• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3.1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Batasan Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Mengingat penelitian ini dilaksanakan sebagai penyusunan skripsi, maka aturan masa penelitian tidak lebih dari tiga semester masih berlaku.

Sehingga, peneliti menggunakan studi etnografi komunikasi mikro dalam waktu maksimal satu bulan.

Idealnya, etnografi komunikasi terhadap santri dan ustadz pondok pesantren Lirboyo, diharapkan bisa memberi gambaran bagaimana santri dan ustadz berkomunikasi dengan bahasa Jawa dalam kesehariannya dan pembelajaran. Namun dengan keterbatasan waktu penelitian, seperti yang sudah disebutkan, maka etnografi komunikasi yang dilakukan hanya etnografi mikro. Aspek yang diteliti mencakup keterampilan interaksi, pengetahuan linguistik, dan pengetahuan kebudayaan sebagai keterampilan yang dapat diamati dari perilaku yang terlihat.

Etnografi komunikasi mikro yang dilakukan santri dan ustadz pondok pesantren Lirboyo, mencakup aspek linguistik, kebudayaan dan keterampilan interaksi sebagai perilaku komunikasi yang mudah untuk diamati, karena terlihat dari perilaku atau kebiasaan sehari-harinya. Itulah sebabnya mengapa analisis yang dilakukan mencakup tiga aspek tersebut.

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami problem dunia nyata. Cara pandang yang digunakan peneliti dalam penelitiannya adalah paradigma kontruktivis. Paradigma kontrukvis adalah paradigma yang merupakan antitesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menentukan realitas atau ilmu pengetahuan.

Paradigma kontruktivis merupakan salah satu prespektif dalam tradisi sosiokultural. Paradigma ini menyatakan bahwa identitas benda dihasilkan dari bagaimana kita berbicara tentang objek, bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan konsep kita, dan cara-cara kelompok sosial menyesuaikan diri pada pengalaman umum mereka. Keberadaan

(2)

simbol atau bahasa menjadi penting dalam proses pembentukan realitas.

Berbagai kelompok dengan identitas, pemaknaan, kepentingan, pengalaman, dan sebagainya mencoba mengungkapkan diri dan selanjutnya akan memberi sumbangan dalam pembentukan realitas secara simbolik.

Menurut Patton para peneliti kontruktivis mempelajari beragam realita yang terkontruksi oleh individu dan implikasi dari kontruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan yang lain dalam kontruktivis, setiap individu memiliki pengalaman yang unik (Hayuningrat, 2010). Penelitian dengan strategi ini menyarankan bahwa setiap cara yang diambil individu dalam memandang dunia adalah valid, dan perlu adanya rasa menghargai atas pandangan tersebut.

Paradigma kontruktivisme yaitu paradigma yang menganggap bahwa kebenaran suatu realitas sosial dapat dilihat sebagai hasil kontruksi sosial, dan kebenaran suatu realitas sosial itu bersifat relatif. Menurut paradigma konstruktivisme realitas sosial yang diamati oleh seseorang tidak dapat digeneralisasikan kepada semua orang. Konsep mengenai konstruksionis diperkenalkan oleh sosiolog interpretative, Peter L. Berger bersama Thomas Luckman. Dalam konsep kajian komunikasi, teori konstruksi sosial bisa disebut berada diantara teori fakta sosial dan definisi sosial (Eriyanto, 2012).

3.3 Pendekatan dan Tipe Penelitian 3.3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang dipakai yaitu kualitatif.

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif dalam bentuk kalimat dan bahasa tertulis dari orang dan perilaku yang sedang diobservasi, sehingga penelitian ini tidak menggunakan perhitungan statistik. Pendekatan ini mengacu pada latar dan individu secara keseluruhan.

