LAPORAN AKHIR
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KEMAMPUAN PEMANFAATAN INSENTIF PAJAK PADA USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) DI BANDAR
LAMPUNG PASCA DIBERLAKUKANNYA UNDANG- UNDANG CIPTA KERJA
TIM PENGUSUL:
1. R. Weddie Andriyanto , S.E., M.M, CPA (SINTA ID: 6681481) 2. Dr. Sudrajat, SE., M.Acc., Ak., CA (SINTA ID: 6680381) 3. Neny Desriani, SE., M.Sc., Ak (SINTA ID: 6681568)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
... DAFTAR ISI ... iii
ABSTRAK ... iv
BAB I. PENDAHULUAN... 1
1.1 Analisis Situasi... 1
1.2 Permasalahan Mitra ... 2
1.3 Tujuan Kegiatan ... 3
1.4 Manfaat Kegiatan ... 3
BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN ... 4
2.1 Kajian Pustaka ... 4
2.2 Target Luaran ... 6
BAB III. METODE PELAKSANAAN ... 8
3.1 Metode dan Tahap Kegiatan ... 8
3.2 Deskripsi Kegiatan ... 9
3.3 Prosedur Kerja ... 10
3.4 Pihak yang Terlibat ... 10
3.5 Partisipasi Mitra ... 10
3.6 Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program ... 10
BAB IV. PERSONALIAPENGUSUL DAN KEAHLIAN ... 12
4.1 Kepakaran yang Diperlukan... 12
4.2 Kepakaran Pengusul ... 12
BAB V. ANGGARAN BELANJA DAN JADWAL KEGIATAN ... 14
5.1 Anggaran Belanja ... 14
5.2 Jadwal Kegiatan ... 15
BAB VI. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN ... 16
6.1 Pelaksanaan ... 16
6.2 Pembahasan... 16
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ... 20
7.1 Kesimpulan ... 20
7.2 Saran ... 20
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu masyarakat untuk memahami kewajiban perhitungan dan pelaporan pajak peredaran usaha tertentu terkhusus wajib pajak UMKM. Diharapkan dapat membantu wajib pajak dan Dirjen Pajak dalam mensosialisasikan peraturan perpajakan bagi pelaku UMKM. Program Pengabdian yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan adalah sosialisasi kewajiban, perhitungan, dan pelaporan wajib pajak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kota Bandar Lampung. Metode Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode Parricipatory Rural Appraisal (PRA) adalah teknik yang memungkinkan masyarakat untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya. Pengabdian ini juga memberikan pemahaman aturan terbaru terkait pemanfaatan insentif pajak yang diberikan pemerintah di masa pandemi Covid-19. . Fokus pengabdian kepada masyarakat ini yaitu pada komunitas UMKM Bandar Lampung dimana komunitas ini memiliki jumlah yang sangat banyak. Dengan semakin gencarnya disosialisasikan dan diberikan pemahaman secara detail diharapkan kesadaran akan pajak bagi pelaku UMKM semakin meningkat. Pendampingan secara keberlanjutan terhadap UMKM mampu mempermudah pelaku UMKM dalam melaporkan pajaknya dan tidak kesulitan untuk memenuhi kewajiban pajaknya.
Kata Kunci:UMKM, Insentif Pajak, Perpajakan
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ditujukan untuk Komunitas-Komunitas UMKM yang berada di Bandar Lampung. UMKM saat ini terus tumbuh dan berkembang di Bandar Lampung, tetapi tumbuhnya tersebut tidak berbanding lurus dengan meningkatnya penerimaan pajak penghasilan khusus wajib pajak UMKM khusus di Wilayah Provinsi Lampung. Selama ini pelaku UMKM banyak tidak mengetahui bagaimana memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak. Pajak yang selama ini dianggap sebagai urusan yang paling rumit dan menyusahkan, kini hadir menawarkan kemudahan bagi UMKM. Kemudahan dalam bentuk tarif yang rendah, cara penghitungan, pelunasan dan pelaporan yang mudah, dikemas dalam peluncuran Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2018. Terbitnya Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2018 mengharapkan partisipasi wajib pajak yang memiliki omset (pendapatan bruto) dibawah Rp 4,8 Milyar untuk menggunakan tarif yang lebih murah dan mudah. Aturan ini memberikan kesederhanaan dalam pemungutan pajak, keadilan, dan pemerataan dalam pengenaan pajaknya serta memperhatikan perkembangan ekonomi dan moneter.
Mempertimbangkan kemudahan dalam pelaksanaan pengenaan serta agar tidak menambah beban administrasi baik bagi wajib pajak maupun pemerintah yang dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak (DJP), penghasilan dari transaksi tertentu dikenakan pajak bersifat final. Ketentuan ini diatur tersendiri dengan Peraturan Pemerintah (PP). Besarnya pajak penghasilan dari omset perbulan adalah 0,5% dari total omset perbulan yang bersifat final. Tarif ini diperuntukkan bagi wajib pajak orang pribadi maupun wajib pajak badan yang peredaran usahanya atau omsetnya selama satu tahun tidak melebihi 4,8 M. Aturan kewajiban perpajakan terkait tarif UMKM 0,5% telah berlaku sejak 1 Juli 2018 sampai saat ini. Pada Tanggal 2 Maret 2020, Indonesia mengumumkan kasus Covid 19 pertama, dan dinyatakan sebagai bencana nasional non alam.
Perekonomian Indonesia dan hamper seluruh negara mengalami penurunan yang cukup tajam, sampailah kepada pengusaha UMKM juga turun mengalami penurunan omset yang cukup tajam. Tanggal 13 Maret 2020, Pemerintah menerbitkan aturan dan kebijakan guna stimulus fiskal yakni salah satunya insentif pajak bagi wajib pajak UMKM.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2020, merupakan peraturan pertama
yang memuat terkait insentif pajak UMKM. Dalam peraturan tersebut wajib pajak UMKM
mendapatkan pembebasan pembayaran pajak penghasilan UMKM, sehingga tidak perlu
membayar pajak sampai dengan Juni 2021. Pemerintah menanggung semua pajak penghasilan bagi wajib pajak UMKM. Peraturan ini sangat sedikit pelaku UMKM memahami dan memanfaatkannya. Undang-Undang Cipta Kerja No 10 telah diundangkan sejak 02 November 2020. Aturan ini memberikan kemudahaan para pelaku usaha. Diharapkan dapat memberikan dorongan investasi dan para pelaku usaha untuk berusaha di Indonesia. Mengingat aturan tersebut juga masih baru diterbitkan, sehingga banyak pelaku usaha yang belum mengambil kesempatan.
Pemahaman kewajiban perpajakan telah diulas oleh beberapa penelitian. Fitria &
Supriyono (2019) menemukan bahwa pemahaman UMKM atas peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan pelaku UMKM dalam membayar pajak. Hal ini sejalan dengan penelitian Mustofa, Kertahadi & R Maulinarhadi (2016) yang menyatakan bahwa pemahaman peraturan perpajakan secara parsial berpengaruh siginifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Putri, Saerang dan Budiarso (2019) menemukan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak UMKM di Kota Tomohon tergolong cukup baik, namun, kewajiban menghitung, membayar dan melaporkan wajib pajak UMKM di Kota Tomohon masih rendah, berbanding terbalik dengan kemauan wajib pajak. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut membuktikan bahwa pemahaman dan pengetahuan pajak UMKM berpotensi pada pelaksanaan kewajiban perpajakannya (Puspanita, Machfuszhoh, dan Pratiwi, 2020). Namun, untuk mendukung pengetahuan dan pemahaman tersebut, UMKM masih membutuhkan bimbingan dan informasi perpajakan.
