• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Analisis Kebutuhan dalam Pengembang Inovasi Media Pembelajaran Berbasis TIK di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Studi Analisis Kebutuhan dalam Pengembang Inovasi Media Pembelajaran Berbasis TIK di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Analisis Kebutuhan dalam Pengembang Inovasi Media Pembelajaran Berbasis TIK di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali

Indri Rumiarsih, S.Pd.

SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali

Abstrak

Penelitian ini memiliki memiliki tujuan untuk melakukukan analisis kebutuhan dalam bentuk studi pendahuluan guna pengembangan inovasi media pembelajaran berbasis TIK dalam format multimedia interaktif. Hal ini tidak lepas dari perkembangan yang terjadi di era revolusi industri 4.0 yang mana teknologi sudah menjadi bagian integral yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari - hari pada berbagai aspek. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian yakni siswa sekolah menengah atas sejumlah 36 dan 1 guru mata pelajaran Bahasa Jawa.

Data dikumpulkan dengan teknik obsevasi lapangan dan angket kebutuhan media, dengan fokus pada pelaksanaan proses belajar dan kebutuhan terhadap media belajar berbasis TIK. Data hasil observasi akan dideskripsikan secara narasi dengan dukungan grafik persentase untuk data hasil angket kebutuhan media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, selama ini siswa merasa jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar di kelas, pembelajaran juga masih cenderung berpusat pada guru, sementara itu pemanfaatan media yang digunakan oleh guru masih tidak memanfaatkan TIK dengan optimal, guru hanya menggunakan slide presentasi untuk menyampaikan materi (87,5%). Siswa mmeiliki pandangan jika diperlukan inovasi dalam bentuk media pembelajaran dengan format multimedia interaktif (78,1%). Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi landasan untuk pengembangan media pembelajaran berbasis TIK yang interaktif dengan mengedepankan karakteristik dan kebutuhan siswa.

Kata kunci: analisis kebutuhan; inovasi; media pembelajaran; multimedia; TIK

A. Latar Belakang

Pandangan mengenai Pendidikan Nasional dapat dikatakan sebagai suatu sektor yang memiliki tujuan mulia yakni mencerdaskan kehidupan masyarakatnya (Syamsuar & Reflianto, 2018), diiringi dengan visi yakni terwujudnya sebuah sistem pendidikan yang mampu berdaya saing dalam persaingan global (LUBIS, 2020; Yildiz, 2019), serta dapat menjawab

(2)

tantangan zaman yang secara dinamis terus mengalami kemajuan (Putra, 2019; Syamsuar & Reflianto, 2018). Selain itu, pendidikan juga dianggap sebagai indikator kemajuan bangsa (Syarif & Mawardi, 2021), hal ini dikarenakan melalui pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkarakter dan berkompetensi.

Sistem pendidikan saat ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga stabilitas dan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh individu dalam rangka untuk menambah wawasan, keterampilan, dan keahlian sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi (IPTEK). Selaras dengan hal tersebut, pendidikan menjadi salah satu landasan untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, oleh karena itu pelaksanaan pendidikan harus dapat memfasilitasi individu sehingga seluruh potensi yang ada dalam diri dapat berkembang secara optimal (Brown, 2014).

Kesuksesan implementasi sistem pendidikan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia unggul dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu nya adalah proses pembelajaran (Wright et al., 2018).

Selama proses pembelajaran, guru diharapkan mampu untuk selalu berinovasi dalam menciptakan iklim pembelajaran yang interaktif, sehingga siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas dan siswa akan lebih terfasilitasi untuk mengkonstruksi pengetahuan atau informasi yang guru sampaikan (Ören, 2019).

Sayangnya, hingga saat ini sistem pendidikan nasional masih memfokuskan pada kompetensi dalam aspek kognitif tanpa menghiraukan aspek afektif, psikomotor serta karakter nasionalisme lulusan (Amirin, 2013). Tren yang terjadi di kalangan masyarakat saat ini telah memasuki babak baru yang dikenal dengan periode Revolusi Industri4.0. Periode ini ditandai dengan operasi digitalisasi di berbagai tempat sehingga yang semula ada manusia sebagai basis ekonomi, saat ini mulai tergantikan oleh teknologi digital (Syamsuar & Reflianto, 2018).

