PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana
Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
RANI ROSITA NIM. 0908783
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
2013
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh:
Rani Rosita
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rani Rosita 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
BERITA ACARA PELAKSANAAN UJIAN SIDANG SKRIPSI
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Oleh: Rani Rosita
0908783
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari/Tanggal : Selasa/24 Desember 2013
Waktu : 09.30-11.00
Tempat : Laboratorium Pendidikan Akuntansi II
Panitia ujian terdiri dari :
Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si
NIP. 19600412 198603 1 002
Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd.
NIP. 19681020 199802 1 003
Anggota : 1. Dr. Kusnendi, M.S
NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 1986031 002
Penguji : 1. Drs. Rahmat Moeslihat
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah 2:216)
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya
kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS.An-Nahl:18)
i
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN AKUNTANSI
(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Rani Rosita
Pembimbing: Asep Kurniawan, S.Pd, M.Pd
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar, minat belajar terhadap prestasi belajar, dan pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 14 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data diolah dengan menggunakan teknik analisis korelasi multipel, sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji keberartian koefisien korelasi melalui uji t dan uji F.
Hasil pengujian hipotesis pertama melalui uji t mengenai pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar menunjukkan thitung sebesar 1,1307 sedangkan ttabel dengan α 0,05 menunjukkan angka 1,98806. Karena thitung < ttabel maka lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pengujian hipotesis kedua melalui uji t mengenai pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan thitung sebesar 4,9786 sedangkan ttabel dengan α 0,05 menunjukkan angka 1,98806. Karena thitung > ttabel maka minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pengujian hipotesis ketiga melalui uji F mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan Fhitung sebesar 15,8048 sedangkan Ftabel dengan α 0,05 menunjukkan angka 3,094. Karena Fhitung > Ftabel maka lingkungan keluarga dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.
ii Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
THE EFFECT OF FAMILY ENVIRONMENT AND INTERESTS OF LEARNING ON STUDENT’S ACHIEVEMENT LEARNING LESSONS IN
ACCOUNTING SUBJECTS
(Studies in Class XI Social of SMAN 14 Bandung Academic Year 2012/2013)
Rani Rosita
Counselors : Asep Kurniawan, S. Pd, M.Pd ABSTRACT
The aims of this research was to determine the influence of family environment to learning achievement, interest in learning to learning achievement, and the influence of family environment and interest in learning to learning achievement’s student class XI Social of SMAN 14 Bandung. The method used was a survey method. The data were processed using the technique of multiple correlation analysis, whereas hypothesis testing is done by testing the significance of the correlation coefficient through the t test and F test.
The results of first hypothesis testing via t test about the effect of family environment on learning achievement showed tcount 1.1307 while ttable with α 0.05
indicates the number 1.98806. Because of tcount < ttable, so the family had no effect
on learning achievement. The second hypothesis testing via t test about the effect of interest in learning on learning achievement showed tcount 4,9786 while ttable
with α 0.05 indicates the number 1.98806. Because of tcount > ttable, so the interest
in learning influence the learning achievement. The third testing hypotheses about the effect of family environment and interest in learning on learning achievement through F test showed Fcount of 15.8048 while the Ftable with a significance level of
0.05 indicates the number 3,094. Because of Fcount> Ftable, it can be said the family
environment and interest in learning influence on learning achievements.
vi
2.1.4 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar ... 14
2.2 Minat Belajar ... 15
2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... 15
2.2.2 Macam-macam Minat ... 16
2.2.3 Indikator Minat Belajar ... 17
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 19
2.2.5 Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 22
2.2.6 Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 23
2.3 Prestasi Belajar ... 24
2.3.1 Pengertian Belajar ... 24
2.3.2 Pengertian Prestasi Belajar ... 26
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .. 27
2.3.4 Indikator Prestasi Belajar ... 28
2.3.5 Batas Minimal Prestasi Belajar ... 30
2.4 Mata Pelajaran Akuntansi ... 31
2.4.1 Pengertian Akuntansi ... 31
vii Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4.3 Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Akuntansi di
SMA ... 34
2.4.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi ... 35
2.4.5 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Akuntansi di SMA ... 35
3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65
4.2.2 Gambaran Indikator Lingkungan Keluarga ... 70
4.2.2.1 Gambaran Perlakuan yang Demokratis ... 70
4.2.2.2 Gambaran Perhatian Orangtua ... 71
4.2.2.3 Gambaran Komunikasi yang Baik ... 72
4.2.2.4 Gambaran Perhatian Anggota Keluarga Lain ... 74
4.2.4.2 Gambaran Mencari Informasi di Luar Jam Mata Pelajaran ... 79
4.2.4.3 Gambaran Kelengkapan Belajar ... 80
