• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "EVALUASI DIRI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI DIRI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS 2014-2015

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2015

(2)

KODE DOKUMEN REVISI

TANGGAL Oktober 2015

DIAJUKAN OLEH

DIKENDALIKAN OLEH

DISETUJUI/DISAHKAN OLEH

(3)

i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil ‘alamiin sebagai rasa syukur atas selesainya penyusunan Evaluasi Diri Program Studi Agribisnis 2014 – 2015. Evaluasi diri ini merupakan alat untuk evaluasi sekaligus bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan catur dharma yang sudah dilaksanakan program studi pada tahun akademik ini.Evaluasi diri ini merupakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Terimaksih kepada seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan evaluais diri ini, semoga kebaikannya tercatat sebagai amal sholeh.

Sukabumi, Oktober 2015

Penyusun

(4)

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...

Kata Pengantar...

Daftar Isi...

BAB I DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN...

A. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran...

B. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu dan Sistem Informasi...

C. Mahasiswa dan Lulusan...

D. Sumber daya Manusia...

E. Kurikulum Pembelajaran dan Suasana Akademik....

F. Pembiayaan, sarana dan Prasarana...

G. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama...

BAB II ANALISIS SWOT PROGRAM STUDI AGRIBISNIS SECARA KESELURUHAN...

1. Analisa antar Komponen...

2. Strategi dan Pengembangan...

REFERENSI...

i ii 1 1 7 17 25 31 48 55 67 67 71 74

(5)

1

BAB I DESKRIPSI KOMPONEN EVALUASI DIRI 1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian

Program Studi Agribisnis, berdiri pada tahun 2003 dengan nomor SK pendirian 81/D/0/2003 tertanggal 13 juni 2003 yang ditandatangani oleh Dirjen Dikti. Penyelenggaraan Program Studi pertama kali dilaksanakan pada tanggal 1 September 2003 dengan program pendidikan Strata I. Untuk pertama kalinya program studi Agribisnis di akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi pada tahun 2008. Dan melalui Surat Keputusan Nomor 005/BAN-PT/Ak- XI/S1/V/2008 tentang status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program Sarjana di Perguruan Tinggi, maka Program Studi Agribisnis mendapatkan Nilai 294, dengan peringkat C. Dan Program studi sudah melakukan reakreditasi pada tahun 2013, walaupun masih mendapat nilai 289 dengan peringkat C.

Evaluasi diri merupakan salah satu bentuk dari evaluasi internal pada Program Studi Agribisnis, yang dapat digunakan untuk menilai dan memberikan jaminan mutu kepada institusi, memperbaharui secara komprehensif profil program studi, perencanaan, strategi pengembangan dan perbaikan program studi secara berkesinambungan serta untuk penjaminan mutu eksternal atau akreditasi.

Selain itu evaluasi diri ini disusun juga untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan program studi berkenaan dnegan kekuatan, kelemahan, peluang, tantangan, kendala bahkan ancaman. Sehingga melalui evaluasi diri inilah diharapkan informasi mengenai program studi selin dimanfaatkan untuk mengemabangkan diri, dapat pula diberikan kepada masyarakat dan pihak tertentu yang memerlukannya.

1.1. Visi Program Studi Agribisnis

Visi Program Studi Agribisnis adalah : “Mencetak Sarjana Pertanian Bidang Agribisnis yang Unggul, Mandiri, dan Islami pada tahun 2020”.

1.2. Misi Program Studi Agribisnis

Untuk mewujudkan Visi tersebut, Program Studi Agribisnis, UMMI memiliki misi sebagai berikut :

(6)

2

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas sehingga

menghasilkan lulusan yang unggul dibidang IPTEKS

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dibidang agribisnis yang berkualitas dan terintegrasi dengan darma yang lainnya

3. Melakukan pengembangan dan menyebarluaskan ipteks kepada masyarakat

4. Menjadikan Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai landasan dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

1.3. Tujuan Program Studi Agribisnis

Dengan Misi tersebut, maka tujuan yang ingin diwujudkan oleh Program Studi Agribisnis adalah :

1. Dihasilkannnya lulusan yang menguasai IPTEKS, berjiwa entreupreuneur, dan berkepribadian Islam

2. dikembangkannya dan dihasilkannya IPTEKS bidang agribisnis untuk mendorong pembangunan yang berkelanjutan

3. Tersebarnya IPTEKS bidang Agribisnis untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, melalui pengabdian kepada masyarakat.

4. Terlaksananya Pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat yang berlandaskan kepada Al Islam dan Kemuhammadiyahan 1.3. Sasaran Program Studi Agribisnis

Sedangkan sasaran Program Studi Agribisnis adalah sebagai berikut : 1. Penguatan Visi-Misi Program Studi

2. Optimalisasi Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, Penjaminan Mutu, dan Sistem Informasi

3. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Mahasiswa dan Lulusan 4. Pengembangan Sumber daya Manusia

5. Pengembangan Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik 6. Pemenuhan Pembiayaan, Sarana, dan Prasarana

7. Peningkatan jumlah dan Kualitas Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama

8. Internalisasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan

(7)

3

Visi dan Misi Program studi senantiasa ditinjau seiring dengan perkembangan jaman yang ada pada saat ini. Selain itu visi dan misi juga ditinjau untuk mengikuti perubahan yang dilakukan oleh lembaga agar visi misi program studi senantiasa sejalan dengan visi misi lembaga, dalam hal ini Fakultas dan Universitas. Dari visi dan misi tersebut dirumuskanlah empat tujuan yang ingin diwujudkan dengan delapan sasaran yang secara spesifik ditentukan. Perwujudan visi, misi terintegrasi dalam pelaksanaan catur dharma yang profesional dan suasana akademik yang kondusif maka agar output yang unggul dalam keilmuan dan mandiri dalam bidang agribisnis menjadi terbuka lebar.

Catur darma meliputi komponen pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Melalui darma yang ke empat inilah peluang penanaman kepribadian Islam dapat diwujudkan. Dengan demikian lulusan Program Studi Agribisnis dapat bermanfaat bagi agama, masyarakat dan negara.

Analisis SWOT Visi, Misis, Tujuan dan Sasaran

STRENGTH (S) Visi, misi, Tujuan dan Sasaran memiliki keterkaitan, kejelasan arah dan realistis WEAKNESS (W) Pemahaman civitas akademika terhadap

visi, Misi, Tujuan dan sasaran masih rendah

OPPORTUNITY (O) Permendiknas No 87 tahun 2014 membuka peluang untuk setiap program studi berkembang dengan standar/

instrumen yang jelas dan bersaing dengan fair

THREAT (T) Perkembangan persaingan perguruan tinggi lain yang memiliki program studi yang sama baik negeri maupun swasta yang semakin pesat

2. Tatapamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu

2.1. Personil beserta Fungsi dan Tugas Pokoknya

(8)

4

Dalam SOTK UMMI, maka Penyelenggaraan Program studi Agribisnis dipimpin oleh seorang ketua program studi, yang bertanggungjawab terhadap Dekan. Bentuk struktur organisasi di Program Studi Agribisnis sangat sederhana. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya ketua program studi dibantu oleh seorang sekretaris program studi, kepala laboratorium serta seorang laboran. Secara administrasi, dibantu oleh staf administrasi akademik dan keuangan yang keduanya berada dibawah koordinasi Fakultas Pertanian.

Berdasarkan Sk Rektor Personil yang menempati jabatan struktural program studi Agribisnis adalah Ketua Program Studi: Endang Tri Astutiningsih, S.P.,M.P.; Sekretaris Program Studi : Ashrul Tsani, S.P.,M.P.; dan Kepala Laboratorium : Neneng Kartika Rini, S.P.,M.P.

