• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KELOMPOK MODUL PENULISAN BAHAN AJAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS KELOMPOK MODUL PENULISAN BAHAN AJAR"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK

MODUL PENULISAN BAHAN AJAR

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Annisa Nur Azalia (K6419013) Maharani Tasya N. (K6419040) Ryanda Saputra (K6419064) Shafyna Hanun R. (K6419068)

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2022

(2)

BAB I PANCASILA

1. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

❖ Peta Konsep

❖ Tujuan pembelajaran

1) Menelaah arti ideologi menurut para ahli 2) Menelaah arti ideologi terbuka

3) Menganalisis nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka

❖ Kata Kunci

Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Para siswa sekalian, pada sub bab pertama dari Bab 1 ini kita akan mempelajari materi terkait Pancasila sebagai Ideologi Terbuka. Apakah yang disebut dengan itu? Mungkin kalian pernah mempelajari materi ini pada bab atau kelas sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bersama mengenai nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari materi ini adalah agar siswa mampu menelaah arti ideologi menurut para ahli, menelaah arti ideologi terbuka dan menganalisis nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka.

❖ Kecakapan Kewarganegaraan Aktivitas 1

Secara berkelompok, carilah sumber mengenai pengertian idologi terbuka,tulislah hasil pencarian kalian di tabel bawah :

Pancasila

Pancasila sebagai ideologi terbuka

Ideologi menurut para ahli

Ideologi terbuka

Kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan

model pembelajaran

inkuiri Nilai yang

terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka

(3)

No Sumber Pengertian Ideologi Terbuka 1.

2.

3.

4.

Aktivitas 2

Secara individu isilah tujuan-tujuan dari Ideologi Pancasila:

No. Tujuan dari Ideologi Pancasila

1.

2.

3.

4.

❖ Wawasan Kewarganegaraan

A. Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

1) Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan- gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.

2) Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.

3) Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.

4) Karl Marx, ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.

(4)

5) Thomas H., ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.

B. Pengertian Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka berarti gagasan atau pandangan yang bersifat dinamis, fleksibel dan tidak kaku sehingga terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Jenis ideologi ini lahir karena adanya nilai-nilai dalam masyarakat yang bisa memenuhi cita-cita mereka tapi tetap relevan dengan perkembangan atau tuntutan zaman.

C. Nilai yang Terkandung dalam Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat. Tujuannya adalah mewujudkan cita- cita untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan. Nilai- nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.

1) Nilai Dasar

Nilai Dasar Pancasila yaitu asas-asas yang diterima sebagai dalil yang bersifat mutlak. Nilai dasar diterima sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar. Cita- cita dan tujuan negara tercantum dalam pembukaan Undang-undang Dasar atau UUD 1945. Nilai dasar yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 dijadikan tertib hukum tertinggi, sumber hukum positif, dan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Mengubah pembukaan UUD 1945 yang memuat nilai dasar ideologi Pancasila sama halnya dengan membubarkan negara. Nilai dasar dalam pembukaan dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945 yang mengatur tentang lembaga negara, hubungan antarlembaga, serta tugas dan wewenang penyelenggara negara.

2) Nilai Instrumental

Nilai instrumental merupakan nilai pelaksanaan umum dari nilai dasar. Umumnya berbentuk norma sosial dan norma hukum yang diwujudkan dalam peraturan dan mekanisme lembaga-lembaga negara. Nilai instrumental dapat berubah dalam pengembangan dan pengamalannya sebagai arahan untuk kehidupan nyata.

Perubahan tersebut tidak boleh menyimpang dari nilai dasarnya. Sifat dinamis dan inovatif nilai instrumental memungkinkan Pancasila dapat senantiasa beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasarnya.

(5)

3) Nilai Praksis

Nilai praksis Pancasila merupakan nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kenyataan. Nilai-nilai praksis Pancasila adalah nilai etika atau nilai moral. Nilai praksis diwujudkan dengan interaksi antara nilai instrumental dengan situasi konkret pada tempat dan situasi tertentu. Penjabaran nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dilakukan perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan aspirasi masyarakat.

❖ Sikap Kewaraganegaraan

Berilah tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan sikap Anda!

No Pernyataan SS S TS STS

1 Ideologi terbuka berarti gagasan atau pandangan yang bersifat dinamis

2 Pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran, dan akselerasi dari masyarakat.

3 Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung nilai-nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis

4 Nilai dasar diterima sebagai sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi

5 ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia

6 ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya 7 Nilai praksis diwujudkan dengan interaksi antara nilai

instrumental dengan situasi konkret pada tempat dan situasi tertentu

8 Nilai dasar ini merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang bersifat universal sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik dan benar

(6)

9 Jenis ideologi ini lahir karena adanya nilai-nilai dalam masyarakat yang bisa memenuhi cita-cita mereka tapi tetap relevan dengan perkembangan atau tuntutan zaman

10 Sifat dinamis dan inovatif nilai instrumental memungkinkan Pancasila dapat senantiasa beradaptasi dan mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasarnya

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

❖ Uji Capaian Pembelajaran Soal uraian

1) Jelaskan apa arti ideologi terbuka 2) Jelaskan arti ideologi pancasila

3) Sebutkan nilai yang ada pada pancasila sebagai idologi terbuka 4) Sebutkan 2 pengertian ideologi menurut para ahli

❖ Refleksi Diri

Pertanyaan Refleksi Jawab

Apa sajakah proses belajar yang saya dapat pada pertemuan hari ini?

Apakah saya sudah memahami penjelasan guru terkait materi hari ini?

Apakah penjelasan guru sudah jelas dan mudah dipahami?

Materi apakah yang diajarkan guru pada hari ini?

(7)

Apakah saya dapat menjawab semua soal dengan benar?

2. Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Global

❖ Peta Konsep

❖ Tujuan Pembelajaran

1. Menganalisis kandungan setiap nilai sila - sila Pancasila 2. Menelaah definisi kehidupan global

3. Menguraikan penerapan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global

❖ Kata Kunci

Nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global

Para siswa sekalian, pada sub bab bagian kedua dari Bab 1 ini kita akan mempelajari materi terkait penerapan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global. Apakah kalian tahu, sikap seperti apa itu kehidupan global? Bagaimanakah cara menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global? Mungkin kalian pernah mempelajari materi terkait makna dari Pancasila pada kelas sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bersama mengenai penerapan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global.

Di zaman sekarang ini kehidupan global sudah tidak dapat kita hindari lagi. Sebagai warga negraa Indonesia yang baik kita harus pandai memilah mana perbuatan yang baik atau mana perbuatan yang buruk sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa kita, maka dari

Pancasila

Sila Pertama

Sila Kedua

Sila Ketiga

Sila Keempat

Sila Kelima

Kandungan nilai - nilai setiap sila Pancasila

Penerapan Nilai Pancasila dalam kehidupan global

(8)

itu kita semua harus taat dan menerapkan nilai – nilai yang terkandung dalam setiap silanya.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah agar siswa mampu menganalisis kandungan setiap nilai sila - sila Pancasila, menelaah definisi kehidupan global menurut para ahli, dan menguraikan penerapan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan global.

