• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR BAB I KETENTUAN UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR BAB I KETENTUAN UMUM"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

1

PERATURAN KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Pengertian

1) Rektor adalah Pimpinan tertinggi Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

2) Wakil Rektor III adalah Wakil Rektor yang membidangi kemahasiswaan.

3) Dekan adalah pimpinan tertinggi Fakultas dalam lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

4) Ketua Program Studi adalah pimpinan tertinggi Program Studi dalam lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

5) Biro Administrasi Kemahasiswaan adalah Biro yang memberikan pembinaan dan administrasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

6) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) adalah wadah pembinaan potensi, bakat, minat, dan karakter mahasiswa dalam bentuk ko dan ekstra kurikuler yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

7) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah wadah kegiatan mahasiswa untuk mengembangkan penalaran, minat, bakat, serta kerohanian di tingkat Universitas.

8) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah lembaga eksekutif mahasiswa di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

9) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) adalah lembaga legislatif mahasiswa di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

10) Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP) adalah unit organisasi mahasiswa di tingkat program studi di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

11) Mahasiswa adalah mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar yang terdaftar aktif di Feeder dalam tahun yang sedang berjalan.

(4)

2

12) Ikatan Alumni adalah Ikatan Alumni Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar.

Pasal 2 Maksud

Peraturan tentang Kemahasiswaan ini ditetapkan sebagai pedoman bagi seluruh mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan di lingkungan Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar untuk menjalankan, mengelola organisasi, dan menjalin kerjasama dengan organisasi kemahasiswaan lainnya demi terwujudnya mahasiswa yang unggul dan berdayasaing.

Pasal 3 Tujuan

Sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam membentuk organisasi dan menyelenggarakan kegiatannya sehingga tidak bertentangan dengan visi dan misi Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar

Pasal 4

Kode Etik Mahasiswa

1) Mahasiswa sebagai anggota masyarakat UHKBPNP agar berperilaku sesuai dengan etika dan sopan santun secara umum;

2) Kode Etik Mahasiswa UHKBPNP adalah ketentuan yang mengatur tentang etika dan perilaku Mahasiswa di lingkungan Kampus serta hubungan antar segenap warga Kampus sesuai dengan kedudukan, hak dan kewajibannya masing-masing dalam peran sertanya menciptakan suasana kehidupan kampus yang harmonis, tertib, aman dan dinamis;

3) Kode Etik Mahasiswa wajib ditaati dan dilaksanakan oleh seluruh Mahasiswa dan warga UHKBPNP, sehingga tercipta kehidupan kampus yang harmonis, tertib, aman dan dinamis dalam pengertian :

a) Harmonis: Kehidupan yang serasi dan seimbang antara segenap warga Kampus dan Pimpinan ditingkat Universitas, Fakultas serta Program Studi sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, dengan mengadakan interaksi yang baik melalui sikap saling hormat menghormati serta saling asih, asah, asuh;

(5)

3

b) Tertib: Segenap mahasiswa senantiasa mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku dilingkungan UHN dan melaksanakannya dengan disiplin yang kuat serta penuh tanggungjawab sesuai dengan prosedur yang lazim berlaku;

c) Aman: Seluruh unsur Sivitas Akademika dengan tenang dan terlindungi dalam menjalankan perannya masing-masing tanpa sesuatu hambatan;

d) Dinamis: Keaktifan segenap warga Kampus dalam mengembangkan kreasi dan prestasi yang meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sebagai kebanggaan almamater, serta tanggap terhadap kehidupan di luar Kampus maupun kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan perkembangan jaman;

4) Kode Etik Mahasiswa dalam pelaksanaannya tetap mengindahkan dan berdasarkan pada norma-norma yang berlaku umum di masyarakat. Pelanggaran suatu norma atau peraturan yang berlaku di UHKBPNP, yang menyebabkan terganggunya suasana kehidupan Kampus maupun citra UHKBPNP dikenakan sanksi ketentuan peraturan yang ditetapkan oleh Pimpinan Universitas/ Fakultas/ Prodi/ Unit dalam lingkup UHKBPNP dan atau sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku umum di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 5 Hak Mahasiswa

1) Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggungjawab untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan universitas;

2) Memperoleh pengajaran sebaik-baiknya dan layanan bidang akademik sesuai dengan bidang minat, bakat, kegemaran, dan kemampuan;

3) Memanfaatkan fasilitas universitas yang disediakan dalam rangka kelancaran proses pembelajaran;

4) Mendapat bimbingan dari tenaga kependidikan yang bertanggungjawab atas program studi yang diikutinya dalam penyelesaian studi;

5) Memperoleh layanan informasi yang terkait dengan program studi yang diikutinya serta hasil belajarnya,

6) Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan sesuai dengan kemampuannya dan persyaratan-persyaratan lainnya;

(6)

4

7) Memanfaatkan sumber daya universitas melalui perwakilan dan organisasi kemahasiswaan untuk mengurus dan mengatur kesejahteraan, minat dan tata kehidupan bermasyarakat sesuai dengan peraturan universitas atau fakultas;

