vii
ABSTRACT
Cosmetics has become a lifestyle and necessity for modern society. Not only needed by women but also by men. Competition in cosmetics industry in Indonesia these days is even more competitive, especially with the influx of imported cosmetics products from abroad. There are many brands in the market and force the cosmetic companies to compete and make their brands number one in the market. A trusted brand will certainly be preferred and chosen by the customer. PT. Araya Distriversa Lestari is a cosmetics manufacturer and distibutor. Claresta is one of the brand line launched by PT. Araya Distriversa Lestari since 2000. This study discusses in general about how the influence of brand equity effect on buying interest in Claresta cosmetics. Dimensions of brand equity are brand awareness, brand association, perceived quality, and brand loyalty. To obtain the necessary information, the author distributing questionnaires to 100 respondents based on research criteria to cosmetics store that sell Claresta products in Bandung. Then quantitatively analyzed using SPSS 16.0 software.
The conclusion is that brand equity consists of brand awareness, brand association, perceived quality and brand loyalty has positive influence on buying interest at 83%. Therefore, Claresta cosmetics should be able to maintain and enhance the brand equity to the maximum. .
viii
ABSTRAK
Kosmetik kini sudah menjadi kebutuhan bagi gaya hidup masyarakat modern. Tidak hanya dibutuhkan kaum wanita, tetapi juda kaum pria. Persaingan di industri kosmetik di Indonesia pun semakin ketat, terutama dengan masuknya produk-produk kosmetik dari luar negeri. Banyaknya merek kosmetik yang ada di pasar menjadikan perusahaan kosmetik bersaing dalam membangun merek produknya agar menjadi yang paling unggul. Sebuah merek yang dipercaya tentunya akan lebih disukai dan dipilih oleh konsumen. PT. Araya Distriversa Lestari adalah perusahaan manufaktur dan distribusi kosmetik. Claresta adalah sebuah lini merek kosmetik yang
diluncurkan oleh PT. Araya Distriversa Lestari dan sudah eksis sejak tahun 2000. Penelitian ini membahas secara umum tentang bagaimana pengaruh ekuitas merek terhadap minat beli pada produk kosmetik Claresta. Dimensi ekuitas merek adalah kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek. Untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan, penulis menyebarkan kuesioner kepada 100 responden sesuai kriteria penelitian ke toko-toko kosmetik yang menjual produk Claresta di wilayah Bandung. Kemudian dianalisa secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 16.0.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
LEMBAR PENYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viiii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... 6
1.5. Sistematika Pembahasan ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1. Pemasaran ... 10
2.1.1. Pengertian / Definisi Pemasaran ... 10
2.1.2. Strategi Pemasaran ... 12
2.2. Bauran Pemasaran ... 14
x
2.2.2. Variabel-variabel Bauran Pemasaran ... 16
2.2.2.1. Variabel Bauran Pemasaran Produk ... 16
2.2.2.2. Variabel Bauran Pemasaran Jasa ... 19
2.3. Produk ... 21
2.3.1. Pengertian / Definisi Produk ... 21
2.3.2. Klasifikasi / Karakteristik Produk ... 22
2.3.3. Bauran Produk (Product Mix) ... 25
2.3.4. Tingkatan Produk (Level of Product) ... 27
2.3.5. Hirarki Produk (Hierarchy of Product) ... 28
2.3.6. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ... 30
2.3.7. Diferensiasi Produk ... 32
2.3.8. Atribut Produk ... 35
2.3.9. Strategi Pengembangan Produk ... 37
2.3.10. Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi Produk (Packaging, Labeling, Waranties, and Guarantee) ... 40
2.4. Merek ... 42
2.4.1. Pengertian / Definisi Merek ... 42
2.4.2. Ekuitas Merek ... 44
2.4.2.1. Pengertian Ekuitas Merek ... 44
2.4.2.2. Kesadaran Merek (Brand Awareness) ... 48
2.4.2.3. Asosiasi Merek (Brand Association) ... 52
2.4.2.4. Kesan Kualitas (Perceived Quality) ... 57
