• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG

PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DI BANDAR

LAMPUNG PASCA DIBERLAKUKANNYA UNDANG- UNDANG CIPTA KERJA

TIM PENGUSUL:

1. R. Weddie Andriyanto , S.E., M.M, CPA (SINTA ID: 6681481) 2. Dr. Sudrajat, SE., M.Acc., Ak., CA (SINTA ID: 6680381) 3. Neny Desriani, SE., M.Sc., Ak (SINTA ID: 6681568)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

... DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK ... iv

BAB I. PENDAHULUAN... 1

1.1 Analisis Situasi... 1

1.2 Permasalahan Mitra ... 2

1.3 Tujuan Kegiatan ... 3

1.4 Manfaat Kegiatan ... 3

BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 4

2.1 Kajian Pustaka ... 4

2.2 Target Luaran ... 6

BAB III. METODE PELAKSANAAN ... 8

3.1 Metode dan Tahap Kegiatan ... 8

3.2 Deskripsi Kegiatan ... 9

3.3 Prosedur Kerja ... 10

3.4 Pihak yang Terlibat ... 10

3.5 Partisipasi Mitra ... 10

3.6 Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program ... 10

BAB IV. PERSONALIAPENGUSUL DAN KEAHLIAN ... 12

4.1 Kepakaran yang Diperlukan... 12

4.2 Kepakaran Pengusul ... 12

BAB V. ANGGARAN BELANJA DAN JADWAL KEGIATAN ... 14

5.1 Anggaran Belanja ... 14

5.2 Jadwal Kegiatan ... 15

BAB VI. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN ... 16

6.1 Pelaksanaan ... 16

6.2 Pembahasan... 16

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 20

7.1 Kesimpulan ... 20

7.2 Saran ... 20

DAFTAR PUSTAKA

(4)

ABSTRAK

Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk memahami kewajiban perhitungan dan pelaporan pajak peredaran usaha tertentu terkhusus wajib pajak UMKM. Diharapkan dapat membantu wajib pajak dan Dirjen Pajak dalam mensosialisasikan peraturan perpajakan bagi pelaku UMKM. Program Pengabdian yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan adalah sosialisasi kewajiban, perhitungan, dan pelaporan wajib pajak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Bandar Lampung. Metode Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode Parricipatory Rural Appraisal (PRA) adalah teknik yang memungkinkan masyarakat untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya. Pengabdian ini juga memberikan pemahaman aturan terbaru terkait pemanfaatan insentif pajak yang diberikan pemerintah di masa pandemi Covid-19. . Fokus pengabdian kepada masyarakat ini yaitu pada komunitas UMKM Bandar Lampung dimana komunitas ini memiliki jumlah yang sangat banyak. Dengan semakin gencarnya disosialisasikan dan diberikan pemahaman secara detail diharapkan kesadaran akan pajak bagi pelaku UMKM semakin meningkat. Pendampingan secara keberlanjutan terhadap UMKM mampu mempermudah pelaku UMKM dalam melaporkan pajaknya dan tidak kesulitan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.

Kata Kunci:UMKM, Insentif Pajak, Perpajakan

(5)

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ditujukan untuk Komunitas-Komunitas UMKM yang berada di Bandar Lampung. UMKM saat ini terus tumbuh dan berkembang di Bandar Lampung, tetapi tumbuhnya tersebut tidak berbanding lurus dengan meningkatnya penerimaan pajak penghasilan khusus wajib pajak UMKM khusus di Wilayah Provinsi Lampung. Selama ini pelaku UMKM banyak tidak mengetahui bagaimana memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak. Pajak yang selama ini dianggap sebagai urusan yang paling rumit dan menyusahkan, kini hadir menawarkan kemudahan bagi UMKM. Kemudahan dalam bentuk tarif yang rendah, cara penghitungan, pelunasan dan pelaporan yang mudah, dikemas dalam peluncuran Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018. Terbitnya Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 mengharapkan partisipasi wajib pajak yang memiliki omset (pendapatan bruto) dibawah Rp 4,8 Milyar untuk menggunakan tarif yang lebih murah dan mudah. Aturan ini memberikan kesederhanaan dalam pemungutan pajak, keadilan, dan pemerataan dalam pengenaan pajaknya serta memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.

Mempertimbangkan kemudahan dalam pelaksanaan pengenaan serta agar tidak menambah beban administrasi baik bagi wajib pajak maupun pemerintah yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP), penghasilan dari transaksi tertentu dikenakan pajak bersifat final. Ketentuan ini diatur tersendiri dengan Peraturan Pemerintah (PP). Besarnya pajak penghasilan dari omset perbulan adalah 0,5% dari total omset perbulan yang bersifat final. Tarif ini diperuntukkan bagi wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan yang peredaran usahanya atau omsetnya selama satu tahun tidak melebihi 4,8 M. Aturan kewajiban perpajakan terkait tarif UMKM 0,5% telah berlaku sejak 1 Juli 2018 sampai saat ini. Pada Tanggal 2 Maret 2020, Indonesia mengumumkan kasus Covid 19 pertama, dan dinyatakan sebagai bencana nasional non alam.

Perekonomian Indonesia dan hamper seluruh negara mengalami penurunan yang cukup tajam, sampailah kepada pengusaha UMKM juga turun mengalami penurunan omset yang cukup tajam. Tanggal 13 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan aturan dan kebijakan guna stimulus fiskal yakni salah satunya insentif pajak bagi wajib pajak UMKM.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2020, merupakan peraturan pertama

yang memuat terkait insentif pajak UMKM. Dalam peraturan tersebut wajib pajak UMKM

mendapatkan pembebasan pembayaran pajak penghasilan UMKM, sehingga tidak perlu

(6)

membayar pajak sampai dengan Juni 2021. Pemerintah menanggung semua pajak penghasilan bagi wajib pajak UMKM. Peraturan ini sangat sedikit pelaku UMKM memahami dan memanfaatkannya. Undang-Undang Cipta Kerja No 10 telah diundangkan sejak 02 November 2020. Aturan ini memberikan kemudahaan para pelaku usaha. Diharapkan dapat memberikan dorongan investasi dan para pelaku usaha untuk berusaha di Indonesia. Mengingat aturan tersebut juga masih baru diterbitkan, sehingga banyak pelaku usaha yang belum mengambil kesempatan.

Pemahaman kewajiban perpajakan telah diulas oleh beberapa penelitian. Fitria &

Supriyono (2019) menemukan bahwa pemahaman UMKM atas peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan pelaku UMKM dalam membayar pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian Mustofa, Kertahadi & R Maulinarhadi (2016) yang menyatakan bahwa pemahaman peraturan perpajakan secara parsial berpengaruh siginifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Putri, Saerang dan Budiarso (2019) menemukan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak UMKM di Kota Tomohon tergolong cukup baik, namun, kewajiban menghitung, membayar dan melaporkan wajib pajak UMKM di Kota Tomohon masih rendah, berbanding terbalik dengan kemauan wajib pajak. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa pemahaman dan pengetahuan pajak UMKM berpotensi pada pelaksanaan kewajiban perpajakannya (Puspanita, Machfuszhoh, dan Pratiwi, 2020). Namun, untuk mendukung pengetahuan dan pemahaman tersebut, UMKM masih membutuhkan bimbingan dan informasi perpajakan.