❖ Kecakapan Kewarganegaraan Aktivitas 1.

Secara berkelompok, carilah berita terkait masuknya kehidupan global pada tiap – tiap lapisan kehidupan masyarakat. Lalu identifikasi kaitannya dengan dampak positif dan negative munculnya kehidupan global.

No Dampak Positif Dampak Negatif

1.

2.

3.

4.

Aktivitas 2.

Kehidupan global bisa saja membawa pengaruh buruk dalam kehidupan bermasyarakat serta akan lunturnya nilai – nilai Pancasila yang seharusnya diamalkan. Secara individu buatlah solusi – solusi yang mampu menangani pengaruh buruk tersebut.

No. Solusi dari Pengaruh Buruk Kehidupan Global 1.

2.

3.

(9)

4.

❖ Wawasan Kewarganegaraan

A. Kandungan Nilai Setiap Sila Pancasila 1) Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa terkandung nilai bahwa Negara yang didirikan adalah sebagai pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Oleh karena itu segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara bahkan moral Negara, moral penyelenggara Negara, politik Negara, pemerintahan Negara, hukum dan peraturan perundang- undangan Negara, kebebasan dan hak asasi warga Negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

2) Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Sila kedua Pancasila mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada norma-norma dan kebudayaan baik terhadap diri sendiri, sesama manusia, maupun terhadap lingkungannya.

3) Persatuan Indonesia

Sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Untuk itu manusia memiliki perbedaan individu, suku, ras, kelompok, golongan, maupun agama. Konsekuensinya di dalam Negara adalah beraneka ragam tetapi mengikatkan diri dalam suatu kesatuan dalam semboyan

“Bhineka Tunggal Ika”.

4) Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dan Permusyawaratan / Perwakilan

Rakyat merupakan subjek pendukung pokok Negara. Negara merupakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat sehingga rakyat merupakan asal mula kekuasaan Negara. Dalam sila keempat terkandung nilai demokrasi yang harus dilaksanakan dalam kehidupan negara.

5) Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Konsekuensi nilai keadilan yang harus terwujud adalah: 1) keadilan distributif (hubungan keadilan antara Negara terhadap warga negaranya), (2) keadilan legal (keadilan antara warga Negara terhadap negara), dan (3) keadilan komutatif (hubungan keadilan antara warga negara satu dengan lainnya).

B. Pengertian Kehidupan Global

Kehidupan global berarti menyangkut hal-hal yang sifatnya seluruh dunia tanpa batas.

kehidupan global (global living) artinya kehidupan yang sifatnya umum, menyeluruh,

(10)

meliputi seluruh alam raya atau seluruh bumi seisinya. Menurut para pakar komunikasi, kehidupan global muncul setelah berkembang sistem teknologi informatika (Information of Technology) yang dikenal dengan singkatan IT. Oleh karenanya, mereka mengartikan istilah global identik dengan globalisasi, karena munculnya kehidupan global tidak terlepas dari proses globalisasi.

C. Penerapan Pancasila di Kehidupan Global

Menurut Selo Soemardjan, globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama. Dengan kata lain, kultur-kultur yang berbeda antar bangsa seolah melebur menjadi satu. Globalisasi kemudian menyentuh aspek-aspek penting kehidupan manusia dan menciptakan tantangan baru dalam upaya untuk memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Menurut Suparlan (2012), dampak negatif adanya globalisasi di antaranya adalah kemungkinan terjadinya pergeseran dan pertentangan nilai yang dapat menyebabkan perubahan gaya hidup. Pancasila merupakan dasar ideologi negara yang mengandung nilai-nilai budaya sejak zaman nenek moyang dulu.

Pancasila disusun dari lima sendi utama yang diusulkan oleh para pendiri bangsa dengan memikirkan kepentingan negara. Ideologi memainkan peran penting dalam integrasi suatu negara, terutama pada negara-negara berkembang (Ubaidillah, 2000), sehingga tidak merupakan hasil pemikiran dari satu golongan saja, namun nilai-nilai kebudayaan seluruh masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila berisi nilai-nilai bangsa Indonesia yang juga harus diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi.

Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai- nilai asli bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek budaya kita, yaitu gotong royong (Tinggi et al., 2011). Globalisasi membawa Indonesia pada masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.

Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak boleh diubah-ubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi kuno. Pancasila sendiri memiliki sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri”

di sini tidak berarti bahwa Pancasila harus mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan wawasan secara konkret, sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan masalah-masalah teraktual. Maka dari itu, interpretasi ideologi harus dilaksanakan secara rasional dan kritis dengan

(11)

menghadapkan berbagai masalah dan berbagai pandangan hidup yang silih berganti, sehingga terungkap makna operasionalnya.

Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru.

Rakyat Indonesia perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman, tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Pancasila dapat digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan bagi adanya perubahan. Pancasila justru memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru untuk tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.

❖ Sikap Kewarganegaraan

Berilah tanda (V) pada pernyataan yang sesuai dengan sikap Anda!

No. Pernyataan SS S TS STS

1. Pancasila merupakan dasar negara yang menjadi dasar dari segala tindakan atau perilaku warga negara Indonesia yang baik

2. Nilai – nilai dalam setiap sila Pancasila mengandung makna tersendiri dan saling berhubungan

3. Munculnya kehidupan global yang membawa pengaruh baik dapat diterapkan sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam sila Pancasila

4. Munculnya kehidupan global yang membawa pengaruh buruk dapat membuat nilai – nilai Pancasila luntur

5. Sebagai warga negara yang baik harus mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi dengan dasar sesuai dengan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila

6. Pancasila pandangan hidup bangsa yang harus selalu diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat

7. Kehidupan global yang membawa perubahan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara harus dilaksanakan sesuai nilai - nilai Pancasila

(12)

8. Kehidupan global yang membawa perubahan dapat dimanfaatkan untuk memperluas penyebaran tentang pentingnya nilai - nilai Pancasila

9. Sebagai warga negara yang baik kita harus mengamalkan nilai - nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman

10. Kehidupan global hanya membawa pengaruh buruk saja bagi kehidupan di masyarakat

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

❖ Uji Capaian Pembelajaran Soal Uraian

1. Jelaskan pengertian dari kehidupan global!

2. Sebutkan 5 dampak positif dari munculnya kehidupan global!

3. Sebutkan 5 dampak negatif dari munculnya kehidupan global!

4. Jelaskan cara mengatasi pengaruh buruk kehidupan global!

5. Jelaskan kaitan antara penerapan nilai – nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila dalam kehidupan global!

❖ Refleksi Diri

Pertanyaan Refleksi Jawab

Apa sajakah proses belajar yang saya dapat pada pertemuan hari ini?

