• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2022/2023"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAHAN KABUPATEN DEAMAK

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 3 DEMAK

Jl. Sultan Hadiwijaya No.42 Demak Telp. (0291) 685658

http://smp3demak.wordpress.com email: smp3dmk@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL

SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2022/2023 A Komponen Layanan Layanan Dasar

B Bidang Layanan Pribadi

C Topik / Tema Layanan Mengenal dan mengendalikan emosi

D Fungsi Layanan Pemahaman dan Pengembangan

E SKKPD Mencapai Kematangan Emosi

F Tujuan Umum Peserta didik mampu mengenali dan mengendalikan emosi yang ada dalam dirinya

G Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu menjelaskan apa yang dimaksud dengan emosi melalui video yang telah di amati dengan baik (C2)

2. Setelah mengamati video, Peserta didik mampu menganalisis faktor yang mempengaruhi emosi dalam dirinya dengan teliti (C4)

3. Setelah membuat proyek Peserta didik mampu menelaah jenis emosi yang ada dalam dirinya melalui Presentasi dengan jelas (C4) H Sasaran Layanan Kelas VIII H

I Materi Layanan 1. Mengenal kemampuan Emosi 2. Karakteristik emosi pada remaja

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja J Waktu 1 Kali Pertemuan ( 1 x 40 Menit)

K Sumber Materi 1. Rintyastini yulita, charlotte S suzy yulia. 2014. Bimbingan dan konseling untuk SMP kelas VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga

2. Nandy. 2021. Pengertian emosi, macam emosi dan emosi positif negatif. https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-emosi/.

(2)

4.

K Metode/Teknik Project Based Learning Membuat gambar salah satu macam emosi dan cara mengekspresikannya

L Media / Alat Video pembelajaran tentang emosi (diberikan sebelum pembelajaran dimulai melalui group whatsapp)

M Pelaksanaan

1. Tahap Awal /Pedahuluan

a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK membuka dengan salam

2. Guru BK membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking) 3. Memastikan Kehadiran Peserta melalui Presensi

4. Guru BK menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai

b. Penjelasan tentang langkah-langkah kegiatan

1. Guru BK memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik

2. Guru BK melakukan kontrak layanan (kesepakatan layanan) melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, sepakat akan

melakukan dengan baik.

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yang akan dibahas

d. Tahap peralihan ( Transisi)

Guru BK menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

(3)

2. Tahap Inti

Kegatan Peserta Didik

Kegiatan Guru BK (Sintaks Project Based Learning)

1. Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)

2. Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project) 3. Menyusun

Jadwal (Create a Schedule) 4. Memonitor

peserta didik dan kemajuan

proyek (Monitor

1. Peserta didik mendengarkan guru BK menjelaskan terkait tujuan dan topik yang akan dibahas

2. Peserta didik mendengarkan pengarahan dari guru BK tentang model pembelajaran yang akan digunakan, yaitu Project Based Learning

3. Peserta didik melaksanakan instruksi guru BK untuk Membuat gambar salah satu macam emosi dan cara mengekspresikannya selama 10 menit

4. Perwakilan Peserta didik melakukan presentasi tentang hasil karya (Project)

5. Peserta didik memperhatikan umpan balik/masukan dari guru BK

1. Guru BK Mengingatkan kembali terkait tujuan dan topik yang akan dibahas

2. Guru BK memberi pengarahan kepada peserta didik mengenai model pembelajaran yang akan dilakukan (Project Based Learning)

3. Guru BK menanyakan tayangan Video Youtube Tentang mengenal emosi yang sebelumnya diberikan melalui group Whatsapp

4. Guru BK memberikan instruksi penugasan kepada peserta didik untuk membuat gambar salah sattu ekspresi emosi (Inti Dari Pembelajaran Project based Learning) , meliputi :

a. Guru BK menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan sejauh mana pemahaman terhadap macam emosi dan pengendaliannya

b. Guru BK memastikan setiap peserta didik membuat proyek sesuai dengan ketentuan dari guru BK

(4)

5. Menguji Hasil (Assess the Outcome)

6. mengevaluasi

Pengalaman (Evalua te the Experience)

c. Guru BK dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (selama 10 menit)

d. Guru BK memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan

e. Guru BK berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar

f. Guru BK membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan

5. Guru BK mempersilahkan salah satu peserta didik untuk mempresentasikan hasil membuat gambar salah satu ekspresi emosi

6. Guru BK memberikan umpan balik tehadap hasil presentasi peserta

3. Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan

2. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut 3. Guru BK menetapkan kegiatan lanjutan mengerjakan LKPD

melalui google form dan menyampaikan pesan dan harapan

4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur dan mengakhiri dengan salam