3.3.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang dipakai yaitu deskriptif, penelitian ini mengilustrasikan secara detail objek penelitian dan menganalisis

(3)

kejadian sosial, di penelitian ini yaitu pemakaian bahasa Jawa di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri. Tujuan penelitian deskriptif ini untuk mengilustrasikan, meringkas beragam kondisi, beragam situasi, atau beragam kejadian yang ada di pondok pesantren Lirboyo sebagai objek penelitian, dan mencoba untuk membawa realitas ini dalam permukaan sebagai suatu kekhasan, karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran mengenai suatu kondisi, situasi, ataupun kejadian tertentu.

Dasar penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Kualitatif ini untuk memperoleh data yang akurat mengenai fenomena pemakaian bahasa Jawa yang digunakan warga Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri. Penelitian kualitatif mengarah pada berbagai metode pengumpulan data, yaitu observasi partisipatori, wawancara mendalam, dan analisis dokumen.

3.4 Subjek Penelitian

Penelitian kualitatif yaitu penelitian yang tujuannya untuk memahami suatu kejadian yang dialami subjek secara keseluruhan, yang tidak dapat dipisahkan dan dideskripsikan dalam konteks tertentu dengan menggunakan metode ilmiah yang berbeda. Subjek penelitian adalah individu dan benda yang dijadikan sebagai informasi untuk mengumpulkan data. Subjek penelitian dikenal sebagai responden yaitu orang yang memberikan jawaban atau informasi yang diperlukan untuk mengumpulkan data penelitian. Subjek penelitian ini adalah warga pondok pesantren Lirboyo yang memberi informasi tentang data pemakaian bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi yang ingin peneliti kaitkan dengan penelitian yang dilakukan.

Penentu subjek penelitian di penelitian kualitatif bisa memakai model Sampling Purposif (Purposive Sampling) untuk memperluas subjek penelitian. Purposive sampling, adalah menentukan sampel yang tujuannya untuk menyesuaikan sampel dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan dan sesuai dengan topik penelitian. Untuk pemilihan subjek penelitian, maka ditentukan kriteria sebagai berikut:

(4)

1. Santri laki-laki pondok pesantren Lirboyo dari luar Jawa.

2. Santri berusia 17-20 tahun.

3. Santri berkomunikasi menggunakan bahasa Jawa.

4. Santri aktif dalam melakukan komunikasi di dalam pondok.

5. Ustadz pondok pesantren Lirboyo.

6. Ustadz memiliki pemahaman tentang pemakaian bahasa Jawa di pondok pesantren Lirboyo.

7. Ustadz memiliki pengaruh terhadap santri pondok pesantren Lirboyo.

8. Ustadz memiliki pengalaman di pondok pesantren Lirboyo.

Peneliti akan mencari tahu ustadz dan santri yang sesuai dengan kriteria yang sudah disebutkan tersebut.

Tabel 3.1 Daftar Subjek dalam Penelitian

No Nama Usia Daerah Asal Sebagai

1. Lutfi Hakim 25 Demak Ustadz

2. Saiful Anwar 25 Pontianak Ustadz

3. Eko Maimun 26 Palembang Ustadz

4. Abdul Wahid 30 Kediri Ustadz

5. Farianur Anugroho 19 Sulawesi Selatan Santri

6. Nurhasyim Ashari 20 Bali Santri

7. Zain Abdul Wain 18 Bengkulu Santri

8. Ahmad Ridwan 20 Bima Santri

9. Ridwan Kholis 17 Jambi Santri

10. Ahmad Rifa’i 18 Makasar Santri

11. Muhammad Zamzami 17 Sumbawa Santri

12. Restu Ageng Prastyo 20 Riau Santri

13. Muslimudin 17 Samarinda Santri

(5)

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian 3.5.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilangsungkan di Pondok Pesantren Lirboyo Kecamatan Mojoroto, sebuah pondok yang termasuk dalam wilayah Pemerintah Daerah Kediri. Pondok tersebut beralamat Jl. KH. Abdul Karim, Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Lirboyo sendiri yaitu nama sebuah desa yang berada di Barat Sungai Brantas, lembah Gunung Wilis, Kota Kediri.

