• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas dan Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas dan Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan"

Copied!
128
0
0

Teks penuh

(1)

Lembar Penjelasan Menjadi Responden

Nama saya adalah Elisa Putri, mahasisiwi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang “Gambaran Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman & Aktivitas dan Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Adapun tujuan saya melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran melakukan pantangan makanan, minuman, dan aktivitas serta pemulihan kesehatan ibu nifas post sectio caesarea di kota Medan. Jika ada hal yang kurang dipahami dalam mengisi kuesioner ini, Ibu boleh bertanya kepada peneliti.

Berdasarkan hal diatas, saya mengharapkan kesediaan Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dimana penelitian ini tidak akan memberi dampak yang membahayakan. Jika Ibu bersedia, silahkan menandatangani lembar persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Ibu. Semua informasi yang Ibu berikan akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini. Atas partisipasi Ibu, saya mengucapakan terimakasih.

Medan, Januari 2016

(2)

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Saya dengan identitas sebagai berikut:

Nama :

Usia :

Setelah membaca lembar penjelasan yang diberikan oleh peneliti, saya bersedia menjadi responden dalam penelitian Gambaran Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas dan Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea.

(3)

KUESIONER DATA DEMOGRAFI

Petunjuk pengisian: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda

check list(√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

1. No Responden :

2. Tanggal persalinan :

3. Umur

20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun

4. Agama

Islam Katolik Protestan Hindu Buddha

5. Suku

Batak Jawa Melayu Minang

Aceh Cina dan lainnya ………

6. Pendidikan terakhir

SD SMP SMA Diploma Sarjana

7. Pekerjaan

PNS Pegawai Swasta Petani

Buruh/Karyawan Tidak Bekerja

8. Riwayat Obstetri

G: P: A:

9. Riwayat SC sebelumnya :

(4)

Kuesioner Pantangan Makanan Minuman dan Aktivitas

Petunjuk pengisian: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda

check list (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

No Pernyataan Ya Tidak

1 Selama luka saesar belum sembuh, saya tidak makan telur.

2 Selama masa nifas saya menghindari makan ikan laut karena membuat luka operasi saesar saya lama sembuh.

3 Setelah operasi, saya menghindari makan daging ayam karena khawatirt luka operasi saesar saya lama sembuh.

4 Saya tidak mau terlalu banyak makan nasi karena khawatir membuat saya gemuk setelah melahirkan.

5 Selama masa nifas saya tidak makan makanan yang banyak kandungan lemaknya seperti daging olahan, jajanan gorengan, makanan cepat saji.

6 Saya mengurangi minum, karena banyak minum

membuat saya sering buang air kecil dan takut berpengaruh kepada kesembuhan luka jahitan.

7 Saya tidak makan sayur dan kuah sayur karena dapat membuat luka operasi lama sembuh.

8 Setelah melahirkan saya tidak mau minum jus karena akan mempengaruhi kualitas/ gizi dari pada ASI.

(5)

10 Setelah melahirkan saya menghindari minum teh manis.

11 Saya takut miring kiri dan miring kanan ditempat tidur berpengaruh pada luka jahitan yang belum kering.

12 Saya tidak mau turun dari tempat tidur sebelum luka jahitan pada perut saya kering.

13 Saya memilih tetap memakai kateter dari pada harus jalan ke kamar mandi.

14 24 jam setelah operasi saya belum boleh duduk, karena akan membuat saya tidak nyaman akibat jahitan luka pada perut saya.

15 Saya tidak mau melakukan pergerakan yang

(6)

LEMBAR OBSERVASI PEMULIHAN KESEHATAN IBU NIFAS POST SECTIO CAESAREA H-1

No. Responden :

Hari / Tanggal :

1. Involusi Uteri

a. Tinggi Fundus Uteri:

Ukuran tinggi fundus selama proses involusi uteri > 1 jari dibawah pusat

1 jari dibawah pusat

< 1 jari dibawah pusat

b. Keadaan Lokea:

Lokea adalah cairan secret yang keluar pada postpartum, mengandung darah dari lokasi plasenta, partikel desidua nekrotik, dan mukus.

Jumlah : < 240 240-270 > 270

Warna : merah merah tua

2. Penyembuhan Luka a. Keadaan Luka:

(7)

b. Keluhan Nyeri:

Rasa sakit yang dirasakan ibu di bagian perut atau sekitar luka sectio. Ada Tidak

Skala nyeri

Ringan (1-3) Sedang (4-6)

Berat (7-9) Sangat berat (10)

(8)

LEMBAR OBSERVASI PEMULIHAN KESEHATAN IBU NIFAS POST SECTIO CAESAREA H-3

No. Responden :

Hari / Tanggal :

1. Involusi Uteri

c. Tinggi Fundus Uteri:

Ukuran tinggi fundus selama proses involusi uteri > 3 jari dibawah pusat

3 jari dibawah pusat

< 3 jari dibawah pusat

d. Keadaan Lokea:

Lokea adalah cairan secret yang keluar pada postpartum, mengandung darah dari lokasi plasenta, partikel desidua nekrotik, dan mukus.

Jumlah : < 240 240-270 > 270

Warna : merah merah tua

2. Penyembuhan Luka c. Keadaan Luka:

(9)

d. Keluhan Nyeri:

Rasa sakit yang dirasakan ibu di bagian perut atau sekitar luka sectio. Ada Tidak

Skala nyeri

Ringan (1-3) Sedang (4-6)

Berat (7-9) Sangat berat (10)

(10)

ANALISA DATA

HasilUjiReliabilitasInstrumenMenggunakan KR 20

no resp P 1 P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 P 7 P 8 P 9 P

10 P 11 P

12 P 13 P

14 P 15 Jumlah

1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 6

2 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4

3 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4

4 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 6

5 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 11

6 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8

7 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 7

8 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3

9 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 4

10 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2

11 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8

12 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 5

13 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 10

14 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6

15 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10

16 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 10

17 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 10

(11)

19 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14

Jumlah 9 14 13 11 16 5 5 9 8 6 7 6 9 12 13 143

p 0.45 0.7 0.65 0.55 0.8 0.25 0.25 0.45 0.4 0.3 0.35 0.3 0.45 0.6 0.65

q 0.55 0.3 0.35 0.45 0.2 0.75 0.75 0.55 0.6 0.7 0.65 0.7 0.55 0.4 0.35

pq 0.2475 0.21 0.2275 0.2475 0.16 0.188 0.1875 0.248 0.24 0.21 0.2275 0.21 0.248 0.24 0.2275

k 15

K-1 14

var 10.928

mean 7.15

(12)

Data Demografi No.

resp Umur Agama suku

Pendidikan

Pekerjaan Riwayat Riwayat SC

terakhir Obstetri

1 2 1 1 5 5 1 4

2 2 3 1 3 5 2 1

3 2 3 1 3 5 2 2

4 2 1 1 1 5 1 4

5 2 1 2 4 2 1 4

6 2 3 1 2 5 1 4

7 2 2 1 3 2 1 4

8 2 1 2 5 5 2 1

9 2 1 4 3 2 2 1

10 2 1 2 3 5 2 4

11 2 1 2 3 5 1 4

12 2 1 5 5 1 2 1

13 2 1 2 5 1 1 4

14 2 1 2 3 5 1 4

15 2 3 1 3 5 2 1

16 2 1 2 3 5 1 4

17 2 1 5 4 2 1 4

18 2 1 3 3 5 2 2

19 2 3 1 3 4 1 4

20 2 1 2 3 4 1 4

21 2 3 1 3 5 2 1

22 2 1 1 3 5 1 4

(13)

