• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Pembelajaran Seni Musik Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengelolaan Pembelajaran Seni Musik Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK BERBASIS

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

DI SMP NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Oleh

FIKTA DEVIT RENDRA APSARI Q 100120115

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

(2)
(3)
(4)
(5)

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SENI MUSIK BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

DI SMP NEGERI 1 SAMBI BOYOLALI

Abstrak

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran seni musik dengan menggunakan perangkat TIK di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan model analisis interaktif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1) Perencanaan pembelajaran seni musik dengan menggunakan TIK dilakukan dengan menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap yang meliputi penyusunan kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Pelaksanaan pembelajaran seni musik dengan menggunakan perangkat TIK menerapkan strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran dalam tiga bagian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Untuk membantu proses pembelajaran supaya bermakna dilakukan dengan memanfaatkan media TIK yaitu VCD, DVD, radio, dan televisi serta instrumen alat musik yaitu recorder, pianika, dan gitar. 3) Penilaian pembelajaran seni musik dengan menggunakan perangkat TIK dibagi dalam beberapa tahap, antara lain: pos tes dilakukan pada akhir setelah selesai pembelajaran, ulangan harian dilakukan setelah menyampaikan materi pembelajaran minimal satu kompetensi dasar, dan ulangan akhir semester dilakukan pada akhir semester.

Kata kunci: pengelolaan pembelajaran, seni musik, teknologi informasi dan komunikasi.

Abstract

This research has objectives to describe planning, implementing, and evaluating the learning of music art by using Information and Communication Technology tools in SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali. This type of research is qualitative research with ethnographic design. The technique of data collection is done by interview, observation and documentation. Data analysis techniques use an interactive analysis model. The results of the study concluded that 1) Planning the learning of music art using ICT is done by compiling a complete learning tool which includes the preparation of curriculum, syllabus and lesson plan. 2) The implementation of music art learning by using ICT tools applies strategies, methods, techniques, and learning tactics in three parts, namely introduction, core activities, and closing. To help the learning process to be meaningful, it is done by utilizing ICT media are VCD, DVD, radio, and television, and also musical instruments such as recorders, piano, and guitars. 3) Evaluation of music art learning by using ICT devices is divided into several stages, including: post-test conducted at the end after completion of learning, daily tests are carried out after delivering learning materials at least one basic competency, and final semester tests are conducted at the end of the semester.

Keywords: learning management, music art, information and communication technology.

(6)

1. PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan salah satu teknologi informasi yang mendukung pengolahan data secara cepat dan penyediaan informasi yang akurat. Dengan kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan dalam pengolahan data baik mudah maupun rumit sekalipun, menjadikan TIK tidak bisa dilepaskan dari kegiatan pengembangan pengetahuan khususnya dalam proses pengelolaan pembelajaran di sekolah sehingga pembelajaran tidak lagi berorientasi pada guru (teacher oriented).

Pelajaran seni musik merupakan salah satu bagian dari bahan pembelajaran seni di Sekolah Menegah Pertama yang tidak bisa lepas dari pengaruh perkembangan TIK, karena semakin berkembangnya peralatan musik serta karya musik yang dapat dihasilkan dari perangkat modern tersebut dengan bentuk dan kemasan yang sangat bervariasi. Oleh karena itu pembelajaran seni musik dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan menjadi salah satu solusi untuk dapat semakin meningkatkan pemahaman dan motivasi guru dan siswa tentang materi pembelajaran sekaligus mengenal, memahami teknologi modern yang terkait.

Dari hasil pengamatan peneliti secara selintas pada rekan-rekan guru seni budaya SMP yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) khususnya seni musik di Boyolali, ternyata pelaksanaan pembelajaran seni musik sebagian besar belum menggunakan media TIK. Pengelolaan pembelajaran masih berpusat pada guru dan buku bacaan saja. Pelaksanaan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah, siswa hanya mencatat dari buku bacaan dan mengerjakan karya seni musik seperti yang dicontohkan oleh guru. Belum adanya penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran seni musik, memungkinkan pembelajaran kurang bervariatif, kurang menarik atau kurang menyenangkan siswa. Padahal pembelajaran menggunakan sarana TIK dapat membantu siswa untuk lebih bisa dan cepat memahami materi yang diajarkan.

