• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Radio Control Aeromodelling Center di Palangkaraya dengan Konsep Streamline.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Radio Control Aeromodelling Center di Palangkaraya dengan Konsep Streamline."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Radio Control Aeromodelling (RC Aeromodelling) merupakan salah satu cabang olahraga aeromodelling di Indonesia yang memiliki jumlah peminat yang terus meningkat. Kota Palangkaraya yang merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu kota yang turut serta merasakan perkembangan RC Aeromodelling.

Sayangnya peningkatan ini tidak disertai dengan pengertian yang cukup mengenai cara dan tahapan dalam mempelajari olahraga ini, sehingga mereka yang baru memulai seringkali menyesal karena pengendalian RC Aeromodelling tidak semudah yang terlihat. Kendala lain yang dihadapi oleh penggemar RC Aeromodelling di Palangkaraya adalah seringnya muncul kabut asap di langit Palangkaraya sehingga mengurangi jarak pandang dalam mengendalikan pesawat model dan luasnya diferensiasi antar anggota klub RC Aeromodelling sehingga menimbulkan kesenjangan antara masing-masing anggota dalam satu klub.

Perancangan RC Aeromodelling Center didasarkan pada pengertian aeromodelling sebagai sebuah kegiatan merancang, membuat, mengetes dan menerbangkan pesawat model yang diwujudkan dalam bentuk fasilitas pembuatan pesawat model, pengujian, pelatihan terbang pesawat model, sampai fasilitas menerbangkan pesawat model itu sendiri sehingga fasilitas ini dapat digunakan oleh pemula hingga tingkat mahir. Streamline sebagai sumber inspirasi dalam perancangan interior ini berkaitan erat dengan dunia penerbangan sebagai sebuah prinsip yang bekerja pada benda-benda terhadap pergerakan udara dihadapannya. Sifat dan bentukan yang mengadopsi gerakan udara diterapkan dalam perancangan interior ini pada lantai, dinding, ceiling, serta desain furnitur.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Radio Control Aeromodelling (RC Aeromodelling) is a part of aeromodelling sport activities that has continuously escalating enthusiasts in Indonesia. Palangkaraya as the Capital City of Central Borneo has been being a city that participates in escalating such numbers of enthusiasts.

Unfortunately, this escalation is not accompanied by correct comprehension of methods in going through this kind of hobby that makes the novice aeromodellers in many ways give up for it’s not as easy as they suppose to control the model aircrafts. Other issues faced by Palangkaraya aeromodellers are the smog that frequently covers the sky which decrease the visibility in controlling the model aircrafts and the wide diferentiation of the members’ profession in one club that creates imbalance situation among every club member.

The interior designing of RC Aeromodelling Center is based on the definition of the aeromodelling itself as an activities of designing, building, testing, and flying the model aircrafts which applied as workshop of aircraft building, flight testing and training facility, and also indoor flying area so that the facilities can be used for all levels of aeromodeller. Streamline which is related closely and as one of the most crucial principles in aviation inspires the design. The characteristics and forms adopted from the air motion through the things are applied on the floor, walls, ceiling, and furniture designs.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Ide / Gagasan Perancangan ... 4

1.4Rumusan Masalah ... 4

1.5Tujuan Perancangan ... 5

1.6Manfaat Perancangan ... 5

1.7Batasan Perancangan ... 6

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB II RC AEROMODELLING CENTER

