• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (Tarif 1% bagi UMKM) Terhadap Penerimaan Pajak di kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (Tarif 1% bagi UMKM) Terhadap Penerimaan Pajak di kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara tahun 2017 penerimaan negara dari sektor pajak mencapai 85,6

persen. Besarnya penerimaan negara dari sektor pajak tidak terlepas dari

peran masyarakat untuk membayar pajak. Begitu banyaknya jenis pekerjaan

membuat tarif pajak yang dikenakan dari setiap penghasilan yang

diperoleholeh masyarakat juga berbeda.

Pengertian Pajak menurut Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 adalah kontribusi wajib

kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau Badan yang bersifat

memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan

secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Salah satu jenis pajak adalah Pajak

Penghasilan (PPh). Pajak Penghasilan (PPh) diperuntukkan kepada Wajib

Pajak orang pribadi yang mempunyai penghasilan dari kegiatan usaha orang

lain maupun kegiatan usaha pribadi. Kegiatan usaha orang pribadi maupun

Badan yang mempunyai omzet tidak melebihi 4,8 miliar dalam satu tahun

(2)

(UMKM). UMKM diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008

tentang UMKM. Menurut Undang-Undang ini UMKM dibedakan menjadi:

a. Usaha mikro, adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan

usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah

atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil

atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

UMKM adalah usaha kerakyatan yang saat ini mendapat perhatian dan

keistimewaan yang diamanatkan oleh undang-undang, antara lain bantuan

kredit usaha dengan bunga rendah, kemudahan persyaratan izin usaha,

bantuan pengembangan usaha dari lembaga pemerintah, serta beberapa

kemudahan lainnya.

Pada tahun 2013 Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang

(3)

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013. Peraturan Pemerintah Nomor

46 adalah Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang PPh atas penghasilan

dari usaha yang diterima dari Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto

tertentu. Inti dari Peraturan Pemerintah ini adalah Wajib Pajak orang pribadi

maupun Badan yang memiliki peredaran usaha tidak melebihi 4,8 Milyar per

tahun dikenakan pajak yang bersifat Final dengan hanya dikenakan tarif 1%

dari peredaran Bruto.

Dari penjelasan di atas penulis tertarik ingin mengetahui bagaimana

pengaruh dari pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Maka dengan ini, penulis membuat

tugas akhir dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 46 Tahun 2013 (Tarif 1% bagi UMKM) Terhadap Penerimaan

(4)

B. Tujuan dan Manfaat

Laporan Proposal Tugas Akhir merupakan salah satu syarat yang

wajib dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan

Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

1. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian Proposal Tugas Akhir ini yaitu:

a. Mengetahui tata cara pembayaran Peraturan Pemerintah Nomor 46

Tahun 2013;

b. Mengetahui klasifikasi Wajib Pajak yang membayar Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013;

c. Mengetahui pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Binjai;

d. Mengetahui masalah yang timbul dari pembayaran Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Binjai.

2. Manfaat

Adapun manfaat yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini adalah:

(5)

1) Menambah wawasan dan pengalaman penulis dan juga sebagai sarana

untuk menerapkan ilmu yang dipelajari di perkuliahan dengan

perusahaan nyata;

2) Menambah pengetahuan dan wawasan di bidang perpajakan serta

menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013;

3) Sebagai sarana latihan berfikir bagi penulis dalam dunia kerja dan

pengaplikasian kemampuan di bidang perpajakan.

b.Bagi Program Diploma III Administrasi Perpajakan

1) Mempromosikan sumber daya manusia yang terdapat di Program

Studi Diploma III Adminstrasi Perpajakan Universitas Sumatera

Utara khususnya mahasiswa-mahasiswa yang potensial.

2) Memberikan uji nyata atas ilmu yang telah disampaikan selama

perkuliahan.