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran seni musik dengan menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali.

(7)

2. METODE

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain etnografi. Tempat penelitian adalah di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali yang dilakukan mulai bulan Juni sampai dengan Oktober 2017.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman dalam Sutopo (2006: 119) yaitu analisis model interaktif. Kegiatan tersebut terdiri dari 3 komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Perencanaan Pembelajaran Seni Musik dengan Menggunakan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali Perencanaan pembelajaran seni musik dengan menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali dilakukan dalam tiga tahap yaitu: kurikulum yang digunakan, pengembangan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hal ini sejalan dengan temuan penelitian dari Basuki (2013) bahwa perencanaan pembelajaran seni musik dilakukan dengan: 1) menetapkan tujuan pembelajaran, 2) menetapkan materi pelajaran, 3) menetapkan metode yang digunakan, dan 4) menetapkan media pembelajaran.

3.1.1 Kurikulum

Kurikulum merupakan panduan yang digunakan pada suatu institusi sekolah untuk penyelenggaraan pendidikan yang disusun oleh tim pengembang kurikulum. Kurikulum yang digunakan ada tingkat sekolah dinamakan Kurikulum 2013 (K13). Di dalam kurikulum 2013 (K13) memiliki muatan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik melalui kegiatan pembelajaran. Hal ini juga berlaku terhadap mata pelajaran seni musik. Dalam kurikulum pembelajaran seni musik telah menggunakan perangkat teknologi informasi dan komunikasi seperti VCD, LCD, dan alat musik sesuai dengan materi pembelajaran yang dipelajari. Sejalan dengan temuan penelitian tersebut, Teen, dkk. (2014) dalam

(8)

penelitiannya menjelaskan penggunaan multimedia dalam pembelajaran musik dapat membawa hasil positif jika diterapkan dalam desain kurikulum. Muatan kurikulum dituangkan ke dalam kompetensi sesuai dengan beban belajar seperti yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Struktur kurikulum 2013 di SMP Negeri 1 Sambi, memuat 2 (dua) kelompok mata pelajaran, yaitu: 1) Kelompok A yang terdiri dari mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Inggris dan 2) Kelompok B yang terdiri dari mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan, Prakarya, dan Bahasa Jawa. Dari hasil wawancara dan kajian dokumen, struktur kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Sambi mengacu pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2013. Temuan penelitian di lapangan dapat dikatakan bahwa sekolah telah mengembangkan kurikulum melalui tim pengembang kurikulum. Istilah kurikulum yang dikembangkan adalah Kurikulum 2013 (K13).

Dalam pengembangan tersebut, sekolah memilih untuk mengembangkan jumlah jam pelajaran. Jenis mata pelajaran yang dikembangkan masing-masing tingkatan berbeda-beda. SMP Negeri 1 Sambi memasukkan mata pelajaran Bahasa Jawa dalam struktur kurikulum 2013. Pemasukan mata pelajaran Bahasa Jawa ke dalam Struktur Kurikulum 2013 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 423.5/5/2012 tentang Penggunaan Bahasa Jawa dalam Kurikulum Sekolah Tingkat Dasar. Jika dicermati dari uraian tersebut, maka panduan kurikulum yang disusun oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tidak bersifat mutlak, sekolah bisa mengembangkan lagi sesuai dengan kondisi sekolah. Namun hendaknya sekolah mengembangkan kurikulumnya sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

3.1.2 Pengembangan silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran seni musik ini memanfaatkan

(9)

teknologi informasi dan komunikasi yaitu VCD, DVD, radio, dan televisi. Hal ini sesuai dengan temuan penelitian dari Gunawan, dkk. (2013) bahwa guru sudah menggunakan TIK dalam pemanfaatan sumber belajar. Guru juga dapat memanfatkan internet sebagai sumber belajar dengan cara menugaskan muridnya mengunduh bahan tugas dari internet melalui internet pribadi atau melalui warung internet.

