MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI GAWANG PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS
DI KELAS V SDN LINGGAR I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Gilang Abdillah
0903202
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS S1 KAMPUS SUMEDANG
MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI GAWANG PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS
DI KELAS V SDN LINGGAR I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG
Oleh
Gilang Abdillah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
© Gilang Abdillah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI GAWANG PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI MEDIA KARDUS
DI KELAS V SDN LINGGAR I KECAMATAN RANCAEKEK KABUPATEN BANDUNG
GILANG ABDILLAH NIM.0903202
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd. NIP. 195905201988031002
Pembimbing II,
Dewi Susilawati, M.Pd NIP. 197803102008122001
Mengetahui,
Ketua Program PGSD S-1 PENJAS
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH...iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR DIAGRAM ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... .1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 6
1. Rumusan Masalah ... 6
2. Pemecahan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Batasan Istilah ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Kajian Pustaka ... 11
1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 11
a. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 11
b. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 13
c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 13
2. Perkembangan Keterampilan Gerak Dasar ... 14
a. Pengertian Perkembangan Gerak Dasar ... 14
b. Teori Perkembangan Gerak Dasar ... 15
c. Tahap Pembelajaran Gerak ... 16
d. Karakteristik Siswa SD ... 16
e. Teori Belajar Pendidikan Jasmani ... 17
ii
4. Media Pembelajaran ... 22
a. Arti dan Konsep Media Pembelajaran ... 22
b. Jenis Media ... 22
c. Manfaat Media Pembelajaran ... 23
d. Memilih Media Pembelajaran... 23
e. Penggunaan Media Pembelajaran ... 24
f. Penggunaan Media Kardus Dalam Pembelajaran... 24
B. Hasil Kajian Relevan... 27
C. Hipotesis Tindakan... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29
1. Lokasi Penelitian ... 29
2. Waktu Penelitian ... 29
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Metode dan Desain Penelitian ... 30
1. Metode Penelitian ... 30
2. Desain Penelitian ... 32
D. Prosedur Penelitian... 33
1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 34
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 34
3. Tahap Observasi ... 35
4. Refleksi ... 36
E. Instrumen Penelitian... 36
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 38
1. Teknik Pengolahan Data ... 38
2. Analisis Data ... 39
G. Validasi Data ... 39
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... .41
A. Paparan Data Awal ... .41
B. Paparan Data Tindakan ... 48
1. Paparan Data Tindakan ... 48
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 48
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 50
c. Paparan Data Hasil Observasi Aktivitas siswa Siklus I ... 51
d. Paparan Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 54
iii
2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 61
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 61
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 63
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 64
d. Analisis Dan Refleksi Siklus II ... 68
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 73
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 74
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III... 75
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 76
d. Analisis Dan Refleksi Siklus III ... 79
C. Pembahasan ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 89
A. Kesimpulan ... 89
B. Saran ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 93
LAMPIRAN – LAMPIRAN ... 94
RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 173
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Awal Hasil Tes Kemampuan Gerak Dasar Lari Gawang ...5
3.1 Jadwal Penelitian ...30
4.1 Data Awal Hasil Penilaian Perencanaan Pembelajaran 4.2 Data Awal Hasil Penilaian Kinerja Guru ...43
4.3 Data Awal Aktivitas Siswa ...44
4.4 Data Awal Pembelajaran Gerak Dasar Lari Gawang ...46
4.5 Rekapitulasi Data Awal ...47
4.6 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...49
4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ...51
4.8 Rekafitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...53
4.9 Data Hasil Tes Gerak Dasar Lari Gawang Siklus I ...54
4.10 Rekapitulasi Tindakan Data Siklus I ...55
4.11 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Siklus I ...56
4.12 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus I ...58
4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...59
4.14 Rekafitulasi Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus I ...60
4.15 Penilaian Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus II ...62
4.16 Data Hasil Observasi Penilaian Kinerja Guru Siklus II ...64
4. 17 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...66
4. 18 Data Hasil Tes Gerak Dasar Lari Gawang Siklus II ...67
4. 19 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Siklus II ...69
4. 20 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus II ...70
4. 21 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus II ...71
4. 22 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Gerak Dasar Lari Gawang Siklus II ...72
4. 23 Penilaian Hasil Perencanaan Pembelajaran Siklus III ...74
4. 24 Data Hasil Observasi Penilaian Kinerja Guru Siklus III ...76
4. 25 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...77