4.2.4.4 Gambaran Cita-cita ... 81
4.2.4.5 Gambaran Pengerjaan Tugas ... 82
viii
4.3.2.1 Pengaruh secara Parsial Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 94
4.3.2.2 Pengaruh secara Simultan Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar... 96
4.4.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar ... 99
4.4.2 Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 104
4.4.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 106
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110
1. Kisi-kisi Uji Coba Angket Penelitian 2. Uji Coba Angket Penelitian
3. Jawaban Uji Coba Angket Penelitian
4. Uji Reliabilitas Item/Pernyataan Angket Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar
5. Uji Validitas Item/Pernyataan Angket Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar
ix Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9. Jawaban Angket Penelitian
10. Hasil Tabulasi Angket Lingkungan Keluarga, Minat Belajar, dan Prestasi Belajar
11. Data Perhitungan Analisis Deskriptif Lingkungan Keluarga 12. Data Perhitungan Analisis Deskriptif Minat Belajar
13. Data Perhitungan Analisis Deskriptif Prestasi Belajar 14. Tabel Nilai r Product Moment
15. Tabel Distribusi Student t 16. Tabel Distribusi F
17. Lembar Evaluasi Presentasi Usulan Penelitian 18. Surat Keputusan Dekan FPEB
19. Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi
20. Surat Permohonan Izin Penelitian dan Penyebaran Angket
21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMAN 14 Bandung
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Nilai Ujian Kenaikan Kelas dan Persentase (%) Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas pada Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 .... 3
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi ... 29
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45
Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 47
Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 48
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ... 53
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat Belajar ... 54
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga ... 56
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar ... 57
Tabel 3.8 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 58
Tabel 3.9 Format Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator ... 59
Tabel 4.1 Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung ... 69
Tabel 4.2 Gambaran Perlakuan yang Demokratis ... 71
Tabel 4.3 Gambaran Perhatian Orangtua ... 72
Tabel 4.4 Gambaran Komunikasi yang Baik ... 73
Tabel 4.5 Gambaran Perhatian Anggota Keluarga Lain ... 74
xi Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.7 Gambaran Penyediaan Fasilitas Belajar ... 76
Tabel 4.8 Gambaran Umum Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung ... 77
Tabel 4.9 Gambaran Rasa Suka ... 78
Tabel 4.10 Gambaran Mencari Informasi di Luar Jam Mata Pelajaran ... 79
Tabel 4.11 Gambaran Kelengkapan Belajar ... 80
Tabel 4.12 Gambaran Cita-cita ... 81
Tabel 4.13 Gambaran Pengerjaan Tugas ... 82
Tabel 4.14 Gambaran Tingkat Perhatian Siswa Saat Belajar ... 83
Tabel 4.15 Gambaran Tingkat Konsentrasi Siswa ... 84
Tabel 4.16 Gambaran Partisipasi Siswa ... 85
Tabel 4.17 Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung pada Mata Pelajaran Akuntansi ... 86
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Unsur yang Terlibat dalam Belajar ... 21
Gambar 2.2 Aktivitas Akuntansi ... 33
Gambar 2.3 Kerangka pemikiran ... 40
Gambar 2.4 Hubungan Variabel Penelitian ... 41
Gambar 3.1 Skala Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar ... 48
Gambar 4.1 Normalitas Variabel Lingkungan Keluarga ... 87
Gambar 4.2 Normalitas Variabel Minat Belajar ... 88
1
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap negara pasti memiliki cita-cita mengenai warga negaranya. Seperti
halnya Indonesia yang mendambakan terbentuknya manusia Pancasila bagi
seluruh warganya. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 2 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Tujuan pendidikan di negara Indonesia telah disejajarkan dengan cita-cita
tersebut. Semua institusi harus mengarahkan segala kegiatan di sekolahnya bagi
pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pencapaian tujuan pendidikan nasional
tersebut bergantung pada pelaksanaan program pendidikan yang salah satunya
berada pada konteks pendidikan formal di sekolah.
Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, proses belajar merupakan
kegiatan paling utama dan merupakan usaha yang strategis guna mewujudkan
tujuan institusional yang diemban oleh lembaga tersebut. Syah (2011:87)
mengatakan bahwa “... berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu
amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di
2
Indikator ketercapaian rumusan tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil
yang didapatkan setelah proses pembelajaran berlangsung. Prestasi belajar yang
dicapai siswa pada hakikatnya merupakan cerminan dari usaha belajar yang
dilakukannya.
Terdapat empat komponen utama yang berkaitan erat di dalam proses
belajar, yaitu siswa, sarana, lingkungan, dan hasil yang dicapai. Loree (dalam
Makmun, 2007:165), mengungkapkan bahwa “komponen utama dalam proses
belajar mengajar terdiri dari raw input (siswa), istrumental input (sarana),
environmental input (lingkungan), expected output (hasil yang diharapkan)”.
Prestasi belajar sebagai wujud hasil dari proses belajar siswa salah satunya
dapat dilihat dari perolehan nilai ujian. “...prestasi atau keberhasilan belajar dapat
dioperasionalisasikan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks
prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya” (Azwar,
2011:164).