24 2 3 1 4 2 1 4

25 2 3 1 2 5 1 4

26 2 1 2 3 5 2 1

27 2 3 1 4 2 2 1

28 2 1 2 3 4 1 4

29 2 1 2 5 2 2 4

30 2 1 5 3 5 1 4

31 2 3 1 1 5 1 4

32 2 1 5 3 5 2 4

33 2 1 1 5 2 1 4

34 2 1 1 3 5 1 4

35 2 1 2 3 4 1 4

36 2 1 2 1 5 2 1

37 2 1 2 3 5 1 4

38 2 1 2 3 5 2 1

39 2 1 2 2 5 2 1

40 2 1 1 3 2 1 4

41 2 1 1 1 5 2 1

42 2 3 1 5 2 1 4

43 2 2 1 5 5 1 4

44 2 1 2 1 5 1 4

45 2 1 1 5 2 2 1

46 2 1 2 2 5 2 1

47 2 1 2 4 2 1 4

48 2 3 1 3 5 1 4

(14)

50 2 1 4 3 2 2 1

51 2 3 1 5 1 2 1

52 2 3 1 5 2 2 1

KETERANGAN

Umur 1= < 20 tahun PendidikanTerakhir 1= SD

2= 20-35 tahun 2= SMP

3= > 35 tahun 3= SMA

4= Diploma

Agama 1=

Islam 5= Sarjana

2= Katolik

3= Protestan Pekerjaan 1= PNS

4=

Hindu 2= Pegawaiswasta

5= Buddha 3= Petani

4= Buruh/Karyawan

Suku

1=

Batak 5= TidakBekerja

2= Jawa

3= Melayu Riwayat SC 1= 1 kali

4= Minang 2= 2 kali

5=

Aceh 3= 3 kali

6= Cina 4= Tidakpernah

(15)

KUESIONER PANTANGAN MAKANAN, MINUMAN, DAN AKTIVITAS NO.RESP P 1 P 2 P 3 P 4 P 5

P 6 P 7 P 8 P 9 P 10 P 11 P 12 P 13 P 14 P

15 JUMLAH KODING KODING 2

1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 6 1 1

2 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 1 3

3 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4 1 3

4 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 6 1 1

5 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 10 2 1

6 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 8 2 1

7 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 6 1 1

8 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3

9 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 3

10 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 1 2

11 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 4 1 1

12 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4 1 3

13 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 8 2 1

14 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 1

15 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 5 1 3

16 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 6 1 1

17 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 7 1 1

18 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 7 1 3

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 1 1

20 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6 1 1

21 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 5 1 3

22 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 4 1 1

(16)

24 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 5 1 1

25 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 1

26 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 7 1 3

27 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 6 1 3

28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

29 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 9 2 2

30 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 7 1 1

31 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 1

32 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6 1 2

33 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 6 1 1

34 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 7 1 1

35 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8 2 1

36 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2 3

37 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 1

38 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 7 1 3

39 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 7 1 3

40 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 7 1 1

41 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2 1 3

42 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 1 1

43 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 8 2 1

44 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 8 2 1

45 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 5 1 3

46 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 1 3

47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

48 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 7 1 1

(17)

50 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 8 2 3

51 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 4 1 3

52 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 9 2 3

KETERANGAN

Koding 2

1= IbuPrimigravidatidakmemilikiriwayat SC

Pernyataan 0 = Tidakmelakukanpantangan

2= Ibu Multigravida tidakmemilikiriwayat SC

1 =

Melakukanpantangan

3= Ibu Multigravida memilikiriwayat SC

Koding

1 = Tidakmelakukanpantangan (0-7)

2 = Melakukanpantangan (8-15)

(18)

HasilObservasiPemulihanKesehatanIbuNifas Post SC H-1

No.

Resp TFU

KeadaanLokea Keadaan

Luka SkalaNyeri Koding Jumlah Warna

1 2 1 1 1 3 2

2 2 1 1 1 3 2

3 2 1 1 1 3 2

4 2 1 1 1 3 2

5 2 1 1 1 3 2

6 2 1 1 1 3 2

7 2 1 1 1 3 2

8 2 1 1 1 3 2

9 2 1 1 1 3 2

10 2 1 1 1 3 2

11 2 1 1 1 2 2

12 2 1 1 1 3 2

13 2 1 1 1 3 3

14 2 1 1 1 3 2

15 1 1 1 1 2 2

16 3 1 1 1 3 2

17 2 1 1 1 3 2

18 2 1 1 1 3 2

19 2 1 1 1 2 3

20 2 1 1 1 3 2

21 1 1 1 1 2 2

22 3 1 1 1 3 2

(19)

24 2 1 1 1 3 2

25 1 1 1 1 2 2

26 1 1 1 1 3 2

27 2 1 1 1 3 2

28 2 1 1 1 3 2

29 2 1 1 1 3 2

30 2 1 1 1 2 2

31 2 1 1 1 3 2

32 2 1 1 1 3 2

33 1 1 1 1 3 2

34 2 1 1 1 3 2

35 1 1 1 1 2 2

36 2 1 1 1 3 2

37 2 1 1 1 3 2

38 2 1 1 1 2 2

39 2 1 1 1 3 3

40 2 1 1 1 2 2

41 2 1 1 1 3 2

42 3 1 1 1 3 2

43 2 1 1 1 3 2

44 2 1 1 1 2 2

45 2 1 1 1 2 2

46 2 1 1 1 2 2

47 2 1 1 1 3 2

48 2 1 1 1 3 2

(20)

50 2 1 1 1 3 2

51 2 1 1 1 3 2

52 2 1 1 1 3 2

Keterangan

TFU

H1 1= > 1 jaridibawahpusat Warna 1= merah

2= 1 jaridibawahpusat 2= merahtua

3= < 1 jaridibawahpusat

Keadaanluka 1= FaseInflamasi

TFU

H3 1= > 3 jaridibawahpusat

2=

FaseProliferasi

2= 3 jaridibawahpusat 3= FaseMaturasi

3= < 3 jaridibawahpusat

SkalaNyeri 1= Ringan (1-3)

Jumlah

1= <

240 2= Sedang (4-6)

2= 240-270 3= Berat (7-9)

3=>270

4= SangatBerat (10)

Koding 1=

Cepat

2= Normal

(21)

HasilObservasiPemulihanKesehatanIbuNifas Post SC H-3 No.

Resp TFU

KeadaanLokea Keadaan

Luka SkalaNyeri Koding Jumlah Warna

1 2 1 1 1 1 2

2 3 1 1 1 2 3

3 2 1 1 1 2 2

4 3 1 1 1 2 3

5 2 1 1 1 2 2

6 2 1 1 1 2 2

7 2 1 1 2 1 2

8 2 1 1 1 2 2

9 1 1 1 2 1 1

10 1 1 1 2 1 1

11 1 1 1 2 1 1

12 1 1 1 2 1 1

13 2 1 1 1 2 2

14 3 1 1 1 2 2

15 1 1 1 2 1 1

16 2 1 1 1 2 2

17 2 1 1 1 2 2

18 2 1 1 1 2 2

19 2 1 1 1 1 2

20 3 1 1 1 3 3

21 2 1 1 2 1 2

22 3 1 1 1 3 3

(22)

24 2 1 1 1 2 2

25 1 1 1 2 1 1

26 2 1 1 2 1 2

27 2 1 1 1 2 2

28 2 1 1 1 2 2

29 1 1 1 2 1 1

30 1 1 1 2 1 1

31 2 1 1 2 1 2

32 2 1 1 1 2 2

33 1 1 1 1 2 2

34 2 1 1 1 2 2

35 3 1 1 1 2 3

Keterangan

TFU

H1 1= > 1 jaridibawahpusat Warna 1= merah

2= 1 jaridibawahpusat 2= merahtua

3= < 1 jaridibawahpusat

Keadaanluka 1= FaseInflamasi

TFU H3 1= > 3 jaridibawahpusat 2= FaseProliferasi

2= 3 jaridibawahpusat 3= FaseMaturasi

3= < 3 jaridibawahpusat

SkalaNyeri 1= Ringan (1-3)

Jumlah

1= <

240 2= Sedang (4-6)

2= 240-270 3= Berat (7-9)

(23)

(10)

Koding 1=

Cepat

2= Normal

(24)

HasilObservasiPemulihanKesehatanIbuNifas Post SC H-4 No.