1.2 Permasalahan Mitra

Hasil survey awal, wawancara, dan diskusi yang dilakukan tim dengan Komunitas- komunitas UMKM, permasalahan yang terjadi berdasarkan kondisi saat ini adalah:

a. Kurangnya pengetahuan tentang kewajiban perpajakan bagi UMKM

b. Tidak mendapatkan informasi secara rinci terkait pembayaran dan pelaporan pajak c. Mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan UMKM

d. Tidak mengetahui proses mendapatkan insentif pajak

e. Tidak memenuhi kewajiban seharusnya pasca mendapatkan insentif pajak

Berdasarkan uraian permasalahaan di atas, tim pengusul bersama mitra memandang

pentingnya pemahaman tentang pajak UMKM terutama tentang instensif pajak yang diberikan

(7)

pemerintah untuk UMKM, sehingga hal ini menjadi prioritas utama untuk dicari solusinya agar dapat menyelesaiakan permasalahan UMKM.

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menerapkan peraturan perpajakan, memanfaatkan insentif pajak yang diberikan dan memberikan pemahaman secara komprehensif terhadap para pelaku usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Diharapkan sebagai upaya untuk memberdayakan dan meningkatkan pemahaman pajak bagi para pelaku UMKM.

1.4 Manfaat Kegiatan

Manfaat kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan

meningkatkan kemampuan dalam memahami aturan perpajakan baik itu kewajiban maupun

hak wajib pajak, terutama wajib pajak UMKM. Semakin banyak pelaku UMKM yang sadar

akan pemanfaatan kebijakan pajak dalam bentuk insentif ini dan makin taat akan aturan

perpajakan, maka akan mendorong penerimaan pajak itu sendiri dan membantu dalam

menopang perekonomian Indonesia saat ini.

(8)

BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Kajian Pustaka

Definisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah

Undang-Undang (UU) yang mengatur tentang UMKM adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, dalam UU tersebut UMKM dijelaskan sebagai: Perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Berikut kriteria kekayaan dan pendapatan di dalam UU tersebut. Kriteria UMKM dan Usaha Besar Berdasarkan Aset dan Omset:

Sumber: UU No.20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Pemerintah secara bersama-sama melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan UMKM yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang untuk mewujudkan perekonomian nasional yang kukuh. Instansi yang terlibat dalam hal ini adalah Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, BUMN juga institusi keuangan baik bank maupun non bank. Dukungan paling besar selama ini diberikan dalam bentuk dukungan dana ataupun kemudahan akses dana. Sementara di sisi yang lain, pajak selama ini dianggap sebagai urusan yang paling rumit dan menyusahkan, kini hadir menawarkan kemudahan bagi UMKM.

Kemudahan dalam bentuk tarif yang rendah, cara penghitungan, pelunasan dan pelaporan yang mudah, dikemas dalam peluncuran Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 (PP 23/2018).

PP 23/2018 mengatur bahwa tarif PPh atas UMKM adalah sebesar 0,5%, terhitung

sejak 1 Juli 2018. Tarif istimewa ini berlaku atas penghasilan dari usaha yang jumlah omzetnya

tidak melebihi 4,8 miliar selama satu tahun. Selain penurunan tarif, cukup banyak pokok

perubahan yang diatur oleh PP 23/2018, yang menuntaskan berlakunya aturan terdahulu yakni

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Sebelumnya, wajib pajak orang pribadi yang

melakukan usaha perdagangan atau menyerahan jasa dengan menggunakan sarana atau

(9)

prasarana yang dapat dibongkar pasang atau menggunakan tempat umum tidak termasuk subjek tarif PPh final atas UMKM. Artinya, para pedagang keliling atau pedagang yang menggunakan gerobak tidak masuk di dalam pengaturan pengenaan PPh final atas UMKM.

Sejak berlakunya PP 23 Tahun 2018, pengecualian pengenaan tarif PPh final atas UMKM menekankan kepada wajib pajak yang memilih untuk menghitung pajaknya dengan tarif umum, yakni tarif yang diatur dalam Pasal 17 UU PPh. Artinya, selama wajib pajak menjalankan usaha dengan omzet setahun di bawah 4.8 miliar dan tidak memilih menggunakan tarif umum, maka ia harus melaksanakan kewajiban pembayaran PPh berdasarkan aturan ini.

Lebih lanjut, PP 23/2018 juga mengaktifkan alarm waktu bagi penggunanya. Tarif 0,5% ini hanya\dapat dinikmati dalam periode tertentu. Bagi orang pribadi berlaku tujuh tahun lagi atau tujuh tahun sejak ia terdaftar menjadi wajib pajak. Periode yang diberikan lebih pendek untuk badan usaha. Badan usaha berbentuk CV/firma/koperasi diberi waktu empat 4 tahun, sedangkan badan hukum berbentuk PT diberikan waktu tiga tahun. Jika periode waktu yang diberikan sudah berlalu, maka wajib pajak harus menggunakan tarif umum.

Penggunaan tarif umum yang diatur dalam Pasal 17 UU PPh merupakan cara paling adil untuk menentukan pajak yang terutang. Pasal 17 UU PPh mengatur pengenaan tarif pajak atas penghasilan yang didapat dari pengurangan biaya-biaya terkait atas peredaran bruto.

Akibatnya, jika usaha wajib pajak mengalami kerugian, maka tidak ada pajak yang dibayarkan.

Namun sebelum menggunakan tarif Pasal 17 dibutuhkan pembukuan yang dapat menyuguhkan data penjualan dan biaya-biaya secara detil. Untuk periode waktu yang ditentukan dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup bagi UMKM untuk belajar menyelenggarakan pembukuan. Selain untuk kepentingan penghitungan penghasilan bersih yang akan dijadikan dasar penghitungan pajak, pembukuan dibutuhkan untuk menunjukkan performa perusahaan. Ketika perusahaan berkeinginan memperluas usaha dan membutuhkan suntikan dana, maka dalam skala tertentu pihak bank akan meneliti sehat atau tidaknya perusahaan melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tentunya disusun berdasarkan pembukuan yang berisi jurnal-jurnal dari setiap transaksi.

Insentif Pajak di Masa Pandemi

Pemerintah resmi memperpanjang insentif pajak sebagai dampak pandemi Covid-19 hingga 30 Juni 2021, tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.03/2021 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2021. Ketentuan ini terbit menggantikan PMK- 86/PMK.03/2020 mengatur tentang pemberian insentif pajak hingga 31 Desember 2020.

Wajib pajak wajib menyampaikan surat keterangan bebas (SKB) atau menyampaikan

(10)

pemberitahuan pemanfaatan insentif untuk tahun pajak 2021 untuk mendapatkan insentif ini di tahun pajak 2021. Bagi pelaku UMKM wajib melaporkan omset perbulan secara online tanpa perlu melakukan pembayaran pajak.

2.2 Target Luaran

Kegiatan Pengabdian yang akan dilakukan oleh tim pengabdian dari Universitas Lampung ditujukan untuk pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini diperlukan mengingat peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia dan peningkatan taraf hidup masyarakat.. Terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan UMKM dalam memanfaatkan insentif khusus pajak bagi UMKM.

Pada masa pandemi ini khususnya maka UMKM harus mampu melaksanakan adapatasi terhadap sistem dan insentif dari pemerintah untuk menstimulus pertumbuhan UMKM. Sehingga peran serta UMKM pada perekonomian daerah dan nasional akan semakin signifikan.