Masing-masing pejabat structural tersebut memiliki tugas dan kewajiban yang sudah ditetapkan didalam SOTK Universitas. Ketua program studi dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh sekretaris program studi. Tugas dan kewenangan Ketua dan Sekretaris program studi adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan, Pengorganisasian, Pengawasan dan pengembangan kegiatan bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat serta Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

b. Mengkoordinasikan penyerasian kurikulum program studi c. Pembinaan tenaga pendidik yang ada di program studi

d. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang selaras dengan program akademik

e. Menyusun visi, misi, tujuan, renstra, program kerja dan dokumen penjaminan mutu program studi

f. Menyususn rencana anggaran belanja berbasis program kerja g. Terciptanya iklim yang baik dan mendukung kegiatan proses belajar

mahasiswa di lingkungan program studi

h. Pembinaan kegiatan mahasiswa pada pencapaian identitas program studi, fakultas dan UMMI

i. Pembinaan organisasi himpunan kemahasiswaan di lingkungan program studi

Kepala Laboratorium memiliki tugas dan Fungsi sebagai berikut : a. Mengorganisasi kegiatan yang dilakukan di laboratorium

(9)

5

b. Menyusun program kerja dan anggaran berbasis program kerja

tersebut

c. Membuat administrasi dan memelihara sarana dan prasarana laboratorium

d. Menyusun peraturan yang berlaku di laboratorium e. Menyusun jadual penggunaan laboratorium

f. Membuat Laporan pengelolaan laboratorium per semester

g. Memberikan pelayanan pada mahasiswa, dosen, atau pihak lain yang akan melakukan penelitian di laboratorium

Sedangkan Dosen memiliki tugas sebagai berikut : a. Melaksanakan catur dharma perguruan tinggi.

b. Mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Memberikan pelayanan akademik yang optimal kepada mahasiswa dalam bimbingan tugas akhir, skripsi, konsultasi akademik, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

d. Menyusun program penelitian berkelanjutan dalam bidangnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan da mengembangkan proses belajar mengajar, serta bagi kepentingan pengabdian kepada masyarakat.

2.2. Kepemimpinan

Kepemimpinan Program Studi secara umum bersifat kolektif, yaitu setiap kebijakan dan keputusan diambil berdasarkan kepada aturan dan prosedur yang didasarkan kepada nilai-nilai kebenaran, keadilan, kejujuran, keterbukaan,dan kebersamaan dengan etika akademik. Hal ini diawali dengan pengangkatan ketua program studi yang harus memenuhi persyaratan berdasarkan kepada Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 02/PED./1.0/B/2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah pasal 20 tentang Persyaratan pimpinan dilingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Adapun persyaratan pimpinan Program Studi berdasarkan Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah adalah :

a. Taat beribadah dan mengamalkan ajaran Islam

b. Setia pada prinsip-prinsip dasar perjuangan Muhammadiyah c. Menjadi teladan dalam Muhammadiyah

(10)

6

d. Taat pada garis kebijakan Pimpinan Muhammadiyah dan

mengembangkan Persyarikatan

e. Telah menjadi anggota Muhammadiyah sekurang-kurangnya 5 tahun

f. Tidak merangkap jabatan dengan Pimpinan Organisasi Politik dan organisasi lain yang amal usahanya sama dengan muhammadiyah di semua tingkat

g. Memiliki pengetahuan dan pengalaman akademik yang memadai Ketua program studi dipilih dalam rapat internal dosen, secara musyawarah untuk menentukan dua orang sebagai calon ketua program studi dan dua orang sebagai calon sekretaris program studi, hal tersebut didasarkan pada ketentuan Majlis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 178/KET/I.3/D/2012, selanjutnya pimpinan Program Studi terpilih diajukan kepada dekan sebagai ketua senat.

Setelah mendapat rekomendasi dari senat fakultas, calon tersebut diajukan ke rektor untuk dipilih dan ditetapkan.

Untuk menciptakan budaya organisasi yang kondusif, bertanggung jawab, transparan, dan beretika, maka Program Studi Agribisnis mengacu kepada Etika Akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi berdasarkan SK Rektor No: 055/KEP/I.0/C/2011. Etika Akademik ini mengikat bagi seluruh sivitas Akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi (dosen, pegawai administrasi, dan mahasiswa). Etika Akademik UMMI mengatur norma dan etika yang harus dipatuhi, dan dijalankan oleh dosen, pegawai administrasi, dan mahasiswa UMMI. Selanjutnya seluruh jabatan (pejabat) yang ada di Program Studi Agribisnis harus menjalankan tugasnya sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) yang telah di susun dalam Buku Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) UMMI. Hal ini menjamin terlaksananya kepemimpinan dan pengalihan (deputizing) secara jelas dan tegas.

Tugas yang mencakup kegiatan tridharma perguruan tinggi didelegasikan sesuai dengan tanggungjawabnya dan dilaksanakan secara koordinatif . Dimana dalam pelaksanaan tugas tersebut setiap orang yang diberi tugas senantiasa memberikan laporan tentang kegiatan yang dilaksanakan, serta didiskusikan apabila terdapat kendala dan persoalan yang dihadapi. Hal ini dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan secara lancar. Selain itu kegiatan yang dilakukan juga harus

(11)

7

senantiasa mengikuti prosedur yang berlaku serta bersandar pada garis ketentuan yang seharusnya. Dan setiap orang yang diberi amanah tersebut harus membuat laporan pertanggungjawaban sebagai laporan dan bahan evaluasi pada kegiatan tersebut. Hal ini yang menjamin adanya akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas dapat diwujudkan.

2.3. Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program

Partisipasi civitas academica dalam pengembangan kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program terlihat dalam penentuan kebijakan prodi didasarkan pada kondisi dimana kebijakan yang dikeluarkan oleh program studi senatiasa didiskusikan dan dibahas terlebih dahulu dalam rapat program studi. Di dalam rapat tersebut juga biasanya dilakukan koordinasi dengan seluruh dosen dan pihak yang terlibat dalam rapat, terkait dengan program dan kegiatan program studi. Keterlibatan sivitas akademika dalam hal pengelolaan program studi ini nampak dari adanya masukan yang diberikan oleh mahasiswa atau dosen yang dipergunakan sebagai bahan masukkan/evaluasi bagi program studi.

Kebijakan yang sudah diputuskan akan disampaikan/sosialisikan kepada yang bersangkutan, baik secara lisan maupun tulisan. Itu semua dilakukan agar yang bersangkutan memahami tentang kebijakan yang sudah ditetapkan tersebut. Komplain terhadap kebijakan yang sudah ditetapkan akan ditampung dan dipertimbangkan sebagai bahan masukan dan evaluasi terhadap kebijakan tersebut. Dan dalam pelaksanaannya kegiatan tersebut senantiasa dipantau dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak yang terkait.

2.4. Perencanaan program jangka panjang (Renstra) dan monitoring pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan program

Visi, Misi, Tujuan dan sasaran Program Studi agribisnis akan dapat diwujudkan dalam waktu yang tidak singkat, tetapi butuh proses panjang dan saling berkesinambungan. Oleh karenanya Program Studi menyusun renstra (rencana strategis) berjangka waktu lima tahun. Dari

(12)

8

renstra inilah dijabarkan rencana kerja yang akan dilaksanakan oleh ketua program studi beserta jajarannya. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi senantiasa dilakukan dalam rapat program studi yang dilaksanakan secara rutin dan kondisional ketika diperlukan. Evaluasi dan monitoring ini harus dilakukan agar setiap program yang dilaksanakan mengarah pada terwujudnya visi, misi, tujuan dan sasaran program studi.

Proses evaluasi program kerja juga dilakukan dengan adanya laporan kegiatan yang sudah dilaksanakan. Laporan kegiatan ini menjadi salah satu bahan untuk evaluasi dan menjadikan beberapa kelemahan yang ada didalamnya untuk diperbaikin pada masa berikutnya.

Efisiensi dan Efektivitas Kepemimpinan

Kepemimpinan di Program Studi Agribisnis belum berjalan secara efisien. Hal ini karena kepemimpinan di program studi berusaha untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, mau bekerja keras, memiliki komitmen yang kuat untuk mengembangkan program studi, dan menampung aspirasi, hanya saja hal ini belum sampa kpada kemapuan untuk menghasilkan prestasi dan menjadi teladan bagi pihak lain. Sedangkan kepemimpinan belum berjalan secara efektif, walaupun beberapa fungsi sudah dilaksanakan seperti senantiasa mengarahkan dosen dan sivitas akademika yang lain untuk senantiasa bersama-sama melaksanakan aturan dan etika akademik yang berlaku di Institusi. Selain itu program studi juga sudah berusaha untuk menjalankan fungsi kepemimpinan secara operasional, kepemimpinan organisasi dan kepemimpinan publik.

Kepemimpinan secara operasional nampak dari upaya program studi untuk senantiasa mengevaluasi visi dan menjabarkan nya dalam misi, tujuan dan sasaran program studi sehingga satu dengan yang lainnya saling terkait. Untuk kemudian hal ini dijabarkan dalam program kerja, walaupun dengan berbagai kendala yang ada terkadangg semuanya belum berjalan secara optimal. Kepemimpinan organisasi ditunjukkan dengan adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas dan tercantum dalam dokumen SOTK. Sedangkan kepemimpinan publik juga sudah nampak dalam beberapa kegiatan dimana program studi diberi kesempatan untuk menjadi pemateri /narasumber dalam kegiatan yang diselenggaran olehbaik lembaga

(13)

9

pemerintah seperti BAPPEDA, taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Organisasi kemasyarakatan, dan lainnya.