1.2 Permasalahan Mitra
Hasil survey awal, wawancara, dan diskusi yang dilakukan tim dengan Komunitas- komunitas UMKM, permasalahan yang terjadi berdasarkan kondisi saat ini adalah:
a. Kurangnya pengetahuan tentang kewajiban perpajakan bagi UMKM
b. Tidak mendapatkan informasi secara rinci terkait pembayaran dan pelaporan pajak c. Mengalami kesulitan dalam pembuatan laporan keuangan UMKM
d. Tidak mengetahui proses mendapatkan insentif pajak
e. Tidak memenuhi kewajiban seharusnya pasca mendapatkan insentif pajak
Berdasarkan uraian permasalahaan di atas, tim pengusul bersama mitra memandang
pentingnya pemahaman tentang pajak UMKM terutama tentang instensif pajak yang diberikan
pemerintah untuk UMKM, sehingga hal ini menjadi prioritas utama untuk dicari solusinya agar dapat menyelesaiakan permasalahan UMKM.
1.3 Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menerapkan peraturan perpajakan, memanfaatkan insentif pajak yang diberikan dan memberikan pemahaman secara komprehensif terhadap para pelaku usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Diharapkan sebagai upaya untuk memberdayakan dan meningkatkan pemahaman pajak bagi para pelaku UMKM.
1.4 Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
meningkatkan kemampuan dalam memahami aturan perpajakan baik itu kewajiban maupun
hak wajib pajak, terutama wajib pajak UMKM. Semakin banyak pelaku UMKM yang sadar
akan pemanfaatan kebijakan pajak dalam bentuk insentif ini dan makin taat akan aturan
perpajakan, maka akan mendorong penerimaan pajak itu sendiri dan membantu dalam
menopang perekonomian Indonesia saat ini.
BAB II. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
2.1 Kajian Pustaka
Definisi Usaha Mikro, Kecil, Menengah
Undang-Undang (UU) yang mengatur tentang UMKM adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, dalam UU tersebut UMKM dijelaskan sebagai: Perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Berikut kriteria kekayaan dan pendapatan di dalam UU tersebut. Kriteria UMKM dan Usaha Besar Berdasarkan Aset dan Omset:
Sumber: UU No.20/2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Pemerintah secara bersama-sama melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan UMKM yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang untuk mewujudkan perekonomian nasional yang kukuh. Instansi yang terlibat dalam hal ini adalah Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, BUMN juga institusi keuangan baik bank maupun non bank. Dukungan paling besar selama ini diberikan dalam bentuk dukungan dana ataupun kemudahan akses dana. Sementara di sisi yang lain, pajak selama ini dianggap sebagai urusan yang paling rumit dan menyusahkan, kini hadir menawarkan kemudahan bagi UMKM.
Kemudahan dalam bentuk tarif yang rendah, cara penghitungan, pelunasan dan pelaporan yang mudah, dikemas dalam peluncuran Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 (PP 23/2018).
PP 23/2018 mengatur bahwa tarif PPh atas UMKM adalah sebesar 0,5%, terhitung
sejak 1 Juli 2018. Tarif istimewa ini berlaku atas penghasilan dari usaha yang jumlah omzetnya
tidak melebihi 4,8 miliar selama satu tahun. Selain penurunan tarif, cukup banyak pokok
perubahan yang diatur oleh PP 23/2018, yang menuntaskan berlakunya aturan terdahulu yakni
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Sebelumnya, wajib pajak orang pribadi yang
melakukan usaha perdagangan atau menyerahan jasa dengan menggunakan sarana atau
prasarana yang dapat dibongkar pasang atau menggunakan tempat umum tidak termasuk subjek tarif PPh final atas UMKM. Artinya, para pedagang keliling atau pedagang yang menggunakan gerobak tidak masuk di dalam pengaturan pengenaan PPh final atas UMKM.
Sejak berlakunya PP 23 Tahun 2018, pengecualian pengenaan tarif PPh final atas UMKM menekankan kepada wajib pajak yang memilih untuk menghitung pajaknya dengan tarif umum, yakni tarif yang diatur dalam Pasal 17 UU PPh. Artinya, selama wajib pajak menjalankan usaha dengan omzet setahun di bawah 4.8 miliar dan tidak memilih menggunakan tarif umum, maka ia harus melaksanakan kewajiban pembayaran PPh berdasarkan aturan ini.
Lebih lanjut, PP 23/2018 juga mengaktifkan alarm waktu bagi penggunanya. Tarif 0,5% ini hanya\dapat dinikmati dalam periode tertentu. Bagi orang pribadi berlaku tujuh tahun lagi atau tujuh tahun sejak ia terdaftar menjadi wajib pajak. Periode yang diberikan lebih pendek untuk badan usaha. Badan usaha berbentuk CV/firma/koperasi diberi waktu empat 4 tahun, sedangkan badan hukum berbentuk PT diberikan waktu tiga tahun. Jika periode waktu yang diberikan sudah berlalu, maka wajib pajak harus menggunakan tarif umum.
Penggunaan tarif umum yang diatur dalam Pasal 17 UU PPh merupakan cara paling adil untuk menentukan pajak yang terutang. Pasal 17 UU PPh mengatur pengenaan tarif pajak atas penghasilan yang didapat dari pengurangan biaya-biaya terkait atas peredaran bruto.
Akibatnya, jika usaha wajib pajak mengalami kerugian, maka tidak ada pajak yang dibayarkan.
Namun sebelum menggunakan tarif Pasal 17 dibutuhkan pembukuan yang dapat menyuguhkan data penjualan dan biaya-biaya secara detil. Untuk periode waktu yang ditentukan dimaksudkan untuk memberikan waktu yang cukup bagi UMKM untuk belajar menyelenggarakan pembukuan. Selain untuk kepentingan penghitungan penghasilan bersih yang akan dijadikan dasar penghitungan pajak, pembukuan dibutuhkan untuk menunjukkan performa perusahaan. Ketika perusahaan berkeinginan memperluas usaha dan membutuhkan suntikan dana, maka dalam skala tertentu pihak bank akan meneliti sehat atau tidaknya perusahaan melalui laporan keuangan. Laporan keuangan tentunya disusun berdasarkan pembukuan yang berisi jurnal-jurnal dari setiap transaksi.
Insentif Pajak di Masa Pandemi
Pemerintah resmi memperpanjang insentif pajak sebagai dampak pandemi Covid-19 hingga 30 Juni 2021, tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9/PMK.03/2021 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2021. Ketentuan ini terbit menggantikan PMK- 86/PMK.03/2020 mengatur tentang pemberian insentif pajak hingga 31 Desember 2020.