Uraian mengenai permasalahn, solusi dan target luaran dari masing-masing solusi bagi mitra pengabdian akan kami jabarkan pada tabel berikut:

Permasalahan Mitra Solusi Target Luaran

1. Kurangnya pemahaman tentang

perpajakan dan insentif

perpajakan bagi UMKM

Mengadakan Pelatihan tentang perpajakan dan insentif perpajakan bagi UMKM

Mitra mampu

memanfaatkan insentif pajak, menghitung, membayarkan, mengisi

e-SPT, dan

membayarkan pajak melalui aplikasi e- billing

2. UMKM tidak mendapatkan sosialisai secara detail mengenai insentif

Menyiapkan dan membagikan panduan digital yang mudah dipahami

Membagikan Panduan

digital pajak untuk

UMKM

(11)

perpajakan bagi UMKM

3. Tidak ada Melakukan kegiatan Pendampingan

Pendampingan pendampingan terlaksana dan sesuai Khusus serta Perpajakan, serta target

Evaluasi dari menggerakkan

Direktorat mahasiwa melalui Jendral Pajak penugasan dalam pembelajaran dan relawan pajak Unila untuk menjadi pendamping UMKM

Kegiatan Pengabdian masyarakat ini akan memberikan kontribusi terhadap Universitas Lampung melalui luaran akademik dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Target luaran dari kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Luaran Pengabdian Indikator pencapaian

Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat

Terlaksana

Laporan Penggunaan Anggaran (Keuangan)

Terlaksana

artikel ilmiah yang telah berstatus accepted di jurnal pengabdian kepada masyarakat yang terbit pada tahun 2021

Accepted

artikel yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan LPPM Unila

Terpresentasikan

Video Pelaksanaan Kegiatan PKMU Terlaksana

(12)

BAB III . METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode dan Tahapan Kegiatan

Metode kegiatan pengabdian yang akan dilakukan dengan beberapa cara sehingga pemahaman peserta kegiatan dapat meningkat dan dapat digunakan dalam memanfaatkan insentif pajak bagi UMKM. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA) yaitu teknik yang memungkinkan masyarakat untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya.

Berikut adalah prinsip-prinsip PRA menurut Suryadi dan Pinem (2019):

1. Masyarakat dipandang sebagai subjek bukan objek

2. Orang luar sebagai fasilitator dan masyarakat sebagai pelaku

3. Tim pengabdian memposisikan dirinya sebagai insider bukan outsider 4. Fokus pada topik utama permasalahan

5. Pemberdayaan dan partisipatif masyarakat dalam menentukan indikator sosial (indikator evaluasi partisipatif). Kemampuan masyarakat ditingkatkan melalui proses pengkajian keadaan, pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, peilaian, dan koreksi terhadap kegiatan yang dilakukan

6. Keterlibatan semua anggota kelompok dan menghargai perbedaan

7. Konsep triangulasi. Untuk bisa mendapatkan informasi yang kedalamannya dapat diandalkan, bisa digunakan konsep triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck)

8. Optimalisasi hasil.

Dengan dilibatkannya masyarakat dalam proses program, program itu akan lebihsesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tingkat kepedulian masyarakat dalam menjalankan program/kebijkan akan lebih tinggi. Pengabdian masyarakat ini membantu masyarakat untuk memahami pengampunan pajak, penghitungan dan pelaporan pajak sehingga membantu Dirjen Pajak dalam mensosialisasikan pajak pelaku UMKM.

Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat ini melalui tahapan berikut:

1. Perencanaan

Agar program ini berjalan maksimal, maka diperlukan perencanaan yang tepat, di

(13)

antaranya:

a. Menganalisis kondisi UMKM yang berkaitan dengan pemahaman tentang insentif pajak.

b. Mengamati pentingnya mengadakan program PKM karena kondisi UMKM c. Menyusun waktu pelaksanaan kegiatan

d. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan dalam implementasi PKM e. Mempersiapkan tim pelaksana untuk melakukan kegiatan PKM.

2. Pelaksanaan

a. Melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan daring/luring tentang insentif pajak UMKM, yang disertai dengan memberikan bahan yang dapat membantu mempercepat pemahaman pengelola UMKM, diantaranya dengan memberikan video tutorial.

b. Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang terjadi pada UMKM

c. Mengevaluasi hasil dari diskusi lalu melakukan kegiatan pendampingan untuk memberikan solusi bagi UMKM.

3. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan

a. Melakukan evaluasi dan monitoring hasil kegiatan untuk memastikan efektifitas kegiatan dan saran untuk perbaikan kedepan. Ini adalah aplikasi dari konsep triangulasi pada metode PRA.

b. Melakukan pelaporan kegiatan

3.2 Deskripsi Kegiatan

Kegiatan dilakukan dengan bebrapa cara berikut:

1 Ceramah. Metode yang digunakan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pajak untuk UMKM dan insentif pajak UMKM melalui metode ceramah. Materi yang disampaikan dimulai dengan memberikan pemahaman tentang UMKM, aspek perpajakan pada UMKM termasuk didalamnya Undnag-undang pajak, peraturan, dan UU ciptakerja, kemudian setelah itu akan masuk pada tahan prakts tentang pajak untuk UMKM.

2 Tutorial (pendampingan). Metode ini penting karena pajak secara umum menganut sistem

self assessment dimana wajib pajak menghitung, dan melaporkan sendiri kewajiban

pajaknya, sehingga jika tidak memahami tata caranya maka menjadi factor penghambat

bagi UMKM. Selain itu saat ini semua prosedur perpajakan saat ini menggunakan sistem

online pada aplikasi-apliaksi yang disediakan oleh dirjen pajak, maka pada tahan ini peserta

akan praktik mengoperasionalkan aplikasi-apliaksi terksit pajak tersebut.

(14)

3 Diskusi. Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan kewajiban pajak yang mereka alami selama ini.

3.3 Prosedur Kerja

Prosedur kerja dalam kegiatan ini dapat dijelaskan dengan diagram berikut:

3.4 Pihak yang Terlibat

Pihak yang terlibat pada kegiatan ini adalah pengelola atau pemilik UMKM di Bandar Lampung, dan tim pengabdian yang terdiri atas dosen dan mahasiswa

3.5 Partisipasi Mitra

Agar pengabdian masyarakat ini mengenai sasaran, maka pengabdian ini melibatkan para pelaku UMKM di Bandar Lampung, baik dari komunitas ALISHA Khadijah ICMI Lampung dan UMKM yang telah menjalin hubungan baik dengan FEB Unila, yang berpartispasi sebagai peserta pelatihan dan sasaran pengabdian ini.

3.6 Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program

Evaluasi pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan oleh tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdaian Kepada Masyarakat Universitas Lampung akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama tim akan membagikan kuesioner tentang pemahaman peserta terhadap perpajkan unytuk UMKM. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana peserta memiliki pengetahuan terkait materi sebelum pelatihan untuk dan pendampingan. Evaluasi tahap kedua tim membagikan kembali kuesioner yang telah dbagikan diawal kegiatan dilakukan pada akhir kegiatan untuk mengetahui apakah kegiatan pengabdian yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan yang diingingka oleh tim pengabdian. Tahap ketiga adalah melakukan evaluasi hal-hal apa yang harus dilakukan oleh tim untuk

PERSIAPAN

PELAKSANAAN

MONEV& PELAPORAN Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan, serta publikasi kegiatan melaksanakan kegiatan

pelatihan dan pendampingan (tutorial) tata cara pelaksanaan

perpajakan bagi UMKM peserta

Menganalisis kondisi

UMKM, kemudian

menyiapkan segala

sesuatu yang

diperlukan untuk

pelaksanaan PKM

(SDM, IT, dan

prasarana)

(15)

meningkatkan pemahaman dan kesadaran peserta tentang insentif pajak UMKM dan saran untuk kegiatan berikutnya.

