Lembar Penjelasan Menjadi Responden
Nama saya adalah Elisa Putri, mahasisiwi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Gambaran Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman & Aktivitas dan Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan saya melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran melakukan pantangan makanan, minuman, dan aktivitas serta pemulihan kesehatan ibu nifas post sectio caesarea di kota Medan. Jika ada hal yang kurang dipahami dalam mengisi kuesioner ini, Ibu boleh bertanya kepada peneliti.
Berdasarkan hal diatas, saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dimana penelitian ini tidak akan memberi dampak yang membahayakan. Jika Ibu bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu. Semua informasi yang Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini. Atas partisipasi Ibu, saya mengucapakan terimakasih.
Medan, Januari 2016
Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Saya dengan identitas sebagai berikut:
Nama :
Usia :
Setelah membaca lembar penjelasan yang diberikan oleh peneliti, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian Gambaran Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas dan Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea.
KUESIONER DATA DEMOGRAFI
Petunjuk pengisian: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda
check list(√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
1. No Responden :
2. Tanggal persalinan :
3. Umur
20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun
4. Agama
Islam Katolik Protestan Hindu Buddha
5. Suku
Batak Jawa Melayu Minang
Aceh Cina dan lainnya ………
6. Pendidikan terakhir
SD SMP SMA Diploma Sarjana
7. Pekerjaan
PNS Pegawai Swasta Petani
Buruh/Karyawan Tidak Bekerja
8. Riwayat Obstetri
G: P: A:
9. Riwayat SC sebelumnya :
Kuesioner Pantangan Makanan Minuman dan Aktivitas
Petunjuk pengisian: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda
check list (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Selama luka saesar belum sembuh, saya tidak makan telur.
2 Selama masa nifas saya menghindari makan ikan laut karena membuat luka operasi saesar saya lama sembuh.
3 Setelah operasi, saya menghindari makan daging ayam karena khawatirt luka operasi saesar saya lama sembuh.
4 Saya tidak mau terlalu banyak makan nasi karena khawatir membuat saya gemuk setelah melahirkan.
5 Selama masa nifas saya tidak makan makanan yang banyak kandungan lemaknya seperti daging olahan, jajanan gorengan, makanan cepat saji.
6 Saya mengurangi minum, karena banyak minum
membuat saya sering buang air kecil dan takut berpengaruh kepada kesembuhan luka jahitan.
7 Saya tidak makan sayur dan kuah sayur karena dapat membuat luka operasi lama sembuh.
8 Setelah melahirkan saya tidak mau minum jus karena akan mempengaruhi kualitas/ gizi dari pada ASI.
10 Setelah melahirkan saya menghindari minum teh manis.
11 Saya takut miring kiri dan miring kanan ditempat tidur berpengaruh pada luka jahitan yang belum kering.
12 Saya tidak mau turun dari tempat tidur sebelum luka jahitan pada perut saya kering.
13 Saya memilih tetap memakai kateter dari pada harus jalan ke kamar mandi.
14 24 jam setelah operasi saya belum boleh duduk, karena akan membuat saya tidak nyaman akibat jahitan luka pada perut saya.
15 Saya tidak mau melakukan pergerakan yang
LEMBAR OBSERVASI PEMULIHAN KESEHATAN IBU NIFAS POST SECTIO CAESAREA H-1
No. Responden :
Hari / Tanggal :
1. Involusi Uteri
a. Tinggi Fundus Uteri:
Ukuran tinggi fundus selama proses involusi uteri > 1 jari dibawah pusat
1 jari dibawah pusat
< 1 jari dibawah pusat
b. Keadaan Lokea:
Lokea adalah cairan secret yang keluar pada postpartum, mengandung darah dari lokasi plasenta, partikel desidua nekrotik, dan mukus.
Jumlah : < 240 240-270 > 270
Warna : merah merah tua
2. Penyembuhan Luka a. Keadaan Luka:
b. Keluhan Nyeri:
Rasa sakit yang dirasakan ibu di bagian perut atau sekitar luka sectio. Ada Tidak
Skala nyeri
Ringan (1-3) Sedang (4-6)
Berat (7-9) Sangat berat (10)
LEMBAR OBSERVASI PEMULIHAN KESEHATAN IBU NIFAS POST SECTIO CAESAREA H-3
No. Responden :
Hari / Tanggal :
1. Involusi Uteri
c. Tinggi Fundus Uteri:
Ukuran tinggi fundus selama proses involusi uteri > 3 jari dibawah pusat
3 jari dibawah pusat
< 3 jari dibawah pusat
d. Keadaan Lokea:
Lokea adalah cairan secret yang keluar pada postpartum, mengandung darah dari lokasi plasenta, partikel desidua nekrotik, dan mukus.
Jumlah : < 240 240-270 > 270
Warna : merah merah tua
2. Penyembuhan Luka c. Keadaan Luka:
d. Keluhan Nyeri:
Rasa sakit yang dirasakan ibu di bagian perut atau sekitar luka sectio. Ada Tidak
Skala nyeri
Ringan (1-3) Sedang (4-6)
Berat (7-9) Sangat berat (10)
ANALISA DATA
HasilUjiReliabilitasInstrumenMenggunakan KR 20
no resp P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P
10 P 11 P
12 P 13 P
14 P 15 Jumlah
1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 6
2 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4
3 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4
4 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 6
5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11
6 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8
7 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 7
8 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
9 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4
10 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2
11 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8
12 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 5
13 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10
14 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6
15 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10
16 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 10
17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10
19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
Jumlah 9 14 13 11 16 5 5 9 8 6 7 6 9 12 13 143
p 0.45 0.7 0.65 0.55 0.8 0.25 0.25 0.45 0.4 0.3 0.35 0.3 0.45 0.6 0.65
q 0.55 0.3 0.35 0.45 0.2 0.75 0.75 0.55 0.6 0.7 0.65 0.7 0.55 0.4 0.35
pq 0.2475 0.21 0.2275 0.2475 0.16 0.188 0.1875 0.248 0.24 0.21 0.2275 0.21 0.248 0.24 0.2275
k 15
K-1 14
var 10.928
mean 7.15
Data Demografi No.