Wajib pajak wajib menyampaikan surat keterangan bebas (SKB) atau menyampaikan
pemberitahuan pemanfaatan insentif untuk tahun pajak 2021 untuk mendapatkan insentif ini di tahun pajak 2021. Bagi pelaku UMKM wajib melaporkan omset perbulan secara online tanpa perlu melakukan pembayaran pajak.
2.2 Target Luaran
Kegiatan Pengabdian yang akan dilakukan oleh tim pengabdian dari Universitas Lampung ditujukan untuk pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung. Kegiatan ini diperlukan mengingat peran penting UMKM dalam perekonomian Indonesia dan peningkatan taraf hidup masyarakat.. Terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan UMKM dalam memanfaatkan insentif khusus pajak bagi UMKM.
Pada masa pandemi ini khususnya maka UMKM harus mampu melaksanakan adapatasi terhadap sistem dan insentif dari pemerintah untuk menstimulus pertumbuhan UMKM. Sehingga peran serta UMKM pada perekonomian daerah dan nasional akan semakin signifikan.
Uraian mengenai permasalahn, solusi dan target luaran dari masing-masing solusi bagi mitra pengabdian akan kami jabarkan pada tabel berikut:
Permasalahan Mitra Solusi Target Luaran
1. Kurangnya pemahaman tentang
perpajakan dan insentif
perpajakan bagi UMKM
Mengadakan Pelatihan tentang perpajakan dan insentif perpajakan bagi UMKM
Mitra mampu
memanfaatkan insentif pajak, menghitung, membayarkan, mengisi
e-SPT, dan
membayarkan pajak melalui aplikasi e- billing
2. UMKM tidak mendapatkan sosialisai secara detail mengenai insentif
Menyiapkan dan membagikan panduan digital yang mudah dipahami
Membagikan Panduan
digital pajak untuk
UMKM
perpajakan bagi UMKM
3. Tidak ada Melakukan kegiatan Pendampingan
Pendampingan pendampingan terlaksana dan sesuai Khusus serta Perpajakan, serta target
Evaluasi dari menggerakkan
Direktorat mahasiwa melalui Jendral Pajak penugasan dalam pembelajaran dan relawan pajak Unila untuk menjadi pendamping UMKM
Kegiatan Pengabdian masyarakat ini akan memberikan kontribusi terhadap Universitas Lampung melalui luaran akademik dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Target luaran dari kegiatan ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Luaran Pengabdian Indikator pencapaian
Laporan Akhir Pengabdian Kepada Masyarakat
Terlaksana
Laporan Penggunaan Anggaran (Keuangan)
Terlaksana
artikel ilmiah yang telah berstatus accepted di jurnal pengabdian kepada masyarakat yang terbit pada tahun 2021
Accepted
artikel yang dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah yang diselenggarakan LPPM Unila
Terpresentasikan
Video Pelaksanaan Kegiatan PKMU Terlaksana
BAB III . METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode dan Tahapan Kegiatan
Metode kegiatan pengabdian yang akan dilakukan dengan beberapa cara sehingga pemahaman peserta kegiatan dapat meningkat dan dapat digunakan dalam memanfaatkan insentif pajak bagi UMKM. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA) yaitu teknik yang memungkinkan masyarakat untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya.
Berikut adalah prinsip-prinsip PRA menurut Suryadi dan Pinem (2019):
1. Masyarakat dipandang sebagai subjek bukan objek
2. Orang luar sebagai fasilitator dan masyarakat sebagai pelaku
3. Tim pengabdian memposisikan dirinya sebagai insider bukan outsider 4. Fokus pada topik utama permasalahan
5. Pemberdayaan dan partisipatif masyarakat dalam menentukan indikator sosial (indikator evaluasi partisipatif). Kemampuan masyarakat ditingkatkan melalui proses pengkajian keadaan, pengambilan keputusan, penentuan kebijakan, peilaian, dan koreksi terhadap kegiatan yang dilakukan
6. Keterlibatan semua anggota kelompok dan menghargai perbedaan
7. Konsep triangulasi. Untuk bisa mendapatkan informasi yang kedalamannya dapat diandalkan, bisa digunakan konsep triangulasi yang merupakan bentuk pemeriksaan dan pemeriksaan ulang (check and recheck)
8. Optimalisasi hasil.
Dengan dilibatkannya masyarakat dalam proses program, program itu akan lebihsesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tingkat kepedulian masyarakat dalam menjalankan program/kebijkan akan lebih tinggi. Pengabdian masyarakat ini membantu masyarakat untuk memahami pengampunan pajak, penghitungan dan pelaporan pajak sehingga membantu Dirjen Pajak dalam mensosialisasikan pajak pelaku UMKM.
Metode Participatory Rural Appraisal (PRA) untuk melaksanakan program pengabdian masyarakat ini melalui tahapan berikut:
1. Perencanaan
Agar program ini berjalan maksimal, maka diperlukan perencanaan yang tepat, di
antaranya:
a. Menganalisis kondisi UMKM yang berkaitan dengan pemahaman tentang insentif pajak.
b. Mengamati pentingnya mengadakan program PKM karena kondisi UMKM c. Menyusun waktu pelaksanaan kegiatan
d. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan dalam implementasi PKM e. Mempersiapkan tim pelaksana untuk melakukan kegiatan PKM.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan daring/luring tentang insentif pajak UMKM, yang disertai dengan memberikan bahan yang dapat membantu mempercepat pemahaman pengelola UMKM, diantaranya dengan memberikan video tutorial.
b. Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan yang terjadi pada UMKM
c. Mengevaluasi hasil dari diskusi lalu melakukan kegiatan pendampingan untuk memberikan solusi bagi UMKM.
3. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
a. Melakukan evaluasi dan monitoring hasil kegiatan untuk memastikan efektifitas kegiatan dan saran untuk perbaikan kedepan. Ini adalah aplikasi dari konsep triangulasi pada metode PRA.
b. Melakukan pelaporan kegiatan
3.2 Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan bebrapa cara berikut:
1 Ceramah. Metode yang digunakan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai pajak untuk UMKM dan insentif pajak UMKM melalui metode ceramah. Materi yang disampaikan dimulai dengan memberikan pemahaman tentang UMKM, aspek perpajakan pada UMKM termasuk didalamnya Undnag-undang pajak, peraturan, dan UU ciptakerja, kemudian setelah itu akan masuk pada tahan prakts tentang pajak untuk UMKM.
2 Tutorial (pendampingan). Metode ini penting karena pajak secara umum menganut sistem
self assessment dimana wajib pajak menghitung, dan melaporkan sendiri kewajiban
pajaknya, sehingga jika tidak memahami tata caranya maka menjadi factor penghambat
bagi UMKM. Selain itu saat ini semua prosedur perpajakan saat ini menggunakan sistem
online pada aplikasi-apliaksi yang disediakan oleh dirjen pajak, maka pada tahan ini peserta
akan praktik mengoperasionalkan aplikasi-apliaksi terksit pajak tersebut.
3 Diskusi. Peserta pelatihan diberikan kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan kewajiban pajak yang mereka alami selama ini.