Apakah saya sudah memahami penjelasan guru terkait materi hari ini?

Apakah penjelasan guru sudah jelas dan mudah dipahami?

(13)

Materi apakah yang diajarkan guru pada hari ini?

Apakah saya dapat menjawab semua soal dengan benar?

3. Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

❖ Peta konsep

❖ Tujuan pembelajaran

1) Menelaah arti nilai Pancasila menurut para ahli

2) Menganalisis penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

❖ Kata Kunci

Nilai-nilai Pancasila

Para siswa sekalian, pada sub bab bagian terakhir dari Bab 1 ini kita akan mempelajari materi terkait Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. Apakah kalian tahu, sikap seperti apa yang harus kita lakukan dalam upaya Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari? Dimana sajakah kita dapat menerapkan sikap tersebut?

Mungkin kalian pernah mempelajari materi ini pada kelas sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bersama mengenai Penerapan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari di lingkungan masyarakat, dan sekolah.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah agar siswa mampu: Menelaah arti nilai pancasiala menurut para ahli dan menganalisis penerapan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari di sekolah maupun di masyarakat

Pancasila

Penerapan nilai Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari

Nilai Pancasila menurut para ahli

Lingkungan sekolah

Lingkungan masyarakat

Kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan

model pembelajaran

kontekstual

(14)

❖ Kecakapan Kewarganegaraan Aktivitas 1

Bacalah secara berkelompok terkait dengan nilai nilai pancasila. kemudian mencari nilai nilai pancasila menurut para ahli. Tulislah hasil nilai nilai pancasila menurut para ahli dalam tabel di bawah ini

No Arti Nilai Pancasila Sumber

Aktivitas 2

Dalam kehidupan sehari hari juga bisa memberikan pengaruh buruk dalam kehidupan bermasyarakat serta akan lunturnya nilai – nilai Pancasila yang seharusnya diamalkan.

Secara individu buatlah contoh-contoh yang bisa membuat pengaruh buruk tersebut

No. Contoh dari Pengaruh Buruk

1.

2.

3.

4.

❖ Wawasan Kewarganegaraan

A. Pengertian Nilai Pancasila Menurut Para Ahli 1) Menurut Ir. Soekarno

(15)

Arti pancasila menurut Ir. Soekarno adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun- menurun berabad-abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.

2) Menurut Muhammad Yamin

Menurut Muhammad Yamin, Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti sendi, atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian, Pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.

3) Menurut Ruslan Abdul Ghani

Menurut Ruslan Abdul Ghani, Pancasila diartikan sebagai sebuah filsafat negara yang tercipta untuk menjadi ideologi kolektif demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia.

4) Menurut Notonegoro

Arti Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan, serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

5) Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid

Prof. Dr. Nurcholish Majdid mengartikan Pancasila sebagai modal untuk mewujudkan demokrasi Indonesia, Pancasila memberi dasar dan prasyarat asasi bagi demokrasi dan tatanan politik Indonesia, Pancasila menyumbang beberapa hal penting.

B. Penerapan Nilai Pancasila di Lingkungan Sekolah Sikap yang sesuai dengan sila ke-1 Pancasila di sekolah:

1) Melakukan kewajiban agama masing-masing di sekolah.

2) Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita.

3) Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah.

4) Saling rukun sesama teman tanpa membedakan agamanya.

5) Saling menolong sesama teman dan guru tanpa membedakan agamanya.

6) Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman beragama lain.

Sikap yang sesuai dengan sila ke-2 Pancasila di sekolah:

1) Menjaga kerukunan dengan sesama teman dan warga sekolah.

2) Menghargai semua teman sebagai individu yang memiliki hak asasi manusia.

3) Menghormati bapak ibu guru yang mengajar di sekolah.

4) Menghormati karyawan dan semua warga sekolah.

5) Saling menolong saat ada warga sekolah yang mengalami kesusahan.

6) Memperhatikan teman yang sedang sakit.

(16)

Sikap yang sesuai dengan sila ke-3 Pancasila di sekolah:

1) Tidak membeda-bedakan teman dari manapun asalnya.

2) Menghargai setiap budaya dan ciri khas dari masing-masing daerah di Indonesia.

3) Tidak bersikap rasisme.

4) Bangga terhadap keberagaman yang ada di Indonesia.

5) Bersatu padu dan bekerja sama dengan teman-teman di sekolah.

6) Tidak menimbulkan perselisihan antar warga sekolah.

Sikap yang sesuai dengan sila ke-4 Pancasila di sekolah:

1) Menghargai pendapat teman yang lain saat mengikuti pelajaran di kelas.

2) Mengikuti diskusi di kelas dengan aktif.

3) Belajar berani menyampaikan pendapat di kelas.

4) Tidak memaksakan kehendak pribadi saat mengikuti diskusi di kelas.

5) Menghormati keputusan bersama untuk kepentingan kelas.

6) Melakukan keputusan bersama dengan tanggung jawab.

Sikap yang sesuai dengan sila ke-5 Pancasila di sekolah:

1) Menciptakan suasana kekeluargaan di kelas.

2) Mengikuti dengan aktif kegiatan kerja bakti di sekolah.

3) Bekerja sama untuk menciptakan suasana kelas yang nyaman dan kondusif.

4) Bersikap adil dengan semua teman di sekolah.

5) Menghormati hak masing-masing teman di kelas.

6) Melakukan kewajiban di sekolah dengan tanggung jawab.

C. Penerapan Nilai Pancasila di Lingkungan Masyarakat Pengamalan Pancasila di Lingkungan Masyarakat

Sila ke-1

1) Menghormati orang lain yang berbeda agama dengan kita.

2) Menjaga ketenangan lingkungan ketika orang lain melakukan ibadah.

3) Menghindari perilaku yang bersifat mencela agama orang lain.

4) Bersedia membantu sesama warga masyarakat meskipun berbeda keyakinan.

5) Menghindari sikap sentimen agama di lingkungan masyarakat.

Sila ke-2

1) Menghormati hak-hak dan kewajiban antar-sesama anggota masyarakat.

2) Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban setiap manusia.

3) Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama.

4) Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong.

5) Tidak memaksakan kehendak pada orang lain.

(17)

Sila ke-3

1) Rela berkorban demi kepentingan sosial di masyarakat.

2) Mengikuti kegiatan masyarakat bersama warga lainnya.

3) Saling tolong-menolong antar-anggota masyarakat.

4) Bersama-sama menjaga nama baik lingkungan masyarakat.

5) Tidak melakukan perbuatan yang merugikan masyarakat.

Sila ke-4

1) Menyelesaikan masalah di masyarakat dengan musyawarah.

2) Menghormati pendapat orang lain dalam bermusyawarah.

3) Musyawarah untuk mencapai mufakat harus diliputi semangat kekeluargaan.

