• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS IV SDN 1 SIDOREJO TAHUN AJARAN 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS IV SDN 1 SIDOREJO TAHUN AJARAN 2020/2021"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS IV SDN 1 SIDOREJO

TAHUN AJARAN 2020/2021

Suyatmi, S.Pd. I

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Sidorejo Jl. Domba No. 41 Kelurahan Sidorejo, Pangkalan Bun Abstract

This research was conducted to see the process of student participation in the teaching and learning process, especially Islamic Religious Education. The purpose of writing this research is to find out the application of the problem based learning method in Islamic education lessons for class IV at SDN 1 Sidorejo. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR). The research subjects were fourth grade students in the 2020/2021 Academic Year, totaling 28 students. The instruments used in this study were observation sheets, interview sheets and documentation. Based on the results of tests carried out in cycle I to cycle II there was an increase. Thus, the average value of the post test in the implementation of the first cycle was 62.75 and increased to 74.5 in the second cycle. This can be proven by the decrease in students who score below the KKM.

Keywod : Improving Learning Outcomes, Islamic Religious Education, Problem Based Learning Method Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk melihat proses partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam. Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan Metode problem based learning pada pelajaran pendidikan Agama Islam kelas IV di SDN 1 Sidorejo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV pada Tahun Ajaran 2020/2021 yang berjumlah 28 orang siswa. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil tes yang dilaksanakan pada siklus I sampai siklus II terdapat peningkatan. Dengan demikian nilai rata-rata post test dalam penerapan siklus I yaitu 62,75 meningkat menjadi 74,5 di siklus II.

Hal ini dapat dibuktikan dengan berkurangnya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.

Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode Problem Based Learning PENDAHULUAN

Pendidikan agama Islam (PAI) menempati posisi penting dalam sistem pendidikan Nasional. Menurut Falah (2015) sebagai bagian dari pendidikan agama, pendidikan agama Islam sering disebut sebagai mental, spiritual, dan moral bangsa karena merupakan salah satu komponen yang strategis dalam kurikulum pendidikan nasional yang bertanggung jawab terhadap pembinaan watak dan kepribadian bangsa Indonesia dan tergolong ke dalam muatan wajib dalam kurikulum.

Berdasarkan pengamatan sementara di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran p e n d i d i k a n a g a m a I s l a m b e l u m menghasilkan nilai prestasi yang memuaskan dan hal ini dapat dilihat pada nilai harian yang rendah atau tidak mencapai KKM.

Guna meningkatkan prestasi siswa dibidang PAI maka penulis melakukan wawancara pra penelitian untuk mencari akar permasalahan yang dihadapi oleh siswa sehingga bisa menggunakan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan kondisi dilapangan.

Hasil wawancara pra penelitian menunjukan bahwa mayoritas siswa mengalami rasa bosan dan jenuh ketika pelajaran PAI dilakukan. Atas dasar data ini m a k a p e n u l i s m e n g g u n a k a n m o d e l pembelajaran problem based learning sebagai metode pembelajaran di kelas.

Berdasarkan pada pemaparan diatas maka, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model problem based learning pada mata pelajaran pendidian agama Islam di kelas IV SDN 01 Sidorejo Tahun Ajaran 2020/2021?

METODE PENELITIAN

Tulisan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru bersama- sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan memperbaiki atau meningkatkan m u t u p r o s e s p e m b e l a j a r a n d i k e l a s (Kusnandar, 2008). Jenis penelitiannya adalah penelitian campuran (mixed methods research design).

(2)

Lokasi penelitian adalah di SDN 01 Sidorejo. pada peserta didik kelas IV TA 2020/2021 dengan jumlah peserta didik 28 siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan 3 siklus yakni Pra siklus, siklus I terdiri dari 2 pertemuan, pertemuan pertama dilakukan tanggal 5 Agustus 2020, pertemuan ke 2 tanggal 6 Agustus 2020.