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam kegiatan ini dapat dijelaskan dengan diagram berikut:
3.4 Pihak yang Terlibat
Pihak yang terlibat pada kegiatan ini adalah pengelola atau pemilik UMKM di Bandar Lampung, dan tim pengabdian yang terdiri atas dosen dan mahasiswa
3.5 Partisipasi Mitra
Agar pengabdian masyarakat ini mengenai sasaran, maka pengabdian ini melibatkan para pelaku UMKM di Bandar Lampung, baik dari komunitas ALISHA Khadijah ICMI Lampung dan UMKM yang telah menjalin hubungan baik dengan FEB Unila, yang berpartispasi sebagai peserta pelatihan dan sasaran pengabdian ini.
3.6 Evaluasi Pelaksanaan dan Keberlanjutan Program
Evaluasi pelaksanan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan oleh tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdaian Kepada Masyarakat Universitas Lampung akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama tim akan membagikan kuesioner tentang pemahaman peserta terhadap perpajkan unytuk UMKM. Kegiatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana peserta memiliki pengetahuan terkait materi sebelum pelatihan untuk dan pendampingan. Evaluasi tahap kedua tim membagikan kembali kuesioner yang telah dbagikan diawal kegiatan dilakukan pada akhir kegiatan untuk mengetahui apakah kegiatan pengabdian yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan yang diingingka oleh tim pengabdian. Tahap ketiga adalah melakukan evaluasi hal-hal apa yang harus dilakukan oleh tim untuk
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
MONEV& PELAPORAN Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan, serta publikasi kegiatan melaksanakan kegiatan
pelatihan dan pendampingan (tutorial) tata cara pelaksanaan
perpajakan bagi UMKM peserta
Menganalisis kondisi
UMKM, kemudian
menyiapkan segala
sesuatu yang
diperlukan untuk
pelaksanaan PKM
(SDM, IT, dan
prasarana)
meningkatkan pemahaman dan kesadaran peserta tentang insentif pajak UMKM dan saran untuk kegiatan berikutnya.
Kegiatan ini diharapkan akan terlaksana secara berlanjut dan terus berkembang. Kami
berharap kami dapat melanjutkan program pengabdian ini dengan membuat sebuah konsultasi
berbasis web untuk segala permasalahan yang dihadapi UMKM terutama yang terkait dengan
pajak. Selain itu kami dapat bekerjasama dengan mahasiwa untuk membuat sebuah kegiatan
yang akan membantu para UMKM memahami insentif pemerintah terutama di bidang
perpajakan sehinggan akan menjadi pengungkit kemajuan UMKM di Bandar Lampung
sehingga dapat berkontribusi lebih optimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat
Bandar Lampung. Bahkan kami berharap dapat memperluas mitra pemngabdian kami ke semua
kabupataen dan kota di Provinsi Lampung. Sehingga UMKM di Lampung akan lebih maju dan
akan memberikan kontribusi nyata pada peningkatan taraf hidup masyarakat Lampung
khusunya dan Indonesia pada umumnya.
BAB IV. PERSONALIA PENGUSUL DAN KEAHLIAN
4.1 Kepakaran yang Diperlukan
Kepakaran yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami konsep dasar Perpajakan 2. Menguasai kewajiban pajak UMKM
3. Menguasai pelaporan insentif pajak UMKM dan aplikasi terkait 4. Memahami laporan keuangan UMKM
4.2 Kepakaran Pengusul
Tim pengabdian kepada masyarakat terdiri atas:
Ketua
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Konsentrasi : Perpajakan Kepakaran dalam
pengabdian
: Menguasai Konsep Dasar dan Penerapan Perpajakan, dan penulis buku-buku perpajakan Anggota (1)
Jabatan Fungsional : Lektor
Konsentrasi : Akuntansi Manajemen Kepakaran dalam
pengabdian
: Memahami Laporan Keuangan Fiskal UMKM dan aplikasi terkait
Anggota (2)
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Konsentrasi : Akuntansi Perpajakan Kepakaran dalam
pengabdian
: Menguasai Kewajiban Pajak UMKM, insentif pajak UMKM dan aplikasi terkait
Mahasiswa 1
Program Studi : Diploma 3 Perpajakan
Angkatan : 2018
Kompetensi dari mata : Perpajakan, pelaporan pajak dan apliaksi komputer perpajakan, akuntansi perpajakan, pelaporan keuangan, kewirausahaan, etika dan kearifan lokal
kuliah yang mendukung kegiatan
Mahasiswa 1
Program Studi : S1 Akuntansi
Angkatan : 2017
Kompetensi dari mata : Perpajakan, pelaporan pajak dan apliaksi komputer perpajakan, akuntansi perpajakan, pelaporan keuangan, kewirausahaan, etika dan kearifan lokal.
kuliah yang mendukung
kegiatan
BAB V. ANGGARAN BELANJA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Belanja
No Komponen Biaya Jumlah Persentase
Maksimum 1 Pengadaan alat dan bahan Rp. 4.000.000 20%
2 Travel Expenditure Rp. 2.000.000 10%
3 ATK/BHP Rp. 4.000.000 20%
4 Laporan/Diseminasi/Publikasi Rp. 10.000.000 50%
5 Jumlah anggaran Rp. 20.000.000 100%
Rancangan anggaran belanja pengabdian ini dirinci pada tabel berikut:
No Komponen Biaya Unit Q Biaya
(Rp/unit) Jumlah (Rp)
1 Spanduk dan Standing Banner Buah 4 250.000 1.000.000
Sewa Kamera Buah 1 750.000 750.000
Sewa LCD Buah 1 750.000 750.000
Jasa Editing Video Paket 1 1.500.000 1.500.000
SUB TOTAL 4.000.000
2 Travel Expenditure
Transportasi tim pengabdian OK 20 100.000 2.000.000
3 Bahan Habis Pakai
Alat tulis kantor Paket 1 4.000.000 4.000.000
4 Laporan/Publikasi
Cetak laporan akhir Paket 8 250.000 2.000.000
Prosiding dan HKI Paket 1 3.900.000 3.900.000
Pendaftaran seminar nasional Orang 3 700.000 2.100.000
SUB TOTAL 8.000.000
Total 20.000.000
Terbilang: Dua Puluh Juta Rupiah
5.2 Jadwal Kegiatan
NO. KEGIATAN BULAN KE - 1 2 3 4 5 6
1. Persiapan dan pertemuan awal tim pengabdian, penetapan jadwal kerja dan pembagian kerja tim pengabdian
x
2. Survey awal x
3. Kegiatan pelatihan x x x
4. Penyusunan laporan hasil pengabdian x x
5. Penggandaan, pengiriman laporan hasil pengabdian, submisi ke
jurnal atau seminar ilmiah x
BAB VI . PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
6.1 Pelaksanaan
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2021. Semula kegiatan akan dilaksanakan di laboratorium PLK Jurusan Akuntansi FEB Unila, akan tetapi dikarenakan menjelang hari H pihak universitas mengeluarkan SK Rektor tentang PPKM di lingkungan kampus maka kegiatan pengabdian dilaksanakan secara daring menggunakan platform zoom meeting.