4) Menerima dengan lapang dada jika pendapat kita tidak disetujui.

5) Bertanggung jawab melaksanakan keputusan hasil musyawarah.

Sila ke-5

1) Bersikap adil terhadap seluruh anggota masyarakat

2) Menghormati hak-hak orang lain di lingkungan masyarakat.

3) Memberikan pertolongan kepada orang lain tanpa membeda-bedakan.

4) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

5) Menghindari sikap yang bisa menyakiti orang lain.

❖ Sikap Kewaraganegaraan

Berilah tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan sikap Anda!

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman beragama lain.

2 Membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama

3 Menghargai pendapat teman yang lain saat mengikuti pelajaran di kelas

4 Tidak bangga terhadap keberagaman yang ada di Indonesia 5 Pancasila adalah dasar falsafah dan ideologi negara yang

diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu

6 Menerima dengan lapang dada jika pendapat kita tidak disetujui

(18)

7 Memaksakan kehendak pribadi saat mengikuti diskusi di kelas

8 Membeda-bedakan teman dari manapun asalnya

9 Saling menolong sesama teman dan guru tanpa membedakan agamanya

10 Berani menyampaikan pendapat di kelas

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

❖ Uji Capaian Pembelajaran Soal Uraian

1) Jelaskan pengertian nilai-nilai Pancasila!

2) Sebutkan 2 pengertian nilai Pancasila menurut para ahli!

3) Sebutkan nilai Pancasila pada sila ke 2 di sekolah!

4) Sebutkan nilai Pancasila pada sila ke 5 di sekolah!

5) Sebutkan nilai Pancasila pada sila ke 3 di masyarakat!

❖ Refleksi Diri

Pertanyaan Refleksi Jawab

Apa sajakah proses belajar yang saya dapat pada pertemuan hari ini?

Apakah saya sudah memahami penjelasan guru terkait materi hari ini?

Apakah penjelasan guru sudah jelas dan mudah dipahami?

(19)

Materi apakah yang diajarkan guru pada hari ini?

Apakah saya dapat menjawab semua soal dengan benar?

(20)

BAB 2 UUD 1945

1. Produk Perundang-undangan

❖ Peta Konsep

❖ Tujuan Pembelajaran

1) Menelaah definisi peraturan perundang-undangan menurut para ahli 2) Menguraikan jenis produk perundang-undangan di Indonesia

❖ Kata Kunci

Peraturan perundang-undangan

Para siswa sekalian, pada sub bab pertama dari Bab 2 ini kita akan mempelajari materi terkait Produk Perundang-undangan di Indonesia. Apakah yang disebut dengan produk atau peraturan perundang-undangan itu? Mungkin kalian pernah mempelajari materi ini pada bab atau kelas sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bersama mengenai produk perundang-undangan yang terdapat pada hierarki Peraturan Perundang- undangan yang berlaku di Indonesia.

Sebagai warga negara, hendaknya kita harus mengerti makna dari peraturan perundang-undangan sebagai bentuk peraturan Negara baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Peraturan perundang-undangan memiliki berbagai macam jenis yang secara keseluruhan telah diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Apa sajakah bentuk peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia itu?

Tujuan pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari materi ini adalah agar siswa mampu menelaah definisi peraturan perundang-undangan menurut para ahli dan menguraikan jenis produk perundang-undangan di Indonesia.

Produk Perundang -undangan

Jenis produk perundang- undangan di

Indonesia

Kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri UUD

1945

Definisi peraturan perundang- undangan menurut

para ahli

(21)

❖ Kecakapan Kewarganegaraan Aktivitas 1.

Bacalah secara berkelompok terkait dengan jenis peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kemudian identifikasi fungsi dari masing-masing peraturan perundang-undangan tersebut. Tulislah hasil identifikasi kalian dalam tabel di bawah ini.

No Peraturan Perundang-undangan Fungsi

Aktivitas 2.

Secara berkelompok, carilah berita atau kasus terbaru mengenai pelanggaran peraturan perundang-undangan (pilih salah satu dari beberapa jenis peraturan perundang- undangan).

Kemudian analisislah jenis pelanggaran yang dilakukan, pasal yang dilanggar, dan hukuman apa yang diperoleh atas pelanggaran tersebut. Tulislah hasil analisis kalian dalam tabel di bawah ini.

Jenis Pelanggaran Aturan atau Pasal yang Dilanggar

Hukuman atau Sanksi yang Dikenakan

(22)

❖ Wawasan Kewarganegaraan

A. Definisi Peraturan Perundang-undangan Menurut Para Ahli

Peraturan perundang-undangan di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Pengertian peraturan perundang-undangan menurut para ahli sendiri sangatlah beragam. Seperti pendapat Bagir Manan, bahwa peraturan perundang-undangan adalah keputusan tertulis negara atau pemerintah yang berisi petunjuk atau pola tingkah laku yang bersifat mengikat secara umum. Pengertian lain mengenai peraturan perundang-undangan menurut Attamimi adalah peraturan Negara, di tingkat Pusat dan di tingkat Daerah yang dibentuk berdasarkan kewenangan perundang-undangan, baik bersifat atribusi maupun bersifat delegasi. Menurut Maria Farida Indrati, istilah perundang-undangan (legislation, wetgeving, atau gesetzgebung) mempunyai dua pengertian yang berbeda, yaitu:

1) Perundang-undangan merupakan proses pembentukan atau proses membentuk peraturan-peraturan negara, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah;

2) Perundang-undangan adalah segala peraturan negara, yang merupakan hasil pembentukan peraturan-peraturan, baik di tingkat Pusat maupun di Tingkat Daerah.

B. Jenis Produk Perundang-undangan di Indonesia

Jenis-jenis peraturan perundang-undangan yang terdapat pada hierarki Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia disebutkan dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang- undangan (selanjutnya disebut UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan).

Jenis-jenis peraturan perundang-undangan yaitu terdiri atas:

1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat;

3) Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;

4) Peraturan Pemerintah;

5) Peraturan Presiden;

6) Peraturan Daerah Provinsi; dan 7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Selanjutnya, Pasal 8 ayat (1) UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan terdapat jenis peraturan perundang-undangan selain yang dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yaitu mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang

(23)

setingkat. Tidak hanya itu, pada Pasal 8 ayat (2) UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan menyebutkan bahwa terdapat Peraturan Perundang-undangan tersebut yang diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dibentuk berdasarkan kewenangan.

❖ Sikap Kewarganegaraan

Berilah tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan sikap Anda!

No Pernyataan SS S TS STS

1 Peraturan perundang-undangan berisi petunjuk atau pola tingkah laku yang bersifat bebas dan tidak mengikat 2 Sumber hukum tertinggi Negara adalah Undang-undang.

