• Tidak ada hasil yang ditemukan

Touch of Batik, Perancangan Busana Siap Pakai dengan Tema Touch of Batik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Touch of Batik, Perancangan Busana Siap Pakai dengan Tema Touch of Batik."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Touch of Batik adalah sebuah karya terinspirasi dari gaya streetstyle yang dipadukan dengan hasil karya seni Indonesia, yaitu batik. Batik yang diangkat adalah batik yang berasal dari Tasikmalaya dengan corak Merak Ngibing. Corak dari Tasikmalaya memiliki dayatarik tersendiri seperti halnya berkarakter cantik dan indah dengan perpaduan warna cerah dan juga corak yang berasal dari flora-fauna.

Merak Ngibing merupakan salah satu motif paling indah ditataran batik Tasikmalaya menggambarkan sepasang burung merak saling berhadapan dengan ekor yang terkembang seperti sedang menari. Nilai filosofis yang terkandung dari batik ini yaitu burung merak melambangkan keindahan alam dengan aneka flora dan faunanya. Ngibing melambangkan adat dan budaya masyarakat yang rukun dan damai.

Desain karya kali ini dirancang dengan mengutamakan batik daerah Tasikmalaya yang mengangkat hasil karya seni Indonesia namun tetap dalam desain yang modern karena mengikuti perkembangan zaman dengan musimnya gaya streetstyle yang sekarang ini banyak diminati oleh kaum muda. Melalui perpaduan batik Tasikmalaya dengan gaya

streetstyle diharapkan dapat menghasilkan karya yang inovatif serta penyampaian makna

dari filosofi yang terkandung. Style rancangan yang dihasilkan merupakan busana yang fun. Material yang akan dipakai dalam pembuatan rancangan ini adalah kain denim, kain katun, batik dan kain corduroy. Nilai lebih rancangan ini tetap mempertahankan hasil karya seni Indonesia yang menjadikan rancangan busana menarik dengan gaya masa kini yang mempunyai nilai lebih dimata dunia.

(2)

ABSTRACT

Touch of Batik is a creation inspired by streetstyle fashion which mixed with the art of Indonesia, called batik. The batik is a batik pattern originally from Tasikmalaya, Merak Ngibing. The pattern has special and unique character with attractive bright colours and libing things, such as animals and plants.

Merak Ngibing is the nost beautiful batik pattern in Tasikmalaya. This pattern shows two peacock look like dancing with the beautiful flappy tails. The philosophy value of this pattern is the peacocks represent the beauty of nature and ngibing means the peace of culture and custom in social life.

The additional value if the design us to keep the art of Indonesia valuable, attractivean up to date and popular in the world.

(3)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA DAN LAPORAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Perancangan ... 3

1.5 Metode Perancangan ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KERANGKA TEORI ... 6

2.1 Teori Fashion ... 6

2.1.1 Definisi Fashion ... 6

2.1.2 Tren Fashion ... 7

2.2 Teori Busana ... 7

2.2.1 Fungsi Busana ... 7

2.2.2 Klasifikasi Busana ... 8

(4)

2.2.4 Prinsip Dalam Mendesain Busana, menurut David, 1880 ... 9

2.3 Teori Warna ... 9

2.3.1 Definisi Warna ... 9

2.3.2 Arti Warna dan Pengaruhnya ... 9

2.3.3 Teori Warna Brewster ... 11

2.4 Teori Tekstil ... 12

2.4.1 Definisi Tekstil ... 12

2.4.2 Jenis-jenis Tekstil ... 13

2.4.3 Serat Protein ... 13

2.4.4 Serta Buatan ... 14

2.5 Reka Bahan ... 16

2.6 Teori Busana ... 17

2.7 Teori Penjahitan Busana ... 18

2.7.1 Proses Penjahitan Busana ... 18

2.7.2 Jenis Busana ... 18

2.7.3 Siluet ... 19

2.7.4 Jenis-jenis Siluet ... 19

2.7.5 Pola ... 21

2.8 Segmenting, Targeting, dan Positioning ... 21

2.8.1 Segmenting ... 21

2.8.2 Targeting ... 22

2.8.3 Positioning ... 22

BAB III DESKRIPSI OBJEK STUDI ... 24

3.1 Jenis Busana Ready to wear ... 24

3.2 Batik Priangan ... 24

3.2.1 Merak Ngibing Tasikmalaya ... 25

3.2.2 Corak Batik Merak Ngibing ... 26

3.2.3 Makna Filosofis Motif Batik Merak Ngibing ... 27

3.3 Teddy Boys ... 28

3.3.1 Gaya Busana Teddy Boys ... 32

(5)