Revolusi Industri4.0 adalah konversi lengkap dari semua aspek urusan di industri melalui kombinasi teknologi digital dan internet dengan industri saat ini (Bujang et al., 2020; Kowang et al., 2020).

Kondisi ini menunjukkan pentingnya penguasaan teknologi digital.

Perkembangan teknologi Digital tak terbendung dan akan terus berkembang. Tatanan teknologi digital dapat berdampak baik dan buruk tergantung pada peruntukannya dan cara pengelolaannya (Wanyama, 2017). Untuk dapat bersaing dan memenangkan persaingan global

(3)

dewasa ini, dunia pendidikan tentunya harus menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berdaya saing sesuai dengan kebutuhan. Adanya Transformasi Digital tentunya akan membawa peluang baru dalam inovasi pembelajaran (Sousa & Rocha, 2019). Digitalisasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat melalui konsep pembelajaran digital, kursus online, e-book, dan sistem informasi akademik yang terintegrasi (Rusli &

Antonius, 2019; Moore et al., 2011). Untuk menjadi lulusan yang lebih berdaya saing, kurikulum pada pendidikan kejuruan sangat dibutuhkan untuk orientasi baru yang mengarah pada pembelajaran digital.

Pentingnya kehadiran teknologi dalam bidang pendidikan menjadi dasar bagi pendidik untuk mampu memberikan fasilitas dalam proses belajar guna membantu peserta didik mencapai kompetensi.

Pembelajaran digital akan menjadi sebuah sistem yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara lebih luas, lebih banyak, dan bervariasi. Melalui fasilitas yang disediakan oleh sistem, peserta didik dapat belajar kapan saja dan dimana saja tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, dan waktu (Yulianisa et al., 2018). Multimedia interaktif sebagai salah satu media pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu pilihan untuk dapat menghadirkan teknologi ke dalam proses pembelajaran (Budiastuti et al., 2018). Hal ini didukung oleh penelitian yang mengatakan jika multimedia interaktif merupakan perpaduan antara berbagai format media sebagai salah satu inovasi penyajian informasi atau materi pelajaran dengan tampilan yang lebih menarik (Tabrani et al., 2021). Selaras dengan itu, pemanfaatan multimedia interaktif juga dinilai akan dapat memberikan pengaruh secara langsung dalam meningkatkan prestasi akademik siswa, baik secara kognitif, afektif maupun psikomotoriknya (Untari et al., 2020).

Penggunaan media yang memiliki unsur interaktif menjadi seperti multimedia menjadi sangat penting, dikarenakan media interaktif tersebut selain berfungsi sebagai alat bantu, media interaktif juga berpengaruh terhadap penciptaan suasana dan kondisi lingkungan belajar yang menarik dan dinamis (Sekarwangi et al., 2021; Prayogi et al., 2019).

Berdasarkan berbagai fakta empiris yang telah dikemukakan, sudah menjadi sebuah keharusan bahwa inovasi dalam bidang pendidikan harus terus berjalan tanpa henti, salah satunya dapat diwujudkan melalui pengembangan media pembelajaran berbasis TIK.

Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk melakukan analisis kebutuhan dalam bentuk studi pendahuluan dalam rangka

(4)

pengembangan inovasi media pembelajaran berbasis TIK dalam format multimedia interaktif untuk mendukung jalannya aktivitas pembelajaran.

B. Metode

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif (Sugiyono, 2018). Penelitian ini diadopsi berlandaskan tujuan penelitian yakni dalam rangka mendeskripsikan proses belajar yang akan dideskripsikan secara naratif, dan data kebutuhan media yang akan dipresentasikan dalam bentuk grafik atau tabel persentase. Populasi penelitian ini adalah siswa sekolah menengah atas dengan jumlah sampel 36 Siswa (1 Kelas), dan 1 guru mata pelajaran Bahasa Jawa.

