnold Schilder. 2011. Principles of Auditing An
Introduction to International Standards on Auditing. Prentice Hall.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Profesi Akuntan Publik. Jakarta. Salemba Empat.
DAFTAR PUSTAKA 77
Khomsiyah dan Nur Indriantoro. 1998. Pengaruh Orientasi Etika terhadap
Komitmen, dan Sensitivitas Etika Akuntan publik Pemerintah di DKI Jakarta.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol 1 (1) Jan: 13-28.
Knapp, Michael C.1985. “Audit Conflict: an Empirical Study of the perceived Ability of Auditor to Resists Management Pressure”. The accounting Review (April), pp.202-21
Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topik penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).
Lavin, D. 1976. Perception of the Independence of the Auditor. The Accounting Review. Januari. P41-50.
Libby, Robert., & Frederick. 1990. Experience and the Ability to Explain Audit Findings. Journal of Accounting Research Vol. 28 No. 2.
Loughran, Maire. 2010. Auditing for Dummies. Willey.
Louwers Timothy J., Robert Ramsay, & David Sinason. 2012. Auditing and
Assurance Service. Fifth Edition. McGraw-Hall.
Mayangsari, Sekar. 2003. Pengaruh keahlian dan independensi terhadap pendapat audit: Sebuah kuasi eksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.6 No.1 (Januari).
Meinhardt J, Moraglio JF, Steinberg HI (1987). Governmental audits: An action plan for excellence. J. Acc., 164(1): 86-91.
Meutia, Intan. 2004. ”Independensi auditor terhadap Manajemen Laba Untuk Kap Big 5 dan non Big 5”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 2 No. 1 (Januari). Pp 37-52
Messier., Glover & Prawitt. 2006. Auditing and Assurance Service – A Systematic
Approach. Fourth Edition.
Moore, Don A., philip E. Tetlock. Lloyd Tanlu and Max H. Bazerman., 2006.,
conflicts of Interest and The Case of Auditor Independence: Moral Seduction and Strategic Issue Cycling., academy of Management Review.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.
Murtanto dan Gudono, 1999. Identifikasi karakteristik-karakteristik audit profesi akuntan publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing 2 (1) Januari. Nieuw, Amerongen & C.M. Van. 2007. Auditor Performance in Risk and Control
DAFTAR PUSTAKA 78
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
Ricchiute, David N. 2006. Business & Economics – Auditing. Eighth Edition. South-Western.
Ritonga, Ucok. Juni 2004. KPPU Denda PWC Rp. 20 Miliar. Tempo News Room. http://www.tempo.co/read/news/2004/06/24/05644191/KPPU-Denda-PWC-Rp-20-miliar.
Rittenberg, Larry E., Audrey A. Gramling, & Karla M. Johnstone. 2012. Auditng a
Business Risk Approach. International Edition. ACL.
Robbins, P. Stephen., Timothy Judge, & Elham S. 2012. Organization Behavior. Fifteenth Edition. Pearson.
Sekaran, Uma. 2003. Research Method for Business, 4 th
edition. New York: John Willey.
Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Proffesional Care, dan Akuntanbilitas terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Singgih, Santoso, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Gramedia.
Sugiarto, Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryanto, Deny S. Oetomo. 2003.
Teknik Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, Wiratna. 2008. Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Global Media Informasi.
Supriyanto, Agus. Maret 2008. Auditor Bank Global Kena Sanksi. Tempo News
Room. http://www.tempo.co/read/news/2002/10/31/05633008/Pemerintah-Akan-Berikan-Sanksi-kepada-Akuntan-Publik-Kimia-Farma.
Supriyono. 1988. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan
Akuntan Publik. Yogyakarta: BPFE.
Uning, Dara Meutia. Oktober 2002. Pemerintah akan Berikan Sanksi Kepada Akuntan Publik Kimia Farma. Tempo News Room.