2.1 Aeromodelling ... 10

2.1.1 Pengertian Aeromodelling ... 10

2.1.2 Sejarah Aeromodelling ... 11

2.2 Radio Control Aeromodelling ... 13

2.2.1 Klasifikasi Radio Control Aeromodelling ... 13

2.3 RC Aeromodelling Center ... 17

2.4 Workshop Perancangan Pesawat Model ... 18

2.4.1 Ergonomi Workshop ... 19

2.5 Fasilitas Simulasi RC Aeromodelling ... 21

2.5.1 Ergonomi Ruang Simulasi ... 21

2.6 Terowongan Angin (Wind Tunnel) ... 22

2.6.1 Pengertian Terowongan Angin (Wind Tunnel) ... 22

2.6.2 Jenis Terowongan Angin ... 22

2.6.3 Pembagian Area Terowongan Angin ... 24

2.6.4 Ergonomi pada Terowongan Angin ... 25

2.7 Toko Ritel ... 25

2.7.1 Pengertian Ritel ... 25

2.7.2 Unsur-unsur Interior Pembentukan Suasana Toko ... 26

2.7.3 Ergonomi Ritel ... 32

2.8 Ruang Tes Terbang di dalam Ruang (Indoor Flight Test) ... 36

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

2.10 Standar Perancangan ... 36

2.10.1 Kenyamanan Manusia ... 36

BAB III DESKRIPSI DAN ANALISIS OBJEK PERANCANGAN 3.1 Deskripsi Objek Perancangan ... 42

3.2 Deskripsi Site ... 43

3.2.1 Data Umum ... 43

3.2.2 Analisis Site dan Bangunan ... 45

3.3 Analisis Fungsional ... 48

3.3.1 Target User ... 48

3.3.2 User Activity ... 49

3.4 Flow of Activity ... 54

3.5 Kebutuhan Ruang ... 55

3.6 Zoning and Blocking ... 58

3.7 Tema dan Konsep Perancangan ... 60

3.7.1 Tema Perancangan ... 60

3.7.2 Konsep Perancangan ... 61

3.8 Implementasi Konsep ... 63

3.8.1 Konsep Bentuk ... 63

3.8.2 Konsep Pola ... 64

3.8.3 Konsep Warna ... 65

3.8.4 Konsep Material ... 65

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

3.8.6 Konsep Pencahayaan ... 66

3.8.7 Konsep Penghawaan ... 67

3.9 Studi Banding ... 68

BAB IV PERANCANGAN RC AEROMODELLING CENTER 4.1 Radio Control Aeromodelling Center ... 72

4.2 Penerapan Desain ... 77

4.2.1 Penerapan Desain pada Ruang ... 77

4.2.2 Penerapan Desain pada Furnitur ... 81

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 82

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... xviii

RIWAYAT HIDUP ... xix

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

Gambar 2.1 Gambar F3A tipe Intro Wind Pro ... 14

Gambar 2.2 Gambar F3A tipe Hera ... 14

Gambar 2.3 Gambar F3A tipe Triple M ... 14

Gambar 2.4 Gambar F3C tipe Engine 700 ... 15

Gambar 2.5 Gambar F3C Interpid Jet Canoe 500 ... 15

Gambar 2.6 Gambar F4C Cessna 182 ... 16

Gambar 2.7 Gambar F4C Mustang ... 16

Gambar 2.8 Gambar F4C F-16 ... 16

Gambar 2.9 Gambar F4C Boeing 747 ... 16

Gambar 2.10 Gambar F4C Hughess 500 ... 16

Gambar 2.11 Gambar F4C Military Chopper ... 16

Gambar 2.12 Gambar F5 Elelctric RC Helicopter ... 17

Gambar 2.13 Gambar F5 Elelctric RC Plane ... 17

Gambar 2.14 Gambar F5 Electric RC Quadcopter ... 17

Gambar 2.15 Meja Gambar Workshop Kayu ... 18

Gambar 2.16 Meja Potong Workshop Kayu ... 18

Gambar 2.17 Ruang Workshop Kayu ... 19

Gambar 2.18 Ergonomi Meja Gambar ... 19

Gambar 2.19 Ergonomi Meja Kerja Pria ... 19

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 2.21 Ergonomi Kursi Kerja Anak ... 20

