• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENGUSAHA SENTRA INDUSTRI KAOS SUCI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENGUSAHA SENTRA INDUSTRI KAOS SUCI BANDUNG."

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENGUSAHA SENTRA INDUSTRI KAOS SUCI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

INDRA FAJAR ALAMSYAH 0801089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Pengaruh Inovasi terhadap

Keberhasilan Usaha pada Pengusaha

Sentra Industri Kaos Suci Bandung

Oleh

Indra Fajar Alamsyah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Indra Fajar Alamsyah 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENGUSAHA SENTRA INDUSTRI KAOS SUCI BANDUNG

INDRA FAJAR ALAMSYAH 0801089

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Suryana, M.Si Askolani, S.E., MM

NIP. 19600602 198601 1 002 NIP.19750704 200312 1 001

Mengetahui:

Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA

(4)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan skripsi yang berjudul“Pengaruh Inovasi Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha

Pada Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung” sepenuhnya merupakan

karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Desember 2012 Pembuat pernyataan

(5)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Inovasi Kewirausahaan terhadap Keberhasilan Usaha Pada Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung

ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sepenuhnya mencapai tujuan yang diharapkan, hal ini dikarenakan keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu jika terdapat kekurangan dan kesalahan, dengan segala kerendahan hari penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan skripsi ini. Melalui skripsi ini, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi sumbangan yang berarti bagi para pembaca dan pengembangan keilmuan.

Bandung, Desember 2012

(6)

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan mungkin selesai tanpa dukungan, bimbingan, bantuan serta doa dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Edi Suryadi, M.S., selaku Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Ibu Dr. Vanessa Gaffar, SE.,Ak., MBA.,selaku Ketua Program Studi Manajemen FPEB Universitas Pendidikan Indonesia

3. Bapak Prof. Dr. H. Suryana, M.Si, selaku pembimbing I yang telah mengarahkan penelitian saya, bimbingan, dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

4. Bapak Askolani, SE., MM, selaku pembimbing II yang telah memberikan motivasi, arahan, bimbingan, dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Ibu Mayasari, SE., MM., selaku Ketua Tim Pengembangan Penulisan Skripsi Program Studi Manajemen FPEB Universitas Pendidikan Indonesia.

(7)

v

7. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Program Studi Manajemen yang telah mendidik dan membekali ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan. 8. Segenap Staf Akademik FPEB UPI yang telah membantu penulis dalam

membuat perizinan penelitian.

9. Asosiasi Pengrajin Kaos Suci Bandung yang telah memberikan banyak informasi mengenai sentra industri kaos Suci bandung.

10. Para pengusaha sentra industri kaos Suci yang yang telah meluangkan waktunya mengisi kuesioner penelitian ini, terima kasih atas kerjasamanya. 11. Ibu (Nia Sumiati) dan ayah (Eddy Baskara) tercinta yang selalu memberikan

doa, perhatian, semangat, serta dukungan moril dan materil yang tidak terhingga untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Pada saudara saya, Rijal Jauhari, yang membantu dan mendukung dalam pengerjaan skripsi ini.

13. Adik saya, Andri Hilmy Firmansyah, yang membantu dan mendukung dalam pengerjaan skripsi ini.

14. Keluarga besar yang telah memberikan dukungan baik moril dan materil selama proses pembuatan skripsi ini.

15. Komunitas Reptil Jatinangor yang menjadi wadah pencurahan suka cita dan dorongan moriil dalam pengerjaan skripsi ini.

(8)

vi

17. Sahabat terbaik Saya pada masa perkuliahan di Manajemen UPI : Aggi, Irman, Dani Zul, Fajar, Regi Agung, Eki, Ricky, Annisa, Merlyn, Riana, dan semua teman angkatan di manajemen 2008.

Semoga Allah SWT memberikan pahala dan balasan atas amal baik dan bantuan untuk penulis selama menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Amin.

Bandung, Desember 2012

(9)

Indra Fajar Alamsyah, 2013

PENGARUH INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENGUSAHA SENTRA INDUSTRI KAOS Indra Fajar Alamsyah (0801089), Pengaruh Inovasi terhadap Keberhasilan Usaha Pada Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung” Di bawah

bimbingan Prof. Dr. Suryana, M.Si dan Askolani, S.E.MM

Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat, dari perspektif dunia, bisa disebutkan bahwa usaha kecil, dan menengah memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.. Salah satu kota besar di Indonesia, yakni Kota Bandung mempunyai banyak usaha yang dijalankan masyarakatnya, kota Bandung juga memiliki program merevitalisasi 5 kawasan industri dan perdagangan, salah satunya adalah sentra industri kaos Suci.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa penyebab utama rendahnya produktivitas UKM di Indonesia dan negara berkembang pada umumnya adalah rendahnya inovasi yang dimiliki para pelaku usaha. Hal ini, bisa dikarenakan mereka tidak sadar bahwa inovasi yang mereka lakukan rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengaruh inovasi kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha dan sejauh mana pengaruh inovasi kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

random sampling, populasi penelitian merupakan pengusaha yang melakukan aktivitas

usaha di kawasan sentra industri kaos Suci yang berjumlah 164 pengusaha, dan dengan menggunakan rumus sampel, diperoleh jumlah sampel sebanyak 62 responden. Teknik analisis menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier sederhana.