Nilai yang diperoleh siswa haruslah sama atau lebih tinggi dibandingkan
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. KKM
ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata
pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki
karakteristik yang hampir sama.
SMA Negeri 14 Bandung sebagai lembaga pendidikan formal memiliki
tujuan untuk menciptakan lulusan yang dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi atau lulusan yang siap bekerja bagi yang tidak melanjutkan ke bangku
3
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa yang mengambil program IPS dengan pengetahuan dan keterampilan yang
salah satunya adalah Mata Pelajaran Akuntansi. Dengan demikian, maka para
siswa dituntut untuk dapat memperoleh prestasi yang baik di dalam mata
pelajaran ini.
Berdasarkan data awal yang didapat dari SMA Negeri 14 Bandung,
diperoleh hasil bahwa prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi masih
rendah. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai Ujian Kenaikan Kelas (UKK)
serta persentase siswa yang tuntas dan belum tuntas pada mata pelajaran
Akuntansi seperti yang ditunjukkan tabel di bawah ini.
Tabel 1.1
Nilai Ujian Kenaikan Kelas dan Persentase (%) Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas pada Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013
No. Kelas KKM Rata-rata Nilai UKK
Tuntas Belum Tuntas Jumlah
Siswa
Jumlah % Jumlah %
1 XI IPS 1 78 63 6 13,95 37 86,05 43
2 XI IPS 2 78 71 20 43,48 26 56,52 46
3 XI IPS 3 78 63 4 9,30 39 90,70 43
(Sumber: Daftar Nilai Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung, Data Diolah)
KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Akuntansi pada
tahun ajaran 2012/2013 adalah 78. Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa
perolehan nilai UKK dari ketiga kelas XI IPS masih berada di bawah KKM.
Selain itu dari persentase jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas dalam mata
pelajaran Akuntansi di atas, dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang belum
tuntas dalam mata pelajaran ini. Pada kelas XI IPS 1, jumlah siswa yang belum
4
memperoleh nilai dibawah KKM. Sama halnya yang terjadi di kelas XI IPS 3,
dimana 90,70% siswa di kelas tersebut belum mencapai nilai di atas KKM,
sedangkan di kelas XI IPS 2, jumlah siswa yang sudah tuntas lebih banyak di
bandingkan kelas yang lain. Namun walaupun demikian jumlah siswa yang belum
tuntas pun masih mencapai 56,52%.
Rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa merupakan masalah
yang serius, karena hal ini akan berdampak pada perkembangan kualitas sumber
daya manusia. Tidak tercapainya KKM pada mata pelajaran Akuntansi
mengindikasikan tingkat penguasaan siswa yang minim pada pelajaran tersebut.
Tingkat penguasaan (level of mastery) yang belum dicapai dengan baik akan
menghambat siswa dalam penguasaan tingkat materi selanjutnya. Terhambatnya
penguasaan materi pelajaran ini akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan
pemahaman pengetahuan yang berimbas pada rendahnya kualitas sumber daya
manusia di masa yang akan datang.
Perolehan nilai rata-rata UKK yang dicapai oleh siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 14 Bandung di atas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini
dikarenakan pada dasarnya proses belajar yang dialami siswa merupakan hasil
interaksi antara beberapa faktor yang saling mempengaruhi baik faktor dari dalam
diri siswa yang belajar maupun faktor dari luar diri siswa yang belajar. Dalyono
(2009:55) mengungkapkan bahwa:
5
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara belajar; (2) faktor eksternal (yang berasal dari luar diri); keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar.
Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan keluarga merupakan tempat
dimana seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan. Di dalam lingkungan
keluarga inilah seorang anak pertama kali mendapatkan bekal untuk mampu
menerima segala bentuk pendidikan di sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh
Yusuf (2011:38) bahwa “...keluarga berfungsi sebagai... stimulator bagi
pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi, baik di sekolah
maupun di masyarakat”.
Pendidikan yang pertama di lingkungan keluarga merupakan suatu pondasi
bagi pertumbuhan kepribadian anak, sehingga peran keluarga memiliki pengaruh
yang besar terhadap prestasi belajar anak. Seorang anak yang tumbuh dan
berkembang dalam lingkungan keluarga yang harmonis cenderung lebih memiliki
karakter positif dan berkeinginan untuk melakukan proses belajar dengan optimal
yang berimplikasi pada pencapaian prestasi belajar. Yusuf (2011:37) menyatakan
bahwa “Keluarga memiliki perkembangan penting dalam upaya mengembangkan
pribadi anak”, sedangkan Yusuf & Nurihsan (2008:29) berpendapat:
Anak yang dikembangkan dalam iklim demokratis cenderung memiliki ciri-ciri kepribadian: lebih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri (percaya diri), lebih memiliki keinginan dalam bidang intelektual, lebih orisinil, dan lebih konstruktif dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam iklim autoritarian.