Gambar 2.22 Ergonomi Workstation Berdiri Pria ... 20

Gambar 2.23 Ergonomi Workstation Berdiri Wanita ... 21

Gambar 2.24 Open Circuit Wind Tunnel ... 21

Gambar 2.25 Sistem Kerja Open Circuit ... 23

Gambar 2.26 Close Circuit Wind Tunnel ... 23

Gambar 2.27 Sistem Kerja Close Circuit ... 23

Gambar 2.28 Ergonomi Meja Komputer ... 25

Gambar 2.29 Variasi Sirkulasi Ruang Ritel ... 31

Gambar 2.30 Ergonomi Window Display ... 32

Gambar 2.31 Ergonomi Jarak Pandang ... 33

Gambar 2.32 Ergonomi Display Customer Duduk ... 33

Gambar 2.33 Ergonomi Display Customer Berdiri ... 34

Gambar 2.34 Ergonomi Rak Display ... 34

Gambar 2.35 Ergonomi Area Sirkulasi Utama ... 35

Gambar 2.36 Ergonomi Area Sirkulasi Pendukung ... 35

Gambar 2.37 Insulator Treatment Lantai Suara Sedang ... 40

Gambar 2.38 Insulator Treatment Dinding Suara Sedang ... 40

Gambar 2.39 Insulator Treatment Ceiling Suara Sedang ... 41

Gambar 2.40 Insulator “ Wedges” untuk Suara Bising ... 41

Gambar 3.1 Site Plan Bangunan Eksisting ... 44

Gambar 3.2 Tampak Depan ... 44

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Gambar 3.4 Zoning Ruang Lt. 1 ... 58