Hasil pengolahan data kuesioner menunjukkan bahwa inovasi kewirausahaan dan keberhasilan usaha pada kategori sangat tinggi. Hasil perhitungan regresi sederhana didapat persamaan Ŷ = 2,165 + 0,446 X dengan R-square sebesar 52,2% yang berarti bahwa besarnya pengaruh inovasi kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha adalah sebesar 52.2% sedangkan sisanya 47,8% dipengaruhi oleh faktor keterampilan, berfikir efektif dan efisien, dan kemampuan berkomunikasi yang tidak diteliti oleh peneliti. Saran untuk penelitian berikutnya diharapkan peneliti melakukan studi terhadap sentra industri kaos Suci Bandung secara lebih luas seperti mempertimbangkan faktor-faktor tadi yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

(10)

Indra Fajar Alamsyah, 2013

PENGARUH INOVASI TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PADA PENGUSAHA SENTRA INDUSTRI KAOS Indra Fajar Alamsyah (0801089), The Influence of Innovation to The Business Success of The Industrial District Entrepreneurs of Kaos Suci Bandung” Under The Guidance of Prof. Dr. Suryana, M.Si and Askolani, S.E.MM

The development of the business world today is very fast, from the perspective of the world, might say, is that small and medium enterprises have an important role. One of the major cities in Indonesia, namely Bandung has many businesses that run the society. Bandung also has 5 industrial and trade district, one of which is the Kaos Suci industrial district.

It's no secret that the main causes of low productivity of UKM in Indonesia and other developing countries is generally low about innovation. this is because they are not aware that they are doing low innovation.

The purpose of this research is to reveal the influence of innovation to the success of the business and the extent of the influence of innovation for business success. Type of research is descriptive research and verification. The sampling technique used was random sampling, the research population is businessman who perform business activities in the industrial district of Kaos Suci Bandung totaling 164 employers, and by using the formula samples, obtained total sample of 62 respondents. analytical techniques using Pearson product moment correlation coefficient and simple linear regression analysis.

The results of the questionnaire data processing show that innovation and business success in the category of very high. Simple regression calculation results obtained equation Y = 2,165 + 0,446 X with R-square of 52.2%, which means that the influence of innovation to business success is at 52.2% while the remaining 47.8% is influenced by other factors that were not studied by researchers . Suggestions for the next research is expected to researchers conducted a study of the Kaos Suci Bandung industrial district, more broadly as to consider other factors that affect the success of the business.

(11)

v

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 10

1.4.1 Kegunaan Akademis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Konsep Usaha Kecil dan Menengah ... 11

2.1.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ... 11

2.1.1.2 Klasifikasi dan Kriteria UKM ... 14

(12)

vi

2.1.2.2 Karakteristik Kewirausahaan ... 21

2.1.2.3 Sikap dan Kepribadian Wirausaha ... 24

2.1.3 Konsep Keberhasilan Usaha ... 25

2.1.3.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... 25

2.1.3.2 Indikator Keberhasilan Usaha ... 25

2.2. Konsep Inovasi ... 26

2.2.1. Pengertian Inovasi ... 26

2.2.2. Jenis Inovasi ... 28

2.2.3. Karakteristik Inovasi... ... 29

2.3 Kerangka Pemikiran ... 30

2.4 Hipotesis ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

3.1 Objek Penelitian ... 34

3.2 Metode Penelitian ... 34

3.3 Variabel Penelitian ... 35

3.4 Operasionalisasi Variabel... 37

3.5 Sumber Data ... 41

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.7 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.7.1 Populasi ... 42

3.7.2 Sampel ... 43

3.7.3 Teknik Penarikan Sampel ... 44

(13)

vii

3.8.3 Uji Hipotesis... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1 Hasil Penelitian ... ... 64

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 64

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden... 72

4.1.2.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasar- kan kepemilikan Usaha ...72

4.1.2.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 73

4.1.2.3 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasar- kan fungsi dan Bentuk kepemilikan tempat Usaha/ Outlet ... 75

4.1.2.3.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasarkan Fungsi Usaha/Outlet ………...… 75

4.1.2.3.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Kepemilikan Tempat Usaha/Outlet ……… 76

4.1.2.4Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasarkan Modal Usaha dan Pendapatan ……...… 78

4.1.2.4.1 Modal……. ………...………... 78

4.1.2.4.2 Pendapatan …..…………...……….……… 79

4.1.2.5 Gambaran Umum Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Pesanan/Orderan .………….…….…….. 81

4.1.3 Analisis Data ….………....……. 82

4.1.3.1 Pengolahan Data Inovasi Kewirausahaan (Variabel X) .……….... 82

4.1.3.1.1 Pengolahan Data Inovasi Produk ...……… 82

4.1.3.1.2 Pengolahan Data Inovasi Proses …………....…… 84

4.1.3.1.3 Pengolahan Data Inovasi Distribusi .…………..… 86

4.1.3.1.4 Pengolahan Data Inovasi Pemasaran …….…….….88

4.1.3.2 Pengolahan Data Keberhasilan Usaha .…………...…. 91

4.1.4 Gambaran Tingkat Inovasi Kewirausahaan (Variabel X) Industri Kaos Suci ……….………. 92

4.1.4.1 Gambaran Tingkat Inovasi Produk ….……….……… 92

4.1.4.2 Gambaran Tingkat Inovasi Proses ……….95

(14)

viii

4.1.6.1 Hasil Pengujian Asumsi Regresi ……… 104

4.1.6.2 Koefisien Korelasi ………...……….….. 105

4.1.6.3 Analisis Regresi Sederhana ……...………. 107

4.1.6.4 Uji Hipotesis …………...……… 109

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ….………..…… 111

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 114

5.1 Kesimpulan ……….. 114

5.2 Saran ………...…………. 115

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat, dari perspektif dunia, bisa disebutkan bahwa usaha kecil, dan menengah memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Tidak hanya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia, tetapi juga di negara-negara-negara-negara yang sudah dikategorikan maju seperti di negara-negara Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, peran UKM sangat penting, terutama sebagai sarana ketersediaan lapangan kerja bagi jumlah penduduk Indonesia yang di atas 200 juta penduduk.