3 MPR yang merupakan salah satu lembaga tinggi negara memiliki kewenangan untuk menetapkan Ketetapan MPR 4 Menyelenggarakan pengaturan secara umum dalam rangka

penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan (atribusi) adalah bagian dari fungsi Peraturan Presiden

5 Peraturan Perundang-undangan dibentuk berdasarkan kewenangan perundang-undangan, baik bersifat atribusi maupun bersifat delegasi

6 Kedudukan perda kabupaten/kota dalam sistem perundang- undangan di Indonesia berada paling rendah dalam tata urutan perundang-undangan nasional, sehingga dalam pembentukan norma hukumnya harus didasarkan pada norma hukum peraturan perundang-undangan diatasnya 7 Pengaturan lebih lanjut ketentuan dalam undang-undang

yang tegas-tegas menyebutnya; menyelenggarakan pengaturan lebih lanjut, ketentuan lain dalam undang undang yang mengatur meskipun tidak tegas-tegas menyebutnya merupakan fungsi dari undang-undang 8 Berdasarkan Pasal 10 ayat (1) UU 12/2011, materi muatan

yang harus diatur melalui UU salah satunya adalah pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945

(24)

9 Salah satu proses pembentukan undang-undang yaitu RUU dapat berasal dari MPR, presiden, atau DPD

10 Dalam proses pembentukan UU, RUU ditindaklanjuti dengan dua tingkat pembicaraan

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

❖ Uji Capaian Pembelajaran Soal Uraian

1) Jelaskan pengertian dari peraturan perundang-undangan!

2) Sebutkan 5 fungsi peraturan perundang-undangan di Indonesia!

3) Peraturan perundang-undangan adalah peraturan Negara di tingkat Pusat dan Daerah yang dibentuk berdasarkan kewenangan perundang-undangan, baik bersifat atribusi maupun bersifat delegasi. Jelaskan makna sifat atribusi dan delegasi peraturan perundang-undangan yang Anda ketahui!

4) Sebutkan 5 jenis peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia!

5) Jelaskan perbedaan peraturan pemerintah dan peraturan presiden!

❖ Refleksi Diri

Pertanyaan Refleksi Jawab

Apa sajakah proses belajar yang saya dapat pada pertemuan hari ini?

Apakah saya sudah memahami penjelasan guru terkait materi hari ini?

Apakah penjelasan guru sudah jelas dan mudah dipahami?

Materi apakah yang diajarkan guru pada hari ini?

Apakah saya dapat menjawab semua soal dengan benar?

(25)

2. Ketidaksesuaian Antar Produk Perundang-undangan

 Peta Konsep

 Tujuan Pembelajaran

1. Menelaah ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan

2. Menyebutkan contoh ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan

 Kata Kunci

Ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan

Para siswa, pada sub bab kedua di Bab 2 ini kalian akan mempelajari materi terkait dengan Ketidaksesuaian antar Produk Perundang-undangan. Apakah yang dimaksud dengan Ketidaksesuaian antar Produk Perundang-undangan? Mungkin kalian sudah pernah mendengar terkait materi tersebut. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bersama terkait dengan Ketidaksesuaian antar Produk Perundang-undangan, dimana dalam sub bab ini kita juga akan mempelajari terkait dengan kebijakan hukum yang tumpang tindih, kesesuaian hukum dengan penerapannya, serta menyebutkan contoh terkait dengan ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan yang ada di Indonesia.

Sebagai warga negara yang baik, hendaknya kita harus paham betul apa sebenarnya yang dimaksud dengan ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan. Apakah maksud dari kebijakan hukum yang tumpang tindih itu? Bagaimana kesesuaian hukum dengan penerapannya? Serta, mampukah kalian menyebutkan contoh ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan tersebut?

Tujuan pembelajaran yang diharapkan setelah mempelajari materi ini adalah agar siswa mampu untuk menelaah ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan serta

(26)

menyebutkan berbagai contoh terkait dengan ketidaksesuaian antar produk perundang- undangan.

 Kecakapan Kewarganegaraan Aktivitas 1

Bacalah secara berkelompok terkait dengan ketidaksesuaian antar produk perundang- undangan dari berbagai sumber, baik buku, internet maupun video YouTube. Kemudian, kemukakan pendapat kalian terkait dengan apa itu ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan. Tulislah hasil identifikasi kalian pada tabel di bawah ini!

Sumber Pendapat Kelompok

Aktivitas 2

Secara berkelompok, carilah contoh terkait dengan ketidaksesuaian antar produk perundang-undangan (kebijakan hukum yang tumpang tindih). Kemudian, tuliskan analisis menurut kelompok kalian pada tabel dibawah ini !

Sumber Kebijakan Hukum Analisis Kelompok

 Wawasan Kewarganegaraan

A. Kebijakan Hukum yang Tumpang Tindih

Kebijakan hukum yang tumpang tindih memiliki arti, bahwa setiap kebijakan yang dibuat dan diterapkan oleh pemerintah pusat memiliki kesamaan terhadap kebijakan yang dibuat dan ditetapkan pada tingkat pemerintahan daerah. Sehingga, dalam penerapannya akan menimbulkan kebijakan yang bersifat overlapping atau kebijakan ganda yang mengakibatkan kesalahan persepsi pada masyarakat.

(27)

B. Kesesuaian Hukum dengan Penerapannya

Indonesia adalah negara hukum. Hal ini tercermin dalam Pasal 1 ayat (3) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang secara tegas menyatakan bahwa “Negara Indonesia adalah negara hukum”. Sebagai Negara hukum maka seluruh aspek dalam bidang kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan termasuk pemerintahan harus senantiasa berdasarkan atas hukum. Secara historis, konsep negara hukum muncul dalam berbagai model, antara lain negara hukum menurut agama Islam, negara hukum menurut konsep Eropa Kontinental yang dinamakan rechtsstaat, negara hukum menurut konsep Anglo Saxon (rule of law), konsep socialist legality, dan konsep negara hukum Pancasila.

Menurut Aristoteles, negara haruslah berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi tercapainya kebahagiaan hidup untuk warga negaranya, dan sebagai dasar dari pada keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi warga negara yang baik. Dalam negara yang memerintah bukanlah manusia sebenarnya, melainkan pikiran yang adil, sedangkan penguasa sebenarnya hanya pemegang hukum dan keseimbangan saja.

Menurut Gustav Radbruch, hukum harus mengandung 3 (tiga) nilai identitas, yaitu sebagai berikut:

1) Asas kepastian hukum (rechtmatigheid), Asas ini meninjau dari sudut yuridis;

2) Asas keadilan hukum (gerectigheit), Asas ini meninjau dari sudut filosofis, dimana keadilan adalah kesamaan hak untuk semua orang di depan pengadilan;

3) Asas kemanfaatan hukum (zwech matigheid atau doelmatigheid atau utility).

Dengan demikian, dalam penerapan hukum di Indonesia harus sesuai dengan asas yang berlaku, agar hukum yang ada di Indonesia menjadi sesuai dengan keadaan masyarakat itu sendiri.

