LAPORAN PENGABDIAN DOSEN
Pelatihan Penggemukan ayam melalui pakan maggot dengan Tema “MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik”
Tim Pengabdi : Wahyuni, S.Pt, M.Si
0730048604
PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2018
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Program Studi
Jenis Pengabdian Judul Pengabdian
: : :
Peternakan Pemateri
“MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik” di Desa Takeranklanting Kec. Tikung Kab. Lamongan
Pembicara
a. Nama Lengkap b. NIDN
c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor HP
: : : : :
Wahyuni, S.Pt, M.Si 0730048604
Tenaga Pengajar Peternakan 085730080599 Biaya Pengabdian : Rp. 4.500.000
Lamongan, 04 Desember 2019 Mengetahui,
Ketua Program Studi
Wahyuni. S.Pt, M.Si NIDN. 0730048604
Pemateri
Wahyuni. S.Pt, M.Si NIDN. 0730048604
Menyetujui
Ketua LITBANG-PEMAS
Husen. S.Ag., M.Pd NIDN. 0702047603
DATAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
RINGKASAN ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Pengabdian ... 1
1.2 Gambaran Umum Objek Pengabdian ... 3
1.3 Rumusan Masalah ... 3
1.4 Sasaran Kegiatan ... 3
BAB II TARGET LUARAN ... 4
BAB III METODE PELAKSANAAN ... 5
3.1 Peserta... 5
3.2 Peralatan ... 5
3.3 Susunan Acara ... 5
3.4 Metode Pelaksanaan ... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 6
4.1 Hasil Pengabdian ... 6
4.2 Pembahasan ... 6
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 7
5.1 Kesimpulan ... 7
5.2 Saran ... 7 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RINGKASAN
Tema yang diberikan dalam acara sosialisasi manfaat MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak di Desa Takerankelanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan adalah
“Pelatihan pemanfaatan MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik”. Sampah organik atau limbah makanan yang dibuang dari berbagai sumber sampah terbesar terutama dari masyarakat seperti limbah rumah tangga diantaranya limbah nasi, limbah sayuran, kacang-kacangan, bawang merah, tomat, kentang, buah-buahan, dan lain sebagainya. Dalam upaya peningkatan efektivitas pengelolaan dan pengolahan sampah yakni dengan memanfaatkan sampah menjadi sumber protein bahan pakan ternak melalui proses biokonversi. Maggot H. illucens dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan karena mudah berkembangbiak, dan memiliki protein tinggi. Ketersediaan pakan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup hewan ternak yang dibudidayakan untuk pertumbuhannya. Pemanfaatan bahan pakan hingga kini belum tertanggulangi, dalam arti kompetisi antara pangan dan pakan masih terus berlanjut terutama pakan sumber protein, sehingga pemanfaatan MAGGOT BSF sebagai Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik dapat perekonomian masyarakat dengan memproleh pakan murah dan berkualitas untuk menurunkan HPP peternak, melestarikan lingkungan hidup menuju Desa ramah lingkungan = LGC .
Kata kunci : Sampah, Biokonversi, Maggot BSF, Pakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengabdian
Melimpahnya sampah di Indonesia yang didominasi oleh sampah organik atau sampah yang mudah membusuk merupakan sampah sisa makanan atau food waste. Sampah organik atau limbah makanan merupakan limbah organik yang dibuang dari berbagai sumber sampah terbesar antara lain dari pabrik pengolahan makanan, dapur domestik (rumah tangga), dapur komersial, kantin, dan restoran (Kiran dkk., 2014). Jenis sampah yang dihasilkan rumah tangga antara lain adalah limbah nasi, limbah sayuran, kacang-kacangan, bawang merah, tomat, kentang, buah-buahan, dan lain sebagainya.
Salah satu upaya peningkatan efektivitas pengelolaan dan pengolahan sampah adalah dengan memanfaatkan sampah menjadi sumber protein bahan pakan ternak melalui proses biokonversi. Newton dkk. (2005) menjelaskan bahwa dalam proses ini limbah organik akan dikonversi menjadi senyawa sederhana baik protein maupun lemak, melalui proses fermentasi yang melibatkan organisme hidup. Menurut Fahmi (2015), proses biokonversi oleh larva serangga terjadi secara alamiah/natural, serangga memakan dan mengubah kandungan nutrisi limbah organik menjadi biomassa larva serangga.