(5)

LAMPIRAN :

1. Uraian materi

2. Lembar Kerja Peserta Didik 3. Instrumen Evaluasi

Demak, 16 Juli 2022

Kepala Sekolah Guru BK

Drs. Gunawan Subiyantoro, M.Si. Lailie Luthfiatie Zullie, S.Pd NIP. 1966111419941210001 NIP. 199107222022212006 Evaluasi

6. Evaluasi Proses (Guru BK)

Guru BK melakukan evaluasi menilai proses yang terjadi :

1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan google form

2. Mengamati respon atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan daring (cepat merespon dan memberikan tanggapan 3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau

bertanya (menggunakan kata atau kalimat yang sopan dan etis tidak) 4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan respon terhadap

pertanyaan guru BK (menggunakan kata atau kalimat yang sopan dan etis tidak)

7. Evaluasi Hasil (peserta didik)

Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : (melalui google form)

1. Pemahaman baru yang didapat setelah mengikuti layanan daring dengan materi pengenalan dan pengendalian emosi

2. Perasaan positif yang didapat setelah mengikuti layanan daring dengan materi mengenal dan mengendalikan emosi

3. Melihat rencana kegiatan yang akan dilakukan peserta didik setelah mengikuti layanan daring bimbingan klasikal

(6)

Lampiran 1

MENGENAL DAN MENGENDALIKAN EMOSI

1. Mengenal kemampuan emosi

Emosi adalah suatu hal yang begitu saja terjadi dalam hidup sesorang. Peserta didik menganggap bahwa perasaan marah, takut, sedih, senang, benci, cinta, antusias, bosan, dan sebagainya adalah akibat dari atau hanya sekedar respon Anda terhadap berbagai peristiwa yang terjadi pada Anda.

Kemampuan emosional itu tumbuh, dipupuk, dipelajari melalui proses belajar dan direspons melalui pengalaman hidup sejak seseorang lahir hingga meninggal. Pertumbuhan dan perkembangan EQ dapat dipengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan keluarga maupun masyarakat.

Menurut rintyastini (2014) aspek pertama kemampuan emosi adalah kesadaran diri atau penilaian dan ungkapan emosi seseorang. Hal ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami jenis-jenis emosi yang dialami, kemampuan untuk mengakuinya, dan kemampuan untuk mengungkapkannya secara positif.

Aspek kedua adalah kesadaran terhadap orang lain atau penilaian dan pengenalan emosi orang lain. kesadaran ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami emosi yang dirasakan orang lain.

Aspek ketiga adalah pengaturan emosi yang mengacu pada kemampuan untuk memulihkan kondisi emosi secara cepat dari kondisi emosi tertentu yang mengendalikan tindakan agar tidak melulu dikontrol oleh emosi

Aspek yang terakhir adalah penggunaan emosi mencerminkan kemampuan seseorang memanfaatkan emosi dan menggunakannya untuk meningkatkan kesempatan untuk menjadi sukses dalam hal apa saja yang dilakukan.

Gambar : macam – macam emosi

(https://images.app.goo.gl/WtwK7NRK2GycTCCAA)

(7)

2. Karakteristik emosi pada remaja

Menurut Luella Cole dalam buku bimbingan konseling untuk SMP kelas VIII mengungkapkan tiga jenis suasana emosi yang snagat menguasai remaja.

a. Emosi marah

Dalam diri remaja, emosi marah lebih sering muncul dibandingkan emosi lainnya.

Seorang remaja seringkali merasa marah ketika direndahkan, dipermalukan, dihina, atau dipojokkan di depan teman-teman sebaya. Remaja yang matang secara emosional tidak lagi mengekspresikan kemarahannya lewat kontak fisik, tetapi dengan cara yang lebih sopan, seperti tetap diam atau melakukan aktivitas lain.

Gambar : contoh meredam emosi marah

(https://images.app.goo.gl/HuvDMqz8xVpoLzFf6)

b. Emosi takut

Kebanyakan emosi takut yang terjadi di kalangan remaja menyangkut hal-hal seperti Ujian, kurang berprestasi, tidak mendapat atau kehilangan teman, kesepian, memikirkan kelemahan diri dan lain sebagainya.

c. Emosi cinta

Emosi cinta sudah ada sejak bayi dan akan terus berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya

Pendapat lain dari Heider (1990) dalam gramedia.com menyatakan bahwa Emosi yang menggambarkan perasaan sedih, kaget, marah, dan gembira merupakan emosi yang mendekati kesamaan yang lebih universal

(8)

atau umum. Akan tetapi perasaan emosi, takut, cinta, muak, dan jijik, merupakan emosi yang lebih bersifat khas atau khusus dan hal ini tergantung budaya.

Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan cinta. Berbanding terbalik dengan emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas, dan marah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja

Menurut Rintyastini (2014) usia remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanan ke masa dewasa. Pada masa ini, remaja mengalami perkembangan yang pesat menuju kematangan fisik, sosial, dan emosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi adalah :

a. Perubahan jasmani

Pertumbuhan remaja yang sangat cepat selama masa puber menyebabkan keadaan tubuh menjadi tidak seimbang, hal ini mempengaruhi kondisi psikis remaja

b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua

Menghadapi anaknya yang sedang beranjang dewasa, orang tua terkadang mendidik dengan cara yang mereka anggap baik, namun seringkali menimbulkan ketegangan antara orangtua dan anak yang tentunya mempengaruhi perkembangan emosi remaja

c. Perubahan interaksi dengan teman sebaya

Pada awal masa remaja, biasanya individu cenderung membangun interaksi positif dengan teman sebaya dengan tujuan yang positif, namun ketika masa remaja tengah maupun akhir menjadi kebalikannya, seringkali hubungan cinta terhadap lawan jenis menimbulkan masalah dengan orangtua , karena kekhawatiran terhadap hal yang mungkin dilakukan diluar batas

d. Perubahan pandangn luar

Asumsi terhadap remaja terkadang dirasa tidak konsisten. Ada kalanya remaja dianggap sudah dewasa dan diharapkan mampu menunjukkan sikap yang matang, namun kadang juga remaja dinilai seperti anak kecil, hal ini menjadikan kejengkelan pada diri remaja

e. Perubahan interaksi dengan sekolah

Remaja sering terbentur pada nilai-nilai yang tidak dapat mereka terima. Dalam kondisi ini, pola pendidikan seperti teguran keras dapat menambah rangsangan negatif bagi perkembangan emosi anak. Akibatnya, mereka merasa kecewa dan ingin mengubah lingkungannya. Idealisme yang bersumber dari kekecewaan tidak

(9)

dapat diremehkan karena dapat berkembang menjadi tingkah laku emosional yang cenderung merusak.

4. Pengendalian diri

Pengendalian diri merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku. Mengendalikan diri tidaklah mudah, namun memberikan banyak manfaat. Sebelum lanjut ke penjelasan mengenai cara-cara pengendalian diri yang dapat dilakukan dengan beberapa cara. Berikut adalah cara-caranya :

Cara pertama adalah mengendalikan diri dengan menggunakan prinsip kemoralan. Seperti menjaga sikap, ucapan, maupun menjaga dari pikiran-pikiran negative terhadap apapun yang dihadapi. Setiap agama pasti mengajarkan kemoralan, misalnya tidak mencuri, tidak membunuh, tidak menipu, tidak berbohong, tidak mabuk-mabukan, tidak melakukan tindakan asusila. Saat ada dorongan hati untuk melakukan sesuatu yang negatif, coba larikan ke rambu-rambu kemoralan. Apakah yang kita lakukan ini sejalan atau bertentangan dengan nilai-nilai moral dan agama?

Cara kedua pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesadaran. Kita sadar saat suatu bentuk pikiran atau perasaan yang negatif muncul. Pada umumnya orang tidak mampu menangkap pikiran atau perasaan yang muncul. Dengan demikian mereka langsung lumpuh dan dikuasai oleh pikiran dan perasaan mereka. Misalnya, seseorang menghina atau menyinggung kita. Kita marah. Nah, kalau kita tidak sadar atau waspada maka saat emosi marah ini muncul, dengan begitu cepat, tiba-tiba kita sudah dikuasai kemarahan ini. Jika kesadaran diri kita bagus maka kita akan tahu saat emosi marah ini muncul. Kita akan tahu saat emosi ini mulai mencengkeram dan menguasai diri kita.

Kita tahu saat kita akan melakukan tindakan ”bodoh” yang seharusnya tidak kita lakukan. Saat kita berhasil mengamati emosi maka kita dapat langsung menghentikan pengaruhnya. Kalau masih belum bisa atau dirasa berat sekali untuk mengendalikan diri, larikan pikiran kita pada prinsip moral. Biasanya kita akan lebih mampu mengendalikan diri. Bagaimana jika sudah melakukan jurus satu, prinsip moral, dan jurus dua, kesadaran, ternyata kita tetap sulit mengendalikan diri? Lakukan cara ketiga!