Resp TFU

KeadaanLokea Keadaan

Luka SkalaNyeri Koding Jumlah Warna

1 1 1 1 2 1 1

2 2 1 1 1 2 2

3 2 1 1 1 2 2

4 1 1 1 2 1 1

5 2 1 1 1 2 2

6 2 1 1 1 1 2

7 2 1 1 1 2 2

8 2 1 1 1 2 2

9 2 1 1 1 1 2

10 2 1 1 1 1 2

11 2 1 1 1 1 2

12 2 1 1 1 2 2

13 3 1 1 1 2 3

14 2 1 1 2 1 2

15 2 1 1 1 1 2

16 2 1 1 1 2 2

(25)

Keterangan TFU

H1 1= > 1 jaridibawahpusat Warna 1= merah

2= 1 jaridibawahpusat 2= merahtua

3= < 1 jaridibawahpusat

Keadaanluka 1= FaseInflamasi

TFU H3 1= > 3 jaridibawahpusat 2= FaseProliferasi

2= 3 jaridibawahpusat 3= FaseMaturasi

3= < 3 jaridibawahpusat

SkalaNyeri 1= Ringan (1-3)

Jumlah

1= <

240 2= Sedang (4-6)

2= 240-270 3= Berat (7-9)

3=>270

4= SangatBerat (10)

Koding 1=

Cepat

2= Normal

(26)

OutputPengolahan DataDemografi

Statistics

Umur Agama Suku

Pendidikan_Tera

khir Pekerjaan Riwayat_Obstetri Riwayat_SC

N Valid 52 52 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 20-35 tahun 52 100.0 100.0 100.0

Agama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Islam 36 69.2 69.2 69.2

Katolik 2 3.8 3.8 73.1

Protestan 14 26.9 26.9 100.0

Total 52 100.0 100.0

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Batak 24 46.2 46.2 46.2

Jawa 20 38.5 38.5 84.6

Melayu 1 1.9 1.9 86.5

Minang 2 3.8 3.8 90.4

(27)

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Batak 24 46.2 46.2 46.2

Jawa 20 38.5 38.5 84.6

Melayu 1 1.9 1.9 86.5

Minang 2 3.8 3.8 90.4

Aceh 5 9.6 9.6 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pendidikan_Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 5 9.6 9.6 9.6

SMP 4 7.7 7.7 17.3

SMA 27 51.9 51.9 69.2

Diploma 5 9.6 9.6 78.8

Sarjana 11 21.2 21.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PNS 3 5.8 5.8 5.8

PegawaiSwasta 14 26.9 26.9 32.7

Buruh/Karyawan 4 7.7 7.7 40.4

TidakBekerja 31 59.6 59.6 100.0

(28)

Riwayat_Obstetri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Primigravida 28 53.8 53.8 53.8

Multigravida 24 46.2 46.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

Riwayat_SC

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 kali 18 34.6 34.6 34.6

2 kali 2 3.8 3.8 38.5

TidakPernah 32 61.5 61.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Output Pengolahan Data KuesionerPantanganMakanandanMinuman

KODING P1 P2 P3 P4 P5 P6

N Valid 52 52 52 52 52 52 52

(29)

Frequency Table

KODING

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 42 80.8 80.8 80.8

Melakukanpantangan 10 19.2 19.2 100.0

Total 52 100.0 100.0

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 46 88.5 88.5 88.5

Melakukanpantangan 6 11.5 11.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 24 46.2 46.2 46.2

Melakukanpantangan 28 53.8 53.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 29 55.8 55.8 55.8

(30)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 33 63.5 63.5 63.5

Melakukanpantangan 19 36.5 36.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 7 13.5 13.5 13.5

Melakukanpantangan 45 86.5 86.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 50 96.2 96.2 96.2

melakukanpantangan 2 3.8 3.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

P7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 49 94.2 94.2 94.2

Melakukanpantangan 3 5.8 5.8 100.0

(31)

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 33 63.5 63.5 63.5

Melakukanpantangan 19 36.5 36.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 31 59.6 59.6 59.6

Melakukanpantangan 21 40.4 40.4 100.0

Total 52 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 48 92.3 92.3 92.3

Melakukanpantangan 4 7.7 7.7 100.0

Total 52 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 41 78.8 78.8 78.8

Melakukanpantangan 11 21.2 21.2 100.0

(32)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 32 61.5 61.5 61.5

Melakukanpantangan 20 38.5 38.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 37 71.2 71.2 71.2

Melakukanpantangan 15 28.8 28.8 100.0

Total 52 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 17 32.7 32.7 32.7

Melakukanpantangan 35 67.3 67.3 100.0

Total 52 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidakmelakukanpantangan 15 28.8 28.8 28.8

Melakukanpantangan 37 71.2 71.2 100.0

(33)

Riwayat_Obstetri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid IbuPrimitidakadariwayat SC 28 53.8 53.8 53.8

Ibu multi tidakadariwayat SC 4 7.7 7.7 61.5

Ibu multi adariwayat SC 20 38.5 38.5 100.0

Total 52 100.0 100.0

Output Pengolahan Data Observasi Hari I

Statistics

TFU Jumlah_Lokea Warna_Lokea Keadaan_Luka Skala_Nyeri

N Valid 52 52 52 52 52

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

TFU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 1 jaridibawahpusat 6 11.5 11.5 11.5

1 jaridibawahpusat 43 82.7 82.7 94.2

> 1 jaridibawahpusat 3 5.8 5.8 100.0

(34)

Jumlah_Lokea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 240 52 100.0 100.0 100.0

Warna_Lokea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Merah 52 100.0 100.0 100.0

Keadaan_Luka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid FaseInflamasi 52 100.0 100.0 100.0

Skala_Nyeri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sedang 14 26.9 26.9 26.9

Berat 38 73.1 73.1 100.0

(35)

Output Pengolahan Data Observasi Hari III

Statistics

Penyembuhan_Lu

ka_H3 TFU Jumlah_Lokea Warna_Lokea Keadaan_Luka Skala_Nyeri

N Valid 35 35 35 35 35 35

Missing 0 0 0 0 0 0

Frequency Table

Penyembuhan_Luka_H3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Cepat 8 22.9 22.9 22.9

Normal 22 62.9 62.9 85.7

Lambat 5 14.3 14.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

TFU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid > 3 Jaridibawahpusat 9 25.7 25.7 25.7

3 Jaridibawahpusat 20 57.1 57.1 82.9

< 3 Jaridibawahpusat 6 17.1 17.1 100.0

(36)

Jumlah_Lokea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 240 35 100.0 100.0 100.0

Warna_Lokea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Merah 35 100.0 100.0 100.0

Keadaan_Luka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid FaseInflamasi 23 65.7 65.7 65.7

FaseProliferasi 12 34.3 34.3 100.0

Total 35 100.0 100.0

Skala_Nyeri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ringan 15 42.9 42.9 42.9

Sedang 18 51.4 51.4 94.3

Berat 2 5.7 5.7 100.0

(37)

Output Pengolahan Data Observasi Hari IV

Statistics

Pemulihan_Keseh

atan_H4 TFU Jumlah_Lokea Warna_Lokea Keadaan_Luka S

N Valid 17 17 17 17 17

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Pemulihan_Kesehatan_H4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Cepat 2 11.8 11.8 11.8

Normal 14 82.4 82.4 94.1

Lambat 1 5.9 5.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

TFU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid > 3 Jaridibawahpusat 2 11.8 11.8 11.8