vii

3.5 Reka Bahan ... 35

3.5.1 Bleaching/ Pengelantangan ... 35

3.5.2 Pleats ... 36

BAB IV KONSEP PERANCANGAN ... 38

4.1 Perancangan Umum ... 38

4.2 Perancangan Khusus ... 39

4.2.1 Desain Busana I ... 40

4.2.2 Desain Busana II ... 41

4.2.3 Desain Busana III ... 42

4.2.4 Desain Busana IV ... 43

4.3 Perancangan Detail Fashion ... 44

4.3.1 Aksesoris ... 44

4.3.2 Sepatu ... 45

BAB V PENUTUP ... 46

5.1 Kesimpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

DATA PENULIS ... 49

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Metode Perancangan ... 4

Gambar 2.1 Structural Design ... 16

Gambar 2.2 Surface Design ... 17

Gambar 3.1 Batik Merak Ngibing ... 27

Gambar 3.2 Teddy Boys ... 29

Gambar 3.3 Blazer ... 32

Gambar 3.4 Kemeja ... 33

Gambar 3.5 Rompi ... 33

Gambar 3.6 Celana Panjang ... 34

Gambar 3.7 Sepatu ... 34

Gambar 3.8 Bleaching/ Pengelantangan ... 36

Gambar 3.9 Pleats ... 37

Gambar 4.1 Image Board ... 39

Gambar 4.2a Ilustrasi Fashion Busana I ... 40

Gambar 4.2b Gambar Teknik Busana ... 40

Gambar 4.3a Ilustrasi Fashion Busana II ... 41

Gambar 4.3b Gambar Teknik Busana ... 41

Gambar 4.4a Ilustrasi Fashion Busana III ... 42

Gambar 4.4b Gambar Teknik Busana ... 42

Gambar 4.5a Ilustrasi Fashion Busana IV ... 43

Gambar 4.5b Gambar Teknik Busana ... 43

Gambar 4.6 Topi ... 44

Gambar 4.7 Sepatu ... 45

(7)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Pola Dasar ... 50

LAMPIRAN B Ukuran Model ... 65

LAMPIRAN C Foto Material ... 66

LAMPIRAN D Reka Bahan ... 67

LAMPIRAN E Ilustrasi Fashion ... 68

LAMPIRAN F Technical Drawing ... 69

LAMPIRAN G Foto Busana ... 91

LAMPIRAN H Rincian Harga ... 95

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Touch of Batik merupakan konsep yang menggabungkan dua latar belakang yang berbeda, yaitu batik hasil karya seni Indonesia pada gayastreetstyle. Batik yang diangkat bersasal dari Kota Tasikmalaya bermotif Merak Ngibing (The Dancing Peacok).Motif tersebut merupakan salah satu motif terindah yang berasal dari Kota Tasikmalaya yang menggambarkan sepasang burung merak saling berhadap-hadapan dengan ekor yang terkembang seperti sedang menari.Batik corak khas Tasikmalaya banyak terinspirasi dari flora dan fauna yang memiliki karakteristik yang dinamis, cantik, indah dan sedikit genit dengan warna-warna cerah yang merona seperti biru, merah jambu, kuning, dengan perpaduan warna yang harmonis.

Hal unik yang akan ditampilkan pada koleksi kali ini adalah busana yang bergaya streetstyle dari luar negeri yang sedang banyak digemari oleh kaum muda di Indonesia. Gaya streetstyle yang diangkat adalah Teddy Boys yang muncul pertama kali di Inggris sebagai pergolakan fashion pria setelah lepas perang dunia ke II sekitar tahun 1940 sampai awal tahun 1950. Busana Teddy Boys biasanya identik dengan memakai jas, rompi, kemeja, celana panjang dan sepatu kulit. Dari latar belakang yang berbeda tersebut munculah ide dimana batik Indonesia akan dipadukan dengan gaya Teddy Boys yang akan menjadi inovasi baru pada dunia fashion.

(9)

2

fashion yang banyak diminati, namun dengan banyaknya streetstyle berkembang menjadikan desainer tidak lupa untuk tetap membawa kesan Indonesia dalam perpaduan busana streetstyle yang akan diciptakan dengan ide modern sehingga dikombinasikan dengan batik.