(16)

Wirausahawan harus mampu berinovasi. Inovasi merupakan alat spesifik kewirausahaan. Inovasi adalah tindakan yang memberi sumberdaya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan.

Kota Bandung mempunyai banyak usaha yang dijalankan masyarakatnya, terutama kota Bandung juga memiliki program revitalisasi 5 kawasan industri dan perdagangan yang berpotensi memberikan kontribusi ekonomi tinggi kawasan sentra industri dan perdagangan di 5 kawasan merupakan program prioritas Kota Bandung yang tertuang pada Perda No. 2 Tahun 2004 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan Perda No.3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Perda No. 2 Tahun 2004 Tentang RT/RW Kota Bandung.

Proses produksi dan pemasaran produk tersebut terkonsentrasi di 5 (lima) kawasan sentra industri dan perdagangan Kota Bandung antara lain:

1. Cihampelas; yang merupakan sentra penjualan jeans

2. Cibaduyut; yang merupakan sentra pembuatan dan penjualan sepatu 3. Cigondewah; yang merupakan sentra kain dan konveksi

4. Binong Jati; yang merupakan sentra produk rajutan 5. Suci; yang merupakan sentra sablon kaos

(17)

sentra industri tahu dan tempe Cibuntu, dan sentra industri boneka Sukamulya Sukajadi kota Bandung sudah dikenal banyak khalayak, baik dalam negeri dan luar negeri. Potensi inilah yang sedang digarap pemerintah sejak revitalisasi Februari 2007, dan masih berjalan pengembangannya hingga kini guna menopang perekonomian masyarakat kota Bandung.

Cikal bakal industri kaos sablon di kawasan Suci ini sebenarnya berasal dari aktivitas sablon yang berada di kantung permukiman Suci, tepatnya di kawasan Muarajeun, Bandung. Namun dalam perkembangannya, usaha sablon ini meningkat dan meluas dimana keterampilan sablon ini didukung oleh keterampilan lainnya seperti jahit dan obras dan menjadikan kawasan ini sebagai kawasan industri kaos sablon dalam skala rumah tangga.

Kawasan sentra industri kaos Suci sebenarnya telah berganti nama menjadi Jalan Surapati. Kendati demikian orang lebih mengenal kawasan yang letaknya tak jauh dari Lapangan Gasibu Bandung sebagai Jalan Suci. Selama ini kawasan Suci identik dengan sentra pengrajin kaos.

Pada mulanya, sebagian penduduk sentra industri kaos di Jalan Suci ini adalah penduduk yang ditampung dari relokasi proyek Gasibu. Pada masa pemerintahan Belanda, Jalan Suci digunakan untuk jasa perkantoran dan telah ada jalan buntu sampai komplek perkantoran ini. Pada tahun 70-an Jalan Suci dibuat sebagai lanjutan dari Jalan Suci dengan menembus perkampungan.

(18)

kemudian. Komoditas pada usaha sablon ini mencakup kaos, jaket, spanduk dan barang-barang lainnya yang proses produksinya melalui proses sablon. Usaha-usaha sablon pelopor ini antara lain: SAS dan Surya. Para pekerja pada usaha-usaha diatas setelah merasa mendapatkan pengetahuan yang cukup kemudian mendirikan usaha sendiri. Usaha-usaha sablon yang muncul pada awal perkembangan kawasan merupakan gabungan dari kegiatan perdagangan dan produksi. Selain memproduksi, pengusaha juga memasarkan hasil mereka.

Sentra industri kaos Suci atau yang kini menjadi Ph. H. Mustofa dan Surapati Bandung dipilih sebagai objek penelitian karena di sinilah produk-produk kaos, jaket, spanduk, dan lain-lain produksinya berpusat. Menurut sekretaris Asosiasi Pengrajin Kaos Suci, jumlah pengrajin kaos di kawasan Suci ini diperkirakan lebih dari 100 orang pengrajin. Mereka tidak hanya ada di sepanjang Jl. Ph. H. Mustofa dan Jl. Surapati, banyak pengrajin yang ada di gang-gang belakang Jl. Ph. H. Mustofa dan Jl. Surapati, mereka itu tidak memiliki ruang pamer sendiri.

Kawasan Suci mulai dikenal sebagai sentra pengrajin kaos pada tahun 1982-an. Kala itu jumlahnya masih sedikit. Hanya sebatas warga yang memiliki rumah di pinggir jalan. Dari jumlah yang sedikit ini kemudian terus berkembang. Kesuksesan mereka yang membuka usaha membuat kaos lantas ditiru oleh para tetangganya.

(19)

kelimanya, hanya usaha sablon C59 yang mengalami perkembangan berbeda dengan usaha pelopor lainnya. Usaha ini kemudian mengkhususkan diri pada pembuatan kaos dan berproduksi tanpa berdasarkan pesanan. Pada Tahun 1990 terdapat sekitar 75 usaha sablon yang beroperasi di kawasan ini. Pemilik usaha yang muncul pada periode Tahun 1985 sampai 1990 umumnya merupakan pekerja yang sebelumnya bekerja pada usaha sablon pelopor. Omzet usaha yang cukup tinggi dari industri kaos sablon ini kemudian menarik sejumlah pendatang yang ingin pula memperoleh keuntungan dari industri konveksi ini dengan memulai usaha dalam lingkup proses pendukung seperti menjahit, obras dan pola.

Alhasil jumlah pengrajin pun terus bertambah. Tidak sedikit di antara mereka awalnya hanya sebagai pekerja di pengrajin yang telah ada. Karena ingin sukses, mereka lalu mengikuti jejak dengan membuka usaha membuat kaos di kawasan Suci.