4. 26 Data Hasil Tes Gerak Dasar Lari Gawang Siklus III ...78
4. 27 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Siklus III ...80
4. 28 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus III ...81
4. 29 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Siswa Siklus III ...81
4. 30 Rekapitulasi Hasil Tes Gerak Dasar Lari Gawang Siklus III ...82
v
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1 Rekapitulasi Tindakan Siklus I ...56
4.2 Rekapitulasi Tindakan Siklus II ...68
4.3 Rekapitulasi Tindakan Siklus III ...79
4.4 Hasil Penilaian Perencanaan Pembelajaran Setiap Siklus ...84
4.5 Hasil Penilaian Kinerja Guru Setiap Siklus ...85
4.6 Aktivitas Siswa Setiap Siklus ...86
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1Gambar Start Jongkok ... 19
2.2 Gambar Fase Bertolak ... 20
2.3 Gambar Fase Melewati Gawang ... 20
2.4 Gambar Fase Mendarat ... 21
2.5 Gambar Gerak Dasar Lari Gawang Secara Keseluruhan ... 21
2.6 Gambar Alur Lompat Tanpa Kardus Siklus I ... 25
2.7 Gambar Gerak Lari Gawang Tidak Menggunakan Kardus Siklus I ... 26
2.8 Gambar Alur Lari Gawang Menggunakan Kardus Pada Siklus II ... 26
2.9 Gambar Gerak Lari Gawang Menggunakan Kardus Siklus II ... 26
2.10 Gambar Alur Lari Gawang Menggunakan Kardus Siklus III ... 27
2.11 Gambar Lari Gawang Menggunakan Kardus Siklus III ... 27
3.1 Gambar Denah Lokasi SDN Lingar I ... 29
3.2 Gambar Model Spiral Dari Kemmis Dan Mc.Taggart ... 32
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...94
2. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Perencanaan) ...99
3. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I (Tahap Pelaksanaan) ...107
4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ...111
5. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ...113
6. Catatan Lapangan Siklus I ...115
7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...116
8. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Perencanaan) ...121
9. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II (Tahap Pelaksanaan) ...129
10. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ...133
11. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ...135
12. Catatan Lapangan Siklus II ...137
13. Rencana Pelaksanaan pembelajaran III...138
14. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III (Tahap Perencanaan) ...143
15. Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ( Tahap Pelaksanaan)...151
16. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ...155
17. Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ...157
18. Catatan Lapangan Siklus III ...160
19. Format Wawancara Guru ...161
20. Foto-foto Kegiatan Pembelajaran ...162
21. SK Pembimbing ...169
22. Surat Permohonan Izin Penelitian Dari Kampus ...170
23. Surat Izin Melakukan Penelitian Dari SD ...171
24. Lembar Monitoring ...172
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang di berikan di semua sekolah baik sekolah dasar negeri maupun swasta. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan nasional yang bertujuan sebagai sarana untuk mencapai pendidikan pada umumnya. Susilawati (2010: 3) menyatakan bahwa
Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan umum. Tujuannya adalah untuk membantu agar tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan pendidikan nasional, yaitu menjadi manusia Indonesia yang seutuhnya. Pencapaian tujuan tersebut berpangkal pada perencanaan pengalaman gerak yang sesuai dengan karakteristik anak. Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak, yang membedakannya dengan mata pelajaran lain adalah alat yang digunakan yaitu gerak insani. Gerak itu dirancang secara sadar oleh gururnya dan diberikan dalam situasi yang tepat agar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Melalui pembelajaran pendidikan jasmani, siswa dapat melakukan berbagai kegiatan permainan dan olahraga tanpa mengesampingkan aspek kompetisi dan prestasi yang mungkin bisa diraih didalamnya. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Siedentop dalam Lutan dkk (2009: 114) yang mengatakan bahwa pendidikan jasmani diartikan sebagai pendidikan melalui dan dari aktivitas jasmani.
Berdasarkan uraian tersebut, bahwa pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan media untuk meraih tujuan pendidikan secara keseluruhan termasuk nilai-nilai yang terkandung dalam aktivitas jasmani atau olahraga, sehingga memberikan kontribusi terhadap berbagai aspek kehidupan secara positif.
2
1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri.
2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih
baik.
3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
4. Meletakan karakter moral yang kuat.
5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis.
6. Mengembangkan keterampilan.
7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga.
Dalam pendidikan jasmani, atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang tertua, yang dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, seperti jalan, berlari, melompat dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, merupakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Oleh karena itu, tidaklah berkelebihan sejarah mengemukakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of sport).
Dalam pendidikan jasmani atletik merupakan cabang olahraga yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Menurut Muhtar dkk (2009: 1) mengatakan bahwa Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar.
Atletik terbagi menjadi beberapa cabang salah satunya lari gawang menurut
Muhtar (2009: 43) mengatakan bahwa “lari gawang adalah suatu cara lari dimana
si atlit harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan yang semaksimal mungkin melalui sejumlah rintangan (gawang), yang telah ditetapkan dengan jarak dan ketinggian tertentu”.