Kegiatan ini diharapkan akan terlaksana secara berlanjut dan terus berkembang. Kami

berharap kami dapat melanjutkan program pengabdian ini dengan membuat sebuah konsultasi

berbasis web untuk segala permasalahan yang dihadapi UMKM terutama yang terkait dengan

pajak. Selain itu kami dapat bekerjasama dengan mahasiwa untuk membuat sebuah kegiatan

yang akan membantu para UMKM memahami insentif pemerintah terutama di bidang

perpajakan sehinggan akan menjadi pengungkit kemajuan UMKM di Bandar Lampung

sehingga dapat berkontribusi lebih optimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat

Bandar Lampung. Bahkan kami berharap dapat memperluas mitra pemngabdian kami ke semua

kabupataen dan kota di Provinsi Lampung. Sehingga UMKM di Lampung akan lebih maju dan

akan memberikan kontribusi nyata pada peningkatan taraf hidup masyarakat Lampung

khusunya dan Indonesia pada umumnya.

(16)

BAB IV. PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN

4.1 Kepakaran yang Diperlukan

Kepakaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1. Memahami konsep dasar Perpajakan 2. Menguasai kewajiban pajak UMKM

3. Menguasai pelaporan insentif pajak UMKM dan aplikasi terkait 4. Memahami laporan keuangan UMKM

4.2 Kepakaran Pengusul

Tim pengabdian kepada masyarakat terdiri atas:

Ketua

Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Konsentrasi : Perpajakan Kepakaran dalam

pengabdian

: Menguasai Konsep Dasar dan Penerapan Perpajakan, dan penulis buku-buku perpajakan Anggota (1)

Jabatan Fungsional : Lektor

Konsentrasi : Akuntansi Manajemen Kepakaran dalam

pengabdian

: Memahami Laporan Keuangan Fiskal UMKM dan aplikasi terkait

Anggota (2)

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Konsentrasi : Akuntansi Perpajakan Kepakaran dalam

pengabdian

: Menguasai Kewajiban Pajak UMKM, insentif pajak UMKM dan aplikasi terkait

Mahasiswa 1

Program Studi : Diploma 3 Perpajakan

Angkatan : 2018

(17)

Kompetensi dari mata : Perpajakan, pelaporan pajak dan apliaksi komputer perpajakan, akuntansi perpajakan, pelaporan keuangan, kewirausahaan, etika dan kearifan lokal

kuliah yang mendukung kegiatan

Mahasiswa 1

Program Studi : S1 Akuntansi

Angkatan : 2017

Kompetensi dari mata : Perpajakan, pelaporan pajak dan apliaksi komputer perpajakan, akuntansi perpajakan, pelaporan keuangan, kewirausahaan, etika dan kearifan lokal.

kuliah yang mendukung

kegiatan

(18)

BAB V. ANGGARAN BELANJA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Belanja

No Komponen Biaya Jumlah Persentase

Maksimum 1 Pengadaan alat dan bahan Rp. 4.000.000 20%

2 Travel Expenditure Rp. 2.000.000 10%

3 ATK/BHP Rp. 4.000.000 20%

4 Laporan/Diseminasi/Publikasi Rp. 10.000.000 50%

5 Jumlah anggaran Rp. 20.000.000 100%

Rancangan anggaran belanja pengabdian ini dirinci pada tabel berikut:

No Komponen Biaya Unit Q Biaya

(Rp/unit) Jumlah (Rp)

1 Spanduk dan Standing Banner Buah 4 250.000 1.000.000

Sewa Kamera Buah 1 750.000 750.000

Sewa LCD Buah 1 750.000 750.000

Jasa Editing Video Paket 1 1.500.000 1.500.000

SUB TOTAL 4.000.000

2 Travel Expenditure

Transportasi tim pengabdian OK 20 100.000 2.000.000

3 Bahan Habis Pakai

Alat tulis kantor Paket 1 4.000.000 4.000.000

(19)

4 Laporan/Publikasi

Cetak laporan akhir Paket 8 250.000 2.000.000

Prosiding dan HKI Paket 1 3.900.000 3.900.000

Pendaftaran seminar nasional Orang 3 700.000 2.100.000

SUB TOTAL 8.000.000

Total 20.000.000

Terbilang: Dua Puluh Juta Rupiah

5.2 Jadwal Kegiatan

NO. KEGIATAN BULAN KE - 1 2 3 4 5 6

1. Persiapan dan pertemuan awal tim pengabdian, penetapan jadwal kerja dan pembagian kerja tim pengabdian

x

2. Survey awal x

3. Kegiatan pelatihan x x x

4. Penyusunan laporan hasil pengabdian x x

5. Penggandaan, pengiriman laporan hasil pengabdian, submisi ke

jurnal atau seminar ilmiah x

(20)

BAB VI . PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

6.1 Pelaksanaan

Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2021. Semula kegiatan akan dilaksanakan di laboratorium PLK Jurusan Akuntansi FEB Unila, akan tetapi dikarenakan menjelang hari H pihak universitas mengeluarkan SK Rektor tentang PPKM di lingkungan kampus maka kegiatan pengabdian dilaksanakan secara daring menggunakan platform zoom meeting.

Kegiatan pengabdian diikuti oleh peserta dari berbagai jenis UMKM yang tergabung dalam Alisha Khadijah ICMI Lampung. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 47 orang dari berbagai instansi, UMKM, maupun usaha di Bandar Lampung. Kegiatan ini diselenggarakan dengan pemberian dua materi penting yaitu insentif pajak dan dasar pembukuan untuk UMKM. Peserta pelatihan ini diharapkan mendapat pengetahuan dan wawasan yang luas terkait perpajakan.

Output dari pelatihan ini yaitu selain masing-masing perserta mendapatkan ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pemberian power point presentasi terkait materi yang dibawakan, video question and answer seputar perpajakan, dan template laporan keuangan sederhana untuk UMKM. Kegiatan diawali dengan sambutan ketua tim pengabdian masyarakat, ketua prodi D3 Akuntansi, dan ketua Alisha Khadijah ICMI Lampung. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi.

Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar dan antusiasme peserta sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan selama pelatihan dan juga WA Grup peserta. Selain itu, video QnA seputar perpajakan juga telah di posting di Youtube FEB Unila dan template laporan keuangan sederhana dengan Microsoft Excel juga telah dibagikan kepada peserta dianggap sangat membantu para pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan dan pajak.

6.2 Pembahasan

Keunggulan dari pelatihan ini yaitu dapat menjadi wadah bagi para UMKM untuk menambah

pengetahuan dan wawasan mereka terkait perpajakan dan informasi-informasi lainnya yang

relevan dan berguna dalam pengambilan tindakan UMKM tersebut terkait perpajakannya.

(21)

online maka dapat menjangkau lebih banyak peserta lagi tanpa batasan ruang. Kelemahan dari pelatihan ini yaitu kendala sinyal yang dialami oleh para peserta pelatihan sehingga tidak dapat mengikuti dengan lancar dan baik rangkaian kegiatan yang diselenggarakan. Tingkat kesulitan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu keterbatasan dalam menjangkau lebih banyak peserta. Kesulitan lainnya yaitu dikarenakan pelatihan yang dilakukan secara daring menyebabkan penyelenggara kegiatan tidak dapat memantau secara langsung para peserta pelatihan guna mengetahui sejauh mana pemahan para peserta terhadap apa yang disampaikan oleh narasumber. Kegiatan Pelatihan ini penulis rekomendasikan untuk dilakukan kegiatan keberlanjutan karena memiliki peluang yang baik untuk dapat lebih dikembangkan.

Berikut beberapa dokumentasi selama perlatihan dilaksanakan:

Figure 1: Penyelenggara Pelatihan dan Ketua UMKM

(22)

Figure 2 : Pemateri 1 (Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.)

Figure 3 : Pemateri 2 (Neny Desriani, S.E., M.Sc., Ak.)

(23)

Figure 4 Peserta Pelatihan Slide 1

Figure 5 Peseta Pelatihan Slide 2

(24)

BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat dibuat kesimpulan yaitu kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan insentif pajak UMKM mereka.