Berlangsungnya penelitian di Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri, hal pertama yang peneliti lakukan harus melakukan observasi untuk melihat keadaan lokasi. Peneliti mengamati situasi dan keadaan secara langsung pondok pesantren dan melakukan pembicaraan dengan pihak-pihak terkait di pondok pesantren. Kegiatan observasi lingkungan pondok pesantren dimaksudkan supaya peneliti memiliki gambaran tentang situasi dan kondisi di pondok pesantren tersebut.

Hasil dari observasi ini menjadi pedoman untuk penyusunan pelaksanaan penelitian. Diharap dengan adanya observasi ini, peneliti bisa lebih mengenal pondok pesantren Lirboyo, yang selanjutnya dapat melancarkan dan mempermudah pelaksanaan penelitian.

3.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilangsungkan untuk keperluan penyusunan tugas akhir berupa skripsi, sehingga peneliti menggunakan studi etnografi komunikasi mikro dengan batas waktu satu bulan. Waktu penelitian diperkirakan berlangsung selama satu bulan, pada bulan Maret 2022.

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian dengan rumusan masalah yang diangkat, maka peneliti memakai metode sebagai berikut:

3.6.1 Observasi Partisipatori

Observasi pada dasarnya membutuhkan keahlian seorang peneliti. Di lapangan, peneliti diharapkan memiliki kemampuan

(6)

menilai lingkungan, kemampuan beradaptasi, dan kemampuan mengatasi segala macam kendala, termasuk kendala yang diciptakan sendiri. Observasi partisipatisipatori sering digunakan dalam antropologi, dimana peneliti memakai metode ini untuk mendapatkan akses di masyarakat yang akan diteliti. Sebab peneliti adalah bagian budaya itu sendiri, maka koreksi terhadap dirinya sendiri juga akan dilakukan peneliti atau metode introspeksi. Ini memudahkan peneliti untuk menyesuaikan diri di lingkungan penelitian. Engkus Kuswarno mengungkapkan, observasi akan berlangsung lama. Tetapi, waktu yang lama ini bisa dipercepat jika peneliti berada dalam situasi yang membutuhkan pemahaman dan peneliti dari kebudayaan itu sendiri.

3.6.2 Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam untuk penelitian etnografi mempunyai banyak karakteristik percakapan yang bersahabat. Peneliti harus membebaskan subjek menjadi dirinya sendiri, sehingga subjek penelitian dapat dengan mudah diungkapkan. Dengan membebaskan subjek menjadi dirinya sendiri, dan secara tidak langsung peneliti dan subjek merasakan kedekatan. Selain itu, wawancara mendalam etnografi bisa dilakukan selama peneliti mengamati dengan cara yang menawarkan tingkat spontanitas yang tinggi. Tetapi, etnografi komunikasi di dalam wawancara mendalam juga bisa berkomunikasi di lingkungan tertentu secara khusus sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti.

Wawancara mendalam membutuhkan keterampilan menyimak yang baik, teliti dan tepat supaya apa yang didengar bisa dijadikan bahan penelitian. Catatan lapangan, seperti rekaman audio dan video, juga harus dibuat untuk memperkaya dan menginterpretasikan hasil wawancara. Hasil yang diperoleh selama wawancara adalah pendapat para subjek tentang pemakaian bahasa Jawa untuk berkomunikasi.

(7)

3.6.3 Analisis Dokumen

Analisis dokumen penelitian kualitatif ini artinya bahwa tujuannya adalah untuk menemukan gambaran tentang pengalaman atau peristiwa hidup dan interpretasi peneliti terhadapnya. Tidak semua dokumen bisa dijadikan bahan analisis, dokumen yang dianalisis harus sesuai dengan topik penelitian. Etnografi komunikasi menyebutnya sebagai analisis dokumenter yang artinya ilmu yang mempelajari kebudayaan.