Rachmawati dkk. (2010)manyatakan Maggot H. illucens dapat dijadikan pilihan untuk penyediaan pakan karena mudah berkembangbiak, dan memiliki protein tinggi yaitu 61,42%.
Menurut Fahmi (2015), larva Hermetia Illucens memiliki kandungan protein yang mencapai 45-50% dan lemak yang mencapai 24-30%. Karena kandungan protein tinggi inilah beberapa produsen pakan telah menjadikannya sebagai pengganti pakan ikan (Rambet dkk., 2016).
Larva Hermetia illucens memiliki fase hidup yang sebagian besar hidup berperan sebagai dekomposer atau pengurai.
Pakan merupakan salah satu faktor yang penting dalam menunjang suatu perkembangan usaha budidaya khususnya di bidang peternakan. Ketersediaan pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup hewan ternak yang dibudidayakan untuk pertumbuhannya. Pemanfaatan bahan pakan hingga kini belum tertanggulangi, dalam arti kompetisi antara pangan dan pakan masih terus berlanjut terutama pakan sumber protein, sehingga menimbulkan dilema bagi pembudidaya (Djissou et al., 2016; Ngatung, kk., 2017).
Dalam dunia Pendidikan tinggi tentunya transformasi teknologi dari civitas akademika suatu universitas bisa dibawa ke masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Takeranklanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan diawali dengan permohonan pemateri dari perangkat desa tersebut kepada Ketua Litbang Pemas, kemudian ketua litbang memberikan surat kepada dekan Fakultas Peternakan Unisla terkait Pengolah Sampah Organik sebagai pakan ternak selanjutnya dari Dekan surat itu diteruskan kepada Dosen di Fakultas Peternakan sebagai pemateri pun ditunjuk. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang merupakan kewajiban dosen untuk memenuhinya. Dalam rangka pemenuhan Tridharma Perguruan Tinggi tersebut, berbagai macam bentuk pengabdian terhadap sesama hendaknya dapat dilakukan oleh Dosen Universitas Islam Lamongan.
Terdapat banyak sekali bentuk dari pengabdian kepada masyarakat, salah satunya adalah dengan menjadi pemateri dalam sebuah seminar atau kegiatan yang termasuk dalam kategori bakti social. Bakti sosial ini merupakan wadah pembekalan Dosen atau pembinaan mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakatnya dalam mengamalkan profesionalisme disiplin ilmu ke tengah masyarakat. Manfaat lain dari bakti sosial ini adalah menciptakan rasa kepekaan terhadap sesama yang membutuhkan.
Kegiatan Pengabdian ini yang berjudul “Pemanfaatan MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik”. Pengabdian ini diselenggarakan oleh Dosen Universitas Islam Lamongan tahun 2019. Tentunya Kegiatan Pengabdian ini memerlukan dukungan dan bantuan dari segenap pihak, baik civitas akademika Fakultas Peternakan Prodi Peternakan maupun pihak lain atas dasar kebersamaan. Dukungan moral dan materi akan sangat membantu program ini, yang dengan semangat kemanusiaan dan pengabdian masyarakat mampu menolong mereka yang membutuhkan. Sesuai dengan Visi dan Misi Universitas Islam Lamongan.
1.2. Gambaran Umum Objek Pengabdian
Desa Takeranklanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan adalah suatu desa yang cukup terkenal dengan potensi ternaknya namun demikian untuk ternak jenis ayam pedaging masih belum popular dibudidayakan tidak seperti ternak besar lainnya seperti sapi potong dan kambing yang banyak dibudidayakan penduduk setempat.
Materi mengenai pemanfaatan MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik di dunia peternakan dibutuhkan untuk disampaikan kepada ibu – ibu PKK untuk mendapatkan tambahan penghasilan oleh karena itu memiliki pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemanfaatan teknologi adalah wajib.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Pengabdian dan Gambaran Umum Objek Pengabdian, maka penulis mengambil beberapa rumusan masalah, yaitu: Bagaimana Program Budidaya Maggot BSF sebagai Sumber Protein Pakan Ternak sebagai agen Biokonversi Pengolah Sampah Organik Bagi Ibu – ibu PKK Di Desa Takeranklanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan?
