KARAKTERISASI PROTEIN SUB UNIT PILI 49.6 kDa HELICOBACTER PYLORI DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTIGEN DIAGNOSTIK DALAM
STUDI IN VITRO DAN IN VIVO
(Kajian pada hewan model mencit)
Oleh : Hamong Suharsono
PENDAHULUAN
Latar belakang
• Adanya bakteri di dalam lambung mamalia, diketahui sejak abad ke 19, hal tersebut mematahkan paradadigma daya bakterisidal asam lambung, (Nunes, 1998)
• Pada awal tahun 1980 Barry Marshal dan Robin Warren menemukan bakteri yang diisolasi dari biopsi lambung menemukan bakteri yang diisolasi dari biopsi lambung manusia yang disebut Helicobacter pylori (H. pylori).
• H. pylori adalah bakteri gram negatif , berbentuk spiral, mempunyai flagella , dan hidup menempel pada sel-sel epithel mukosa lambung (Ruggiero et al. 2014)
• Kehadiran H. pylori di lambung berkaitan erat dengan
kejadian chronic atropic gastritis, peptic ulcer dan gastric
lymphoma/cancer.(Nunes,1998)
Mengapa tertarik dengan molekul hemagglutinin H. pylori ?
1.
Sampai saat ini H. pylori merupakan satu-satunya bakteri yang diketahui mampu menyebabkan kanker lambung pada manusia (Clyne, et al. 2007)
2.
Pernyataan dari WHO yang menggolongkan H.
2.
Pernyataan dari WHO yang menggolongkan H.
pylori sebagai bakteri karsinogen tipe 1.sejajar dg hepatitis type B dan C
3.
Kebanyakan penelitian yang telah dilakukan difokuskan pada post infeksi H. pylori pada
lambung, sementara itu patogenesis awal terjadinya
infeksi belum banyak diteliti.
Studi Pendahuluan (Suharsono, et al. 2009)
130 kDa 95 kDa 72 kDa 55 kDa 36 kDa
28 kDa
1. MARKER PROTEIN 2. POTONGAN 8 3. POTONGAN 4 4. POTONGAN 5 5. POTONGAN 7 6. POTONGAN 3 7. POTONGAN 6 8. POTONGAN 2
49,6 kDa
28 kDa 17 kDa
1 2 3 4 5 6 7 8 9
8. POTONGAN 2 9. POTONGAN 1
Analisis SDS-PAGE menunjukkan adanya beberapa pita protein pili HP, namun 1 pita protein dengan BM 49,6 kDa. nampak paling dominan. Protein ini cukup unik dan belum ada yang melaporkan. Oleh karena itu sangat
penting diteliti untuk membuktikan apakah protein 49,6 kDa. ini merupakan molekul hemaglutinin yang bersifat adhesi, antigenik dan protektif ???
Rumusan Masalah
1. Apakah protein pili 49,6 kDa. H. pylori merupakan molekul hemaglutinin dan bersifat adhesi pada sel epitel lambung ?
adhesi pada sel epitel lambung ?
2. Apakah antibodi terhadap protein pili 49,6 kDa.
H. Pylori, mempunyai daya hambat adhesi dan bersifat protektif. ?
3. Apakah protein pili 49,6 kDa. H. pylori bersifat
imunogenik ?
Tujuan Penelitian
1. Membuktikan protein pili 49,6 kDa. H. pylori merupakan molekul hemaglutinin dan bersifat adhesi pada sel epitel lambung.
2. Membuktikan antibodi terhadap protein pili 49,6 kDa. H. Pylori, mempunyai daya hambat adhesi dan bersifat protektif.
3. Membuktikan protein pili 49,6 kDa. H. pylori
bersifat imunogenik.
