• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Umum dan Objek Penelitian Penelitian Umum Portal Media Online Kompas.com Kompas.com menjadi pelopor satu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Umum dan Objek Penelitian Penelitian Umum Portal Media Online Kompas.com Kompas.com menjadi pelopor satu"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Umum dan Objek Penelitian

4.1.1 Penelitian Umum Portal Media Online Kompas.com

Kompas.com menjadi pelopor satu diantara media online di Indonesia ketika internet pertama kali hadir ditengah-tengah masyarakat yaitu pada tanggal 14 September 1995 menggunakan nama Kompas Online (KOL) yang dapat dibuka dengan alamat kompas.co.id dan pada saat itu hanya menyajikan replika dari berita-berita harian Kompas yang pada hari itu terbit.

Menjadi sebuah pelopor media online Kompas.com memiliki sebuah tujuan dimana media online Kompas.com sendiri memberikan fasilitas kepada para pembaca harian Kompas agar dapat menjangkau berbagai berita Kompas online dari tempat yang sulit dijangkau jaringan distribusi Kompas. Kompas online hadir diharapkan mampu menjanjangkau pemabaca terutama bagian timur Inodnesia dan luar Indonesia (luar negeri) agar dapat menikmati berita harian Kompas disaat hari itu juga tanpa perlu menunggu berhari-hari seperti biasanya dengan begitu para pembaca Kompas dapat menikmati dan membaca secara langsung. Melihat adanya potensi yang besar di dunia digital, perkembangan Kompas online menjadi sebuah unit bisnis tersendiri pada tanggal 6 Agustus 1998 dibawah naungan bernama PT Kompas Cyber Media (KCM).

Pada era ini Kompas Online mulai mengepakkan sayapnya, tidak lagi hanya mendapatkan replika harian Kompas akan tetapi juga menyediakan Update perkembangan berita-berita terbaru dan ter-update yang terjadi sepanjang hari baik ranah lokal, nasional hingga Internasuonal. Perkembangan internet yang tumbuh pesat di Indonesia menjadikan banyaknya peningkatan terhadap pengunjung KCM karena akses informasi melalui internet yang mudah kini telah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan. Seiring berjalannya waktu, duni digital berubah, begitupun KCM yang terus mengalami prubahan dan terus berbenah diri. Pada 29 Mei 2008, portal berita Kompas Online re- branding menjadi Kompas.com yang mulai dikenal secara konsisten menyajikan jurnalisme yang bermakna, menambah berbagai kanal berita, meningkatkan produktivitas penyajian berita untuk memberikan pembaruan

(2)

37 informasi yang aktual dan terpercaya kepada para pembaca serta Kompas.com hadir menjadi portal berita acuan bagi jurnlaisme ditengah pembaca dan di tengah-tengah derasnya arus informasi yang kebenarnnya masih kurang dipertanggung jawabkan.

Dari gambar diatas menjelaskan halaman pertama dari media online Kompas.com dengan keseluruhan rubrikasi yang tertera serta berita terkini yang menunjukkan bahwa media online tersebut sangat update dan aktual untuk para pembacanya.

Di keadaan pandemi yang berlangsung saat ini tidak sedikit informasi yang di berikan oleh Kompas.com melalui portal berita ini. Berbagai informasi disajikan baik dalam bentuk berita dan infografis, dapat diketahui bahwasanya Kompas.com tidak hanya menyiarkan berita-berita terkini yang terjadi sekitar kita tetapi juga seputar pandemi Covid-19.

Gambar 1. Beranda Utama Kompas.com

(3)

38 Pada gambar diatas Kompas.com mengkhususkan hastag Covid-19 dengan berita Harian Covid-19 sebagai laman khusus untuk berita seputar Covid-19.