1.4. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari pengabdian masyarakat ini, adalah:
1. Memberikan materi mengenai manfaat teknologi dalam dunia peternakan
2. Memberikan kontribusi terhadap pendidikan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat bagi dosen yang menjalankan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
BAB II
TARGET LUARAN
Target luaran yang diharapkan dari pemberian materi dengan tema “MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik” untuk pengabdian kepada masyarakat sabagai bagian dari Tri Dharama Dosen Universitas Islam Lamongan (UNISLA) bagi ibu-ibu PKK di Desa Takeranklanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan adalah:
1. Meningkatnya pengetahuan peternak mengenai pemanfaatan MAGGOT BSF sebagai Sumber Protein Pakan Ternak
2. Pemilik ternak mampu dan terampil dalam melakukan pemilahan telur maggot.
3. Biokonversi Pengolah Sampah Organik yang dapat menghasilkan pakan murah dan berkualitas untuk menurunkan HPP peternak,
4. Meningkatnya kesadaran peternak dengan melestarikan lingkungan hidup menuju Desa ramah lingkungan = LGC,
5. Peternak mampu dan terampil membuat Pupuk Organik Murah dan berkualitas untuk pertanian organik serta menciptakan lapangan usaha untuk kesejahteraan masyarakat desa.
6. Adanya program lanjutan yaitu pendampingan dan konsultasi bagi kelompok ibu-ibu PKK.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Peserta
Peserta pelatihan pemanfaatan MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik adalah ibu-ibu PKK di Desa Takeranklanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan dan wawasan tentang MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak.
3.2 Susunan Acara
Pelaksanaan pengabdian masyakat ini di laksanakan pada pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2019 di Balai Desa Takeranklanting pukul 13.00 wib sampai dengan pukul 17.30 wib dan dijelaskan sebagaimana terlampir.
3.3 Metode Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, digunakan metode penjelasan materi kepada seluruh peserta secara singkat. Adapun metode pelaksanaan pelatihan secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan diberikan kepada peserta tentang manfaat MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik. Penjelasan disertai langsung dengan contoh-contoh nyata yang biasa ditemukan dalam slide power point
2. Selama pelatihan diadakan diskusi tanya jawab terkait materi yang pemateri berikan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengabdian
Keberhasilan pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari dua tolak ukur sebagai berikut:
1. Respons positif dari audiens
Respons akan diukur melalui observasi selama materi diberikan dan Tanya jawab dilontarkan. Diskusi berlangsung menyangkut kesan, saran, kritik dan usulan audiens terhadap program pengabdian masyarakat ini.
2. Meningkatnya pengetahuan ibu-ibu pkk dalam hal manfaat teknologi pada penggemukan ayam pedaging.
4.2. Pembahasan
Selama pelaksanaan pengabdian ini mulai tahap persiapan sampai pelaksanaannya, dapat kami sampaikan temuan-temuan sebagai berikut:
1. Antusiasme ibu-ibu PKK desa Takeranklanting dengan disampaikannya materi mengenai manfaat teknologi budidaya ayam pedaging cukup besar. Hal ini dilihat dari seberapa semangat audiens untuk menjawab dan mengajukan pertanyaan yang dilontarkan oleh pemateri.
2. Materi yang telah diberikan dapat menambah pengetahuan yang dimiliki oleh Ibu- ibu PKK yang kebanyakan masih belum tau perbedaan ayam pedaging (broiler) dengan ayam lainnya setelah kegiatan sudah faham.
3. Materi yang diberikan disesuai dengan level peserta yang umumnya ibu-ibu PKK.
Materi ini benar-benar memberikan penambahan wawasan di luar yang mereka dapatkan selama ini.
4. Setelah diberikannya materi ini ibu-ibu PKK sudah mempunyai pengetahuan mengenai tekologi, manajemen yang baik dan manfaat teknologi untuk menunjang kegiatan beternak ayam pedaging.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Hasil pengabdian kepada masyarakat dalam hal ini peserta adalah ibu-ibu PKK di Desa Takeranklanting Kecamatan Tikung Kabupaten Lamongan dapat di tarik kesimpulan bahwa pemberian materi menggenai Pemanfaatan MAGGOT BSF Sumber Protein Pakan Ternak Biokonversi Pengolah Sampah Organik cukup berhasil. Hal ini diindikasikan dari respon yang diberikan oleh audiens pada saat pemberian materi berlangsung serta antusias mengajukan pernyataan untuk memberikan feedback kepada pemateri mengenai materi yang disampaikan dan secara tidak langsung dapat memovifasi ibu-ibu PKK di Desa tersebut untuk memanfaatkan limbah organik yang ada disekitar rumah menjadi pakan sumber protein bagi ternaknya.