3 Jaridibawahpusat 14 82.4 82.4 94.1

< 3 Jaridibawahpusat 1 5.9 5.9 100.0

Total 17 100.0 100.0

Jumlah_Lokea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

(38)

Warna_Lokea

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Merah 17 100.0 100.0 100.0

Keadaan_Luka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid FaseInflamasi 14 82.4 82.4 82.4

FaseProliferasi 3 17.6 17.6 100.0

Total 17 100.0 100.0

Skala_Nyeri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ringan 8 47.1 47.1 47.1

Sedang 9 52.9 52.9 100.0

(39)

TAKSASI DANA PENELITIAN

No. Bahan Dana yang dibutuhkan

1. Proposal

Penelusuran literatur dari internet Rp.50.000,00

Fotokopi Literatur Rp. 50.000,00

Print proposal Rp. 50.000,00

Penggandaan dan penjilidan proposal Rp. 100.000,00

Lain-lain Rp. 100.000,00

Sub total Rp. 350.000,00 2. Pengumpulan Data

Penggandaan kuesioner Rp. 100.000,00

Aksesoris responden Rp. 200.000,00

Transportasi Rp. 200.000,00

Dana Penelitian Rp. 700.000,00

Lain-lain Rp. 100.000,00

Sub total Rp. 1.300.000,00 3. Analisa Data dan Penyusunan Skripsi

Print skripsi Rp. 50.000,00

Penggandaan dan penjilidan skripsi Rp. 100.000,00

Lain-lain Rp. 100.000,00

(40)

Daftar Riwayat Hidup

Nama : Elisa Putri

TempatTanggalLahir : Minas, 26 September 1992

JenisKelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Perintis Kemerdekaan Gg. Masjid P1 No 5

RiwayatPendidikan :

1. 1999-2005 : SD N 003 Minas

2. 2005-2008 : SMP N 3 Minas

3. 2008-2011 : SMA Swasta Dharmawangsa Medan

4. 2011-2014 : Diploma III Keperawatan USU

(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bararah, V.F. 2011. 5 Provinsi Penyumbang Angka Kematian Ibu dan Bayi

Terbanyak

Baumali, A. 2009.Pemenuhan Zat Gizi Ibu Nifas dan Budaya Se’I pada Masyarakat Suku Timor Dawan di Kecamatan Molo Selatan Kabupaten Timur Tengah Selatan. Tesis

Billington, Mary. 2009. Kegawatan dalam Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: EGC

Bobak, L. 2005. Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta: EGC

Burroughs & Leifer. 2001. Maternity Nursing. United States of America: W. B. Saunders Company

Carpenito, L.J. 2000.Buku Diagnosa Keperawatan. Editor Monica Ester. Jakarta: EGC.

Fauzi, D.A. (2007). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya.Jakarta : Puspaswara Hartiningtiyaswati, S. 2010. Hubungan Perilaku Pantang Makanan Dengan Lama

Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar

Hidayat, Alimul A.A. 2006. Keterampilan Dasar Praktik Klinik

Kebidanan.Jakarta: Salemba Medika

Ikhtiarinawati, F dan Dwi, NS. 2013. Perbedaan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Berdasarkan Jenis Persalinan Pada Ibu Nifas Fisiologis dan Post Sectio Casarea

Iskandar. 2010. Mitos Keliru Seputar Makanan

Di akses pada 20 Mei 2015

Isti Marfuah. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu dalam Mobilisasi Dini Pasca Sectio Caesarea di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi

Jannah, R. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Nifas dan Pantangan Makanan dengan Perawatan Luka Ruptur Perineum di Rumah Sakit Ibu dan Anak. Karya Tulis Ilmiah

Kasdu, D (2003). Operasi Caesar Masalah dan Solusinya, Jakarta : Puspaswara. Manuaba, I.B.G. 2008.Gawat Darurat Obstetri Ginekologi dan Obstetri

Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Jakarta: EGC

Maryunani, A. 2014.Perawatan Luka Seksio Caesarea (SC) dan Luka Kebidanan.Terkini. Bogor: In Media

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhikmah. 2009. Hubungan Perilaku Ibu Berpantang Makanan Selama Nifas

Dengan Status Gizi Ibu dan Bayinya di Kecamatan Banjarmasin Utara di Kota Banjarmasin

(56)

Oxorn, H & Forte, W.R. 2010.Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi Persalinan. Editor: Hakimi, M. Yogyakarta: Andi Offset

Padila. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik,

Edisi 4, Volume 2, Jakarta: EGC.

Prawiroharjo. 2009. Ilmu Kebidanan, Edisi 4 Cetakan II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Pritchard, MacDonald & Gant. 1991. Williams Obstetric, Seventeenth Edition. Diterjemahkan oleh: Hariadi, R. Surabaya: Airlangga University Press Reeder & Martin. 1997. Maternity Nursing: Familiy, Newborn and Woman’s

Health Care. Philadelphia: J.B. Lippincott

Rohani. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika Saptanimgrum, Hendromastuti, Prasetyo. 2008. Pengaruh Kebiasaan Melakukan

Pantangan Makanan, Minuman dan Aktivitas Terhadap Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas.

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Simkin, Penny. 2007. Paduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta: Arcan

Siregar, Siti. M. F. 2013. Karakteristik Ibu Bersalin dengan Sectio Caesarea di RSUD dr. Pirngadi Medan. Skripsi

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bndung: Tarsito.

Suprabowo, 2006.Praktik Budaya Dalam Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Suku Dayak Sanggau. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

(57)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan

antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu

dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Penelitian ini mengambarkan kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman

dan aktivitas pada ibu nifas post sectio caesarea selama pemulihan kesehatan. Secara skematis kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut:

Skema 1. Kerangka penelitian gambaran kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas selama pemulihan kesehatan ibu nifas post section caesarea

1. Defenisi Konseptual

Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan atau perilaku

berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai

tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. Masyarakat juga sering

membagikan kebiasaan kepada dua jenis kebiasaan berdasarkan akibat yang dapat Ibu post SC

melakukan pantangan makanan, minuman

dan aktivitas (terbiasa-tidak

terbiasa)

Pemulihan kesehatan ibu; penyembuhan luka dan involusi uteri

meliputi waktu penyembuhan dan

(58)

kebaikan/manfaat dan kebiasaan yang dapat merugikan seseorang.Kebiasaan yang

merugikan salah satunya adalah kebiasaan melakukan pantangan yang

salah.Pantangan yang salah tersebut seperti melakukan pantangan makanan,

minuman dan aktivitas selama pemulihan kesehatan ibu nifas.

2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional dalam penelitian ini menjelaskan mengenai variabel

kebiasaan melakukan pantangan yaitu pantangan makanan, minuman dan aktivitas

[image:58.595.108.524.359.751.2]

serta pemulihan kesehatan ibu yaitu masa nifas dan penyembuhan luka sectio. Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas Perilaku dan perbuatan yang dilakukan ibu untuk membatasi atau tidak melakukan yang menjadi kebutuhan seperti melakukan pantangan makanan,

minuman dan aktivitas berdasarkan jenisnya. Kuesioner sebanyak 15 pernyataan. Dengan skor Ya: 1 Tidak : 0

5 pernyataan mengenai pantangan makanan 5 pernyataan mengenai pantangan minuman 5 pernyataan mengenai pantangan aktivitas Ibu tidak terbiasa melakukan pantangan dengan skor 0-7

Ibu terbiasa melakukan pantangan dengan skor 8-15

(59)

Pemulihan kesehatan ibu nifas Kembalinya kondisi kesehatan ibu meliputi:

- Penyembuhan luka operasi

- Involusi uteri

(waktu, TFU, keadaan lokhea) Observasi - TFU - Jumlah Lokea - Warna Lokea - Keadaan Luka - Skala Nyeri Dengan Skor Nilai dibawah Normal = 0 Nilai normal= 1 Nilai diatas normal = 2

(60)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui gambaran kebiasaan melakukan pantangan makanan,

minuman, aktivitas dan pemulihan kesehatan ibu nifas post sectio caesarea di kota medan.