4.1.2 Proses Penelitian

Dalam penelitian ini, proses penelitian dimulai dari peneliti dengan melakukan pemantauan terhadap berbagai pemberitaan seputar Covid-19 yang disajikan oleh media online Kompas.com sekaligus mencari data jumlah mahasiswa aktif Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Muhammdiyah Malang sebagai subyek dalam penelitian ini, yang kemudian peneliti

Gambar 3. Update Berita Covid-19 Gambar 2. Laman Berita Harian Covid-19

(4)

39 melanjutkan dengan melakukan pra-survei pada tanggal 08-22 April 2022 yang berguna untuk mengatahui populasi dalam penelitian. Diperoleh sebanyak 106 responden berpartisipasi dalam pra survei, dan sebanyak 65 responden masuk kedalam kriteria populasi penelitian dan juga sekaligus telah ditetapkan sebagai sampel penelitian.

Gambar 4. Salah satu penyebaran kuesioner melalui WhatsApp

Setelah memperoleh sampel penelitian dan sejumlah informasi serta persetujuan melakukan penelitian, penliti memulai dengan mengirim kuesioner secara personal melalui WhatsApp dari nomor responden yang sudah disematkan dalam pra survei sebelumnya untuk meminta tolong mengisi kuesioner penelitian agar terwujud tujuan dari penelitian ini.

Berikutnya setelah mendapatkan jawaban dari kuesioner yang telah disebar selama kurang lebih 2 minggu menunggu, peneliti selanjutnya melakukan ke tahap selanjutnya yaitu mengolah hasil penelitian dengan perhitungan SPSS. Berdasarkan hasil perhitungan yang yang dilakukan peneliti dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan diantara terpaan pemberitaan Covid-19 dimedia online Kompas.com

(5)

40 terhadap perilaku mematuhi protokol kesehatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2018.

4.2 Deskripsi Umum Subjek Penelitian 4.2.1 Deskripsi Prodi Ilmu Komunikasi

Universitas Muhammadiyah Malang merupakan salah satu universitas yang berada di Jawa Timur, khususnya di daerah Malang. Univeristas Muhammadiyah Malang memiliki berbagai fakultas yang didalamnya terdapat berbagai prodi salah satunya adalah prodi Ilmu Komunikasi yang masuk kedalam Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) didirikan pada tahun 1986 tepatnya pada tanggal 28 Juli yang saat ini telah memiliki tiga peminatan ilmu terpan diantaranya Public Relations (PR), Jurnalistik dan Studi Media (JR), serta Komunikasi Audio Visual (AV). Secara berkala kurikulum direformasi guna menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan khusunya dibidang komunikasi dan dunia profesional. Mengajar menggunakan peralatan multimedia dengan penekanan pada keterampilan konseptual, manajerial dan teknikal adalah bagian dari proses belajar.

Tidak hanya itu, untuk meningkatkan keahlian dan mewadahi bakat- bakat mahasiswa. Prodi ilmu komunikasi memfasilitasi berbagai kebutuhan yang dibutuhkan mahasiswa untuk menunjang proses pembelajaran selama masa studi berlangsung yakni dari laboratorium yang lengkap dan representatif, adapun fasilitas tersebut adalah lab ruang produksi, siaran TV, studio recording, mini teather, ruang simulasi PR, stasiun radio, studio fotografi, komputer multimedia dan desain grafis. Selain itu, prodi ilmu komunikasi telah terakreditasi A dari BAN-PT sejak 2013, dan meraih predikat sebagai Indonesia Best Schools of Communications and Management versi Majalah Mix selama tiga tahun berturut-turut yakni dari tahun 2013-2015. Penghargaan yang diperoleh oleh prodi Ilmu Komunikasi ini didasarkan dari hasil survei yang dilakukan sepanjang tahun terhadap kampus di Indonesia yang memiliki Sekolah Komunikasi dan Manajemen setara S-1 dengan status ter-akreditasi A.