Kegiatan pengabdian diikuti oleh peserta dari berbagai jenis UMKM yang tergabung dalam Alisha Khadijah ICMI Lampung. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 47 orang dari berbagai instansi, UMKM, maupun usaha di Bandar Lampung. Kegiatan ini diselenggarakan dengan pemberian dua materi penting yaitu insentif pajak dan dasar pembukuan untuk UMKM. Peserta pelatihan ini diharapkan mendapat pengetahuan dan wawasan yang luas terkait perpajakan.
Output dari pelatihan ini yaitu selain masing-masing perserta mendapatkan ilmu pengetahuan juga diiringi dengan pemberian power point presentasi terkait materi yang dibawakan, video question and answer seputar perpajakan, dan template laporan keuangan sederhana untuk UMKM. Kegiatan diawali dengan sambutan ketua tim pengabdian masyarakat, ketua prodi D3 Akuntansi, dan ketua Alisha Khadijah ICMI Lampung. Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan materi dan diskusi.
Pelaksanaan pelatihan berjalan dengan lancar dan antusiasme peserta sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan selama pelatihan dan juga WA Grup peserta. Selain itu, video QnA seputar perpajakan juga telah di posting di Youtube FEB Unila dan template laporan keuangan sederhana dengan Microsoft Excel juga telah dibagikan kepada peserta dianggap sangat membantu para pelaku UMKM dalam menyusun laporan keuangan dan pajak.
6.2 Pembahasan
Keunggulan dari pelatihan ini yaitu dapat menjadi wadah bagi para UMKM untuk menambah
pengetahuan dan wawasan mereka terkait perpajakan dan informasi-informasi lainnya yang
relevan dan berguna dalam pengambilan tindakan UMKM tersebut terkait perpajakannya.
online maka dapat menjangkau lebih banyak peserta lagi tanpa batasan ruang. Kelemahan dari pelatihan ini yaitu kendala sinyal yang dialami oleh para peserta pelatihan sehingga tidak dapat mengikuti dengan lancar dan baik rangkaian kegiatan yang diselenggarakan. Tingkat kesulitan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini yaitu keterbatasan dalam menjangkau lebih banyak peserta. Kesulitan lainnya yaitu dikarenakan pelatihan yang dilakukan secara daring menyebabkan penyelenggara kegiatan tidak dapat memantau secara langsung para peserta pelatihan guna mengetahui sejauh mana pemahan para peserta terhadap apa yang disampaikan oleh narasumber. Kegiatan Pelatihan ini penulis rekomendasikan untuk dilakukan kegiatan keberlanjutan karena memiliki peluang yang baik untuk dapat lebih dikembangkan.
Berikut beberapa dokumentasi selama perlatihan dilaksanakan:
Figure 1: Penyelenggara Pelatihan dan Ketua UMKM
Figure 2 : Pemateri 1 (Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.)
Figure 3 : Pemateri 2 (Neny Desriani, S.E., M.Sc., Ak.)
Figure 4 Peserta Pelatihan Slide 1
Figure 5 Peseta Pelatihan Slide 2
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan dapat dibuat kesimpulan yaitu kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pemanfaatan insentif pajak UMKM mereka.
7.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan pelaksanaan kegiatan pelatihan disarankan untuk diperlukan pelatihan
lanjutan dan pendampingan terhadap para peserta pelatihan yaitu pelaku UMKM dalam mengambil
tindakan terhadap perpajakan UMKM itu sendiri. Selanjutnya diharapkan kegiatan dilaksanakan secara
luring atau offline pelatihan praktek penyusunan laporan keuangan dan pelaporan pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Johar.2013. Menyusun Laporan Keuangan untuk UKM dengan Microsoft Excel.
Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Kompas Gramedia.
Carl S.Warren, James M Reeve, Philip E Feess. 2014. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia (Berbasis PSAK terbaru) Edisi 25. Salemba Empat. Jakarta
Fitria, P. N., & Supriyono, E. (2019). Pengaruh pemahaman peraturan perpajakan, persepsi tarif pajak, dan keadilan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Ecobank:
Journal of Economics and Banking, 1 (1), 47-54.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta Mustofa, F.A, Kertahadi, & R Maulinarhadi, M. (2016). Pengaruh Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Tarif Pajak dan Asas Keadilan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang Berada di Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Batu Setelah Diberlakukannya Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2013. Jurnal Perpajakan (JEJAK). Vol. 8 No. 1.
perpajakan.studentjournal.ub.ac.id.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 44 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak bagi Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corono Virus Disease 2019
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 86 Tahun 2020 tentang Insentif Pajak bagi Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corono Virus Disease 2019
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9 Tahun 2021 tentang Insentif Pajak bagi Wajib Pajak Terdampak Pandemi Corono Virus Disease 2019 untuk Tahun 2021
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan dari Usaha
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Dari Usaha Yang diterima atau diperoleh wajib pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu.
Priantara. Diaz. Perpajakan Indonesia. Jakarta. Mitra Wacana Media: 2018
Pinem, Robertmi Jumpakita dan Suryadi. Sosialisasi Perhitungan Dan Pelaporan Wajib Pajak Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Kota Semarang. 2019. CARADDE:Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat.
Putri, T., Saerang, D. P. E., & Budiarso, N. S. (2019). Analisis perilaku wajib pajak UMKM
terhadap pelaksanaan pemungutan pajak dengan menggunakan self assessment
system di Kota Tomohon. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, 14 (1), 130-136
Resmi. Siti. Teori & Kasus Perpajakan. Jakarta. Salemba Empat: 2019
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Lampiran
Lampiran 1 : Materi Pengabdian (2 Materi)
Lampiran 2 : Daftar Hadir Pengabdian
20.10.2021
PEMBUKUAN AKUNTANSI BAGI UMKM
DISAMPAIKAN OLEH:
TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Tim Pengabdian Pajak FEB UNILA
R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA.
Dr. Sudrajat, S.E., M.Si., Ak., CA.
Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.
Neny Desriani, S.E., M.Sc., Ak.
Tim Dosen
Miyami Tasiyanakao
Fahmi Satria M. Adam Majid Aditama
Tim Mahasiswa
Harta = Kewajiban + Ekuitas Pemilik
Sumber daya yang dimiliki perusahaan
Hak dari kreditor, mencerminkan utang
perusahaan
Hak dari pemilik
Persamaan Akuntansi
Pengaruh transaksi terhadap ekuitas pemilik
Penarikan Pemilik
Beban Berkurang dengan
Ekuitas Pemilik
Bertambah dengan
Investasi Pemilik Pendapatan
Laba Bersih
Harta + Beban = Kewajiban + Ekuitas Pemilik + Pendapatan
Persamaan Akuntansi yang Diperluas“ Persamaan akuntansi dasar dapat diperluas agar mencakup kelima klasifikasi akun sebelumnya yang mengindikasikan apa yang diterima dan apa yang diberikan.”
Beban
Kewajiban
Ekuitas Harta
DEBIT KREDIT
Pendapatan
Laba Bersih
Akun Laba Rugi Akun Neraca
Klasifikasi Akun
Harta (Assets) merupakan sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
Kewajiban (Liabilities) merupakan utang
terhadap pihak luar (kreditor).
Ekuitas (Owner’s equity) merupakan hak pemilik
terhadap perusahaan.