Cara ketiga yaitu dengan perenungan. Saat kita sudah benar-benar tidak tahan, mau ”meledak” karena dikuasai emosi, saat kita mau marah besar, coba lakukan perenungan. Tanyakan pada diri sendiri pertanyaan, misalnya, berikut ini:

a. Apa sih untungnya saya marah?

b. Apakah benar reaksi saya seperti ini?

c. Mengapa saya marah ya? Apakah alasan saya marah ini sudah benar?

Kalau saya marah dan sampai melakukan tindakan yang ”bodoh”, nanti reputasi saya rusak, kan saya yang rugi sendiri. Dengan melakukan perenungan, kerap kali maka kita akan mampu mengendalikan diri. Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Saat emosi aktif maka logika kita nggak akan jalan. Demikian pula sebaliknya. Jadi, saat kita melakukan perenungan atau berpikir secara mendalam maka kadar kekuatan emosi atau keinginan kita akan menurun

Cara keempat pengendalian diri adalah dengan menggunakan kesabaran. Emosi naik, turun, timbul, tenggelam, datang, dan pergi seperti halnya pikiran. Saat emosi bergejolak sadari bahwa ini hanya sementara. Usahakan tidak larut dalam emosi. Gunakan kesabaran, tunggu sampai emosi ini surut, baru berpikir untuk menentukan tanggapan yang bijaksana dan bertanggung jawab. Oh ya, tahukah Anda bahwa

(10)

kata bertanggung jawab itu dalam bahasa Inggris adalah responsibility, yang bila kita pecah menjadi response-ability atau kemampuan memberikan respon? Kalau sudah menggunakan kesabaran masih juga belum bisa, bagaimana? Lakukan cara kelima.

Cara kelima yaitu menyibukkan diri dengan pikiran atau aktivitas yang positif. Pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam suatu saat. Ibarat layar bioskop, film yang ditampilkan hanya bisa satu film dalam suatu saat. Nah, film yang muncul di layar pikiran inilah yang mempengaruhi emosi dan persepsi kita.

Saat kita berhasil memaksa diri memikirkan hanya hal-hal yang positif maka film di layar pikiran kita juga berubah. Dengan demikian pengaruh dari keinginan atau suatu emosi akan mereda.

Gambar : mengendalikan diri (https://images.app.goo.gl/MTAzcph8V22pRbB39)

Adapun hal-hal yang harus dihindari antara lain :

a. Berbicara tidak sopan atau sering menggunakan kata-kata kasar. Seseorang yang sering menggunakan kata-kata kasar akan otomatis mengeluarkan kata-kata kasar tersebut ketika ia sedang dalam keadaan emosi dan secara otomatis pula mosinya justru akan terus berkobar.

b. Terlalu sering bermain game. Ini merupakan salah satu bentuk hawa nafsu yang sudah menjadi kebiasaan dikalangan remaja bahkan anak-anak pada saat ini. Hasrat untuk bermain game akan sulit dikendalikan sehingga kita akan terus-menerus melakukan ini.

c. Nafsu terhadap hal bersifat pornografi. Tidak jauh beda dengan penjelasan diatas (terlalu sering bermain game). Hal ini dapat mengakibatkan seseorang semakin tersesat kedalam hal-hal negative dan akan membuatnya semakin jauh dari agama dan Tuhannya.

d. Dengan menjauhi hal-hal tersebut diatas, akan membantu kita untuk bisa mengendalikan diri.

Daftar pustaka

Rintyastini, yulita. charlotte S suzy yulia. 2014. Bimbingan dan konseling untuk SMP kelas VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga

Nandy. 2021. Pengertian emosi, macam emosi dan emosi positif negatif.

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-emosi/.

(11)

Lampiran 2

Lembar kerja peserta didik

1. Bagaimanakah kondisi kemampuan emosimu? Berilah tanda centang (√) pada kondisi yang paling sesuai denganmu saat ini dan berikan alasannya.

Buruk ………..

Sedang ………...

Baik………...

Sangat Baik ………

2. Jika emosimu sedang buruk, hal apa yang biasanya kamu lakukan?

Hal yang biasa aku lakukan adalah………....

………

………

3. Kamu pasti pernah merasa sangat senang. Apa hal yang sering kamu lakukan ketika sedang merasa senang?

Hal yang aku lakukan ketika senang adalah. ………

………

………

4. Coba tuliskan salah satu ketakutan terbesarmu

Ketakutan terbesarku adalah………..

………

5. Menurut kamu, sudahkan kamu mampu mengendalikan emosi mu baik itu di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah?

………

………

………

(12)

Lampiran 4:

(Dituangkan dalaam Google Form)

LEMBAR EVALUASI PROSES DAN HASIL (Di isi oleh Siswa)

Nama Siswa : ...