3) Untuk mengevaluasi penerapan kurikulum Program Studi Diploma

III.

c.Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

1) Sebagai bahan evaluasi Kantor untuk kemajuan dan perkembangan

dalam menjalankan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

yang telah diterapkan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

2) Sebagai hasil evaluasi atas hasil kinerja sehingga dapat menjadi

bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam memperbaiki

(6)

3) Mempererat hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

dengan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Sumatera

Utara.

A.Uraian Teoritis

1. Definisi Pajak

Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 pengertian Pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau Badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

2. Fungsi Pajak

Pajak mempunyai peranan penting bagi pembangunan dan pembiayaan

suatu negara karena uang yang dihasilkan dari perpajakan digunakan oleh

negara dan institusi di dalamnya sepanjang sejarah untuk mengadakan

berbagai macam fungsi. Menurut Halim dkk (2014:4) ada dua fungsi pajak

yaitu:

1) Fungsi Budgetair

Pajak memberikansumbangan terbesar dalam penerimaan negara,

(7)

Oleh karena itu, pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

pemerintah untuk membiayai pengeluaran rutin maupun pengeluaran

pembangunan.

Contoh: penerimaan pajak sebagai salah satu sumber penerimaan APBN.

2) Fungsi mengatur (Regulerend)

Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau

melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

Contoh:

Menurut Mardiasmo (2011:5) terdapat tiga jenis pajak yaitu:

1)Menurut Golongannya

a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib

Pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang

lain.

(8)

b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai.

2)Menurut sifatnya

a. Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atua

berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan dari

Wajib Pajak.

Contoh: Pajak Penghasilan.

b. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya,

tanpa memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak.

Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

Mewah.

3) Menurut lembaga pemungutnya

a. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah

pusat dan digunakan untu membiayai rumah tangga negara.

Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah, dan Bea Materai.

b. Pajak Daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah

Daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Pajak Daerah terdiri atas:

 Pajak Propinsi, contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan

(9)

 Pajak Kabupaten/Kota, contoh: Pajak Hotel, Pajak Restoran,

dan Pajak Hiburan.

4. Pengertian Pajak Penghasilan (PPh)

Berdasarkan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008

(Direktorat Jenderal Pajak, 2008), Pajak Penghasilan adalah pajak yang

dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau

diperolehnya dalam tahun pajak. Salah satu jenis dari Pajak Penghasilan

adalah PPh 4 ayat (2) yang bersifat Final bagi Wajib Pajak. Pada tahun 2013

pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Salah satu peraturan pajak terbaru, yaitu peraturan Pajak Penghasilan

(PPh) bagi Wajib Pajak dengan omzet tertentu sudah diberlakukan dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 (PP No. 46 Tahun 2013).

Setiap Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan usaha dan Wajib Pajak

Badan dengan omzet tidak melebihi 4.8 Milyar dikenakan PPh final dengan

tarif 1% dari penjualannya.

Materi pokok yang diatur dalam Peraturan Pemerintah ini mengenai

pengenaan Pajak Penghasilan yang bersifat final dan penetapan besaran tarif

pajak terhadap penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib

Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu. Pengenaan Pajak Penghasilan

yang bersifat final tersebut ditetapkan dengan berdasarkan pada

(10)

berkurangnya beban administrasi baik bagi Wajib Pajak maupun Direktorat

Jenderal Pajak, dan pelaporan Pajak Penghasilan yang terutang.

Tujuan peraturan ini adalah untuk memberikan kemudahan kepada

Wajib Pajak orang pribadi dan Badan yang menerima atau memperoleh

penghasilan dari usaha yang memiliki peredaran bruto tertentu, untuk

melakukan penghitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilan yang

terutang, memberikan pengetahuan tentang perpajakan kepada masyarakat

bahwa pajak itu tidak sulit dengan tarif yang sederhana, membayar pajak

hanya 1%. Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu ini adalah

Wajib Pajak yang memenuhi kriteria:

a. Wajib Pajak orang pribadi atau Wajib Pajak Badan tidak

termasuk Badan Usaha Tetap (BUT)

b. Menerima penghasilan dari usaha dengan peredaran bruto

tidak melebihi Rp 4.800.000.000,00,-

Peredaran bruto ini ditentukan berdasarkan peredaran bruto dari usaha

seluruhnya termasuk dari usaha cabang, tidak termasuk peredaran bruto dari:

a. Jasa sehubungan dengan pekerjaan bebas;

b. Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri;

c. Usaha yang atas penghasilannya telah dikenai PPh yang bersifat

final dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan

tersendiri; dan

(11)

