• Tidak ada hasil yang ditemukan

BILANGAN TERHUBUNG PELANGI PADA GRAF PLANTER DAN GRAF GURITA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BILANGAN TERHUBUNG PELANGI PADA GRAF PLANTER DAN GRAF GURITA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Buletin Ilmiah Math, Stat, dan Terapannya (Bimaster) Volume 08, No. 1 (2019), hal 29-34.

29

BILANGAN TERHUBUNG PELANGI PADA GRAF PLANTER DAN GRAF GURITA

Yupensius Joko, Helmi, Fransiskus Fran INTISARI

Pewarnaan pelangi yaitu pewarnaan sisi pada yang menyebabkan graf terhubung pelangi dengan sisi yang bertetangga dapat memiliki warna yang sama. Bilangan terhubung pelangi pada graf , dinotasikan ( ) yaitu bilangan bulat positif terkecil sehingga mempunyai suatu pewarnaan−

pelangi. Berikut ini membahas tentang bilangan ( ) pada graf planter dan graf gurita. Graf planter merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf kipas dan graf cycle. Graf gurita merupakan graf yang dibentuk dari penjumlahan graf kipas dan graf bintang. Kemudian diperoleh bahwa pada graf planter adalah ( ) = 2, ( ) = 3, ( ) = + 2 dan pada graf gurita adalah

( ) = 3, ( ) = .

Kata Kunci : bilangan terhubung pelangi, graf planter , graf gurita .

PENDAHULUAN

Pada tahun 2008, Chartrand dkk memperkenalkan konsep keterhubungan pelangi yang merupakan pengembangan dari pewarnaan sisi. Misalkan graf adalah graf terhubung tak trivial dan adalah sebuah bilangan bulat positif. Didefinisikan pewarnaan sisi : ( ) → {1,2, … , }, sehingga dua sisi yang bertetangga dapat memiliki warna yang sama. Suatu lintasan dari titik ke disebut lintasan pelangi jika tidak ada dua sisi pada lintasan tersebut memiliki warna yang sama. Graf dengan pewarnaan sisi disebut terhubung pelangi jika untuk setiap pasang titik , ∈ terdapat lintasan pelangi. Pewarnaan sisi pada dikatakan pewarnaan pelangi jika pewarnaan itu menyebabkan graf terhubung pelangi. Sedangkan pewarnaan pelangi yang menggunakan warna disebut pewarnaan−

pelangi. Bilangan bulat positif terkecil sedemikian sehingga terdapat pewarnaan− pelangi pada terhubung disebut bilangan terhubung pelangi pada , dinotasikan dengan ( ) [2].

Pewarnaan pelangi memiliki sejumlah aplikasi salah satunya dibidang komunikasi. Selain aplikasinya, masalah yang banyak dikaji terkait pewarnaan pelangi adalah menentukan bilangan terhubung pelangi pada beberapa kelas graf seperti yang dilakukan Syafrizal yang berhasil menentukan bilangan terhubung pelangi pada graf kipas dan graf matahari[3]. Terkait hal tersebut, maka dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai objek graf lainnya seperti graf cycle, graf kipas, graf bintang, graf planter dan graf gurita.

Bilangan terhubung pelangi pada beberapa graf tersebut dapat ditentukan dengan menetapkan nilai diameter dari graf-graf tersebut. Selanjutnya menerapkan pewarnaan pelangi dari masing-masing graf.

Berdasarkan pewarnaan tersebut diperoleh pola bilangan terhubung pelangi pada masing-masing graf dengan nilai ( ) ≤ ( ) ≤ , untuk ( ) menyatakan diameter dari dan menyatakan ukuran dari . Selanjutnya dari pola bilangan terhubung pelangi terbentuklah bilangan terhubung pelangi pada suatu graf.

(2)

30 Y. JOKO, HELMI, F. FRAN

PEWARNAAN GRAF

Graf didefinisikan sebagai pasangan himpunan ( , ), ditulis dengan notasi = ( , ), yang dalam hal ini adalah himpunan tidak kosong dari titik-titik dan adalah himpunan sisi yang menghubungkan sepasang titik [4]. Pewarnaan graf merupakan pemetaan dari himpunan titik atau himpunan sisi pada himpunan warna seperti {merah, biru, ⋯ , hijau} atau himpunan bilangan asli {1,2, ⋯ , }. Adapun definisi tiap-tiap pewarnaan pada titik dan sisi adalah sebagai berikut.