Menurut Sidik (2011: 34) mengatakan bahwa :
Lari gawang terdiri dari dua unsur: sprint diantara gawang-gawang dan melewati gawang, dapat dirinci menjadi tahap-tahap: melewati gawang dan mendarat.
1) Dalam unsur lari sprint, pelari gawang memfokuskan pada pengulangan
tiga langkah dari percepatan.
2) Dalam unsur melewati gawang, pelari gawang berusaha meminimalkan
3
Dari yang telah diuraikan di atas, dalam membina dan meningkatkan aktivitas pengembangan kemampuan daya gerak siswa sekolah dasar terhadap lari gawang, guru pendidikan jasmani memodifikasi alat yang sesuai dengan kemampuan siswa sekolah dasar. Dalam proses pembelajaran lari gawang, guru harus lebih memfokuskan proses pembelajaran pada pematangan kemampuan gerak lari gawang, yaitu dengan memodifikasi alat yang digunakan.
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (massage), merangsan pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuansiswa sehingga dapat mendorong proses belajar. (Sumiati, 2009: 160).
Sejalan dan sependapat dengan pengertian di atas, media kardus diartikan: Suatu pelantara yang berguna untuk membungkus sesuatu yang terbuat dari kertas dan berguna untuk menciptakan karya lainnya yang berguna bagi kegiatan lainya. (www.pengertian kardus/oranilam 2003@ymail.com).
Dan juga beberapa faktor penyebab kurangnya berkembang cabang olahraga atletik khususnya lari gawang di SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, maka dalam pelaksanaan pembelajaran guru pendidikan jasmani harus dapat menentukan media pembelajaran altetik yang dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar peserta didik dalam lari gawang. Dengan menggunakan media kardus untuk meningkatkan pembelajaran lari gawang.
Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis unuk dapat mengembangkan kembali cabang olahraga atletik khususnya lari gawang di SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung dengan melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya perbaikan dan peningkatan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan yaitu SDN Linggar I Kecamatan
Rancaekek Kabupaten Bandung, melalui judul “Meningkatkan gerak dasar lari
gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
4
Berdasarkan wawancara, observasi, dan hasil tes data awal pada pembelajaran gerak dasar lari gawang di SDN Linggar I masih sangat terbatas. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran diantaranya adalah.
1. Guru
a. Pada awal pembelajaran guru tidak menyebutkan tujuan pembelajaran.
b. Pada saat pembelajaran guru cenderung memperhatikan sebagian saja dari
siswanya dan membiarkan siswanya yang tidak ingin mengikuti pembelajaran.
c. Pada saat pembelajaran lari gawang, dengan tidak adanya sarana dan
prasarana guru kurang kreatif dalam membuat media untuk pembelajaran.
2. Aktivitas siswa
a. Antusias siswa kurang dalam mengikuti pembelajaran.
b. Pada saat pembelajaran lari gawang siswa seringkali tidak disiplin.
c. Pada saat menjelaskan materi siswa masih banyak yang bercanda.
d. Siswa merasa jenuh dan bosan jika pembelajarannya langsung pada
kegiatan inti.
5
Tabel 1.1
Hasil Tes Data Awal Siswa dalam Pembelajaran lari gawang
No Nama siswa Gerak
awalan
Gerak pelaksanaan
Gerak akhiran
S N KKM
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 T TT
1 Abiy Ibnu √ √ √ 9 75 √
2 Anggi P √ √ √ 8 66,6 √
3 Adisa Kurnia √ √ √ 9 75 √
4 Anisa Kartipah √ √ √ 6 50 √
5 Amelya W √ √ √ 6 50 √
6 Dias Assidik √ √ √ 9 75 √
7 Neng Dhea √ √ √ 7 58,3 √
8 Dea F √ √ √ 6 50 √
9 Feby Alika √ √ √ 6 50 √
10 Fitriani N √ √ √ 7 58,3 √
11 Ganis Gita W √ √ √ 7 58,3 √
12 Gilang Sapta A √ √ √ 9 75 √
13 Hendra Bayu √ √ √ 8 66,6 √
14 Hanisa Riyam √ √ √ 6 50 √
15 Iqbal Maulana √ √ √ 8 66,6 √
16 Ivan Dimas √ √ √ 8 66,6 √
17 Kartina Nur A √ √ √ 6 50 √
18 Kartini Nur A √ √ √ 6 50 √
19 Lutphia H √ √ √ 7 58,3 √
20 Moch Rifky √ √ √ 10 83,3 √
21 Rio Arsila √ √ √ 9 75 √
22 Fikri Alamsyah √ √ √ 10 83,3 √
23 Laila L √ √ √ 5 41,6 √
24 Anita √ √ √ 6 50 √
J 7 17
P 29,16 % 70,83%
Keterangan : T : Tuntas TT: Tidak Tuntas
Skor ideal : 12
��������� =jumlah skor yang diperoleh
juklah skor ideal x 100
Nilai KKM = 75
Jika siswa mendapat nilai ≥ 75 dikatakan tuntas.