resp Umur Agama suku
Pendidikan
Pekerjaan Riwayat Riwayat SC
terakhir Obstetri
1 2 1 1 5 5 1 4
2 2 3 1 3 5 2 1
3 2 3 1 3 5 2 2
4 2 1 1 1 5 1 4
5 2 1 2 4 2 1 4
6 2 3 1 2 5 1 4
7 2 2 1 3 2 1 4
8 2 1 2 5 5 2 1
9 2 1 4 3 2 2 1
10 2 1 2 3 5 2 4
11 2 1 2 3 5 1 4
12 2 1 5 5 1 2 1
13 2 1 2 5 1 1 4
14 2 1 2 3 5 1 4
15 2 3 1 3 5 2 1
16 2 1 2 3 5 1 4
17 2 1 5 4 2 1 4
18 2 1 3 3 5 2 2
19 2 3 1 3 4 1 4
20 2 1 2 3 4 1 4
21 2 3 1 3 5 2 1
22 2 1 1 3 5 1 4
24 2 3 1 4 2 1 4
25 2 3 1 2 5 1 4
26 2 1 2 3 5 2 1
27 2 3 1 4 2 2 1
28 2 1 2 3 4 1 4
29 2 1 2 5 2 2 4
30 2 1 5 3 5 1 4
31 2 3 1 1 5 1 4
32 2 1 5 3 5 2 4
33 2 1 1 5 2 1 4
34 2 1 1 3 5 1 4
35 2 1 2 3 4 1 4
36 2 1 2 1 5 2 1
37 2 1 2 3 5 1 4
38 2 1 2 3 5 2 1
39 2 1 2 2 5 2 1
40 2 1 1 3 2 1 4
41 2 1 1 1 5 2 1
42 2 3 1 5 2 1 4
43 2 2 1 5 5 1 4
44 2 1 2 1 5 1 4
45 2 1 1 5 2 2 1
46 2 1 2 2 5 2 1
47 2 1 2 4 2 1 4
48 2 3 1 3 5 1 4
50 2 1 4 3 2 2 1
51 2 3 1 5 1 2 1
52 2 3 1 5 2 2 1
KETERANGAN
Umur 1= < 20 tahun PendidikanTerakhir 1= SD
2= 20-35 tahun 2= SMP
3= > 35 tahun 3= SMA
4= Diploma
Agama 1=
Islam 5= Sarjana
2= Katolik
3= Protestan Pekerjaan 1= PNS
4=
Hindu 2= Pegawaiswasta
5= Buddha 3= Petani
4= Buruh/Karyawan
Suku
1=
Batak 5= TidakBekerja
2= Jawa
3= Melayu Riwayat SC 1= 1 kali
4= Minang 2= 2 kali
5=
Aceh 3= 3 kali
6= Cina 4= Tidakpernah
KUESIONER PANTANGAN MAKANAN, MINUMAN, DAN AKTIVITAS NO.RESP P 1 P 2 P 3 P 4 P 5
P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P
15 JUMLAH KODING KODING 2
1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 6 1 1
2 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 1 3
3 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 1 3
4 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 6 1 1
5 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 10 2 1
6 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8 2 1
7 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6 1 1
8 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
9 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3
10 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 2
11 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 1 1
12 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4 1 3
13 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 8 2 1
14 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 1
15 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 1 3
16 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 6 1 1
17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 7 1 1
18 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 7 1 3
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 1 1
20 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6 1 1
21 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 5 1 3
22 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 1 1
24 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 1 1
25 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1
26 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 7 1 3
27 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 6 1 3
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
29 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 9 2 2
30 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 7 1 1
31 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 1
32 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6 1 2
33 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 6 1 1
34 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 1
35 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8 2 1
36 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2 3
37 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 1
38 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 1 3
39 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7 1 3
40 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 7 1 1
41 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 1 3
42 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 1 1
43 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 8 2 1
44 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 8 2 1
45 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 5 1 3
46 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 3
47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
48 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 7 1 1
50 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 8 2 3
51 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 4 1 3
52 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 9 2 3
KETERANGAN
Koding 2
1= IbuPrimigravidatidakmemilikiriwayat SC
Pernyataan 0 = Tidakmelakukanpantangan
2= Ibu Multigravida tidakmemilikiriwayat SC
1 =
Melakukanpantangan
3= Ibu Multigravida memilikiriwayat SC
Koding
1 = Tidakmelakukanpantangan (0-7)
2 = Melakukanpantangan (8-15)
HasilObservasiPemulihanKesehatanIbuNifas Post SC H-1
No.
Resp TFU
KeadaanLokea Keadaan
Luka SkalaNyeri Koding Jumlah Warna
1 2 1 1 1 3 2
2 2 1 1 1 3 2
3 2 1 1 1 3 2
4 2 1 1 1 3 2
5 2 1 1 1 3 2
6 2 1 1 1 3 2
7 2 1 1 1 3 2
8 2 1 1 1 3 2
9 2 1 1 1 3 2
10 2 1 1 1 3 2
11 2 1 1 1 2 2
12 2 1 1 1 3 2
13 2 1 1 1 3 3
14 2 1 1 1 3 2
15 1 1 1 1 2 2
16 3 1 1 1 3 2
17 2 1 1 1 3 2
18 2 1 1 1 3 2
19 2 1 1 1 2 3
20 2 1 1 1 3 2
21 1 1 1 1 2 2
22 3 1 1 1 3 2
24 2 1 1 1 3 2
25 1 1 1 1 2 2
26 1 1 1 1 3 2
27 2 1 1 1 3 2
28 2 1 1 1 3 2
29 2 1 1 1 3 2
30 2 1 1 1 2 2
31 2 1 1 1 3 2
32 2 1 1 1 3 2
33 1 1 1 1 3 2
34 2 1 1 1 3 2
35 1 1 1 1 2 2
36 2 1 1 1 3 2
37 2 1 1 1 3 2
38 2 1 1 1 2 2
39 2 1 1 1 3 3
40 2 1 1 1 2 2
41 2 1 1 1 3 2
42 3 1 1 1 3 2
43 2 1 1 1 3 2
44 2 1 1 1 2 2
45 2 1 1 1 2 2
46 2 1 1 1 2 2
47 2 1 1 1 3 2
48 2 1 1 1 3 2
50 2 1 1 1 3 2
51 2 1 1 1 3 2
52 2 1 1 1 3 2
Keterangan
TFU
H1 1= > 1 jaridibawahpusat Warna 1= merah
2= 1 jaridibawahpusat 2= merahtua
3= < 1 jaridibawahpusat
Keadaanluka 1= FaseInflamasi
TFU
H3 1= > 3 jaridibawahpusat
2=
FaseProliferasi
2= 3 jaridibawahpusat 3= FaseMaturasi
3= < 3 jaridibawahpusat
SkalaNyeri 1= Ringan (1-3)
Jumlah
1= <
240 2= Sedang (4-6)
2= 240-270 3= Berat (7-9)
3=>270
4= SangatBerat (10)
Koding 1=
Cepat
2= Normal
HasilObservasiPemulihanKesehatanIbuNifas Post SC H-3 No.
Resp TFU
KeadaanLokea Keadaan
Luka SkalaNyeri Koding Jumlah Warna
1 2 1 1 1 1 2
2 3 1 1 1 2 3
3 2 1 1 1 2 2
4 3 1 1 1 2 3
5 2 1 1 1 2 2
6 2 1 1 1 2 2
7 2 1 1 2 1 2
8 2 1 1 1 2 2
9 1 1 1 2 1 1
10 1 1 1 2 1 1
11 1 1 1 2 1 1
12 1 1 1 2 1 1
13 2 1 1 1 2 2
14 3 1 1 1 2 2
15 1 1 1 2 1 1
16 2 1 1 1 2 2
17 2 1 1 1 2 2
18 2 1 1 1 2 2
19 2 1 1 1 1 2
20 3 1 1 1 3 3
21 2 1 1 2 1 2
22 3 1 1 1 3 3
24 2 1 1 1 2 2
25 1 1 1 2 1 1
26 2 1 1 2 1 2
27 2 1 1 1 2 2
28 2 1 1 1 2 2
29 1 1 1 2 1 1
30 1 1 1 2 1 1
31 2 1 1 2 1 2
32 2 1 1 1 2 2
33 1 1 1 1 2 2
34 2 1 1 1 2 2
35 3 1 1 1 2 3
Keterangan
TFU
H1 1= > 1 jaridibawahpusat Warna 1= merah
2= 1 jaridibawahpusat 2= merahtua
3= < 1 jaridibawahpusat
Keadaanluka 1= FaseInflamasi
TFU H3 1= > 3 jaridibawahpusat 2= FaseProliferasi
2= 3 jaridibawahpusat 3= FaseMaturasi
3= < 3 jaridibawahpusat
SkalaNyeri 1= Ringan (1-3)
Jumlah
1= <
240 2= Sedang (4-6)
2= 240-270 3= Berat (7-9)
(10)
Koding 1=
Cepat
2= Normal
HasilObservasiPemulihanKesehatanIbuNifas Post SC H-4 No.