4.2 Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Sampling a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas post sectio caesarea yang di rawat inap di beberapa rumah sakit di kota Medan. Jumlah populasi di

RSUDdr. Pirngadi pada tahun 2011-2012 adalah 858 (Siti Siregar,

2013),jumlah populasi per bulan sekitar 36 pasien. Data yang di peroleh

dari ruang rawat inap bersalin di RS St. Elisabeth jumlah populasi per

bulan sekitar 25 pasien dan data dari ruang rawat inap bersalin di

RS.Sundari, jumlah populasi per bulan adalah sekitar50 pasien. Jumlah

populasi pada penelitian ini adalah 111.

b. Sampel dan Teknik sampling

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010).Untuk menentukan

jumlah sampel, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:

� = �

(61)

Keterangan:

N: Populasi

n: Sampel

e: Tingkat kesalahan penarikan sampel 10 % dan tingkat kepercayaan

90%.

Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yaitu:

� = �

1+��2

� = 111

1+111 (0.1)2

� = 111

2,11 = 52

Dari perhitungan di atas maka sampel yang di ambil dalam penelitian ini

adalah sebanyak 52 orang.

Sampel yang di ambil dari setiap rumah sakit adalah:

RSUD dr. Pirngadi Medan

� = 36

111x 52 = 17

RS. Sundari Medan

� = 50

111x 52 = 23

RS. St. Elisabeth Medan

� = 25

(62)

c. Teknik Sampling

Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan tehnik Purposive Sampling yaitu tehnik pengambilan sampling secara sengaja sesuai dengan persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel yang diperlukan.

Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah:

1) Ibu melahirkan sectio dengan indikasi atau tanpa indikasi (kemauan

pasien sendiri);

2) Ibu usia produktif (20-35 tahun);

3) Ibu yang tidak sedang sakit penyakit menular seksual;

4) Ibu yang sehat jiwa dan mental;

Kriteria eksklusi sampel dalam penelitian ini adalah:

1) Ibu yang tidak bersedia menjadi responden;

2) Ibu yang berada diluar ruang atau diluar tempat penelitian.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di beberapa rumah sakit di kota Medan yaitu RSUD dr.

Pirngadi, RS Santa Elisabeth, RS Sundari. Penelitian mengenai gambaran

kebiasaan melakukan pantangan makanan dan aktivitas dan pemulihan kesehatan

ibu nifas post sectio caesarea yang belum pernah dilakukan di rumah sakit ini. Penelitian ini dilakukan pada 28 Januari 2016 – 9 Februari 2016.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian dilakukan setelah peneliti mendapatkan persetujuan dari institusi

pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan ijin dari

(63)

Medan. Peneliti menjamin hak-hak responden penelitian sesuai dengan prinsip

etika penelitian yaitu beneficince (bebas bahaya dan eksploitasi serta manfaat dan kerugian bila terlibat dalam penelitian, self determination (menghargai martabat manusia) dan penjelasan maksud, tujuan dan prosedur penelitian kepada

responden dengan memberikan lembarInform Consent (informasi yang dapat digunakan responden untuk membuat keputusan apakah akan terlibat langsung

atau menolak penelitian) untuk ditandatangani. Kemudian peneliti menjamin

kerahasiaan identitas responden (anonymity) dengan tidak memberikan nama dan hanya menuliskan kode pada lembar kuesioner dan hasil penelitian yang disajikan,

justice (menjaga privasi) dan Confidentialitity (menjaga kerahasiaan informasi) semua informasi yang telah dikumpulkan dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian. Penelitian ini telah diuji ethical clearance dan mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Keperawatan.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data berupa

kuesioner dan lembar observasi. Instrumen yang digunakan ada tiga bagian yaitu

kuesioner data demografi, kuesioner kebiasaan melakukan pantangan meliputi

pantangan makanan, minuman dan aktivitas, dan lembar observasi untuk menilai

(64)

4.5.1Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi yang digunakan untuk mengkaji data demografi

ibu nifas meliputi nomor responden, usia, agama, suku, pendidikan terakhir,

pekerjaan, riwayat persalinan dan riwayat sectio sebelumnya.

4.5.2Kuesioner Kebiasaan Melakukan Pantangan

Kuesioner kebiasaan melakukan pantangan bertujuan untuk

mengidentifikasi jenis makanan dan minuman serta aktivitas apa yang dipantang

ibu nifas. Kuesioner ini berisi 15 pernyataan yang terdiri dari 5 pernyataan

pantangan makanan, 5 pernyataan pantangan minuman dan 5 pernyataan

pantangan aktivitas. Cara pengisian kuesioner dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia dari pernyataan yang ada berkaitan

dengan pantangan yang dilakukan ibu.Kuesioner ini menggunakan skala Guttman

dengan pilihan jawaban ya atau tidak.Pernyataan dengan jawaban “ya” mendapat

nilai 1 dan pernyataan dengan jawaban “tidak” mendapat nilai 0.

Menurut Sudjana (2005), untuk menghitung jumlah panjang kelas

digunakan rumus statistik:

P= Rentang

Banyak Kelas

Dimana P merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi

dikurangi nilai terendah). Nilai terbesar (maksimal) adalah 15 dan nilai terendah

(minimal) adalah 0, jadi rentang kelas adalah 15 dan banyak kelas adalah 2 yaitu

melakukan pantangan dan tidak melakukan pantangan.Maka dapat dikategorikan

(65)

- 0-7 tidak melakukan pantangan

- 8-15 melakukan pantangan

4.5.3 Lembar Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu

Lembar ini merupakan lembar yang digunakan peneliti untuk mengamati

pemulihan kesehatan ibu nifas yang meliputi involusi uteri, pengeluran lokea dan

penyembuhan luka operasi.Observasi ini melihat pemulihan kesehatan ibu cepat,

normal atau lambat.

4.6 Validitas dan Realibilitas 4.6.1 Validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur atau

instrumen itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).

Validitas isi merupakan validitas yang merujuk pada sejauh mana sebuah

instrumen penelitian memuat rumusan-rumusan sesuai dengan isi yang

dikehendaki memuat tujuan tertentu. Validitas isi dilakukan dengan meminta

bantuan pakar atau dosen yang menguasai topik terkait penelitian dan untuk

menguji setiap poin pernyataan dalam instrumen, serta menilai seberapa jauh

instrumen secara keseluruhan dapat mewakili faktor yang ingin diteliti.Kuesioner

dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikansi

yang telah ditentukan, namun apabila terdapat item pernyataan yang tidak valid,

(66)

dibidangnya yaitu dua dosen dari departemen maternitas dan satu dosen dari

departemen Komunitas.

4.6.2 Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).Reliabilitas

instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat dan

mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur dapat mengukur

secara konsisten sasaran yang akan diukur, dan memberikan hasil yang sama bila

digunakan beberapa kali pada kelompok sampel, sehingga didapatkan adanya

kesamaan suatu hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang berbeda

ataupun pada waktu yang berbeda (Setiadi, 2007). Uji reliabilitas ini dilakukan

pada ibu nifas post sectio caesarea di RS Martha Friska.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kuder Richardson-20 yang dilakukan terhadap 20 orang ibu post sectio dengan kriteria yang sama dengan sampel penelitian. Suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai

reliabilitasnya lebih besar dari 0,632 dengan tingkat kemaknaan 10% (Arikunto,

2007). Hasil reliabilitas instrumen dengan menggunakan KR-20. Peneliti

menggunakan uji KR-20 yaitu jika rhitung >rtabel. Untuk instrumen yang baru dinilai

reliabel jika memiliki reliabilitas lebih dari 0,404. Hasil uji reliabilitas kuesioner

pantangan makanan, minuman dan aktivitas menggunakan ujiKR-20adalah0,7

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner pantangan makanan,

(67)

4.7 Pengumpulan Data

Pada tahap awal, peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan

penelitian kepada Dekan Fakultas Keperawatan USU, kemudian permohonan izin

yang telah diperoleh peneliti kirim ke tempat penelitian yaitu RSUD dr. Pirngadi

Medan, RS St. Elisabeth Medan dan RSU Sundari Medan.