8) Pindah atau mengundurkan diri dari universitas;

9) Pindah ke fakultas dan atau program studi dalam lingkungan universitas sesuai dengan peraturan yang berlaku;

10) Ikut serta dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan;

11) Memperoleh pelayanan khusus bilamana menyandang cacat;

12) Cuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pasal 6

Kewajiban Mahasiswa

1) Mematuhi Kode Etik dan Tata Tertib Kampus dan semua Peraturan yang berlaku di Universitas, Fakultas, Program Studi, dan Satuan-satuan pelaksanaan pendidikan lainnya;

2) Ikut memelihara sarana-prasarana, kebersihan, keamanan, dan ketertiban kampus;

3) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan yang ditetapkan baginya;

4) Ikut mencegah terjadinya pelanggaran, gangguan keamanan dan ketertiban kampus;

5) Menjaga kewibawaan dan nama baik Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar;

6) Bersikap sopan dan santun serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral sosial dan budaya bangsa;

7) Bersikap hormat kepada seluruh civitas akademika UHKBPNP (Unsur Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Tenaga Penunjang Umum).

8) Saling menghormati dan menghargai sesama Mahasiswa dalam suasana Kekeluargaan serta tidak mengganggu proses belajar-mengajar;

9) Tidak melaksanakan/ terlibat dalam perbuatan yang dilarang di lingkungan kampus seperti berikut :

a) Memakai, membawa, memiliki, menyimpan NARKOBA b) Main judi

c) Perkelahian, tindak kekerasan, mengancam, mengintimidasi, melakukan perundungan (bullying)

d) Minum-minuman yang mengandung Alkohol

(7)

5

e) Membawa, menyimpan, menggunakan senjata tajam yang dapat membahayakan atau senjata api tanpa ijin

f) Tindakan asusila (etika hukum, agama dan moral) g) Pencurian

h) Merusak barang/perlengkapan/gedung milik Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar

i) Melakukan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia yang diancam dengan hukuman pidana penjara

10) Tidak mencampuri kebijakan-kebijakan yang telah diputuskan oleh pimpinan Universitas dan Yayasan demi pengembangan lembaga.

Pasal 7

Tata Tertib Kampus

1) Kegiatan rutin atau keberadaan Mahasiswa di dalam Kampus untuk hari Senin s/d Jumat hanya dapat berlangsung antara jam 07.45 sampai dengan jam 20.00 WIB, kecuali dan untuk hari Sabtu antara jam 07.45 sampai dengan jam 18.00 wib;

2) Kegiatan rutin atau keberadaan Mahasiswa di dalam Kampus di luar ketentuan ayat (1) diatas harus mendapat ijin/rekomendasi tertulis dari Rektor atau Pejabat UHKBPNP yang ditunjuk dan berwenang untuk itu, dengan tembusan kepada Koordinator SATPAM;

3) Kegiatan di luar kegiatan akademik dan kemahasiswaan dikampus hanya dapat diselenggarakan atas seijin Rektor UHKBPNP;

4) Kegiatan pada ayat (3) di atas, harus memenuhi ketentuan yang diatur oleh Rektor atau Pejabat UHKBPNP yang ditunjuk dan berwenang untuk itu;

5) Semua kegiatan di dalam Kampus dilaksanakan di luar waktu yang telah di tentukan seperti ketentuan tersebut diatas atau pada hari libur dan hari besar harus seijin Rektor atau Pejabat UHKBPNP yang berwenang untuk itu;

6) Bila terjadi pelanggaran terhadap ayat (1) sampai dengan ayat (5) diatas, Satpam Kampus mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan pengamanan/penindakan sesuai ketentuan peraturan yang berlaku;

7) Selama berada di dalam lingkungan Kampus, wajib menjaga ketertiban dan ketenangan suasana Kampus, sehingga tidak mengganggu proses penyelenggaraan pendidikan, sesuai kerja dan hubungan antar vsesama warga Kampus;

(8)

6

8) Bersikap sopan dan santun menghormati Pimpinan Universitas/ Fakultas/ Jurusan/

Program Studi/ Dosen, Tenaga Kependidikan, sesama Mahasiswa serta tamu resmi yang datang ke Kampus UHKBPNP;

9) Berpenampilan dan berpakaian rapi, sopan dan pantas sesuai dengan martabat kepribadian Bangsa Indonesia maupun sebagai insan akademik yang datang ke Kampus dengan tujuan belajar serta mematangkan sikap, watak/karakter dan kepribadian;

10) Dilarang merokok, memakai sandal, dan memakai kaos oblong dalam kegiatan akademik dan pertemuan resmi;

11) Dilarang melakukan perbuatan-perbuatan tercela/perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang insan akademis, seperti perbuatan yang mengganggu ketertiban umum dan melanggar kesusilaan, mengganggu kelancaran proses penyelenggaraan pendidikan, suasana kerja, pelaksanaan serta kegiatan kemahasiswaan;