Resp TFU
KeadaanLokea Keadaan
Luka SkalaNyeri Koding Jumlah Warna
1 1 1 1 2 1 1
2 2 1 1 1 2 2
3 2 1 1 1 2 2
4 1 1 1 2 1 1
5 2 1 1 1 2 2
6 2 1 1 1 1 2
7 2 1 1 1 2 2
8 2 1 1 1 2 2
9 2 1 1 1 1 2
10 2 1 1 1 1 2
11 2 1 1 1 1 2
12 2 1 1 1 2 2
13 3 1 1 1 2 3
14 2 1 1 2 1 2
15 2 1 1 1 1 2
16 2 1 1 1 2 2
Keterangan TFU
H1 1= > 1 jaridibawahpusat Warna 1= merah
2= 1 jaridibawahpusat 2= merahtua
3= < 1 jaridibawahpusat
Keadaanluka 1= FaseInflamasi
TFU H3 1= > 3 jaridibawahpusat 2= FaseProliferasi
2= 3 jaridibawahpusat 3= FaseMaturasi
3= < 3 jaridibawahpusat
SkalaNyeri 1= Ringan (1-3)
Jumlah
1= <
240 2= Sedang (4-6)
2= 240-270 3= Berat (7-9)
3=>270
4= SangatBerat (10)
Koding 1=
Cepat
2= Normal
OutputPengolahan DataDemografi
Statistics
Umur Agama Suku
Pendidikan_Tera
khir Pekerjaan Riwayat_Obstetri Riwayat_SC
N Valid 52 52 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-35 tahun 52 100.0 100.0 100.0
Agama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Islam 36 69.2 69.2 69.2
Katolik 2 3.8 3.8 73.1
Protestan 14 26.9 26.9 100.0
Total 52 100.0 100.0
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Batak 24 46.2 46.2 46.2
Jawa 20 38.5 38.5 84.6
Melayu 1 1.9 1.9 86.5
Minang 2 3.8 3.8 90.4
Suku
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Batak 24 46.2 46.2 46.2
Jawa 20 38.5 38.5 84.6
Melayu 1 1.9 1.9 86.5
Minang 2 3.8 3.8 90.4
Aceh 5 9.6 9.6 100.0
Total 52 100.0 100.0
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 5 9.6 9.6 9.6
SMP 4 7.7 7.7 17.3
SMA 27 51.9 51.9 69.2
Diploma 5 9.6 9.6 78.8
Sarjana 11 21.2 21.2 100.0
Total 52 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid PNS 3 5.8 5.8 5.8
PegawaiSwasta 14 26.9 26.9 32.7
Buruh/Karyawan 4 7.7 7.7 40.4
TidakBekerja 31 59.6 59.6 100.0
Riwayat_Obstetri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Primigravida 28 53.8 53.8 53.8
Multigravida 24 46.2 46.2 100.0
Total 52 100.0 100.0
Riwayat_SC
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 kali 18 34.6 34.6 34.6
2 kali 2 3.8 3.8 38.5
TidakPernah 32 61.5 61.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
Output Pengolahan Data KuesionerPantanganMakanandanMinuman
KODING P1 P2 P3 P4 P5 P6
N Valid 52 52 52 52 52 52 52
Frequency Table
KODING
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 42 80.8 80.8 80.8
Melakukanpantangan 10 19.2 19.2 100.0
Total 52 100.0 100.0
P1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 46 88.5 88.5 88.5
Melakukanpantangan 6 11.5 11.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 24 46.2 46.2 46.2
Melakukanpantangan 28 53.8 53.8 100.0
Total 52 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 29 55.8 55.8 55.8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 33 63.5 63.5 63.5
Melakukanpantangan 19 36.5 36.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 7 13.5 13.5 13.5
Melakukanpantangan 45 86.5 86.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 50 96.2 96.2 96.2
melakukanpantangan 2 3.8 3.8 100.0
Total 52 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 49 94.2 94.2 94.2
Melakukanpantangan 3 5.8 5.8 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 33 63.5 63.5 63.5
Melakukanpantangan 19 36.5 36.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
P9
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 31 59.6 59.6 59.6
Melakukanpantangan 21 40.4 40.4 100.0
Total 52 100.0 100.0
P10
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 48 92.3 92.3 92.3
Melakukanpantangan 4 7.7 7.7 100.0
Total 52 100.0 100.0
P11
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 41 78.8 78.8 78.8
Melakukanpantangan 11 21.2 21.2 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 32 61.5 61.5 61.5
Melakukanpantangan 20 38.5 38.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
P13
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 37 71.2 71.2 71.2
Melakukanpantangan 15 28.8 28.8 100.0
Total 52 100.0 100.0
P14
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 17 32.7 32.7 32.7
Melakukanpantangan 35 67.3 67.3 100.0
Total 52 100.0 100.0
P15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidakmelakukanpantangan 15 28.8 28.8 28.8
Melakukanpantangan 37 71.2 71.2 100.0
Riwayat_Obstetri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid IbuPrimitidakadariwayat SC 28 53.8 53.8 53.8
Ibu multi tidakadariwayat SC 4 7.7 7.7 61.5
Ibu multi adariwayat SC 20 38.5 38.5 100.0
Total 52 100.0 100.0
Output Pengolahan Data Observasi Hari I
Statistics
TFU Jumlah_Lokea Warna_Lokea Keadaan_Luka Skala_Nyeri
N Valid 52 52 52 52 52
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
TFU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 jaridibawahpusat 6 11.5 11.5 11.5
1 jaridibawahpusat 43 82.7 82.7 94.2
> 1 jaridibawahpusat 3 5.8 5.8 100.0
Jumlah_Lokea
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 240 52 100.0 100.0 100.0
Warna_Lokea
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Merah 52 100.0 100.0 100.0
Keadaan_Luka
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid FaseInflamasi 52 100.0 100.0 100.0
Skala_Nyeri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sedang 14 26.9 26.9 26.9
Berat 38 73.1 73.1 100.0
Output Pengolahan Data Observasi Hari III
Statistics
Penyembuhan_Lu
ka_H3 TFU Jumlah_Lokea Warna_Lokea Keadaan_Luka Skala_Nyeri
N Valid 35 35 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Penyembuhan_Luka_H3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cepat 8 22.9 22.9 22.9
Normal 22 62.9 62.9 85.7
Lambat 5 14.3 14.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
TFU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 3 Jaridibawahpusat 9 25.7 25.7 25.7
3 Jaridibawahpusat 20 57.1 57.1 82.9
< 3 Jaridibawahpusat 6 17.1 17.1 100.0
Jumlah_Lokea
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 240 35 100.0 100.0 100.0
Warna_Lokea
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Merah 35 100.0 100.0 100.0
Keadaan_Luka
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid FaseInflamasi 23 65.7 65.7 65.7
FaseProliferasi 12 34.3 34.3 100.0
Total 35 100.0 100.0
Skala_Nyeri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ringan 15 42.9 42.9 42.9
Sedang 18 51.4 51.4 94.3
Berat 2 5.7 5.7 100.0
Output Pengolahan Data Observasi Hari IV
Statistics
Pemulihan_Keseh
atan_H4 TFU Jumlah_Lokea Warna_Lokea Keadaan_Luka S
N Valid 17 17 17 17 17
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Pemulihan_Kesehatan_H4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cepat 2 11.8 11.8 11.8
Normal 14 82.4 82.4 94.1
Lambat 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
TFU
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 3 Jaridibawahpusat 2 11.8 11.8 11.8
3 Jaridibawahpusat 14 82.4 82.4 94.1
< 3 Jaridibawahpusat 1 5.9 5.9 100.0
Total 17 100.0 100.0
Jumlah_Lokea
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Warna_Lokea
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Merah 17 100.0 100.0 100.0
Keadaan_Luka
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid FaseInflamasi 14 82.4 82.4 82.4