3.1.3 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh guru seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi, langkah-langkah kegiatannya menunjukkan perilaku peserta didik yang jelas dan operasional. Iman dan Wardi (2015) dalam penelitiannya menyampaikan bahwa pemanfaatan TIK dalam perencanaan pembelajaran (RPP) ditinjau dari kesesuaian materi dengan fakta, konsep dan prosedur pembelajaran kurikulum 2013, kesesuaian rancangan pembelajaran dengan pendekatan, dan kesesuaian evaluasi pembelajaran menggunakan penilaian autentik. Dalam kegiatan inti pembelajaran dirancang supaya benar-benar menunjukkan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Berdasarkan dari temuan penelitian guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali, telah mendesain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya ada rumusan kegiatan mengamati, menanya, mencoba/ mengumpulkan data/ informasi, mengasosiasi/ menganalisis data/ informasi, dan mengkomunikasikan, agar dalam kegiatan pembelajaran nantinya bisa menyenangkan dan menantang, serta tidak membosankan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Iman dan Wardi (2015) yang menyatakan pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran ditinjau dari pengintegrasian TIK ke dalam pendekatan scientific yang meliputi proses (1) mengamati, (2) menanya, (3) mencoba, (4) mengasosiasi, dan (5) mengkomunikasikan.

(10)

Kemudian dalam ranah afektif, untuk mewujudkan manusia yang berkarakter kuat, dalam rancangan kegiatan pembelajaran, guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali memasukkan rumusan kegiatan yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk melakukan hal-hal yang bersifat positif dalam kehidupan sehari-hari, dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), telah dirumuskan konsep pendidikan karakter dan budaya bangsa. Di dalam penyusunan RPP, guru juga perlu menyisipkan teknologi informasi dan komunikasi melalui media dan alat sumber belajar yaitu VCD dan LCD. Penggunaan media TIK tersebut sangat bermanfaat bagi siswa, hal ini sebagaimana yang ditunjukkan oleh Wu (2012) dalam penelitiannya bahwa TIK bisa memperkaya konteks kurikulum musik dan memberikan kemungkinan yang sangat besar bagi siswa untuk menghargai atau membuat musik sendiri. TIK dapat memberikan pendekatan pembelajaran yang menarik dan efektif yang memungkinkan siswa untuk memiliki pemahaman yang lebih baik dari gaya musik dan genre yang berbeda, tetapi perlu diberlakukan dalam fasilitas pedagogi. Dengan integrasi TIK, mengajar lebih menarik dan belajar lebih aktif yang dapat menghasilkan siswa untuk membuat musik.

Peran guru dalam mengantisipasi derasnya globalisasi mutlak dibutuhkan. Dengan masuknya teknologi yang mutakhir akan membawa dampak positif dan negatif dalam kehidupan di segala bidang. Dalam bidang sosial budaya, guru seni musik memiliki peran yang sangat strategis, terutama untuk menanggulangi dampak negatif, yaitu mempertahankan nilai budaya masyarakat supaya tidak tergeser oleh paham yang tidak sesuai gengan kepribadian bangsa. Guru mata pelajaran seni musik memanfaatkan pembinaan pendidikan karakter melalui jam pelajaran seni musik. Guru tersebut juga harus mampu memilih dan memilah media TIK mana yang tepat untuk digunakan terhadap siswa sesuai dengan kondisi dan karakteristik siswa tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian dari Nart (2016) dimana masalah utama penggunaan teknologi ini adalah bahwa guru harus memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang perangkat lunak yang akan digunakan dan tahu betul bagaimana ia akan mendapatkan keuntungan dari perangkat lunak ini dalam pendidikan.

(11)

3.2 Pelaksanaan Pembelajaran Seni Musik dengan Menggunakan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali

Inti proses kegiatan pembelajaran adalah siswa belajar. Belajar dapat berhasil dengan baik, jika dilakukan secara aktif dan interaktif. Maka sangat diperlukan strategi, metode, teknik maupun taktik pembelajaran oleh seorang guru dalam proses pembelajaran.

3.2.1 Strategi, metode, teknik dan taktik pembelajaran

Proses kegiatan pembelajaran akan banyak ditentukan oleh teknik penyajian yang dilakukan oleh seorang guru. Dalam penyajiannya guru seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali membagi dalam tiga bagian, antara lain: bagian kesatu pendahuluan, bagian kedua kegiatan inti pembelajaran, dan yang ketiga adalah penutup.