Perkembangan outlet di sentra industri kaos Suci Bandung dapat dilihat dari tabel 1.1 berdasarkan sampel penelitian. Tabel ini berdasarkan berdirinya setiap outlet sejak kurang dari tahun 80-an hingga kini. Kebanyakan pengusaha memang merintis usahanya sudah sejak lama.

Tabel 1.1

Perkembangan Berdiri Outlet Industri Kaos Suci

Tahun Banyak Usaha Persentase

<1980 3 4,84%

1981-1990 18 29,03%

1991-2000 11 17,74%

(20)

2011 4 6,45%

2012 0 0%

Jumlah 62 100%

Sumber: Survey 2012

Pesanan kaos tak hanya datang dari Kota Bandung semata, banyak pesanan kaos yang datang dari daerah lain, bahkan hingga ke luar Jawa seperti Kalimantan, Sumatera serta Timor Timur (sekarang Timor Leste). Kaos yang dipesan kebanyakan adalah kaos olahraga untuk keperluan sekolah.

Seiring dengan perjalanan waktu, semakin banyaknya pengrajin kaos justru menimbulkan masalah baru. Terlebih ketika pesanan mulai berkurang. Hal ini menyebabkan persaingan di antara pengrajin semakin ketat. Persaingan ini mulai mengarah kepada perang harga yang dinilai tidak wajar, untuk memperoleh pesanan, pengrajin tak segan-segan banting harga, akibatnya pengrajin lainnya mengalami kerugian.

(21)

cenderung mereka hibahkan ke unit usaha mitra sesuai dengan proses produksi yang dikerjakan.

Pada tabel 1.2 dapat dilihat penurunan hasil produksi setiap tahunnya dari para pengusaha , dengan perkembangan outlet yang bertambah saat ini, justru hasil produksi menurun. Ini mengindikasikan bahwa ada masalah dalam usaha para pengusaha sentra industri kaos Suci Bandung.

Tabel 1.2 Hasil Produksi

No. Tahun Hasil Produksi (potong kaos)

1 2009 36.695.975

2 2010 29.154.223

3 2011 21.773.000

Sumber : Koperasi Sentra Kaos Suci

Pada tabel 1.2 dapat dilihat bahwa penurunan hasil produksi setiap tahun dalam jangka waktu tahun 2009-2011 dari 164 pengusaha, penurunan dari tahun ke tahun dari hasil produksi yang ditunjukkan oleh tabel 1.2 merupakan imbas dari persaingan dengan para pesaing dalam melakukan inovasi agar konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan oleh pengusaha.

(22)

tidak membutuhkan modal yang besar untuk mengembangkan produksi. Kedua, bagi pengusaha kecil dengan omset besar tantangan yang dihadapi jauh lebih berat, biasanya mereka mulai memikirkan untuk melakukan ekspansi usaha lebih lanjut.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kewirausahaan itu menyangkut risiko yang besar, sedangkan peluang untuk berhasil, terlihat sangat kecil jika wirausahawan tidak memindahkan sumberdaya yang produktivitas dan hasilnya rendah, ke tempat yang lebih produktif dan hasilnya tinggi.

Wirausahawan harus mampu berinovasi. Inovasi adalah tindakan yang memberi sumberdaya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis mencoba untuk mengkaji lebih lanjut permasalahan ini dengan mengadakan penelitian yang berjudul:

“Pengaruh Inovasi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Pengusaha Sentra

(23)

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana inovasi pada para pengusaha di sentra industri kaos Suci. b. Bagaimana tingkat keberhasilan usaha pada para pengusaha di sentra

industri kaos Suci.

c. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap keberhasilan usaha pada para pengusaha di sentra industri kaos Suci.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada pengusaha ini dengan tujuan adalah:

a. Untuk mengetahui bagaimana inovasi pada para pengusaha sentra industri kaos Suci

(24)

c. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh inovasi terhadap tingkat keberhasilan usaha pada para pengusaha sentra industri kaos Suci.

1.4. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis dan akademis bagi beberapa pihak diantaranya:

1.4.1. Kegunaan Akademis

Untuk mengidentifikasi dan memperkaya khazanah aplikasi dari teori yang diteliti oleh penulis.

1.4.2. Kegunaan Praktis

1.4.2.1. Penulis

Penelitian ini diharapkan berguna sebagai pengetahuan dan pengalaman agar dikemudian hari mampu mengaplikasikan teori di dunia usaha yang terjadi.

1.4.2.2. Pengusaha

(25)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah inovasi sebagai variabel bebas dan keberhasilan usaha sebagai variabel terikat. Penelitian dilakukan terhadap para pengusaha kaos di Sentra Industri Kaos Suci Bandung. Dalam penelitian ini objek dipandang sebagai proses yang mendasari pemilihan, pengolahan dan penafsiran semua data dan keterangan yang berkaitan dengan apa yang menjadi bahan penelitian.

3.2. Metode Penelitian

Dalam mengadakan penelitian, penulis terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dlam sebuah penelitian yang kemudian akan menggiring peneliti kepada suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan masalah dari yang diteliti.

(26)

Menurut Sugiyono (2005: 4), Jadi metode penelitian bisnis, diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode survey explanatory, yaitu metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengadakan wawancara terstruktur, kuesioner, test, dsb. (Sugiyono 2008:11)

Hipotesis dijadikan dasar berpijak bagi peneliti sebagai jawaban sementara yang akan dibuktikan kebenarannya, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2005: 51), bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

(27)

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu inovasi sebagai variabel independen atau variabel bebas (X) dan keberhasilan usaha sebagai variabel dependen atau variabel terikat (Y), sedangkan teknik pengukurannya menggunakan skala ordinal.