Busana dapat menampilkan gambaran visual atau karakter seseorang. Melalui gaya fashion tertentu, seseorang dapat menunjukan jati dirinya. Gaya berbusana atau fashion sudah menjadi suatu media yang dipergunakan untuk menunjukan eksistensi seseorang dalam komunitasnya, karena fashion mempunyai cara non-verbal untuk memproduksi makna dan nilai-nilai. Fashion juga merupakan symbol dan cerminan budaya. Hal tersebut menunjukan bahwa saat ini fashion sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Oleh karena itu, penulis terinspirasi untuk menciptakan busana ready to wear yang unik, variatif, dan berkarakter sehingga dapat memeberi pilihan desain yang berkualitas.

Melihat dari kebutuhan masyarakat akan fashion sebagai media untuk menunjukan karakter, sifat, dan kepribadian dari situ munculah ide pengaplikasian dalam tahap jahit, dimana kain batik akan dipadukan dengan kain jeans (denim) dengan pengolahan bleachingdapatmenambah kesan lebih fun pada gaya streetstyle juga manipulating fabric dengan cara kain dipleats mencerminkan kesan seperti ekor burung merak yang sedang tidak mengembangkan ekornya. Target yang dibidik dalam desain kali ini adalah wanita usia 20-40 tahun yang menyukai inovasi baru, hal unik, memiliki karakter, dan berani tampil beda. Saat ini tidak hanya di Indonesia, di luar negeri pun dapat menjadi peluang untuk busana ready to wear yang terinspirasi dari gaya streetstyle yang dipadukan dengan batik Indonesia, selain itu batik Indonesia banyak diminati masyarakat dunia sehingga ke eksistensiannya tidak perlu diragukan.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang harus dipecahkan dalam koleksi rancangan kali ini, yaitu: 1. Pengolahan kain denim dan kain cotton agar dapat menampilkan kesan unik dan

berbedapada busana.

(10)

1.3 Batasan Masalah

Permasalahan yang muncul dalam proses perancangan dibatasi pada:

1. Menciptakan busana ready to wear yangfun mempunyai karakter androgynous dan memiliki ciri khas dengan adanya sentuhan batik dalam koleksi busana.

2. Mengombinasi reka bahan pleats dengan bleaching pada busana untuk menghasilkan keharmonisan koleksi.

3. Mengombinasi beberapa bahan yang berbeda yaitu kain katun, katun batik, kain corduroy dan jeans (denim) namun tetap memperhatikan kenyamanan dan kerapihan.

4. Warna yang di pakai adalah warna sejuk yang masih dalam satu tones seperti warna, biru muda, biru tua, dan hijau.

5. Teknik yang di pakai dalam tahap pembuatan koleksi tugas akhir lebih kepada teknik komposisi potongan kain yang diolah menjadi satu tampilan busana yang unik.

1.4 Tujuan Perancangan

Rancangan koleksi busana terkait bidang studi fashion, maka tertuju pada: 1. Menciptakan busana ready to wear dengan unsur Indonesia dipadukan pada

streetstylekhususunya Teddy Boys.

2. Target wanita Indonesia berusia 20-40tahun memiliki karakterfun, suka dengan gaya androgyny dan ingin tampil beda.

2. Menampilkan busana ready to wear dengan menggabungkan unsur tekstil Indonesia dan barat dapat menjadi koleksi busana yangunik dengan kain batik yang lebih mendominasi koleksi ini.

(11)

4

1.5 Metode Perancangan

d

Gambar 1.1 Metode Perancangan

1.6 Sistematika Penulisan

Adanya tahap penulisan dalam menyusun tugas akhir secara jelas dan sistematis, maka pembagian laporan tugas akhir terdiri dari lima bab dengan urutan bab pembahasan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, berisikan tentang penjelasan latar belakang konsep yang diangkat, identifikasi masalah, menjelaskan tentang masalah-masalah yang muncul dalam pembuatan busana, tujuan perancangan, metode perancangan hingga sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori , berisikan landasan teori mengenai teori-teori dasar yang berhubungan langsung dengan konsep desain perancangan, berasal dari buku ataupun jurnal terakreditasi, dan website.

Pra Produksi Produksi Pasca Produksi

(12)

Bab III Deskripsi Objek Studi Perancangan, berisikan tentang deskripsi objek studi dimana pada bab ini akan dijelaskan mengenai inspirasi dan unsur-unsur yang digunakan dalam konsep perancangan.