Pada bagian pendahuluan guru mengadakan pretes dan apersepsi. Pretes dilakukan oleh guru dapat dijadikan sebagai alat mengenal entry behavior. Penguasaan atau keberhasilan menjawab tes merupakan dasar pengetahuan kita tentang kemampuan siswa terhadap materi pembelajaran yang dipelajari. Kemudian guru memberikan apersepsi dalam upaya untuk mengaitkan pada materi yang akan disajikan pada saat itu. Sehingga siswa akan terbawa pada materi yang akan dibahas. Setelah selesai apersepsi, guru menyampaikan informasi tentang materi pembelajaran, dengan memaparkan kompetensi inti dan kompetensi dasar, termasuk indikator ketercapaian kompetensi bagi siswa.

Pada tahap kegiatan inti pembelajaran, guru mulai menerapkan strategi pembelajaran yang sudah dirancang melalui rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah cooperatif learning dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan memanfaatkan media TIK seperti VCD dan LCD. Pemanfaatan media tersebut sangat berguna bagi guru, hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Nelida, dkk. (2008) bahwa teknologi informasi dan komunikasi (TIK) baru membimbing guru musik dalam menerapkan strategi TIK modern untuk meningkatkan atau untuk memberikan perhatian khusus pada orientasi mengajar multiarah. Misalnya, anak-anak menggunakan software untuk menggubah musik;

(12)

cara ini dilakukan dengan melatih dan meningkatkan pengetahuan mereka. Mulai dari karya musik sendiri, mereka akan mampu mengembangkan jaringan komunikasi TIK.

Jika diamati, guru seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seni musik berbasis TIK lebih menekankan pada proses. Anak terlihat disiplin, tertib, tanggung jawab, mandiri dan kerjasamanya baik ketika mempraktekkan alat musik, baik secara klasikal maupun kelompok. Dalam proses ini selain melatih ketrampilan, juga tertanam pendidikan karakter, mengembangkan imaginasi, ekspresi, dan kreativitas. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian dari Teen, dkk. (2014) dimana penggunaan multimedia dalam pembelajaran musik menunjukkan hasil positif karena akan meningkatkan minat dan pengetahuan siswa. Hal ini juga mendorong belajar mandiri di kalangan siswa. Hal ini dapat dilihat melalui peningkatan motivasi, keterlibatan dan minat. Oleh karena itu, penggunaan multimedia dalam pembelajaran musik dapat membawa hasil positif jika diterapkan dalam desain kurikulum.

Dari temuan penelitian dan landasan teori dapat disimpulkan bahwa, dalam pembelajaran seni budaya (seni musik) tingkat SMP lebih menekankan pada prosesnya. Sebab SMP adalah sekolah yang masih bersifat umum, sehingga seni musik yang diajarkan di sekolah tersebut tidak mencetak menjadi seorang pemain musik. Jika kebetulan jadi seorang pemain musik, itu hanya sebagai dampaknya saja.

3.2.2 Media Pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih kongkrit. Sabanci, dkk. (2014) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa TIK membantu guru untuk menggunakan berbagai metode dan mempermudah transisi dari satu metode ke metode yang lain. Hal ini memberikan kontribusi untuk menarik perhatian siswa lebih baik, membangkitkan rasa ingin tahu dan membuat pelajaran lebih menyenangkan.

(13)

Temuan penelitian di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali, guru memanfaatkan media pembelajaran dengan menggunakan alat musik VCD, LCD, radio, televisi, recorder dan pianika sebagai alat musik melodi, serta gitar sebagai alat musik harmoni. Ketika pembelajaran praktek memainkan alat musik melodis, guru menjelaskan teknik bermain recorder dengan penjarian yang benar secara langsung diperagakan menggunakan alat musik recorder. Siswa juga ikut memperagakan secara bersama-sama dan dibimbing oleh guru. Dengan demikian siswa dapat melihat dan mempraktekkan secara nyata, dan tidak menimbulkan verbalisme. Hal ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Crawford (2013) dalam penelitiannya bahwa manfaat teknologi menciptakan peluang tersebut untuk meningkatkan pengalaman pendidikan musik berkualitas dalam konteks kehidupan nyata mendukung tujuan kurikulum saat ini dan pemikiran masyarakat kontemporer, khususnya anak muda.