Selain dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, prestasi belajar siswa dapat
6
adalah minat belajar siswa. Minat merupakan rasa ketertarikan pada suatu hal
tanpa ada yang menyuruh. Menurut Hadis (2008:44), “...minat belajar dapat
diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam
melakukan aktivitas belajar, baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat”.
Minat memiliki pengaruh terhadap belajar. Seorang siswa yang berminat
terhadap suatu mata pelajaran tertentu cenderung akan memperhatikan
terus-menerus disertai rasa senang. Dengan adanya rasa senang tersebut, siswa akan
belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga prestasi belajarpun akan maksimal, dan
begitu juga sebaliknya. Dalyono (2009:57) mengatakan, “minat belajar yang besar
cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang
akan menghasilkan prestasi yang rendah”.
Minat seseorang terhadap suatu objek tertentu tidak terlepas dari adanya
pengaruh yang berasal dari lingkungan dimana ia berada. Demikian halnya yang
terjadi pada seorang siswa yang memiliki ketertarikan atau minat terhadap mata
pelajaran tertentu. M. Surya (Ali, 2009:71) mengatakan bahwa “faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belajar adalah ...faktor yang bersumber dari
lingkungan keluarga dan masyarakat”. Sebagai contoh, seorang siswa yang
berasal dari keluarga dokter cenderung untuk mengambil studi dalam bidang
kedokteran. Demikian halnya dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga
yang berkecimpung dalam dunia ekonomi atau akuntansi, maka siswa tersebut
cenderung akan memiliki minat terhadap bidang yang sama.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti
7
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
minat belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar Akuntansi. Oleh karena
itu penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri
14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”.
1.2Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan permasalahannya yakni:
1. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa di kelas XI IPS SMA
Negeri 14 Bandung.
2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi
di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi
di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
5. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
6. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA
8
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lingkungan keluarga
dan minat belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran lingkungan keluarga siswa di kelas XI IPS
SMA Negeri 14 Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14
Bandung.
5. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
6. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI
IPS SMA Negeri 14 Bandung.
9
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan memberikan kegunaan secara
teoritis maupun praktis.
1. Kegunaan secara teoritis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak
yang bermanfaat bagi pendidikan Indonesia serta diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu
pendidikan, khususnya mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat
belajar terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai referensi penelitian
selanjutnya.
2. Kegunaan secara praktis
a. Bagi sekolah
Dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam
mengelola sistem pendidikan yang dapat membuat siswa menjadi lebih
bersemangat dalam mempelajari Akuntansi.
b. Bagi orangtua
Dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk
mengelola hubungan yang baik dengan anak yang dapat membuat anak
semangat dalam mempelajari Akuntansi.
c. Bagi penulis
Dapat memperluas pemahaman penulis mengenai pengaruh lingkungan
keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai
suatu sarana latihan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan melalui
43 Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang
dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.
Menurut Nazir (2005:84), “desain dari penelitian adalah semua proses yang
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Metode yang sesuai dan dapat digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survey. Singarimbun (2012:3) mengatakan bahwa “...penelitian survey
adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok”.
Dengan penelitian menggunakan desain survey ini maka dapat diperoleh
gambaran mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14
Bandung.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Operasional variabel merupakan proses penjabaran variabel penelitian ke
44
Rani Rosita, 2014
(2010:161) mengatakan bahwa, “...variabel adalah objek penelitian, atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
“Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka
macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi: variabel
independen (variabel bebas), variabel dependen (variabel terikat), variabel
moderator, dan variabel intervening” Sugiyono (2010:59).
Sesuai dengan judul dalam usulan penelitian ini yaitu “Pengaruh
lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi”, penulis menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat.
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas yang dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga
dan minat belajar.
a) Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan satuan unit terkecil yang ada di masyarakat dan
menjadi kelompok sosial pertama bagi anak dimana anak menjadi
anggotanya. Beberapa hal yang menjadi dimensi dari lingkungan
keluarga untuk penelitian ini diantanya cara orangtua mendidik, relasi
antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi
keluarga.
45
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Minat belajar merupakan suatu perasaan senang dalam belajar,
ketertarikan untuk belajar, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam
belajar.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan belajar yang dapat
menunjukkan tingkat keberhasilan suatu pembelajaran dan dapat diukur
dengan alat atau tes tertentu.
Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel pada penelitian ini
dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item
Lingkungan
a. Perhatian orang tua Interval 4, 5, 14
46
a. Kelengkapan belajar Interval 8, 14
b. Cita-cita Interval 13
Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item
c. Pengerjaan tugas Interval 15, 18
c. Perhatian a. Tingkat perhatian siswa saat belajar
Partisipasi siswa Interval 1, 6, 11
Prestasi
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan objek dan subjek yang berada pada suatu wilayah
dan memenuhi syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Sugiyono (2010:115) menyebutkan bahwa “populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
47
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 14 Bandung yang berjumlah 132 siswa dan terdiri dari tiga kelas.