2.4.2.5. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)... 60
2.5. Minat Beli ... 63
xi
2.5.3. Model AIDA ... 67
2.6. Hubungan Antara Ekuitas Merek dengan Minat Beli ... 68
2.7. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 71
BAB III METODE PENELITIAN DAN OBJEK PENELITIAN ... 75
3.1. Metode Penelitian ... 75
3.1.1. Jenis Penelitian ... 75
3.1.2. Sumber Data ... 75
3.1.3. Populasi dan Sampel ... 76
3.1.4. Teknik Pengambilan Sampel ... 77
3.1.5. Teknik Pengumpulan Data ... 78
3.1.6. Definisi Operasional Variabel ... 79
3.1.7. Metode Analisis Data ... 85
3.1.7.1. Uji Instrumen ... 85
3.1.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 86
3.1.7.3. Uji Hipotesis (Analisis Regresi Berganda) ... 87
3.2. Objek Penelitian ... 89
3.2.1. Organisasi Penelitian ... 89
3.2.2. Ragam Produk yang Dihasilkan Perusahaan ... 90
3.2.3. Jadwal Penelitian ... 92
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 93
4.1. Hasil Penelitian ... 93
4.1.1. Profil Responden ... 93
4.1.1.1. Profil Responden Berdasarkan Usia ... 93
4.1.1.2. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 94
xii
4.1.1.4. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 95
4.1.1.5. Profil Responden Berdasarkan Pendapatan perbulan ... 96
4.1.2. Pernyataan Responden Mengenai Ekuitas Merek ... 97
4.1.2.1. Pernyataan Responden Mengenai Kesadaran Merek (Brand Awareness) ... 97
4.1.2.2. Pernyataan Responden Mengenai Asosiasi Merek (Brand Association) ... 100
4.1.2.3. Pernyataan Responden Mengenai Kesan Kualitas (Perceived Quality)... 103
4.1.2.4. Pernyataan Responden Mengenai Loyalitas Konsumen (Brand Loyalty)... 106
4.1.3. Pernyataan Responden Mengenai Minat Beli ... 110
4.1.3.1. Pernyataan Responden Mengenai Attention ... 110
4.1.3.2. Pernyataan Responden Mengenai Interest ... 113
4.1.3.3. Pernyataan Responden Mengenai Desire ... 116
4.1.3.4. Pernyataan Responden Mengenai Action ... 119
4.1.4. Uji Instrumen ... 122
4.1.4.1. Uji Validitas ... 122
4.1.4.2. Uji Reliabilitas ... 129
4.1.5. Uji Asumsi Klasik ... 131
4.1.5.1. Uji Normalitas ... 131
4.1.5.2. Uji Multikolinearitas ... 136
4.1.5.3. Uji Heteroskedastisitas ... 133
4.1.6. Uji Hipotesis (Analisis Regresi Berganda) ... 134
4.2. Pembahasan... 139
xiii
4.2.2. Pembahasan serta Implikasi Manajerial Variabel Asosiasi Merek ....
... 140
4.2.3. Pembahasan serta Implikasi Manajerial Variabel Kesan Kualitas .... ... 140
4.2.4. Pembahasan serta Implikasi Manajerial Variabel Loyalitas Merek .. ... 141
4.2.5. Pembahasan serta Implikasi Manajerial Variabel Minat Beli... 142
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 144
5.1. Kesimpulan ... 144
5.2. Saran ... 145
DAFTAR PUSTAKA ... 147
LAMPIRAN ... 151
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bauran Pemasaran ... 15
Gambar 2. Skema Siklus Hidup Produk ... 30
Gambar 3. Skema Ekuitas Merek... 47
Gambar 4. Piramida Kesadaran... 49
Gambar 5. Tingkat Loyalitas... 61
Gambar 6. Model Hierarki Tanggapan (Respon) Konsumen ... 67
Gambar 7. Product Line Extension Claresta ... 90
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I Skala Likert ... 79
Tabel II Definisi Operasional Variabel ... 81
Tabel III Profil Responden Berdasarkan Usia ... 93
Tabel IV Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 94
Tabel V Profil Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 95
Tabel VI Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 95
Tabel VII Profil Responden Berdasarkan Pendapatan perbulan ... 96
Tabel VIII Responden sadar akan keberadaan kosmetik Claresta ... 97
Tabel IX Responden mengetahui akan keberadaan kosmetik Claresta ... 98
Tabel X Responden sadar bahwa cocok menggunakan kosmetik Claresta ... 98
Tabel XI Responden sadar bahwa membutuhkan kosmetik Claresta ... 99
Tabel XII Responden ingat produk Claresta ketika akan membeli kosmetik ... 99
Tabel XIII Produk Claresta mudah dan praktis untuk dipakai dan dibawa bepergian ... 100