Manfaat Penelitian
Berkontribusi secara ilmiah, melalui penemuan
protein yang bersifat imunogenik dan
imunodominan sebagai kandidat vaksin dan
bahan diagnosis, untuk pencegahan dan
diagnosa akibat patogenesis infeksi H. pylori
diagnosa akibat patogenesis infeksi H. pylori
Flagella
Sebagai alat gerak & kemotaksis Dalam usaha kolonisasi mukosa
Urease
Menetralkan asam lambung
(Amonia) melukai mukosa lambung
Lipopolisakarida
Faktor perlekatan ke sel inang Inflamasi (peradangan)
Outer Proteins
Melekat pada sel inang
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor virulen dari H.pylori (Tambe, 2007)
Eksotoksin
• Vacuolating toksin (vacA) Melukai mukosal gastric
Enzim Sekretori
• Mucinase, protease, lipase Melukai mukosal gastric
T4SS T4SS
Strukturnya menyerupai pili Untuk menginjeksi efektors
Efektor (cagA, dll)
Actin remodelling
IL-8 induction, host cell growth and apoptosis inhibition
1. Mula-mula terjadi perakitan pada sistem sekresi tipe IV 2. kemudian muncul sinyal
dari sel hospes/sel epitel (integins α5 dan β1)
3. Sinyal tersebut
menginduksi pili, sehingga menyebabkan
pertumbuhan pili
Peranan pili dalam patogenesis H.pylori (Kwok, et.al., 2007)
pertumbuhan pili
4. Terjadi aktivasi integrins dan penempelan pili, yang dilanjutkan dengan Aktifasi FAK dan Src
5. CagA kemudian
diinjeksikan melewati pili
kemudian melekat pada integrin ab pada dinding sel epitel
CagY dan CagL membentuk struktur pili T4SS. Pada Shigella flexneri dan bakteri gram negatif yang berhubungan dengan eukaryotik disebut type III secreton (Blocker et al. 2001;Galan 2006 ).
CagA diinjeksikan
Peranan sub unit CagA dalam proses kolonisasi dan kerusakan sel mukosa lambung
CagA diinjeksikan kedalam sel epitel
Injeksi CagA menimbulkan dampak lokal berupa kerusakan pada hubungan antar sel dan dampak pada sel keseluruhan berupa rusaknya sitoskeleton (rangka sel).
Dampak lainnya adalah aktivasi gen yang berkaitan dengan proses peradangan
Peranan adhesin pada proses interaksi H.pylori dengan sel inang
Aktifitas Urease, produksi ammonia dan perpindahan ke periplasma
Adhesin yang utama : BabA dan SabA, protein CagA dipindahkan melalui pili dipindahkan melalui pili T4SS serta akibat yang ditimbulkannya
Dampak berupa kerusakan sel akibat sekresi VacA
? ? ? ?
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Kerangka Konseptual
H. pylori
Kolonisasi
Menempel pada sel epitel lambung mencit (Mol. Adhesi)
Receptor pada sel epithel
Manifestasi klinik:
-Ulkus gaster -Ulkus duodenum -Gastritis akut -Gastritis kronik -MALT limfoma -Kanker lambung
Infeksi
Rumusan masalah 1.
Rumusan masalah 3:
Apakah protein pili 49,6 kDa H.pylori merupakan molekul hemaglutinin dan bersifat adhesi pada sel epitel lambung ?
Apakah protein pili 49,6 kDa H.pylori bersifat imunogenik ?
Rumusan masalah 2.
Apakah antibodi terhadap protein pili49,6 kDa H. Pylori, mempunyai daya hambat adhesi dan bersifat protektif. ? Faktor virulensi:
Urease, CagA, VacA
H IPOTESIS P ENELITIAN
1. Protein pili 49,6 kDa. H. pylori merupakan molekul hemaglutinin dan bersifat adhesi pada sel epitel lambung.
2. Antibodi terhadap protein pili 49,6 kDa. H. Pylori, mempunyai daya hambat adhesi dan bersifat protektif.
1. Protein pili 49,6 kDa. H. pylori merupakan molekul hemaglutinin dan bersifat adhesi pada sel epitel lambung.
2. Antibodi terhadap protein pili 49,6 kDa. H. Pylori, mempunyai daya hambat adhesi dan bersifat protektif.
protektif.