FaseProliferasi 3 17.6 17.6 100.0
Total 17 100.0 100.0
Skala_Nyeri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ringan 8 47.1 47.1 47.1
Sedang 9 52.9 52.9 100.0
TAKSASI DANA PENELITIAN
No. Bahan Dana yang dibutuhkan
1. Proposal
Penelusuran literatur dari internet Rp.50.000,00
Fotokopi Literatur Rp. 50.000,00
Print proposal Rp. 50.000,00
Penggandaan dan penjilidan proposal Rp. 100.000,00
Lain-lain Rp. 100.000,00
Sub total Rp. 350.000,00 2. Pengumpulan Data
Penggandaan kuesioner Rp. 100.000,00
Aksesoris responden Rp. 200.000,00
Transportasi Rp. 200.000,00
Dana Penelitian Rp. 700.000,00
Lain-lain Rp. 100.000,00
Sub total Rp. 1.300.000,00 3. Analisa Data dan Penyusunan Skripsi
Print skripsi Rp. 50.000,00
Penggandaan dan penjilidan skripsi Rp. 100.000,00
Lain-lain Rp. 100.000,00
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Elisa Putri
TempatTanggalLahir : Minas, 26 September 1992
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Kristen Protestan
Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan Gg. Masjid P1 No 5
RiwayatPendidikan :
1. 1999-2005 : SD N 003 Minas
2. 2005-2008 : SMP N 3 Minas
3. 2008-2011 : SMA Swasta Dharmawangsa Medan
4. 2011-2014 : Diploma III Keperawatan USU
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bararah, V.F. 2011. 5 Provinsi Penyumbang Angka Kematian Ibu dan Bayi
Terbanyak
Baumali, A. 2009.Pemenuhan Zat Gizi Ibu Nifas dan Budaya Se’I pada Masyarakat Suku Timor Dawan di Kecamatan Molo Selatan Kabupaten Timur Tengah Selatan. Tesis
Billington, Mary. 2009. Kegawatan dalam Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC
Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC
Burroughs & Leifer. 2001. Maternity Nursing. United States of America: W. B. Saunders Company
Carpenito, L.J. 2000.Buku Diagnosa Keperawatan. Editor Monica Ester. Jakarta: EGC.
Fauzi, D.A. (2007). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya.Jakarta : Puspaswara Hartiningtiyaswati, S. 2010. Hubungan Perilaku Pantang Makanan Dengan Lama
Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar
Hidayat, Alimul A.A. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik
Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika
Ikhtiarinawati, F dan Dwi, NS. 2013. Perbedaan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Jenis Persalinan Pada Ibu Nifas Fisiologis dan Post Sectio Casarea
Iskandar. 2010. Mitos Keliru Seputar Makanan
Di akses pada 20 Mei 2015
Isti Marfuah. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi
Jannah, R. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas dan Pantangan Makanan dengan Perawatan Luka Ruptur Perineum di Rumah Sakit Ibu dan Anak. Karya Tulis Ilmiah
Kasdu, D (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta : Puspaswara. Manuaba, I.B.G. 2008.Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC
Maryunani, A. 2014.Perawatan Luka Seksio Caesarea (SC) dan Luka Kebidanan.Terkini. Bogor: In Media
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhikmah. 2009. Hubungan Perilaku Ibu Berpantang Makanan Selama Nifas
Dengan Status Gizi Ibu dan Bayinya di Kecamatan Banjarmasin Utara di Kota Banjarmasin
Oxorn, H & Forte, W.R. 2010.Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan. Editor: Hakimi, M. Yogyakarta: Andi Offset
Padila. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik,
Edisi 4, Volume 2, Jakarta: EGC.
Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Pritchard, MacDonald & Gant. 1991. Williams Obstetric, Seventeenth Edition. Diterjemahkan oleh: Hariadi, R. Surabaya: Airlangga University Press Reeder & Martin. 1997. Maternity Nursing: Familiy, Newborn and Woman’s
Health Care. Philadelphia: J.B. Lippincott
Rohani. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika Saptanimgrum, Hendromastuti, Prasetyo. 2008. Pengaruh Kebiasaan Melakukan
Pantangan Makanan, Minuman dan Aktivitas Terhadap Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas.
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simkin, Penny. 2007. Paduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta: Arcan
Siregar, Siti. M. F. 2013. Karakteristik Ibu Bersalin dengan Sectio Caesarea di RSUD dr. Pirngadi Medan. Skripsi
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bndung: Tarsito.
Suprabowo, 2006.Praktik Budaya Dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Suku Dayak Sanggau. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini mengambarkan kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman
dan aktivitas pada ibu nifas post sectio caesarea selama pemulihan kesehatan. Secara skematis kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
Skema 1. Kerangka penelitian gambaran kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas selama pemulihan kesehatan ibu nifas post section caesarea
1. Defenisi Konseptual
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan atau perilaku
berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai
tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. Masyarakat juga sering
membagikan kebiasaan kepada dua jenis kebiasaan berdasarkan akibat yang dapat Ibu post SC
melakukan pantangan makanan, minuman
dan aktivitas (terbiasa-tidak
terbiasa)
Pemulihan kesehatan ibu; penyembuhan luka dan involusi uteri
meliputi waktu penyembuhan dan
kebaikan/manfaat dan kebiasaan yang dapat merugikan seseorang.Kebiasaan yang
merugikan salah satunya adalah kebiasaan melakukan pantangan yang
salah.Pantangan yang salah tersebut seperti melakukan pantangan makanan,
minuman dan aktivitas selama pemulihan kesehatan ibu nifas.
2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional dalam penelitian ini menjelaskan mengenai variabel
kebiasaan melakukan pantangan yaitu pantangan makanan, minuman dan aktivitas
[image:58.595.108.524.359.751.2]serta pemulihan kesehatan ibu yaitu masa nifas dan penyembuhan luka sectio. Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala
1 Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas Perilaku dan perbuatan yang dilakukan ibu untuk membatasi atau tidak melakukan yang menjadi kebutuhan seperti melakukan pantangan makanan,
minuman dan aktivitas berdasarkan jenisnya. Kuesioner sebanyak 15 pernyataan. Dengan skor Ya: 1 Tidak : 0
5 pernyataan mengenai pantangan makanan 5 pernyataan mengenai pantangan minuman 5 pernyataan mengenai pantangan aktivitas Ibu tidak terbiasa melakukan pantangan dengan skor 0-7
Ibu terbiasa melakukan pantangan dengan skor 8-15
Pemulihan kesehatan ibu nifas Kembalinya kondisi kesehatan ibu meliputi:
- Penyembuhan luka operasi
- Involusi uteri
(waktu, TFU, keadaan lokhea) Observasi - TFU - Jumlah Lokea - Warna Lokea - Keadaan Luka - Skala Nyeri Dengan Skor Nilai dibawah Normal = 0 Nilai normal= 1 Nilai diatas normal = 2
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan melakukan pantangan makanan,
minuman, aktivitas dan pemulihan kesehatan ibu nifas post sectio caesarea di kota medan.