Teknik pengumpulan datanya adalah non-tes diiringi dengan instrument pengumpulan data yakni lembar observasi dan angket (Widoyoko, 2012). Sementara itu untuk teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif dengan mengkonversi hasil angket menjadi persentase untuk hasil angket, dan mendeskripsikan hasil observasi secara narasi (Prasetyo, 2014). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah (1) kondisi pelaksanaan pembelajaran; dan (2) kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran.

C. Hasil Penelitian

Pada penelitian analisis kebutuhan ini, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi dalam rangka mengamati proses pembelajaran di kelas yang meliputi aspek analisis karakteristik siswa serta pelaksanaan pembelajaran secara keseluruhan.

1) Pelaksanaan Pembelajaran

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan didapatkan informasi mengenai proses belajar, tentu pelaksanaan pembelajaran diawali dengan kegiatan perencanaan, hasil temuan observasi menunjukkan bahwa pada sesi atau bagian perencanaan pembelajaran tidak memuat integrasi materi dengan informasi yang relevan dengan kondisi perkembangan dan kebutuhan Revolusi Industri 4.0 saat ini, kecenderung materi disampaikan secara keseluruhan oleh guru, dimana siswa cenderung pasif dalam mengikuti proses belajar, serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru masih sebatas slide presentasi dan lembar kerja siswa.

Setelah mengamati bagaimana guru merencanakan kegiatan pembelajaran, pengamatan selanjutnya menuju pada proses pembelajaran di dalam kelas. Setelah pelaksanaan observasi proses pembelajaran diketahui bahwa orientasi dan model pembelajaran

(5)

berpusat pada guru, terkadang menggunakan variasi model pembelajaran berupa penugasan kelompok, pemanfaatan media pembelajaran masih konvensional sangat minim integrasi TIK, dalam pertemuan tertentu beberapa siswa cenderung masih sangat pasif yang dapat diasumsikan bahwa siswa cenderung tidak memperhatikan materi pelajaran hingga menyebabkan ketercapaian tujuan pembelajaran terbilang cukup rendah.

2) Kebutuhan Siswa terhadap Media Pembelajaran Berbasis TIK Selanjutnya adalah hasil analisis terhadap angket yang memuat butir pertanyaan tentang kebutuhan siswa terhadap media pembelajaran berbasis TIK untuk digunakan selama proses pembelajaran di kelas. Berikut adalah hasil uraian yang diasjikan dalam bentuk grafik.

Tabel 1. Penggunaan Media Pembelajaran oleh Guru No. Media Pembelajaran yang

Digunakan

Jumlah siswa

%

1. Buku Materi Pegangan Siswa 4 12,5

2. Lembar Kerja 0 0

3. Modul Elektronik 0 0

4. Slide Presentasi 28 87,5

Melihat hasil analisis terhadap angket, terlihat bahwa selama ini pemanfaatan media pembelajaran yang digunakan oleh guru di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali masih didominasi dengan penggunaan slide presentasi (87,5%). Melihat hasil ini tentu tidak dapat dipungkiri bahwa akan salah satu dampak yang timbul adalah rendahnya pencapaian tujuan pembelajaran, dan aktivitas belajar yang cenderung pasif. Dengan demikian, menajdi sebuah keharusan bagi guru untuk dapat menerapkan media pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa serta menghilangkan rasa jenuh siswa selama proses belajar.

Hasil angket selanjutnya akan memberikan hasil mengenai pandangan siswa terhadap inovasi media pembelajaran berbasis TIK yang disusul dengan pendapat siswa mengenai media pembelajaran yang mereka inginkan untuk dapat diterapkan selama proses pembelajaran di kelas.