Gambar 3.5 Zoning Ruang Lt. 2 ... 59

Gambar 3.6 Aerodinamika Benda Terhadap Udara ... 60

Gambar 3.7 Turbulensi Udara ... 61

Gambar 3.8 Bagian-bagian Airfoil ... 61

Gambar 3.9 Garis Streamline ... 62

Gambar 3.10 Konsep Bentuk ... 63

Gambar 3.11 Konsep Pola ... 64

Gambar 3.12 Konsep Warna ... 64

Gambar 3.13 Konsep Material ... 65

Gambar 3.14 Konsep Tekstur ... 66

Gambar 3.15 Lampu Downlight ... 66

Gambar 3.16 General Lighting ... 66

Gambar 3.17 Lampu LED ... 66

Gambar 3.18 Lampu Spotlight ... 66

Gambar 3.19 Dehumidifier ... 67

Gambar 3.20 AC Split ... 67

Gambar 3.21 Sunrise RC Bandung ... 68

Gambar 3.22 AMA Indiana ... 69

Gambar 3.23 Blocking AMA ... 70

Gambar 3.24 Interior AMA ... 71

Gambar 3.25 Ritel AMA ... 71

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.2 Denah Lantai 1 ... 75

Gambar 4.3 Denah Lantai 2 ... 76

Gambar 4.4 Tampilan Pintu Masuk ... 77

Gambar 4.5 Area Simulator ... 78

Gambar 4.6 Area Indoor Flight ... 79

Gambar 4.7 Area Wind Tunnel ... 80

Gambar 4.8 Area Eksklusif Store ... 80

Gambar 4.9 General Store ... 80

Gambar 4.10 Display RC Helicopter ... 81

(11)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

Tabel 2.1 Ergonomi Meja Gambar ... 19

Tabel 2.2 Ergonomi Meja Kerja ... 20

Tabel 2.3 Ergonomi Kursi Kerja ... 20

Tabel 2.4 Ergonomi Workstation Berdiri ... 21

Tabel 2.5 Jenis Terowongan Angin ... 22

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Jenis Wind Tunnel ... 24

Tabel 2.7 Ergonomi Meja Komputer ... 25

Tabel 2.8 Ergonomi Window Display ... 32

Tabel 2.9 Ergonomi Jarak Pandang ... 33

Tabel 2.10 Ergonomi Display Customer Duduk ... 33

Tabel 2.11 Ergonomi Display Customer Berdiri ... 34

Tabel 2.12 Ergonomi Rak Display ... 34

Tabel 2.13 Ergonomi Area Sirkulasi ... 35

Tabel 2.14 Ergonomi Standar Penerangan ... 38

Tabel 2.15 Tingkat Kebisingan Pada Ruang Kerja ... 39

Tabel 2.16 Skala Kebisingan ... 39

Tabel 3.1 Analisis Site ... 46

Tabel 3.2 Kebutuhan Ruang ... 55

(12)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

RC Aeromodelling merupakan salah satu bentuk kegiatan

aeromodelling yang pada awalnya dimunculkan sebagai bagian dari

kegiatan militer namun kemudian banyak diminati oleh masyarakat luas sehingga memunculkan sebuah bentuk hobi baru. Aeromodelling sendiri terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah aeromodelling terbang bebas, Aeromodelling Tali Kendali (Control Line Aeromodelling), dan Radio

Control aeromodelling (RC Aeromodelling). Berbagai komunitas

(13)

2 Universitas Kristen Maranatha Indonesia sebagai salah satu negara yang ikut merasakan perkembangan teknologi aeromodelling telah memunculkan berbagai komunitas penggemar RC Aeromodelling, seperti Palangkaraya Aeromodelling Club (PAC) dan Isen Mulang Aeromodelling Community

(IMAC) yang berlokasi di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Sebagai sebuah kota yang diwacanakan menjadi ibukota negara Republik Indonesia, Kota Palangkaraya memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya dalam bidang RC Aeromodelling. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme komunitas RC Aeromodelling yang ada, dimana para anggotanya berasal dari berbagai bidang profesi dan kalangan, mulai dari mahasiswa sampai pejabat kepolisian dan kalangan pengusaha. Hal ini tentu saja berdampak positif bagi komunitas tersebut. Namun di sisi lain, luasnya diferensiasi ternyata dapat pula menimbulkan kecanggungan diantara para anggotanya, sehingga potensi yang ada pada komunitas RC Aeromodelling di Kota Palangkaraya belum dapat diakomodasi dengan

baik. Hal lain yang menjadi kendalanya adalah keadaan geografis Kota Palangkaraya sebagaimana kota-kota lain di Pulau Kalimantan, yaitu permasalahan kabut asap. Hal ini tentu saja sangat mengganggu bagi kegiatan RC Aeromodelling karena pada umumnya kegiatan ini dilakukan di tempat terbuka sehingga keberadaan kabut asap pada wilayah udara di sekitar lokasi penerbangan RC Aeromodelling dapat sangat mengganggu jarak pandang.

(14)

3 Universitas Kristen Maranatha mereka yang akhirnya mengurungkan niatnya untuk menekuni hobi ini. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah fasilitas yang dapat mengarahkan masyarakat awam yang ingin memulai hobi ini sehingga dapat mempersiapkan para calon pilot RC Aeromodelling yang memiliki kemampuan terbang yang layak, baik untuk tujuan hiburan maupun untuk dapat mengikuti kejuaraan-kejuaraan.

Menurut James Kaunang selaku Kabid Ristek FASI (2010), kegiatan aeromodelling melibatkan unsur-unsur mulai dari perencanaan, pembuatan,

pengetesan, sampai pada penerbangan pesawat terbang model itu sendiri. Berdasarkan pengamatan awal sampai saat ini, penyedia produk RC Aeromodelling yang ada di seluruh Indonesia belum memiliki fasilitas yang

memenuhi seluruh unsur-unsur kegiatan aeromodelling. Ritel shop RC Aeromodelling yang ada hanya menyediakan penjualan pesawat model,

perangkat, dan spare part-nya saja.