Sedangkan siklus II juga dilakukan dengan 2 X pertemuan, pertemuan pertama tanggal 19 Agustus 2020 dan pertemuan kedua tanggal 20 Agustus 2020, berikut rinciannya:

Kondisi Awal (Pra Siklus)

Pada kondisi awal peneliti belum melaksanakan model pembelajaran problem based learning. Pada pra siklus peneliti mengamati aktifitas belajar siswa dan melakukan test tentang hal-hal yang membatalkan sholat untuk mengetahui prestasi belajar siswa sebelum penulis menerapkan model pembelajaran problem based learning.

Berikut adalah hasil observasi peneliti terhadap aktifitas belajar siswa sebelum tindakan:

1. Pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa

a. Melakukan pengamatan.

b. Membaca dengan aktif (misal dengan pen di tangan untuk menggarisbawahi atau membuat catatan kecil atau tanda-tanda tertentu pada teks).

c. Mendengarkan dengan aktif dan menunjukkan respon positif.

2. Siswa memahami materi pelajaran (membangun pemahaman)

a. Berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soal-soal)

b. Berpikir kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi b e r b e d a d e n g a n c o n t o h y a n g diberikan)

c. Berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemahan atau kesalahan yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas)

3. S i s w a m e n g k o m u n i k a s i k a n h a s i l pemikirannya

a. Mengemukakan pendapat b. Menjelaskan

c. Berdiskusi

d. Mempresentasi laporan e. Memajang hasil karya 4. Siswa berpikir reflektif

a. Mengomentari dan menyimpulkan proses pembelajaran

b. Memperbaiki kekurangan dalam proses pembelajaran

c. Menyimpulkan materi pembelajaran dengan kata-katanya sendiri

Tujuan dari kegiatan ini adalah merekam data tentang seberapa banyak siswa yang aktif dan merekam kualitas aktivitas belajar dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaannya penulis sebagai observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Semua kegiatan siswa diberikan skor sesuai dengan pedoman yang ada, yaitu sebagai berikut;

jika banyak siswa yang aktif sebanyak

➢ 0 sampai > 20% maka skornya 2

➢ 20% sampai > 40% maka skornya 3

➢ 40% sampai > 60% maka skornya 4

➢ 60% sampai 80% maka skornya 5

➢ 80% sampai 100% maka skornya 6 Tabel 1

Nilai Siswa Pra Siklus

No Nama Nilai Keterangan

1 AS 60 Tidak Tuntas

2 AAS 50 Tidak Tuntas

3 AN 50 Tidak Tuntas

4 ADA 50 Tidak Tuntas

5 ARP 50 Tidak Tuntas

6 AKA 50 Tidak Tuntas

7 ASP 60 Tidak Tuntas

8 AA 80 Tuntas

9 BSD 80 Tuntas

10 CNA 70 Tidak Tuntas

11 CAQ 70 Tidak Tuntas

12 CR 50 Tidak Tuntas

13 DN 50 Tidak Tuntas

14 FR 80 Tuntas

15 FA 80 Tuntas

16 KRH 80 Tuntas

(3)

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil nilai siswa pra siklus maka penulis akan melakukan penelitian siklus I dengan menggunakan metode model pembelajaran problem based learning

.

Siklus I

Penelitian Siklus I dilakukan dalam empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan

Pada siklus ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan untuk itu guru menyiapkan dua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Setiap pertemuan disiapkan lembar kerja peserta didik (LKP) dan soal tes, untuk mengambil data tentang aktifitas guru dan peserta didik peneliti menyiapkan lembar observasi guru dan peserta didik.

2. Pelaksanaan

Pada saat pelaksanaan tindakan guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari pembukaan dan sampai kegiatan ahir.

Berikut adalah kegiatan tindakan pada siklus I:

➢ Kegiatan Pendahuluan

• Salam

• Tegur sapa

• Memeriksa kehadiran Peserta didik

• Mengaitkan materi pembelajaran dipertemuan sebelumnya dengan

materi kegiatan yang akan dipelajari

➢ Kegiatan Inti

• Berpendapat; Guru menggali pendapat siswa tentang hal-hal yang membatalkan sholat dan beberapa siswa mengungkapkan pendapatnya.