(6)

Tabel 2. Pandangan Siswa terhadap Inovasi Media Pembelajaran

No. Pendapat Siswa Jumlah

siswa

%

1. Tertarik 25 78,1

2. Biasa saja 7 22

3. Tidak tertarik 0 0

Tabel 3. Media Pembelajaran yang Dibutuhkan Siswa

No. Jenis Media Jumlah

siswa

%

1. Permainan 0 0

2. Modul Elektronik 2 6,3

3. Audio Visual 5 15,6

4. Multimedia Interaktif 25 78,1

Mengacu pada kedua tabel tersebut diketahui bahwa hampir sebagian besar siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak tertarik dengan adanya inovasi dalam pemanfaatan media pembelajaran (78,1%), hal ini tentu memberikan peluang yang sangat besar sebagai langkah pengembangan selanjutnya. Dari tabel juga teridentifikasi bahwa siswa di SMA Negeri 1 Ngemplak membutuhkan jenis media pembelajaran berbasis TIK dengan format Multimedia Interaktif, hal ini bisa terlihat dari respon siswa yang menunjukkan 78,1% sepakat menginginkan kehadiran media pembelajaran dengan format tersebut.

D. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tertarik dengan salah satu format media pembelajaran berbasis TIK dalam bentuk multimedia interaktif. Multimedia interaktif ini dapat diterima oleh peserta didik karena beberapa keunggulannya, seperti (1) dapat memfasilitasi siswa terhadap kebutuhan literasi digital di Era Industri 4.0 yang menitikberatkan pada digitalisasi; (2) Mengintegrasikan pembelajaran berbasis digital; (3) Menciptakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, serta dinamis sesuai karakteristik Pembelajaran Abad 21; dan (4) integrasi multimedia interaktif ini merupakan keterpaduan perangkat teknologi dengan aktivitas pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk meraih kompetensi – kompetensi di abad 21 (Yulianisa et al., 2018; Wijaya et al., 2016; Motamedi, 2019).

(7)

Media pembelajaran saat ini menjadi perantara yang berperan guna menyampaikan berbagai informasi dalam format yang variatif, disamping media pembelajaran juga memiliki manfaat untuk memberikan stimulus terhadap pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa dalam belajar (Fahmi et al., 2021; Ferdianto & Setiyani, 2018). Oleh karena itu, dalam pengembangan dan pemanfaatannya perlu memperhatikan kebutuhan calon pengguna media tersebut (Budiarto et al., 2020). Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan pemanfaatan media tentu adalah karakteristik materi, seperti tujuan pembelajaran, jenis tugas, feedback, dan konteks materi yang disampaikan (Abidin, 2016).

Melalui hasil penelitian ini, diperoleh informasi mengenai minat siswa SMA Negeri 1 Ngemplak yang tinggi terhadap sebuah inovasi media belajar. Salah satunya adalah jenis media pembelajaran dengan format multimedia interaktif. Belakangan ini, pembelajaran berbasis TIK dengan format multimedia interaktif dapat membantu siswa dalam mempelajari materi, dan mengerjakan berbagai tugas guna pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan (Weng et al., 2018; Djamas et al., 2018; Pujawan, 2019; Rejekiningsih et al., 2021).

Pilihan terhadap penggunaan media konvensional yang selama ini digunakan oleh guru tentu dirasa tidak dapat mengoptimalkan proses belajar, khususnya dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Melalui media pembelajaran yang inovatif seperti multimedia interaktif ini nantinya selain siswa akan terfasiltasi dari segi kognitif, pemanfaatan media ini juga dapat diterapkan dalam rankga menanamkan nilai budaya luhur (kearifan lokal), karakter, berbagai literasi hingga kemampuan praktik (Djamas et al., 2018; Widodo et al., 2020; Untari et al., 2020; Suyantiningsih et al., 2016; Hasanah et al., 2021).

Penelitian ini masih terbatas pada penggalian informasi analisis kebutuhan, harapannya melalui penelitian ini dapat mengakomodasi karakteristik siswa, dan kebutuhan siswa terhadap jenis media pembelajaran yang dibutuhkan untuk kemudian dimanfaatkan dalam aktivitas pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan dapat merasakan manfaat yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan ketika menggunakan produk multimediai interaktif.