4.2 Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas post sectio caesarea yang di rawat inap di beberapa rumah sakit di kota Medan. Jumlah populasi di
RSUDdr. Pirngadi pada tahun 2011-2012 adalah 858 (Siti Siregar,
2013),jumlah populasi per bulan sekitar 36 pasien. Data yang di peroleh
dari ruang rawat inap bersalin di RS St. Elisabeth jumlah populasi per
bulan sekitar 25 pasien dan data dari ruang rawat inap bersalin di
RS.Sundari, jumlah populasi per bulan adalah sekitar50 pasien. Jumlah
populasi pada penelitian ini adalah 111.
b. Sampel dan Teknik sampling
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap
mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).Untuk menentukan
jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
� = �
Keterangan:
N: Populasi
n: Sampel
e: Tingkat kesalahan penarikan sampel 10 % dan tingkat kepercayaan
90%.
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu:
� = �
1+��2
� = 111
1+111 (0.1)2
� = 111
2,11 = 52
Dari perhitungan di atas maka sampel yang di ambil dalam penelitian ini
adalah sebanyak 52 orang.
Sampel yang di ambil dari setiap rumah sakit adalah:
RSUD dr. Pirngadi Medan
� = 36
111x 52 = 17
RS. Sundari Medan
� = 50
111x 52 = 23
RS. St. Elisabeth Medan
� = 25
c. Teknik Sampling
Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan tehnik Purposive Sampling yaitu tehnik pengambilan sampling secara sengaja sesuai dengan persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel yang diperlukan.
Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu melahirkan sectio dengan indikasi atau tanpa indikasi (kemauan
pasien sendiri);
2) Ibu usia produktif (20-35 tahun);
3) Ibu yang tidak sedang sakit penyakit menular seksual;
4) Ibu yang sehat jiwa dan mental;
Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah:
1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden;
2) Ibu yang berada diluar ruang atau diluar tempat penelitian.
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di beberapa rumah sakit di kota Medan yaitu RSUD dr.
Pirngadi, RS Santa Elisabeth, RS Sundari. Penelitian mengenai gambaran
kebiasaan melakukan pantangan makanan dan aktivitas dan pemulihan kesehatan
ibu nifas post sectio caesarea yang belum pernah dilakukan di rumah sakit ini. Penelitian ini dilakukan pada 28 Januari 2016 – 9 Februari 2016.
4.4 Pertimbangan Etik
Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari institusi
pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan ijin dari
Medan. Peneliti menjamin hak-hak responden penelitian sesuai dengan prinsip
etika penelitian yaitu beneficince (bebas bahaya dan eksploitasi serta manfaat dan kerugian bila terlibat dalam penelitian, self determination (menghargai martabat manusia) dan penjelasan maksud, tujuan dan prosedur penelitian kepada
responden dengan memberikan lembarInform Consent (informasi yang dapat digunakan responden untuk membuat keputusan apakah akan terlibat langsung
atau menolak penelitian) untuk ditandatangani. Kemudian peneliti menjamin
kerahasiaan identitas responden (anonymity) dengan tidak memberikan nama dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner dan hasil penelitian yang disajikan,
justice (menjaga privasi) dan Confidentialitity (menjaga kerahasiaan informasi) semua informasi yang telah dikumpulkan dan hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian. Penelitian ini telah diuji ethical clearance dan mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Keperawatan.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data berupa
kuesioner dan lembar observasi. Instrumen yang digunakan ada tiga bagian yaitu
kuesioner data demografi, kuesioner kebiasaan melakukan pantangan meliputi
pantangan makanan, minuman dan aktivitas, dan lembar observasi untuk menilai
4.5.1Kuesioner Data Demografi
Kuesioner data demografi yang digunakan untuk mengkaji data demografi
ibu nifas meliputi nomor responden, usia, agama, suku, pendidikan terakhir,
pekerjaan, riwayat persalinan dan riwayat sectio sebelumnya.
4.5.2Kuesioner Kebiasaan Melakukan Pantangan
Kuesioner kebiasaan melakukan pantangan bertujuan untuk
mengidentifikasi jenis makanan dan minuman serta aktivitas apa yang dipantang
ibu nifas. Kuesioner ini berisi 15 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan
pantangan makanan, 5 pernyataan pantangan minuman dan 5 pernyataan
pantangan aktivitas. Cara pengisian kuesioner dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia dari pernyataan yang ada berkaitan
dengan pantangan yang dilakukan ibu.Kuesioner ini menggunakan skala Guttman
dengan pilihan jawaban ya atau tidak.Pernyataan dengan jawaban “ya” mendapat
nilai 1 dan pernyataan dengan jawaban “tidak” mendapat nilai 0.
Menurut Sudjana (2005), untuk menghitung jumlah panjang kelas
digunakan rumus statistik:
P= Rentang
Banyak Kelas
Dimana P merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi
dikurangi nilai terendah). Nilai terbesar (maksimal) adalah 15 dan nilai terendah
(minimal) adalah 0, jadi rentang kelas adalah 15 dan banyak kelas adalah 2 yaitu
melakukan pantangan dan tidak melakukan pantangan.Maka dapat dikategorikan
- 0-7 tidak melakukan pantangan
- 8-15 melakukan pantangan
4.5.3 Lembar Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu
Lembar ini merupakan lembar yang digunakan peneliti untuk mengamati
pemulihan kesehatan ibu nifas yang meliputi involusi uteri, pengeluran lokea dan
penyembuhan luka operasi.Observasi ini melihat pemulihan kesehatan ibu cepat,
normal atau lambat.
4.6 Validitas dan Realibilitas 4.6.1 Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur atau
instrumen itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).
Validitas isi merupakan validitas yang merujuk pada sejauh mana sebuah
instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang
dikehendaki memuat tujuan tertentu. Validitas isi dilakukan dengan meminta
bantuan pakar atau dosen yang menguasai topik terkait penelitian dan untuk
menguji setiap poin pernyataan dalam instrumen, serta menilai seberapa jauh
instrumen secara keseluruhan dapat mewakili faktor yang ingin diteliti.Kuesioner
dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi
yang telah ditentukan, namun apabila terdapat item pernyataan yang tidak valid,
dibidangnya yaitu dua dosen dari departemen maternitas dan satu dosen dari
departemen Komunitas.