3. Protein pili 49,6 kDa. H. pylori bersifat imunogenik.
protektif.
3. Protein pili 49,6 kDa. H. pylori bersifat imunogenik.
MATERI DAN METODA
dibiakkan
H. pylori
(Mataram) Isolasi pili
(pili cutter)
Konfirmasi dengan mikroskop
elektron
Karakterisasi dan Isolasi
Kerangka Operasional Penelitian Tahap 1
Elektroelusi Karakterisasi dan Isolasi protein 49,6 kDa. (SDS-
PAGE) Uji In Vitro
• Hemaglutinasi
• Uji adhesi/ IHK
• Uji hambatan adhesi
Elektroelusi 49,6 kDa.
Lanjutan…
dibiakkan
H. pylori
(Mataram) Isolasi pili
(pili cutter)
Konfirmasi dengan mikroskop
elektron Karakterisasi dan Isolasi
Kerangka Operasional Penelitian Tahap 2
Elektroelusi Karakterisasi dan Isolasi
protein 49,6 kDa. (SDS- PAGE
Uji In Vivo
• Produksi Ab pada kelinci
• Uji titer Ab ELISA (sensitifitas)
• Uji dot blot & WB (spesifisitas)
• Uji vaksinasi/tantang
• Uji diagnostik Elektroelusi
49,6 kDa.
Tahap I (uji In Vitro).
1. Konfirmasi isolasi pili dengan pili cutter
Dengan pemeriksaan mikroskop elektron, terbukti bahwa pili H.pylori dapat diisolasi secara murni (Metoda Sumarno, 2000;
Agustina et al. (2012).
Hasil dan Pembahasan
Hasil ini sesuai dengan publikasi Ehara et al. 1991 bahwa Fimbriae (pili) pada Vibrio Cholerae dapat dibuktikan dengan mikroskop
elektron, menjulur extra-cellularly dan merupakan molekul HA.
Pili terpisah dari sel H. pylori Sel H. pylori utuh (panah) Pili Vibrio Cholera (Ehara et al. 1991)
2. Profil protein pili H. pylori dengan SDS-PAGE
Lanjutan…
Protein pili mengandung empat pita protein utama dengan BM 40-64 kDa, dan protein target 49.6 kDa muncul konsisten dan jelas.
konsisten dan jelas.
Sangat sulit mendapatkan satu pita protein target (49,6 kDa) karena adanya banyak faktor virulen yang terkandung dalam 1 unit protein. Tenaya, M. et al,1998 melaporkan 13 pita protein utama utk. isolasi 1 pita protein 72 kDa.;
Jungblut P.R et al. 2000, melaporkan 152 protein H. pylori (termasuk 9 faktor virulen dan 28 antigen)
3. Uji Hemaglutinasi dengan protein pili
Lanjutan…
Fraksi III
mempunyai daya HA paling tinggi (1/16), dan kontrol menunjukkan nilai
Fraksi I Fraksi II Fraksi III
Kontrol (PBS)
menunjukkan nilai HA yang negatif
Uji HA ini membuktikan: protein pili H. pylori 49,6 kDa adalah molekul adhesin dengan daya HA cuktp tinggi. Molekul adhesin pada pili Shigella dysentriae dengan MW 49,8 kDa (Agustina et al. 2012) dan pili protein 250 kDa Bordetella pertussis (Inatsuka et al. 2005) juga dilaporkan mempunyai HA dengan potensi yang cukup tinggi.
Fraksi III
Kontrol (PBS)
4. Uji Western Blot Protein pili
Lanjutan…
Terjadi reaksi antara protein pili 49,6 kDa dengan antiserum anti protein yang sama.
Protein pili 49,6 kDa terdeteksi secara konsisten dan dominan.
secara konsisten dan dominan.
Walaupun hanya 1 pita protein pili 49,6 kDa yang digunakan untuk imunisasi kelinci, terjadi reaksi terhadap lebih dari 1 pita protein.