(8)

E. Kesimpulan dan Saran

Digitaliasi yang menjadi ciri revolusi industri 4.0 harus diiringi dengan pemanfaatan perangkat TIK pada semua bidang, tanpa terkecuali bidang pendidikan. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan bagi siswa untuk dapat bersaing di era 4.0 harus dapat terfasilitasi ketika mereka mengikuti aktivitas pembelajaran, selain cakap akan kompetensi kognitif, siswa juga diharapkan memiliki kompetensi yang memang dibutuhkan pada abad ke – 21. Inovasi media pembelajaran menjadi komponen yang perlu untuk mendapat perhatian, karena media yang dikembangkan harus sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik baik siswa, maupun materi pelajaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan perlu adanya inovasi dalam pengembangan media belajar, agar aktivitas belajar yang berlangsung lebih berpusat pada siswa, dinamis, aktif dan interaktif. Multimedia interaktif dalam hal ini memiliki peluang besar untuk dimanfaatkan.

Selain tujuan pembelajaran yang lebih mudah untuk dicapai oleh siswa, keterampilan dalam pengoperasian TIK juga menjadi efek bawaan yang akan bermanfaat bagi siswa nantinya.

Saran dari penulis berkaitan dengan Pengembangan Inovasi Media Pembelajran Berbasis TIK adalah perlu adanya perhatian, dukungan, dan komitmen seluruh stakeholder dalam Program-program sekolah.

Perlu perhatian, dukungan, dan komitmen semua pihak di SMA Negeri 1 Ngemplak. Peneliti lain dapat menjadikan hasil analisis kebutuhan ini untuk penelitian dan pengembangan sebuah produk multimedia interaktif yang dapat dimanfaatkan untuk proses pembelajaran.

F. Referensi

Abidin, Z. (2016). Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran. Edcomtech, 1(1), 9–20.

Amirin, T. M. (2013). implementasi Pendekatan Pendidikan Multikultural Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal di Indonesia. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 1(1).

https://doi.org/10.21831/jppfa.v1i1.1047

Brown, S. A. (2014). Conceptualizing digital literacies and digital ethics for sustainability education. International Journal of Sustainability in Higher Education, 15(3), 280–290. https://doi.org/10.1108/IJSHE- 08-2012-0078

Budiarto, M. K., Joebagio, H., & Sudiyanto, S. (2020). Student’s View of

(9)

Using Digital Learning Media in Classroom Activities: A Case of Public Senior High School in Cirebon, Indonesia. Jurnal Pendidikan Progresif, 10(1), 47–54. https://doi.org/10.23960/jpp.v10.i1.202006 Budiastuti, P., Khairuddin, M., & Azman, M. N. . (2018). E-Instructional Multimedia in Basic Concepts of Electrical and Electronic Lessons.

Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan, 24(2), 262–269.

https://doi.org/10.21831/jptk.v24i2.18714

Bujang, S. D. A., Selamat, A., Krejcar, O., Maresova, P., & Nguyen, N. T.

(2020). Digital Learning Demand for Future Education 4.0—Case Studies at Malaysia Education Institutions. Informatics, 7(2), 13.

https://doi.org/10.3390/informatics7020013

Djamas, D., Tinedi, V., & Yohandri. (2018). Development of interactive multimedia learning materials for improving critical thinking skills.

International Journal of Information and Communication Technology

Education, 14(4), 66–84.

https://doi.org/10.4018/IJICTE.2018100105

Fahmi, A. N., Yusuf, M., & Muchtarom, M. (2021). Integration of Technology in Learning Activities: E-Module on Islamic Religious Education Learning for Vocational High School Students. Journal of

Education Technology, 5(2), 282–290.

https://doi.org/10.23887/jet.v5i2.35313

Ferdianto, F., & Setiyani, S. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal Mahasiswa Pendidikan Matematika. JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika), 2(1), 37.

https://doi.org/10.33603/jnpm.v2i1.781

Hasanah, S. A., Santoso, A., & Furaidah, F. (2021). Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kebudayaan Lokal pada Tema Indahnya Kebersamaan untuk Siswa Kelas IV. Jurnal Pendidikan:

Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(10), 1485.

https://doi.org/10.17977/jptpp.v5i10.14138

Kowang, T. O., Bakry, M. F., Hee, O. C., Fei, G. C., Yew, L. K., Saadon, M.