Menurut Hatch dan Farhady, 1981) yang dikutip Sugiyono (2005: 31) menyatakan pengertian variable sebagai berikut: “variabel dapat didefinisikan sebagai

atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan

yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.”

(1) Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahaannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

(2) Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y)

(28)

3.4. Operasionalisasi Variabel

VARIABEL/ KONSEP VARIABEL

SUB VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk penelitian. Sumber data dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Menurut

Sugiyono (2005: 307), “sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen.”

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui:

a. Studi Literatur

Pengumulan data dengan cara mempelejari buku, majalah atau laporan penelitian guna memperoleh informasi mengenai teori-teori atau konsep yang diperlukan untuk menunjang masalah penelitian.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pihak-pihak yang terkait dan mempunyai wewenang untuk memberikan informasi yang idbutuhkan dan mempunyai hubungan langsung dengan objek yang diteliti.

c. Observasi

(34)

d. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada sejumlah responden yaitu para pengusaha di Sentra Industri Kaos Suci Bandung.

3.7 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel

3.7.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari subyek/obyek yang akan diteliti. Populasi merupakan totalitas dari semua obyek atau individu yang akan diteliti yang mana memiliki jumlah, sifat dan karakteristik tertentu secara jelas dan lengkap. Hal ini juga

diungkapkan oleh Sugiyono (2005: 72) yang menyatakan bahwa “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.”

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah jumlah pengusaha kaos di Sentra Industri Kaos Suci yang berjumlah 164 Usaha, berikut data yang disajikan dalam bentuk tabel.

Tabel 3.1

Jumlah Pengusaha Kaos di Sentra Industri Kaos Suci

(35)

1 Dari arah Cicaheum – Surapati 70 2 Dari arah Surapati - Cicaheum 94

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

3.7.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2005: 73) sampel adalah “Bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Berdasarkan definisi populasi

sebelumnya, kita dapat mengambil sebagian dari jumlah populasi yaitu, dengan menggunakan teknik sampel yang cukup representative dari sifat-sifat populasi.

Untuk mengetahui apakah penelitian ini merupakan penelitian populasi ataukah penelitian sampel, maka penulis dapat mengacu pada pendapat yang dikemukakan

oleh Sugiyono (2005: 73) bahwa “Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari

populasi itu.”

Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 orang yang bisa dikatakan besar, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan sebagian populasi untuk dijadikan sampel penelitian.

(36)

sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, maka taraf kesalahan yang ditetapkan adalah sebesar 10%. Adapun rumusnya adalah:

n =

Keterangan : n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolelir Maka ukuran sampelnya,

n =

n = 62,12 ≈ 62 responden

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel/jumlah sampel minimum sebesar 62 orang responden.

3.7.3 Teknik Penarikan Sampel

(37)

untuk diperoleh sampel yang representatif. Hasil penarikan sampel menggunakan

cluster sampling dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.2

Penyebaran Proporsi Sampel

No. Lokasi Usaha Populasi Sampel

1 Dari Arah Cicaheum – Surapati 70 (70÷164)X62 = 26 2 Dari Arah Surapati – Cicaheum 94 (94÷164)X62 = 36

Sumber: Data primer yang diolah tahun 2012

Syarat lain yang harus dilakukan untuk mengambil sampel secara acak adalah

memperoleh atau membuat kerangka sampel atau dikenal dengan nama “sampling

frame”. Yang dimaksud dengan kerangka sampling adalah daftar yang berisikan

setiap elemen populasi yang bias diambil sebagai sampel. Alat yang umumnya digunakan adalah Tabel Angka Random, kalkulator, atau undian. Pemilihan sampel secara acak bisa dilakukan melalui sistem undian jika elemen populasinya tidak begitu banyak.

3.8 Rancangan Analisis Data, Teknik Analisis Data dan Uji Hipotesis

(38)

Setelah data atau kuesioner terkumpul dari responden, langkah selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data untuk mengetahui pengaruh inovasi (X) terhadap keberhasilan usaha (Y). Pengolahan data dilakukan sebagai berikut:

1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden untuk mengetahui kelengkapan hasil jawaban yang akan menentukan layak atau tidaknya lembar jawaban tersebut untuk diolah lebih lanjut.

2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan empat pilihan jawaban. Klasifikasi pilihan jawaban tertuang sdalam tabel 3.3:

Tabel 3.3

Interpretasi Alternatif Jawaban untuk Inovasi Kewirausahaan

Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif

Sangat Tinggi/ Sangat Setuju/ Selalu/ Sangat Baik/ Sangat Banyak/ Sangat Dekat/ Sangat Kuat/ Sangat Ingin/ Sangat Nyaman

5

Tinggi/ Setuju/ Sering/ Baik/ Banyak/ Sering/ Dekat/ Kuat/ Ingin/ Nyaman

4

Cukup/ Netral/ Kadang-kadang / Lumayan 3 Rendah/ Tidak Setuju/ Jarang/ Buruk/ Sedikit/ Jauh/

Lemah / Tidak Ingin/ Tidak Nyaman

2

Sangat Rendah/ Sangat Tidak Setuju/ Tidak Pernah/ Sangat Buruk/ Sangat Sedikit / Sangat Jauh/ Sangat Lemah/ Sangat Tidak Ingin/ Sangat Tidak Nyaman

(39)

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan criteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan dalam bentuk tabel 3.4:

Tabel 3.4

Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden

No Kriteria Penafsiran Keterangan 1 0% Tidak seorangpun 2 1%-25% Sebagian kecil 3 26%-49% Hampir setengahnya 4 50% Setengahnya 5 51%-75% Sebagian besar 6 76%-99% Hampir seluruhnya 7 100% Seluruhnya

3. Rekapitulasi nilai angket variabel X (Inovasi) dan Variabel Y (Keberhasilan Usaha)

(40)

Tabel 3.5

Pola Tabulasi Data Penelitian

Responden Item Pertanyaan Total

1 2 3 4 5 … N 1

2

n

5. Tahap Uji Validitas dan Reliabilitas

Untuk menguji layak atau tidaknya kuesioner yang disebarkan kepada responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap sejumlah sampel di luar jumlah sampel penelitian yang telah ditentukan untuk memastikan bahwa ketika kuesioner disebarkan kepada responden atau seluruh sampel, kuesioner tersebut telah memenuhi syarat valid dan reliabel.