6
Berdasarkan data di atas dari 24 siswa yg melakukan tes data awal terdiri dari 13 putra dan 11 putri. Dan yang mencapai KKM hanya 29,16% yang terdiri dari 7 siswa putera dan tidak ada siswi puteri yang tuntas dan yang tidak mencapai KKM 70,83% yang terdiri dari 6 orang siswa putera dan 11 siswi puteri.
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam pembelajaran atletik khususnya lari gawang ada permasalahan-permasalahan yang timbul diantaranya adalah :
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan gerak dasar lari
gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
b. Bagaimana kinerja guru dalam meningkatkan gerak dasar dasar lari gawang
pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam meningkatkan gerak dasar lari gawang
pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
d. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar lari gawang pada pembelajaran
atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
2. Pemecahan Masalah
Agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, maka penulis mencoba berdasarkan cara agar dapat menerpakan permainan dalam pembelajaran gerak dasar lari gawang salah satunya yaitu:
a. Tahap Perencanaan
1) Membuat skenario pembelajaran.
2) Membuat alat evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan siswa dalam
pembelajaran gerak dasar lari gawang.
3) Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk melihat
7
pembelajaran gerak dasar lari gawang dengan menggunakan media kardus.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif dengan
metode bermain.
2) Guru memotivasi siswa.
3) Guru melakukan apresiasi sebelum melakukan pembelajaran.
4) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
5) Menjelaskan teknik gerak dasar lari gawang
a) Menentukan awalan
b) Menentukan tolakan
c) Saat melayang
d) Saat mendarat
6) Pembelajaran melalui beberapa siklus
a) Siklus I, melakukan lari gawang tanpa kardus
b) Siklus II, melakukan lari gawang dengan kardus yang disesuaikan
c) Siklus III, melakukan lari gawang menggunakan kardus yang telah
disesuaikan ketinggiannya.
c. Tahap pengamatan terhadap aktivitas siswa
Guru dan peneliti mengamati (mencatat) proses pembelajaran gerak dasar lari gawang di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung. Aktivitas siswa dapat menunjukan sikap disiplin, semangat dan sportivitas.
d. Evaluasi
8
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Ingin mengetahui perencanaan pembelajaran dalam meningkatkan gerak
dasar lari gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
2. Ingin mengetahui kinerja guru dalam meningkatkan gerak dasar dasar lari
gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
3. Ingin mengetahui aktivitas siswa dalam meningkatkan gerak dasar lari
gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
4. Ingin mengetahui hasil peningkatan pembelajaran gerak dasar lari
gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus di kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat bermanfaa bagi berbagai pihak diantaranya:
1. Bagi siswa
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti bagi siswa adalah siswa bisa lebih berpartisifasi dalam proses pembelajaran.
2. Bagi guru
Manfaat yang diharapkan oleh peneliti bagi guru adalah guru dapat menerapkan model-model pembelajaran kepada siswa sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
3. Bagi Sekolah
9
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Hasil-hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan pembelajaran, khususnya bagi Program Studi Pendidikan Jasmani yang melahirkan guru yang kreatif.
5. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan memodifikasi alat dalam pembelajaran sebagai tindakan.
E. Batasan Istilah
Untuk memperjelas ruang lingkup serta menghindari salah penafsiran istilah, maka penulis memperjelas istilah-istilah yang digunakan agar lebih jelas, istilah tersebut adalah :
1. Meningkatkan yaitu menaikkan (derajat, taraf, dsb) mempertinggi;
memperhebat (produksi, dsb). (Kamus besar bahasa Indonesia, 2002: 1198). 2. Gerak dasar adalah suatu awal gerakan untuk mencapai tujuan gerakan
yang sesungguhnya. (KTSP, 2006: 16).
3. Lari gawang adalah suatau cara lari dimana si atlit harus menempuh
seluruh jarak dengan kecepatan yang semaksimal mungkin melalui sejumlah rintangan (gawang), yang telah ditetapkan dengan jarak dan ketinggian tertentu. (Muhtar, 2009: 43).
4. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan atau
diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar. Muhtar dkk (2009: 1).
5. Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (message), merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentuk-bentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar menjadi lebih konkrit. Pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran tidak hanya sekedar
10
6. Media kardus yaitu suatu pelantara yang berguna untuk membungkus
sesuatu yang terbuat dari kertas dan berguna untuk menciptakan karya
lainnya yang berguna bagi kegiatan lainya. (www.pengertian
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini, dilaksanakan di SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek KabupatenBandung, dikarnakan peneliti dulu pernah bersekolah di SD tersebut dan juga sebagai timbal balik kepada SD tersebut. Penelitian tindakan kelas harus didampingi oleh Sarip Sukandi A.Ma.Pd sebagai guru pamong pjok yang bertindak sebagai observer dalam memberikan solusi pemecahan dalam setiap kegiatan dari mulai perencanaan, tindakan, observasi serta refleksi.
Gambar 3.1
Denah lokasi SDN Linggar 1
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran penjas berlangsung yaitu dimulai dari tanggal 27 Maret sampai dengan tanggal 25 mei , kegiatan dipusatkan di SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, khususnya dalam pelaksanaan dan pelaksanaan evaluasi persiklus.
Kls V
Kls III
Kls IV Kls VI R. kep Toilet R. guru
Kls II
30
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu pihak-pihak yang menjadi bahan untuk pengumpulan data. Data yang dikumpulkan selama proses pembelajaran dalam pembelajaran gerak dasar lari gawang melalui media kardus pada siswa kelas V SDN linggar 1 Kec Rancaekek Kab. Bandung tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 24 siswa. Guru Pendidikan jasmani di sekolah ini adalah Bapak Sarip Sukandi A.Ma.Pd, yang bertugas mengobservasi peneitian ini.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Dalam sebuah penelitian, kita harus mengerti tentang metode-metode yang akan diambil sesuai dengan penelitian yang akan diteliti. Mengambil salah satu metode merupakan keharusan untuk mempermudah kita dalam melakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari pengertian dan fakta-fakta terbaru.
Metode penelitian yang ada dan berkembang dikalangan peneliti adalah metode Sejarah, metode Deskriptif, metode Eksperimen, dan metode PTK.
a. Metode Sejarah
No Penjelasan Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pembuatan Proposal
2 Seminar Proposal 3 Revisi Proposal
31
Penelitian dapat dilihat dari segi perspektif serta waktu terjadinya penomena yang diselidiki.
Metode sejarah adalah penyelidikan yang kritis terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang secara cukup teliti dan hati-hati tentang bukti validitas dari sumber-sumber sejarah, serta interpretasi dari sumber-sumber keterangan tersebut. Suherman (2012: 36)
Penelitian menggunakan metode sejarah banyak melihat data-data pada kejadian-kejadian masa lampau untuk dijadikan sebuah fakta yang akan di teliti.
b. Metode Deskriptif
Metode ini merupakan pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu penomena.
c. Metode Eksperimen
Eksperimen merupakan observasi dibawah kondisi buatan (artifical condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur si peneliti
d. Metode Penelitian Tindakan Kelas
Peneliti menggunakan prosedur penelitian PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK terdiri dari tiga kata, yaitu penelitian, tindakan, kelas.
PTK adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja memunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Arikunto (1996: 3)
32
2. Desain Penelitian
Pada dasarnya desain penelitian terdiri dari empat komponen yaitu rencana, tindakan, pengamatan/observasi, dan efleksi. Adapun alur tindakan dapat dilihat pada gambar berikut :
RENCANA OBSERVASI R E F LE KS I TIN D A K A N PERBAIKAN RENCANA OBSERVASI R E FL E K S I T IN D A K A N OBSERVASI RE FL E K SI TIN D A K A N PERBAIKAN RENCANA Gambar 3.2
Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Wiraatmadja, 2006: 66)
33
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
4. refleksi
Berdasarkan langkah-langkah penelitian tindakan di atas maka untuk mempermudah alur peneitian dibuatlah skema prosedur penelitiannya sesuai dengan pendapat yang di kemukakan oleh Suyadi (2012: 19-25). Ke empat komponen tersebut menunjukan langkah-langkah atau tahapan yaitu sebagai berikut.
a. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi dan refleksi.
b. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu melaksanakan perencanaan yang telah dibuat.
b. Observasi
Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. Pengamatan atau pemusatan perhatian terhadap suatu objek.
c. Evaluasi refleksi
Tahap kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini di uraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya.
D. Prosedur Penelitian
34
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Rencana tindakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk memperbaiki praktek pembelajaran gerak dasar lari gawang yakni dengan menggunakan media kardus, adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan tindakan adalah:
1) Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu
diatasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran lari gawang.
2) Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus.
3) Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan
mengenai langkah-langkah penerapan memotivasi anak untuk belajar.
4) Meyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses
pembelajaran gerak dasar lari gawang
5) Mendesain alat evaluasi untuk melihat :
a) Apakah kemampuan gerak dasar lari gawang dapat meningkat?
b) Apakah melalui media kardus akan mampu menjadikan alat bantu
untuk meningkatkan proses pembelajaran?
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan pelaksanaan tindakan atau praktik pembelajaran berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Tahap ini dilaksanakan secara kerjasama dengan guru penjas.
Pelaksanaan tindakan yaitu proses pembelajaran menggunakan tindakan metode demonstrasi dan penguasaan yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.
1) Kegiatan awal
a) Menyiapkan alat-alat pembelajaran.
b) Guru dan siswa berdoa bersama.
c) Siswa dan guru melakukan pemanasan sesuai petunjuk guru.
d) Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada
35
2) Kegiatan inti
a) Siswa berdiri membentuk dua barisan
b) Siswa memperhatikan dan menyimak media kardus yang akan di lompati
c) Siswa satu persatu melakukan gerak dasar lari gawang dengan melewati
kardus
d) Peneliti yang berperan sebagai guru dan observer melakukan pengamatan
terhadap perilaku siswa yang sedang belajar sebagai informasi peneliti. Proses pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis dan obyektif.
3) Kegiatan akhir
a) Siswa melakukan pendinginan untuk memulihkan stamina
b) Setelah pembelajaran berakhir, peneliti mencatat segala bentuk kegiatan,
kejadian, kendala-kendala yang muncul selama pembelajaran
berlangsung kedalam lembar observasi yang disiapkan.
c) Murid duduk membuat formasi setengah lingkaran, guru menjelaskan
kembali materi yang sudah disampaikan, kemudian menyampaikan tindak lanjut.
3. Tahap Observasi
Selama pelaksanaan tindakan tugas peneliti adalah mengobservasi semua kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan observasi dilaksanakan sesuai dengan rencana penelitian obyek yang diamati adalah seluruh aktivitas siswa pembelajaran dilaksanakan, baik berupa perubahan yang bersifat individu maupun secara klasikal. Observasi yang dapat dilakukan adalah
1) Observasi peer (pengamatan sejawat)
Observasi peer adalah observasi terhadap pengajaran seseorang oleh orang lain.
2) Observasi terstruktur
36
4. Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan. Informasi yang berhasil di dokumentasikan, kemudian di analisa dan di bandingkan dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah di analisis kemudian melalui proses refleksi akan di tarik kesimpulan.
Hasilnya akan di jadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang kurang baik menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapaun langkah refleksi adalah sebagai berikut.
1) Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh
dalam pelaksanaan tindakan.
2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.
3) Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka
dibuat perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti siklus 1.
Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran penjas khususnya materi lari gawang dalam pembelajaran atletik.
E. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi yang objektif dalam pengumpulan data diperlukan adanya instrumen atau alat pengumpul data yang tepat. Dengan penggunaan alat pengumpul data penelitian yang tepat, permasalahan yang sebelumnya dirumuskan akan dapat dipecahkan dan terekam dengan baik. Adapun proses pengumpulan data dilakukan dalam peneltian ini adalah melalui:
1. Observasi
37
membubuhi tanda (√) terhadap aspek yang diamati. Tujuan observasi adalah untuk
mengukur tingkah laku individu yang terjadi pada saat proses pelaksanaan tindakan. Kegiatan ini yang dilakukan dengan cara diamati, merekam, dan mendokumentasi kondisi interaksi belar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok. Fokus kegiatan observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran dan informasi proses pembelajaran gerak dasar lari gawang mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru dalam menggunakan media kardus di kelas V SD Negeri Linggar I, indikator yang dijadikan penelitian mengacu berdasarkan strategi belajar mengajar dan alat penilaian kemampuan mengajar. Tujuan suatu pedoman pengamatan adalah untuk mengetahui peningkatan kinerja guru dan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Dengan format terlampir.
2. Tes Praktek
Tes praktek lari gawang merupakan alat pengukur dalam penelitian kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lari gawang. Penggunaan alat pengumpul data tes untuk mengetahui keberhasilan dan peningkatan kemampuan siswa pada pembelajaran gerak dasar lari gawang sesudah pelaksanaan tindakan. Jenis lembar tes hasil belajar berupa tes kemampuan siswa pada pembelajaran lari gawang. Dengan format terlampir.
3. Wawancara
Dalam wawancara ini dilakukan pada guru dan siswa di setiap tindakan dalam proses pembelajaran penjas dalam hal ini materi lari gawang dalam pembelajaran atletik. Dengan format terlampir.
Sejalan dengan pendapat di atas wawancara menurut Suherman (2012: 79) adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara atau narasumber.