• Mengamati; Peserta didik di minta mengamati gambar berikut:

Gambar 1

Kegiatan Yang Membatalkan Sholat

Sumber: data diolah

• Bertanya;

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal- hal yang membatalkan sholat dan sebelum guru menjawab, guru memberi kesempatan kepada siswa lain barangkali ada yang bisa menjawab pertanyaan temannya

• Ceramah: Guru menjelaskan materi tentang hal-hal yang membatalkan sholat

• Pembentukan kelompok; Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

• Diskusi; Setiap kelompok yang sudah terbentuk merangkum materi tentang hal-hal yang membatalkan sholat

• Pengumpulan tugas; Kelompok wajib mengumpulkan tugasnya kepada guru.

➢ Penutup

• Guru akan menyimpulkan dan menjelaskan tentang masalah- masalah yang dibahas.

• Guru mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa.

17 MO 80 Tuntas

18 MS 80 Tuntas

19 MDA 60 Tidak Tuntas

20 MM 60 Tidak Tuntas

21 MRR 60 Tidak Tuntas

22 NMK 60 Tidak Tuntas

23 PS 50 Tidak Tuntas

24 RBW 60 Tidak Tuntas

25 RY 80 Tuntas

26 SPR 80 Tuntas

27 SNH 80 Tuntas

28 ZD 80 Tuntas

Nilai Rata-rata 62,75 Jumlah Siswa

Tuntas Belajar 11

(4)

• Guru memberikan tugas membaca untuk materi selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam

• Selanjutnya guru memberikan tes siklus I kepada siswa.

Hasil kegiatan pada Siklus I dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2 Nilai Siswa Siklus I

Sumber: Data diolah 3. Observasi

Tujuan dari kegiatan ini adalah merekam data tentang seberapa banyak siswa yang aktif dan merekam kualitas a k t i v i t a s b e l a j a r d a l a m p r o s e s pembelajaran didalam kelas. Dalam pelaksanaannya penulis sebagai observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Semua kegiatan siswa diberikan skor sesuai dengan pedoman yang ada, yaitu sebagai berikut;

jika banyak siswa yang aktif sebanyak

➢ 0 sampai > 20% maka skornya 2

➢ 20% sampai > 40% maka skornya 3

➢ 40% sampai > 60% maka skornya 4

➢ 60% sampai 80% maka skornya 5

➢ 80% sampai 100% maka skornya 6 4. Refleksi

Pada siklus I Jumlah Siswa Tuntas Belajar mencapai 18 siswa, nilai rata-rata mencapai 74,5 yang berarti model pembelajaran problem based learning efektif digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi hal-hal yang membatalkan sholat.

Pada kegiatan observasi peserta didik, guru menilai bahwa pengetahuan dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa, siswa melakukan sesuatu untuk memahami materi pelajaran (membangun pemahaman), Siswa mengkomunikasikan hasil pemikirannya dan berpikir reflektif.

Pada siklus 1 dihasilkan skor observasi 4,07 artinya siswa yang aktif di dalam kelas mencapai sekitar 60-80%.

Akan tetapi agar lebih kondusif lagi pembelajaran PAI materi hal-hal yang membatalkan sholat maka peneliti hendak melaksanakan siklus II.

Siklus II

Penelitian Siklus II dilakukan dalam empat tahap, yaitu:

1. Perencanaan

Pada siklus ini dilakukan sebanyak dua kali pertemuan untuk itu guru menyiapkan dua Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada setiap pertemuan disiapkan lembar kerja peserta didik dan soal tes, untuk mengambil data