12) Wajib menjaga kebersihan dan keserasian serta tidak merusak sarana-prasarana yang ada dilingkungan kampus, dilarang membuang sampah/kotoran disembarang tempat dan tidak membuat coretan ataupun tulisan pada dinding atau pada tempat-tempat lainnya;

13) Dilarang melakukan perbuatan atau ucapan yang merendahkan martabat dan kehormatan Pimpinan, Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa dan orang lain yang menimbulkan kesalahpahaman maupun konflik antar perseorangan atau antar kelompok;

14) Untuk menjamin kelancaran, ketertiban dan ketenangan kegiatan belajar mengajar tegaknya tertib lalu lintas dan perparkiran di dalam kampus merupakan kewajiban;

15) Yang dimaksud dengan tertib lalu lintas Kampus adalah mematuhi dan menjalankan semua ketentuan yang ditetapkan yang berkaitan dengan lalu lintas dan perparkiran Kendaraan di dalam Kampus, yang diatur sebagai berikut :

a) Seluruh kendaraan diharuskan parkir pada tempat-tempat yang telah ditentukan khusus untuk itu;

b) Seluruh warga Kampus dan tamu wajib mematuhi petunjuk-petunjuk maupun tanda-tanda dilarang parkir pada tempat-tempat yang telah ditentukan;

c) Petugas Satpam wajib melakukan tindakan atas Pelanggaran ketentuan sesuai dengan ayat (15) butir (a) dan atau ayat (15) butir (b) di atas;

d) Setiap warga kampus dilarang mengebut di dalam Kampus;

(9)

7

e) Setiap warga kampus dilarang membuat kebisingan melalui suara knalpot kendaraannya;

16) Pemasangan poster, spanduk, umbuk-umbul dan sejenisnya serta penyebaran pamphlet, selebaran brosur, leaflet, dan sejenisnya yang menggunakan fasilitas UHKBPNP harus seijin Rektor atau Pejabat UHKBPNP yang ditunjuk dan berwenang untuk itu;

17) Pemasangan poster, spanduk, umbul-umbul dan sejenisnya di dalam kampus baik itu dari pihak sponsor dan atau dari pihak manapun tidak diperkenankan mempromosikan atau mencantumkan produk minuman keras dan rokok;

18) Pemasangan poster, spanduk, umbul-umbul dan sejenisnya hanya boleh dilakukan pada tempat-tempat yang telah ditentukan;

19) Pelanggaran terhadap semua ketentuan yang telah ditetapkan dalam pasal 8 ayat 15, 16, 17 dan 18 dikenakan sanksi administrasi, serta sanksi akademis ataupun dituntut berdasarkan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia;

20) Organisasi ekstra Universitas dilarang memiliki sekretariat/komisariat di dalam Kampus;

21) Organisasi Intra Universitas atau organisasi lembaga kemahasiswaan dilarang memiliki sekretariat/komisariat, ataua cabang diluar Kampus;

22) Organisasi profesi yang berhubungan dengan akademik dan ikatan alumni UHKBPNP dapat memiliki sekretariat/komisariat di dalam Kampus atas ijin Rektor.

Pasal 8 Sanksi Pelanggaran

1) Mahasiswa yang terbukti melakukan pelanggaran tata tertib kehidupan kampus, dapat dikenakan sanksi yang terdiri dari :

a. Sanksi ringan berupa teguran lisan,

b. Sanksi sedang berupa teguran tertulis dan membuat perjanjian tidak akan mengulangi pelanggaran,

c. Sanksi berat berupa skorsing atau pencabutan status sebagai mahasiswa secara permanen.

2) Mahasiswa yang melakukan pengulangan pelanggaran akan dikenakan pemberatan sanksi.

3) Sanksi dapat diberikan setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim penyelesaian pelanggaran tata tertib.

(10)

8

4) Pada kondisi tertentu sanksi dapat diberikan tanpa pemeriksaan Tim penyelesaian pelanggaran tata tertib.

5) Kewenangan penjatuhan sanksi adalah :

a. Dekan/ Direktur/ Ketua Lembaga untuk jenis sanksi ringan, b. Rektor untuk jenis sanksi sedang dan berat.

Pasal 9

Prosedur Penyelesaian Pelanggaran

1) Mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran tata tertib kehidupan kampus, terlebih dahulu dapat diperiksa oleh Tim Penyelesaian Pelanggaran Tata Tertib (TP2T2) dengan anggota tim yang ditunjuk Rektor/ Dekan/ Direktur/ Ketua Lembaga sesuai dengan jenis pelanggaran yang telah dilakukan. Tim ini dapat dilengkapi oleh seorang dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas/ Fakultas yang bersangkutan.

2) TP2T2 berwenang memanggil mahasiswa yang diduga melakukan pelanggaran, untuk datang dalam acara pemeriksaan.