Pendapatan (Revenues) merupakan peningkatan pada ekuitas sebagai hasil dari penjualan
barang atau jasa.
Beban (Expenses) merupakan penggunaan
harta atau jasa untuk memperoleh pendapatan.
20.10.2021
UMKM Indonesia
Laporan Keuangan
• Laporan laba rugi (Income statement)—Ringkasan pendapatan dan beban untuk periode waktu tertentu.
• Laporan perubahan modal (Statement of owner’s equity)—Ringkasan perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.
• Laporan Neraca (Balance sheet)—Daftar harta, kewajiban, dan ekuitas pada suatu tanggal tertentu.
• Laporan arus kas (Statement of cash flows)—
Ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode waktu tertentu.
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Jasa Rp7 500 00
Beban Operasi :
Beban Sewa
Rp2 125 00 Beban Gaji
800 00 Beban Perlengkapan
450 00 Beban Utilitas
275 00 Beban Lain -Lain
Total Beban Operasi 4.450 00
NetSolutions Laporan laba Rugi Untuk periode yang berakhir 30 November 2020
800 00
Laba Bersih Rp3 050 00
9
Laporan Perubahan Modal
Modal Chris Clark, 1 November 2005 $ 0 NetSolutions
Laporan Perubahan Modal Per 30 November 2020
Investasi pada 1 November $25 000 00 Laba Bersih untuk November 3 050 00
$28 050 00
Dikurangi penarikan 2 000 00
Kenaikan ekuitas pemilik 26 050 00
Modal Chris Clark 30 November 2005 $26 050 00 Dari
Laporan Laba Rugi
Ke Neraca
Laporan Neraca
Aktiva Kewajiban NetSolutions
Neraca 30 November 2020
Kas $ 5 900 00 Utang Dagang $ 400 00 Perlengkapan 550 00 Ekuitas
Tanah 20 000 00 Modal Chris Clark 26 050 00 Total utang dan
Total aktiva $26 450 00 ekuitas $26 450 00
Neraca ini disajikan menggunakan bentuk akun (sebelah- menyebelah). Bentuk lain yaitu bentuk laporan.
Dari Laporan Perubahan Modal
Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasi:
Kas diterima dari pelanggan $ 7 500 00 Dikurangi pembayaran untuk beban
dan pembayaran kepada kreditor 4 600 00 Arus kas bersih dari aktivitas operasi 2 900 00 Arus kas dari aktivitas investasi:
Pembayaran kas untuk pembelian tanah (20 000 00 Arus kas dari aktivitas pendanaan:
Kas diterima dari investasi pemilik $25 000 00 Dikurangi penarikan kas oleh pemilik 2 000 00 Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 23 000 00 Arus kas bersih dan saldo kas 30 Nov 2005. $ 5 900 00
NetSolutions Laporan Arus Kas Per 30 November 2005
)
Sama dengan saldo kas neraca
..\Template Laporan Keuangan Sederhana Untuk UMKM.xlsx
NERACA L/R
akun
20.10.2021
20.10.2021
ASPEK PERPAJAKAN WAJIB PAJAK UMKM DAN INSENTIF PAJAK BAGI WAJIB PAJAK UMKM
DISAMPAIKAN OLEH:
TIM PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Tim Pengabdian Pajak FEB UNILA
R. Weddie Andriyanto, S.E., M.Si., CA., CPA.
Dr. Sudrajat, S.E., M.Si., Ak., CA.
Kamadie Sumanda Syafis, S.E., M.Acc., Ak., BKP., CA.
Neny Desriani, S.E., M.Sc., Ak.
Tim Dosen
Miyami Tasiyanakao
Fahmi Satria M. Adam Majid Aditama
Tim Mahasiswa
Yang menjadi subjek pajak adalah:
a. 1. orang pribadi;
2. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak;
b. badan; dan c. bentuk usaha tetap
ORANG PRIBADI BADAN BUT
‘’Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan’’
PASAL 1– UU KUP
PASAL 2– UU PPh
SKEMA KEWAJIBAN PPh BADAN/OP PASCA BERLAKUNYA PP 23/2018
Tarif Pasal 17
Tarif PP 23/2018
pembukuan
pencatatan
Laporan Keuangan
Norma
Final berdasarkan Omset
PERATURAN PEMERINTAH RI 23TAHUN 2018
UMKM Indonesia
Tarif Khusus Pajak Penghasilan bagi UMKM
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018
Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Pengganti PP 46 Tahun 2013
TUJUANPP 23 TAHUN 2018
Mendorong peran serta masyarakat dalam kegiatan ekonomi formal
Lebih memberikan keadilan
Kemudahan dalam melaksanakan kewajiban perpajakan Memberi kesempatan berkontribusi bagi negara
Pengetahuan tentang manfaat pajak bagi masyarakat meningkat
20.10.2021
PERATURAN PEMERINTAH RI 23TAHUN 2018
UMKM Indonesia
Tarif Khusus Pajak Penghasilan bagi UMKM
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2018
Tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Pengganti PP 46 Tahun 2013 DARI OMSET
PEREDARAN BRUTO TERTENTU
Merupakan jumlah peredaran bruto dalam 1 (satu) tahun dari tahun pajak terakhir sebelum tahun pajak bersangkutan, yang ditentukan berdasarkan keseluruhan peredaran bruto dari usaha, termasuk peredaran bruto dari cabang
Dalam hal WP Orang Pribadi suami istri yang menghendaki perjanjian pemisahan harta dan penghasilan secara tertulis (PH) atau isterinya menghendaki memilih untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya sendiri (MT), peredaran bruto tertentu ditentukan berdasarkan penggabunganperedaran bruto usaha dari suami dan isteri
SUBJEK PAJAK PP 23 TAHUN 2018
Jangka waktu dihitung, sejak:
WP Lama : Tahun Pajak PP berlaku WP Baru : Tahun Pajak terdaftar
Orang Pribadi
Jangka waktu7 tahun
Badan Usaha
PT, dengan jangka waktu3 tahun
CV, Firma, & Koperasi, dengan jangka waktu4 tahun , berbentuk:
OP (PEKERJAAN BEBAS) TIDAK DIKENAIPP 23 TAHUN 2018
pengacara akuntan arsitek dokter konsultan notaris PPAT penilai aktuaris Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas:
Pemain musik Pembawa acara Penyanyi Pelawak Bintang film Bintang sinetron Bintang iklan Sutradara Kru film Foto model Peragawan/
peragawati Pemain drama Penari
olahragawan
a b c
Penasihat Pengajar Pelatih Penceramah Penyuluh moderator
d
Pengarang Peneliti penerjemah
e
Agen iklan
f
Pengawas / pengelola proyek
g
perantara
h
Petugas penjaja barang dagangan
i
Agen asuransi
j
Distributor perusahaan pemasaran berjenjang atau penjualan langsung dan kegiatan sejenis lainnya
k
Pasal 2 ayat (4)