Melihat permasalahan yang dihadapi di atas, maka dalam perancangan interior RC Aeromodelling Center, unsur-unsur perencanaan, pembuatan, pengetesan, penerbangan menjadi faktor penting agar mereka yang ingin menekuni dunia RC Aeromodelling mendapatkan pengetahuan yang lengkap mengenai proses awal pembelajaran sampai dapat menerbangkan pesawat dengan baik.

1.2 Identifikasi Masalah

(15)

4 Universitas Kristen Maranatha diferensiasi anggota dalam sebuah komunitas RC Aeromodelling sehingga sering terjadi kecanggungan saat berkumpul bersama anggota lain dalam komunitas tersebut.

1.3 Ide / Gagasan Perancangan

RC Aeromodelling Center merupakan sebuah bangunan komersil

yang dapat mendukung kegiatan aeromodeller dan masyarakat pada umumnya dengan menyediakan berbagai fasilitas pelatihan, baik dalam merancang maupun memperbaiki pesawat model, menguji pesawat model yang baru dibuat dan diperbaiki, serta sebagai sebuah fasilitas pengembangan model pesawat baru. RC Aeromodelling Center juga menyediakan fasilitas penjualan pesawat model dan seluruh komponennya. Perancangan interior RC Aeromodelling Center didasarkan pada seluruh unsur kegiatan aeromodelling (perencanaan, pembuatan pengetesan, penerbangan) sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang ingin menekuni hobi atau olahraga RC Aeromodelling dalam satu lokasi. Permasalahan geografis yaitu kabut asap dan diferensiasi antar anggota komunitas pun menjadi salah satu pertimbangan utama dalam perancangan RC Aeromodelling Center di Kota Palangkaraya.

1.4 Rumusan Masalah

Setelah mengetahui latar belakang masalah yang terjadi, maka perumusan masalah yang dapat dikemukakan agar memperoleh jawaban untuk mendukung proyek interior yang akan dirancang adalah:

1) Bagaimana merancang sebuah fasilitas interior RC Aeromodelling Center yang dapat memenuhi seluruh unsur kegiatan RC

(16)

5 Universitas Kristen Maranatha 2) Bagaimana menjawab permasalahan kabut asap yang mengganggu kegiatan RC Aeromodelling di Kota Palangkaraya melalui sebuah perancangan fasilitas interior?

3) Bagaimana merancang fasilitas interior yang dapat menjawab diferensiasi antar berbagai profesi anggota RC Aeromodelling di Palangkaraya?

1.5 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan interior RC Aeromodelling Center ini adalah sebagai berikut:

1) Merancang sebuah fasilitas interior RC Aeromodelling Center yang dapat memenuhi seluruh unsur kegiatan RC Aeromodelling.

2) Menyediakan fasilitas interior yang dapat menggantikan kegiatan RC Aeromodelling yang pada umumnya dilakukan di area terbuka.

3) Menyediakan fasilitas yang dapat menjawab diferensiasi antar berbagai profesi di dalam komunitas RC Aeromodelling.

1.6 Manfaat Perancangan

Perancangan RC Aeromodelling Center ini memiliki manfaat sebagai berikut:

1) Bagi perancang

Sebagai salah satu media dalam mengembangkan wawasan mengenai proses perancangan interior, khususnya yang berhubungan dengan fasilitas RC Aeromodelling dan segala fasilitas pendukungnya. 2) Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain

(17)

6 Universitas Kristen Maranatha 3) Bagi penggemar RC Aeromodelling

Sebagai salah satu fasilitas pusat informasi dan pembelajaran serta penyedia produk RC Aeromodelling yang dapat mengakomodasi kebutuhan penggemar RC Aeromodelling untuk dapat menjadi pilot yang layak terbang.

4) Bagi masyarakat awam

Sebagai media edukasi informal yang dapat menambah pengetahuan mengenai hobi RC Aeromodelling di Indonesia.