Terdapat beberapa kegiatan pelengkap untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, seperti kuliah tamu, seminar, workshop atau pelatihan, studi banding, hingga pertukaran pelajar (student exchange) dan melibatkan

(6)

41 mahasiswa dalam penelitian dosen. Kegiatan kemahasiswaan sangat dinamis, diantaranya prodi Ilmu Komunikasi memiliki sejumlah komunitas yang terbagi sesuai bidang peminatan dalam Prodi Ilmu Komunikasi yang dibentuk juga oleh mahasiswa diantaranya Eskalator yang merupakan komunitas Creative PR tidak hanya itu terdapat PR Club yang merupakan komunitas peminat kajian public relations, bagi pecinta film dan cinematografi Ruang Gerak AV Club yang menjadi peminat kajian film dan sinematografi, Speak Up Community yang merupakan komunitas penggiat Bahasa Asing, serta terdapat Journalistic Club, dan Komunikasi Cinta Riset (Kociris) yang menjadi bagian komunitas Prodi Ilmu Komunikasi.

Selain itu, terdapat kegiatan kemahasiswaan yang mengacu pada keterampilan profesi komunikasi juga tak kalah saing sering meraih prestasi, di antaranya mulai dari juara debat PR, kompetisi film dokumenter “Eagle Awards Metro TV”, fotografi baik tingkat regional, nasional bahkan internasional.

Dosen dan mahasiswanya juga aktif menulis di beberapa karya buku. Bahkan alumni Prodi Ilmu Komunikasi banyak terserap di sejumlah institusi media massa terkemuka tak terkecuali media cetak, stasiun TV, radio, media online, konsultan PR, dan institusi pemerintah dan swasta lainnya.

4.3 Penyajian Data

4.3.1 Profil Responden

Dalam penelitian ini responden yang dipilih yakni mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2018 yang mengakses, membaca dan melihat seputar pemberitaan Covid-19 di media online Kompas.com. Dari data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dengan melakukan penyebaran kuesioner terhadap responden dan memperoleh sebanyak 65 responden terpilih sesuai kriteria dan hal tersebut sesuai dengan jumlah sampel yang diinginakan. Adapun data-data terlampir mengenai profil responden:

Karakteristik Frekuensi (Orang)

Presentase (%) Usia:

21 22 23

15 42 8

23.1%

64,6%

12,3%

Total 64 100%

(7)

42 Jenis Kelamin:

Laki-laki Perempuan

26 39

60%

40%

Total 65 100%

Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2018

65 100%

Total 65 100%

Mengakses media online Kompas.com

65 100%

Total 65 100%

Mengakses media online Kompas.com untuk mengetahui pemberitaan seputar perkembangan pandemi Covid-19

65 100%

Total 65 100%

Melihat dan membaca

pemberitaan seputar pandemi Covid-19 dimedia online Kompas.com

65 100%

Total 65 100%

Tabel 1. Karakteristik Responden

4.3.2 Penyajian Variabel Terpaan Pemberitaan Covid-19 di Media Online Kompas.com (Variabel X)

Memudahkan dalam pembacaan analisis data, berikut peneliti mendeskripsikan data dengan tujuan memberikan gambaran awal dan menjelaskan subjek penelitian yang didasari oleh data kuesioner yang telah diperoleh. Adapun data yang disajikan berupa tabel deskripsi hasil pernyataan dari responden yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2018. Berikut adalah hasil yang telah diperoleh:

(8)

43

Tabel 2. Frekuensi Responden Dalam Satu Hari Mengakses Pemberitaan Covid-19 di Media Online Kompas.com Lebih dari Satu Berita

Tabel 3. Frekuensi Responden Dalam Satu Minggu Mengakses Pemberitaan Covid-19 di Media Online Kompas.com Lebih dari 3x

Berdasarkan sajian Tabel 4 dan Tabel 5 menunjukkan bahwa hasil jawaban responden terakit frekuensi mengakses pemberitaan Covid-19 di media online Kompas.com lebih dari satu berita dalam sehari diperoleh sebanyak (35,4%) menjawab cukup atau netral, diikuti jawaban setuju sebanyak (26,2%) dan tidak setuju (24,6%). Sedangkan dalam Tabel 5 diperoleh sebanyak (33,8%) memilih setuju dalam satu minggu mengakases pemberitaan covid-19 di media online Kompas.com lebih dari 3 kali. Sehingga dapat diartikan dari kedua tabel tersebut presentasi lebih banyak dalam mengakses pemberitaan covid-19 di media online Kompas.com lebih dari 3 kali dalam seminggu.