- Uji Validitas

(41)

Jadi, uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui kevalidan dari suatu instrument, artinya bahwa instrument yang dipakai benar-benar mengukur pa yang seharusnya diukur.

Dalam uji validitas ini digunakan rumus korelasi Product Moment, yaitu dengan cara mengkorelasikan bulir item dengan skor total.

Rumusnya sebagai berikut:

=

(Arikunto, 2002: 146) Keterangan :

= Jumlah Responden

∑X = Jumlah Skor X

∑Y = Jumlah Skor Y

(∑

(

(42)

 Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika

rhitung > rtabel.

 Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid

jika rhitung < rtabel.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel 3.6:

Tabel 3.6

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Korelasi Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel dan SPSS 17. Setelah rhitung diperoleh, kemudian dibandingkan pada rtabel dengan taraf kepercayaan 95% atau α=0.05 dengan dk = n-2 (dk = 30-2 = 28), jika

(43)

perhitungan uji validitas dengan menggunakan bantuan Microsoft Office Excel dan SPSS 17.

Tabel 3.7

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Validitas Variabel Inovasi

No Item Pernyataan rhitung rtabel

Keterangan

Inovasi Kewirausahaan

1. Kemunculan produk baru 0,696 0,374 Valid

2. Referensi menyiapkan produk 0,654 0,374 Valid

3. Desain baru 0,694 0,374 Valid

4. a Penguasaan teknik produksi 0,566 0,374 Valid 5.

Penyesuaian dengan perubahan cara produksi

0,445 0,374 Valid

6. Pemenuhan standar produksi 0,604 0,374 Valid 7.

Perawatan mesin 0,419 0,374 Valid

8.

(44)

9.

Penggunaan saluran distribusi 0,436 0,374 Valid 10.

Keefektifan saluran distribusi 0,435 0,374 Valid

11. Kualitas persediaan 0,457 0,374 Valid

12.  Akurasi persediaan barang 0,450 0,374 Valid

13. Aktivitas promosi 0,684 0,374 Valid

14. Keefektifan promosi 0,499 0,374 Valid

15. Kekuatan merek usaha 0,610 0,374 Valid

16. Keefektifan penggunaan merek 0,592 0,374 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel 3.7 Pengujian validitas terhadap 16 item angket untuk variabel inovasi, menunjukkan keseluruhan item dinyatakan valid.

Tabel 3.8

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Validitas Variabel Keberhasilan Usaha (Y)

No Item Pernyataan rhitung rtabel

Keterangan

Keberhasilan Usaha

1. Peningkatan kuantitas produksi 0,792 0,374 Valid

2. Peningkatan penjualan 0,634 0,374 Valid

3. Kenaikan perluasan pasar 0,648 0,374 Valid 4.

Kenaikan laba 0,494 0,374 Valid

5.

(45)

6. Kenaikan kualitas desain produk 0,618 0,374 Valid

7. Kenaikan modal 0,577 0,374 Valid

8. Efisiensi penggunaan modal 0,596 0,374 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data Uji Coba Angket

Berdasarkan tabel 3.8 Pengujian validitas terhadap 8 item angket untuk variabel keberhasilan usaha, menunjukkan keseluruhan item dinyatakan valid.

- Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Dalam penelitian ini

digunakan rumus Cronbach’s Alpha, dengan rumus sebagai berikut:

……….. (Arikunto, 2002: 171)

Dimana:

= Reliabilitas Instrumen = Banyaknya butir pertanyaan

= Jumlah varians butir

= Varians total

Untuk mencari varians per item digunakan rumus varians sebagai berikut:

(46)

Dimana: = Varians

= Jumlah skor

= Jumlah responden

Berdasarkan hasil pengujian reabilitas instrumen yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel. Pengujian korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikan 5% dengan jumlah 30 responden.

Keputusan pengujian :

1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel.

2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel.

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Reliabilitas Inovasi dan Keberhasilan usaha

No Variabel Alpha cronbrach Kesimpulan

1 Inovasi 0,740 Reliable

2 Keberhasilan Usaha 0, 752 Reliable

(47)

bahwa realibilitas dari kedua variabel penelitian tersebut tinggi, dikarenakan tingkat realibilitas lebih besar dari 0,5.

3.8.2 Teknik Analisis Data

Setelah data hasil penelitian berupa kuesioner/angket ini terkumpul dari seluruh responden, maka langkah selanjutnya dilakukan analisis data yag masih berupa data ordinal variabel X (Inovasi) dan Y (Keberhasilan Usaha). Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah, menganalisis serta menafsirkan data tersebut dapat dilihat apakah ada pengaruh antara variabel X (Inovasi) dengan variabel Y (keberhasilan Usaha). Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan dmikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan cara sebagai berikut:

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh

responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh sehingga dapat diproses lebih lanjut.

2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap alternative jawaban dari

(48)

Tabel 3.10

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

No Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan Positif

Bobot Pernyataan Negatif

1 Sangat Positif 5 1 2 Positif 4 2 3 Netral 3 3 4 Negatif 2 4 5 Sangat Negatif 1 5

3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil scoring pada langkah kedua ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.11

Pola Rekapitulasi Data Penelitian

Responden Item Pertanyaan Total

1 2 3 4 5 … n 1

2

(49)

Dalam hal ini hasil coding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel.

A. Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya, maka semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah untuk melakukan data

transformasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pernyataan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan penghitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan, dilakukan penghitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.

5. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut:

Scale Value =

(50)

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

Langkah-langkah di atas jika dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat dalam tabel 3.12:

Tabel 3.12

Pengubahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria/Unsur 1 2 3 4 5 Frekuensi

Proporsi

Proporsi Kumulatif Nilai

Scale Value

Catatan: Skala terkecil dibuat sebesar 1 maka SV terkecil adalah +1

Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis deskriptif yaitu mendeskripsikan variabel X dan variabel Y dengan cara analisis deskriptif untuk menjawab permasalahan tentang bagaimana gambaran pengaruh dari variabel-variabel tersebut. Kuesioner yang telah disebarkan diolah dengan langkah sebagai berikut:

(51)

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket untuk variabel dengan jumlah skor kriterium variabel untuk mencari jumlah skor hasil angket dengan menggunakan rumus:

∑xi = x1 + x2 + x3+ … xn

Dimana:

xi = Jumlah skor hasil angket variabel Y

x1-xn = Jumlah skor angket masing-masing responden c. Membuat daerah kategori kontinum

Tinggi = ST x JB x JR Sedang = SD x JB x JR Rendah = SR x JB x JR Dimana:

SR = Skor tertinggi SD= Skor terendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

d. Menentukan daerah kontinum variabel

(52)

Uji regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dengan variabel independen. Regresi yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan rumus sebagai berikut:

Ŷ= α + bX (Sugiyono, 2008: 270)

Dimana:

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

α = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan. X = Subjek pada variabel independen yang memiliki nilai tertentu.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut: 1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien

a dan b yaitu ∑xi, ∑Yi, ∑xiYi, ∑xi2, ∑Yi2 serta mencari nilai a dan b. 2. Mencari nilai a dan b dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

α =

b =

(53)

dapat digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana individu dalam variabel dependent akan terjadi apabila individu dalam variabel

independent ditetapkan.

Untuk mengetahui besarnya kontribusi dari X terhadap perubahan Y dihitung dengan suatu koefisien yang disebut koefisien determinasi (r2), koefisien determinasi merupakan cara untuk mengukur ketepatan garis regresi. Rumus koefisien determinasi adalah:

r

xy =

KD = (rxy)

C. Analisis Korelasi

Setelah data terkumpul, kemudian langkah selanjutnya adalah menghitungnya dengan menggunakan analisis korelasi yang bertujuan mencari hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan satu buah variabel bebas, yakni (X) sehingga analisis korelasi yang digunakan koefisien korelasi. Penggunaan koefisien korelasi digunakan untuk menguji hubungan satu variabel bebas (X) terhadap Y.

Berikut adalah rumus yang dapat menentukan koefisien korelasi:

r

xy

=

(54)

rxy = Koefisien validitas antara x dan y

x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item y = Skor total

∑ x = Jumlah skor dalam distribusi x

∑ y = Jumlah skor dalam distribusi y

∑ x2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x

∑ y2 = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y

n = Banyaknya responden

Koefisien korelasi (r) menunjukkan derajat korelasi antara X dan Y, nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukkan adanya korelasi positif / korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.

 Jika r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel

sangat kuat dan positif.

 Jika nilai r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan

negatif.

 Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variabel yang diteliti

(55)

Tabel 3.13

Tabel Derajat Hubungan Antar Variabel

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2008:250)

3.8.3 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan dan penolakan dari pada hipotesis yang telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu signifikansi koefisien korelasi untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian, seperti dikemukakan oleh Sugiyono (2008:215), adapun perhitungannya adalah ;

t = r

(56)

Keterangan: t = Nilai t

r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel

Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:

1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya signifikan. 2. Jika thitung≤ ttabel maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya tidak signifikan. Ketentuannya adalah:

Ho:r = 0 : korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang dignifikan dari variabel X (Inovasi) terhadap variabel Y (Keberhasilan Usaha).

Ha:r 0 : korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel X (Inovasi) terhadap variabel Y (Keberhasilan Usaha).

Kriteria penolakan hipotesis adalah:

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil keseluruhan penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap keberhasilan usaha (Studi Kasus Sentra Industri Kaos Suci) maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi secara keseluruhan kondisi inovasi yang berada pada pengusaha sentra industri kaos Suci berada pada kategori sedang. Pada penelitian ini diketahui bahwa indikator inovasi yang paling baik adalah inovasi proses. Hal ini dikarenakan para pengusaha sentra industri kaos Suci sudah melakukan bisnis ini sudah sejak lama, sehingga para pengusaha memang mahir dalam melakukan inovasi proses yang efektif dan efisien bagi usahanya. Sedangkan indikator yang terendah adalah indikator inovasi produk hal ini dikarenakan sedikitnya referensi yang bisa menginspirasi pembuatan produk yang baru.

(58)

3. Terdapat pengaruh yang positif antara inovasi terhadap keberhasilan usaha. Artinya, pada perusahaan yang memiliki tingkat inovasi yang tinggi cenderung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi pula.