C. Contoh Kasus Ketidaksesuaian Antar Produk Perundang-undangan

Adanya tumpang tindih peraturan terkait Undang-Undang Sumber Daya Alam dengan UUD, yaitu UU No. 5/1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) dengan UU No. 41/1999 tentang Kehutanan (UUK) dan UU No. 11/1967 tentang Ketentuan Pokok Pertambangan (UUP) (sudah direvisi dengan UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Minerba). Selanjutnya, yaitu aspek kewenangan lembaga, atau pengaturan atas tanah yang bertentangan dengan UUPA. Hal ini dapat dilihat dari berbagai contoh di bawah ini, seperti misalnya dalam UU Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal yang disahkan dan diundangkan pada tanggal 26 April 2007.

(28)

 Sikap Kewarganegaraan

Berilah tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan sikap Anda!

No Pernyataan SS S TS STS

1. Segala sesuatu yang bersifat mengatur, harus berpedoman atau diperoleh dari Undang-Undang Dasar 1945

2. UUD 1945 bersifat tertulis dan memiliki rumusan yang jelas. Dalam hal ini, UUD 1945 merupakan hukum positif yang mengikat, baik bagi pemerintah sebagai penyelenggara negara maupun bagi setiap warga negara.

3. UUD 1945 bersifat singkat dan supel. Di dalamnya memuat aturan pokok yang dapat dikembangkan sesuai perubahan zaman.

4. UUD 1945 berisi norma-norma, aturan-aturan, dan ketentuan- ketentuan yang dilaksanakan secara konstitusional.

5. Dalam tertib hukum Indonesia, UUD 1945 merupakan peraturan hukum positif yang tertinggi. Konstitusi negara Republik Indonesia ini sekaligus berfungsi sebagai alat kontrol terhadap norma hukum positif yang lebih dalam hierarki tertib hukum Indonesia.

6. Produk perundang-undangan hendaknya dibuat sesuai dengan kondisi serta kebutuhan warga negara

7. Kebijakan hukum yang diterapkan di Indonesia harus sesuai dengan apa yang telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945

8. Evaluasi produk hukum dilakukan secara berkala, agar terhindar dari kebijakan hukum yang tumpang tindih dan memberi kemudahan dalam memberikan solusi atas suatu permasalahan tertentu

9. Melakukan pengaturan secara umum dalam rangka menyempurnakan produk perundang-undangan agar sesuai dengan kondisi masyarakat dan terhindar dari kebijakan hukum yang tumpang tindih.

10. Perlu adanya upaya untuk penguatan pembentukan peraturan perundang-undangan, evaluasi peraturan perundang-undangan dan pembuatan database peraturan perundang-undangan yang terintegrasi

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

(29)

STS = Sangat Tidak Setuju

 Uji Capaian Pembelajaran

1) Apa yang kalian ketahui tentang ketidaksesuaian antar produk perundang- undangan?

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebijakan hukum yang tumpang tindih!

3) Apa yang dimaksud dengan kesesuaian hukum dengan penerapannya?

4) Sebutkan 3 contoh kebijakan hukum yang tumpang tindih!

 Refleksi Diri

Pertanyaan Refleksi Jawab

Apa sajakah proses belajar yang saya dapat pada pertemuan hari ini?

Apakah saya sudah memahami penjelasan guru terkait materi hari ini?

Apakah penjelasan guru sudah jelas dan mudah dipahami?

3. Sikap dan Perilaku dalam Menjaga Keutuhan NKRI

❖ Peta Konsep

❖ Tujuan Pembelajaran

1) Menganalisis perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan keluarga 2) Menganalisis perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan masyarakat 3) Menganalisis perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah

UUD 1945

Sikap dan perilaku

dalam menjaga keutuhan NKRI

Lingkungan keluarga

Lingkungan masyarakat

Lingkungan sekolah

Kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan

model pembelajaran

kontekstual

(30)

❖ Kata Kunci Keutuhan NKRI

Para siswa sekalian, pada sub bab bagian terakhir dari Bab 2 ini kita akan mempelajari materi terkait Sikap dan Perilaku dalam Menjaga Keutuhan NKRI. Apakah kalian tahu, sikap seperti apa yang harus kita lakukan dalam upaya menjaga keutuhan bangsa ini? Dimana sajakah kita dapat menerapkan sikap tersebut? Mungkin kalian pernah mempelajari materi ini pada kelas sebelumnya. Pada bagian ini, kita akan mempelajari bersama mengenai sikap dan perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.

Sebagai warga negara yang baik, kita harus memiliki rasa tanggung jawab untuk turut menjaga persatuan, kesatuan, dan keutuhan dari bangsa Indonesia tercinta ini. Tiap-tiap warga negara harus saling bahu membahu dalam menjaga NKRI agar sampai kapanpun negara ini tidak akan pernah hancur. Meskipun masih berstatus sebagai pelajar, namun kita tetap memiliki kewajiban dan tanggung jawab yang sama dalam menjaga keutuhan NKRI melalui sikap dan perilaku yang dapat dicerminkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah agar siswa mampu: menganalisis perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan keluarga, menganalisis perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan masyarakat, dan menganalisis perilaku menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah.

❖ Kecakapan Kewarganegaraan Aktivitas 1.

Lakukanlah observasi secara berkelompok untuk mengamati sikap para siswa di sekolah.

Identifikasi apa sajakah sikap yang telah diterapkan siswa tersebut yang termasuk bagian dari upaya menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah. Hasil identifikasi dapat ditulis pada Lembar Kerja di bawah ini.

Lembar Kerja

(31)

Aktivitas 2.

Bacalah berita di bawah ini.

Vox Point: Peristiwa Sigi Mengganggu Keutuhan NKRI

Menjelang akhir tahun, ancaman disintegrasi bangsa kembali muncul di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Ancaman itu terjadi atas munculnya peristiwa pembunuhan mengerikan terhadap satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Peristiwa itu, terjadi pada Jumat 27 November 2020 sekitar pukul 10.00 Wita, yang menewaskan empat anggota keluarga.

Korban ditemukan tewas mengenaskan di sekitar rumah mereka yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).

Namun, laporan terbaru dari pihak kepolisian, pelaku diduga jaringan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Seperti yang disampaikan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono, saat dikonfirmasi beberapa media online di Jakarta, Sabtu 28 November 2020. Peristiwa ini membuat kita semua prihatin. Sebab, kejadian ini dibarengi pembakaran sebuah rumah yang biasa dipakai untuk kegiatan ibadah di sekitar lokasi kejadian. Kemudian enam rumah jemaat juga dibakar. Satu hal yang perlu dilihat, bahwa peristiwa ini terjadi di tengah menguatnya isu SARA di ruang publik menjelang Pilkada serentak 9 Desember 2020 mendatang, dan menjelang pergantian tahun. Seperti isu yang dikemas dengan terminologi kafir-religius, agamais-sekularis atau pribumi-non pribumi.