Hasil yang sama juga dilaporkan oleh Tenaya, IW.M. et al.1998, bahwa walaupun hanya 1 pita protein (72 kDa) digunakan untuk mengimunisasi kelinci, terjadi reaksi lebih dari 4 pita protein.
Phenomena ini diduga karena adanya pecahan protein akibat
proses denaturisasi pada uji SDS-PAGE.
Lanjutan…
5. Uji Adhesi dengan uji Imunositokimia)
A (protein 100 µg/ml) B (protein 50 µg/ml) C (protein 12,5 µg/ml)
Hasil ini menunjukkan: protein pili 49,6 kDa H.
pylori: protein imunogenik. Daya adhesi
protein pili dengan sel target juga dilaporkan oleh peneliti lain (Jeung S, W et al..2003;
Sukartaji et al, 2013).
Y= 0,06469X 0,411, R2= 0,957 dan p < 0,01
Terjadi adhesi protein pili 49,6 kDa. H.
pylori pada sel epithel lambung mencit secara positive correlation
Lanjutan…
6. Uji Hambatan Adhesi
Terjadi hambatan adhesi H. pylori pada sel epithel lambung mencit oleh antibodi anti protein pili 49,6 kDa.
Hambatan adhesi terjadi secara negative correlation : A (1:2), B (1:4) & C(1:8),
Hasil uji ini mengkonfirmasi bahwa protein pili 49,6 kDa bersifat imunogenik, dapat memacu indirect protective antibody. Pada kuman E. coli, protein pili 32,2 kDa dilaporkan mempunyai daya direct adhesion dan mampu mencegah perlekatan bakteri E. coli pada sperma manusia ( Sukarjati et al, 2013).
Y= 0,057e-2.208X, R2=0,727 p=0,026.
Tahap II (uji In Vivo).
A. Protein pili 49,6kDa + adju.
cholera toxin sub-unit B;
B. Adju.cholera toxin sub-unit B, C. PBS,
D. Lambung mencit normal
Uji vaksinasi dengan uji tantang H. pylori hidup
Lanjutan…
A B
C
D
Hasil ini mengindikasikan bahwa protein sub unit pili 49,6 kDa: protein yang imunogenik. Belum ada laporan tentang protein H. pylori dapat mencegah kerusakan sel epithel lambung pasca uji tantang.
Hal ini mengindikasikan bahwa protein pili 49,6 kDa mungkin dapat
digunakan sebagai kandidat vaksin yang potensial
Tahap III (uji Diagnostik).
1. Uji Dot Blot
Lanjutan…
Mencit 1
Mencit 2
Uji Dot blot sero-conversi dan protein pili 49,6 kDa dapat mengenali antibodi akibat infeksi oral H. pylori
0 , 2, 4 M
inggu pasca infeksi H.pylori)
Mencit 3
Hasil ini menandakan bahwa infeksi H. pylori memberikan respon
humoral dan dapat dideteksi secara serologi, menggunakan protein pili
49,6 kDa. Dengan demikian protein ini sangat potensial bila digunakan
dalam diagnostik.
2. Uji ELISA
Lanjutan…
• Antibodi mencit terhadap kuman H. pylori, dapat di deteksi dengan uji ELISA, namun antibodi dari mencit normal tetap negatif.
• Uji validasi (Metoda Sugiyono, 2006) uji ELISA ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas masing-masing : 96%. (48/50 X 100%)
Skematik uji
ELISA
Protein pili 49,6 kDa) Antibodi anti H. pylori
Anti-mouse HRP (Conjugate) HRP subtrat.
ELISA
Hasil ini menandakan: infeksi H. pylori dapat dideteksi secara serologi
(ELISA), menggunakan protein pili 49,6 kDa. Belum ada laporan penggunaan protein ini dalam uji diagnostik, sehingga dapat digunakan untuk diagnosa serologi infeksi H. pylori terutama terkait kejadian peptic ulcer.