1.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai pengaruh Inovasi terhadap Keberhasilan Usaha, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran yang semoga dapat menjadi bahan pertimbangan pagi perusahaan khususnya bagi para pemilik usaha dalam usaha meningkatkan keberhasilan usaha, yaitu:

1. Para pengusaha Sentra Industri Kaos Suci agar bisa mengembangkan inovasi produk, karena seorang wirausahawan dituntun untuk memiliki produk dengan ide-ide yang cemerlang yang sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Para pengusaha sentra industri Kaos Suci agar mampu untuk meningkatkan keberhasilan usahanya. Hal ini dapat dimulai dengan memperkuat posisi tawar-menawar di pasar melalui peningkatan inovasi dan keunggulan yang dimiliki. Dengan adanya posisi tawar-menawar yang kuat dalam persaingan, maka tujuan perusahaan tersebut telah tercapai, yaitu selain memperoleh tingkat keuntungan, diharapkan juga mampu memperoleh ketahanan usaha sebagai dasar untuk mencapai keberhasilan usaha.

(59)
(60)

Indra Fajar Alamsyah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.2009. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astamoen, Moko P. 2008. Entrepreneurship, Dalam Perspektif Kondisi Bangsa

Indonesia. Bandung: Alfabeta.

Basrowi. 2011. Kewirausahaan untuk Perguruan Tinggi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Drucker, Peter F. 1991. Inovasi dan Kewiraswastaan: Praktek dan Dasar-dasar. Jakarta: Erlangga.

Fontana, Avanti. 2009. Innovate We Can! Manajemen Inovasi dan Penciptaan Nilai. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Heinecke, William E. 2003. Jonathan Marshs. The Entrepreneur, 25 Prinsip Jitu

untuk Pengelola Bisnis Global. Jakarta: Rajawali Pers.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kotler, P. Kevin L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta: Indeks.

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rogers, E. 1983. Diffusion of Innovations. New York: Free Press.

Rye, David E. 1995. The Vest-Pocket Entrepreneur: Everything You Need to Start

and Run Your Own Business. New jersey: Prentice Hall.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suryana. 2008. Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

(61)

Indra Fajar Alamsyah, 2013

Tambunan, Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu

Penting. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali Pers.

Winardi, J. 2008. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta: Kencana.

Zimmerer, Thomas W. Norman Scarborough. 2008. Kewirausahaan dan

Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat.

Sumber lain:

http://www.usaha-kecil.com/usaha_kecil_menengah.html

http://galeriukm.web.id/news/kriteria-usaha-mikro-kecil-dan-menengah-umkm http://infoukm.wordpress.com/

(62)

LAMPIRAN 2

(63)

INDUSTRI KAOS SUCI BANDUNG

Indra Fajar Alamsyah

0801089

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(64)

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i

Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung Di Tempat

Dengan Hormat,

Salam saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Saudara/i, semoga mendapatkan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam menjalankan dan seluruh aktivitas. Amien.

Sehubungan dengan kegiatan penelitian yang saya lakukan tentang

PENGARUH INOVASI KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN

USAHA,” maka saya mohon Bapak/Ibu/Saudara/i bersedia meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner ini. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i akan sangat membantu dalam penelitian ini. Oleh karena itu, besar harapan saya Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan informasi yang sebenar-benarnya. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak dimaksudkan untuk kepentingan yang lain. Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini akan menganggu aktivitas Bapak/Ibu/Saudara/i. Untuk itu saya sampaikan permohonan maaf.

Atas partisipasi dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan terimakasih.

Hormat Saya,

(65)

( Survey pada Pengusaha Sentra Industri Kaos Suci Bandung)

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan memberi tanda ceklis ( ) pada

jawaban pertanyaan pada kolom yang tersedia.

A. IDENSTITAS RESPONDEN & USAHA

Berilah tanda  pada pilihan yang Anda anggap sesuai : 1. Kepemilikan usaha :

 Milik Sendiri  Usaha Bersama teman  Usaha Keluarga

2. Umur :

 >50  49-30  29-20 <20 3. Fungsi Outlet :

 Kantor

 Kantor & Rumah Produksi

 Kantor, Rumah Produksi, & Rumah Tinggal  Kantor & Rumah Tinggal

4. Bentuk Kepemilikan Tempat/Outlet :  Sewa  Milik Pribadi

5. Modal Usaha :

 <25jt  25jt-50jt  50jt-75jt  75jt-100jt  >100jt 6. Pendapatan Usaha :

 <10jt  10jt-20jt  20jt-30jt  30jt-40jt  >50jt 7. Sumber Pesanan.Orderan :

(66)

Variabel (X) Inovasi Kewirausahaan

Beragam Cukup Sedikit Sangat Sedikit

(67)
(68)

Gambar

tabel 1.1 berdasarkan sampel penelitian. Tabel ini berdasarkan berdirinya setiap outlet
Tabel 1.2 Hasil Produksi
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Interpretasi Alternatif Jawaban untuk Inovasi Kewirausahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

of fine subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (five subcutaneous nerve fibres in the paw of a Taxol -treated rat (a single injections at 16 mg / kg)

Maka rumus kimia yang terbentuk adalah Na2O Ikatan ion adalah ikatan antara ion positip dengan ion negatip Atau antara unsur yg memiliki energi ionisasi dengan

RPP dibuat untuk satu kali pertemuan (dua jam pelajaran) atau disesuaikan dengan kebutuhan. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat berjalan sesuai rencana

ini terlihat dari tat letak ruang, bangunan dan kebersihan ligkungan yang sangat terjaga serta penghijauan taman yang ada di lingkungan sekolah SMA Negeri 11

” Analisis Nilai-Nilai Pendidikan pada Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata”.. e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa

membentang dari Banjir Kanal Timur di sebelah barat sampai Kali Babon di

Mengenai tingkat imbal hasil (return) yang diharapkan terhadap sebuah proyek.. yang akan

Sistem ini menghasilkan presentase pada data testing dengan bobot 89,6 % melalui data yang sudah diproses yaitu menggunakan 3 variabel input berupa nilai minat,