Cara Menghitung dan Melaporkan Pajak berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013

Untuk menghitung dan melaporkan Pajak Penghasilan berdasarkan PP 46

Tahun 2013 ketentuannya adalah:

1. Pajak penghasilan yang dimaksud dalam peraturan

Undang-undang PPh Pasal 4 ayat 2.

2. Wajib Pajak yang seluruh penghasilannya semata-mata sudah

dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat 2 sesuai PP 46 Tahun 2013 ini sudah

tidak lagi membayar angsuran masa PPh pasal 25 bulanan.

3. Dihitung dan disetor setiap bulan paling lambat tanggal 15

bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.

4. PPh Final Pasal 4 ayat 2 yang telah disetor berdasarkan PP 46

Tahun 2013 dianggap sudah dilaporkan apabila SSP telah mendapat

validasi dari Bank Persepsi dan telah mendapatkan NTPN atau Wajib

Pajak sesudah mendapatkan Bukti Penerimaan Negara jika Wajib Pajak

membayar atau menyetor dengan cara e-billing.

5. Cara menghitungnya adalah dengan menghitung omzet atau

peredaran bruto sebulan dikalikan dengan tarif 1%.

6. PPh Final Pasal 4 ayat 2 berdasarkan PP 46 Tahun 2013

(12)

Contoh cara menghitung PPh Final Pasal 4 ayat 2

Jordan baru terdaftar NPWP di KPP Pratama Binjai pada tanggal 16 Februari

2016. Peredaran bruto Jordan dari usahanya berupa toko alat tulis di bulan

Februari 2016 sebesar Rp 27.000.000,-. Bagaimana cara menghitung pajak

penghasilannya?

Jawab:

 Penghasilan bruto Jordan disetahunkan:

Rp 27.000.000 x 12 = Rp 324.000.000,-

 Karena setelah disetahunkan penghasilan bruto Jordan masih di bawah Rp

4.8 Milyar maka Jordan dikenakan PPh Final Pasal 4 ayat 2 berdasarkan PP

46 Tahun 2013.

 Besarnya PPh Final Pasal 4 ayat 2 adalah 1% x Rp 27.000.000 = Rp

270.000,-

 Jadi Jordan harus menyetor PPh Final Pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 270.000,-

untuk Masa Pajak Februari dengan Kode MAP 411128 dan Kode Setoran

(13)

B. Ruang Lingkup

Adapun yang menjadi ruang lingkup yang paling mendasar dalam

melakukan Proposal Laporan Tugas Akhir di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Binjai adalah:

1. Tata cara pembayaran Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013;

2. Mengklasifikasi Wajib Pajak yang membayar Peraturan Pemerintah Nomor

46 Tahun 2013;

3. Pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan

pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai;

4. Masalah yang timbul dari pembayaran Peraturan Pemerintah Nomor 46

(14)

C. Metode Laporan Tugas Akhir

Dalam melaksanakan penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir maka

penulis melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini, penulis melakukan berbagai persiapan dimulai dari

pengajuan judul laporan tugas akhir, persetujuan judul oleh Program Studi D

III Administrasi Perpajakan, mencari dan mengumpulkan data-data untuk

penyusunan proposal, hingga ke tahap berkonsultasi dengan dosen

pembimbing.