Berikut ini adalah tabel mengenai jumlah populasi kelas XI IPS SMAN 14
Bandung.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
No. Sub Populasi Jumlah Siswa
1. XI IPS 1 43
2. XI IPS 2 46
3. XI IPS 3 43
Jumlah 132
Sumber: Pengolahan Data
2. Sampel Penelitian
Dalam melakukan penelitian, adakalanya peneliti tidak melakukan
pengumpulan data secara populasi, tetapi mengambil sebagian dari populasi
yang dianggap mewakili populasi (representatif).
Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau
wakil populasi yang diteliti”.
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah
Probability Sampling dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling,
48
Rani Rosita, 2014
memperhatikan strata. Untuk menentukan jumlah sampel siswa digunakan
rumus Taro Yamane yaitu:
n = N
N. d2 + 1
(Riduwan, 2010:65)
Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan (5%)
Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti dapat
dihitung sebagai berikut:
n = N
N. d2 + 1
n = 132
132 0,05 2+ 1
n = 132 0,33 + 1
n = 132
1,33= 99,24 = 99 responden
Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel yang
akan diteliti sebanyak 99 orang siswa (dengan pembulatan). Setelah jumlah
sampel ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel
untuk setiap kelas secara proposional dengan menggunakan rumus:
ni =
Ni
N × n
(Riduwan, 2010:25)
49
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = Jumlah populasi seluruhnya
Ni = Jumlah populasi menurut kelas
N = Jumlah sampel seluruhnya
ni = Jumlah sampel menurut kelas
Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan untuk setiap
kelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian
No. Kelas Populasi Jumlah Sampel
1 XI IPS 1 43 ni = 43
Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 3.3 di atas dapat diketahui
bahwa sampel untuk kelas XI IPS 1 sebanyak 32 siswa, kelas XI IPS 2
sebanyak 35 siswa, dan kelas XI IPS 3 sebanyak 32 siswa. Jumlah
keseluruhan sampel adalah 99 siswa.
Dalam pengambilan sampel, peneliti melakukannya secara acak
sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi
nomor urut 1 sampai dengan banyaknya subjek. Nomor urut tersebut ditulis
pada lembaram kertas berukuran kecil. Kertas tersebut kemudian digulung
dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak lalu kertas gulungan kertas tersebut
diambil satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah ukuran sampel
50
Rani Rosita, 2014
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara dan alat yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai objek penelitian.
Berdasarkan sumber datanya, penelitian ini menggunakan sumber primer.
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data...” Sugiyono (2010:402).
Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan masalah yang
diteliti, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mempelajari keadaan objek penelitian
dengan cara mempelajari catatan atau dokumen yang paling relevan yang
dimiliki instansi terkait dan mampu mendukung terhadap penelitian yang
sedang dilakukan. Dalam hal ini, teknik yang dilakukan adalah untuk
memperoleh data dari SMAN 14 Bandung mengenai prestasi belajar siswa
kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi.
2. Angket (Kuesioner)
Menurut Sugiyono (2010:199), “kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
51
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pengisian angket, responden hanya perlu memilih alternatif
jawaban dengan cara memberi tanda kepada salah satu alternatif sesuai
dengan keinginanya.
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup. Menurut Riduwan (2010:54) angket tertutup adalah:
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).
Untuk memperoleh data mengenai lingkungan keluarga dan minat
belajar siswa, dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk
skala numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2003: 198) “…the
numerical scale is similar to the semantic differential scale, with the
difference that number on a 5-point or 7-point scale are provided, with
bipolar adjectives at both end” artinya skala numerik mirip dengan skala
differential semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala lima
atau tujuh titik yang disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada
kedua ujungnya. Berikut adalah skala numerik lima titik beserta
keterangannya.
Skala Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar
52
Rani Rosita, 2014
3 menunjukkan positif sedang 4 menunjukkan positif tinggi 5 menunjukkan positif sangat tinggi
3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Analisis data merupakan
proses menyusun data yang diperoleh, baik dari hasil wawancara, catatan di
lapangan, maupun dokumentasi, secara sistematis dengan cara
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola. Sebelum melakukan analisis data,
terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap instrumen penelitian.
1. Teknik Analisis Instrumen
a. Uji Validitas
Sebuah instrumen dilatakan valid apabila dapat mengungkap data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Arikunto (2010:211)
“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen”.