Definisi 1 [2] Pewarnaan titik adalah pemberian warna titik-titik di dalam graf sedemikian sehingga setiap dua titik bertetangga memiliki warna berbeda.

Selain definisi tentang pewarnaan graf pada titik, selanjutnya definisi tentang pewarnaan graf pada sisi sebagai berikut.

Definisi 2 [2] Pewarnaan sisi adalah suatu cara memberi warna berbeda pada sisi yang bertetangga sehingga tidak ada dua sisi yang bertetangga mempunyai warna sama.

Kemudian dari Definisi 1 dan Definisi 2, diberikan contoh graf untuk pewarnaan titik dan pewarnaan sisi, sebagai berikut.

Contoh 3 Diberikan sebuah graf = ({ , , , , , }, { , , , , }) dengan pewarnaan titik dan pewarnaan sisi seperti Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Pewarnaan titik dan sisi KETERHUBUNGAN PELANGI PADA BEBERAPA GRAF

Bilangan terhubung pelangi pada graf merupakan sebuah bilangan bulat positif, dengan pewarnaan sisi : ( ) → {1,2, … , }, sehingga dua sisi yang bertetangga dapat memiliki warna yang sama.

Sebagai ilustrasi keterhubungan pelangi diperlihatkan seperti Gambar 2 berikut.

Gambar 2 Pewarnaan pelangi

Berikut bilangan terhubung pelangi pada graf cycle, graf kipas dan graf bintang yang telah dilakukan penelitian sebelumnya.

Teorema [1] Graf adalah graf cycle dengan titik yang setiap titik berderajat 2, ∈ ℕ.

Bilangan terhubung pelangi pada graf adalah:

( ) =

1, jika = 3 2 , jika ≥ 4

Teorema [3] Graf adalah graf kipas dengan + 1 titik dan 2 − 1 sisi, ∈ ℕ. Bilangan terhubung pelangi pada graf adalah:

( ) =

1, jika = 2 2, jika 3 ≤ ≤ 6 3, jika ≥ 7

Teorema [1] Misalkan adalah graf bintang dengan + 1 titik dan sisi, ∈ ℕ. Bilangan terhubung pelangi pada adalah ( ) = jika ≥ 2.

(3)

Bilangan Terhubung Pelangi pada Graf Planter dan Graf Gurita 31 Menurut Samuel dan Kalaivani graf planter merupakan gabungan antara graf kipas dan graf cyle [4]

sedangkan graf gurita merupakan gabungan antara graf kipas dan graf bintang [5]. Bilangan terhubung pelangi juga dapat diaplikasikan pada graf planter dan graf gurita, seperti pada Teorema 7 dan Teorema 8 berikut.

Teorema Misalkan adalah graf planter dengan 2 titik dan 3 − 1 sisi, ∈ ℕ. Bilangan terhubung pelangi pada adalah:

( ) =

2, jika = 3 3, jika = 4 2 + 2, jika ≥ 5

Bukti: Graf planter dibentuk dari penjumlahan graf kipas dan graf cycle yaitu = + , dengan

∈ ( ), = 1,2, ⋯ , dan ∈ ( ), = 1,2, ⋯ , − 1, dengan berbagi satu titik yang sama dan memiliki ( ) = + 1.

a. ( ) = 2

Diketahui ( ) = 2 maka ( ) ≥ 2. Selanjutnya ditunjukkan ( ) ≤ 2. Definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2} sebagai berikut:

( , ) = , ∈ {1,2}

( , ) = 2, ∈ {1,2,3}

( , ) = 1, ∈ {1,2}

( , ) = 1

Ini menunjukkan ( ) ≤ 2, karena ( ) ≥ 2 dan ( ) ≤ 2 maka terbukti ( ) = 2.

Ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut diperlihatkan pada Gambar 3 sebagai berikut.

Gambar 3 Pewarnaan pelangi pada b. ( ) = 3

Diketahui ( ) = 3 maka ( ) ≥ 3. Selanjutnya ditunjukkan ( ) ≤ 3, definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2,3} sebagai berikut:

( , ) = 1, jika ganjil 2, jika genap ( , ) = 3, ∈ {1,2, ⋯ ,4}

( , ) = ( , ) = 1 ( , ) = ( , ) = 2

Ini menunjukkan ( ) ≤ 3, karena ( ) ≥ 3 dan ( ) ≤ 3 maka terbukti ( ) = 3.