4.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).Reliabilitas
instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat dan
mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur dapat mengukur
secara konsisten sasaran yang akan diukur, dan memberikan hasil yang sama bila
digunakan beberapa kali pada kelompok sampel, sehingga didapatkan adanya
kesamaan suatu hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang berbeda
ataupun pada waktu yang berbeda (Setiadi, 2007). Uji reliabilitas ini dilakukan
pada ibu nifas post sectio caesarea di RS Martha Friska.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson-20 yang dilakukan terhadap 20 orang ibu post sectio dengan kriteria yang sama dengan sampel penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai
reliabilitasnya lebih besar dari 0,632 dengan tingkat kemaknaan 10% (Arikunto,
2007). Hasil reliabilitas instrumen dengan menggunakan KR-20. Peneliti
menggunakan uji KR-20 yaitu jika rhitung >rtabel. Untuk instrumen yang baru dinilai
reliabel jika memiliki reliabilitas lebih dari 0,404. Hasil uji reliabilitas kuesioner
pantangan makanan, minuman dan aktivitas menggunakan ujiKR-20adalah0,7
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner pantangan makanan,
4.7 Pengumpulan Data
Pada tahap awal, peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan
penelitian kepada Dekan Fakultas Keperawatan USU, kemudian permohonan izin
yang telah diperoleh peneliti kirim ke tempat penelitian yaitu RSUD dr. Pirngadi
Medan, RS St. Elisabeth Medan dan RSU Sundari Medan.
Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti menerima surat izin
pelaksanaan penelitian dari tempat penelitian. Setelah mendapat izin, kabid
keperawatan rumah sakit mengarahkan peneliti ke ruangan tempat untuk
pengumpulan data.Peneliti memberikan kuesioner kepada responden di hari kedua
atau ketiga. Lembar observasi diisi peneliti pada hari pertama post sectiodan hari ketiga atau hari keempat pada saat pasien hendak pulang. Pada saat peneliti
berhadapan dengan responden, peneliti menjelaskan terlebih dahulu data diri
peneliti, tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian. Calon responden
yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani informed concent dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner yang disediakan, yaitu kuesioner data
demografi dan kuesioner pantangan makanan, minuman, aktivitas. Kuesioner
penelitian diberikan kepada pasien post sectio caesarea pada hari kedua atau hari ketiga setelah melahirkan. Peneliti mendampingi responden selama pengisian
kuesioner, sehingga responden dapat bertanya kepada peneliti apabila ada yang
kurang dipahami.Beberapa responden meminta peneliti untuk membantu dalam
mengisi kuesioner, hal ini disebabkan kondisi pasien yang kurang baik untuk
diisi oleh peneliti dengan meminta bantuan kepada perawat ruangan pada saat
dokter dan perawat melakukan observasi pada pasien di ruangan.Setelah sampel
terkumpul sesuai dengan sampel yang dibutuhkan peneliti maka dilanjutkan untuk
analisa data.
4.8 Analisa Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data
ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus
tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan, maka ada beberapa
tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam pengelohan data yaitu: editing
(memeriksa) dimana hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan
harus dilakukan penyuntingan terlebih dahulu. Setelah semua data diedit atau
disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean (coding), yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. coding atau pemberian kode sangat berguna dalam memasukkan data (data entry) yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode
dimasukkan kedalam program atau software komputer. Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk
melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode dan
ketidaklengkapan. Kemudian dilakukan koreksi yang disebut pembersihan data
Analisa data dalam penelitian ini yaitu analisa univariat.Data demografi,
pantangan makanan, minuman dan aktivitas dan pemulihan kesehatan ibu nifas
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Medan, yaitu
RSUD.dr. Pirngadi Medan, RS. St. Elisabeth Medan dan RS. Sundari Medan
dengan respondennya adalah ibu nifas post sectio caesarea. Pengumpulan data penelitian dilakukan sejak 28 Januari 2016 – 8 Februari 2016 dengan jumlah
responden 52 orang. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik dari responden yang
diteliti dan penjelasan statistik deskriptif dari kebiasaan melakukan pantangan
makanan, minuman, aktivitas dan pemulihan kesehatan ibu post setio caesarea.
5.1.1 Karakteristik Responden
Pada tabel 5.1 di bawah ini terdapat karakteristik responden antara lain
umur, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, riwayat obstetric (gravida dan
partus) dan riwayat sectio sebelumnya. Ibu nifas post sectio caesareasebanyak 52 orang (100%)berusia 20-35 tahun,ibuyang melahirkan sesar tersebut sebagian
besar beragama Islam sebanyak 36orang (69,2%), suku Batak sebanyak 24 orang
(46,2%), sebagian besar ibuberpendidikan terakhirSMA sebanyak 27 orang
(51,9%), sebagian besar ibu tidak bekerja sebanyak 31 orang (59,6%), riwayat
obstetri ibu dengan jumlah primigravida sebanyak 28 orang (53,8%)dan jumlah
multigravida sebanyak 24 orang (46,2%),ibu yang tidak pernah mengalami
Tabel 5.1 Karakteristik Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan (n=52)
Karakteristik Responden Frekuensi f Persentase (%) Umur a. 20-35 Agama a. Islam b. Katolik c. Protestan Suku a. Batak b. Jawa c. Melayu d. Minang e. Aceh Pendidikan Terakhir a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. Sarjana Pekerjaan a. PNS
b. Pegawai Swasta c. Buruh/karyawan d. Tidak bekerja Riwayat Obstetri
a. Primipara b. Multipara Riwayat SC
a. 1 kali b. 2 kali
c. Tidak Pernah
5.1.2 Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman dan AktivitasIbu Post Sectio Caesarea
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 terlihat bahwa banyak ibu post
sectio di kota Medan tidak terbiasa melakukan pantangan sebanyak 42 orang
[image:72.595.106.515.245.386.2](80,8%).
Tabel 5.2 Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitasibu nifas post sectio caesarea di Kota Medan (n=52)
Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas
Frekuensi f
Persentase (%)
Tidak terbiasa melakukan pantangan Terbiasa melakukan pantangan 42 10 80, 8 19,2
Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas dapat
dilihat dari adanya ibu-ibu membatasi diri untuk menghindari jenis-jenis makanan
minuman, dan aktivitas.Tabel5.3 dibawah ini menjelaskan distribusi frekuensi dan
persentase gambaran pantangan yang dilakukan ibu tersebut.Penelitian ini
menggunakan kuesioner dengan 15 pernyataan. Ibu tidak melakukan pantangan
makan telur sebanyak 46 orang (88,5%).Ibu menghindari makan ikan laut
sebanyak 28 orang (53,8%). Ibu makan daging ayam sebanyak 29 orang (55,8%).
Ibu tidak melakukan pantangan makan nasi atau mengurangi porsi nasi setelah
melahirkan sebesar 33 orang (63,5%). Ibu melakukan pantangan terhadap
makanan yang banyak kandungan lemaknya sebanyak 45 orang (86,5%). Ibu tidak
mengurangi minum sebanyak 50 orang (96,2%). Ibu tidak menghindari makan
untuk minum jus sebesar 33 orang (63,5%). Ibu tidak melakukan pantangan
minum susu sebanyak 31 orang (59,6%). Ibu tidak menghindari minum teh manis
sebanyak 48 orang (92,3%). Ibu tidak takut untuk miring kiri dan miring kanan di
tempat tidur sebanyak 41 orang (78,8%). Ibu tidak mau turun dari tempat tidur
sebelum luka jahitan kering sebanyak 32 orang (61,5%). Ibu memilih jalan ke
kamar mandi dari pada memakai kateter sebanyak 37 orang (71,2%). Ibu belum
duduk24 jam setelah operasisebanyak 35 orang (67,3%). Ibu tidak mau
melakukan pergerakan-pergerakan yang menimbulkan rasa sakit sebanyak 37
[image:73.595.112.513.365.753.2]orang (71,2%).