7.2 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan disarankan untuk diperlukan pelatihan

lanjutan dan pendampingan terhadap para peserta pelatihan yaitu pelaku UMKM dalam mengambil

tindakan terhadap perpajakan UMKM itu sendiri. Selanjutnya diharapkan kegiatan dilaksanakan secara

luring atau offline pelatihan praktek penyusunan laporan keuangan dan pelaporan pajak.

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Johar.2013. Menyusun Laporan Keuangan untuk UKM dengan Microsoft Excel.

Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.

Carl S.Warren, James M Reeve, Philip E Feess. 2014. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia (Berbasis PSAK terbaru) Edisi 25. Salemba Empat. Jakarta

Fitria, P. N., & Supriyono, E. (2019). Pengaruh pemahaman peraturan perpajakan, persepsi tarif pajak, dan keadilan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Ecobank:

Journal of Economics and Banking, 1 (1), 47-54.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta Mustofa, F.A, Kertahadi, & R Maulinarhadi, M. (2016). Pengaruh Pemahaman Peraturan

Perpajakan, Tarif Pajak dan Asas Keadilan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Berada di Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu Setelah Diberlakukannya Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013. Jurnal Perpajakan (JEJAK). Vol. 8 No. 1.

perpajakan.studentjournal.ub.ac.id.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak bagi Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corono Virus Disease 2019

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak bagi Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corono Virus Disease 2019

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Insentif Pajak bagi Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corono Virus Disease 2019 untuk Tahun 2021

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.

Priantara. Diaz. Perpajakan Indonesia. Jakarta. Mitra Wacana Media: 2018

Pinem, Robertmi Jumpakita dan Suryadi. Sosialisasi Perhitungan Dan Pelaporan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Kota Semarang. 2019. CARADDE:Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.

Putri, T., Saerang, D. P. E., & Budiarso, N. S. (2019). Analisis perilaku wajib pajak UMKM

terhadap pelaksanaan pemungutan pajak dengan menggunakan self assessment

system di Kota Tomohon. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 14 (1), 130-136

Resmi. Siti. Teori & Kasus Perpajakan. Jakarta. Salemba Empat: 2019

(26)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

(27)

Lampiran

Lampiran 1 : Materi Pengabdian (2 Materi)

Lampiran 2 : Daftar Hadir Pengabdian

(28)

20.10.2021

PEMBUKUAN AKUNTANSI BAGI UMKM

DISAMPAIKAN OLEH:

TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

Tim Pengabdian Pajak FEB UNILA

R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA.

Dr. Sudrajat, S.E., M.Si., Ak., CA.

Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.

Neny Desriani, S.E., M.Sc., Ak.

Tim Dosen

Miyami Tasiyanakao

Fahmi Satria M. Adam Majid Aditama

Tim Mahasiswa

Harta = Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Sumber daya yang dimiliki perusahaan

Hak dari kreditor, mencerminkan utang

perusahaan

Hak dari pemilik

Persamaan Akuntansi

Pengaruh transaksi terhadap ekuitas pemilik

Penarikan Pemilik

Beban Berkurang dengan

Ekuitas Pemilik

Bertambah dengan

Investasi Pemilik Pendapatan

Laba Bersih

Harta + Beban = Kewajiban + Ekuitas Pemilik + Pendapatan

Persamaan Akuntansi yang Diperluas

“ Persamaan akuntansi dasar dapat diperluas agar mencakup kelima klasifikasi akun sebelumnya yang mengindikasikan apa yang diterima dan apa yang diberikan.”

Beban

Kewajiban

Ekuitas Harta

DEBIT KREDIT

Pendapatan

Laba Bersih

Akun Laba Rugi Akun Neraca

Klasifikasi Akun

Harta (Assets) merupakan sumber daya yang dimiliki

perusahaan.

Kewajiban (Liabilities) merupakan utang

terhadap pihak luar (kreditor).

Ekuitas (Owner’s equity) merupakan hak pemilik

terhadap perusahaan.

Pendapatan (Revenues) merupakan peningkatan pada ekuitas sebagai hasil dari penjualan

barang atau jasa.

Beban (Expenses) merupakan penggunaan

harta atau jasa untuk memperoleh pendapatan.

(29)

20.10.2021

UMKM Indonesia

Laporan Keuangan

• Laporan laba rugi (Income statement)—Ringkasan pendapatan dan beban untuk periode waktu tertentu.

• Laporan perubahan modal (Statement of owner’s equity)—Ringkasan perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.

• Laporan Neraca (Balance sheet)—Daftar harta, kewajiban, dan ekuitas pada suatu tanggal tertentu.

• Laporan arus kas (Statement of cash flows)—

Ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode waktu tertentu.

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Jasa Rp7 500 00

Beban Operasi :

Beban Sewa

Rp2 125 00 Beban Gaji

800 00 Beban Perlengkapan

450 00 Beban Utilitas

275 00 Beban Lain -Lain

Total Beban Operasi 4.450 00

NetSolutions Laporan laba Rugi Untuk periode yang berakhir 30 November 2020

800 00

Laba Bersih Rp3 050 00

9

Laporan Perubahan Modal

Modal Chris Clark, 1 November 2005 $ 0 NetSolutions

Laporan Perubahan Modal Per 30 November 2020

Investasi pada 1 November $25 000 00 Laba Bersih untuk November 3 050 00

$28 050 00

Dikurangi penarikan 2 000 00

Kenaikan ekuitas pemilik 26 050 00

Modal Chris Clark 30 November 2005 $26 050 00 Dari

Laporan Laba Rugi

Ke Neraca

Laporan Neraca

Aktiva Kewajiban NetSolutions

Neraca 30 November 2020

Kas $ 5 900 00 Utang Dagang $ 400 00 Perlengkapan 550 00 Ekuitas

Tanah 20 000 00 Modal Chris Clark 26 050 00 Total utang dan

Total aktiva $26 450 00 ekuitas $26 450 00

Neraca ini disajikan menggunakan bentuk akun (sebelah- menyebelah). Bentuk lain yaitu bentuk laporan.

Dari Laporan Perubahan Modal

Laporan Arus Kas

Arus kas dari aktivitas operasi:

Kas diterima dari pelanggan $ 7 500 00 Dikurangi pembayaran untuk beban

dan pembayaran kepada kreditor 4 600 00 Arus kas bersih dari aktivitas operasi 2 900 00 Arus kas dari aktivitas investasi:

Pembayaran kas untuk pembelian tanah (20 000 00 Arus kas dari aktivitas pendanaan:

Kas diterima dari investasi pemilik $25 000 00 Dikurangi penarikan kas oleh pemilik 2 000 00 Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 23 000 00 Arus kas bersih dan saldo kas 30 Nov 2005. $ 5 900 00

NetSolutions Laporan Arus Kas Per 30 November 2005

)

Sama dengan saldo kas neraca

..\Template Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM.xlsx

NERACA L/R

akun

(30)

20.10.2021

(31)

20.10.2021

ASPEK PERPAJAKAN WAJIB PAJAK UMKM DAN INSENTIF PAJAK BAGI WAJIB PAJAK UMKM

DISAMPAIKAN OLEH:

TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

2021

Tim Pengabdian Pajak FEB UNILA

R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA.

Dr. Sudrajat, S.E., M.Si., Ak., CA.

Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.

Neny Desriani, S.E., M.Sc., Ak.