Mengajar untuk dan atas nama sendiri dan tidak terikat hubungan kerja OP (PEKERJAAN BEBAS) TIDAK DIKENAIPP 23 TAHUN 2018
Pemain musik
b
Andi pemain gitar
Memiliki usaha kursus gitar dan memperkerjakan orang
lain
Dikecualikan dari PP 23
Bukan termasuk pekerjaan bebas yang dikecualikan PP 23
OBJEK PAJAK PP 23 TAHUN 2018
*USAHA antara lain usaha dagang, industri, dan jasa, seperti misalnya toko/kios/los kelontong, pakaian, elektronik, bengkel, penjahit, warung/rumah makan, salon, dan usaha lainnya
Penghasilan dari USAHA*
Peredaran bruto (omzet) setahun tidak melebihi
Rp 4,8Miliar
Omzet ditotal dari seluruh gerai/outlet,
baik pusat atau cabang
20.10.2021
KARYAWAN
Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh
DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH ORANG PRIBADI
PEKERJAAN BEBAS
Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh
KEGIATAN USAHA
Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh
Penghitungan PPh menggunakan tarif final sesuaiPP 23 Tahun 2018
Jangka waktu tertentu pengenaan PPh Final Paling lama 7 (tujuh) Tahun Pajakbagi Wajib Pajak Orang Pribadi Jangka waktu tertentu pengenaan PPh Final Paling lama 7 (tujuh) Tahun Pajakbagi Wajib Pajak Orang Pribadi DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH ORANG PRIBADI
KARYAWAN PEKERJAAN
BEBAS KARYAWAN KEGIATAN
USAHA
Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal
17 UU PPh PEKERJAAN
BEBAS
Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal
17 UU PPh
Memilih tarif:
• Pasal 17 UU PPh
• PP 23 Tahun 2018
KEGIATAN USAHA
Memilih tarif:
• Pasal 17 UU PPh
• PP 23 Tahun 2018 Penghitungan PPh
menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh
Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal
17 UU PPh
Jangka waktu tertentu pengenaan PPh Final Paling lama 7 (tujuh) Tahun Pajakbagi Wajib Pajak Orang Pribadi DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH ORANG PRIBADI
KARYAWAN KEGIATAN
USAHA
Penghitungan PPh menggunakan tarif
sesuai Pasal 17 UU PPh PEKERJAAN BEBAS
Memilih tarif:
• Pasal 17 UU PPh
• PP 23 Tahun 2018 Penghitungan PPh
menggunakan tarif sesuai Pasal 17 UU PPh
+ +
PERSEROAN TERBATAS Memilih tarif:
• Pasal 17 UU PPh
• PP 23 Tahun 2018
DAMPAK PP-23 TERKAIT PENGHITUNGAN PPH BADAN
KOPERASI, CV, FIRMA Memilih tarif:
• Pasal 17 UU PPh
• PP 23 Tahun 2018
BADAN LAINNYA Penghitungan PPh menggunakan tarif sesuaiPasal 17 UU PPh
TIDAK DIKENAIPP 23 TAHUN 2018
1 2 3 4
WP yangmemilih untuk dikenai PPh Pasal 17
(Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan ke KPP dan pada Tahun Pajak- Tahun Pajak berikutnya terus menggunakan Tarif PPh Pasal 17)
WP Badan yang memperolehfasilitas PPh Pasal 31AUU PPh atau PP 94 Tahun 2010
BUT
CV atau Firma yang:
• dibentuk oleh beberapa WP OP yang memiliki keahlian khusus;
• danmenyerahkan jasa sejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas
BUKAN OBJEKPP 23 TAHUN 2018
1 2 3 4
Penghasilan dari jasa sehubungan denganPekerjaan Bebas Misalnya: dokter, advokat/pengacara, akuntan, notaris,PPAT, arsitek, pemain musik, pembawa acara, dll
Penghasilan diLuar Negeri
Penghasilan yang dikenaiPPh Final
Misal: sewa rumah, jasa konstruksi, PPh usaha migas, dan lainnya yang diatur berdasarkan PP
Penghasilan yangdikecualikansebagai objek pajak
20.10.2021
KETENTUAN PERALIHANPP 23 TAHUN 2018
Awal tahun pajak 2018
Akhir tahun pajak 2018
PP berlaku
Berlaku ketentuan PP 46/2013 Berlaku ketentuan PP ini
Dalam hal WP yang sebelumnya dikenai PP 46/2013 tidak lagi memenuhi ketentuan WP berdasarkan PP ini, maka:
• WP menggunakan tarif 0,5% dari PP ini sampai akhir tahun pajak 2018
• WP dikenai Pasal 17 UU PPh mulai tahun pajak 2019
PELUNASAN PAJAK
Setor sendiri
Dipotong atau dipungut oleh Pemotong atau Pemungut *
*WP mengajukan Surat Keterangan ke KPP
PELUNASAN PAJAK
Kode Akun Pajak
Kode jenis setoran (KJS)
411128 420
SURAT KETERANGAN
SKB PP 46/2013 yang telah diterbitkan sebelum tangga! 1 Juli 2018 diperlakukan
sebagai Surat Keteranganbahwa WP dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan
PP 23/2018
Permohonan SKB PP 46/2013 dan legalisasi SKB PP 46/2013 yang diajukan
sejak tanggal 1 Juli 2018 tidak dapat diprosesdan Wajib Pajakdapat mengajukan permohonan Surat
Keterangan
Permohonan SKB PP 46/2013 yang diajukansebelumtanggal 1 Juli 2018 namun belum selesai ditindaklanjuti, diterbitkan Surat Keterangansepanjang
memenuhi syarat sebagai WP yang dikenai Pajak Penghasilan berdasarkan
PP 23/2018
1 Juli 2018 S- 421/PJ.03/2018
SURAT KETERANGAN CONTOH PERMOHONAN SK SURAT KETERANGAN CONTOH FORMULIR SK
20.10.2021
DAMPAK PP 23/2018 THD PEMOTONGAN& PEMUNGUTAN
Pemotong dan/atau pemungut tidak melakukan pemotongan dan/atau pemungutan PPh untuk setiap transaksi yang merupakan objek pemotongan dan/atau pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor atau penjualan barang apabila telah menerima Surat Keterangan WP PP 23/2018
Pemotong atau Pemungut wajib membuat bukti potong atau bukti pungut pada saat terjadinya transaksi dan diberikan kepada Wajib Pajak yang dipotong atau dipungut sebagai bukti bagi Wajib Pajak subjek Pajak Penghasilan berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018
1
2
CONTOH POT/PUT OLEH PIHAK LAIN
CV AB
Rekanan Pemerintah yang memenuhi kriteria WP yang dikenai PP 23
Bendahara Pemerintah Penyerahan Barang
Agustus 2018 Pembayaran senilai
Rp20.000.000
WP mengajukan permohonan Surat Keterangan ke DJP
Bendahara Pemerintah memotong PPh Pasal 4(2) sebesar
= 0,5% x Rp20.000.000,00
= Rp100.000,00 dalam hal WP memiliki SKet Pemotong/Pemungut wajib memotong/memungut PPh sebesar 0,5% dari penjualan.