1.7 Batasan Perancangan

Batasan perancangan RC Aeromodelling Center didasarkan pada unsur-unsur kegiatan aeromodelling yaitu perencanaan, pembuatan, pengetesan, dan penerbangan. Oleh karena itu, fasilitas ruang interior yang akan dihadirkan didalamnya adalah:

1) Fasilitas Utama

a. Area Perancangan dan Pembuatan Pesawat Model

Area ini merupakan sebuah fasilitas yang diperuntukkan bagi masyarakat umum yang ingin belajar merencanakan dan membuat pesawat model sendiri, baik jenis pesawat yang sudah ada maupun pengembangan pesawat baru yang belum pernah dibuat sebelumnya. Fasilitas ini berupa kelas dengan konsep workshop karena peserta kursus akan langsung mempraktekkan

pembuatan pesawat modelnya sendiri. b. Fasilitas Uji Terbang (Pre-flight Test)

(18)

7 Universitas Kristen Maranatha c. Fasilitas Simulasi

Fasilitas ini berguna bagi calon pilot RC Aeromodelling sebelum menerbangkan pesawat model yang sesungguhnya. Simulasi tersebut dilakukan dengan menggunakan simulator komputer sehingga lebih aman bagi pilot dan tidak mengakibatkan kerugian jika pesawat mengalami crash (jatuh). Fasilitas yang dimunculkan berupa area komputer multi-user atau dapat digunakan oleh lebih dari satu pengguna secara bersamaan sehingga calon pilot pun sekaligus mempelajari aspek lingkungan sekitar saat menerbangkan pesawat model.

d. Fasilitas Terbang Dalam Ruang (Indoor Flight)

Fasilitas ini digunakan untuk menguji terbang helikopter dan pesawat fixed wing (sayap tetap). Jenis helikopter dan pesawat yang layak untuk terbang di dalam ruang ini dibatasi sesuai dengan klasifikasi ukuran tubuh pesawat.

e. Fasilitas Maintenance / Repair

Fasilitas ini digunakan untuk memperbaiki pesawat model yang rusak, baik karena crash (jatuh) maupun karena kendala elektronik dan mesin. Area yang dimunculkan berupa workshop dan terbatas hanya bagi pegawai yang bertanggung jawab dalam memperbaiki pesawat model.

f. Fasilitas Ritel RC Aeromodelling

Merupakan sebuah area yang menjual berbagai jenis pesawat model dan seluruh komponen yang diperlukan oleh pesawat model agar dapat terbang.

g. Mini Museum RC Aeromodelling

(19)

8 Universitas Kristen Maranatha 2) Fasilitas Pendukung

a. Lobi

Merupakan sebuah area yang berada di dekat pintu masuk dan berfungsi sebagai ruang duduk atau ruang tunggu dan meja resepsionis.

b. Kantor Operasional

Merupakan area khusus bagi pemilik dan pegawai pengelola fasilitas RC Aeromodelling Center.

c. Storage Room

Area ini digunakan sebagai ruang penyimpanan stok barang ritel dan seluruh material yang diperlukan dalam pembuatan pesawat model.

d. Area Service

Merupakan area yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sebuah bangunan. Didalamnya termasuk toilet (wc), drop area, ruang peralatan kebersihan, dan dapur bagi pegawai.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan perancangan RC Aeromodelling Center terdiri atas lima bab. Secara garis besar, pembahasan laporan ini

dapat diuraikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pemilihan topik perancangan RC Aeromodelling Center dalam kaitannya dengan perkembangan RC

Aeromodelling di Indonesia, identifikasi masalah untuk mendapatkan

perumusan masalah perancangan, tujuan dari perancangan RC Aeromodelling Center, batasan perancangan dalam ruang lingkup interior,

(20)

9 Universitas Kristen Maranatha BAB II RC AEROMODELLING CENTER

Berisi teori-teori, data literatur, standar-standar ergonomi yang mendukung perancangan RC Aeromodelling Center. Teori dan sumber fakta tersebut didapat dari berbagai sumber seperti studi lapangan, wawancara, buku, makalah ilmiah, dan internet.