Tim Dosen

Miyami Tasiyanakao

Fahmi Satria M. Adam Majid Aditama

Tim Mahasiswa

Yang menjadi subjek pajak adalah:

a. 1. orang pribadi;

2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak;

b. badan; dan c. bentuk usaha tetap

ORANG PRIBADI BADAN BUT

‘’Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan’’

PASAL 1– UU KUP

PASAL 2– UU PPh

SKEMA KEWAJIBAN PPh BADAN/OP PASCA BERLAKUNYA PP 23/2018

Tarif Pasal 17

Tarif PP 23/2018

pembukuan

pencatatan

Laporan Keuangan

Norma

Final berdasarkan Omset

PERATURAN PEMERINTAH RI 23TAHUN 2018

UMKM Indonesia

Tarif Khusus Pajak Penghasilan bagi UMKM

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018

Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

Pengganti PP 46 Tahun 2013

TUJUANPP 23 TAHUN 2018

Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan ekonomi formal

Lebih memberikan keadilan

Kemudahan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan Memberi kesempatan berkontribusi bagi negara

Pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat meningkat

(32)

20.10.2021

PERATURAN PEMERINTAH RI 23TAHUN 2018

UMKM Indonesia

Tarif Khusus Pajak Penghasilan bagi UMKM

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018

Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu

Pengganti PP 46 Tahun 2013 DARI OMSET

PEREDARAN BRUTO TERTENTU

Merupakan jumlah peredaran bruto dalam 1 (satu) tahun dari tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak bersangkutan, yang ditentukan berdasarkan keseluruhan peredaran bruto dari usaha, termasuk peredaran bruto dari cabang

Dalam hal WP Orang Pribadi suami istri yang menghendaki perjanjian pemisahan harta dan penghasilan secara tertulis (PH) atau isterinya menghendaki memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri (MT), peredaran bruto tertentu ditentukan berdasarkan penggabunganperedaran bruto usaha dari suami dan isteri

SUBJEK PAJAK PP 23 TAHUN 2018

Jangka waktu dihitung, sejak:

WP Lama : Tahun Pajak PP berlaku WP Baru : Tahun Pajak terdaftar

Orang Pribadi

Jangka waktu7 tahun

Badan Usaha

PT, dengan jangka waktu3 tahun

CV, Firma, & Koperasi, dengan jangka waktu4 tahun , berbentuk:

OP (PEKERJAAN BEBAS) TIDAK DIKENAIPP 23 TAHUN 2018

pengacara akuntan arsitek dokter konsultan notaris PPAT penilai aktuaris Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas:

Pemain musik Pembawa acara Penyanyi Pelawak Bintang film Bintang sinetron Bintang iklan Sutradara Kru film Foto model Peragawan/

peragawati Pemain drama Penari

olahragawan

a b c

Penasihat Pengajar Pelatih Penceramah Penyuluh moderator

d

Pengarang Peneliti penerjemah

e

Agen iklan

f

Pengawas / pengelola proyek

g

perantara

h

Petugas penjaja barang dagangan

i

Agen asuransi

j

Distributor perusahaan pemasaran berjenjang atau penjualan langsung dan kegiatan sejenis lainnya

k

Pasal 2 ayat (4)

Mengajar untuk dan atas nama sendiri dan tidak terikat hubungan kerja OP (PEKERJAAN BEBAS) TIDAK DIKENAIPP 23 TAHUN 2018

Pemain musik

b

Andi pemain gitar

Memiliki usaha kursus gitar dan memperkerjakan orang

lain

Dikecualikan dari PP 23

Bukan termasuk pekerjaan bebas yang dikecualikan PP 23

OBJEK PAJAK PP 23 TAHUN 2018

*USAHA antara lain usaha dagang, industri, dan jasa, seperti misalnya toko/kios/los kelontong, pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung/rumah makan, salon, dan usaha lainnya

Penghasilan dari USAHA*

Peredaran bruto (omzet) setahun tidak melebihi

Rp 4,8Miliar

Omzet ditotal dari seluruh gerai/outlet,

baik pusat atau cabang

(33)

20.10.2021

KARYAWAN

Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh

DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH ORANG PRIBADI

PEKERJAAN BEBAS

Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh

KEGIATAN USAHA

Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh

Penghitungan PPh menggunakan tarif final sesuaiPP 23 Tahun 2018

Jangka waktu tertentu pengenaan PPh Final Paling lama 7 (tujuh) Tahun Pajakbagi Wajib Pajak Orang Pribadi Jangka waktu tertentu pengenaan PPh Final Paling lama 7 (tujuh) Tahun Pajakbagi Wajib Pajak Orang Pribadi DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH ORANG PRIBADI

KARYAWAN PEKERJAAN

BEBAS KARYAWAN KEGIATAN

USAHA

Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal

17 UU PPh PEKERJAAN

BEBAS

Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal

17 UU PPh

Memilih tarif:

• Pasal 17 UU PPh

• PP 23 Tahun 2018

KEGIATAN USAHA

Memilih tarif:

• Pasal 17 UU PPh

• PP 23 Tahun 2018 Penghitungan PPh

menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh

Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal

17 UU PPh

Jangka waktu tertentu pengenaan PPh Final Paling lama 7 (tujuh) Tahun Pajakbagi Wajib Pajak Orang Pribadi DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH ORANG PRIBADI

KARYAWAN KEGIATAN

USAHA

Penghitungan PPh menggunakan tarif

sesuai Pasal 17 UU PPh PEKERJAAN BEBAS

Memilih tarif:

• Pasal 17 UU PPh

• PP 23 Tahun 2018 Penghitungan PPh

menggunakan tarif sesuai Pasal 17 UU PPh

+ +

PERSEROAN TERBATAS Memilih tarif:

• Pasal 17 UU PPh

• PP 23 Tahun 2018

DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH BADAN

KOPERASI, CV, FIRMA Memilih tarif:

• Pasal 17 UU PPh

• PP 23 Tahun 2018

BADAN LAINNYA Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh

TIDAK DIKENAIPP 23 TAHUN 2018

1 2 3 4

WP yangmemilih untuk dikenai PPh Pasal 17

(Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP dan pada Tahun Pajak- Tahun Pajak berikutnya terus menggunakan Tarif PPh Pasal 17)

WP Badan yang memperolehfasilitas PPh Pasal 31AUU PPh atau PP 94 Tahun 2010

BUT

CV atau Firma yang:

dibentuk oleh beberapa WP OP yang memiliki keahlian khusus;

danmenyerahkan jasa sejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas

BUKAN OBJEKPP 23 TAHUN 2018

1 2 3 4

Penghasilan dari jasa sehubungan denganPekerjaan Bebas Misalnya: dokter, advokat/pengacara, akuntan, notaris,PPAT, arsitek, pemain musik, pembawa acara, dll

Penghasilan diLuar Negeri

Penghasilan yang dikenaiPPh Final

Misal: sewa rumah, jasa konstruksi, PPh usaha migas, dan lainnya yang diatur berdasarkan PP

Penghasilan yangdikecualikansebagai objek pajak

(34)

20.10.2021

KETENTUAN PERALIHANPP 23 TAHUN 2018

Awal tahun pajak 2018

Akhir tahun pajak 2018

PP berlaku

Berlaku ketentuan PP 46/2013 Berlaku ketentuan PP ini

Dalam hal WP yang sebelumnya dikenai PP 46/2013 tidak lagi memenuhi ketentuan WP berdasarkan PP ini, maka:

• WP menggunakan tarif 0,5% dari PP ini sampai akhir tahun pajak 2018

• WP dikenai Pasal 17 UU PPh mulai tahun pajak 2019

PELUNASAN PAJAK

Setor sendiri

Dipotong atau dipungut oleh Pemotong atau Pemungut *

*WP mengajukan Surat Keterangan ke KPP

PELUNASAN PAJAK

Kode Akun Pajak

Kode jenis setoran (KJS)