Tabel XIV Produk Claresta mengandung bahan alami dan vitamin E ... 101
Tabel XV Produk Claresta tidak merusak kulit ... 101
Tabel XVI Desain kemasan Claresta menarik dan membedakan dengan produk pesaing ... 102
Tabel XVII Merek kosmetik yang melambangkan kecantikan... 102
Tabel XVIII Kualitas produk Clarsta sesuai harapan ... 103
Tabel XIX Selama dipakai, produk Claresta tidak mungkin cacat atau kadaluarsa .. ... 104
xvi
Tabel XXI Kualitas produk Claresta lebih unggul dibandingkan kosmetik lain yang
sejenis ... 105
Tabel XXII Hasil akhir produk Claresta sesuai dengan yang dijanjikan ... 105
Tabel XXIII Responden melakukan pembelian kembali di masa mendatang ... 106
Tabel XXIV Responden merekomendasikan merek Claresta kepada orang lain 107 Tabel XXV Responden membeli rangkaian produk Claresta ... 107
Tabel XXVI Responden melakukan perawatan produk Claresta ... 108
Tabel XXVII Responden selalu menggunakan produk kosmetik Claresta untuk keseharian ... 108
Tabel XXVIII Responden mengetahui keberadaan kosmetik Claresta di toko kosmetik ... 110
Tabel XXIX Responden mengetahui lokasi penjualan produk Claresta ... 111
Tabel XXX Responden sadar akan keberadaa kosmetik Claresta di etalase toko ... ... 111
Tabel XXXI Merek kosmetik Claresta mudah diingat ... 112
Tabel XXXII Merek kosmetik Claresta mudah diucapkan ... 112
Tabel XXXIII Responden tertarik untuk membeli kosmetik Claresta ... 113
Tabel XXXIV Responden tertarik untuk mencari informasi lebih banyak mengenai produk Claresta ... 114
Tabel XXXV Responden tertarik untuk mencari toko yang menjual produk Claresta ... 114
Tabel XXXVI Responden tertarik untuk mencoba produk Claresta ... 115
Tabel XXXVII Responden tertarik untuk memilih produk Claresta dibandingkan produk kompetitor ... 115
Tabel XXXVIII Responden ingin mencoba produk Claresta ... 116
Tabel XXXIX Responden ingin membeli produk Claresta ... 117
Tabel XL Responden ingin mencari produk Claresta ... 117
xvii
Tabel XLII Responden berminat untuk berpindah ke merek Claresta ... 118
Tabel XLIII Responden mengunjungi toko kosmetik untuk membeli produk Claresta ... 119
Tabel XLIV Responden adalah pelanggan Claresta ... 120
Tabel XLV Responden membeli produk Claresta dalam jumlah banyak ... 120
Tabel XLVI Responden mengikuti promo-promo Claresta di outlet yang menjual Claresta ... 121
Tabel XLVII Responden menghubungi pihak Claresta untuk melakukan pemesanan barang ... 121
Tabel XLVIII Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Kesadaran Merek (Brand Awareness) ... 123
Tabel XLIX Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Asosiasi Merek (Brand Association) ... 124
Tabel L Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Kesan Kualitas (Perceived Quality) ... 125
Tabel LI Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Loyalitas Merek (Brand Loyalty) .. ... 126
Tabel LII Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Minat Beli (Attention)... 127
Tabel LIII Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Minat Beli (Interest) ... 127
Tabel LIV Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Minat Beli (Desire) ... 128
Tabel LV Hasil Uji Validitas Indikator Variabel Minat Beli (Action) ... 128
Tabel LVI Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Kesadaran Merek ... 129
Tabel LVII Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Asosiasi Merek ... 129
Tabel LVIII Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Kesan Kualitas ... 130
Tabel LIX Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Loyalitas Merek ... 130
Tabel LX Hasil Uji Reliabilitas Indikator Variabel Minat Beli ... 130
Tabel LXI Hasil Uji Normalitas ... 133
xviii
Tabel LXIII Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 134
Tabel LXIV Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan ... 135
Tabel LXV Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial ... 136
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
BAB I Pendahuluan_______________________________________________________