5.2. Saran
Harapan ibu-ibu PKK Takeranklanting dan panitia penyelenggara agar kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini diadakan secara berkala dan berkesinambungan di tahun- tahun berikutnya. Selain itu, diharapkan ada peningkatan materi mengenai pemanfaatan teknologi secara nyata untuk menunjang budidaya ternak ayam pedaging yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kiran, E, U,. Trzcinski, A, P,. Ng, W, J,. & Liu, Y. 2014. Bioconversion Of Food Waste To Energy : A Review. Journal Fuel. Halaman 389–399.
Newton L, Sheppard C, Watson DW, Burtle G, Dove R. 2005. Using the black soldier fly, Hermetia illucens, as a value- added tool for the management of swine manure. Report for The Animal and Poultry waste Management Center. North Carolina State University Raleigh.
Fahmi, M, R. 2015. Optimalisasi Proses Biokonversi dengan Menggunakan MiniLarva Hermetica illucens Untuk Memenuhi Kebutuhan Pakan Ikan. PROSEMNAS MASY BIODEV INDON.
Volume 1. No. 1.Halaman 139-144.
Rahmawati., Buchori, D., Hidayat, P., Hem, S., Fahmi, M.R. 2010. Perkembangan dan Kandungan Nutrisi Larva Hermetia illucens (Linnaeus) (Diptera: Stratiomyidae) pada Bungkil Kelapa Sawit. J. Entomol. Indon., Vol. 7, No.1, 28-41 28
Rambet, V,. Umboh, J, F,. Tulung, Y, L, R,. & Kowel, Y, H, S. 2016. Kecernaan Protein dan Energi Ransum Boiler Yang Menggunakan Tepung Maggot (Hermetia illucens) Sebagai Pengganti Pakan Ikan. Jurnal Zootek. Nomor 1 Volume 36. Halaman 13–22.
Djissou ASM, Adjahouinou DC, Koshio S,Fiogbe ED. 2016. Complete replace of fish meal by other animal protein sources on growth performance of Clarias gariepinus fingerlings. IntAquat Res 8:33-341.
Lampiran 1. Susunan Acara
No. Keterangan Jam Penanggung jawab
1 Pembukaan
(Sambutan oleh kepala Desa)
13.00 – 13.30 Kepala Desa
Takeranklanting, Kec Tikung, Kab. Lamongan
2 Sambutan sekertaris Desa 13.30-14.00 Sekertaris Desa Takeranklanting Kec Tikung, Kab. Lamongan
3 Pemateri 1 : Budidaya Broiler Modern dan Cara Penggemukannnya
14.00 – 15.00 Dyanovita Al Kurnia S.Pt, M.Agr.
4 Pemateri 2 : Pakan Alternatif dari Maggot BSF
15.00-16.00 Wahyuni S.Pt, M.Si
5 Pemateri 3 : Budidaya Maggot
16.00 – 17.00 Rahmad Cahyono
6 Penutup (doa) 17.00-17.30 Sekertaris Desa Takeranklanting
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 3. Biaya Kegiatan Pengabdian
No. Keterangan Jumlah (Rp)
A. Pemasukan
Dana Hibah Internal 11.030.000
Total Pemasukan 11.030.000
B. Pengeluaran:
1. Konsumsi Peserta
50 orang x Rp 100.000 5.000.000
2. Konsumsi VIP (3 orang) 250.000
3. Transport PP 200.000
4. Kenang-kenangan 230.000
5. Banner 200.000
6. Transport Peserta:
40 orang x Rp 25.000 1.000.000
7. Sertifikat: Peserta 50 x 2.500 150.000
8. Telur maggot 5 gram x 40 peserta x 10.000 4.000.000
Total Pengeluaran 11.030.000
C. Saldo
Pemasukan 11.030.000
Pengeluaran 11.030.000 -
0
Lampiran 4. Materi Pengabdian
DAFTAR HADIR PELATIHAN
BUDIDAYA UNGGAS UNTUK PETERNAKAN RAKYAT DI MPS KUD TANI MULYO LAMONGAN
Pemateri : Ir. Mufid Dahlan MMA
Tempat : MPS KUD Tani Mulyo, Karanglangit Turi, Lamongan Hari/ Tanggal : Rabu, 07 Juli 2019
Nomor NAMA TANDATANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31