Dari uaraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, pemanfaatan media pembelajaran seni budaya (seni musik) berbasis TIK oleh guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi dapat memberikan dorongan atau motivasi terhadap siswa untuk mengikuti pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran yang efektif, tepat guna, akan membawa pengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

3.2.3 Penyampaian Materi Pembelajaran

Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru melaksanakan penyajian materi dengan konsisten dan konsekuen sesuai dengan rancangan pembalajaran yang telah dibuat dengan memanfaatkan media teknologi informasi dan komunikasi. Penyajian materi pembelajaran seni musik berbasis TIK yang berjenjang dapat membantu siswa dalam proses belajar. Nart (2016) menyampaikan bahwa TIK perlu digunakan dalam pendidikan musik untuk mendukung pembelajaran dan memperkaya lingkungan belajar selama proses pembelajaran; yang berarti bahwa hal ini memerlukan fitur untuk menjadi sarana pembelajaran bagi guru dan siswa. Siswa belajar mulai dari disiplin ilmu yang paling dasar, kemuduan meningkan ke tingkat yang lebih rumit. Dari aspek psikomotor, siswa dapat belajar atau berlatih memainkan alat musik dari latihan yang paling dasar sampai ke tingkat yang tidak terbatas sesuai dengan kemampuan yang dimilik oleh siswa.

(14)

3.3 Penilaian Pembelajaran Seni Musik dengan Menggunakan Perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali Penilaian pembelajaran merupakan suatu rangkaian dalam kegiatan pembelajaran. Saifuddin (2014) menyampaikan penilaian dalam proses pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dilakukan baik sebelum, selama proses, dan setelah pembelajaran yang dapat berupa tes/ujian, tugas, praktikum, dan atau pengamatan dengan instrumen tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan visi dan misi kehidupan. Penilaian ini dilakukan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk membandingkan antara output hasil proses pembelajaran dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan pada awal pembelajaran.

Prosedur pelaksanaan penilaian dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis. Jika kompetensi yang diharapkan memiliki aspek kognitif, maka jenis penilaiannya adalah tertulis. Sedangkan jika kompetensi yang hendak dicapai memiliki aspek psikomotor, maka jenis penilaiannya adalah tes perbuatan. Jenis penilaian yang dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali ada bermacam-macam, antara lain: tes awal pelajaran (pretes) yang digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik, tes akhir pelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa setelah menerima pelajaran, test formatif atau ulangan harian yaitu untuk mengetahui kemampuan anak dalam menguasai kompetensi dasar tertentu, tes sumatif untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menguasai kompetensi dasar dalam satu semester. Hal ini tidak jauh berbeda dengan temuan penelitian dari Iman dan Wardi (2015) yang menjelaskan Guru memberikan penilaian pembelajaran kepada siswa melalui tes formatif, sumatif, keterampilan, dan performansi. Keaktifan siswa digunakan oleh guru sebagai dan menciptakan sebuah pengetahuan baru bagi siswa.

Penilaian dalam bentuk postes, guru telah merumuskan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Basuki (2013) dalam penelitiannya menyampaikan cara guru melaksanakan proses pembelajaran apresiasi seni musik, salah satunya adalah melakukan penilaian hasil belajar, yang meliputi: pemberian tugas harian, ulangan tengah semester (UTS), dan ulangan akhir semester (UAS).

(15)

Untuk ulangan harian dirumuskan secara terpisah dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Karena pada ulangan harian, materi soal mengambil dari beberapa indikator dari beberapa kompetensi dasar (KD). Oleh karena mengacu pada indikator-indikator dari beberapa kompetensi dasar (KD), maka jumlah soal yang dibuat lebih banyak dari soal pre tes maupun pos tes.

Agar soal ulangan harian tersebut mampu mengukur kemampuan siswa terhadap indikator ketercapaian, maka dalam penyusunan soal diawali dengan pembuatan kisi-kisi soal. Melalui kisi-kisi soal, butir soal yang disusun oleh guru akan tepat sasaran pada rumusan indikator pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kisi-kisi yang disusun oleh guru memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, dan bentuk soal. Setelah kisi-kisi dibuat, guru menyusun butir soal sesuai dengan kisi-kisi yang telah disusun. Tahap berikutnya membuat kunci jawaban yang digunakan sebagai pedoman untuk mengukur atau menentukan kebenaran jawaban siswa. Patokan yang digunakan untuk memberi nilai terhadap jawaban siswa, dibuat pedoman penilaian yang disebut dengan kriteria penilaian.