2. Studi Literatur

Penulis mencari dan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber

seperti buku-buku Perpajakan, peraturan Undang-Undang Perpajakan,

referensi yang berhubungan dengan perpajakan, maupun internet yang

berhubungan dengan objek pembahasan.

3. Observasi Lapangan

Dalam tahap ini, penulis melakukan peninjauan dan pengamatan

langsung di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai. Dalam observasi ini

penulis memberikan surat pengantar untuk melakukan pengamatanterhadap

data yang akan diperlukan.

4. Pengumpulan Data

Dalam tahap ini, penulis mengumpulkan data primer dan sekunder

(15)

5. Analisis Data dan Evaluasi

Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan

(16)

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam Melaksanakan penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir maka

penulis menggunakan Metode Pengumpulan data sebagai berikut:

1. Metode Pengamatan/Observasi

Dalam metode ini penulismelakukan pengamatan langsung di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Binjai atas kegiatan yang akan dilakukan dalam

pencatatan terhadap masalah yang menjadi objek yang dibahas.

2. Metode Wawancara

Dalam metode ini penulis mengajukan langsung pertanyaan kepada

fiskus/pegawai di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai yang dianggap

mampu memberikan data dan informasi yang diberikan dalam penyusunan

laporan ini.

3. Metode Dokumentasi

Dalam metode ini penulis mengumpulkan berbagai dokumen

administrasi, peraturan atau dasar hukum yang berhubungan dengan objek

(17)

E. Sistematika Penulisan Laporan

Laporan tugas akhir ini disusun oleh penulis dalal lima bab. Adapun

rincian dari tiap-tiap bab seperti terlihat di bawah ini:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan gambaran umum tentang

penulisan Proposal Laporan Tugas Akhir yang meliputi latar belakang

penyusunan, tujuan dan manfaat, uraian teoritis, ruang lingkup dan metode

praktik, serta metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN UMUM

Dalam bab ini penulis akan menguraikan sejarah singkat lokasi Tugas

Akhir, struktur organisasi, uraian tugas pokok di Kantor Pelayanan Pajak

Pratama Binjai.

BAB III GAMBARAN DATA

Dalam bab ini penulis akan memberikan gambaran tentang data pajak

seperti definisi pajak, pengertian Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun

2013, dan ketentuan-ketentuan yang ada dalamPeraturan

(18)

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

Dalam bab ini berisi tentang data-data dan pembahasan mengenai tata

cara pembayaran Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013, Wajib Pajak

yang membayar pajak Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013,

pengaruh Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 terhadap penerimaan

pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai, dan mengetahui masalah

yang timbul dari pembayaran Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis sehubungan dengan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Arus Kas Bersih Operasi Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Pada Industri Rokok Di BEI.Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.. Fundamentals of Financial

Usaha yang dilakukan untuk menyediakan kebutuhan gizi bagi masyarakat yaitu dengan memanfaatkan lahan tidur dan pekarangan yang tidak terpakai dengan program KRPL

PROGRAM STUDI PENDIPROFESI GURUDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIKC. UNIVERSITAS NEGERI

Ringgu merupakan jenis tumbuhan bawah yang ditemukan pada ketinggian kurang dari 1100 Mdpl. Merupakan family dari Araceae. Kandungan metabolit sekunder yang teridentifikasi

Sementara pelaksanaan ujrah yang terjadi dilapangan seperti yang terjadi di Desa Koto Pulai, Kenagarian Barung- Barung Belantai Selatan Kabupaten Pesisir Selatan

Pengembangan produk materi menyimak ini dikaji berdasarkan pemahaman interkultural dan materi pembelajaran mengacu pada hasil analisis kebutuhan pembelajar BIPA dan wawancara

▪ Anda dapat mengubah nilai default dari Formatter ini melalui file konfigurasi dari aplikasi (misal:.. "web.php" untuk

Sesuai dengan tugasnya yang menghim- pun dana dan menyalurkan kem-bali ke masyarakat, Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank merupakan sumber dana terbesar bagi