Kelas : ...

Hari/ tanggal : ...

A. Evaluasi Proses

Tuangkan pendapat kalian tentang pelaksanaan layanan yang telah dilaksankan secara jujur pada tabel berikut ini :

NO PERNYATAAN SKOR

1 2 3 4

1. Kejelasan layanan/ materi yang disampaikan oleh Guru BK

2. Penyampaian layanan/ materi tepat waktu sesuai alokasi waktu/ jadwal layanan

3.

4.

Kemudahan media yang digunakan dalam layanan Minat terhadap topik yang di pelajari

Keterangan :

1 = kurang baik 2 = cukup baik 3 = baik 4 = sangat baik Kategori hasil :

a. Sangat baik = 15–16 b. Baik = 13–14 c. Cukup = 11–12 d. Kurang = < 11

(13)

B. Evaluasi Hasil

Tuangkan penilaian kalian terhadap sikap, perasaan dan ketrampilan yang kalian dapatkan setelah mengikuti layanan secara jujur pada tabel berikut ini :

NO PERNYATAAN

SKOR

1 2 3 4 1. Saya memahami dengan baik tujuan yang

diharapkan dari materi mengenal dan memahami emosi

2. Saya memperoleh banyak pengetahuan dan

informasi dari materi mengenal dan memahami emosi 3. Saya menyadari pentingnya mengontrol dan

mengendalikan emosi

4. Saya meyakini akan lebih baik apabila dapat mengendalikan emosi saya

5. Saya dapat menyusun rencana pengendalian emosi diri

keterangan :

1 = kurang setuju 2 = cukup setuju 3 = setuju 4 = sangat setuju Kategori hasil :

a. Sangat baik = 17-20 b. Baik = 13–16 c. Cukup = 9–12 d. Kurang = < 8 Keterangan :

Link Google Form : https://forms.gle/HwX6iy1cxK2mnNjg6

(14)
(15)
(16)

keterangan :

1 = kurang setuju 2 = cukup setuju 3 = setuju 4 = sangat setuju Kategori hasil :

a. Sangat baik = 21–24 b. Baik = 17–20 c. Cukup = 13–16 d. Kurang = < 13 Keterangan :

Link Google Form : https://forms.gle/HwX6iy1cxK2mnNjg6

(17)

LEMBAR EVALUASI PROSES (Di isi oleh Guru BK)

Topik/ tema : ...

Kelas : ...

Hari/ tanggal : ...

NO PERNYATAAN

SKOR

1 2 3 4

1. Peserta didik terlibat aktif dalam mengikuti kegiatan layanan

2. Peserta didik antusias dalam memberikan tanggapan

3. Peserta didik kreatif mengajukan pertanyaan 4. Peserta didik saling menghargai, sopan dalam

menyampaikan pendapat ataupun pertanyaan 5. Layanan terselenggara dengan menyenangkan 6. Layanan sesuai alokasi waktu

7. Media layanan mudah diakses oleh peserta didik

1 = kurang setuju 2 = cukup setuju 3 = setuju 4 = sangat setuju Kategori hasil :

a. Sangat baik = 26–28 b.

Baik = 23–25 c.

Cukup = 20–22 d.

Kurang = < 20

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik/konseli dapat memahami hal yang harus diperhatikan untuk memasuki kehidupan berkeluarga G Sasaran Layanan Kelas 123. H Materi Layanan

E Tujuan Umum Setelah mengamati tayangan video dan Materi PPT, Peserta didik dapat menentukan (C6) cara mengatasi stress pada dirinya sesuai dengan permasalahan yang

Guru BK meminta siswa untuk duduk sesuai kelompoknya (Kel. Tagore, dan Kel. Lincoln) yang terdiri dari 4-5 orang peserta didik. Kelompok sesuai dengan nama House

Seseorang yang marah terhadap oranglain disebabkan ia menganggap bahwa orang itu bersalah terhadap dirinya. Orang yang marah bisa menunjukkan tingkah laku agresif,

Karena anak masih dalam status sebagai siswa yang tugas pokoknya belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa depannya, maka kegiatan utama yang perlu diselesaikan

Dari Hasil observasi dan konsultasi dengan pembina osis serta wali kelas, banyak siswa yang masih sering terlambat datang ke sekolah, dalam belajar sering tidak mengumpul tugas

Remaja itu Adlosence yaitu : suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12 - 22 tahun. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke

1) Jangan membiarkan hewan berkeliar di dalam rumah atau di tempat kita bermain. Mandilah setelah bekerja keras dan berkeringat. Sering mandi akan mencegah