Di atas telah disebutkan bahwa, penilaian digunakan untuk mengetahui penguasaan kompetensi bagi siswa. Dalam hal ini maka guru menentukan batas nilai minimal yang harus diperoleh bagi siswa dalam penguasaan kompetensi tertentu. Batas ketuntasan minimal tersebut dinamakan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Nilai ketuntasan minimal yang ditentukan oleh guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) adalah 75. Artinya, siswa dinyatakan telah menguasai kompetensi jika memperoleh nilai di atas sama dengan. Sehingga yang memperoleh nilai kurang dari 75 harus mengulang sampai memperoleh nilai di atas sama dengan 75.

Sebagai tindak lanjut dari analisis hasil nilai ulangan harian, guru mengadakan program kegiatan remidial dan pengayaan. Kegiatan remidi remedial pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan atau kelambatan belajar. Pemberian pembelajaran remedial meliputi dua langkah pokok, yaitu pertama mendiagnosis kesulitan belajar, dan kedua memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran remedial. Oleh karena itu guru

(16)

memfasilitasi peserta didik yang nilainya kurang untuk mengikuti ulangan lagi atau tes remidi.

Bagi siswa yang nilainya sudah melampaui KKM, maka guru memberikan tugas pengayaan. Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Pemberian pembelajaran hanya untuk kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/ materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing. Pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan dengan kegiatan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, proses kegiatan pembelajaran yang diawali dengan desain perencanaan pembelajaran yang baik akan lebih terarah dan mencapai sasaran yang diharapkan. Dalam setiap kegiatan telah disusun langkah-langkah yang sistematis, sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna dan berkualitas. Mulai dari perumusan tujuan, pemilihan pendekatan, strategi, metode, dan teknik serta taktik pembelajaran yang tepat membuat suasana jadi menarik bagi peserta didik.

Hal lain yang sangat menentukan dalam kegiatan pembelajaran adalah media pembelajaran. Suatu kegiatan pembelajaran yang didukung oleh penggunaan media pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Sebab media pembelajaran berfungsi sebagai perantara atau mengantarkan pesan pembelajaran kepada siswa. Seperti yang dilakukan oleh guru mata pelajaran seni budaya (seni musik) di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali, memanfaatkan media alat musik yang riil dapat memberikan pesan dan kesan pembelajaran yang menyenangkan. Pada akhir pembelajaran, guru mengadakan penilaian untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai kompetensi yang disajikan, sehingga akan dapat mengukur hasil dari proses pmbelajaran.

(17)

Dari temuan penelitian, pelaksanaan penilaian telah dilakukan oleh bapak Marli W secara sistematis, dari perencanaan sampai dengan tindak lanjut. Ada satu hal yang menjadi cacatan peneliti ketika observasi di kelas, yaitu bapak Marli W belum melakukan penilaian proses secara optimal. Dalam pembelajaran kontekstual penilaian berbasis proses memberikan kontribusi keberhasilan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang ingin dicapai. Jika penilaian proses dilakukan oleh guru secara optimal, guru akan lebih memahami kemampuan siswa siswa dalam menyerap materi pembelajaran.

4. PENUTUP

Perencanaan pembelajaran seni musik dengan menggunakan TIK di SMP Negeri 1 Sambi, Boyolali dilakukan dengan menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap yang meliputi penyusunan kurikulum, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Sambi adalah Kurikulum 2013. Silabus memuat komponen antara lain: kompetensi dasar, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dirancang oleh guru, memuat identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan penilaian.

Pelaksanaan pembelajaran seni musik berbasis TIK di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali dilakukan dengan menerapkan strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran dalam tiga bagian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Untuk membantu proses pembelajaran supaya bermakna, guru seni budaya di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali memanfaatkan media TIK yaitu VCD, DVD, radio, dan televisi. Selain itu guru juga menggunakan instrumen alat musik yaitu recorder, pianika, dan gitar. Guru melaksanakan penyajian materi dengan konsisten dan konsekuen sesuai dengan rancangan pembalajaran yang telah dibuat dengan memanfaatkan media TIK. Dari aspek psikomotor, siswa dapat belajar atau berlatih memainkan alat musik dari latihan yang paling dasar sampai ke tingkat yang tidak terbatas sesuai dengan kemampuan yang dimilik oleh siswa.