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebuah kata “brand” atau merek memiliki banyak arti. Menurut Murphy (1990), sebuah merek tidak hanya suatu produk nyata, tetapi juga merupakan properti yang unik dari suatu pemilik produk atau produsen. Sebuah merek dikembangkan dari waktu ke waktu yang pada akhirnya memiliki suatu atribut tangible dan intangible serta
menjadikan suatu produk berbeda dengan yang lainnya (Kim, H, 2003 ; Kim, W.G, 2003 ; An, J.A, 2003). Merek adalah nama dan / atau simbol (seperti logo , merek dagang, atau desain kemasan) yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual, dan untuk membedakan barang-barang atau jasa dari pesaing lainnya (Aaker, 1991:7). Produk hanyalah suatu hasil output dari pabrik, tetapi merek merupakan sesuatu yang dibeli oleh konsumen (Suciningtyas, 2012). Perusahaan memiliki tujuan jangka panjang ketika mereka menciptakan suatu merek produk karena merek tidak dapat dianggap sebagai aset sementara. Biaya untuk menciptakan suatu merek pun tidaklah murah. Biaya untuk memperkenalkan suatu merek kepada pasar diperkirakan mencapai $100 juta dengan perkiraan kegagalan sebesar 50% (Ourusoff, 1993 ; Crawford, 1993) dalam (Kim, H, 2003 ; Kim, W.G, 2003 ; An, J.A, 2003).
2 Pendahuluan____________________________________________________________
Kotler dan Amstrong (2003:350) ekuitas merek merupakan nilai suatu merek
berdasarkan seberapa kuat nilai merek tersebut memilki nilai loyalitas merek, kesadaran konsumen akan merek tersebut, kualitas yang dipersepsikan, asosiasi merek, dan
berbagai aset lainnya seperti paten, merek dagang dan hubungan jaringan distribusi. Ekuitas merek menurut Aaker memiliki empat dimensi yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek. Dengan adanya pengaruh modernisasi dan gaya hidup, kosmetik kini menjadi suatu kebutuhan bagi kaum perempuan. Tidak hanya kaum perempuan, bukan menjadi hal aneh kaum pria pun mulai membeli dan menggunakan produk perawatan wajah. Dan merek produk-produk kosmetik pun semakin beragam dan mulai menggunakan media televisi dan media sosial dalam mengiklankan produknya. Produk-produk yang berada dalam pangsa pasar (market share) pun tidak sedikit. Kompetitor dari merek Claresta yang berada dalam kelasnya sangat banyak dan bersaing dari segi harga, packaging, dan promosi. Tentunya preferensi konsumen akan produk kosmetik dan merek tertentu semakin beragam dan berubah dari waktu ke waktu.
PT. Araya Distriversa Lestari adalah perusahaan yang bergerak di bidang
kosmetik. Berdiri sejak tahun 2000, PT. Araya Distriversa Lestari memiliki lini produk Claresta. PT. Araya Distriversa Lestari memiliki enam kantor cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Lampung, Malang, dan Bali. Kantor cabang yang tersebar berperan sebagai distributor dan
3 Pendahuluan____________________________________________________________
akhir adalah para pedagang eceran kosmetik di sejumlah pasar dan toko tradisional. Penulis akan meneliti masalah tingkat penjualan yang terjadi di salah satu kantor cabang yang berada di Kota Bandung. Masalah yang terjadi adalah menurunnya volume penjualan selama beberapa bulan terakhir. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Cabang PT. Araya, D.L Cabang Bandung, diketahui bahwa, bagian marketing Beauty Promotor dan Beauty Consultant yang ada selalu kesulitan dalam menawarkan merek
Claresta dan memakan waktu yang cukup lama untuk bernegosiasi hingga akhirnya konsumen mau mencoba dan melakukan pembelian. Penjualan pun biasanya hanya meningkat jika diadakan kegiatan membersihkan wajah gratis (free facial) atau demo test kulit gratis. Dan jika bertanya mengenai kenal atau tidaknya seseorang terhadap merek Claresta, biasanya mereka menjawab tidak tahu dan berpendapat bahwa merek Claresta adalah produk baru yang ada di pasar. Kepala Cabang menduga bahwa hal tersebut terjadi karena belum dikenalnya merek Claresta oleh konsumen yang menjadi target pasar.