411128 420

SURAT KETERANGAN

SKB PP 46/2013 yang telah diterbitkan sebelum tangga! 1 Juli 2018 diperlakukan

sebagai Surat Keteranganbahwa WP dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan

PP 23/2018

Permohonan SKB PP 46/2013 dan legalisasi SKB PP 46/2013 yang diajukan

sejak tanggal 1 Juli 2018 tidak dapat diprosesdan Wajib Pajakdapat mengajukan permohonan Surat

Keterangan

Permohonan SKB PP 46/2013 yang diajukansebelumtanggal 1 Juli 2018 namun belum selesai ditindaklanjuti, diterbitkan Surat Keterangansepanjang

memenuhi syarat sebagai WP yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan

PP 23/2018

1 Juli 2018 S- 421/PJ.03/2018

SURAT KETERANGAN CONTOH PERMOHONAN SK SURAT KETERANGAN CONTOH FORMULIR SK

(35)

20.10.2021

DAMPAK PP 23/2018 THD PEMOTONGAN& PEMUNGUTAN

Pemotong dan/atau pemungut tidak melakukan pemotongan dan/atau pemungutan PPh untuk setiap transaksi yang merupakan objek pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor atau penjualan barang apabila telah menerima Surat Keterangan WP PP 23/2018

Pemotong atau Pemungut wajib membuat bukti potong atau bukti pungut pada saat terjadinya transaksi dan diberikan kepada Wajib Pajak yang dipotong atau dipungut sebagai bukti bagi Wajib Pajak subjek Pajak Penghasilan berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018

1

2

CONTOH POT/PUT OLEH PIHAK LAIN

CV AB

Rekanan Pemerintah yang memenuhi kriteria WP yang dikenai PP 23

Bendahara Pemerintah Penyerahan Barang

Agustus 2018 Pembayaran senilai

Rp20.000.000

WP mengajukan permohonan Surat Keterangan ke DJP

Bendahara Pemerintah memotong PPh Pasal 4(2) sebesar

= 0,5% x Rp20.000.000,00

= Rp100.000,00 dalam hal WP memiliki SKet Pemotong/Pemungut wajib memotong/memungut PPh sebesar 0,5% dari penjualan.

PP 46/2013 PP23/2018

Subjek Pajak - WP Orang Pribadi - WP Badan tidak termasuk BUT

- Wajib Pajak Orang Pribadi - WP Badan tertentu

• PT• CV dan Firma

• Koperasi Pengecualian

Subjek Pajak

Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dalam usahanya menggunakan:

a. sarana atau prasarana yang dapat dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidak menetap; dan b. sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum

yang tidak diperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan

Wajib Pajak badan yang:

a. belum beroperasi secara komersial; atau b. dalam jangka waktu 1 tahun setelah beroperasi secara

komersialmemperoleh peredaran bruto melebihi Rp4,8M

a. Wajib Pajak yang memilih untuk dikenai PPh berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E UU PPh b. persekutuan komanditer atau firma yang

dibentuk oleh beberapa Wajib Pajak orang pribadi yangmemiliki keahlian khusus menyerahkan jasasejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas c. WP Badan yang memperoleh fasilitas Psl

31A UU PPh dan PP 94 d. Bentuk Usaha Tetap

PP 46/2013 VS PP23/2018

PP 46/2013 PP23/2018

Batasan Omzet Menerima penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8M dalam 1 Tahun Pajak

Pengecualian Objek Pajak

a. penghasilan yang diterima atau diperoleh dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas;

b. penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri;

c. usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan

d. penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.

Tarif 1 % 0,5%

Batasan Waktu Tidak ada 1. WP OP : 7 tahun

2. CV/Firma/Koperasi : 4 tahun 3. PT : 3 tahun Dihitung sejak:

WP lama : Tahun Pajak PP Berlaku WP Baru : Tahun Pajak terdaftar

PP 46/2013 VS PP23/2018

PP 46/2013 PP23/2018

DPP jumlah peredaran bruto setiap bulan

Penyetoran a. Setor Sendiri

b. Dibebaskan dari pemotongan/pemungutan pihak lain dalam hal dapat menunjukkan SKB ke KPP

a. Setor Sendiri; atau

b. Dipotong atau dipungut oleh Pemotong atau Pemungut Pajak, dengan mengajukan Surat Keterangan ke KPP

Penentuan Pengenaan Pajak

Didasarkan pada peredaran bruto dari usaha dalam 1 tahun dari Tahun Pajak terakhir sebelum Tahun Pajak yang bersangkutan.

Tetap.

Penegasan untuk WP OP yang status Pisah harta dan Memilih Terpisah (2 NPWP) harus berdasarkan penggabungan sesuai prinsip keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis

PP 46/2013 VS PP23/2018

10/20/2021 ADD A FOOTER 30

Wajib Pajak yang:

a. memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018

DAN

b. menyampaikan Laporan realisasi PPh final ditanggung Pemerintah* melalui saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id paling lambat tanggal 20 setelah berakhirnya Masa Pajak

(Wajib Pajak tidak perlu menyetorkan PPh final 0,5%) PPh final ditanggung Pemerintah diberikan sejak Masa Pajak Januari 2021 sampai dengan Masa Pajak Juni 2021

PENERIMA INSENTIF

PPh FINAL

TAHUN 2018

PP23

*) bagi WP yang belum memiliki Surat Keterangan dapat diperlakukan sebagai pengajuan Surat Keterangan sepanjang memenuhi PMK-99/PMK.03/2018

(36)

20.10.2021

PPh FINAL

TAHUN 2018

PP23

 Untuk transaksi dengan pemotong/pemungut, Wajib Pajak menyerahkan fotokopi Surat Keterangan

 Pemotong/pemungut melakukan konfirmasi Surat Keterangan ke laman www.pajak.go.id pada menu Rumah Konfirmasi Dokumen

 Dalam hal Surat Keterangan telah terkonfirmasi, pemotong/pemungut pajak tidak melakukan pemotongan/pemungutan PPh pada saat pembayaran.

Atas PPh final ditanggung Pemerintah tersebut pemotong/pemungut pajak wajib membuat SSP/cetakan kode billing yang dibubuhicap/tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR 09 /PMK.03/2021

TRANSAKSI DENGAN PEMOTONG/PEMUNGUT

PEMBERIAN INSENTIF PPh FINAL

TAHUN 2018 Alur Pelaporan

PP23

1. Login eReporting 2. Klik button "tambah" pelaporan 3. Pemilihan jenis pelaporan realisasi baru 4. Isikan kode keamanan sesuai permintaan

sistem

5. Unduh dan mengisi laporan realisasi pada file Excel

(agar diperhatikan format penamaan file) 6. Validasi macro

7. Upload file Excel Laporan Realisasi

PEMBERIAN INSENTIF PPh FINAL

TAHUN 2018 Alur Pelaporan

PP23

1. Login eReporting 2. Klik button "tambah" pelaporan 3. Pemilihan jenis pelaporan realisasi baru

4. Isikan kode keamanan sesuai permintaan sistem

5. Unduh dan mengisi laporan realisasi pada file Excel

(agar diperhatikan format penamaan file) 6. Validasi macro

7. Upload file Excel Laporan Realisasi

PEMBERIAN INSENTIF PPh FINAL

TAHUN 2018 Alur Pelaporan

PP23

1. Login eReporting 2. Klik button "tambah" pelaporan 3. Pemilihan jenis pelaporan realisasi baru

4. Isikan kode keamanan sesuai permintaan sistem

5. Unduh dan mengisi laporan realisasi pada file Excel

(agar diperhatikan format penamaan file) 6. Validasi macro

7. Upload file Excel Laporan Realisasi

 WP dimaksud harus menyampaikan Laporan realisasi PPh Final ditanggung Pemerintah melalui saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id

 Laporan realisasi PPh final ditanggung Pemerintah meliputi PPh terutang atas penghasilan yang diterima/diperoleh WP termasuk dari transaksi dengan Pemotong/Pemungut

 SSP/cetakan kode billing yang dibubuhi cap/tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR 09 /PMK.03/2021” (jika ada transaksi dengan Pemotong/Pemungut Pajak); agar disimpan dan diadministrasikan Wajib Pajak dengan baik

 Laporan dan lampirannya disampaikan paling lambat tanggal 20 Bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. Apabila Tidak melaporkan/Terlambat Lapor

Kewajiban Wajib Pajak yang memanfaatkan insentif PPh final ditanggung Pemerintah

PPh FINAL

TAHUN 2018

PP23 PPh FINAL UMKM DITANGGUNG PEMERINTAH

APABILA

LUPA MELAPORKAN/TERLAMBAT MELAPORKAN.