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Identifkasi Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan. (n=52)
No Kebiasaan Melakukan Pantangan Melakukan f %
Tidak melakukan f %
1
2
Tidak makan telur selama luka sesar belum sembuh
Selama masa nifas menghindari makan ikan laut. 6 28 11,5 53,8 46 24 88,5 46,2
3 Setelah operasi menghindari makan
daging ayam, khawatir luka operasi saesar lama sembuh.
23 44,2 29 55,8
4 Tidak mau terlalu banyak makan nasi karena khawatir membuat gemuk setelah melahirkan.
19 36,5 33 63,5
5 Selama masa nifas tidak makan makanan yang banyak kandungan lemaknya seperti daging olahan, jajanan gorengan, makanan cepat saji.
7
dan takut berpengaruh kepada kesembuhan luka jahitan.
Tidak makan sayur dan kuah sayur karena dapat membuat luka operasi lama sembuh.
3 5,8 49 94,2
8
9
10
11
Setelah melahirkan tidak mau minum jus karena akan mempengaruhi kualitas/ gizi dari pada ASI.
Tidak mau minum susu selama luka operasi belum sembuh.
Setelah melahirkan menghindari minum teh manis.
Takut miring kiri dan miring kanan di tempat tidur karena berpengaruh pada luka jahitan yang belum kering
19 21 4 11 36,5 40,4 7,7 21,2 33 31 48 41 63,5 59,6 92,3 78,8
12 Tidak mau turun dari tempat tidur
sebelum luka jahitan pada perut kering.
20 38,5 32 61,5
13 Memilih tetap memakai kateter dari pada harus jalan ke kamar mandi.
15 28,8 37 71,2
14 24 jam setelah operasi belumduduk, karena akan membuat tidak nyaman akibat jahitan luka pada perut.
35 67,3 17 32,7
15 Tidak mau melakukan pergerakan yang menimbulkan rasa sakit pada luka jahitan operasi.
37 71,2 15 28,8
Kebiasaan melakukan pantangan apabila dilihat dari dari riwayat obstetric
ibu dapat dilihat pada tabel 5.4. Ibu primipara sebanyak 23 orang (42,2%), ibu
(30,8%) menunjukkan bahwa ibu tidak terbiasa melakukan pantangan makanan
minuman dan aktivitas.
Tabel 5.4 Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas menurut riwayat obstetri ibu (n=52)
Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman dan aktivitas
Tidak terbiasa
melakukan pantangan f %
Terbiasa melakukan pantangan
f %
Ibu primipara 23 44,2 5 9,6
Ibu multigravida tidak memiliki riwayat SC
3 5,8 1 1,9
Ibu multigravida memiliki riwayat SC
16 30,8 4 7,7
5.1.3 Pemulihan Kesehatan Ibu
Pemulihan kesehatan ibu di observasipada hari ketiga dan hari keempat
pada saat penggantian perban luka jahitan dan hari dimana ibu dianjurkan untuk
pulang.Pemulihan kesehatan ibu yang diobservasi pada hari ketiga sebanyak 35
orang ibu dan yang diobservasi pada hari keempat sebanyak 17 orang ibu. Hasil
observasi pemulihan kesehatan ibu pada hari ketiga menunjukkan sebanyak 8
orang ibu (22,9%) mengalami pemulihan cepat, 22 orang ibu (62,9%) sesuai
[image:75.595.110.518.210.366.2]Tabel 5.5 Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea Hari III(n= 35) Pemulihan Kesehatan Ibu Frekuensi f Persentase (%) Pemulihan Cepat Pemulihan Normal Pemulihan Lambat 8 22 5 22,9 62,9 14,2
Hasil observasi pemulihan kesehatan ibu pada hari keempat sebanyak 17
orang ibu menunjukkan sebanyak 2 orang ibu (11,8%) mengalami pemulihan
cepat, 14 orang ibu (82.3%) sesuai dengan pemulihan normal dan 1 orang ibu
(5,9%) mengalami pemulihan lambat.
Tabel 5.6 Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio CaesareaH4 (n= 17) Pemulihan Kesehatan Ibu Frekuensi f Persentase (%) Pemulihan Cepat Pemulihan Normal Pemulihan Lambat 2 14 1 11,8 82,3 5,9
Pemulihan kesehatan pada 52 orang ibu apabila mengabaikan hari ketiga
dan keempat didapat bahwa sebanyak 10 orang ibu (19,2%) mengalami pemulihan
cepat, 36 orang ibu (69,2%) sesuai dengan pemulihan normal dan sebanyak 6
[image:76.595.107.514.140.265.2] [image:76.595.110.516.418.554.2]Tabel 5.7 Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea (n=52) Pemulihan Kesehatan Ibu Frekuensi f Persentase (%) Pemulihan Cepat Pemulihan Normal Pemulihan Lambat 10 36 6 19,2 69,2 11,6
Distribusifrekuensi dan persentase dari hasil observasi pemulihan
kesehatan ibu nifas post sectio hari pertama dapat dilihat pada table 5.8. Tinggi
fundus uteri ibu dengan frekuensi 43 orang (82,7%) berada satu jari dibawah
pusat, jumlah pengeluaran lokea semua ibu yaitu 52 orang (100%) adalah <240
cc.Warna lokea semua ibu yaitu 52 orang (100%) adalah berwarna merah, nyeri
yang dirasakan ibu dengan frekuensi 38 orang (73,1%) berada pada skala nyeri
[image:77.595.109.514.129.264.2]berat.
Tabel 5.8Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea Hari I (n=52)
Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea H I
Frekunsi Persentase f %
Tinggi Fundus Uteri
- > 1 jari dibawah pusat - 1 jari dibawah pusat - < 1 jari dibawah pusat Jumlah Lokea
[image:77.595.110.497.497.710.2]Distribusifrekuensi dan persentase dari hasil observasi pemulihan
kesehatan ibu nifas post sectiocaesarea pada hari ke tiga dan keempat dapat dilihat pada table 5.9. Tinggi fundus uteri ibu pada hari ketiga dengan frekuensi
20 orang (57,1%) dan hari keempat sebanyak 14 orang ibu (82,3%) berada tiga
jari dibawah pusat. Jumlah pengeluaran lokea pada hari ketiga dan keempat semua
ibu yaitu 52 orang (100%) adalah <240 cc. Warna lokea pada hari hari ketiga dan
keempat semua ibu yaitu 52 orang (100%) adalah berwarna merah. Keadaan luka
pada hari ketiga dengan frekuensi 23 orang (65,7%) berada pada fase
inflamasidan 12 orang ibu (34,3%) pada fase proliferasi. Keadaan luka pada hari
keempat dengan frekuensi 14 orang (82,4%) berada pada fase inflamasi dan 3
orang ibu (17,6%) pada fase proliferasi. Nyeri yang dirasakan ibu pada hari ketiga
dengan frekuensi 18 orang (51,4%) berada pada skala nyeri sedang dan sebanyak
15 orang ibu (42,9%) berada pada skala nyeri ringan. Skala nyeri pada hari
keempat sebanyak 9 orang ibu (52,9%) yaitu dalam skala nyeri sedang dan 8
Tabel 5.9Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea hari III
Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea Hari III
Frekuensi Persentase f %
Tinggi Fundus Uteri
- > 3 jari dibawah pusat - 3 jari dibawah pusat - < 3 jari dibawah pusat Jumlah Lokea
- < 240 cc Warna Lokea
- Merah
Keadaan Luka - Fase Inflamasi - Fase Proliferasi Skala Nyeri - Ringan - Sedang - Berat 9 20 6 35 35 23 12 15 18 25,7 57,1 17,1 100 100 65,7 34,3 42,9 51,4 5,7
Tabel 5.10Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea hari IV
Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea
Frekuensi Persentase f %
Tinggi Fundus Uteri
- > 3 jari dibawah pusat - 3 jari dibawah pusat - < 3 jari dibawah pusat Jumlah Lokea
- < 240 cc Warna Lokea
- Merah Keadaan Luka
[image:79.595.110.503.449.699.2]5.2 Pembahasan
5.2.1 Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman dan Aktivitas
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42 orang ibu (80,8%) tidak terbiasa
melakukan pantagan dan 10 orang ibu (19,2%)terbiasa melakukan
pantangan.Dataini menunjukkan bahwa masih ada ibu post sectio caesarea yang
terbiasa melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas. Jenis pantangan
yang masih sering dilakukan ibu adalah menghindari makan ikan laut sebanyak 28
orang (53,8%), tidak makan makanan yang banyak kandungan lemaknya
sebanyak 45 orang (86,5%), belum boleh duduk 24 jam setelah operasi sebanyak
35 orang (67,3%) dan tidak melakukan pergerakan yang menimbulkan rasa sakit
pada luka jahitan sebanyak 37 orang (71,2%).