S. I., & Long, C. S. (2020). Industry 4.0 competencies among lecturers of higher learning institution in Malaysia. International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE), 9(2), 303.

https://doi.org/10.11591/ijere.v9i2.20520

LUBIS, M. (2020). PERAN GURU PADA ERA PENDIDIKAN 4.0. EDUKA : Jurnal Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis, 4(2).

https://doi.org/10.32493/eduka.v4i2.4264

Moore, J. L., Dickson-Deane, C., & Galyen, K. (2011). e-Learning, online learning, and distance learning environments: Are they the same? The

(10)

Internet and Higher Education, 14(2), 129–135.

https://doi.org/10.1016/j.iheduc.2010.10.001

Motamedi, V. (2019). The promises of presentational technology for teaching and learning. Journal of Education and Learning (EduLearn), 13(3), 416–419. https://doi.org/10.11591/edulearn.v13i3.13175 Ören, F. Ş. (2019). THE INNOVATIVE GROUP LEARNING DESIGN :

INSTRUCTIONAL. International Online Journal of Education and Teaching (IOJET), 6(2), 356–377.

Prasetyo, I. (2014). Teknik Analisis Data Dalam Research and Development. UNY: Fakultas Ilmu Pendidikan.

Prayogi, D. S., Utaya, S., & Sumarmi, S. (2019). Internalisasi Kearifan Lokal Dalam Pembelajaran melalui Pengembangan Multimedia Interaktif Muatan Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(11), 1457.

https://doi.org/10.17977/jptpp.v4i11.12990

Pujawan, K. A. H. (2019). PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS VIDEO TUTORIAL PADA MATA KULIAH MULTIMEDIA I (DESIGN GRAFIS) DI POLITEKNIK GANESHA GURU. Journal of

Education Technology, 2(1), 61.

https://doi.org/10.23887/jet.v2i1.13810

Putra, P. H. (2019). Tantangan Pendidikan Islam dalam Menghadapi Society 5.0. Islamika : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 19(02), 99–110.

https://doi.org/10.32939/islamika.v19i02.458

Rejekiningsih, T., Budiarto, M. K., & Sudiyanto, S. (2021).

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS POTENSI LOKAL UNTUK PEMBELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN DI SMA. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 9(2), 167.

https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v9n2.p167--185

Rusli, M., & Antonius, L. (2019). Meningkatkan Kognitif Siswa SMAN I Jambi Melalui Modul Berbasis E-Book Kvisoft Flipbook Maker. Jurnal

Sistem Komputer Dan Informatika (JSON).

https://doi.org/10.30865/json.v1i1.1397

Sekarwangi, T., Sartono, K. E., Mustadi, A., & Abdulah, A. (2021). The Effectiveness of Problem Based Learning-Based Interactive Multimedia for Elementary School Students. International Journal of

Elementary Education, 5(2), 308.

https://doi.org/10.23887/ijee.v5i2.31603

Sousa, M. J., & Rocha, Á. (2019). Digital learning: Developing skills for digital transformation of organizations. Future Generation Computer

Systems, 91, 327–334.

(11)

https://doi.org/10.1016/j.future.2018.08.048

Sugiyono. (2018). Metode penelitian kuatintatif , kualitatif dan R & D. In Bandung: Alfabeta.

Suyantiningsih, Munawaroh, I., & Rahmadona, S. (2016).

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH TERINTEGRASI NILAI KARAKTER. Jurnal Kependidikan, 46(1), 1–13. https://doi.org/10.21831/jk.v46i1.9571 Syamsuar, & Reflianto. (2018). Pendidikan dan Tantangan Pembelajaran

Berbasis Teknologi Informasi di Era Revolusi Industri 4.0. Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 6(2), 1–13.