Oleh karena itu penulis ingin menguji dan menganalisis permasalahan yang terjadi berkenaan dengan dimensi ekuitas merek itu sendiri yang terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), asosiasi merek (brand association), kesan kualitas (perceived quality), dan loyalitas merek (brand loyalty) terhadap minat beli konsumen. Keller
(2003:76) mendefinisikan kesadaran sebagai kemampuan pelanggan untuk mengingat
dan mengenali merek yang tercermin dari kemampuan mereka untuk mengidentifikasi
merek dalam kondisi yang berbeda dan untuk menghubungkan nama merek, logo,
4 Pendahuluan____________________________________________________________
mencari barang dan jasa yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan mereka. Asosiasi merek adalah simpulan informasi terkait dengan merek dalam memori dan arti merek
bagi konsumen (Henry:2004). Hal ini merupakan sesuatu hal yang terkait dalam memori
untuk sebuah merek (Aaker:1991). Persepsi kualitas didefinisikan sebagai ' penilaian
tentang produk ' konsumen atas keunggulan atau superioritas produk (Choi dan Kim, 2013). Sedangkan Pruss dan Randall (1995) menggambarkan loyalitas merek sebagai dorongan dari kepuasan pelanggan dan melibatkan komitmen pelanggan. Loyalitas
merek tercermin dari kombinasi sikap (minat untuk membeli lagi dan /atau membeli
produk atau layanan tambahan dari perusahaan yang sama, ketersediaan untuk
merekomendasikan merek kepada orang lain, komitmen untuk tidak beralih ke
kompetitor, melakukan pembelian produk atau layanan berbeda dari perusahaan yang
sama, dan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain).
Ekuitas merek telah menjadi prioritas utama sebuah organisasi (Keller dan
Lehmann, 2006). Sebagai aset yang signifikan dalam organisasi, penulis akan meneliti mengenai bagaimana sebuah brand equity dapat dikembangkan, diukur, dan diatur. Tentunya ekuitas merek tersebut akan dilihat dari segi konsumen sebagai pengguna produk, maka kita juga perlu tahu mengenai sumber untuk membangun ekuitas merek tersebut. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana sebaiknya manager mengembangkan dan memperkuat ekuitas merek ini agar
5 Pendahuluan____________________________________________________________
volume penjualan produk. Penulis juga ingin mengetahui apakah konsumen lebih menyukai membeli produk yang sudah dikenal dibandingkan yang belum dikenal.
Dengan alasan tersebut di atas, penulis berniat melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Ekuitas Merek terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk
Kosmetik Claresta”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dari penelitian ini adalah :
a. Seberapa besar kesadaran merek berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik Claresta?
b. Bagaimana asosiasi merek berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik Claresta?
c. Bagaimana kesan kualitas berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik Claresta?
d. Bagaimana loyalitas merek berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik Claresta?
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai syarat kelulusan S1 Fakultas Ekonomi,
Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
Tujuan penelitian mengacu pada identifikasi masalah, yaitu :
6 Pendahuluan____________________________________________________________
Untuk mengetahui pengaruh ekuitas merek terhadap minat beli produk kosmetik Claresta.
Secara parsial :
a. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek Claresta terhadap minat beli produk kosmetik Claresta.
b. Untuk mengetahui pengaruh asosiasi merek Claresta terhadap minat beli produk kosmetik Claresta.
c. Untuk mengetahui pengaruh kesan kualitas merek Claresta terhadap minat beli produk kosmetik Claresta.
d. Untuk mengetahui pengaruh loyalitas merek Claresta terhadap minat beli produk kosmetik Claresta.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi : a. Perusahaaan
7 Pendahuluan____________________________________________________________
b. Investor
Memberikan informasi yang berguna dalam pertimbangan investasi terhadap perusahaan kosmetik dan faktor-faktor lain seperti nilai tambah dari hasil (output) suatu perusahaan yang menjadikan investor berani untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang akan menjadi tujuan investasi.
c. Akademisi
Sebagai masukan bagi akademisi yang tertarik untuk membahas atau meneliti lebih lanjut mengenai topik yang dibahas serta membantu para akademik dalam memahami konsep manajemen pemasaran tentang ekuitas merek yang penting dimiliki oleh sebuah produk. Dan juga dapat mengembangkan teori pemasaran yang ada untuk memajukan bidang ilmu pengetahuan khususnya dalam strategi manajemen pemasaran.