(18)

Penilaian pembelajaran seni musik dengan menggunakan perangkat TIK dibagi dalam beberapa tahap, antara lain: pos tes dilakukan pada akhir setelah selesai pembelajaran, ulangan harian dilakukan setelah menyampaikan materi pembelajaran minimal satu kompetensi dasar, dan ulangan akhir semester dilakukan pada akhir semester. Khusus pada ulangan harian dan ulangan akhir semester sebelum dilaksanakan, guru membuat perencanaan penilaian, yaitu: membuat kisi-kisi soal, butir soal, kunci jawaban, dan kriteria penilaian. Setelah dilaksanakan ulangan harian dan ulangan akhir semester, guru melakukan koreksi dan hasilnya dianalisa. Hasil analisa ditindaklanjuti dengan kegiatan remidi dan pengayaan. Untuk menentukan siswa itu telah berhasil atau belum terhadap kompetensi tertentu, guru telah menentukan dulu kriteria ketuntasan minimal (KKM).

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, I.D. 2013. "Pembelajaran Apresiasi Seni Musik Gamelan Jawa di Kelas X SMA Negeri 1 Malang". Jurnal Seni dan Desain, Malang: Universitas Negeri Malang.

Crawford, R. 2013. "Evolving Technologies Require Educational Policy Change: Music Education for the 21st Century". Australasian Journal of Educational Technology, Vol. 29, No. 5, pp. 717-734.

Gunawan, H., Ngusmanto, Syafe'i, M. 2013. "Pengelolaan Kelas Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi di Sekolah Dasar Negeri 34 Pontianak Selatan Kota Pontianak". Jurnal Tesis PMIS-UNTAN-PSIAN-2013, him. 1-20.

Iman, F.N. dan Wardi. 2015. "Evaluating the Use of ICT for Learning Process By Teachers of SMPN 1 Ungaran in Order". Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies, Vol. 3, No. 1, him. 9-15. Nart, S. 2016. "Music Software in the Technology Integrated Music Education".

TO JET: The Turkish Online Journal of Educational Technology, Volume 15, Issue 2, pp. 78-84.

Nelida, N., Pop, C, & Dan, N. 2008. "New Music Teaching Strategies Using ICT". Conference 1CL 2008, September 24 -26, 2008 Villach, Austria. Sabanci, A., Ozyildirim, G., & Imsir, R. 2014. "The Effect of ICT Usage on the

(19)

International Review of Social Sciences and Humanities, Vol. 7, No. 1 (2014), pp. 232-245.

Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish.

Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Surakarta: UNS Press.

Teen, L.B., Ramli, A.B.H., & Ying, L.F. 2014. "Raising Interest with Software Integration in Music Notation Learning". Procedia - Social and Behavioral Sciences , 143 (2014), pp. 379 - 383.

Wu, C. 2012. "Listening to Students'Voices: A Case Study of Music Learning with ICT Integrated in Taiwan". Asia-Pactific Collaborative Education Journal, Vol. 8, No. 1, pp. 1-19.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Produk, Harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian Teh Pucuk Harum pada Mahasiswa/I Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PENDIDIKAN PEJABAT PENGADAAN BARANG DAN JASA.. Jalan

Administrasi negara muncul pada akhir 1960 sebagai suatu tanggapan terhadap beberapa gagasan yang patut di catat namun dalam penafsiran yang ada beraneka

Kecenderungan dari isi foto berita jurnalistik tentang bencana alam meletusnya Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam penerapan teknik komposisi dengan metode analisis

yang disampaikan secara online melalui Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) untuk paket kegiatan: Pada hari ini Senin Tanggal Dua Bulan Juli Tahun Dua Ribu Dua Belas, kami

motor (stepper) maka data yang diperoleh akan disimpan pada Mikrokontroler, yang mana Mikrokontroler telah diprogram dengan bahasa Assembly untuk dapat menjalankan setiap

Dengan demikian hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penyelesaian penyajian