No Nama Nilai Keterangan

1 AS 80 Tuntas

2 AAS 60 Tidak Tuntas

3 AN 60 Tidak Tuntas

4 ADA 60 Tidak Tuntas

5 ARP 60 Tidak Tuntas

6 AKA 60 Tidak Tuntas

7 ASP 80 Tuntas

8 AA 80 Tuntas

9 BSD 80 Tuntas

10 CNA 80 Tuntas

11 CAQ 80 Tuntas

12 CR 80 Tuntas

13 DN 80 Tuntas

14 FR 80 Tuntas

15 FA 80 Tuntas

16 KRH 80 Tuntas

17 MO 80 Tuntas

18 MS 80 Tuntas

19 MDA 80 Tuntas

20 MM 80 Tuntas

21 MRR 80 Tuntas

22 NMK 80 Tuntas

23 PS 70 Tidak Tuntas

24 RBW 70 Tidak Tuntas

25 RY 70 Tidak Tuntas

26 SPR 70 Tidak Tuntas

27 SNH 70 Tidak Tuntas

28 ZD 70 Tidak Tuntas

Nilai Rata-rata 74,5

Jumlah Siswa

Tuntas Belajar 21

(5)

tentang aktifitas guru dan peserta didik peneliti menyiapkan lembar observasi guru dan peserta didik.

2. Pelaksanaan

Pada saat pelaksanaan tindakan guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari pembukaan dan sampai kegiatan ahir.

Berikut adalah kegiatan tindakan pada siklus II:

➢ Kegiatan Pendahuluan

• Salam

• Tegur sapa

• Memeriksa kehadiran Peserta didik

• Mengaitkan materi pembelajaran dipertemuan sebelumnya dengan materi kegiatan yang akan dipelajari

➢ Kegiatan Inti

• Berpendapat; Guru menggali pendapat siswa tentang hal-hal yang membatalkan sholat dan beberapa siswa mengungkapkan pendapatnya.

• Mengamati; Peserta didik diminta mengamati gambar berikut:

Gambar 2

Kegiatan Yang Membatalkan Sholat

Sumber: data diolah

• Bertanya;

Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang hal- hal yang membatalkan sholat dan sebelum guru menjawab, guru memberi kesempatan kepada siswa lain barangkali ada yang bisa menjawab pertanyaan temannya

• Ceramah: Guru menjelaskan materi tentang hal-hal yang membatalkan sholat

• Pembentukan kelompok; Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

• Diskusi; Setiap kelompok yang sudah terbentuk merangkum materi tentang hal-hal yang membatalkan sholat

• Pengumpulan tugas; Kelompok wajib mengumpulkan tugasnya kepada guru.

➢ Penutup

• Guru akan menyimpulkan dan menjelaskan tentang masalah- masalah yang dibahas.

• Guru mengevaluasi sejauh mana pemahaman siswa.

• Guru memberikan tugas membaca untuk materi selanjutnya.

• Guru mengucapkan salam

• Selanjutnya guru memberikan tes siklus II kepada siswa.

Hasil kegiatan pada Siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 Nilai Siswa Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 AS 80 Tuntas

2 AAS 80 Tuntas

3 AN 80 Tuntas

4 ADA 80 Tuntas

5 ARP 80 Tuntas

6 AKA 80 Tuntas

7 ASP 80 Tuntas

8 AA 80 Tuntas

9 BSD 90 Tuntas

10 CNA 90 Tuntas

11 CAQ 80 Tuntas

12 CR 90 Tuntas

13 DN 90 Tuntas

14 FR 90 Tuntas

15 FA 90 Tuntas

16 KRH 90 Tuntas

17 MO 80 Tuntas

18 MS 90 Tuntas

19 MDA 80 Tuntas

(6)

Sumber: Data diolah 3. Observasi

Tujuan dari kegiatan ini adalah merekam data tentang seberapa banyak siswa yang aktif dan merekam kualitas aktivitas belajar dalam proses pembelajaran didalam kelas. Dalam pelaksanaannya penulis sebagai observer harus berada pada posisi yang tidak mengganggu pembelajaran tetapi tetap dapat memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa.