Bab IV Konsep Perancangan, berisikan konsep perancangan khusus pada koleksi busana yang dihasilkan secara mendetail.

(13)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Touch of Batik merupakan busana ready to wear yang terinspirasi dari hasil karya seni batik Indonesia yang akan diterapkan pada gaya streetstyle Teddy Boys. Batik Indonesia yang diangkat untuk busana ready to wear ini adalah batik Tasikmalaya bermotif Merak Ngibing. Adanya keunikan latar belakang dari suatu hasil karya seni Indonesia, khususnya batik Tasikmalaya sangatlah menarik untuk dijadikan suatu karya rancangan dalam busana yang lebih modern.

Koleksi perancangan busana Touch of Batik merupakan busana ready to

wear yang lebih nyaman digunakan untuk keseharian dalam melakukan suatu

kegiatan yang dalam acara resmi maupun tidak, seperti untuk hangout bersama teman, menghadiri event-event tertentu, dan bisa juga untuk dipakai berbusana ke kantor. Koleksi busana yang dibuat ditujukan untuk wanita yang berjiwa muda usia 20-40 tahun dan tidak menutup kemungkinan untuk diluar usia tersebut. Busana dilengkapi dengan manipulating fabric seperti bleaching dan pleats. Artinya, pada koleksi rancangan kali ini perancang ingin tetap menonjolkan sisi keunikan dari suatu reka bahan yang tetap bisa dipadupadankan dengan kain batik Indonesia.Pada keseluruhan busana Touch of Batik yang ingin ditampilkan oleh perancang adalah memiliki ciri khas tersendiri karena memadukan suatu latar belakang yang berbeda namun tetap menjadikan suatu busana yang mampu memberikan sentuhan baru dalam hal yang telah lama menjadi suatu trend.

5.2 Saran

(14)
(15)

48

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Bruce, Margaret. 2012. Fashion Marketing. UK

Darmaprawira W.A, Sulasmi. 2002. Warna : Teori dan Kreatifitas Penggunaannya Edisi ke-2. Bandung : ITB

Ferlina, Ina Nur. 2011. Penerapan Hasil

BelajarPengetahuan. repository.upi.edu.Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia.

Nudelman, Zoya. 2010. The Art of Couture Sewing. China

Pratiwi.2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Bandung

Sulam, abdul latief. 2008. Teknik Pembuatan Benang dan Pembuatan Kain Jilid 1. Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

The Dancing Peacock Colours &Motifs of Priangan Batik 2010

Thomas, Weston. 2001-2011. Theories of Fashion Custome and Fashion History. Jakarta

Wolff, Collete. 1996. The Art of Manipulating Fabric. USA

Internet:

http://www.blibli.com/fenomena-teddy-boys/mr-gentleman/1/1487/er

http://ariagustiana.blogspot.com/2011/08/desain-tekstil.html

http://fitinline.com/article/read/metode-membentuk-lipit

http://basicelementary.blogspot.com/2011/08/proses-pembuatan-pulp.html

http://tiyass.weebly.com/jenis-busana.html

http://books.google.co.id/books?id=EvFLWBgThEIC&pg=PA43&lpg=PA43&dq=je nis-jenis+siluet+busana

http://buderose.wordpress.com/2013/04/21/mengenal-siluet/

Gambar

Gambar 1.1  Metode Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Adalah sebuah kartu keanggotaan yang biasa digunakan hanya untuk layanan dari perilis kartu. 10 Setiap kali pemegang kartu berbelanja ditoko tersebut atau cabangnya akan

Perancangan sistem estimasi sumberdaya harus melihat parameter yang telah ditentukan sebagai unit kontrol dalam melakukan perhitungan maupun standarisasi basis

Menjelaskan gerak parabola menggunakan gambar vector dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari Gerak lurus Berubah Beaturan Gerak Parabola X / 1 X / 1 menunjukk an

Dengan menggunakan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa check list adalah salah satu alat observasi yang ditujukan untuk memperoleh

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini bertujuan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai faktor yang mempengaruhi pengaruh citra

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyediakan tempat dan mekanisme bagi penggugat yang merasa dirugikan atas

Diastolic Stress Test menggunakan ekokardiografi biasanya dilakukan untuk mendeteksi penurunan kapasitas sistolik dan/atau diastolik ventrikel kiri pada penyakit