MAKA DIANGGAP TIDAK MEMANFAATKAN (WAJIB BAYAR PPh 0,5%, MESKI MEMILIKI SURAT MEMENUHI

PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH

(37)

T imestam p Nama Inst ansi/UM KM /Usa h a No .W A E mail 1 10/07/2021 10. 28 Ri na nd a S al s ab ila Us ah a b ak s o b ak ar bun g 85274980581 ri na nd as al s ab ila0 8@ gm ai l.c om 2 10/07/2021 10. 28 B im a Ra m ad ha n A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 82145454575 bi m aa ram ad ha n@ gm ai l.c om 3 10/07/2021 10. 28 Des ta V eranti k a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 82177876858 de s tav eranti k a9 9@ gm ai l.c om 4 10/07/2021 10. 28 Y ul m ai ni K ul ine r, s ou v en ir 8117951123 ul if 12 @g m ai l.c om 5 10/07/2021 10. 29 S an dy A de S ap utra A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 82282692492 S an dy ad ee s ptr@g m ai l.c om 6 10/07/2021 10. 29 Ma ha ran i Dew i A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 85692636030 m hrndw 08 @g m ai l.c om 7 10/07/2021 10. 30 B ida ri k ho ti jah A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 8996416028 K ho ti jah hb ida ri @g m ai l.c om 8 10/07/2021 10. 30 Ri k a Nu rba idh a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 8978719756 nu rba ida hrik a0 4@ gm ai l.c om 9 10/07/2021 10. 30 Des v ita A da ri a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 85268484775 de s v itaa da ri a@ gm ai l.c om 10/07/2021 10. 30 RINA NO V INDA Hal al Ma rt HNI & A LIS A 81379404468 ri na no v ind a9 2@ gm ai l.c om 10/07/2021 10. 32 E v i Me ida s ari M,S E .,M M A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81273436776 ev im ei da 77 @g m ai l.c om 10/07/2021 10. 33 A ina K ha ri s m a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81379903088 Mi s s ak ha ri s m a2 31 1@ gm ai l.c om 10/07/2021 10. 33 Nady a Cl aris s a M on ic a P utri A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81273829688 na dy ac laris s am @g m ai l.c om 10/07/2021 10. 35 Di an a M arly na A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 85658887171 di an am arly na @g m ai l.c om 10/07/2021 10. 36 Ri z k y E dw in P rata m a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 82221855810 Ri z k y ed w inp rata m a@ gm ai l.c om 10/07/2021 10. 37 Li na Ma rl ina A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81272444765 lina jas m i23 03 @g m ai l.c om 10/07/2021 10. 38 Dr . Il im , M .S . A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81379510280 ili m .i lim 19 65 @g m ai l.c om

DA FTA R HADI R PEN G AB DI AN MAYA RA K AT EN IN GKATAN P EM AH AMAN D AN K EM AMP UA N P EM AN FA ATA N IN SEN TIF P AJ AK P ADA USA H A M IKRO, KECIL , D AN M EN EN GA H ( UM KM ) D I

(38)

10/07/2021 10. 40 Ni k e M ita W el ly s a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81271146860 ni k em itaw @g m ai l.c om 10/07/2021 10. 57 Mu ry an i Ni ng s ih A lis a K ha di jah La m pu ng 85269702253 y an ini ng s ih2 40 5@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 07 Li ly a Febri an ti A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 85760787224 feb ri y an ti lil y a@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 07 B im a Ra m ad ha n A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 82145454575 bi m aa ram ad ha n@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 14 S is k a De s ti a A ete rnu m In do ne s ia 82289519390 s is k ad es ti a2 6@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 24 Me di y a De s tal ia, M.A .B A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 85768741099 m ed iy a.d es tal ia@ fi s ip.u ni la.a c .i d 10/07/2021 11. 37 Im el da S ina ga A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 8117252110 im el da c las s @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 39 A gn es S us an a M err y P urw ati A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 8117210308 s s m err y p@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 39 Y ul m ai ni K ul ine r, s ou v en ir 8117951123 ul if 12 @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 40 Ri na nd a S al s ab ila B ak s o B ak ar Bu ng 85274980581 ri na nd as al s ab ila0 8@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 41 Nady a Cl aris s a M on ic a P utri A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81273829688 na dy ac laris s am @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 41 Z ua m a S etri A x iom a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81272807743 Z ua m as etri @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 42 B ida ri K ho ti jah A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 8996416029 K ho ti jah hb ida ri @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 43 A ina K ha ri s m a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81379903088 Mi s s ak ha ri s m a2 31 1@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 45 Ri k a Nu rba idh a A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 8978719756 nu rba ida hrik a0 4@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 47 F ad el f ah tu rah m an A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 83177766520 fad el rah m an 26 01 20 00 @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 49 Y ul ina r Us ah a 82377828030 y ul ina r.dj al ina s 52 @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 51 Y en ni A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81384119560 y en ni dz aa k i83 @g m ai l.c om 10/07/2021 11. 52 A s s y fa Ca ha y a Ch ai ran ee A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 81366580168 c ah ay aa s s y fa@ gm ai l.c om 10/07/2021 11. 52 Li ly a Febri an ti A LIS A K ha di jah -ICMI La m pu ng 85760787224 feb ri y an ti lil y a@ gm ai l.c om

Gambar

Figure  1: Penyelenggara Pelatihan dan Ketua UMKM
Figure  2 : Pemateri 1 (Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.)
Figure  4 Peserta Pelatihan Slide 1

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan Kotamadya Daerah Tingkat II Palembang, Kabupaten Daerah Tingkat II Musi Banyuasin dan

Pengembangan produk materi menyimak ini dikaji berdasarkan pemahaman interkultural dan materi pembelajaran mengacu pada hasil analisis kebutuhan pembelajar BIPA dan wawancara

Sesuai dengan tugasnya yang menghim- pun dana dan menyalurkan kem-bali ke masyarakat, Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank merupakan sumber dana terbesar bagi

Analisis Arus Kas Bersih Operasi Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Pada Industri Rokok Di BEI.Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.. Fundamentals of Financial

kepada pihak penjual/pengembang. Debitur berkewajiban membayar biaya-biaya yang diperlukan guna persiapan perjanjian kredit. Hak dan kewajiban kreditur yang meliputi

1) Nilai CINR tertinggi didapat di lokasi Tol Padalarang-1 dengan nilai 31 dB pada modulasi 64 QAM– 3/4. Sedangkan nilai CINR terendah berada di lokasi Tol Padalarang- 2

Sementara pelaksanaan ujrah yang terjadi dilapangan seperti yang terjadi di Desa Koto Pulai, Kenagarian Barung- Barung Belantai Selatan Kabupaten Pesisir Selatan