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur
terhadap konsep yang di ukur. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh
Pearson dengan rumus sebagai berikut:
rxy = N XY− X Y
N X2− X 2 N Y2− Y 2
53
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y N = Jumlah subjek atau responden
X = Skor butir Y = Skor total
∑X2
= Jumlah kuadrat nilai x
∑Y2
= Jumlah kuadrat nilai y
Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan
adalah:
1) Jika nilai rhitung > rtabel, maka butir instrumen dinyatakan valid
2) Jika nilai rhitung≤ rtabel, maka butir instrumen dinyatakan tidak valid
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan angket ke bagian populasi dengan jumlah responden 33
orang. Dalam melakukan uji validitas, penulis menggunakan perangkat
lunak SPSS 16.00 for windows. Hasil pengujian validitas dari
pernyataan/item lingkungan keluarga dan minat belajar adalah sebagai
berikut.
1) Lingkungan Keluarga
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga No. rhitung rtabel Keterangan
54
Rani Rosita, 2014
10 0,406 0,514 Tidak Valid
11 0,659 0,514 Valid
12 0,785 0,514 Valid
13 0,662 0,514 Valid
14 0,621 0,514 Valid
15 0,693 0,514 Valid
Sumber: Pengolahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa di dalam angket
penelitian yang mengukur lingkungan keluarga, terdapat tiga item
pernyataan yang tidak valid. Item pernyataan yang tidak valid ini
didasarkan pada kriteria kaidah keputusan, yaitu jika rhitung ≤ rtabel, maka
item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid, sedangkan jika rhitung >
rtabel, maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Item yang valid
digunakan dalam angket penelitian sesuai dengan nomor item yang baru
sedangkan yang tidak valid dihilangkan.
2) Minat Belajar
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Minat Belajar
No. rhitung rtabel Keterangan
1 0,651 0,456 Valid
2 0,711 0,456 Valid
3 0,577 0,456 Valid
4 0,541 0,456 Valid
5 0,759 0,456 Valid
6 0,768 0,456 Valid
55
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8 0,518 0,456 Valid
9 0,744 0,456 Valid
10 0,765 0,456 Valid
11 0,760 0,456 Valid
12 0,723 0,456 Valid
13 0,716 0,456 Valid
14 0,478 0,456 Valid
15 0,789 0,456 Valid
16 0,265 0,456 Tidak Valid
17 0,575 0,456 Valid
18 0,658 0,456 Valid
19 0,687 0,456 Valid
Sumber: Pengolahan Data
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa di dalam angket
penelitian yang mengukur minat belajar, terdapat satu item pernyataan
yang tidak valid. Item pernyataan yang tidak valid ini didasarkan pada
kriteria kaidah keputusan yang sama dengan kaidah keputusan pada uji
validitas variabel lingkungan keluarga.
b. Uji Reliabilitas
Arikunto (2010:221), mengatakan “reliabilitas menunjuk pada
suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik”. Reliabilitas berkaitan dengan masalah kepercayaan. Suatu
instrument yang reliabel akan menunjukan hasil yang sama apabila
56
Rani Rosita, 2014
Dalam penlitian ini, rumus reliabilitas yang digunakan adalah
dengan menggunakan rumus Alpha. Langkah-langkah perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Mencari varians skor tiap butir item
Si =
Langkah 2: Menghitung varians total
St = Xt
Langkah 3: Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha
r11 = k
k−1 1− Si
St
57
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
r11 = Reliabilitas angket
k = Jumlah item
Si = Varians skor tiap butir item St = Varians total
Setelah diperoleh nilai r11 selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai
rtabel dengan taraf signifikan 5%. Kriteria yang digunakan adalah:
1) Jika nilai rhitung > rtabel, maka butir instrumen dinyatakan reliabel
2) Jika nilai rhitung≤ rtabel, maka butir instrumen dinyatakan tidak reliabel
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
menyebarkan angket ke bagian populasi dengan jumlah responden 33
orang. Dalam melakukan uji reliabilitas, penulis menggunakan perangkat
lunak SPSS 16.00 for windows. Hasil pengujian reliabilitas dari
pernyataan/item lingkungan keluarga dan minat belajar adalah sebagai
berikut.
1) Lingkungan Keluarga (X1)
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga
Variabel rhitung rtabel Hasil
X1 0,753 0,514 Reliabel
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 3.7 di atas, rhitung yang diperoleh adalah sebesar
0,753. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tabel r
Product Moment pada taraf kepercayaan 95% untuk 15 item pernyataan,
58
Rani Rosita, 2014
angket tersebut reliabel, yang menunjukkan tingkat konsistensi dan dapat
digunakan untuk penelitian.
2) Minat Belajar (X2)
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar
Variabel rhitung rtabel Hasil
X2 0,756 0,456 Reliabel
Sumber: Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 3.8 di atas, rhitung yang diperoleh adalah sebesar
0,756. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tabel r
Product Moment pada taraf kepercayaan 95% untuk 19 item pernyataan,
diperoleh angka 0,456. Karena rhitung > rtabel, maka item pernyataan pada
angket tersebut reliabel, yang menunjukkan tingkat konsistensi dan dapat
digunakan untuk penelitian.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat menentukan jenis statistik
yang akan digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang
digunakan adalah statistik parametrik. Namun, jika data tidak berdistribusi
normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Uji
normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas
dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows.