2.5. Evaluasi program dan pelacakan lulusan

Evaluasi program dilakukan secara rutin kepada setiap program yang sedang atau sudah dilaksanakan. Evaluasi program kegiatan yang bersifat insindental dilakukan di program studi melalui pembuatan laporan dan rapat program studi. evaluasi juga dilaksanakan pada lulusan yang telah dihasilkan oleh program studi selama ini. Evaluasi ini dilaksanakan melalui penelusuran lulusan dan temu alumni. Teknik penelusuran dilaksanakan dengan berdasar pada standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan oleh Fakultas. Pelaksanaan penelusuran lulusan selama ini sudah dilaksanakan dengan cara pengisian formulir oleh alumni ketika mereka datang ke program studi maupun ke Fakultas. Selain itu penelusuran lulusan juga dilakukan dengan menggunakan media sosial yang dimiliki oleh program studi.

Himpunan alumni sudah dibentuk, tetapi belum berjalan secara optimal hingga saat ini. Komunikasi secara personal antar alumni dan alumni dengan program studi sering dilakukan. Hal ini ditunjukan dengan adanya beberapa alumni yang sering terlibat dalam peninjauan kurikulum, pertemuan dengan mahasiswa baru atau dalam pemberian informasi tentang lowongan pekerjaan

2.6. Perencanaan dan Pengembangan Program dengan Memanfaatkan Hasil Evaluasi Internal dan eksternal

Hasil evaluasi yang dihasilkan baik secara internal maupun eksternal dimanfaatkan untuk melakukan perbaikan. Perbaikan itu bisa beragam bentuknya tergantung kepada hasil evaluasi. Sebagai contoh evaluasi terhadap dosen baik yang dilakukan oleh program studi maupun dilakukan oleh mahasiswa dapat ditindaklanjuti dalam bentuk pemberian nasehat, peneguran, peringatan hingga tidak diberinya kesempatan kepada dosen untuk mengajar pada semester berikutnya. Sedangkan hasil evaluasi terhadap lulusan dalam bentuk penelusuran lulusan dan respon pengguna terhadap lulusan menjadikan masukan yang sangat berharga bagi pengembanagn kurikulum dan pembentukan kompetensi di Program Studi Agribisnis. Hal ini dilakukan agar Lulusan dari Program studi Agribisnis senantiasa dapat memenuhi kebutuhan pengguna.

(14)

10

Evaluasi eksternal dilakukan melalui proses akreditasi oleh BAN PT. Dengan akreditasi ini program studi berusaha mengukur kondisi berdasarkan standar yang sudah ditetapkan secara nasional. Sehingga hasil akreditasi dalam bentuk masukan dari asesor dalam kegiatn visitasi merupakan masukan yang cukup berharga untuk pengembangan dan perbaikan program studi. Hingga saat ini Program Studi agribisnis sudah melaksanakan dua kali proses akreditasi yaitu tahun 2008 dengan hasil skor 294 (C) dan 2013 dengan hasil 289 (C). Seiring dengan tuntutan masyarakat dan stakeholder tentang akreditasi B bagi program studi agribisnis, maka

2.7. Kerjasama dan Kemitraan

Program Studi Agribisnis telah mejalin hubungan kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak. Kerjasama ini mencakup bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Program studi telah menjalin hubungan kerjasama dengan berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta, baik ditingkat lokal, nasional maupun internasional. Kerjasama dilakukan dengan instasi yang berskala internasional seperti OISCA, maupun berskala nasional seperti DAMANDIRI dan berskala local. Dalam bidang pendidikan kerjasama dilakukan dalam bentuk pelaksanaan kuliah dan praktikum lapang serta PKL . Sedangkan dalam kegiatan penelitian, kerjasama dapat berbentuk rekomendasi untuk melakukan penelitian, tempat penelitian atau kerjasama untuk melakukan penelitian. Hal ini dapat dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Penelitian bersama dengan BAPPEDA merupakan salah satu bentuk realisasi dari kerjasama dibidang peneltian.

Sedangkan bentuk kerjasama dalam bidang pengabdian masyarakat dilakukan dengan membentuk desa binaan dan perpustakaam desa di Desa Cibeureum. Selain itu kerjasama dengan Pemprov Jabar dan DAMANDIRI dalam kegiatan KKN Tematik juga merupakan salah satu jalan pembuka untuk terjadinya kerjasama lebih lanjut. Secara umum kerjasama yang dibangun langsung maupun tidak langsung, telah membantu memperkenalkan nama Program Studi Agribisnis ke tengah masyarakat.

2.8. Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa

(15)

11

Hasil evaluasi yang dilakukan oleh program studi sangat bermanfaat. Hasil evaluasi yang terdiri dari kekurangan/kesalahan yang terjadi akan menjadi bahan untuk perbaikan agar tidak terjadi lagi pada masa berikutnya. Hal ini yang membuat kesalahan-kesalahan dapat diminimalisir. Sehingga upaya untuk senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi mahasiswa dapat terlaksana. Dengan evaluasi yang dilakukan secara rutin terutama terhadap kegiatan perkuliahan secara umum dan dosen khususnya telah dapat meningkatkan mutu pembelajaran mahasiswa. Dari proses evaluasi ini pula secara perlahan fasilitas yang diperlukan mahasiswa pun semakin lengkap.

2.9. Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat Program Studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji eksternal)

Penjaminan Mutu Internal Program studi Agribisnis meliputi penjaminan mutu akademik, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Peningkatan dan pengendalian mutu Program studi Agribisnis telah dilakukan melalui peninjaun kurikulum. Penijauan ini telah dilakukan selama dua kali yaitu pada tahun 2008 dan tahun 2012. Peninjauan kurikulum ini melibatkan unsur dosen, alumni dan stakeholder. Dari sinilah tersusun kurikulum yang berusaha menjawab apa yang dikehendaki masyarakat terkait dengan lulusan Program Studi Agribisnis. Selain itu SOP tentang kegiatan perkuliahan di Program Agribisnis juga mengharuskan setiap dosen untuk membuat Silabus/SAP serta senantiasa mengkaji dan mengembangkannya, sehingga materi yang disampaikannya senantiasa mengikuti perkembangan jaman.

Mekanisme umpan balik dari mahasswa terhadap pengendalian mutu dilakukan dengan melaksanakan dialog interaktif setiap awal semester baru. Kegiatan ini dilakukan dengan mengumpulkan seluruh mahasiswa dengan seluruh dosen di Program studi Agribisnis. Dalam kegiatan inilah mahasiswa memberikan masukan tentang berbagai hal terkait dengan kegiatan akademik, maupun non akademik.

2.10. Hubungan dengan Penjaminan Mutu pada Tingkat Lembaga Kegiatan penjaminan mutu merupakan sebuh keharusan yang dilaksanakan oleh setiap lembaga. Termasuk diantaranya Program Studi Agribisnis. Hanya saja sistem penjaminan mutu yang ada di program studi belum ditangani secara khusu oleh unit penjaminan melekat pada

(16)

12

ketua program studi. Pelaksanaan penjaminan mutu di Program studi mengacu kepada Penjaminan Mutu yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Pada tingkat Program studi, Penjaminan mutu dituangkan dalam standar operasional prosedur (SOP) yang dijadikan sebagai acuan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Pada tahun 2013/2014 tellah melaksanakan evaluasi mutu iny

2.11. Dampak Proses Penjaminan Mutu terhadap Pengalaman dan Mutu Hasil Belajar

Adanya pelaksanaan penjaminan mutu di Program Studi agribisnis telah membawa dampak yang positif bagi berjalannya program studi secara keseluruhan. Hal ini terbukti dengan semakin jelasnya standar prosedur pelaksanaan kegiatan dan alat ukur keberhasilannya, sehingga akan mempermudah dalam kegiatan evaluasi.

Kondisi seperti ini juga semakin mendukung proses kegiatan untuk mewujudkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan kompetensi yang ingin diwujudkan. Dan semakin mendekati kepada profil luludan yang sudah ditetapkan. Sehingga lulusan yang dihasilkanpun semakin mudah dan banyak yang diserap oleh dunia kerja.

2.12. Metodologi Baku Mutu

Metodologi baku mutu yang ada di Program Studi Agribisnis masih terbatas pada SOP (Standart Operating Procedure) untuk kegiatan yang dilaksanakan di program studi. Dan SOP untuk kegiatan yang tepusat di Fakultas seperti Skripsi, PKL .

2.13. Pengembangan dan Penilaian Pranata Kelembagaan

Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan bersumber pada etika dan tata tertib yang selama ini sudah ditetapkan oleh pihak universitas. Peraturan ini bersifat fleksibel, artinya suatu saat dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.