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti menerima surat izin

pelaksanaan penelitian dari tempat penelitian. Setelah mendapat izin, kabid

keperawatan rumah sakit mengarahkan peneliti ke ruangan tempat untuk

pengumpulan data.Peneliti memberikan kuesioner kepada responden di hari kedua

atau ketiga. Lembar observasi diisi peneliti pada hari pertama post sectiodan hari ketiga atau hari keempat pada saat pasien hendak pulang. Pada saat peneliti

berhadapan dengan responden, peneliti menjelaskan terlebih dahulu data diri

peneliti, tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan penelitian. Calon responden

yang bersedia berpartisipasi diminta untuk menandatangani informed concent dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner yang disediakan, yaitu kuesioner data

demografi dan kuesioner pantangan makanan, minuman, aktivitas. Kuesioner

penelitian diberikan kepada pasien post sectio caesarea pada hari kedua atau hari ketiga setelah melahirkan. Peneliti mendampingi responden selama pengisian

kuesioner, sehingga responden dapat bertanya kepada peneliti apabila ada yang

kurang dipahami.Beberapa responden meminta peneliti untuk membantu dalam

mengisi kuesioner, hal ini disebabkan kondisi pasien yang kurang baik untuk

(68)

diisi oleh peneliti dengan meminta bantuan kepada perawat ruangan pada saat

dokter dan perawat melakukan observasi pada pasien di ruangan.Setelah sampel

terkumpul sesuai dengan sampel yang dibutuhkan peneliti maka dilanjutkan untuk

analisa data.

4.8 Analisa Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data

ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus

tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan, maka ada beberapa

tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam pengelohan data yaitu: editing

(memeriksa) dimana hasil wawancara, angket, atau pengamatan dari lapangan

harus dilakukan penyuntingan terlebih dahulu. Setelah semua data diedit atau

disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean (coding), yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. coding atau pemberian kode sangat berguna dalam memasukkan data (data entry) yaitu jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk kode

dimasukkan kedalam program atau software komputer. Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk

melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode dan

ketidaklengkapan. Kemudian dilakukan koreksi yang disebut pembersihan data

(69)

Analisa data dalam penelitian ini yaitu analisa univariat.Data demografi,

pantangan makanan, minuman dan aktivitas dan pemulihan kesehatan ibu nifas

(70)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tiga rumah sakit di Kota Medan, yaitu

RSUD.dr. Pirngadi Medan, RS. St. Elisabeth Medan dan RS. Sundari Medan

dengan respondennya adalah ibu nifas post sectio caesarea. Pengumpulan data penelitian dilakukan sejak 28 Januari 2016 – 8 Februari 2016 dengan jumlah

responden 52 orang. Berikut ini akan dijelaskan karakteristik dari responden yang

diteliti dan penjelasan statistik deskriptif dari kebiasaan melakukan pantangan

makanan, minuman, aktivitas dan pemulihan kesehatan ibu post setio caesarea.

5.1.1 Karakteristik Responden

Pada tabel 5.1 di bawah ini terdapat karakteristik responden antara lain

umur, agama, suku, pendidikan terakhir, pekerjaan, riwayat obstetric (gravida dan

partus) dan riwayat sectio sebelumnya. Ibu nifas post sectio caesareasebanyak 52 orang (100%)berusia 20-35 tahun,ibuyang melahirkan sesar tersebut sebagian

besar beragama Islam sebanyak 36orang (69,2%), suku Batak sebanyak 24 orang

(46,2%), sebagian besar ibuberpendidikan terakhirSMA sebanyak 27 orang

(51,9%), sebagian besar ibu tidak bekerja sebanyak 31 orang (59,6%), riwayat

obstetri ibu dengan jumlah primigravida sebanyak 28 orang (53,8%)dan jumlah

multigravida sebanyak 24 orang (46,2%),ibu yang tidak pernah mengalami

(71)
[image:71.595.114.518.154.653.2]

Tabel 5.1 Karakteristik Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan (n=52)

Karakteristik Responden Frekuensi f Persentase (%) Umur a. 20-35 Agama a. Islam b. Katolik c. Protestan Suku a. Batak b. Jawa c. Melayu d. Minang e. Aceh Pendidikan Terakhir a. SD b. SMP c. SMA d. Diploma e. Sarjana Pekerjaan a. PNS

b. Pegawai Swasta c. Buruh/karyawan d. Tidak bekerja Riwayat Obstetri

a. Primipara b. Multipara Riwayat SC

a. 1 kali b. 2 kali

c. Tidak Pernah

(72)

5.1.2 Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman dan AktivitasIbu Post Sectio Caesarea

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.2 terlihat bahwa banyak ibu post

sectio di kota Medan tidak terbiasa melakukan pantangan sebanyak 42 orang

[image:72.595.106.515.245.386.2]

(80,8%).

Tabel 5.2 Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitasibu nifas post sectio caesarea di Kota Medan (n=52)

Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas

Frekuensi f

Persentase (%)

Tidak terbiasa melakukan pantangan Terbiasa melakukan pantangan 42 10 80, 8 19,2

Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas dapat

dilihat dari adanya ibu-ibu membatasi diri untuk menghindari jenis-jenis makanan

minuman, dan aktivitas.Tabel5.3 dibawah ini menjelaskan distribusi frekuensi dan

persentase gambaran pantangan yang dilakukan ibu tersebut.Penelitian ini

menggunakan kuesioner dengan 15 pernyataan. Ibu tidak melakukan pantangan

makan telur sebanyak 46 orang (88,5%).Ibu menghindari makan ikan laut

sebanyak 28 orang (53,8%). Ibu makan daging ayam sebanyak 29 orang (55,8%).

Ibu tidak melakukan pantangan makan nasi atau mengurangi porsi nasi setelah

melahirkan sebesar 33 orang (63,5%). Ibu melakukan pantangan terhadap

makanan yang banyak kandungan lemaknya sebanyak 45 orang (86,5%). Ibu tidak

mengurangi minum sebanyak 50 orang (96,2%). Ibu tidak menghindari makan

(73)

untuk minum jus sebesar 33 orang (63,5%). Ibu tidak melakukan pantangan

minum susu sebanyak 31 orang (59,6%). Ibu tidak menghindari minum teh manis

sebanyak 48 orang (92,3%). Ibu tidak takut untuk miring kiri dan miring kanan di

tempat tidur sebanyak 41 orang (78,8%). Ibu tidak mau turun dari tempat tidur

sebelum luka jahitan kering sebanyak 32 orang (61,5%). Ibu memilih jalan ke

kamar mandi dari pada memakai kateter sebanyak 37 orang (71,2%). Ibu belum

duduk24 jam setelah operasisebanyak 35 orang (67,3%). Ibu tidak mau

melakukan pergerakan-pergerakan yang menimbulkan rasa sakit sebanyak 37

[image:73.595.112.513.365.753.2]

orang (71,2%).

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Identifkasi Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan. (n=52)

No Kebiasaan Melakukan Pantangan Melakukan f %

Tidak melakukan f %

1

2

Tidak makan telur selama luka sesar belum sembuh

Selama masa nifas menghindari makan ikan laut. 6 28 11,5 53,8 46 24 88,5 46,2

3 Setelah operasi menghindari makan

daging ayam, khawatir luka operasi saesar lama sembuh.