59
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2012:161).
Dengan demikian uji normalitas dilakukan dengan melihat data
yang tersebar di daerah garis diagonal. Jika data tersebar mengikuti garis
diagonal, maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal.
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai
kondisi lingkungan keluarga, minat belajar, dan prestasi belajar siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 14 Bandung. Adapun langkah dalam proses analisisnya
adalah sebagai berikut.
a. Mentabulasi jawaban responden untuk setiap angket ke dalam format
berikut:
Tabel 3.8
Format Tabulasi Jawaban Responden
No. Responden
Indikator 1 Indikator 2 Indikator ... Skor
Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ... 1 - ...
b. Menentukan kriteria penilaian untuk setiap variabel dengan terlebih dahulu
menetapkan:
1) Skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil tabulasi jawaban
responden untuk setiap indikator maupun secara keseluruhan.
2) Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah
60
Rani Rosita, 2014
4) Panjang kelas interval = �� ��� � �
3
5) Menetapkan interval untuk setiap kriteria penilaian.
c. Menentukan distribusi frekuensi, baik untuk gambaran umum maupun
indikator-indikator dari setiap variabel dengan format sebagai berikut:
Tabel 3.9
Format Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator Kriteria Penilaian Interval Frekuensi Persentase (%)
Rendah Sedang Tinggi
Jumlah
d. Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran
dari setiap variabel baik secara keseluruhan maupun untuk setiap indikator.
3. Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan analisis
korelasi multipel untuk menentukan koefisien korelasi antar variabel. Rumus
yang digunakan adalah:
Ry.12 =
r2
y1+ r2y2 − 2ry1ry2r12
1−r2 12
(Sudjana, 2004: 265)
Keterangan:
Ry.12 = Koefisien korelasi multipel antara x1, x2 dan y
r12 = Koefisien korelasi antara x1 dan x2
ry1 = Koefisien korelasi antara x1dan y
61
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koefisien korelasi multipel (Ry.12) merupakan koefisien korelasi
secara simultan antara lingkungan keluarga dan minat belajar dengan prestasi
belajar. Nilai r12, ry1 dan ry2 berturut-turut menunjukkan koefisien korelasi
antara lingkungan keluarga dan minat belajar, lingkungan keluarga dan
prestasi belajar, serta minat belajar dan prestasi belajar.
Nilai r12 tersebut ditentukan dengan menggunakan analisis korelasi
Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
r = n XiYi− Xi Yi
Selain kedua koefisien korelasi tersebut perlu ditetapkan juga
koefisien korelasi parsial yang menunjukkan keeratan hubungan antara
variabel Y dengan sebagian variabel bebas apabila sebagian lagi dianggap
tetap (Sudjana, 2004:265). Rumus yang digunakan untuk menentukan
62
Rani Rosita, 2014
ry1.2 merupakan koefisien antara korelasi Y dan x1 dengan
menganggap x2 tetap dan ry2.1 merupakan antara koefisien korelasi Y dan x2
dengan menganggap x1 tetap.
Rumusan hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini
diantanya:
a. Rumusan hipotesis statistik untuk menentukan korelasi parsial antara
lingkungan keluarga dan prestasi belajar.
H01 ∶ ρ1 = 0 Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14
Bandung.
H11 ∶ ρ1 ≠ 0 Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14
Bandung.
b. Rumusan hipotesis statistik untuk menentukan korelasi parsial antara
minat belajar dan prestasi belajar.
H02 ∶ ρ2 = 0 Minat belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di
kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
H12 ∶ ρ2 ≠0 Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi
63
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
c. Rumusan hipotesis statistik untuk menentukan korelasi antara lingkungan
keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar.
H03 ∶ R = 0 Lingkungan keluarga dan minat belajar tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA
Negeri 14 Bandung.
H13 ∶ R≠0 Lingkungan keluarga dan minat belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA
Negeri 14 Bandung.
4. Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Rumus yang
digunakan untuk mencari koefisien determinasi adalah:
��= 2× 100%
(Riduwan, 2010:228)
Keterangan:
KP = besarnya koefisien penentu (determinan) r = koefisien korelasi
64
Rani Rosita, 2014
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial. Rumus yang
digunakan adalah dengan rumus thitung sebagai berikut:
ℎ� �� = � − 3
1− 2
(Sudjana, 2003:130)
Keterangan:
r = koefisien korelasi n = jumlah responden
Setelah diperoleh thitung, selanjutnya bandingkan dengan ttabel. Taraf
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Adapun kaidah kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut.