Sebagai ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut diperlihatkan pada Gambar 4 sebagai berikut.

Gambar 4 pewarnaan pelangi pada

(4)

32 Y. JOKO, HELMI, F. FRAN

c. ( ) = + 2 untuk ≥ 5

Misalkan terdapat 2 kasus dengan = + 2, selanjutnya ditunjukkan ( ) ≤ . i. Kasus yang pertama adalah untuk ganjil

Misalkan = 2 + 1 untuk bilangan bulat positif ≥ 2. Definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2, ⋯ , } sebagai berikut.

( , ) = 2, ∈ {1,3, ⋯ , − 1}

( , ) = − 1, ∈ {1,3, ⋯ , } , ∈ {2,4, ⋯ , − 1}

( ) = , 1 ≤ ≤

− , + 1 ≤ ≤

ii. Kasus yang kedua adalah untuk genap

Misalkan = 2 untuk bilangan bulat positif ≥ 3. Definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2, ⋯ , } sebagai berikut.

( , ) = 2, ∈ {1,3, ⋯ , − 1}

( , ) = − 1, ∈ {1,3, ⋯ , − 1}

, ∈ {2,4, ⋯ , }

( ) = , 1 ≤ ≤ + 1

− − 1, + 2 ≤ ≤

Ini menunjukkan ( ) ≤ . Sebagai ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut di perlihatkan pada Gambar 5 sebagai berikut.

Gambar 5 Pewarnaan pelangi pada dan

Selanjutnya perhatikan jika ( ) = + 2 maka ( ) = + 1 untuk ganjil jika ( ) = + 2 maka ( ) = + 2 untuk genap, dan perhatikan juga, karena ( ) =

+ 1 maka ( ) = + 1 untuk ganjil dan ( ) = + 1untuk genap.

i. untuk genap

Andaikan ( ) = + 1 dan = + 1, akibatnya ada − dengan tidak bertetangga dengan bukan lintasan pelangi. Akibatnya haruslah ( ) = + 2.

ii. untuk ganjil

Andaikan ( ) = dan = + 1, akibatnya ada − dengan tidak bertetangga dengan bukan lintasan pelangi. Akibatnya haruslah ( ) = + 2.∎

Teorema Misalkan adalah graf gurita dengan 2 + 1 titik dan 3 − 1 sisi, ∈ ℕ. Bilangan terhubung pelangi pada adalah:

( ) = 3, = 2

, ≥ 3

Bukti: Graf gurita dibentuk dari penjumlahan graf kipas dan graf bintang yaitu = + , dimana

∈ ( ) dan ∈ ( ) untuk = 1,2, ⋯ , dengan berbagi satu titik yang sama yaitu titik serta memiliki ( ) = 2.

(5)

Bilangan Terhubung Pelangi pada Graf Planter dan Graf Gurita 33 a. ( ) = 3

Ditunjukkan ( ) ≤ 3, definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2,3} sebagai berikut.

( , ) = 3 ( , ) = 3, ∈ {1,2}

( , ) = , ∈ {1,2}

Ini menunjukkan ( ) ≤ 3, sebagai ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut diperlihatkan pada Gambar 6 sebagai berikut.

Gambar 6 Pewarnaan pelangi pada

Selanjutnya andaikan ( ) = 2, perhatikan − dan − selalu melewati akibatnya dibutuhkan minimal dua warna berbeda. Misalkan terdapat ( )= ( ) dengan = ( , ) dan

= ( , ) maka suatu lintasan − bukan lintasan pelangi. Sehingga kontradiksi dengan pengandaian maka haruslah ( ) = 3.∎

b. ( ) =

i. Untuk = 3

Ditunjukkan ( ) ≤ 3, definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2,3} sebagai berikut:

( , ) = 1, jika = 1 2, jika = 2 ( , ) = 3 − + 1, ∈ {1,2,3}

( , ) = , ∈ {1,2,3}

Ini menunjukkan ( ) ≤ 3, sebagai ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut diperlihatkan pada Gambar 7 sebagai berikut.