23 44,2 29 55,8

4 Tidak mau terlalu banyak makan nasi karena khawatir membuat gemuk setelah melahirkan.

19 36,5 33 63,5

5 Selama masa nifas tidak makan makanan yang banyak kandungan lemaknya seperti daging olahan, jajanan gorengan, makanan cepat saji.

(74)

7

dan takut berpengaruh kepada kesembuhan luka jahitan.

Tidak makan sayur dan kuah sayur karena dapat membuat luka operasi lama sembuh.

3 5,8 49 94,2

8

9

10

11

Setelah melahirkan tidak mau minum jus karena akan mempengaruhi kualitas/ gizi dari pada ASI.

Tidak mau minum susu selama luka operasi belum sembuh.

Setelah melahirkan menghindari minum teh manis.

Takut miring kiri dan miring kanan di tempat tidur karena berpengaruh pada luka jahitan yang belum kering

19 21 4 11 36,5 40,4 7,7 21,2 33 31 48 41 63,5 59,6 92,3 78,8

12 Tidak mau turun dari tempat tidur

sebelum luka jahitan pada perut kering.

20 38,5 32 61,5

13 Memilih tetap memakai kateter dari pada harus jalan ke kamar mandi.

15 28,8 37 71,2

14 24 jam setelah operasi belumduduk, karena akan membuat tidak nyaman akibat jahitan luka pada perut.

35 67,3 17 32,7

15 Tidak mau melakukan pergerakan yang menimbulkan rasa sakit pada luka jahitan operasi.

37 71,2 15 28,8

Kebiasaan melakukan pantangan apabila dilihat dari dari riwayat obstetric

ibu dapat dilihat pada tabel 5.4. Ibu primipara sebanyak 23 orang (42,2%), ibu

(75)

(30,8%) menunjukkan bahwa ibu tidak terbiasa melakukan pantangan makanan

minuman dan aktivitas.

Tabel 5.4 Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas menurut riwayat obstetri ibu (n=52)

Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman dan aktivitas

Tidak terbiasa

melakukan pantangan f %

Terbiasa melakukan pantangan

f %

Ibu primipara 23 44,2 5 9,6

Ibu multigravida tidak memiliki riwayat SC

3 5,8 1 1,9

Ibu multigravida memiliki riwayat SC

16 30,8 4 7,7

5.1.3 Pemulihan Kesehatan Ibu

Pemulihan kesehatan ibu di observasipada hari ketiga dan hari keempat

pada saat penggantian perban luka jahitan dan hari dimana ibu dianjurkan untuk

pulang.Pemulihan kesehatan ibu yang diobservasi pada hari ketiga sebanyak 35

orang ibu dan yang diobservasi pada hari keempat sebanyak 17 orang ibu. Hasil

observasi pemulihan kesehatan ibu pada hari ketiga menunjukkan sebanyak 8

orang ibu (22,9%) mengalami pemulihan cepat, 22 orang ibu (62,9%) sesuai

[image:75.595.110.518.210.366.2]
(76)

Tabel 5.5 Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea Hari III(n= 35) Pemulihan Kesehatan Ibu Frekuensi f Persentase (%) Pemulihan Cepat Pemulihan Normal Pemulihan Lambat 8 22 5 22,9 62,9 14,2

Hasil observasi pemulihan kesehatan ibu pada hari keempat sebanyak 17

orang ibu menunjukkan sebanyak 2 orang ibu (11,8%) mengalami pemulihan

cepat, 14 orang ibu (82.3%) sesuai dengan pemulihan normal dan 1 orang ibu

(5,9%) mengalami pemulihan lambat.

Tabel 5.6 Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio CaesareaH4 (n= 17) Pemulihan Kesehatan Ibu Frekuensi f Persentase (%) Pemulihan Cepat Pemulihan Normal Pemulihan Lambat 2 14 1 11,8 82,3 5,9

Pemulihan kesehatan pada 52 orang ibu apabila mengabaikan hari ketiga

dan keempat didapat bahwa sebanyak 10 orang ibu (19,2%) mengalami pemulihan

cepat, 36 orang ibu (69,2%) sesuai dengan pemulihan normal dan sebanyak 6

[image:76.595.107.514.140.265.2] [image:76.595.110.516.418.554.2]
(77)

Tabel 5.7 Pemulihan Kesehatan Ibu Nifas Post Sectio Caesarea (n=52) Pemulihan Kesehatan Ibu Frekuensi f Persentase (%) Pemulihan Cepat Pemulihan Normal Pemulihan Lambat 10 36 6 19,2 69,2 11,6

Distribusifrekuensi dan persentase dari hasil observasi pemulihan

kesehatan ibu nifas post sectio hari pertama dapat dilihat pada table 5.8. Tinggi

fundus uteri ibu dengan frekuensi 43 orang (82,7%) berada satu jari dibawah

pusat, jumlah pengeluaran lokea semua ibu yaitu 52 orang (100%) adalah <240

cc.Warna lokea semua ibu yaitu 52 orang (100%) adalah berwarna merah, nyeri

yang dirasakan ibu dengan frekuensi 38 orang (73,1%) berada pada skala nyeri

[image:77.595.109.514.129.264.2]

berat.

Tabel 5.8Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea Hari I (n=52)

Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea H I

Frekunsi Persentase f %

Tinggi Fundus Uteri

- > 1 jari dibawah pusat - 1 jari dibawah pusat - < 1 jari dibawah pusat Jumlah Lokea

[image:77.595.110.497.497.710.2]
(78)

Distribusifrekuensi dan persentase dari hasil observasi pemulihan

kesehatan ibu nifas post sectiocaesarea pada hari ke tiga dan keempat dapat dilihat pada table 5.9. Tinggi fundus uteri ibu pada hari ketiga dengan frekuensi

20 orang (57,1%) dan hari keempat sebanyak 14 orang ibu (82,3%) berada tiga

jari dibawah pusat. Jumlah pengeluaran lokea pada hari ketiga dan keempat semua

ibu yaitu 52 orang (100%) adalah <240 cc. Warna lokea pada hari hari ketiga dan

keempat semua ibu yaitu 52 orang (100%) adalah berwarna merah. Keadaan luka

pada hari ketiga dengan frekuensi 23 orang (65,7%) berada pada fase

inflamasidan 12 orang ibu (34,3%) pada fase proliferasi. Keadaan luka pada hari

keempat dengan frekuensi 14 orang (82,4%) berada pada fase inflamasi dan 3

orang ibu (17,6%) pada fase proliferasi. Nyeri yang dirasakan ibu pada hari ketiga

dengan frekuensi 18 orang (51,4%) berada pada skala nyeri sedang dan sebanyak

15 orang ibu (42,9%) berada pada skala nyeri ringan. Skala nyeri pada hari

keempat sebanyak 9 orang ibu (52,9%) yaitu dalam skala nyeri sedang dan 8

(79)
[image:79.595.115.506.132.408.2]

Tabel 5.9Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea hari III

Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea Hari III

Frekuensi Persentase f %

Tinggi Fundus Uteri

- > 3 jari dibawah pusat - 3 jari dibawah pusat - < 3 jari dibawah pusat Jumlah Lokea

- < 240 cc Warna Lokea

- Merah

Keadaan Luka - Fase Inflamasi - Fase Proliferasi Skala Nyeri - Ringan - Sedang - Berat 9 20 6 35 35 23 12 15 18 25,7 57,1 17,1 100 100 65,7 34,3 42,9 51,4 5,7

Tabel 5.10Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Observasi Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea hari IV

Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea

Frekuensi Persentase f %

Tinggi Fundus Uteri

- > 3 jari dibawah pusat - 3 jari dibawah pusat - < 3 jari dibawah pusat Jumlah Lokea

- < 240 cc Warna Lokea

- Merah Keadaan Luka

[image:79.595.110.503.449.699.2]
(80)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman dan Aktivitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 42 orang ibu (80,8%) tidak terbiasa

melakukan pantagan dan 10 orang ibu (19,2%)terbiasa melakukan

pantangan.Dataini menunjukkan bahwa masih ada ibu post sectio caesarea yang

terbiasa melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitas. Jenis pantangan

yang masih sering dilakukan ibu adalah menghindari makan ikan laut sebanyak 28

orang (53,8%), tidak makan makanan yang banyak kandungan lemaknya

sebanyak 45 orang (86,5%), belum boleh duduk 24 jam setelah operasi sebanyak

35 orang (67,3%) dan tidak melakukan pergerakan yang menimbulkan rasa sakit

pada luka jahitan sebanyak 37 orang (71,2%).