Padahal, di sisi lain, pemerintah tak pernah bosan mengkampanyekan keunikan dan kekayaan bangsa Indonesia. Dengan mengutamakan konten-konten menarik sesuai nilai- nilai kebangsaan, agar NKRI tetap utuh. Kita tentu saja mengharapkan NKRI tetap damai, bersatu. Apalagi pemerintah sedang mengerjakan tugas berat yakni musibah pandemi covid-19. Peristiwa Sigi, tentu saja menyakiti hati seluruh rakyat Indonesia.

Kecaman pun muncul dari berbagai elemen anak bangsa. Bahkan ada yang marah, kesal dan mengutuk pelaku. Berbagai elemen bangsa seperti organisasi keagamaan telah memberikan pernyataan sikap mengutuk keras atas terjadinya peristiwa ini. Berbagai ormas lintas agama, tokoh agama, hingga politisi telah mendesak pemerintah dan pihak berwajib untuk segera merespon atas terjadinya peristiwa ini. Seperti Organisasi Katolik

(32)

Vox Point Indonesia, pada Sabtu 28 November 2020, telah mendesak polri untuk segera mencari dan menangkap pelaku. Perbuatan pelaku dinilai sebagai perbuatan keji yang tak bisa ditolerir. Karena tak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, tidak berdasarkan nilai-nilai agama dan budaya. Padahal kita sama saudara dari rahim NKRI. Sesama manusia dan warga negara yang mempunyai hak yang sama untuk hidup.

Mengganggu

Peristiwa ini tentu saja mengganggu keutuhan NKRI. Rakyat yang sedang gelisah karena kehilangan pekerjaan, usaha dan menurunya penghasilan akibat pandemi Covid-19, malah dibuat tambah takut dan cemas. Peristiwa ini adalah ancaman serius yang perlu diwaspadai oleh seluruh rakyat Indonesia. Karena, bisa dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mengacaukan stabilitas keamanan nasional. Peristiwa ini juga menandakan bahwa NKRI sedang tidak aman. Ancaman perpecahan sangat mungkin terjadi apabila kita tidak siaga. Pemerintah diharapkan agar tidak tidur. Karena, teror selalu ada di depan mata.

Jaringan yang diduga sebagai terorisme masih liar. Masih bisa bergerilya mengancam keutuhan bangsa. Untuk itu kita perlu siap sedia, walaupun sampai saat ini belum mengetahui apa motif pelaku.

Polri dengan jumlah 100 personel gabungan sedang memburu pelaku. Kita belum bisa menilai secara pasti, apakah murni tindakan terorisme atau masuk dalam bentuk pelanggaran kebebasan beragama. Jika dicermati, peristiwa ini bentuk teror terhadap warga bangsa. Menakutkan warga lain di sekitar lokasi kejadian. Akibatnya, warga di sekitar lokasi harus lari ke hutan untuk mengamankan diri. Informasi yang diperoleh, korban adalah umat Kristen. Kemudian rumah yang dibakar pun merupakan tempat ibadah umat Kristen.

Atas terjadinya peristiwa ini kita berharap agar pemerintah segera merespon dengan mengambil langkah-langkah strategis dan terukur. Berkoordinasi antar pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat. Salah satu yang segera dilakukan yakni mendorong Polri untuk menangkap pelaku dan mengungkapkan ke publik apa motifnya. Hal ini sangat penting, agar tidak menimbulkan opini liar atau informasi sesat di tengah masyarakat.

Kita juga berharap, agar pemerintah dapat memberikan informasi yang valid, yang sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Karena peristiwa seperti ini sangat sensitif. Bisa saja dirancang untuk kepentingan tertentu. Yang bisa berakibat fatal, seperti terjadinya perpecahan di tengah masyarakat. Kita memberi kepercayaan kepada pemerintah untuk mengusut tuntas peristiwa ini. Sehingga masyarakat pun tetap hidup aman, damai dan tetap bersatu sebagai bangsa Indonesia. Pemerintah, juga harus memastikan bahwa masyarakat tidak terprovokasi atas terjadinya peristiwa ini. Untuk itu, pemerintah perlu menjamin akan adanya keamanan bagi seluruh warga bangsa. Kita juga berharap, agar

(33)

pemerintah memastikan peristiwa ini adalah yang terakhir.

Sumber:

https://mediaindonesia.com/opini/364902/vox-point-peristiwa-sigi-mengganggu- keutuhan-nkri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara berkelompok dengan tepat.

1) Siapakah korban yang diserang dalam peristiwa Sigi tersebut?

2) Apa sajakah bentuk kejahatan yang dilakukan dalam peristiwa Sigi?

3) Mengapa peristiwa Sigi dianggap mengganggu dan mengancam keutuhan NKRI?

Jelaskan!

4) Bagaimana upaya pemerintah dalam mengatasi peristiwa Sigi tersebut agar tidak berlanjut?

5) Sebut dan jelaskan upaya yang dapat kita lakukan sebagai warga negara dalam menanggulangi kasus atau peristiwa yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

❖ Wawasan Kewarganegaraan

A. Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI di Lingkungan Keluarga

Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat dapat berpartisipasi menumbuhkan kesadaran menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan. Setiap anggota keluarga harus bisa menjaga ketertiban dan keamanan dalam kehidupan keluarga. Ketertiban dan keamanan keluarga akan terwujud apabila setiap anggota keluarga mematuhi tata tertib kehidupan rumah tangga yaitu dengan cara menjalankan kewajiban dengan baik dan benar, saling menghormati, dan bekerjasama. Jika anggota keluarga mematuhi tata tertib keluarga, maka akan terbentuk kondisi kehidupan yang tertib, rukun, dan damai.

Kehidupan keluarga yang rukun dan damai akan berpengaruh positif terhadap lingkungan sekolah dan masyarakat. Contoh perilaku anggota keluarga yang mendukung keutuhan NKRI adalah sebagai berikut:

1) Sikap rela berkorban untuk membantu korban bencana alam;

2) Melaksanakan kewajiban membayar pajak;

3) Memasang bendera merah putih untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia.

B. Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI di Lingkungan Masyarakat 1) Mencintai Tanah Air

Cinta akan tanah air merupakan bentuk dari tindakan untuk menjaga keutuhan NKRI, bukan hanya melalui ucapan tetapi juga melalui tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus bangga menjadi bangsa atau bagian dari Indonesia.

2) Menjaga Persatuan dan Kesatuan

(34)

Jadilah warga negara yang baik demi keutuhan NKRI dengan menjaga persatuan dan kesatuan, misalnya dengan berbuat baik kepada sesama dan tidak memfitnah atau mengadu domba agar terus terjalin hubungan yang baik tanpa adanya perpecahan.

3) Saling Menghormati

Saling menghormati baik kepada yang lebih tua maupun pada teman sebaya dan yang lebih muda dari kita. Saling menghormati tidak perlu memandang usia dan lain sebagainya.