2.14. Evaluasi Internal yang berkelanjutan

Kegiatan evaluasi secara internal untuk setiap kegiatan dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Sedangkan Evaluasi yang dilakukan secara eksternal dilakukan melalui kegiatan akreditasi, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dilakukan karena kami menyadari pentingnya akreditasi dalam keberlanjutan

(17)

13

program studi dan berpengaruh terhadap peminat pada masa yang akan datang.

2.15. Pemanfaatan Hasil Evaluasi Internal dan Eksternal/Akreditasi dalam perbaikan dan Pengembangan Program

Hasil evaluasi baik internal maupun eksternal dipergunakan untuk melakukan perbaikan dan perubahan dalam segala bidang baik akademik maupun non akademik. Perbaikan non akademik adalah terkait dengan perbaikan sarana-prasarana perkuliahan serta pelayanan terhadap mahasiswa, meningkatkan suasana akademik dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung terwujudnya hal tersebut seperti wisata edukasi, dialog interaktif dan lainnya. Sedangkan dalam bidang akademik maka perbaikan dilakukan dengan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar dan perbaikan/peninjauan kurikulum. Hal tersebut dilakukan agar kompetensi yang ingin dicapai dapat terwujud dan lulusan yang dihasilkan dapat memiliki kompetensi yang memang diharapkan oleh dunia kerja.

2.16. Analisis Swot Standar 2

STRENGTH (S)

1. Program Studi memiliki struktur tata pamong dan Tupoksi yang jelas.

2. Kerjasama yang terjalin dengan berbagai instansi dan lembaga dapat berjalan dengan baik

WEAKNESS (W)

1. Implementasi sistem penjaminan mutu masih memerlukan waktu dan proses 2. Belum Optimalnya ikatan alumni dan

peran Alumni dalam mendukung kegiatan prodi

OPPORTUNITY (O)

1. Banyak beasiswa bagi dosen untuk menempuh studi lanjut hingga S3.

2. Banyak beasiswa bagi mahasiswa untuk meningkatkan kualitas hasil studi.

3. Banyak peluang untuk mendapatkan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bersumber dari pemerintah dan dari pihak swasta.

(18)

14

THREAT (T)

1. Program Studi Agribisnis belum menjadi Program Studi favorit di masyarakat 2. Belum dapat dimanfaatkannya hasil

evaluasi satuan kendali mutu oleh pihak luar. Standar yang berbeda-beda menyebabkan daya saing lulusan yang sulit diprediksi.

3. Mahasiswa dan Lulusan.

3.1. Sistem Rekrutmen dan Seleksi Calon Mahasiswa

Rekrutmen mahasiswa dilakukan secara terbuka melalui Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) di tingkat universitas. Penerimaan mahasiswa baru dibagi ke dalam tiga gelombang yaitu gelombang I, Gelombang II dan Gelombang III. Masa Penerimaan mahasiswa baru setiap tahunnya dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan Agustus. Mahasiswa pendaftar diseleksi melalui seleksi administrasi dan seleksi tertulis.

Program studi Agribisnis secara aktif mlakukan promosi ke tengah masyarakat sepanjang waktu dan kesempatan yang ada. Dengan melalui Panitia tersebut, Program Studi Agribisnis dan Fakultas Pertanian melakukan kegiatan sosialisasi dan promosi keseluruh SMA/SMK/MA atau sederajat di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi, Kab. Cianjur, Kab. Bogor, Kab. Lebak Provinsi Banten serta kerjasama penjaringan melalui MoU dengan seluruh sekolah yang di kunjungi pada saat sosialisasi.

Selain itu untuk meningkatkan animo masyarakat terhadap Pertanian dan Program Studi Agribisnis, maka selain menyebarkan brosur, program studi juga melakukan promosi lewat media massa seperti radio dan mengirimkan profil program studi ke media massa.

Pemasangan spanduk di berbagai tempat dan lainnya. Program Studi juga senantiasa memanfaatkan kesempatan yang ada dengan mengikuti kegiatan seperti pameran yang diselenggarakan oleh berbagai instansi.

Seperti pameran Hari Pangan sedunia oleh dinas Pertanian Kota, Pameran dalam kegiatan Citamiang Kreatif dan Jambore Holtikultura di Nagrak Cibadak yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Kabupaten.

Melalui kepesertaan dalam pameran tersebut Program studi berharap dapat dikenal oleh masyarakat secara lebih luas.

(19)

15

3.2 Profil Mahasiswa: Akademik, Sosio Ekonomi, Pribadi

Mahasiswa Program Studi Agribisnis berasal dari SMA, SMK dan Madrasah Aliyah yang ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi. Dari kondisi sosial ekonomi maka sebagian besar mahasiswa merupakan mahasiswa yang memiliki pendapatan menengah ke bawah. Sedangkan dari sisi kemandirian, sebagian besar memang mandiri tetapi kreativitas mahasiswa agak kurang.

3.3. Keterlibatan Mahasiswa dalam berbagai Komisi yang relevan

Mahasiswa Program Studi Agribisnis dianjurkan untuk senantiasa aktif dalam kegiatan bukan hanya akademik, tetapi juga non akademik. Oleh karenanya mahasiswa selain mereka aktif di Himpunan Mahasiswa Agribisnis, mereka juga aktif dibeberapa kegiatan yang berada dibawah Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM), seperti BEM, IMM, dan lain sebagainya. Bahkan di skala nasional himpunan mahasiswa Agribisnis tergabung dalam Perhimpunan Organisasi Profesi Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian Indonesia (POPMASEPI), dan beberapa mahasiswa bahkan ikut aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakannya.

3.4. Kegiatan Ekstra Kurikuler

Banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh setiap Mahasiswa di Program Studi Agribisnis UMMI. Kegiatan Ekstrakurikuler tersebut termasuk dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang kesemuanya berada di bawah koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa di tingkat Universitas. Beberapa jenis UKM yang ada adalah UKM Basket, Footsal, PENTIUM (Tinju), Pencinta Alam (MAPALU), Paduan Suara, Karawitan, Teater, LDK-Al UMM. Di tingkat Program Studi mahasiswa bisa aktif di Himpunan Mahasiswa (HIMA) Agribisnis. Selain itu sebagai sebuah perguruan tinggi di bawah organisasi Muhammadiyah, maka terdapat pula wadah bagi setiap mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan dibawah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

(20)

16

3.5. Keberlanjutan Penerimaan Mahasiswa

Secara Umum animo masyarakat terhadap sektor pertanian memang tidak terlalu besar. Sehingga memerlukan kerja keras dari seluruh pihak untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa yang berminat di sektor pertanian. Dari awal berdiri jumlah mahasiswa yang mendaftar di Program Studi Agribisnis memang relatif tidak terlalu banyak, akan tetapi jumlah tersebut dari tahun ke tahun masih mengalami fluktuasi dengan kecenderungan yang semakin meningkat .

Sedangkan dari lulusan, maka sebagian besar lulusan Program Studi Agribinis sudah bekerja dan terserap di dunia kerja. Dan peluang kerja masih sangat terbuka luas untuk Lulusan Program Studi Agribisnis. Dengan berprinsip bahwa selama masih ada yang mau makan maka selama itu petani atau orang-orang yang terjun di dunia pertanian masih diperlukan. Sehingga peluang kerja bagi lulusan Program Studi Agribisnis sebenarnya masih sangat luas.

3.6. Pelayanan untuk mahasiswa

Setiap mahasiswa berhak untuk mendapatakan pelayanan yang baik. Mahasiswa yang kurang mampu dalam menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan mendapatkan bantuan secara tutorial agar bisa menguasai mata kuliah yang dipelajarinya. Tutorial biasanya diberikan oleh dosen yang bersangkutan ketika memberi kesempatan remedial kepada mahasiswa, selain itu juga diberikan oleh kakak angkatan yang ada di HIMA terhadap adik kelasnya.

Informasi dan bimbingan karir senantiasa diberikan kepada seluruh mahasiswa melalui dosen pembimbing akademik dibantu oleh dosen yang lainnya. Walaupun untuk informasi pekerjaan/karir terkadang muncul dari para alumni yang memberikan informasi dan disampaikan kembali kepada mahasiswa.

Sedangkan mengenai konseling pribadi dan sosial menjadi tanggungjawab dosen Pembimbing Akademik. Mahasiswa memiliki hak untuk mendapatkan bimbingan dari dosen pembimbinganya termasuk dalam persoalan pribadi dan sosial. Seperti bimbingan tentang akhlak, etika, moral, masalah pribadi dan masalah-masalah mahasiswa pada umumnya.