Ibu nifas khususnya ibu post sectio caesarea sangat penting mendapatkan makanan yang seimbang, khususnya makanan yang mengandung lebih zat protein

seperti daging, ayam, ikan, telur dan sumber makanan yang mengandung banyak

vitamin seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, ibu juga disarankan banyak

minum minimal 2 liter atau 8 gelas per hari. Dimana air (mineral) berfungsi

sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan (Nakita (2006) dalam

Widiyasari (2007)).

Mobilisasi sangat penting dilakukan oleh ibu nifas post sectio.Tujuan

mobilisasi dini post Sectio Caesaria, yaitu membantu proses penyembuhan ibu yang telah melahirkan, untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka

(81)

tubuh, mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan, peristaltik

maupun berkemih (Carpenito, 2000).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Hartiningtiyaswati (2010) di wilayah kerja Puskesmas Srengat Blitar, didapatkan

bahwa perilaku melakukan pantangan pada ibu nifas masih tinggi (79%).

Penelitian Nurhikmah (2009) pada masyarakat Banjarmasin Utara dengan

kesimpulan bahwa 85,7% ibu nifas melakukan pantangan makanan. Penelitian ini

juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saptaningrum,

Hendromastuti dan Prasetyo (2008) yang menyatakan kebiasaan melakukan

pantang makanan masih cukup tinggi yang berarti bahwa masih banyak ibu nifas

yang melakukan pantangan terhadap makanan bergizi. Kebiasaan melakukan

pantangan minuman yang mempunyai arti bahwa kebanyakan ibu nifas juga

masih membatasi jumlah air yang diminum sehari.Melakukan pantangan aktivitas

yang mempunyai arti bahwa ibu nifas masih takut untuk melakukan mobilisasi

dini.

Dari penelitian ini di dapat ibu yang melahirkan primipara tidak memiliki

riwayat sectio sebelumnya sebanyak 23 orang (42,2%), ibu yang melahirkan

multipara tidak memiliki riwayat sectio caesarea sebelumnya sebanyak 3 orang

(5,8%) dan pada ibu multipara yang memiliki riwayat secticaesarea sebelumnya

sebanyak 16 orang (30,8%) tidak terbiasa melakukan pantangan makanan,

minuman dan aktivitas. Pada primipara yang tidak memiliki pengalaman sendiri

(82)

berperilaku. Sedangkan pada multipara yang telah memiliki pengalaman pada

kehamilan, persalinan serta nifas sebelumnya akan cenderung mengulang perilaku

sebelumnya apabila dipandang perilakunya yang dulu berdampak positif dan

sebaliknya (Nurhikmah, 2009).

Ibu nifas post sectio mengatakan bahwa dokter dan perawat sering

memberikan informasi bahwa tidak ada makanan, minuman dan aktivitas yang

dipantangkan. Namun bagi sebagian ibu mengatakan masih takut untuk banyak

bergerak, makan-makanan ikan laut dan makanan yang banyak kandungan

lemaknya. Hal ini menunjukkan masih adanya pantangan yang dilakukan ibu nifas

post sectio.

5.2.2 Pemulihan Kesehatan Ibu Post Sectio Caesarea

Hasil penelitian pemulihan kesehatan ibu post sectio menunjukkan bahwa

pemulihan kesehatan ibu sesuai dengan pemulihan normal dilihat dari laju fundus

uteri ibu pada hari pertama sebanyak 43 orang ibu (82,7%), pada hari ketiga

sebanyak 20 orang (57,1%) dan hari keempat sebanyak 14 orang (82,3%) berada 3

jari dibawah pusat. Jumlah pengeluaran lokea pada hari pertama, ketiga dan

keempatsemua ibu yaitu 52 orang (100%) berada <240ccserta warna lokea pada

ibu pada hari pertama, hari ketiga dan hari keempat sebanyak 52 orang (100%)

berwarna merah.Pemulihan kesehatan ibu post sectio ini juga dipengaruhi oleh

nutrisisi dan mobilisasi yang baik dari ibu. Proses zat gizi dalam penyembuhan

luka, protein berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan

(83)

mengangkat zat-zat gizi dan sumber energi. Karbohidrat berfungsi sebagai

penyedia energi bagi tubuh.Vitamin A berfungsi sebagai kekebalan pertumbuhan

dan vitamin C berfungsi sebagai sistem kolagen, mencegah infeksi.Dan air

(mineral) berfungsi sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan. Zat-zat

makanan tersebut dapat mempercepat pembentukan jaringan baru dalam proses

penyembuhan luka (Potter, 2005).

Ibu yang mengalami penyembuhan luka sectio caesarea pada hari pertama semua ibu yaitu 52 orang (100%) berada pada fase inflamasi, pada hari ketiga

sebanyak 23 orang (65,7%) berada pada fase inflamasi dan 12 orang ibu (34,3%)

pada fase proliferasi. Keadaan luka pada hari keempat dengan frekuensi 14 orang

(82,4%) berada pada fase inflamasi dan 3 orang ibu (17,6%) pada fase proliferasi

didukung oleh mobilisasi dini yang dilakukan dengan efektif. Skala nyeri pada

hari pertama sebanyak 38 orang ibu (73,1%) dalam skala nyeri berat dan 14 orang

ibu (26,9%) berada pada skala nyeri sedang. Skala nyeri yang dirasakan ibu pada

hari ketiga dan keempat berkurang dengan cepat dilihat dari 23 orang ibu (44,2%)

dalam skala nyeri ringan, 27 orang ibu (51,9%) dalam skala nyeri sedang dan

hanya 2 orang ibu (3,8%) dalam skala nyeri berat. Penyembuhan luka sectio caesareafase inflamasi dikatakan cepat apabila tidak terdapat salah satu atau lebih tanda-tanda klinis fase inflamasi.

Perawatan luka yang baik oleh perawat kepada ibu, personal hygiene ibu,

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 5.1  Karakteristik Ibu Nifas Post Sectio Caesarea di Kota Medan (n=52)
Tabel 5.2  Kebiasaan melakukan pantangan makanan, minuman dan aktivitasibu nifas post sectio caesarea di Kota Medan (n=52)
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Identifkasi Kebiasaan Melakukan Pantangan Makanan, Minuman, Aktivitas Ibu
+6

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam pengisian SPT harus dilakukan secara teliti karena dalam sebuah perusahaan terdapat ratusan bahkan ribuan transaksi yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai. Dalam

Daerah Kota Padang yang bertanggung jawab kepada Walikota dalam rangka penyeleggaraan pemerintahan yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis membahas tentang rekonsiliasi aktiva tetap antara bagian akuntansi dan bagian administrasi karena perusahaan memiliki dua data

Bedasarkan dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pegawai swasta SMP Negeri 1 Rambah dengan SMP Muhammadiyah Rambah

Praktik Karawitan Daerah Setempat 730.. Praktik Karawitan Daerah

Model dasar dan yang sering digunakan dalam model satu dimensi untuk trace seismik yaitu mengacu pada model konvolusi yang menyatakan bahwa tiap trace merupakan hasil konvolusi

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Dari latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: Jenis-jenis tumbuhan epifit berkhasiat obat apa sajakah yang terdapat di sepanjang