3) Tim dalam melakukan pemeriksaan menggunakan cara : a. Mengajukan pertanyaan kepada yang bersangkutan, b. Pemeriksaan dokumen,

c. Peninjauan lapangan atau rekonstruksi kejadian,

d. Menggali atau mencari keterangan untuk mendapatkan informasi tambahan,

e. Meminta pendapat atau saran yang berguna bagi penyelesaiaan pelanggaran tersebut.

4) Tim menyampaikan laporan tertulis kepada Rektor/ Dekan/ Direktur/ Ketua Lembaga yang berisikan ringkasan tentang duduk perkara maupun hal-hal lain yang terungkap dalam persidangan dan rekomendasi penyelesaiannya.

5) Tim menyampaikan usul tertulis kepada Rektor/ Dekan/ Direktur/ Ketua Lembaga yang berisikan jenis sanksi yang akan diberikan kepada mahasiswa yang bersangkutan.

(11)

9

BAB II

KEDUDUKAN, PRINSIP, DAN FUNGSI ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 10 Kedudukan

1) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) dibentuk pada tingkat universitas, fakultas, dan program studi.

2) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) sebagai lembaga legislatif mahasiswa adalah Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).

3) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) sebagai lembaga eksekutif mahasiswa adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

4) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) sebagai pelaksana kegiatan kemahasiswaan di tingkat Universitas adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

5) Organisasi Mahasiswa (ORMAWA) di tingkat Program Studi adalah Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP).

Pasal 11 Prinsip

1) Organisasi Mahasiswa diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa.

2) Organisasi Mahasiswa UHKBPNP tidak menginduk pada organisasi masyarakat, organisasi sosial atau organisasi politik mana pun.

3) Organisasi Mahasiswa UHKBPNP tidak memiliki sekretariat/komisariat, atau cabang di luar Kampus.

4) Organisasi Profesi yang berhubungan dengan akademik dan ikatan alumni UHKBPNP dapat memiliki sekretariat/komisariat di dalam Kampus atas persetujuan Rektor.

5) Organisasi lain yang tidak sesuai dengan ayat (4) diatas, tidak diperbolehkan memiliki sekretariat/ komisariat di dalam Kampus.

(12)

10

Pasal 12 Fungsi Organisasi Mahasiswa mempunyai fungsi sebagai:

1) Perwakilan mahasiswa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa.

2) Wadah pengembangan potensi jati diri, minat, bakat dan kegemaran, serta softskills dan jiwa kewirausahaan mahasiswa sebagai kaum intelektual yang berguna bagi bangsa dan negara di masa depan.

3) Wadah pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa.

4) Wadah pembinaan (pengkaderan) potensi generasi bangsa untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).

5) Wadah riset dan pengabdian mahasiwa dalam upaya memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang dilandasi oleh Pro Deo et Patria (Untuk Tuhan dan Ibu Pertiwi).

Pasal 13

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Organisasi Mahasiswa 1) AD dan ART beserta penjelasannya disusun melalui musyawarah dengan memuat

norma, kaidah, ketentuan, dan aturan organisasi yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota.

2) AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak bertentangan dengan Statuta Universitas dan peraturan lainnya yang berlaku di UHKBPNP.

3) Perubahan AD dan ART hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah.

(13)

11

BAB III

POLA HUBUNGAN, PERSYARATAN, DAN STRUKTUR UMUM PENGURUS ORGANISASI KEMAHASISWAAN

Pasal 14 Pola Hubungan

Organisasi Mahasiswa di tingkat Universitas, Fakultas, Program Studi mempunyai hubungan yang bersifat instruktif, koordinatif, dan monitoring.

Pasal 15

Persyaratan Umum Pengurus Organisasi Kemahasiswaan

Persyaratan umum menjadi pengurus Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan UHKBPNP adalah sebagai berikut :

1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2) Memahami dan mendukung Visi dan Misi Universitas

3) Tidak pernah melakukan tindak pidana kejahatan, dan pelanggaran kode etik mahasiswa

4) Tercatat aktif sebagai mahasiswa UHKBPNP sesuai yang terdaftar di Feeder 5) Serendah-rendahnya duduk di semester III dan setinggi-tingginya semester VII 6) Memiliki IPK minimal 2.75

7) Bebas Narkoba

8) Berkomitmen secara tertulis untuk menjadi pengurus

Pasal 16

Struktur Umum Organsisasi Kemahasiswaan

Struktur umum organisasi kemahasiswaan di lingkungan UHKBPNP adalah sebagai berikut:

(14)

12

(15)

13

BAB IV

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA

Pasal 17 Kedudukan DPM

1) Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar yang selanjutnya disingkat DPM-UHKBPNP berkedudukan di tingkat Universitas.

2) Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disingkat DPM-F berkedudukan di tingkat Fakultas.

Pasal 18

Prosedur Pembentukan dan Pengesahan Pengurus DPM

1) Keanggotaan DPM-UHKBPNP merupakan perwakilan dari masing-masing fakultas yang diusulkan dari masing-masing HMP melalui DPM-F.

2) Tata cara dan mekanisme pemilihan anggota DPM-UHKBPNP dan DPM-F diatur dalam AD/ART.