1.5. Sistematika Pembahasan
Dalam sistematika pembahasan, dijelaskan bagian-bagian yang dibahas pada setiap bab yang ada dalam penelitan ini. Terdapat tiga (3) bab dalam proposal penelitan ini, yaitu Pendahuluan, Kajian Pustaka, dan Metode Peneltian dan Objek Penelitian. Adapun sistematika penulisannya dijelaskan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik secara teori maupun fakta yang ada yang menjadi alasan
8 Pendahuluan____________________________________________________________
dan tujuan dari penelitan ini diharapkan dapat dicapai dengan mengacu pada latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan.
BAB II Kajian Pustaka
Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis dan dasar dalam analisis hasil penelitan. Kerangka pemikiran adalah skema yang dibuat untuk menjelaskan secara singkat permasalahan yang akan ditelit. Hipotesis adalah pernyatan yang disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atas masalah penelitan
BAB III Metode Penelitian dan Objek Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian yang digunakan serta variabel penelitan dan definisi operasional dimana variabel yang digunakan dalam penelitan akan dibahas sekaligus didefinisikan secara operasional. Penentuan sampel sebagai sumber data dan merupakan objek yang diteliti dalam penelitian yang berkaitan dengan jumlah populasi, juga berkaitan dengan jumlah sampel yang diambil dan metode pengambilan sampel. Jenis dan sumber data adalah gambaran tentang jenis data yang digunakan untuk variabel penelitan. Selain itu, metode analisis data yang digunakan mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan dalam pengolahan data penelitian. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini, akan dibahas mengenai hasil penelitian serta hasil pengolahan data yang didapat dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Data tersebut diolah secara kuantitatif dengan menggunakan program SPSS 16.0 dan didapatkan data yang
9 Pendahuluan____________________________________________________________
merek, kesan kualitas, dan loyalitas merek terhadap minat beli. BAB V Kesimpulan dan Saran
BAB V Kesimpulan dan Saran .
144
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan penelitian dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada responden didapat hasil data dan dianalisis. Dari hasil analisis data serta pembahasan dari bab sebelumnya mengenai pengruh ekuitas merek terhadap minat beli produk kosmetik Claresta, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil olah data, dapat dilihat adanya pengaruh kesadaran merek terhadap minat beli dapat terlihat dari hasil kuesioner yang dibagikan sebagian besar responden yaitu 46% menyadari ada kosmetik Claresta, tetapi Claresta belum menjadi merek yang diingat pertama kali ketika mereka membutuhkan kosmetik. Terlihat bahwa tingkat kesadaran responden masih rendah terhadap eksistensi kosmetik Claresta.
2. Berdasarkan hasil olah data, asosiasi merek tidak berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik Claresta. Responden cenderung tidak mempermasalahkan asosiasi terhadap keinginan untuk membeli. Walaupun respon responden terhadap asosiasi merek Claresta baik, yaitu hampir 50% responden menyetujui asosiasi bahwa produk Claresta mudah dan praktis untuk dipakai, mengandung bahan alami, dan
melambangkan kecantikan.
3. Kesan kualitas berpengaruh terhadap minat beli produk kosmetik
145 BAB V Kesimpulan dan Saran .
mengenai kualitas Claresta. Mereka menyetujui bahwa kualitas produk Claresta sesuai harapan dan tahan lama, serta kualitasnya lebih unggul dari kosmetik lain.Serta 42% responden setuju bahwa hasil akhir produk Claresta sesuai dengan yang dijanjikan.
4. Loyalitas merek juga berpengaruh terhadap minat beli. Berdasarkan hasil olah data, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dengan presentasi 38% mau merekomendasikan Claresta kepada orang lain, walaupun responden belum melakukan perawatan Claresta.