Berikutnya pada bagian Tabel 6 dan Tabel 7 menyajikan pernyataan dengan indikator Durasi. Dimana indikator ini untuk mengetahui waktu yang

(9)

44 dihabiskan responden dalam membaca pemberitaan covid-19 di media online Kompas.com.

Tabel 4. Durasi Membaca Pemberitaan Covid-19 di media online Kompas.com Membutuhkan Waktu lebih dari 5 menit

Tabel 5. Durasi Membaca Pemberitaan Prokes Covid-19 di media online Kompas.com Membutuhkan Waktu lebih dari 5 menit

Dari pernyataan Tabel 6 diatas diperoleh sebanyak (32,3%) responden menjawab setuju dalam membaca pemberitaan covid-19 lebih dari 5 menit, disusul dengan (26,2%) menjawab cukup atau netral, dan sisanya sebanyak (21,5%) menjawab tidak setuju. Dari sini dapat menunjukkan bahwa responden lebih banyak membaca pemberitaan covid-19 di media online Kompas.com lebih dari 5 menit, dan hal ini dikarenakan informasi atau berita yang disajikan Kompas.com seputar covid-19 lebih dari 400 kata dan hal tersebut termasuk waktu optimal dalam pembacaan sebuah berita.

Sedangkan Tabel 7 menunjukkan sebanyak (33,8%) menjawab cukup atau netral, diikuti jawaban setuju sebanyak (29,2%) dan disusul jawaban tidak setuju sebanyak (18,5%) responden dalam membaca pemberitaan prokes di

(10)

45 media online Kompas.com, jika ditarik kesimpulan hal diatas menunjukkan bahwa intensitas waktu membaca responden terhadap berita protokol kesehatan di media online Kompas.com sebanyak 5 menit merupaka waktu yang cukup untuk dihabiskan membacanya.

Tabel 6. Atensi Responden dalam Memahami Isi Pesan dalam Pemberitaan Covid-19

Tabel 7. Atensi Responden dalam Memahami Isi Pesan dalam Pemberitaan Penerapan Prokes Covid-19

Selanjutnya pada Tabel 8 sebanyak (43,1%) responden menjawab setuju dan diikuti jawaban sangat setuju sebanyak (40%), hal ini menunjukkan bahwa responden sangat memahami isi pesan dan serius dalam membaca dan menyimak informasi disampikan sebuah pemberitaan mengenai Covid-19 dimedia online Kompas.com.

Pada Tabel 9 diperoleh hasil tertinggi sebanyak (46.2%) responden menjawab sangat setuju dan diikuti oleh jawaban setuju sebanyak (44,6%) dari responden yang menunjukkan bahwa responden sangat memahami informasi dan juga serius dalam membaca dan menyimak yang disampaikan dalam sebuah pemberitaan penerapan prokes dalam media online Kompas.com.

(11)

46 4.3.3 Penyajian Variabel Perilaku Mematuhi Protokol Kesehatan Mahasiswa

(Variabel Y)

Dalam variabel Y merupakan pencarian responden terhadap perilaku mematuhi protokol kesehatan dimana indikator yang digunakan mencakup kognitif, afektif dan behavioral, atau yang berarti paparan sebuah informasi, perubahan aspek emosional dan perubahan perilaku dalam diri khalayak yang terjadi akibat sebuah terpaan informasi yang didapat oleh khalayak. Berikut adalah sajian tabel 10 – 21 merupakan frekuensi jawaban yang diberikan responden.