4) Bersikap Toleransi

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki berbagai macam keragaman budaya dan bahasa, selain itu pemeluk agama yang juga berbeda-beda. Sesuai dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan terdapat pada sila pertama yaitu

“Ketuhanan yang Maha Esa”, masing-masing warga negara Indonesia diberi kebebasan dalam memeluk agama mana saja sesuai dengan keyakinannya. Untuk itu, marilah bersama-sama menjaga sikap toleransi antar sesama umat beragama.

Tidak perlu mencaci ataupun mencela agama lain, tidak perlu menjelek-jelekan kepercayaan orang lain, karena dengan adanya perbedaan kita menjadi saling melengkapi sehingga terciptalah keindahan dalam bertoleransi.

5) Hindari Narkoba

Di Indonesia saat ini pengguna narkoba tidak hanya didapatkan pada kalangan orang dewasa, tetapi lebih banyak pada kalangan remaja yang mayoritas masih duduk dibangku sekolah, hal ini tentu sangat disayangkan. Pemuda pemudi seharusnya menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan, mencetak prestasi demi mengharumkan nama bangsa, bukan malah melakukan hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat dan bisa merugikan dirinya sendiri. Karena kehancuran suatu negara bisa saja berawal dari kehancuran penerus bangsanya.

6) Melestarikan Lingkungan

Menjaga kelestarian lingkungan juga merupakan bagian dari menjaga keutuhan NKRI, dengan tidak membuang sampah sembarangan, penebangan pohon secara liar, pembakaran hutan, pencemaran udara, dan pembuangan limbah pabrik di area pemukiman yang menyebabkan tercemarnya lingkungan.

7) Mencintai Produk Lokal

Meskipun banyak produk lokal yang memiliki kualitas bagus tetapi masih banyak dari kita yang lebih memilih produk dari luar, seharusnya mulai saat ini kita lebih mengutamakan dan mencintai hasil karya dari negara sendiri, selain menjaga perekonomian negara kita juga bisa membantu antar sesama.

C. Perilaku Menjaga Keutuhan NKRI di Lingkungan Sekolah

Sekolah sebagai lingkungan yang lebih luas dari keluarga juga mempunyai tata tertib yang harus ditegakkan warga sekolah. Tata tertib sekolah diadakan agar proses belajar-

(35)

mengajar berjalan dengan tertib, aman, dan lancar. Banyak kegiatan di sekolah yang mencerminkan perilaku mendukung keutuhan NKRI. Contohnya adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin;

2) Melaksanakan kerja bakti untuk memelihara lingkungan sekolah dan mengumpulkan sumbangan untuk membantu korban bencana alam;

3) Sikap saling menghormati di antara warga sekolah yang berbeda suku, ras, dan agama;

4) Menghindari tawuran antar pelajar sekolah yang dapat menimbulkan perpecahan.

❖ Sikap Kewarganegaraan

Berilah tanda centang (V) pada pernyataan yang sesuai dengan sikap Anda!

No Pernyataan SS S TS STS

1 Menjaga ketertiban dan kedamaian di lingkungan keluarga merupakan bagian dari proses menjaga keutuhan NKRI 2 Pemuda pemudi sebagai generasi penerus bangsa memiliki

andil yang besar terhadap persatuan dan kesatuan NKRI 3 Seorang pelajar belum memiliki kewajiban untuk ikut serta

dalam menjaga keutuhan NKRI

4 Proses menjaga keutuhan NKRI yang dimulai dari diri sendiri tidak akan berhasil jika banyak warga negara tidak turut serta membantu

5 Terjadinya kasus pembakaran hutan secara liar dan tidak terkendali di Papua dapat menyebabkan runtuhnya keutuhan NKRI

6 Melaksanakan kewajiban membayar pajak merupakan salah satu usaha menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah

7 Bangga dengan produk-produk lokal merupakan salah satu bentuk cinta terhadap tanah air untuk menjaga keutuhan NKRI

8 Tata tertib yang diterapkan di sekolah berdampak positif pada pembentukan sikap siswa yang mencerminkan usaha menjaga keutuhan NKRI

(36)

9 Memasang bendera merah putih di lingkungan rumah sebagai usaha menjaga keutuhan NKRI hendaknya hanya pada saat memperingati hari kemerdekaan saja

10 Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang tidak hanya merusak diri sendiri tetapi juga merusak masa depan bangsa

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

❖ Uji Capaian Pembelajaran Soal Uraian

1) Jelaskan yang dimaksud dengan keutuhan NKRI menurut pendapat Anda!

2) Mengapa kita sebagai Warga Negara Indonesia harus turut serta menjaga keutuhan NKRI? Berikan alasan Anda dengan tepat!

3) Sebutkan 5 upaya dalam menjaga keutuhan NKRI di lingkungan masyarakat!

4) Sebutkan 5 upaya dalam menjaga keutuhan NKRI di lingkungan sekolah!

5) Jelaskan akibat yang terjadi jika warga negara tidak peduli dengan persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa!

❖ Refleksi Diri

Isilah lembar refleksi diri di bawah ini dengan jujur sesuai kondisi Anda.

Pertanyaan Refleksi Jawab

Apa sajakah proses belajar yang saya dapat pada pertemuan hari ini?

Apakah saya sudah memahami penjelasan guru terkait materi hari ini?

Apakah penjelasan guru sudah jelas dan mudah dipahami?

Materi apakah yang diajarkan guru pada hari ini?

(37)

Apakah saya dapat menjawab semua soal dengan benar?

Referensi

Dokumen terkait

Ketentuan-ketentuan ayat 3 dan 4 haruslah tanpa merugikan hak setiap Negara Pihak yang memiliki klaim yurisdiksinya sesuai dengan Pasal 7, ayat 1, sub-ayat (b), atau ayat

Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak aman (unsafe action) pada pekerja konstruksi PT PP (Persero) Tbk Proyek.. Pembangunan Menara Bni Pejompongan Jakarta

sampai dengan triwulan II tahun 2015 yang menjadi sampel penelitian adalah. variabel BOPO dengan kontribusi sebesar 24,5 persen, tertinggi

Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan efek samping

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan teknik dasar bola basket dengan variasi latihan pada siswa yang mengikuti

Transformator kering yang mempunyai gawai proteksi arus Transformator kering yang mempunyai gawai proteksi arus lebih pada sambungan sekunder, dengan kemampuan atau lebih pada

a) Bahwa dalil pengaduan Pengadu dalam kedudukannya sebagai pendukung Calon Bupati Kabupaten Karawang dengan nomor urut 6 ( enam ) yaitu Saan Mustopa adalah dalil

Mahasiswa, untuk dapat lulus dalam mata kuliah microteaching tidak hanya dituntut bisa mengajarkan kompetensi dasar (KD) yang telah dipilih untuk diajarkan, tetapi lebih dari