4. Catatan lapangan
38
Selaras dengan pendapat di atas menurut Wiriaatmadja (2009: 125)
Catatan lapangan yaitu yang memuat secara deskriptif berbagai kegiatan, suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk intraksi sosial, dan nuansa-nuansa lainnya merupakan kekuatan sendiri dari Penelitian Tindakan Kelas yang beriklim kualitatif secara mendasar (grounded) dan mulai dari akar rumput (grass roots).
F. Teknik Pengolahan dan Data Hasil 1. Teknik Pengolahan Data
Sebelum melakukan pengolahan data dilakukan pengumpulan data terlebih dahulu. Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil dari observasi, wawancara dan tes hasil belajar yang dilakukan terhadap siswa kelas V SD Negeri Linggar I. Adapun proses pengumpulan data diperoleh dari seluruh data yang berhasil dikumpulkan melalui instrumen penelitian yakni data hasil belajar diambil dari tes hasil belajar siswa pada kegiatan akhir pembelajaran untuk mengetahui adanya peningkatan terhadap kemampuan siswa pada pembelajaran gerak dasar lari gawang pada setiap siklusnya.
Sedangkan data tentang proses pembelajaran pada saat dilaksanakannya tindakan, diambil dari hasil observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran lari gawang dilaksanakan dengan menggunakan media kardus, lembar observasi kinerja guru dan lembar aktivitas siswa dilakukan dengan cara observer mengamati dan menganalisis selama pembelajaran berlangsung, kemudian sesudah pembelajaran selesai observer dan peneliti melakukan refleksi dengan cara diskusi.
39
2. Analisis Data
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data dilakukan sejak awal penelitian, pada setiap aspek kegiatan penelitian. Penelitian juga dapat langsung menganalisis apa yang diamati, situasi dan suasana kelas/lapangan, hubungan guru dengan anak didik, dan anak didik dengan teman yang lainnya. Analisis menurut Nasution dalam Sugiono (2005: 88) menyatakan bahwa .
Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras, analisis memerlukan daya kreatif, serta kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bias diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
G. Validasi Data
Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan dengan teknik member chek, triangulasi, audit trail dan expert opinion.
a) Member chek adalah mengetahui kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian dengan mengkonfirmasikan kepada narasumber/sumber data. Dalam proses ini data atau informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti di konfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas melalui mendiskusikan kembali yang juga disaksikan oleh Kepala Sekolah pada setiap akhir pelaksanaan tindakan dan pada akhir pelaksanaan keseluruhan tindakan. (Nasution, 2010: 70)
b) Triangulasi adalah memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan dengan hasil orang lain atau mitra peneliti lain yang hadir dan menyaksikan situasi yang sama. (Nasution, 2010: 70) Trangulasi ini dilakukan melalui trangulasi sumber data yang diajukan kepada :
I. Kepala sekolah : Dra. Eem Nurhasanah
NIP : 196207161982042001
II. Guru Penjas : Sarip Sukandi, A.Ma.Pd
40
c) Audit Trail adalah mengecek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil-hasil temuan bersama teman-teman sekelompok (peer group). (Nasution, 2010: 70)
d) Expert opinion yaitu pengecekan terhadap temuan-temuan penelitian kepada pakar yang professional di bidang ini, yakni dosen pembimbing. (Nasution, 2010: 70).
a. Pertemuan antara peneliti dengan pebimbing, yaitu:
1) Drs. Respaty Mulyanto, M.Pd
2) Dewi Susilawati, M.Pd
b. Untuk mengadakan pengecekan akhir dalam penemuan penelitian agar
diperoleh keahlian.
c. Sedangkan waktu pelaksanaannya yaitu pada:
1) Pelaksanaan pengajuan dan pembuatan proposal penelitian.
2) Pelaksanaan bimbingan penyusunan penelitian.
d. Masalah yang dibahasnya adalah:
1) Jadwal penelitian.
2) Masalah penelitian.
3) Pemecahan masalah.
4) Hasil penelitian.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian melalui proses pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai meningkatkan gerak dasar lari gawang pada pembelajaran atletik melalui media kardus pada siswa kelas V SDN Linggar I Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Pada bagian ini, peneliti akan menyimpulkan tahap perencanaan dalam pembelajaran. Yang pertama peneliti mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran gerak dasar lari gawang, menentukan tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, dan menggunakan media kardus untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar lari gawang. Kemudian menentukan langkah-langkah pembelajaran dalam RPP, menentukan instrumen yang akan digunakan selama proses pembelajaran, dan menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil setelah pembelajaran dengan menggunakan kardus. Hasil yang dicapai pada perencanaan data awal baru mencapai 48%, siklus I mencapai 68% dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus II persentase yang diperoleh 82,4% sehingga ada peningkatan, tetapi target belum, dan dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dan persentase yang diperoleh sebesar 100%.