Tabel 8. Mendapat Informasi Covid-19 Melalui Berita Media Online Kompas.com

Pada tabel 10 merupakan hasil dari responden, dimana hasil tersebut merupakan jawaban dengan langkah indikator kognitif dimana responden dalam tahap mempelajari informasi yang bermanfaat karena bersifat informatif, dengan hasil sebanyak 38,5% menjawab setuju, diikuti 35,4% cukup atau netral dan sebanyak 18,5% menjawab sangat setuju. Dapat disimpulkan bahwa responden menerima informasi seputar Covid-19 melalui pemberitaan media online Kompas.com

(12)

47

Tabel 9. Memahami Isi Protokol Kesehatan

Selanjutnya tabel 11 dijelaskan hasil dari responden dengan menggunakan indikator kognitif memperoleh hasil 44,6% jawaban sangat setuju dan dengan presentase yang sama sebanyak 44,6% menjawab setuju, sehingga dapat disipulkan bahwa responden sangat memahami informasi atau isi adanya protokol kesehatan.

Tabel 10. Responden Memahami Tujuan Penerapan Protokol Kesehatan 5M

Berikutnya pada tabel 12 masih dengan penggunaan indikator Kognitif, memperoleh hasil sebanyak 73,8% menjawab sangat setuju dan 20% menjawab setuju akan pemahaman mengenai tujuan dari diterapkannya protokol kesehatan seperti 5M. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat memahami dan tahu akan tujuan penerapan prtokol kesehatan 5M yang ada di masyarakat.

(13)

48

Tabel 11. Responden Medukung Penuh Penerapan Protokol Kesehatan Selama Masa Pandemi Covid-19

Pada tabel 13 terpaparkan hasil dari responden dengan menggunakan indikatir Afektif yang merujuk kepada aspek emosional dalam diri khalayak, dimana responden menjawab sebanyak 64,6% sangat setuju, dan diikuti 30,8%

jawaban setuju terkait mendukung secara penuh akan penerapan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19, hal ini dapat disimpulkan bahwasanya rata-rata audience sangat mematuhi akan adanya protokol kesehatan dan mendukung secara penuh dengan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah selama masa pandemi Covid-19.

Tabel 12. Responden Merasa Cemas dan Khawatir Setelah Membaca dan Melihat Pemberitaan Covid- 19

Pada tabel 14 dengan penggunaan indikator Afektif, responden menjawab sebanyak 38,5% cukup atau netral, 29,2% setuju, 18,5% sangat setuju dan diikuti tidak setuju sebanyak 10,8%. Menjadi kesimpulan bahwa audience cukup cemas dan khawatir setelah membaca dan melihat pemberitaan Covid-19.

(14)

49

Tabel 13. Responden Bertekad dan Berniat untuk Menjalankan Protokol Kesehatan Covid-19

Selanjutnya, tabel 15 masih dengan penggunakan indikator Afektif, sebanyak 58.5% responden menjawab sangat setuju dan diikuti oleh 40%

responden menjawab setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa audience sangat berdedikasi tinggi dengan tekad dan niat untuk menjalankan prsedur protokol keshatan Covid-19.

Tabel 14. Responden Menerapkan dan Mematuhi Protokol Kesehatan Guna Memutus Rantai Penyebaran Covid-19

Berikutnya pada tabel 16 dengan penggunaan indikator Behavioral yang merujuk pada perubahan perilaku atau tindakan dalam diri khalayak.. sebanyak 39,3% responden menjawab sangat setuju, dan diikuti sebanyak 23,1%

responden menjawab setuju. Hal ini dapat disimpulkan bahwa audience sangat menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan dengan tujuan untuk memutus rantai pennyebaran Covid-19.

(15)

50

Tabel 15. Responden Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Mencuci Tangan Hingga Bersih

Pada tabel 17 dengan menggunakan indikator Behavioral. Menghasilkan respon sebanyak 70,8% menjawab sangat setuju dan 26,2% setuju dalam menerpakan protokol kesehatan dengan mencuci tangan hingga bersih.

Sehingga dapat disimpulkan audience sangat patuh dalam hal mencuci tangan dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19. Mengingat hal tersebut juga menjadi bagain dari protokol kesehatan yang termasuk kedalam 5M.