3) Jumlah keanggotaan DPM-UHKBPNP dan DPM-F agar efektif dan efisien memperhatikan prinsip proporsional yang dipilih secara langsung.

4) Anggota DPM-UHKBPNP merupakan mahasiswa yang sudah pernah menjadi pengurus di BEM-F. Anggota DPM-F merupakan mahasiswa yang sudah pernah menjadi pengurus di HMP.

5) Anggota DPM-UHKBPNP dan DPM-F yang terpilih mengadakan sidang umum untuk memilih Ketua.

6) Ketua terpilih bersama anggota menyusun struktur kepengurusan DPM-UHKBPNP dan DPM-F paling lama 14 (empat belas) hari setelah sidang.

7) Pengurus DPM-UHKBPNP disahkan melalui Surat Keputusan dan dilantik oleh Rektor. Pengurus DPM-F disahkan melalui Surat Keputusan dan dilantik oleh Dekan.

Pasal 19

Struktur Pengurus DPM Kepengurusan DPM minimal terdiri dari :

a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara

(16)

14

d. Komisi-komisi :

 Legislasi

 Hukum

 Kelembagaan

 Kaderisasi

Pasal 20 Tugas Pokok DPM 1) Melaksanakan Kongres Mahasiswa UHKBPNP.

2) Meminta pertanggungjawaban Ketua BEM baik tingkat fakultas maupun tingkat Universitas melalui mekanisme Kongres Mahasiswa.

3) Memberikan rekomendasi secara tertulis kepada Rektor terkait penyelenggaraan pelayanan kepada mahasiswa.

4) Memberikan rekomendasi tertulis kepada BEM baik tingkat Universitas maupun Tingkat Fakultas.

5) Bertugas memberikan Laporan Purna Tugas kepada DPM periode berikutnya melalui Kongres DPM.

6) Melakukan sinergitas Organisasi Kemahasiswaan di tingkat universitas dan lembaga legislatif di tingkat fakultas.

7) Mengadvokasi aspirasi Organisasi Kemahasiswaan di tingkat universitas dan fakultas.

Pasal 21 Fungsi DPM

1) Pengawasan, mengawasi seluruh Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan UHKBPNP.

2) Legislasi, melaksanakan pembuatan aturan untuk Badan Eksekutif Mahasiswa.

3) Kelembagaan, menata sistem Organisasi Kemahasiwaan yang ada di tingkat universitas dan fakultas

4) Keanggotaan, merancang dan membenahi sistem pembinaan atau kaderisasi Organisasi Kemahasiswaan di lingkungan UHKBPNP.

(17)

15

Pasal 22

Masa Bakti, Pemberhentian, dan Pergantian Pengurus DPM

1) Masa bakti Pengurus DPM adalah satu tahun dan khusus untuk jabatan Ketua tidak dapat mencalonkan dan atau dipilih kembali untuk periode berikutnya.

2) Pengurus DPM diberhentikan karena : a) masa bakti sudah habis, atau b) kemauan sendiri, atau c) meninggal dunia, atau

d) melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UHKBPNP, atau e) melanggar etika akademik, atau

f) melakukan tindak pidana, atau g) merusak nama baik UHKBPNP

h) tidak mampu menjalankan tugasnya berturut-turut selama 6 bulan (1 semester) 3) Rektor memberhentikan pengurus DPM-UHKBPNP dengan Surat Keputusan. Dekan

memberhentikan pengurus DPM-F dengan Surat Keputusan.

4) Dalam keadaan tertentu demi kepentingan organisasi, Ketua DPM dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu setelah mendapat persetujuan dari Wakil Rektor III untuk tingkat universitas atau Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk tingkat fakultas.

(18)

16

BAB V

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Pasal 23 Kedudukan BEM

1) Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar yang selanjutnya disingkat BEM-UHKBPNP berkedudukan di tingkat Universitas.

2) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disingkat BEM-F berkedudukan di tingkat Fakultas.

Pasal 24

Prosedur Pembentukan dan Pengesahan Pengurus BEM 1) Prosedur pembentukan BEM dapat dilakukan melalui tahapan:

a) Pencalonan b) Pemilihan c) Penyusunan d) Penetapan e) Pengesahan

2) Mekanisme dan prosedur sebagaimana dalam ketentuan (a) di atas diatur oleh DPM.

3) Ketua BEM-UHKBPNP maupun BEM-F dipilih langsung melalui Pemilihan.

Pembentukan Pengurus BEM di tingkat Universitas dan Fakultas dilakukan oleh Ketua BEM terpilih.

4) Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ketentuan (c) dilaksanakan maksimal 14 hari setelah pemilihan.

5) Mekanisme, susunan serta jumlah pengurus diatur dalam AD/ART.

6) Pengurus BEM-UHKBPNP disahkan melalui Surat Keputusan dan dilantik oleh Rektor. Pengurus BEM-F disahkan melalui Surat Keputusan dan dilantik oleh Dekan.