5.2. Saran
Peneliti merasa perlu memberikan saran berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dengan harapan bahwa ekuitas merek Claresta dapat bertahan
dengan baik bahkan bisa meningkat. Dari kesimpulan di atas ada beberapa saran yang bisa diberikan kepada produk Claresta, yaitu :
1. Produk kosmetik Claresta sebaiknya meningkatkan kinerja pemasaran dalam membangun kesadaran merek dan perhatian dari pasar dengan meningkatkan komunikasi pemasaran yang terintegrasi (Integrated Marketing Communication / IMC) agar konsumen yang menjadi pasar sasaran mengetahui dan memiliki memori mengenai merek sehingga merek Claresta dapat berada di puncak pikiran (top of mind) konsumen ketika memilih produk kosmetik.
146 BAB V Kesimpulan dan Saran .
ekuitas merek yang kuat di benak konsumen. Tentunya jika hal tersebut
dipertahankan, merek Claresta akan menjadi merek yang dipercaya oleh konsumen.
3. Dalam meningkatkan loyalitas konsumen, perusahaan sebaiknya membangun kepercayaan dari konsumen tidak hanya dengan kualitas, tetapi juga dengan adanya hubungan pelanggan (customer relationship management) sehingga konsumen memiliki koneksi dengan produk yang digunakannya dan melakukan pembelian berulang.
4. Banyak responden yang tertarik dalam mencoba produk, tetapi mereka masih enggan untuk berpindah ke Claresta. Untuk hal tersebut, sebaiknya perusahaan membagikan produk contoh (sample) atau tester kepada konsumen sehingga mereka berani untuk tidak hanya sekedar tahu, tetapi juga mencoba produk yang diharapkan konsumen menyukainya dan memiliki keinginan untuk mencari serta melakukan keputusan pembelian.
147
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A. (1991). Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name. The Free Press, New York.
_______. (1996). Building Strong Brands. The Free Press, New York.
_______, V. Kumar, and George S. Day. (2001). Marketing Research. John-Willey & Sons, New York.
Al-Abdallah, Ghaith Mustafa dan H. Abo-Rumman.(2013). The Effect of Brand Associations on Customer Loyalty: Empirical Study on Mobile Devices in Jordan. American Academic & Scholarly Research Journal Vol. 5, No. 1, Applied Science University, America.
Armstrong dan Kotler.(2003). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1, Edisi kesembilan, PT.Index Gramedia, Jakarta.
Boyd W, Walker Orville, C Larreche, Claude Jean. (2000). Managemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Chaudhuri, A. and Holbrook M. B. (2001). The chain of effects from brand trust and brand effect to brand performance: The role of brand loyalty. Journal of Marketing 65(April): 81-93.
Choi, Eun Jung dan Kim, Soo-Hyun.(2013). The Study of the Impact of Perceived Quality and Value of Social Enterprises on Customer Satisfaction and Re-Purchase Intention. International Journal of Smart Home. Division of Business Administration, College of Business, Sangmyung University, Korea.
Farquhar, Peter H.(1989).Managing brand equity. Marketing Research 1(3):24-33.
Fayrene, Chieng Y L dan Goi Chai Lee.(2011). Customer-Based Brand Equity: A Literature Review. Educational Research Multimedia & Publications, Curtin University of Technology, Malaysia
Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Griffin, John.I.(1995). Customer Loyalty. Lexington Books, United States of America. Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman. Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Keller, Kevin Lane. (2007). Strategic Brand Management : Building, Measuring, and Managing Brand Equity. 3rd Edition, Pearson International Edition, New Jersey. Kerin, A. Roger, Steven W. Hartley, dan William Rudelius.(2009). Marketing : The Core.
3rd Editon, McGraw-Hill, New York.
148
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2006). Marketing Management. Pearson Education, New Jersey.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 2, Edisi Ketiga Belas, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2009). Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi Dua Belas, Indeks, Indonesia.
Kotler, Philip, dan Gary Amstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Penerjemah Imam Nurmawan,Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Kotler, Philip. (1999). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta. Kotler, Philip.(2003).Marketing Management. International Edition, Eleventh Edition,
Prentice Hall Pearson Education International, New Jersey.