Semua kegiatan siswa diberikan skor sesuai dengan pedoman yang ada, yaitu sebagai berikut;

jika banyak siswa yang aktif sebanyak

➢ 0 sampai > 20% maka skornya 2

➢ 20% sampai > 40% maka skornya 3

➢ 40% sampai > 60% maka skornya 4

➢ 60% sampai 80% maka skornya 5

➢ 80% sampai 100% maka skornya 6 4. Refleksi

Pada siklus II Jumlah Siswa Tuntas Belajar mencapai 25 siswa, dengan nilai rata-rata mencapai 81,5.

Artinya model pembelajaran problem b a s e d l e a r n i n g s a n g a t e f e k t i f digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi hal- hal yang membatalkan sholat.

Pada kegiatan observasi peserta didik, penulis melakukan penilaian bahwa pengetahuan harus dialami, dipelajari, dan ditemukan oleh siswa.

Pada siklus II dihasilkan skor observasi sebesar 5,71 artinya siswa yang aktif didalam kelas mencapai sekitar 80-100%.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka kesimpulannya adalah Sistem pembelajaran dengan menggunakan metode problem based learning pada mata pelajaran pendidikan agama Islam lebih efektif dibandingkan dengan metode konvensional.

SARAN

Dalam penelitian ini ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yang merupakan saran peneliti kepada para pembaca umumnya, serta pihak-pihak yang berkepantingan, yaitu :

1. Model pembelajaran problem based learning dapat diterapkan pada kelas yang mempunyai karakteristik seperti kelas yang dijadikan subjek penelitian ini.

2. Hendaknya pembelajaran dengan Model pembelajaran problem based learning ini dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara.

Jakarta

Daradjat, Zakiyah. 1992. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta

Falah, Ahmad. 2015. Studi Analisis Aspek- Aspek keberhasilan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN 01 Karang Malang Gebog Kudus.

Jurnal Elementary, Volume 3 Nomor 1. Januari- Juni 2015

Hasan Basri. 2015. Paradigma Baru Sistem Pembelajaran. Pustaka Setia. Bandung Hisyam Zaini, Bermawy M. dan Sekar A. A.

2008. Strategi Pembelajaran Aktif.

Pustaka Insan Madani. Yogyakarta Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metode

Penelitian Pendidikan. Remaja Rosda Karya. Bandung

Rahmadani. 2019. Metode Penerapan Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Jurnal Lantanida volume 7 Nomor 1

h t t p s : / / m e d i a . n e l i t i . c o m / m e d i a / publications/287750-metode-penerapan- model-pembelajaran-prob-b6fb960b.pdf

20 MM 80 Tuntas

21 MRR 80 Tuntas

22 NMK 80 Tuntas

23 PS 80 Tuntas

24 RBW 80 Tuntas

25 RY 80 Tuntas

26 SPR 80 Tuntas

27 SNH 80 Tuntas

28 ZD 80 Tuntas

Nilai Rata-rata 81,5 Jumlah Siswa

Tuntas Belajar 28

(7)

Saminanto. 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). RaSAIL.

Semarang

Suharsimi Arikunto, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. PT. Bumi Aksara.

Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan model Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D dapat meningkatkan kemampuan spasial

Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat mengerjakan dan

Pengertian secara etimologis dari Taman Bermain dan Belajar Anak-anak di Manado adalah suatu tempat yang mewadahi aktifitas atau kegiatan utama anak-anak yaitu bermain

penelitian tentang sintesis askorbil asam lemak yaitu askorbil laurat dari metil laurat dan asam askorbat melalui reaksi transesterifikasi dengan katalis enzim lipase serta

Nilai koefisien determinasi yaitu 0,139 + 0,583 = 0,723, dari hasil tersebut membuktikan bahwa pengaruh kualitas produk dan layanan purnajual terhadap citra merek secara simultan

Dengan melihat pentingnya discharge planning pada pasien Diabetes Melitus dan keluarganya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat

Pada era transisi yang dialami masyarakat Indonesia saat ini dari masyarakat agraris menuju modern.Keindahan sebuah pernikahan sering kali ternodai dengan kekerasan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Senin, 22 April 2013 Ruang Rapat DRPM UI lantai 1 Fakultas Senin, 22 April 2013 Ruang Rapat DRPM UI lantai 1. No