Ibu nifas khususnya ibu post sectio caesarea sangat penting mendapatkan makanan yang seimbang, khususnya makanan yang mengandung lebih zat protein
seperti daging, ayam, ikan, telur dan sumber makanan yang mengandung banyak
vitamin seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, ibu juga disarankan banyak
minum minimal 2 liter atau 8 gelas per hari. Dimana air (mineral) berfungsi
sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan (Nakita (2006) dalam
Widiyasari (2007)).
Mobilisasi sangat penting dilakukan oleh ibu nifas post sectio.Tujuan
mobilisasi dini post Sectio Caesaria, yaitu membantu proses penyembuhan ibu yang telah melahirkan, untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka
tubuh, mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan, peristaltik
maupun berkemih (Carpenito, 2000).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hartiningtiyaswati (2010) di wilayah kerja Puskesmas Srengat Blitar, didapatkan
bahwa perilaku melakukan pantangan pada ibu nifas masih tinggi (79%).
Penelitian Nurhikmah (2009) pada masyarakat Banjarmasin Utara dengan
kesimpulan bahwa 85,7% ibu nifas melakukan pantangan makanan. Penelitian ini
juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saptaningrum,
Hendromastuti dan Prasetyo (2008) yang menyatakan kebiasaan melakukan
pantang makanan masih cukup tinggi yang berarti bahwa masih banyak ibu nifas
yang melakukan pantangan terhadap makanan bergizi. Kebiasaan melakukan
pantangan minuman yang mempunyai arti bahwa kebanyakan ibu nifas juga
masih membatasi jumlah air yang diminum sehari.Melakukan pantangan aktivitas
yang mempunyai arti bahwa ibu nifas masih takut untuk melakukan mobilisasi
dini.
Dari penelitian ini di dapat ibu yang melahirkan primipara tidak memiliki
riwayat sectio sebelumnya sebanyak 23 orang (42,2%), ibu yang melahirkan
multipara tidak memiliki riwayat sectio caesarea sebelumnya sebanyak 3 orang
(5,8%) dan pada ibu multipara yang memiliki riwayat secticaesarea sebelumnya
sebanyak 16 orang (30,8%) tidak terbiasa melakukan pantangan makanan,
minuman dan aktivitas. Pada primipara yang tidak memiliki pengalaman sendiri
berperilaku. Sedangkan pada multipara yang telah memiliki pengalaman pada
kehamilan, persalinan serta nifas sebelumnya akan cenderung mengulang perilaku
sebelumnya apabila dipandang perilakunya yang dulu berdampak positif dan
sebaliknya (Nurhikmah, 2009).
Ibu nifas post sectio mengatakan bahwa dokter dan perawat sering
memberikan informasi bahwa tidak ada makanan, minuman dan aktivitas yang
dipantangkan. Namun bagi sebagian ibu mengatakan masih takut untuk banyak
bergerak, makan-makanan ikan laut dan makanan yang banyak kandungan
lemaknya. Hal ini menunjukkan masih adanya pantangan yang dilakukan ibu nifas
post sectio.
5.2.2 Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea
Hasil penelitian pemulihan kesehatan ibu post sectio menunjukkan bahwa
pemulihan kesehatan ibu sesuai dengan pemulihan normal dilihat dari laju fundus
uteri ibu pada hari pertama sebanyak 43 orang ibu (82,7%), pada hari ketiga
sebanyak 20 orang (57,1%) dan hari keempat sebanyak 14 orang (82,3%) berada 3
jari dibawah pusat. Jumlah pengeluaran lokea pada hari pertama, ketiga dan
keempatsemua ibu yaitu 52 orang (100%) berada <240ccserta warna lokea pada
ibu pada hari pertama, hari ketiga dan hari keempat sebanyak 52 orang (100%)
berwarna merah.Pemulihan kesehatan ibu post sectio ini juga dipengaruhi oleh
nutrisisi dan mobilisasi yang baik dari ibu. Proses zat gizi dalam penyembuhan
luka, protein berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan
mengangkat zat-zat gizi dan sumber energi. Karbohidrat berfungsi sebagai
penyedia energi bagi tubuh.Vitamin A berfungsi sebagai kekebalan pertumbuhan
dan vitamin C berfungsi sebagai sistem kolagen, mencegah infeksi.Dan air
(mineral) berfungsi sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Zat-zat
makanan tersebut dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses
penyembuhan luka (Potter, 2005).
Ibu yang mengalami penyembuhan luka sectio caesarea pada hari pertama semua ibu yaitu 52 orang (100%) berada pada fase inflamasi, pada hari ketiga
sebanyak 23 orang (65,7%) berada pada fase inflamasi dan 12 orang ibu (34,3%)
pada fase proliferasi. Keadaan luka pada hari keempat dengan frekuensi 14 orang
(82,4%) berada pada fase inflamasi dan 3 orang ibu (17,6%) pada fase proliferasi
didukung oleh mobilisasi dini yang dilakukan dengan efektif. Skala nyeri pada
hari pertama sebanyak 38 orang ibu (73,1%) dalam skala nyeri berat dan 14 orang
ibu (26,9%) berada pada skala nyeri sedang. Skala nyeri yang dirasakan ibu pada
hari ketiga dan keempat berkurang dengan cepat dilihat dari 23 orang ibu (44,2%)
dalam skala nyeri ringan, 27 orang ibu (51,9%) dalam skala nyeri sedang dan
hanya 2 orang ibu (3,8%) dalam skala nyeri berat. Penyembuhan luka sectio caesareafase inflamasi dikatakan cepat apabila tidak terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda klinis fase inflamasi.
Perawatan luka yang baik oleh perawat kepada ibu, personal hygiene ibu,