(21)

17

3.7. Kompetensi dan Etika Lulusan yang diharapkan

Kompetensi yang ingin diwujudkan dari lulusan yang dihasilkan di Program Studi Agribisnis terdiri dari kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Secara rinci hal tersebut adalah sebagai berikut :

Kompetensi Utama

1. Mampu menghasilkan/membuat model bisnis di bidang pertanian 2. Mampu merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengorganisasi (mengelola) sistem dan usaha agribisnis secara berkelanjutan berdasarkan etika bisnis pertanian yang berlandaskan keislaman dan berwawasan lingkungan.

3. Mampu berpikir analitis dan sintetis untuk mengevaluasi, memberikan solusi dan merumuskan strategi pengembangan pada sistem agribisnis

4. Mampu bernegosiasi dan berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan dalam pengembangan sistem agribisnis dengan melibatkan peran serta masyarakat

5. Mampu mengkritisis dan menghasilkan opsi kebijakan sebagai masukan kepada pemerintah dalam pengembangan agribisnis Kompetensi Pendukung

1. Mampu bekerjasama dengan berbagai pihak, dari berbagai kalangan.

2. Mampu berperan secara produktif pada berbagai jenis usaha industri makanan dan ritel modern.

3. Mampu mengidentifikasi peluang usaha pada sistem rantai pasok pemasaran modern.

4. Mampu menciptakan kondisi yang memberdayakan pelaku agribisnis dan kemitraan petani kecil pada berbagai subsistem agribisnis.

5. Mampu mengkomunikasikan berbagai hasil penelitian akademik dan informasi teknologi pada semua pemangku kepentingan Kompetensi Lainnya

1. Mampu Memberikan Apresiasi pada Budaya Masyarakat Lokal.

2. Mampu Memanfaatkan dan Mengoperasikan Keunggulan ICT untuk Menunjang Usaha/ Pengembangan Agribisnis.

(22)

18

3. Memiliki wawasan Kemandirian/kewirusahaan

4. Menguasai Bahasa asing (inggris dan arab) 5. Menguasai Baca Tulis Al Qur,an

Profil lulusan Program Studi Agribisnis adalah sebagai manajer agribisnis, pengusaha agribisnis, akademisi, peneliti dan konsultan profesional dibidang agribisnis dan birokrat/penyuluh/Perencana Pembangunan Pertanian dan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat. Dari profil lulusan seperti inilah dirumuskan kompetensi utama, pendukung dan kompetensi lainnya.

3.8. Hasil Pembelajaran

Representasi dari keberhasilan akhir dalam proses pembelajaran dapat dilihat berdasarkan nilai IPK. Program studi Agribisnis senentiasa berusaha untuk mendorong dan membantu mahasiswa untuk mendapatkan IPK minimal 2,75. Nilai ini ditargetkan karena sesuai dengan standar minimal yang dikehendaki oleh sebagian besar dunia kerja. Akan tetapi secara riil dihasilkan kondisi beragam dan ini sangat tergantung kepada kondisi mahasiswa yang ada. Dan rata-rata IPK lulusan lima tahun terakhir mahasiswa agribisnis adalah berada di atas 3,00. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

TAHUN IPK LULUSAN MAHASISWA

Miminal Rata-rata Maksimal

2007/2008 2,65 3,02 3,65

2008/2009 2,58 3,09 3,54

2009/2010 3,01 3,27 3,60

2010/2011 2,77 3.09 3,72

2011/2012 2,83 3,08 3,32

2012/2013 2,69 3,04 3,74

2013/2014 2,78 3,04 3,63

Indikator yang lain untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran adalah dapat dilihat dari terserap atau tidaknya lulusan di dunia kerja. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan diharapkan mampu menciptakan lulusan yang profesional di bidang agribisnis, yaitu bergerak di sektor pertanian baik on farm maupun off farm. Lulusan Agribisnis dari tahun 2007 hingga 2012 berjumlah 46 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar sudah terserap di dunia kerja dan atau

(23)

19

berhasil menciptakan pekerjaan sendiri. Secara Umum lulusan bekerja dengan kondisi yang beragam yaitu di instansi pemerintah/penyuluh, di sektor perbankan, di sektor pendidikan, di perusahaan swasta dan berwirausaha.

3.9. Kepuasan Pemanfaatan lulusan dan Keberlanjutan Penyerapan Lulusan

Dari hasil tracer study dinyatakan bahwa sebagian besar lulusan cukup baik dalam bekerja. Dengan kesan positif yang diberikan oleh pengguna lulusan hal ini dapat membuat pengguna lulusan memberikan peluang bagi lulusan yang lainnya untuk bekerja di tempat yang sama.

Selain itu salah satu profil lulusan agribisnis yang diharapkan muncul adalah pengusaha agribisnis (wirausaha), dan peluang untuk berwirausaha di sektor pertnian masih sangat luas, sehingga keberlanjutan penyerapan lulusan masih sangat besar.

3.10. Produk Program Studi berupa model-model, Karya Inovatif, Hak Paten, Hasil Pengembangan Prosedur Kerja, Produk Fisik sebagai Hasil Penelitian

Produk yang dihasilkan oleh Program Studi Agribisnis masih sangat terbatas. Akan tetapi Program studi Hingga hari ini tidak pernah berhenti untuk berusaha menghasilkan produk-produk riil melalui kegiatan caturdharmanya. Produk fisik yang dihasilkan oleh Dosen di Program Studi agribisnis sebagian besar baru berbentuk Diktat, Panduan, dan Buku yang dipublikasikan. Selain itu Program Studi Agribisnis telah berhasil melalui dorongan dan bimbingan dari LPPM telah mampu mengambangkan produk keripik buah nangka, keripik tape dan keripik pisang yang sudah mulai dikelola untuk kepentingan pendidikan dan komersial, dengan nama jual Keripik Kampus.

3.11. Analisis SWOT Komponen Mahasiswa dan Lulusan

STRENGTH (S)

1. Minat lulusan SMA melanjutkan ke Program Studi agribisnis Semakin baik

2. Lulusan telah dibekali teori dan ketrampilan dengan kompetensi jelas dan dibutuhkan oleh pasar kerja.

(24)

20

3. Penyerapan lulusan yang baik

WEAKNESS (W)

1. Fasilitas dan media pembelajaran relatif terbatas

2. Lemahnya pembinaan kegiatan mahasiswa 3. Keterbatasan dana untuk kegiatan

mahasiswa

4. Rendahnya Produk-produk yang dihasilkan oleh Program Studi

5. Alumni belum terlacak dengan maksimal

OPPORTUNITY (O)

1. Banyaknya sarana dan media promosi untuk merubah rendahnya animo masyarakat 2. Adanya kepuasan dari pengguna terhadap

kinerja lulusan yang tercermin dari kemampuan lulusan dalam mengisi pasar kerja.

THREAT (T) Menurunnya animo generasi muda terhadap sektor pertanian

4. Sumberdaya Manusia

4.1. Sistem Rekrutmen dan Selekssi dosen dan Tenaga Pendukung

Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sukabumi memiliki sistem atau yang sudah baku dalam rekrutmen Dosen/tenaga pendukung. Perekrutan dosen dilakukan berdasarkan kebutuhan dari unit kerja, yaitu Program Studi. Sebelum merekrut, Program Studi melakukan analisa mengenai jumlah dosen yang diperlukan dan kualifikasi yang diinginkan.

Prosedur ini dimulai dari analisa kebutuhan Program Studi mengenai kebutuhan dosen, kemudian Program Studi menentukan standar kompetensi (Konsentrasi Pembangunan Pertanian, Agribisnis, Ekonomi Pertanian, Sosiologi dan Pemberdayaan Masyarakat), namun demikian, Program Studi tidak bisa merekrut begitu saja melainkan harus membuat permohonan terlebih dahulu mengenai kebutuhan dosen kepada universitas melalui fakultas. Fakultas akan mengajukan permohonan berdasarkan permohonan dari Program Studi ke Universitas. Pihak universitas akan membuat analisa lebih lanjut dengan berbagai pertimbangan salah satunya mengenai kemampuan keuangan.

(25)

21

Setelah universitas memberikan jawaban dengan memberikan rekomendasi yang berisi pemberian ijin untuk merekrut dosen dengan jumlah dan kualifikasi tertentu kepada Program Studi melalui fakultas, maka perekrutan pun dimulai dengan melalu proses seleksi. Seleksi meliputi seleksi berkas administrasi, seleksi potensi akademik untuk dosen dan seleksi wawancara, terutama terkait al Islam dan kemuhammadiyahan. Seleksi ini dikoordinasi oleh Bagian Kepegawaian UMMI. Setelah lolos seleksi maka Dosen/tenaga pendukung tersebut disampikan kembali ke Program Studi dengan melalui Surat Keputusan pengankatan pegawai maupun dosen.

