viii
ABSTRACT
The purpose of this research is to analyze job order costing method which is used by PT. X to determine cost of product.This research is focused on platen table. The result of this research show that PT. X has implemented job order costing method to determine cost of product, however the application is less precise. PT. X not included all kind of cost in calculating cost of product and the classification cost of product in PT. X is less precise. Cost of electricity and telephone, cost of maintenance, cost of depresiation not included in calculating cost of product. The classification of costs in PT. X is less precise because it is not suitable with the classification should be as theory. In the classification of production costs, PT. X classify direct material cost and indirect material cost into raw material cost. Then direct labor cost and machine cost classified into direct labor cost. Indirect material cost and machine cost should be classified into manufacture overhead cost. The calculation for cost of product is correct. However, it is still not appropriate for accumulating raw material costs, labor costs, and other costs. In the calculation for cost of product, PT. X should be accumulate raw material costs, direct labor costs, and manufacture overhead cost, because other cost are clustered into manufacture overhead cost.
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode Job Order Costing yang dilakukan PT. X dalam menentukan harga pokok produk. Pada penelitian ini difokuskan pada produk platen table. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan metode Job Order Costing dalam menentukan harga pokok produknya, tetapi penerapannya masih kurang tepat. PT. X belum memasukkan semua unsur biaya dalam perhitungan harga pokok produk dan pengelompokkan biaya yang dilakukan PT. X masih belum tepat. Biaya listrik dan telepon, biaya pemeliharaan mesin, biaya penyusutan mesin belum diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produknya. Kemudian pengelompokkan biaya yang dilakukan perusahaan masih kurang tepat karena tidak sesuai dengan pengelompokkan biaya yang seharusnya. Dalam pengelompokkan biaya produksi, perusahaan mengelompokkan biaya bahan baku dan bahan penolong ke dalam biaya bahan baku. Kemudian biaya tenaga kerja langsung dan biaya mesin dikelompokkan ke dalam biaya tenaga kerja. Seharusnya biaya bahan penolong dan biaya mesin dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produk yang dilakukan perusahaan sudah benar. Namun, masih belum tepat karena PT. X mengakumulasikan biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain. Seharusnya dalam perhitungan harga pokok produk, PT. X mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, karena biaya lain-lain terkelompok ke dalam biaya overhead pabrik.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...
i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ...
11.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
xi
2.1.7. Perbedaan Metode Harga Pokok Pesanan dan Metode Harga Pokok Proses ... 15
2.1.8. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ... 17
2.1.9. Perhitungan Biaya Overhead ... 18
2.1.10. Perlakuan Terhadap Selisih Biaya Overhead ... 19
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
334.1. Hasil Penelitian ... 33
4.1.1. Kegiatan Perusahaan ... 33
4.1.2. Hasil Produksi ... 34
4.1.3. Proses Produksi ... 34
4.1.4. Analisis Job Order Costing yang Berlaku di Perusahaan ... 37
4.1.5. Perhitungan Harga Pokok Produk Menurut Perusahaan ... 39
4.2. Pembahasan ... 46
4.2.1. Perhitungan Menurut Penulis ... 46
4.2.2. Analisis Penulis ... 54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...
585.1. Simpulan ... 58
5.2. Saran ... 59
DAFTAR PUSTAKA ...
61LAMPIRAN ...
62xiii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
Gambar 2.1 Perbandingan Metode Akumulasi Biaya ... 16
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 21
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. X ... 25
Gambar 4.1 Kartu Tenaga Kerja ... 38
xiv
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku Menurut Perusahaan ... 39
Tabel 4.2 Biaya Tenaga Kerja Menurut Perusahaan ... 41
Tabel 4.3 Biaya Lain-Lain Menurut Perusahaan ... 42
Tabel 4.4 Biaya Bahan Baku Menurut Penulis ... 47
Tabel 4.5 Biaya Tenaga Kerja Menurut Penulis ... 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. X ... 62
Lampiran 2 Platen Table ... 63
Lampiran 3 Glass Jig ... 64
Lampiran 4 Mould Egg Holder ... 65
Lampiran 5 Jig Braket Foot Rest Mio J ... 66
Lampiran 6 Dies Drawing ... 67
Lampiran 7 Base Plate Dise Change ... 68
Lampiran 8 Modifikasi Bolster ... 69
Lampiran 9 Jig Machining Base ... 70
Lampiran 10 Tool Basket ... 71
Lampiran 11 Jig Bumper ... 72
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada PT. X sebagai unit penelitian. PT. X ini menjalankan usaha pada bidang produksi dan service mesin. Service mesin yang dilakukan oleh PT. X hanya ditujukan untuk para pelanggannya, dimana service hanya diberikan untuk mesin-mesin yang diproduksi oleh perusahaan.
Mesin bukan merupakan kebutuhan umum sehingga tidak dapat diproduksi secara massa dan harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Oleh karena itu, PT. X memproduksi mesin berdasarkan pesanan dari konsumen. Dalam perhitungan harga pokok produknya, PT. X telah menerapkan metode Job Order Costing. Namun, belum sepenuhnya sesuai dengan teori yang ada.