BAB III DESKRIPSI OBJEK PERANCANGAN

Membahas analisa site dan bangunan serta analisa fungsional meliputi flow of activity, konsep dan tema, kebutuhan ruang, besaran ruang, studi image, dan sketsa ide tentang perancangan interior RC Aeromodelling

Center.

BAB IV PENERAPAN TEORI dan KONSEP

Membahas dan menjelaskan mengenai penerapan teori dan konsep (BAB II dan BAB III) terhadap desain yang telah dibuat oleh penulis. Penerapan konsep ini berupa penerapan bentuk, furnitur, pola, warna, material, tekstur, serta pencahayaan dan penghawaan.

BAB V SIMPULAN dan SARAN

(21)

82 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN

5.1. Simpulan

Radio Control Aeromodelling merupakan salah satu jenis olah raga

sekaligus hobi yang berkembang sedemikian pesat diseluruh dunia. Perkembangan ini pun turut dirasakan oleh masyarakat Indonesia. RC Aeromodelling Center di Palangkaraya menjadi sebuah fasilitas yang dirancang

untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan RC Aeromodelling dan sekaligus menjawab kendala kabut asap dan diferensiasi antar anggota, sehingga masing-masing anggota dapat tetap merasa nyaman di lingkungan dimana mereka berada bersama-sama. Konsep streamline yang diterapkan diharapkan mampu membawa user menikmati olah raga ini sekaligus menjadi sebuah karya seni yang mampu memberikan nilai estetis sekaligus nilai jual.

(22)

83 Universitas Kristen Maranatha 1. RC Aeromodelling sebagai sebuah bentuk kegiatan dirgantara di Indonesia

dapat menjadi salah satu alat untuk meningkatkan kecintaan masyarakat Indonesia akan dunia penerbangan, terutama bagi kaum muda dan masyarakat pada umumnya.

2. RC Aeromodelling Center dapat menjadi salah satu fasilitas bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam dunia penerbangan di Indonesia.

3. RC Aeromodelling Center dapat menjadi salah satu jawaban akan kebutuhan fasilitas kegiatan RC Aeromodelling baik di Kota Palangkaraya pada Khususnya dan di kota-kota lain di Indonesia pada umumnya, terlebih lagi dikarenakan belum adanya fasilitas serupa di Indonesia.

4. Kehadiran RC Aeromodelling Center Di Kota Palangkaraya menjadi alternatif atas permasalahan kabut asap yang menjadi salah satu kendala dalam kegiatan RC Aeromodelling di Kota Palangkaraya.

5. RC Aeromodelling Center dapat menjadi salah satu alternatif bentuk usaha komersial baru yang potensial dan belum banyak berkembang di Indonesia pada khususnya dan diseluruh dunia pada umumnya.

5.2. Saran

Sebagai sebuah fasilitas interior, maka fasilitas RC Aeromodelling Center kedepannya harus memperhatikan beberapa hal, diantaranya:

1. Perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong perubahan minat masyarakat, oleh karena itu penggunaan material dan sistem teknis yang tepat pada RC Aeromodelling Center akan sangat meningkatkan nilai RC Aeromodelling Center itu sendiri.

(23)

84 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Julie, Gruwal, Dhruv and Parasuraman, A., 1994. The Influence of Store Environment on Quality Inferences and Store Image. Journal of The Academy of Marketing Science 22: 328-339.`

Bellizi, Joseph.A. and Hite, Robert H. 1992. Environmental Color, Consumer Feeling and Puchase Likehood. Psychology and Marketing 9: 347-363.

Berman, Barry; Joel R. Evans. 2001. Retail Management: A Strategic Apporach. New jersey. Prentice Hall.

Binggeli, Corky. 2003. Building Systems for Interior Designers. New Jersey. John Wiley and Sons Inc.