4.2. Pengolahan Dosen dan Tenaga Pendukung

Dosen merupakan salah satu bagian dari perguruan tinggi yang bertugas menjalanakan caturdharma perguruan tinggi. Secara umum dosen dikelompokkan kedalam konsentrasi pembangunan pertanian dan agribisnis, ekonomi pertanian dan sosiologi pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Dengan konsentrasi tersebut maka diharapkan dosen dapat melaksanaan caturdharma sesuai dengan konsentrasinya.

Dalam kegiatan pengajaran dan pendidikan, maka dosen diusulkan oleh Program studi kepada fakultas terkait dengan matakuliah yang akan diampunnya. Kemudian fakultas yang akan mengatur jadual perkuliahannya. Setiap dosen diwajibkan untuk membuat Silabus/SAP dari setiap matakuliah yang akan diampunya. Hal ini dilakukan agar dosen dalam menjalankan tugasnya selain terjadual juga terencana, sehingga kompetensi yang ingin diwujudkan dari matakuliah tersebut dapat diwujudkan. Evaluasi terhadap kinerja dosen dalam hal ini dilihat dari Silabus/SAP, kehadiran, Agenda mengajar serta penilaian dari mahasiswa terkait denga dosen tersebut dalam bentuk kuisioner diakhir semester.

Sedangkan dalam menjalankan tugas Penelitian dan Pengabdian masyarakat, Dosen selain harus berkoordinasi dengan program studi dan fakultas, juga harus berkoordinasi dengan LPPM. Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap dosen. Kegiatan ini bisa berawal dari individu dosen , maupun dari lembaga seperti program studi, fakultas maupun LPPM UMMI, baik dilakukan sendiri maupun bekerjasama dengan instansi lain. Hanya saja semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat tersebut harus dikoordinasikan dengan LPPM.

(26)

22

Evaluasi kerja dosen secara keseluruhan dalam kegiatan caturdharma salah satunya dapat terlihat pada jabatan akademik dosen.

dosen di Program studi agribisnis senantiasa didorong untuk melakukan kegiatan caturdharmanya, serta proaktif untuk mengembangkan jabatan akademiknya.

Sedangkan untuk tenaga pendukung, terdiri dari tenaga administrasi akademik dan administrasi keuangan, perpustakaan dan laboran. Untuk tenaga administrasi akademik dan administrasi keuangan, berada dibawah pengelolaan fakultas. Sedangkan tenaga perpustakaan, karena perpustakaan masih berada dibawah pengelolaan universitas, maka pengelolaan dan pengembangannya juga dibawah pengelolaan universitas. Sedangkan laboran yang ada di Program Studi Agribisnis, bertugas membantu tugas kepala laboratorium, dalam menangani kegiatan yang ada di laboratorium agribisnis, atau kegiatan praktikum lainnya. Evaluasi terhadap tenaga pendukung dilakukan oleh pimpinan di setiap unitkerja yang menaungi mereka.

4.3. Profil Dosen dan Tenaga Pendukung: Mutu, Kualifikasi, pengalaman, Ketersediaan (Kecukupan, Kesesuaian, dan Rasio dosen-mahasiswa)

Program Studi agribisnis UMMI hingga tahun 2012 mempunyai 6 orang dosen tetap yang memiliki kesesuaian dengan kompetensi Program Studi. Semua dosen tersebut sudah memiliki ijazah S2 dan dua orang diantaranya sedang menempuh pendidikan jenjang S3 di Universitas Pajajaran Bandung. Tugas studi lanjut ini akan dilaksanakan secara bertahap, hingga seluruh dosen dapat menempuh jenjang S3.

Sedangkan berdasarkan jabatan fungsional dosen, maka seluruh dosen tetap Program Studi Agribisnis telah memiliki jabatan fungsional dosen. Sebanyak 4 orang sudah mempunyai jabatan Lektor dan 2 orang mempunyai jabatan asisten ahli. Kedua orang ini terus didorong agar terus memacu diri untuk dapat memiliki jabatan fungsional yang lebih tinggi. Dan dari 6 orang dosen tetap tersebut tiga orang diantaranya telah menjadi dosen yang tersertifikasi. Karena sertifikasi ini ditentukan kuotanya oleh DIKTI, maka belum semua dapat dilibatkan. Namun berharap yang lainnya pun segera menyusul.

Untuk melancarkan kegiatan pendidikan dan pengajaran, program studi agribisnis juga melibatkan dosen tetap dari bidang yang

(27)

23

tidak sama untuk menangani beberapa mata kuliah seperti Al Islam, Fisika, Biologi dan lainnya. Selain itu juga terdapat dosen luar biasa, untuk membatu kegiatan belajar mengajar di Program Studi Agribisnis.

Sedangkan untuk tenaga pendukung seperti laboran, tenaga administrasi akademik dan keuangan hingga saat ini dari sisi jumlah cukup dan memadai.

4.4. Karya Akademik dosen (Hasil Penelitian, Karya Lainnya) Salah satu perwujudan dari Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Program studi agribisnis UMMI adalah menghasilkan penelitian yang bermutu dalam rangka mengembangkan IPTEKS yang mampu memberikan manfaat bagi Institusi, perkembangan keilmuan, dunia usaha dan masyarakat luas.

Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ini, Dosen Program studi Agribisnis telah melakukan kegiatan penelitian, baik secara madiri, maupun bekerjasama dengan pihak lain (Dikti, Pemerintah Daerah, LPPM). Hasil penelitian ini sebagian besar telah dipublikasikan melalui jurnal ilmiah, majalah ilmiah dan seminar baik ditingkat lokal, Nasional maupun internasional.

Pengabdian kepada masyarakat juga merupakan salah satu bagian dari kegiatan Catur Darma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh setiap dosen. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen Program Studi Agribisnis telah dilaksanakan secara berkala. Sumber pendanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen berasal dari LPPM UMMI, Program Studi, mandiri dan juga instansi pemerintah serta instansi swasta.

4.5. Peraturan Kerja dan Kode Etik

Peraturan Kerja di Program Studi Agribisnis UMMI mengacu kepada Peraturan kerja yang berlaku di universitas yang sudah ditetapkan oleh rektor. Peraturan ini berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di UMMI,meliputi tugas dan wewenang setiap bagian, hak dan kewajiban serta sanksi yang dapat diberikan karena adanya pelanggaran yang dilakukan.

Sedangkan menyangkut kode etik, UMMI telah menetapkannya berdasarkan SK Rektor Nomor 055/KEP/I.0/C/2011, tentang Etika Akademik Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Didalam etika akademik inilah tertulis secara jelas standar-standar kegiatan akademik

(28)

24

yang harus dipenuhi oleh pimpinan, dosen, tenaga pendukung, staf dan mahasiswa, serta sanksi dari setiap pelanggaran yang sangat mungkin dilakukan. Etika akademik ini disosialisasikan kepada seluruh dosen, dan staf melalui pembinaan yang dilakukan oleh pihak pimpinan kepada seluruh jajaran di tiap fakultas, maupun pada saat rapat yang diselenggarakan. Sedangkan sosialisasi kepada mahasiswa dilakukan pada masa taaruf dan keakraban ketika mereka baru masuk ke UMMI serta tercantum di dalam buku panduan akademik yang dibagikan kepada mahasiswa.

4.6. Pengembangan Staf

Program Studi Agribisnis dengan dukungan Fakultas Pertanian dan Universitas, senantiasa berusaha untuk melakukan pengembangan staf. Diutusnya dua dosen tetap untuk studi lanjut ke jenjang S3 merupakan salah satu bukti yang nyata. Dan ini kedepannya harus disusul oleh dosen yang lain. Selain itu setiap dosen juga di dorong untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan untuk mengembangkan keilmuan mereka, seperti kegiatan seminar nasional maupun internasional, pelatihan diskusi dan lain sebagianya. Selain itu dengan dibantu dan didampingi oleh LPPM, setiap dosen juga didorong untuk dapat mengembangkan diri dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengakses dana hibah dari DIKTI.

Pengembangan secara utuh adalah dengan senantiasa mendorong dosen untuk meningkatkan jabatan akademiknya.

Sedangkan pengembangan staf non akademik baik karyawan, teknisi dan laboran diarahkan kepada peningkatan kinerja dengan mengikutkan mereka dalam berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan baik ditingkat perguruan tinggi maupun di luar perguruan tinggi.