Tujuan dari PT. X sama seperti perusahaan lainnya yaitu untuk memperoleh laba. Dengan memperoleh laba, suatu perusahaan akan dapat terus mempertahankan usahanya. Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada keputusan yang diambil oleh manajemen sehingga manajemen harus memperoleh informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusannya.
2 Bab I Pendahuluan
Dalam mencapai tujuan perusahaan, maka PT. X harus menghitung harga pokok produknya dengan tepat dan benar agar dapat menetapkan harga jual produk yang sesuai. Kesalahan perhitungan dan pencatatan biaya akan menimbulkan masalah bagi perusahaan yaitu kerugian.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai penerapan metode job order costing dalam menentukan harga pokok produk pada PT. X dengan mengambil judul “Analisis Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Menentukan Harga Pokok Produk Pada PT. X”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengidentifikasikan pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:
1. Apakah perusahaan telah menerapkan metode Job Order Costing.
2. Apakah semua unsur biaya yang diperhitungkan oleh perusahaan sudah lengkap.
3. Apakah perhitungan dengan metode Job Order Costing yang dilakukan oleh perusahaan sudah tepat dan benar.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
3 Bab I Pendahuluan
2. Untuk mengetahui kelengkapan semua unsur biaya yang diperhitungkan oleh perusahaan.
3. Untuk mengetahui ketepatan perhitungan dengan metode Job Order Costing yang dilakukan oleh perusahaan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Setelah melakukan penelitian, penulis berharap penelitian ini akan memberikan manfaat untuk perusahaan, penulis, dan akademisi. Adapun manfaat tersebut antara lain, yaitu:
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan dan dapat bermanfaat dalam menentukan harga pokok produknya. 2. Bagi Akademisi
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai penentuan harga pokok produk dengan metode Job Order Costing pada PT. X, penulis menarik beberapa simpulan yaitu :
1. PT. X telah menerapkan metode Job Order Costing dalam menentukan harga pokok produk. Namun, penerapan metode Job Order Costing yang dilakukan PT. X masih kurang tepat karena tidak sesuai dengan teori.
2. Dalam menentukan harga pokok produk, unsur biaya yang diperhitungkan oleh PT. X belum lengkap dan pengelompokkan biayanya masih belum tepat. Biaya listrik dan telepon, biaya perawatan mesin, biaya penyusutan mesin belum diperhitungkan oleh PT. X dalam menentukan harga pokok produk. Kemudian dalam pengelompokkan biaya yang dilakukan PT. X, biaya bahan baku dan bahan penolong dikelompokkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya mesin dikelompokkan ke dalam biaya tenaga kerja. Seharusnya biaya bahan penolong dan biaya mesin dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik bukan ke dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
59 Bab V Simpulan dan Saran
X masih belum tepat karena mengakumulasikan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya lain-lain. Seharusnya dalam perhitungan harga pokok produk, PT. X mengakumulasikan biaya menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, karena biaya lain-lain terkelompok ke dalam biaya overhead pabrik.
5.2 Saran
Berdasarkan kekurangan-kekurangan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu :
1. PT. X sebaiknya mengelompokkan biaya produksi sesuai pengelompokkan biaya yang seharusnya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya-biaya seperti biaya bahan penolong dan biaya mesin seharusnya dikelompokkan ke dalam biaya overhead pabrik bukan ke dalam biaya lain-lain. Dengan pengelompokkan biaya produksi yang benar, PT. X dapat mengetahui secara tepat biaya-biaya yang terjadi. 2. Dalam penggunaan mesin, PT. X menggabungkan biaya tenaga kerja operator
mesin dan biaya mesin yang terjadi selama proses produksi menjadi biaya tenaga kerja. Sebaiknya biaya tenaga kerja operator mesin dan biaya mesin dipisahkan karena kedua biaya tersebut merupakan kelompok biaya yang berbeda. Biaya tenaga kerja operator mesin termasuk ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya mesin termasuk ke dalam biaya overhead pabrik.
60 Bab V Simpulan dan Saran
61
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, B., dan Nurlela. (2006). Akuntansi Biaya Teori & Aplikasi. Edisi Pertama. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta.
Carter, William.K. (2009). Akuntansi Biaya. Buku 1. Edisi Empat Belas. Krista. Salemba Empat. Jakarta.
Garrison, Ray. H., Noreen, Eric. W., and Brewer, Peter. C. (2010). Managerial Accounting. 13th Edition. Mc Graw Hill. New York.
Hartono, Jogiyanto. (2010). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman. BPFE. Jakarta.
Hilton, Ronald. W. (2009). Managerial Accounting : Creating Value in a Dynamic Business Environment. 8th Edition. McGraw-Hill International Edition. New York.
Horngren, Charles. T., Datar, Srikant. M., dan Rajan, Madhav. V. (2012). Cost Accounting : A Managerial Emphasi, 14th Edition. Pearson. England.
Setiawan, H., S. Manurung, T.M., dan Yunita. (2010). Evaluasi Penerapan Metode Job Order Costing Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi (Studi Kasus Pada PT. Organ Jaya). Jurnal Ilmiah Ranggagading, 10 (2) Oktober, hal. 140-148.
Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.