Syarif, A., & Mawardi, I. (2021). Analisis Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19; Antara Peluang dan Tantangan Serta Dampaknya Terhadap Pendidikan Islam (Studi Di SMP Muhammadiyah 1 Pati).

Urecol Journal. Part A: Education and Training, 1(1), 9–19.

https://doi.org/10.53017/ujet.20

Tabrani, M. B., Puspitorini, P., & Junedi, B. (2021). Pengembangan multimedia interaktif berbasis Android pada materi kualitas instrumen evaluasi pembelajaran matematika. Jurnal Inovasi

Teknologi Pendidikan, 8(2).

https://doi.org/10.21831/jitp.v8i2.42943

Untari, R. S., Kamdi, W., Dardiri, A., Hadi, S., & Nurhadi, D. (2020). The development and application of interactive multimedia in project- based learning to enhance students’ achievement for 2D animation making. International Journal of Emerging Technologies in Learning, 15(16), 17–30. https://doi.org/10.3991/ijet.v16i16.16521

Wanyama, T. (2017). Using industry 4.0 technologies to support teaching and learning. International Journal of Engineering Education, 33(2), 693–702.

Weng, F., Yang, R.-J., Ho, H.-J., & Su, H.-M. (2018). A TAM-Based Study of the Attitude towards Use Intention of Multimedia among School Teachers. Applied System Innovation, 1(3), 1–9.

https://doi.org/10.3390/asi1030036

Widodo, W., Sudibyo, E., Suryanti, Sari, D. A. P., Inzanah, & Setiawan, B. (2020). The effectiveness of gadget-based interactive multimedia in improving generation z’s scientific literacy. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 9(2), 248–256. https://doi.org/10.15294/jpii.v9i2.23208 Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyusunan instrumen penelitian.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). Transformasi

(12)

Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan. Jurnal Pendidikan, 1, 263–

278.

Wright, M. C., Lohe, D. R., & Little, D. (2018). The Role of a Center for Teaching and Learning in a De-Centered Educational World. Change:

The Magazine of Higher Learning, 50(6), 38–44.

https://doi.org/10.1080/00091383.2018.1540826

Yildiz, E. P. (2019). Research Trends in Educational Technology in Turkey:

2010-2018 Year Thesis and Meta-Analysis of Articles. International Journal of Computer-Aided Technologies, 6(2), 01–16.

https://doi.org/10.5121/ijcax.2019.6201

Yulianisa, Rizal, F., Oktaviani, & Abdullah, R. (2018). Tinjauan Keterampilan Abad 21 (21st Century Skills) di Kalangan Guru Kejuruan (Studi Kasus: SMK Negeri 2 Solok). Journal of Civil Engineering and Vocational Education, 5(3), 1–8.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut dari uji kelayakan yang dikembangkan media pembelajaran menurut ahli materi

yang dilakukan oleh PPPPTK yang berkaitan dengan kendala yang bersifat teknis adalah kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta evaluasi hasil

Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa media pembelajaran lcd proyektor dan motivasi belajar secara bersama memiliki hubungan yang cukup signifikan

Observasi dilakukan oleh teman sejawat. Dari hasil observasi tersebut diperoleh data mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan minat siswa dalam

Merujuk pada hasil temuan penelitian tentang peran guru PAI pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam mewujudkan pembelajaran Interaktif Inspiratif Menyenangkan

Halaman kabar prodi memuat informasi mengenai pengumuman kegiatan belajar mengajar, merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dan juga kegiatan prodi. Halaman penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa media pembelajaran lcd proyektor dan motivasi belajar secara bersama memiliki hubungan yang cukup signifikan

Berdasarkan pada tahap observasi dan wawancara yang telah dilakukan didapatkan beberapa data, informasi serta saran mengenai sistem yang akan dibangun. Dari hasil observasi