Cambridge Dictionary 3rd Edition, Cambridge University Press, 2008.

Donovan, Robert J., Rossiter, John.R Marcoolyn, Gillian, and Nesdale, Andrew. 1994. Store Atmosphere and Purchasing Behavior. Journal of Retailing 70: 283-294.

Fariduzzaman. 2008. Sistem Data hasil Uji Terowongan Angin. Risalah Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir (189-201).

Federasi aero Sport Indonesia. 2009. Buku Panduan Aeromodelling Indonesia. Pordirga Aeromodelling PB FASI. Jakarta.

Grossbart, Sanford, Hampton, Ronald, Rammohan, R and Lapidus, Richard S. 1990. Environmental Decisions and Customer Response to Store Atmospherics. Journal of Business Research 21: 225-241.

KBBI edisi 2, Balai Pustaka, 1989

Kusumowidagdo, Astrid. 2005. Peran Penting Perancangan Interior Pada Store Based Retail. Dimensi Interior. 1 Juni 2005 (17.30).

(24)

85 Universitas Kristen Maranatha Lennon, Andy. 1996. Basic of R/C Model Aircraft Design. Air Age Media Inc. USA

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405 Tahun 2002. Sub-Bagian Persyaratan dan Tata Cara Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Kerja industri. Jakarta.

Milliman, Ronald E. 1986. The Influence of Background Music on the Behavior of Restaurant Patrons. Jounal of Consumer Research: 286-289.

Mitchell, DeborahJ, Kahn, Barbara E.,and Knasko, Susan C. 1995. There’s Something in the Air: Effect of Congruent or In Congruent Ambient Odor on Consumer Decision Making. Journal of Consumer Research 22: 229-238.

Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979: hal.192. Human Dimension and Interior Space. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Smith, Patricia Cain,Curnow, Ross. 1996. Arousal Hypothesis and The Effect of Music on Purchasing Behaviour. Journal of Applied Psychology: 64-71

Ward, James C., Bitner, Mary Jo., and Barnes, John. 1992. Measuring the Prototypicality and Meaning of Retail Environments. Journal of Retailing: 194-200.

Webmaster. 2005. Perjalanan Aeromodelling Indonesia. www.aeromodelling.or.id. 25 Juni 2005 (03:48).

(25)

86 Universitas Kristen Maranatha Website:

www.aeromodelling.or.id

www.e-hely.com

www.fai.org

www.modelaircraft.org

www.nasa.org

www.rcsunrise.com

Gambar

Gambar 4.2  Denah Lantai 1  .......................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tema yang diambil dalam desain interior photography center ini

Tema desain Aikido Dojo Center didasarkan pada seni bela diri aikido itu sendiri dimana tema dalam perancangan ini adalah “the way of harmony” yang diambil dari kata “ai”

Konsep perencanaan dan perancangan JOGJA FASHION CENTER mengacu pada unsur – unsur sifat dan fisik wanita, dimana sifat feminin dan anggun diolah pada eksterior dan tata

Perencanaan dan perancangan bangunan Women’s Empowerment Center di Jakarta bertujuan untuk menyediakan wadah agar dapat mewadahi kegiatan-kegiatan para perempuan meliputi

Konsep Perancangan Interior Bike Center ini adalah Santai. Santai menjadi konsep perancangan interior ini karena perancang mempertimbangkan dari sisi lokasi bangunan yang

Tema yang diusung pada perencanaan dan perancangan interior Islamic Center Muhammadiyah Yogyakarta ini “ Centre Of Life “. Bila di artikan perkata, Center berarti

Konsep Perancangan Interior Bike Center ini adalah Santai. Santai menjadi konsep perancangan interior ini karena perancang mempertimbangkan dari sisi lokasi bangunan yang

Pertama, perancangan interior arts center yang dapat memfasilitasi kegiatan dari para komunitas seni dan seniman dengan berbagai jenis aliran karya, diselesaikan