Tabel 16. Respondne Menerapkan Protokol Kesehatan Memakai Masker Ketika di Luar Ruangan

Dari hasil tabel 18 dengan menggunakan indikator Behavioral, memperoleh hasil sebanyak 70,8% responden menjawab sangat setuju dan 24,6% setuju terkait penerapan protokol kesehatan dalam penngunaan masker ketika beraktivitas diluar ruangan. Mengingat memakai masker termasuk dalam peraturan prookol kesehatan 5M, dapat disimpulkan bahwa audience sangat patuh dalam memakai masker ketika beraktvitas di luar ruangan.

(16)

51

Tabel 17. Responden Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Menjaga Jarak

Dari hasil tabel 19 diatas, dengan menggunakan indikator Behavioral.

Mendapatkan hasil sebanyak 36,9% responden menjawab sangat setuju, 32,3%

menjawab setuju dan diikuti sebanyak 24,6% menjawab tidak setuju terkait menjaga jarak dalam 1 meter dengan orang lain dalam penerapan protokol kesehatan. Hal ini dapat disimpulkan bahwasanya audience masih patuh dalam menerapkan protokol kesehatan terutama menjaga jarak sajauh 1 meter dengan orang lain.

Tabel 18. Responden Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Menjauhi Kerumuan saat Berada di Luar Ruangan

Berikutnya pada tabel 20 dengan penggunaan indikator Behavioral diatas diperoleh hasil sebanyak 49,2% responden menjawab sangat setuju, 29,2% menjawab setuju dan diikuti sebanyak 16,9% menjawab cukup atau netral dalam penerapan protokol kesehatan dengan menjauhi kerumunan saat berada diluar ruangan. Hal ini dapat disimpulkan bahwasnya audience lebih

(17)

52 banyak patuh dalam menjauhi kerumunan orang dibanding ikut serta dalam sejumlah kerumunan saat diluar ruangan.

Tabel 19. Responden Menerapkan Protokol Kesehatan dengan Mengurangi Mobilitas di Luar Rumah

Selanjutnya pada tabel 21 dengan menggunakan indikator Behavioral memperoleh hasil respon sebanyak 49,2% menjawab sangat setuju, 27,7%

setuju dan diikuti 21,5% cukup atau netral dalam mengurangi mobilitas di luar rumah guna menerapkan protokol kesehatan. Dapat diambil kesimpulana bahwa audience lebih memilih mengurangi mobilitas diluar rumah dibandingkan menambah pergerakan di luar rumah selama masa pandemi Covid-19 mengingat pengurangan mobilitas saat diluar rumah juga menjadi bagian dari penerapan protokol kesehatan 5M.

Referensi

Dokumen terkait

Meskipun sering kaliseorang arsitek dilibatkan dalam suatu pemecahan permasalahan, tradisi yang biasa dilakukan adalah seorang klien menyodorkan maslah pada seorang

Jika masyarakat terlebih pemerintah daerah sendiri tidak mengetahui adanya penerapan e-Gov tersebut, maka pemerintahan berbasis elektronik juga tidak dapat

Mahasiswa pelajari sradha Sradha dicari sampai ke pura Gemakan dharma dengan berbeda Inilah karya pantun jenaka Kalau hendak mencari dupa Janganlah lupa mencari api Bagaimana

a.. +uatu perusahaan akan memproduksi 9 macam barang.. yang jumlahnya tidak boleh lebih dari&L unit. "euntungan dari kedua produk tersebut masing- masing adalah

Butir 8 : Untuk tercapainya tujuan pendidikan dengan mutu yang dapat dipertanggung -jawabkan, setiap program studi di semua strata pendidikan perlu menetapkan persyaratan

[r]

Pernyataan 4 diatas dapat dilihat bahwa pernyatan yang memilih jawaban sangat setuju (SS) sebanyak 9 orang, responden yang memilih jawaban setuju (S) sebanyak 30

jawaban responden untuk variabel Y (Pelaksanaan Pengiriman Barang Ekspor) dimana responden menjawab Sangat Setuju (SS) sebanyak 77, responden menjawab Setuju (S)