Pasal 25

Struktur Pengurus BEM 1) Kepengurusan BEM Universitas minimal terdiri dari :

a) Ketua b) Wakil Ketua c) Sekretaris

(19)

17

d) Bendahara e) Divisi-Divisi

2) Kepengurusan BEM Fakultas minimal terdiri dari : a) Ketua

b) Wakil Ketua c) Sekretaris d) Bendahara e) Bidang-Bidang

Pasal 26 Tugas Pokok BEM

1) Melaksanakan amanat yang di tetapkan oleh DPM masing-masing tingkatan.

2) Menyusun dan melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan melalui mekanisme rapat kerja.

3) BEM-UHKBPNP bertanggungjawab kepada DPM-UHKBPNP. BEM-F bertanggungjawab kepada DPM-F.

4) BEM membuat dan meyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada DPM melalui mekanisme Kongres Mahasiswa, selanjutnya diteruskan kepada Rektor dan Dekan sesuai tingkatannya.

Pasal 27 Fungsi BEM

1) Fungsi Aspiratif, yaitu sebagai penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa UHKBPNP

2) Fungsi Advokasi, yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak mahasiswa serta penghapusan diskriminasi terhadap mahasiswa.

3) Fungsi Koordinatif, yaitu sebagai wadah komunikasi dan koordinasi berbagai kepentingan UKM maupun HMP, serta sebagai jembatan aspirasi mahasiswa dengan Rektorat dan Dekanat.

4) Fungsi Katalisator, Inisiator dan Fasilitator untuk kepentingan seluruh Mahasiswa UHKBPNP.

5) Fungsi Pengkaderan, yaitu sebagai wadah pendidikan dan pelatihan untuk membentuk karakter mahasiswa menjadi pemimpin yang berlandaskan Pro Deo et Patria (Untuk Tuhan dan Ibu Pertiwi).

(20)

18

Pasal 28

Masa Bakti, Pemberhentian, dan Pergantian Pengurus BEM

1) Masa bakti Kepengurusan BEM adalah satu tahun dan untuk jabatan Ketua dapat mencalonkan dan dipilih kembali untuk periode berikutnya.

2) Pengurus BEM diberhentikan karena : a) masa bakti sudah habis, atau b) kemauan sendiri, atau c) meninggal dunia, atau

d) melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UHKBPNP, atau e) melanggar etika akademik, atau

f) melakukan tindak pidana, atau g) merusak nama baik UHKBPNP

h) tidak mampu menjalankan tugasnya berturut-turut selama 6 bulan (1 semester) 3) Rektor atau Dekan memberhentikan pengurus BEM dengan Surat Keputusan.

4) Dalam keadaan tertentu, untuk kepentingan organisasi, Ketua BEM dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu setelah mendapat persetujuan dari Wakil Rektor III untuk tingkat universitas atau Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk tingkat fakultas.

(21)

19

BAB VI

UNIT KEGIATAN MAHASISWA

Pasal 29 Kedudukan UKM

1) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berkedudukan di tingkat Universitas yang bertanggungjawab langsung ke Wakil Rektor III.

2) Dalam melaksanakan kegiatannya UKM dapat berkoordinasi dengan organisasi kemahasiswaan lainnya, seperti BEMU, BEMF, atau HMP. Seluruh kegiatan UKM mendapat pengawasan dari DPM-UHKBPNP

Pasal 30

Prosedur Pembentukan, Pengesahan dan Masa Bakti Pengurus UKM 1) Pengajuan Pembentukan UKM disampaikan ke Biro Administrasi Kemahasiswaan.

2) Jumlah anggota UKM saat pengusulan sekurang-kurangnya berjumlah 10 orang.

3) Pengurus UKM diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan Rektor.

4) Penyelenggaraan UKM didasarkan pada AD/ART UKM yang bersangkutan.

5) Masa bakti pengurus UKM adalah satu tahun dan dapat diperpanjang melalui mekanisme yang diatur dalam AD/ART.

Pasal 31

Bidang Kegiatan UKM

1) Bidang Penalaran yang berkonsentrasi pada pengembangan cara berpikir yang ilmiah, sistematis, komprehensif, dan tepat. Anggota UKM di bidang ini diharapkan dapat berkompetisi pada kegiatan seperti: Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI dan NUDC), Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (ON-MIPA), Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES), Program Holistik Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D), dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya baik yang diselenggarakan di tingkat Internasional, nasional, regional, maupun lokal.

2) Bidang Olahraga yang berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan minat dan kegemaran mahasiswa dalam bidang olahraga. Tujuannya, agar dapat mengembangkan kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, kesehatan jiwa dan kesegaran jasmani, sportivitas, kedisiplinan, dan pencapaian prestasi dalam berbagai

(22)

20

cabang olahraga. Anggota UKM di bidang ini diharapkan dapat berkompetisi pada kegiatan seperti: Pekan Olahraga Mahasiswa Tingkat Nasional (POMNAS), dan berbagai kompetisi olahraga lainnya baik yang diselenggarakan di tingkat Internasional, nasional, regional, maupun lokal.