Gambar 7 Pewarnaan pelangi pada

Selanjutnya andaikan ( ) = 2, definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2}.Dengan pewarnaan tersebut, untuk lintasan ke dengan ≠ merupakan lintasan pelangi dan lintasan ke juga merupakan lintasan pelangi. Selanjutnya lintasan ke merupakan lintasan pelangi sehingga diperoleh ( , ) = ( , ) = 2. Dengan kata lain tidak ada lintasan pelangi pada ke sedemikian sehingga kontradiksi dengan ( ) = 2 maka haruslah ( ) = 3, jadi terbukti ( ) = 3.

ii. Untuk ≥ 4

Ditunjukkan ( ) ≤ , definisikan pewarnaan sisi pelangi : ( ) → {1,2, ⋯ , } sebagai berikut:

( , ) = , ∈ {1,2, ⋯ , − 1}

( , ) = − + 1, ∈ {1,2, ⋯ , } ( , ) = , ∈ {1,2, ⋯ , }

(6)

34 Y. JOKO, HELMI, F. FRAN

Ini menunjukkan ( ) ≤ , sebagai ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut diperlihatkan pada Gambar 8 sebagai berikut:

Gambar 8 Pewarnaan pelangi pada

Selanjutnya andaikan ( ) = − 1. Perhatikan setiap titik − selalu melewati titik maka setiap sisi − harus memiliki warna berbeda. Selanjutnya perhatikan untuk graf bahwa dari titik − ada sisi. Akibatnya memerlukan minimal minimal warna untuk setiap − , dengan kata lain pengandaian salah maka haruslah ( ) = .∎

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bilangan terhubung pelangi pada graf cycle yaitu ( ) = 1, ( ) = , graf kipas yaitu ( ) = 1, ( ) = 2, ( ) = 3, graf bintang yaitu ( ) = graf planter yaitu ( ) = 2, ( ) = 3, ( ) = + 2, graf gurita yaitu ( ) = 3, ( ) = .

DAFTAR PUSTAKA

[1] Chartrand G, Johns GL, McKeon, Valley S, Kathleen A, and Zhang P. Rainbow Connection in Graphs. Math. Bohemica. 2008; 133: 85-98.

[2] Chartrand, G, and Zhang, P. Chromatic Graph Theory. New York: Crc Press Company; 2009.

[3]

Syafrizal

. Gema Hista M. Lyra Yulianti. Rainbow Connection of Fan and Sun, Applied Mathematical Sciences. 2013; 7: 3155-3160.

[4] Munir R., Matematika Diskrit. Bandung: Informatika; Ed ke-3, 2010.

[5] Samuel EA, Kalaivani S. Prime Labeling for Some Planter Related Graphs. Internasional journal of Mathematics research. 2016; 8:221-231.

[6] ———————————. Prime Labeling for Some Octopus Related Graphs. IOSR Journal of Mathematics. 12:57-64.

YUPENSIUS JOKO : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak [email protected]

HELMI : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak [email protected]

FRANSISKUS FRAN : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak [email protected]

Gambar

Gambar 1 Pewarnaan titik dan sisi     KETERHUBUNGAN PELANGI PADA BEBERAPA GRAF
Ilustrasi fungsi pewarnaan tersebut diperlihatkan pada Gambar 3 sebagai berikut.
Gambar 5 Pewarnaan pelangi pada   dan
Gambar 6 Pewarnaan pelangi pada
+2

Referensi

Dokumen terkait

Graf berlian berorde 2 n adalah graf yang diperoleh dari graf tangga segitiga berorde 2 n- 1 dan ditambahkan satu titik dan beberapa sisi tertentu.Graf tangga

Rainbow connection dibagi menjadi 2 jenis, yang pertama adalah pelangi sisi terhubung (rainbow edge-connected) yang didefinisikan sebagai pewarnaan sisi pada graf

Abstrak— Pewarnaan total graf G adalah fungsi yang memasangkan himpunan simpul dan himpunan sisi dengan himpunan bilangan asli yang merepresentasikan warna, sehingga tidak ada

Pewarnaan sisi pada graf

Pada graf , setiap lintasan dua titik, paling banyak memiliki titik internal, yaitu titik , sehingga warna yang diperlukan untuk mewarnai semua titik pada graf bintang

Pewarnaan-total

Banyak hasil penelitian yang telah dilakukan tentang keterhubungan dalam teori graf, salah satunya adalah keterhubungan pelangi dari suatu graf.. Konsep dari keterhubungan

Pelabelan 𝐿2,1 dari suatu graf 𝐺 merupakan pemetaan dari himpunan titik di graf 𝐺 ke bilangan bulat tak negatif sedemikian sehingga label dari titik-titik yang bertetangga memiliki