2. Pelaksanaan Kinerja Guru
Pada tahap pelaksanaan, guru menyampaikan tujuan penggunaan media kardus untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran gerak dasar lari gawang.
90
semangat, disiplin, dan sportivitas. Sedangkan tes akhir dilakukan dengan tes praktik melakukan gerak dasar lari gawang.
Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama pembelajaran gerak dasar lari gawang. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan data awal baru mencapai 63%, siklus I mencapai 66% dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus II pencapaian persentase mencapai 85%, kemudian dilakukan lagi perbaikan pada siklus III meningkat menjadi 100%.
3. Aktivitas Siswa
Peningkatan aktivitas siswa setelah pembelajaran gerak dasar lari gawang melalui kardus. Berdasarkan analisis selama pembelajaran dapat dilihat hampir seluruh siswa menunjukkan peningkatan dalam aktivitas pembelajaran. Para siswa sudah berani melakukan gerak lari gawang. Para siswa juga memperlihatkan semangat, disiplin dan sportivitas dalam mengikuti pembelajaran.
Pelaksanaan aktivitas siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama pembelajaran gerak dasar lari gawang melalui kardus. Hasil data awal aktivitas siswa yang dicapai baru 20%, pada siklus I yaitu baru mencapai 20% dan belum mencapai target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus II target sudah dapat tercapai dengan perolehan persentase mencapai 66%, kemudian pada siklus III meningkat menjadi 92%.
4. Hasil Belajar
91
B. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis mengajukan saran-saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru
a. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di
lapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan media dalam pembelajaran tersebut. Media kardus ini baik untuk guru kelas V dalam meningkatkan gerak dasar lari gawang.
b. Hal yang perlu diperhatikan guru sebelum menggunakan kardus, terlebih
dahulu guru mengetes siswa dengan tidak menggunakan kardus supaya dapat dilihat setinggi mana siswa dapat melakukan lompatan.
c. Hasil penelitian harus mampu membangkitkan motivasi guru untuk
mengembangkan media pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran penjas khususnya atletik lebih berkembang dan disenangi siswa
d. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan
profesionalismenya, dalam upaya membantu siswa mempermudah untuk memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat memilih media yang tepat dalam setiap pembelajaran.
2. Bagi Sekolah
a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.
b. Dapat menggunakan media kardus dalam pembelajaran gerak dasar lari
gawang.
c. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka
pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum. Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.
d. Pembinaan dan pelatihan yang intensif terhadap para guru juga perlu
92
kemampuan mengajarnya dalam rangka inovasi pembelajaran pendidikan jasmani.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan sekaligus landasan
penelitian lanjut yang berhubungan dengan menggunakan media dalam pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian khususnya dengan menggunakan media dalam pembelajaran sebagai tindakan.
c. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya
menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lari gawang ini lebih lengkap.
4. Bagi lembaga UPI Kampus Sumedang
a. Disarankan mengembangkan inovasi pembelajaran pendidikan jasmani
93
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar: Jakarta.
Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). (2010). Sertifikasi Guru Rayon 10. Universitas Pendidikan Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Lutan, Rusli dkk. (2009). Sejarah dan filsafat olahraga. Bandung: Bintang Warli Atika.
Lutan, Rusli. (2001). Mengajar pendidikan jasmani. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga, DEPDIKNAS.
Lutan, Rusli. (2001). Asas Asas Pendidikan Jasmani. Jakarta : Direktorat Jendral Olahraga, DEPDIKNAS.
Mahendra, Agus. (2007). Teori belajar mengajar motorik. Bandung: FPOK Universitas Pendidikan Indonesia.
Muhtar,Tatang dkk. (2009).ATLETIK. Bandung: Universitas pendidikan Indonesia kampus sumedang.
Rosdiani, Dini. (2012). Model pembelajaran langsung dalam pendidikan jasmani dan kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Saputra, M Yudha. (2001). Pembelajaran atletik di sekolah dasar. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga. DEPDIKNAS.
Sidik, Dikdik zafar. (2010). Mengajar dan melatih Atletik. Bandung: PT.Remaja rosda karya.
Sugiyono. (2005). Memahami penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Ayi. (2012). Penelitian Pendidikan. Bandung: Bintang WarliArtika.
Sumiati, dkk. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wancana Prima Susilawati, Dewi. (2010). Pendidikan Jasmani dan Olahraga Adaptif: Sumedang.
Wiriatmadja, Rochiati. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosada Karya.