4.7. Keberlanjutan Pengadaan dan Pemanfaatannya

Dalam menjalankan kegiatannya Program Studi Agribisnis dan Fakultas Pertanian beserta UMMI senantiasa berusaha untuk mengembangkan pengadaan sarana prasaran perkuliahan dan laboratorium untuk mahasiswa. Salah satunya adalah dengan adanya kebijakan dari universitas mengenai pendanaan praktikum sebesar Rp 450.000, yang dipergunakan penuh untuk kegiatan praktikum dan pengembangan laboratorium. Dengan seperti ini diharapkan sarana

(29)

25

prasarana menjadi semakin baik dan pemanfaatannya dapat dilakukan secara maksimal.

4.8. SWOT untuk Standar 4

STRENGTH (S)

1. Kualitas dosen yang memadai baik dari tingkat pendidikan maupun jabatan Fungsionalnya

2. Kehadiran dosen dalam perkuliahan cukup tinggi

WEAKNESS (W)

1. Masih ada dosen yang memiliki jabatan akademik Asisten ahli.

2. Distribusi dosen pada masing-masing bidang konsentrasi kurang seimbang.

3. Kulifikasi dosen Program Studi masih perlu ditingkatkan.

OPPORTUNITY (O)

1. Tersedia sumber dana untuk peningkatan kualifikasi SDM dan mutu penelitian dosen

2. Terbukanya peluang untuk peningkatan kualifikasi dosen (jenjang S3) .

THREAT (T)

1. Keputusan akhir penerimaan dosen ditentukan oleh Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

2. Rendahnya penghargaan (reward) dan dukungan dari institusi dalam pengembangan dosen dan tenaga pendukung.

5. Kurikulum, Pembelajaran, dan suasana Akademik 5.1. Kesesuaian dengan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan

Kurikulum yang digunakan di Program Studi Agribisnis disesuaikan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.

Dengan penerapan sistem KBK dalam pembelajaran menuntut setiap materi yang diajarkan dalam perkuliahan memang ada kompetensi yang harus diwujudkan. Kompetensi yang ingin diwujudkan oleh program studi agribisnis meliputi kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya.

(30)

26

Pada tahun ini dilakukan peninjauan kurikulum untuk menyesuaikan beberapa kurikulum yang bersifat umum yang ditetapkan oleh institusi. Seperti untuk matakuliah kewirausahaan dan bahasa inggris. Selain ini pada tahun ini mulai diperkenalkan dengan capaian pembelajaran yang ingin diwujudkan oleh agribisnis. Penentuan capaian pembelajaran ini akan menjadi rintisan untuk peninjauan kurikulum berdasrakan KKNI pada tahun 2017 nanti.

Salah satu upaya agar mahasiswa mampu mewujudkan kompetensi tersebut adalah dengan adanya kegiatan PKL dan KKN.

Dalam kegiatan PKL, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengenal dunia riil bekerja di sektor pertanian, khususnya bidang agribisnis. Pada masa inilah mahasiswa dituntut untuk mampu membandingkan dan menganalisa apa yang sudah dipelajarinya di bangku kuliah dengan yang dipraktikan di lapangan. Sedangkan dalam kegiatan KKN, mahasiswa dituntut untuk hidup di tengah masyarakat, belajar menangkap persoalan yang ditemui di tengah masyarakat, untuk kemudian mencarikan solusi yang tepat bagi persoalan tersebut. Selain itu melalui kegiatan KKN pula mahasiswa dituntuk dapat memberikan solusi yang bersifat komprehensif karena dia harus berdiskusi dengan teman sekelompoknya yang beragam keahliannya. Disinilah mahasiswa dituntut untuk belajar mengabdikan dirinya di tengah masyarakat berdasarkan apa yang sudah dipelajarinya dalam kegiatan perkuliahan.

Dari kondisi tersebut jelaslah bahwasanya mahasiswa tidak hanya diberikan sesuatu yang bersifat teoritis semata tetapi juga dilatih untuk bekerja, dan berlatih menghadapi masyarakat yang sesungguhnya.

Sehingga inilah yang diharapkan di dalam visi, misi, tujuan dan sasaran didirikannya Program studi agribisnis

5.2. Relevansi dengan Tuntutan dan Kebutuhan Stakeholders Untuk mengetahui kesesuaian rancangan, isi dan implementasi kurikulum dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders (mahasiswa, pengguna lulusan dan alumni), maka dilakukan evaluasi dengan beberapa cara, yaitu terstruktur dan tidak terstruktur. Secara terstruktur dilakukan dengan cara dialog antara mahasiswa dengan program studi yang dilakukan selama satu semester satu kali. Dan tidak terstruktur dilakukan dengan cara dialog informal antara mahasiswa dengan dosen dan atau DPA yang kemudian hasilnya disampaikan ke Program Studi melalui rapat program studi.

(31)

27

Sedangkan umpan balik dari pengguna lulusan dan alumni dilakukan melalui temu alumni yang dilaksanakan oleh program studi dan tracer study. Selain itu juga diperoleh pada saat peninjauan kurikulum yang dilakukan oleh program studi agribisnis. Selain itu umpan balik juga dapat dilihat pada nilai mahasiswa dilapangan ketika melaksanakan praktik Krja Lapang( PKL). Dimana penilaian tersebut menggambarkan kualitas mahasiswa kita di lapangan, ketika menghadapi dunia kerja.

Untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan stakeholders, prodi berusaha menyesuaikan rancangan, isi dan implementasi kurikulum secara bertahap, seperti memodifikasi isi atau materi kuliah, menambah sks untuk pengayaan dan memperbanyak praktik.

5.3. Struktur dan Isi Kurikulum ( Keluasan, Kedalaman, Koherensi, Penataan/Organisasi)

Berdasarkan Keluasan Kurikulum maka Program Studi Agribisnis senantiasa berusaha melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang ada, secara periodik. Pembaharuan ini dilakukan agar kurikulum tersebut senantiasa menjawab kebutuhan masyarakat. Dan sejak tahun 2008, Program studi berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang mengacu kepada SK Mendiknas, nomor 232/U/2000 tertanggal 20 Desember 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Sehingga kurikulum dibagi ke dalam elemen kompetensi meliputi Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Keilmuan Keahlian (MKK), Keahlian berkarya (MKB) dan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat(MBB). Secara rinci hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

NO KELOMPOK JUMLAH

SKS

%

1 MPK 12 8,05

2 MKK 53 35,57

3 MKB 52 34,89

4 MPB 21 14,09

5 MBB 11 7,38

JUMLAH 149 100

(32)

28

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar mata kuliah diarahkan kepada keahlian mahasiswa untuk berkarya. Sehingga diharapkan lulusan yang dihasilkan mampu berkarya khususnya dalam pengembangan agribisnis. Setiap kurikulum dikembangkan oleh Dosen yang bersangkutan dengan menyusun dan memperbaharui SAP dengan mengacu kepada elemen kompetensi yang sudah ditetapkan serta disesuaikan dengan perkembangan jaman. Dosen wajib untuk menyampaikan materi perkulihan dengan mengacu kepada SAP dan dilaksanakan dengan baik sehingga kedalaman kurikulum yang diharapkan dapat terwujud.

Sedangkan dari sisi Koherensi dan penataan organisasi kurikulum diupayakan dengan mengatur penataan matakuliah per semester. Dalam penataan kurikulum diupayakan mata kuliah umum yang diselenggarakan oleh universitas maupun fakultas diselenggarakan di awal perkuliahan, kecuali KKN dan Skripsi. Selain itu urutan materi dipertimbangkan dalam menawarkan mata kuliah agar memudahkan mahasiswa menerima materi pembelajaran. Mata kuliah yang memerlukan prasyarat diselenggarakan pada semester yang lebih akhir.

5.4. Derajat Integrasi Materi Pembelajaran (Intra dan antar Disiplin Ilmu)

Kurikulum yang disusun didasarkan kepada kompetensi yang ingin diwujudkan oleh program studi agribisnis berdasarkan profil lulusan yang sudah ditetapkan. Sehingga setiap susunan matakuliah yang ada didalamnyapun diusahakan saling terkait satu dengan yang lain sehingga membentuk/mengarah kepada pembentukan kompetensi yang jelas. Dosen memiliki kewajiban mengembangkan mata kuliah yang ada dalam kurikulum melalui pembuatan silabus dan SAP. Didalam SAP terdapat rincian materi yang akan disampaikan bersama dengan kompetensi yang ingin diwujudkan dari matakuliah tersebut. Sehingga membuka peluang khususnya yang satu rumpun akan memperkuat mata kuliah yang lain. Untuk menjaga Integrasi dari setiap matakuliah maka evaluasi SAP harus senantiasa dilakukan oleh setiap dosen pengampu dan progrm studi. Hal ini juga dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih dari satu matakuliah dengan mata kuliah yang lainnya.