Kotler, Philp.(2008). Principles of Marketing. 12th Edition, Pearson Education. Kuang Chi, Hsin, Huery Ren Yeh, dan Ya Ting Yang.(2009). The Impact of Brand
Awareness on Consumer Purchase Intention:The Mediating Effect of Perceived Quality and Brand Loyalty. The Journal of International Management Studies, Volume 4, Number 1, Taiwan.
Kurnianto, Eko Nurdin dan Budi Astuti. (2013). Analisis Pengaruh Komponen Pembentuk Ekuitas Merek terhadap Minat Beli. Seminar Nasional dan Call for PapersSancall 2013 (Maret), Universitas Islam Indonesia, Surakarta.
Lekprayura, Sumalee. (2012). Brand Equity and Factors Affecting Consumer’s Purchase Intention towards Luxury Brands in Bangkok Metropolitan Area. World Academy of Science, Engineering and Technology Vol:6 2012-10-23,School of Communication Arts, Bangkok University, Bangkok, Thailand.
Lestari, Rika Yuni. (2008). Pengaruh Kredibilitas Merek dan Country of Origin Image terhadap Kepekaan Harga Konsumen (Studi Perbandingan Konsumen Produk Notebook di Universitas Indonesia Depok). Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Indonesia, Depok.
Lovelock, Christopher dan Jochen Wirtz. (2011). Services Marketing : People, Technology, Strategy. Seventh Edition, Global Edition, Pearson Education Limited, London. Macdonald, Emma dan Byron Sharp.(2003). Management Perceptions of the Importance of
Brand Awareness as an Indication of Advertising Effectiveness. Marketing Bulletin, 2003, 14, Article 2, University of South Australia, Australia.
McCarthy, Edmund Jerome, William D. Perreault dan William D Perreault Jr. (2010). Basic Marketing. 17th Edition, International Edition, McGraw-Hill Education, New York. Peter, J. Paul dan Jerry. C. Olson. (2003). Consumer Behavior and Marketing Strategy, 6th
Edition, McGraw-Hill International Edition, New York.
149
Putra, Danang Adhi.(2011).Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Kualitas, Asosiasi Merek, dan Loyalitas Merek yang Mempengaruhi Ekuitas Merek Produk Sepatu Olahraga Merek Adidas (Studi Kasus pada Masyarakat di Kota Semarang). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Riadl, Kwan Kadir. (2001). Analisis Pengaruh Dimensi Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli dan Kinerja Pemasaran Produk Power Tools Merek "BOSCH” di Kota
Semarang. Master Thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang. Retanubun, Yohanes Yunanto. (2011). Hubungan antara Bauran Ritel terhadap Loyalitas
Konsumen pada Minimarket Mashimura. Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen Universitas Katolik Parahyangan, Bandung (tidak dipublikasikan). Saladin, Djaslim. (2002). Manajemen Pemasaran. Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Keempat, Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Sekaran, Uma. (2006). Research Methods for Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi Keempat, Jilid Dua, Salemba Empat, Jakarta.
Setiadi, Nugroho J.(2003). Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Simamora, B. (2002). Panduan Riset Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Simamora, Henry. (2000). Manajemen pemasaran Internasional. Salemba Empat, Jakarta. Stanton, William J.,Michael J. Etzel, dan Bruce J. Walker. (1991).Fundamentals of
Marketing. Edisi kesembilan, McGraw-Hill.
Suciningtyas, Wulan. (2012). Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Media Communication Terhadap Keputusan Pembelian. Management Analysis Journal (I), Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta,Bandung.
Sujarweni, V.Wiratna.(2007). Panduan Mudah Menggunakan SPSS dan Contoh Penelitian Bidang Ekonomi. Ardana Media, Yogyakarta.
Sunjoyo, Rony Setiawan, et.al.(2013). Aplikasi SPSS untu SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0).Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung.
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta.
Umar, Husein. (2003). Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Yoo, Bonghee, Naveem Donthu, dan Sungho Lee. (200). An Examination of Selected Marketing Mix Elements and Brand Equity. Malaysia.
150
Marina Ellim.(2012). https://mademoiselle9201.wordpress.com/2012/11/13/bauran-produk/.Tulisan bebas untuk softskill, Universitas Gunadarma.
http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/ http://mutiaralumpur.blogspot.com/