PP 46/2013 PP23/2018
Subjek Pajak - WP Orang Pribadi - WP Badan tidak termasuk BUT
- Wajib Pajak Orang Pribadi - WP Badan tertentu
• PT• CV dan Firma
• Koperasi Pengecualian
Subjek Pajak
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dalam usahanya menggunakan:
a. sarana atau prasarana yang dapat dibongkar pasang, baik yang menetap maupun tidak menetap; dan b. sebagian atau seluruh tempat untuk kepentingan umum
yang tidak diperuntukkan bagi tempat usaha atau berjualan
Wajib Pajak badan yang:
a. belum beroperasi secara komersial; atau b. dalam jangka waktu 1 tahun setelah beroperasi secara
komersialmemperoleh peredaran bruto melebihi Rp4,8M
a. Wajib Pajak yang memilih untuk dikenai PPh berdasarkan tarif Pasal 17 ayat (1) huruf a, Pasal 17 ayat (2a), atau Pasal 31E UU PPh b. persekutuan komanditer atau firma yang
dibentuk oleh beberapa Wajib Pajak orang pribadi yangmemiliki keahlian khusus menyerahkan jasasejenis dengan jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas c. WP Badan yang memperoleh fasilitas Psl
31A UU PPh dan PP 94 d. Bentuk Usaha Tetap
PP 46/2013 VS PP23/2018
PP 46/2013 PP23/2018
Batasan Omzet Menerima penghasilan dari usaha, tidak termasuk penghasilan dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas, dengan peredaran bruto tidak melebihi Rp4,8M dalam 1 Tahun Pajak
Pengecualian Objek Pajak
a. penghasilan yang diterima atau diperoleh dari jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas;
b. penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri;
c. usaha yang atas penghasilannya telah dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan tersendiri; dan
d. penghasilan yang dikecualikan sebagai objek pajak.
Tarif 1 % 0,5%
Batasan Waktu Tidak ada 1. WP OP : 7 tahun
2. CV/Firma/Koperasi : 4 tahun 3. PT : 3 tahun Dihitung sejak:
WP lama : Tahun Pajak PP Berlaku WP Baru : Tahun Pajak terdaftar
PP 46/2013 VS PP23/2018
PP 46/2013 PP23/2018
DPP jumlah peredaran bruto setiap bulan
Penyetoran a. Setor Sendiri
b. Dibebaskan dari pemotongan/pemungutan pihak lain dalam hal dapat menunjukkan SKB ke KPP
a. Setor Sendiri; atau
b. Dipotong atau dipungut oleh Pemotong atau Pemungut Pajak, dengan mengajukan Surat Keterangan ke KPP
Penentuan Pengenaan Pajak
Didasarkan pada peredaran bruto dari usaha dalam 1 tahun dari Tahun Pajak terakhir sebelum Tahun Pajak yang bersangkutan.
Tetap.
Penegasan untuk WP OP yang status Pisah harta dan Memilih Terpisah (2 NPWP) harus berdasarkan penggabungan sesuai prinsip keluarga sebagai satu kesatuan ekonomis
PP 46/2013 VS PP23/2018
10/20/2021 ADD A FOOTER 30
Wajib Pajak yang:
a. memiliki peredaran bruto tertentu & dikenai PPh Final berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2018
DAN
b. menyampaikan Laporan realisasi PPh final ditanggung Pemerintah* melalui saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id paling lambat tanggal 20 setelah berakhirnya Masa Pajak
(Wajib Pajak tidak perlu menyetorkan PPh final 0,5%) PPh final ditanggung Pemerintah diberikan sejak Masa Pajak Januari 2021 sampai dengan Masa Pajak Juni 2021
PENERIMA INSENTIF
PPh FINAL
TAHUN 2018
PP23
*) bagi WP yang belum memiliki Surat Keterangan dapat diperlakukan sebagai pengajuan Surat Keterangan sepanjang memenuhi PMK-99/PMK.03/2018
20.10.2021
PPh FINAL
TAHUN 2018
PP23
Untuk transaksi dengan pemotong/pemungut, Wajib Pajak menyerahkan fotokopi Surat Keterangan
Pemotong/pemungut melakukan konfirmasi Surat Keterangan ke laman www.pajak.go.id pada menu Rumah Konfirmasi Dokumen
Dalam hal Surat Keterangan telah terkonfirmasi, pemotong/pemungut pajak tidak melakukan pemotongan/pemungutan PPh pada saat pembayaran.
Atas PPh final ditanggung Pemerintah tersebut pemotong/pemungut pajak wajib membuat SSP/cetakan kode billing yang dibubuhicap/tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR 09 /PMK.03/2021”
TRANSAKSI DENGAN PEMOTONG/PEMUNGUT
PEMBERIAN INSENTIF PPh FINAL
TAHUN 2018 Alur Pelaporan
PP23
1. Login eReporting 2. Klik button "tambah" pelaporan 3. Pemilihan jenis pelaporan realisasi baru 4. Isikan kode keamanan sesuai permintaan
sistem
5. Unduh dan mengisi laporan realisasi pada file Excel
(agar diperhatikan format penamaan file) 6. Validasi macro
7. Upload file Excel Laporan Realisasi
PEMBERIAN INSENTIF PPh FINAL
TAHUN 2018 Alur Pelaporan
PP23
1. Login eReporting 2. Klik button "tambah" pelaporan 3. Pemilihan jenis pelaporan realisasi baru
4. Isikan kode keamanan sesuai permintaan sistem
5. Unduh dan mengisi laporan realisasi pada file Excel
(agar diperhatikan format penamaan file) 6. Validasi macro
7. Upload file Excel Laporan Realisasi
PEMBERIAN INSENTIF PPh FINAL
TAHUN 2018 Alur Pelaporan
PP23
1. Login eReporting 2. Klik button "tambah" pelaporan 3. Pemilihan jenis pelaporan realisasi baru
4. Isikan kode keamanan sesuai permintaan sistem
5. Unduh dan mengisi laporan realisasi pada file Excel
(agar diperhatikan format penamaan file) 6. Validasi macro
7. Upload file Excel Laporan Realisasi
WP dimaksud harus menyampaikan Laporan realisasi PPh Final ditanggung Pemerintah melalui saluran tertentu pada laman www.pajak.go.id
Laporan realisasi PPh final ditanggung Pemerintah meliputi PPh terutang atas penghasilan yang diterima/diperoleh WP termasuk dari transaksi dengan Pemotong/Pemungut
SSP/cetakan kode billing yang dibubuhi cap/tulisan “PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH EKS PMK NOMOR 09 /PMK.03/2021” (jika ada transaksi dengan Pemotong/Pemungut Pajak); agar disimpan dan diadministrasikan Wajib Pajak dengan baik
Laporan dan lampirannya disampaikan paling lambat tanggal 20 Bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir. Apabila Tidak melaporkan/Terlambat Lapor
Kewajiban Wajib Pajak yang memanfaatkan insentif PPh final ditanggung Pemerintah
PPh FINAL
TAHUN 2018
PP23 PPh FINAL UMKM DITANGGUNG PEMERINTAH
APABILA
LUPA MELAPORKAN/TERLAMBAT MELAPORKAN.
MAKA DIANGGAP TIDAK MEMANFAATKAN (WAJIB BAYAR PPh 0,5%, MESKI MEMILIKI SURAT MEMENUHI
PPh FINAL DITANGGUNG PEMERINTAH