3) Bidang Seni dan Budaya yang berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan dalam dunia seni dan menyalurkan minat dan kegemaran mahasiswa di bidang seni, memotivasi aspirasi, kreativitas, dan kecintaan terhadap seni dan budaya bangsa Indonesia dan budaya bangsa lain. Anggota UKM di bidang ini diharapkan dapat berkompetisi pada kegiatan seperti: Pesta Paduan Suara Gerejawi (PESPARAWI), dan berbagai kompetisi seni lainnya baik yang diselenggarakan di tingkat Internasional, nasional, regional, maupun lokal.

4) Bidang Kesejahteraan yang berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan mahasiswa yang meliputi: layanan beasiswa, layanan pemeriksaan kesehatan, asuransi, bursa kerja, kerohanian, bimbingan dan konseling, koperasi, dan kewirausahaan

5) Bidang Lingkungan Hidup yang berkonsentrasi pada pemeliharaan: 1) lingkungan kampus untuk mewujudkan green campus dan 2) lingkungan masyarakat sekitar Danau Toba.

Pasal 32

Stuktur Pengurus UKM

1) UKM memiliki struktur organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan UKM tersebut.

2) Secara umum organisasi UKM diketua oleh seorang ketua, dibantu satu atau lebih wakil ketua, satu atau lebih sekretaris, satu atau lebih bendahara, serta koordinator atau seksi-seksi.

3) Penanggungjawab seluruh UKM adalah Wakil Rektor III.

4) Setiap UKM memiliki seorang Pembina, Pendamping atau Pelatih yang merupakan Dosen atau Tenaga Kependidikan dan dapat ditentukan oleh Wakil Rektor III setelah berkoordinasi dengan Badan Pengurus harian UKM yang bersangkutan.

(23)

21

BAB VII

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI

Pasal 33 Kedudukan HMP

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) berkedudukan di tingkat Program Studi yang melakukan kegiatan kemahasiswaan sesuai bidang keilmuan Program Studi.

Pasal 34

Prosedur Pembentukan dan Pengesahan Pengurus HMP 1) Prosedur pembentukan HMP dapat dilakukan melalui tahapan:

a) Pencalonan b) Pemilihan c) Penyusunan d) Penetapan e) Pengesahan

2) Mekanisme dan prosedur sebagaimana dalam ketentuan (a) di atas diatur oleh DPM-F.

3) Ketua HMP dipilih langsung melalui Pemilihan di tingkat Prodi. Pembentukan Pengurus HMP dilakukan oleh Ketua terpilih.

4) Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ketentuan (c) dilaksanakan maksimal 14 hari setelah pemilihan.

5) Mekanisme, susunan serta jumlah pengurus diatur dalam AD/ART.

6) Pengurus HMP disahkan dengan Surat Keputusan dan dilantik oleh Dekan.

Pasal 35

Struktur Pengurus HMP Kepengurusan HMP minimal terdiri dari :

a) Ketua b) Wakil Ketua c) Sekretaris d) Bendahara e) Unit-Unit

(24)

22

Pasal 36 Tugas Pokok HMP 1) Melaksanakan amanat yang di tetapkan oleh DPM-F.

2) Menyusun dan melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan melalui mekanisme rapat kerja.

3) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan HMP kepada BEM-F.

4) HMP bertanggungjawab kepada DPM-F.

5) HMP membuat dan meyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada DPM-F melalui mekanisme Kongres Mahasiswa, selanjutnya diteruskan kepada Ketua Prodi dan Dekan.

Pasal 37 Fungsi HMP

1) Fungsi Aspiratif, yaitu sebagai penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa di lingkungan program studi.

2) Fungsi Advokasi, yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak mahasiswa serta penghapusan diskriminasi terhadap mahasiswa di lingkungan program studi.

3) Fungsi Koordinatif, yaitu sebagai wadah komunikasi dan koordinasi berbagai kepentingan HMP, serta sebagai jembatan aspirasi mahasiswa dengan program studi dan fakultas.

4) Fungsi Katalisator, Inisiator dan Fasilitator untuk kepentingan seluruh Mahasiswa di lingkungan program studi.

5) Fungsi Pengkaderan, yaitu sebagai wadah pendidikan dan pelatihan untuk membentuk karakter mahasiswa menjadi pemimpin yang berlandaskan Pro Deo et Patria (Untuk Tuhan dan Ibu Pertiwi).

Pasal 38

Masa Bakti, Pemberhentian, dan Pergantian Pengurus HMP

1) Masa bakti Kepengurusan HMP adalah satu tahun dan untuk jabatan Ketua tidak dapat diperpanjang dan atau dipilih kembali untuk periode berikutnya.