3.7 Analisis Data

Pada dasarnya, proses analisis data etnografi komunikasi ini berjalan seiring dengan pengumpulan data. Jika peneliti melengkapi catatan penelitiannya sesudah melaksanakan observasi, maka peneliti sudah menganalisis bahan untuk saat itu. Sehingga para peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan analisis yang masih kurang. Tahap analisis data adalah cara untuk mengubah data-data yang tidak tersusun menjadi kalimat- kalimat pendek yang bisa dimengerti oleh orang lain. Karena tahap ini tersusun atas cara untuk meringkas data, memilih, mengartikan dan mengatur data. Teknik analisis data yang dijelaskan oleh Creswell adalah sebagai berikut (Creswell, 2007):

3.7.1 Deskripsi

Deskripsi adalah langkah awal untuk menulis laporan etnografi. Pada bagian ini, peneliti mencoba menjelaskan temuan penelitian dengan cara mendeskripsikan secara detail objek penelitian, misalnya narator dalam penyajian kronologis. Peneliti membangun keseluruhan cerita dari cerita dan orang-orang yang hidup di dalamnya, kemudian menyajikan perspektif yang berbeda dari para subjek. Dengan mendeskripsikan, peneliti memberikan latar belakang masalah yang diteliti dan secara tidak langsung mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan penelitian.

(8)

3.7.2 Analisis

Peneliti memberikan informasi rinci tentang objek penelitian, biasanya dalam bentuk tabel, diagram, grafik, model, yang mengilustrasikan objek penelitian pada bagian itu. Tetapi, langkah ini bisa dibandingkan dengan objek penelitian dan objek lain, mengevaluasi objek dengan nilai-nilai yang berlaku umum, menciptakan hubungan antara objek penelitian dan lingkungan yang lebih luas.

3.7.3 Interpretasi

Bagian ini adalah langkah terakhir pada analisis data penelitian etnografi. Pada bagian ini, peneliti menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Peneliti memakai orang pertama di penjelasannya untuk menekankan bahwa apa yang dikatakan hanyalah hasil interpretasi mereka.

3.8 Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, peneliti selalu berusaha menjaga kredibilitas hasil penelitian yang dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan seorang peneliti untuk menjaga kredibilitas hasil penelitian tersebut adalah dengan melakukan aktivitas validasi ialah peneliti akan turut serta berkomunikasi dengan warga pesantren Lirboyo untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik “triangulasi”

sebagai teknik uji keabsahan data. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang sudah ada (Sugiyono, 2015).

Teknik triangulasi digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi sumber, yang merupakan perbandingan dan pengecekan balik subjek penelitian yaitu anggota warga pesantren Lirboyo dalam menggunakan bahasa Jawa sebagai sarana komunikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Jika browser menemukan alamat dari tujuan link tersebut, browser akan menampilkan informasi yang ada, dan jika tidak menemukannya browser akan memberikan suatu pesan yang

Penelitian ini menggunakan metode ketiga yaitu menambahkan PVA ke dalam larutan kitosan- pektin dengan harapan dapat meningkatkan electrospinnability larutan dan bahan PVA

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Pada sistem hacking wireless ini yaitu menghacking jaringan wireless yang tersedia menggunakan android nexus 5, hacking wireless tersebut berhasil mendapatkan sebuah password

Biaya utang merupakan dana yang didapatkan dari pihak luar perusahaan atau kreditur yang digunakan untuk keperluan perusahaan, yang dimana dana tersebut harus dikembalikan

Untuk itu, selanjutnya kita akan membahas suatu bentuk integral lain yang juga dapat digunakan untuk mengek- strapolasi gelombang hanya dengan menggunakan nilai P atau (∇P ) saja,

Sebab-sebab konflik peran ganda adalah karena : kuatnya peran tradisional wanita sebagai ibu rumah tangga (traditional role), tuntutan diri sendiri untuk sempurna di

Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah probability value (sig), apabila probability value dalam hasil pengujian lebih kecil dari 0,05, maka dapat