(33)

29

5.5. Kurikulum Lokal yang Sesuai dengan Kebutuhan

Masyarakat Terdekat dan Kepentingan Internal Lembaga Untuk mengakomodir kebutuhan masyarakat terdekat maka di dalam kurikulum terdapat matakuliah Teknologi pengolahan produk agribisnis, yang membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk memanfaatkan potensi lokal yang ada untuk dikembangkan. Sedangkan sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bernaung dibawah Persyarikatan Muhammadiyah, Program Studi Agribisnis mewajibkan mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Kewajiban ini ditentukan untuk mengakomodir kepentingan Internal Lembaga Persyarikatan Muhamadiyah.

5.6. Mata Kuliah Pilihan yang Merujuk pada Harapan/Kebutuhan Mahasiswa secara Individu/Kelompok Mahasiswa Tertentu

Untuk memberikan nilai lebih kepada lulusan Program Studi Agribisnis, serta untuk menampung minat dan pilihan mahasiswa, maka ditetapkanlah matakuliah pilihan. Mata kuliah pilihan tersebut adalah budidaya peternakan, budidaya perikanan dan budidaya tanaman.

Dalam matakuliah ini mahasiswa diberi gambaran mengenai pengelolaan usaha dibidang peternakan, perikanan dan budidaya tanaman dari hulu hingga hilir.

5.7. Peluang bagi Mahasiswa untuk Mengembangkan Diri Salah satu tujuan yang ingin diwujudkan oleh Program Studi Agribisnis adalah membentuk lulusan yang berkualitas dan berkepribadian islami. Lulusan yang berkualitas disini adalah lulusan yang mampu mengembangkan dirinya sehingga mampu memberikan manfaat serta solusi bagi dirinya dan masyarakat. Untuk itu, kurikulum Program Studi Agribisnis disusun untuk memberikan peluang yang cukup luas bagi mahasiswa untuk melanjutkan studinya dan memperoleh pengetahuan serta pemahaman materi khusus sesuai dengan bidangnya.

Selain itu kurikulum juga dibuat agar mahasiswa mendapatkan ketrampilan yang dapat diterapkan dan dialihkan kepada yang lain. Hal ini diberikan melalui kegiatan prkatikum untuk bebebrapa matakuliah yang ada. Pengetahuan dan ketrampilan yang dihasilkan pun diorientasikan kepada pengembangan karir dan pemerolehan pekerjaan

(34)

30

sesuai dengan profil lulusan yang ingin diwujudkan oleh program studi agribisnis. Walaupun upaya untuk mewujudkan hal tersebut masih harus terus ditingkatkan, sehingga menjadi lebih baik.

5.8. Misi Pembelajaran

Misi Pembelajaran yang dilakukan oleh Program studi Agribisnis adalah seiring dengan visi dan misi program studi. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan senantiasa diarahkan untuk membentuk kompetensi yang sudah ditetapkan. Dengan segala keterbatasan sarana dan prasaran yang dimiliki program studi senantiasa berusaha maksimal untuk mewujudkannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah mengoptimalkan pemanfaatan kerjasama yang sudah terjalin dan kuliah lapang. Dengan kerjasama, Program studi mendapatakan kesempatan untuk memanfaatkan lahan dan laboratorium kulturjaringan yang dmiliki oleh Dinas Pertanian Kota Sukabumi untuk praktikum dasar-dasar agronomi, dasar perlindungan tanaman, ilmu tanah dan lainnya. Selain itu untuk semakin membentuk kompetensi yang diharapkan pada mahasiswa, maka kegiatan kuliah lapang ke perusahaan-perusahaan agribisnis, ke stasiun klimatologi, ke koperasi dan ketempat lain yang sesuai.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan tersebut mendapatkan dukungan dari berbagai pihak secara efisien. Secara internal, institusi dalam hal ini pihak program studi, fakultas dan Universitas senantiasa mendukung kegiatan tersebut dengan memfasilitasi dalam bentuk surat menyurat maupun transportasi. Dan semua berjalan sesuai dengan mekanisme yang sederhana, tidak berbelit-belit.

5.9. Mengajar

Kesesuaian Strategi dan Metode dengan Tujuan. Setiap matakuliah yang diajarkan memiliki tujuan yang diarahkan kepada terwujudnya kompetensi yang sudah ditetapkan. Untuk itu perlu disusun dengan baik strategi dan metode pembelajaran yang tepat.

Strategi mengajar yang digunakan berbentuk tatapmuka dan non tatap muka. Dalam tatapmuka digunakan metode ceramah, presentasi, diskusi, kuliah lapang dan praktikum. Sedangkan dalam bentuk non tatap muka diwujudkan dalam bentuk tugas baik secara individual maupun kelompok. Diskusi presentasi dan penugasan diterapkan selain untuk lebih mengaktifkan peran mahasiswa daalam kegiatan belajar

(35)

31

mengajar, juga untuk melatih mahasiswa mengemukakan pendapat dan argumentasi.

Kesesuaian materi Pembelajaran dengan Tujuan Mata Kuliah. Materi pembelajaran disusun dan dikembangkan oleh dosen pengampu dalam SAP. Setiap materi yang akan disampaikan harus mengacu kepada silabus yang sudah disusun dan memiliki tujuan serta kompetensi yang ingin diwujudkan. Oleh karenanya materi pembelajaran yang disampaikan harus senantiasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari diajarkannya matakuliah tersebut.

Efisiensi dan Produkstivitas. Untuk beberapa matakuliah, satu matakuliah diampu oleh tim dosen yang terdiri dari koordinator matakuliah dan anggota. Selama ini tim dosen dapat bekerjasama dengan baik. Selain itu dosen juga menjalankan apa yang menjadi tugasnya dengan membuat perangkat pembelajaran seperti SAP. Selain itu Intensitas kehadiran dosen dalam perkuliahan cukup tinggi. Hal ini menunjukkan tanggungjawab yang besar dari setiap dosen pengampu matakuliah terhadap tugasnya. Dan Untuk meningkatkan produktivitas, dosen diberi kesempatan yang seluas-luasnya membuat hand-out perkuliahan, modul, diktat, buku ajar, terjemahan, makalah dan buku.

Struktur dan Rentang Kegiatan Mengajar. Perkuliahan ditentukan berdasarkan besaran sks matakuliah. Setiap sks dihitung 50 menit tatap muka 60 menit perencanaan, dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur dan 60 menit pengembangan materi kuliah. Dosen di program studi agribisnis memang masih dibebani sks yang relatif lebih besar dari rata-rata sks yang seharusnya. Akan tetapi dosen masih bisa menyelesaikan apa yang menjadi tugasnya dalam kegiatan pembelajaran. Walaupun demikian hal ini akan terus diperbaiki sehingga dosen dibebani tugas mengajar sesuai dengan porsinya.

Penggunaan Teknologi Informasi. Dosen difasilitasi dengan sarana Internet dalam bentuk hotspot di area kampus. Dengan sarana seperti ini membuat dosen dapat menggali informasi sebanyak- banyaknya tentang perkembangan terbaru terkait dengan IPTEK, yang sesuai dengan keahliannya. Sehingga dosen memiliki kemudahan untuk memperbaharui dan memperkaya bahan ajarnya. Selain itu dengan fasilitas tersebut dosen juga memiliki jaringan komunikasi yang lebih luas dan mudah dengan mahasiswa. Dosen juga diberi keleluasaan dan kemudahan dalam menggunakan teknologi pembelajaran seperti

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dikarenakan unsur hara makro NPK dan auksin yang terkandung pada urin sapi belum mampu meningkatkan volume akar pada perlakuan pemberian konsentrasi urin

Suatu perusahaan melakukan promosi karena promosi merupakan salah satu strategi mencapai target penjualan yang dapat dilakukan oleh perusahaan, terutama jika perusahaan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi operasi pembuatan sol-gel yaitu konsentrasi silika dalam sol terhadap diameter pori lapisan sol gel silika

1) Berdasarkan pengamatan, dalam mengawali proses pembelajaran semua siswa mengikuti pembelajaran sampai selesai. Pada saat guru melakukan tanya jawab

Jika angka yang ditunjukkan tidak sesuai, lakukan kalibrasi dengan memutar/adjust di R3 modul fault board sampai mendapatkan hasil yang mendekati angka 0.001

Upaya peningkatan mutu di bidang pelayanan radiologi harus dilakukan dengan baik dan benar, agar dapat memberikan mutu pelayanan yang tepat dan teliti, dan

Hasil penelitian berdasarkan regresi linier sederhana menunjukkan penggunaan fasilitas belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X dan XI IPS di SMAN 1 Teluk