2) Pengurus HMP diberhentikan karena : a) masa bakti sudah habis, atau b) kemauan sendiri, atau c) meninggal dunia, atau

(25)

23

d) melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UHKBPNP, atau e) melanggar etika akademik, atau

f) melakukan tindak pidana, atau g) merusak nama baik UHKBPNP

h) tidak mampu menjalankan tugasnya berturut-turut selama 6 bulan (1 semester) 3) Dekan memberhentikan pengurus HMP dengan Surat Keputusan.

4) Dalam keadaan tertentu, untuk kepentingan organisasi, Ketua HMP dapat melakukan penggantian pengurus antar waktu setelah mendapat persetujuan dari Ketua Program Studi.

(26)

24

BAB VIII IKATAN ALUMNI

Pasal 39 Kedudukan IA

1) Ikatan Alumni Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar yang selanjutnya disingkat IA-UHKBPNP berkedudukan di tingkat Universitas.

2) Ikatan Alumni Program Studi bisa diadakan ataupun tidak, disesuaikan dengan kebutuhan Program Studi dan berkedudukan di Program Studi.

Pasal 40

Prosedur Pembentukan dan Pengesahan Pengurus IA

1) Prosedur pembentukan IA dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : a) Pencalonan

b) Pemilihan c) Penyusunan d) Penetapan e) Pengesahan

2) Mekanisme dan prosedur sebagaimana dalam ketentuan (a) diatur oleh AD/ART.

3) Ketua IA-UHKBPNP maupun IA - Prodi dipilih langsung melalui Musyawarah IA.

4) Pembentukan Pengurus IA di tingkat Universitas dan Prodi dilakukan oleh Ketua IA terpilih maksimal 14 hari setelah Musyawarah IA berakhir.

5) Mekanisme, susunan serta jumlah pengurus diatur dalam AD/ART.

6) Pengurus IA-UHKBPNP disahkan melalui Surat Keputusan dan dilantik oleh Rektor.

Pengurus IA-Prodi disahkan melalui Surat Keputusan dan dilantik oleh Dekan.

Pasal 41

Struktur Pengurus IA Kepengurusan IA minimal terdiri dari :

a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Anggota

(27)

25

Pasal 42 Tugas IA

1) Melaksanakan amanat yang di tetapkan oleh Wakil Rektor III atau Dekan.

2) Menyusun dan melaksanakan Program Kerja yang telah ditetapkan melalui mekanisme Rapat Kerja.

3) IA-UHKBPNP bertanggungjawab kepada Wakil Rektor III. Sementara IA-Prodi bertanggungjawab kepada Dekan.

4) IA membuat dan meyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Anggota IA melalui mekanisme Musyawarah IA, selanjutnya diteruskan kepada Rektor melalui Wakil Rektor III atau Dekan.

5) Mendorong dan mengupayakan keterlibatan Alumni dalam berbagai kegiatan di Universitas atau Prodi dan masyarakat demi pengembangan dan akreditasi UHKBPNP.

Pasal 43 Fungsi IA 1) Wadah komunikasi antar lulusan UHKBPNP.

2) Bukti eksistensi alumni UHKBPNP dalam dunia kerja.

3) Media informasi tentang karir, pelatihan, dan berbagi pengalaman kepada Mahasiswa UHKBPNP

4) Media rekam jejak (tracer study)

5) Penghubung antara Universitas atau Prodi dengan Alumni dan juga masyarakat luas.

Pasal 44 Bidang Kegiatan IA

1) Bidang akademik: pendidikan dan pengembangan kerjasama untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di UHKBPNP

2) Bidang Non-Akademik: partisipasi Alumni dalam bentuk sumbangan berupa fasilitas maupun dana untuk membantu pengembangan UHKBPNP.

(28)

Referensi

Dokumen terkait

Pemberian tepung darah sapi dengan dosis 16,57 gram/tanaman, setara 250 % dosis urea anjuran menghasilkan pertumbuhan terbaik, Hal ini tercermin dari tinggi tanaman tertinggi,

Jika nilai determinan dari suatu matriks sama dengan nol, matriksnya dikatakan singular dan tidak mempunyai balikan

ii. Apabila belum tersedia dosen yang memenuhi kualifikasi akademik tersebut pada perguruan tinggi yang bersangkutan, dapat diangkat dosen dengan ketentuan: berstatus sebagai

Dari Penelitian dibawah ini yang berjudul factors influencing successfull brand extension, member penegetahuan baru bahwa bahwa persepsi konsumen terhadap risiko

Menginformasikan pesan kesehatan untuk keluarga pasien merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan di semua sarana pelayanan kesehatan.

Sedangkan bertipe air sulfat diperlihatkan pada mata air panas Lombongo dengan temperatur yang relatif cukup tinggi terutama di Libungo (81.0 – 82.6 °C) dan debit antara 1.20

Strategi atau kebijakan yang dilaksanakan berupa RANPERDA agar objek wisata Pantai Oesapa menjadi destinasi wisata di Kota Kupang yang difokuskan untuk dikembangkan, selain itu

Produk yang dihasilkan pada bagian divisi fitting adalah produk-produk yang merupakan dari bahan dasar metal atau plastik, produk-produknya adalah sebagai berikut:..