1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
2) Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi parsial tersebut
menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara sebagian variabel bebas
dan variabel terikat. Begitu juga sebaliknya, apabila thitung ≤ ttabel maka
koefisien korelasi parsial tersebut tidak menunjukkan adanya pengaruh secara
parsial antara sebagian variabel bebas dan variabel terikat.
6. Uji F
Untuk menguji hipotesis berkorelasi multipel, yaitu minat belajar dan
lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar, digunakan rumus:
Fhitung =
R2/k
65
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Sudjana, 2003:108)
Keterangan :
R = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas
n = jumlah sampel
dk pembilang = k dk penyebut = n-k-1
Setelah diperoleh Fhitung, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Taraf
signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Adapun kaidah kriteria
pengujiannya adalah:
1) Jika Fhitung > Ftabel, maka H03ditolak dan H13 diterima
110
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung berada
dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum
sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada dalam kondisi cukup
baik. Perlakuan demokratis, perhatian orang tua, komunikasi yang terjalin
antar anggota keluarga, perhatian anggota keluarga lain, suasa rumah yang
kondusif, serta penyediaan fasilitas belajar sudah berjalan cukup baik.
2. Minat belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung berada dalam
kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar
siswa memiliki minat yang cukup besar terhadap mata pelajaran Akuntansi.
Rasa suka, pencarian informasi di luar jam mata pelajaran, kelengkapan
belajar, cita-cita, pengerjaan tugas, tingkat perhatian, tingkat konsentrasi,
serta partisipasi siswa pada mata pelajaran Akuntansi sudah cukup besar.
3. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung pada mata
pelajaran Akuntansi tergolong masih rendah karena masih banyak siswa
111
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
5. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.
6. Lingkungan keluarga dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri
14 Bandung.
5.2 Saran
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan minat belajar memiliki
pengaruh terhadap prestasi belajar. Meskipun demikian, secara simultan
lingkungan keluarga dan minat belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar. Perlu adanya perhatian khusus dalam lingkungan keluarga, baik dari segi
cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, maupun keadaan
ekonomi. Disamping itu, peningkatan terhadap minat belajar siswa pun perlu
diperhatikan, seperti dalam hal perasaan senang terhadap suatu mata pelajaran,
ketertarikan siswa, perhatian, dan keterlibatan siswa. Untuk meningkatkan hal
tersebut perlu partisipasi dari berbagai pihak yang terkait, diantaranya:
1. Siswa
Minat belajar tinggi yang telah ada hendaknya dipertahankan, dan
minat belajar yang masih sedang bahkan rendah hendaknya lebih
112
pencarian informasi di luar jam mata pelajaran, meningkatkan
kelengkapan belajar, meningkatkan perhatian ketika belajar, meningkatkan
konsentrasi, serta berupaya untuk meningkatkan partisipasi ketika belajar.
2. Keluarga
Sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada pada kategori
sedang yang menandakan bahwa sebagian besar indikator pada lingkungan
keluarga siswa sudah berjalan cukup baik, sdangkan penyediaan fasilitas
belajar berada pada kategori rendah. Oleh karena itu keluarga, khususnya
orang tua diharapkan lebih meningkatkan dan memperhatikan dalam hal
pemenuhan fasilitas belajar.
3. Guru
Seorang guru turut memiliki peran dalam upaya peningkatan prestasi
belajar siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya:
a. Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan orangtua siswa dalam
memperhatikan prestasi belajar siswa.
b. Memberikan pembelajaran inovatif dan menarik untuk meningkatkan
minat belajar siswa. Pembelajaran inovatif yang dilakukan guru
merupakan suatu pembaruan dalam proses belajar mengajar. Guru
dapat memberikan suatu pembaruan dengan menggunakan model
pembelajaran yang tepat. Beberapa contoh model pembelajaran
inovatif diantaranya Examples Non Examples, Pictures and Pictures,
Numbered Heads Together, Cooperative Script, STAD, Jig Saw, Mind
113
Rani Rosita, 2014
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai
lingkungan keluarga dan minat belajar siswa pada sekolah lain untuk
dijadikan pembanding dengan hasil penelitian ini. Selain itu peneliti
selanjutnya juga diharapkan melakukan penelitian sejenis dengan lebih
memperhatikan instrumen penelitian yang akan digunakan dan
pelaksanaan waktu penelitian yang perlu disesuaikan dengan kegiatan
yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.
Sebagai masukan, dalam hal instrumen penelitian, diharapkan peneliti
selanjutnya memperhatikan hal berikut:
1. Tidak meminta responden untuk mencantumkan identitasnya.
2. Tidak mencantumkan kata “Akuntansi” sehingga item pernyataan ini
dapat berlaku lebih umum.
3. Di dalam item pernyataan nomor 2 pada angket lingkungan keluarga,
peneliti selanjutnya dapat menguraikan fasilitas belajar yang
dibutuhkan siswa, sehingga item pernyataan untuk indikator ini
menjadi lebih banyak.