• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisis data (Suharsaputra, 2012). Adapun pada metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisis data (Suharsaputra, 2012). Adapun pada metode"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan strategi yang dilakukan seseorang untuk mengumpulkan dan menganalisis data (Suharsaputra, 2012). Adapun pada metode penelitian ini akan dibahas secara singkat dan jelas mengenaijenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data dan sumber data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data dan tahap penelitian.

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika kelas VII B MTs Muhammadiyah 1 Malang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, karena peneliti hanya meneliti apa yang terjadi dalam diri obyek yang kemudian dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan atau kondisi secara detail yang dimulai dengan mendeskripsikan subjek secara jelas dengan melakukan pengamatan langsung (Suharsaputra, 2012). Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang berhubungan dengan angka yang dijumlahkan sebagai data untuk dapat dianalisis menggunakan data numerik maupun statistik (Suharsaputra, 2012:49). Sedangkan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang hasil datanya berupa deskriptif dalam bentuk tertulis dari subjek maupun objek yang diamati (Suharsaputra, 2012).

(2)

29 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat untuk melakukan penelitian. Lokasi Penelitian ini dilakukan di kelas VII-B MTs Muhammadiyah 1 Malang yang terletak di Jl. Baiduri sepah 27 Malang. Alasan peneliti mengambil lokasi penelitian di MTs Muhammadiyah 1 Malang karena selama ini pembelajaran matematika di MTs Muhammadiyah 1 Malang belum pernah menggunakan model Problem Based Learning. Guru juga belum pernah memberikan penilaian terhadap motivasi belajar

siswa dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika. Proses pelaksanaan dan pengambilan data penelitian dilaksanakan pada pembelajaran semester ganjil 2016 dan disesuaikan dengan proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs muhammadiyah 1 Malang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 25 siswa. Sedangkan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model problem based learningdengan materi Bilangan.

3.4 Data dan Sumber Data

Data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data primer karena data diperoleh langsung dari sumber data. Hal ini yang merupakan data primer adalah : 1. Aktivitas guru dan aktivitas siswa diperoleh dari hasil pengamatan selama proses

pembelajaran berlangsung melalui lembar observasi yang diisi oleh observer

(3)

30

untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model problem based learning.

2. Motivasi belajar siswa diperoleh dengan melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung melalui lembar angket.

3. Kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran matematika menggunakan PBL diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung melalui pemberian masalah yang berupates kepada siswa dan diperoleh melalui observasi.

Sumber data aktivitas guru adalah pada saat melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Sedangkan sumber data aktivitas siswa, motivasi belajar siswa,dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika diperoleh dari siswa kelas VII- B MTs Muhammadiyah 1 Malang semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model problem based learning. Lembar angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa menggunakan

model problem based learning. Lembar tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model problem based learning. Untuk lebih jelasnya peneliti menguraikan tehnik pengumpulan data sebagai berikut :

(4)

31 1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran kelas VII B di MTs Muhammadiyah 1 Malang menggunakan model problem based learning. Serta untuk mengetahui kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan PBL.

2. Angket

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran matematika kelas VII B di MTs Muhammadiyah 1 Malang menggunakan model problem based learning. Angket akan diberikan sebelum pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran berlangsung untuk mengentahui apakah motivasi belajar siswa dapat meningkat dengan menggunkan PBL.

3. Tes

Tesdalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan PBL. Tes yang di berikan berupa tes tertulis baik secara individu maupun kelompok. Hasil tes yang dikerjakan siswa kemudian akan dianalisis sesuai dengan teknik analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan PBL

3.6 Instrumen Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang diguanakan untuk mengumpulkan data salam suatu penelitian dan penilaian (Utomo, 2011). Instrument penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang

(5)

32

karakteristik variabel penelitian secara objektif. Instrument yang digunakan pada penelitian ini yaitu lembar observasi untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, angket untuk mengetahui motivasi siswa, dan tes untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan PBL.

3.6.1 Instrumen Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Lembar observasi merupakan lembar kerja yang berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran pada kegiatan mengajar dikelas. Instrument untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaannya pembelajaran menggunakan model PBL menggunakan lembar observasi. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :

1 : Aktivitas guru kurang baik. (Apabila langkah-langkah yang dilakukan guru tidak sesuai dengan RPP).

2 : Aktivitas gurucukup baik. (Apabila langkah-langkah pembelajaran ada yang tidak dilaksanakan oleh guru dan waktu tidak sesuai).

3 : Aktivitas guru baik. (Apabila guru melaksanakan langkah pembelajaran sesuai dengan RPP, langkah-langkah yang dilakukan tidak berurutan tetapi ketetapan waktu sesuai).

4 : Aktivitas guru sangat baik. (Apabila guru melaksanakan langkah pembelajaran sesuai dengan RPP, baik waktu maupun langkah-langkahnya).

(6)

33

Tabel 3.1 Lembar Observasi Aktivitas Guru pada Keterlaksanaan Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning

Guru Taraf Keterlaksanaan

1 2 3 4

Kegiatan pendahuluan 1. mengucapkan salam.

2. mengabsen kehadiran siswa.

3. Menyampaikantujuan

pembelajaran dan materi yang akan disampaikan.

4. memberi motivasi Kegiatan Inti

1. Memberikan masalah konstektual 2. Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok

3. Meminta siswa untuk mendiskusikan masalah 4. Membantu siswa untuk

menemukan informasi yang sesuai dengan masalah yang diberikan 5. Meminta siswa untuk

mengembangkan sendiri informasi yang sudah didapat

6. Meminta satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi 7. Meluruskan jawaban yang kurang

tepat

8. Membimbing siswa melakukan refleksi

Kegiatan Penutup 1. Memberi salam

Lembar observasi aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :

1 : Aktivitas siswakurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih banyak kekurangan)

2 : Aktivitas siswa cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih ada kekurangan)

3 : Aktivitas siswa baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan dengan baik)

(7)

34

4 : Aktivitas siswa sangat baik. (Apabila bila melaksanakan pernyataan sangat baik sekali tanpa hambatan dan kendala apapun).

Tabel 3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa pada Keterlaksanaan Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning

Siswa Taraf Keterlaksanaan

1 2 3 4

Kegiatan pendahuluan 1. Menjawab salam 2. Mengajungkan tangan

3. Menyimak apa yang disampaikan 4. Siswa terlibat aktif dalam motivasi Kegiatan Inti

1. Mencoba memahami masalah 2. Siswa berkumpul dengan

kelompoknya masing - masing 3. Mendiskusikan masalah yang

diberikan bersama kelompok 4. Bertanya jika ada hal – hal yang

belum diketahui dari masalah yang diberikan

5. Mengembangkan informasi yang sudah didapat

6. Mempresentasikan hasil diskusi 7. Menyimak jawaban yang benar 8. Melakukan refleksi

Kegiatan Penutup 1. Menjawab salam

3.6.2 Instrumen Motivasi Siswa

Motivasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan model PBL diteliti dengan menggunakan angket. Pedoman penskoran lembar angket menggunakan skala 1 sampai 5, dengan kriteria pilihan sebagai berikut :

Pernyataan positif :

1 : Tidak setuju, 2 : Kurang setuju, 3 : Ragu-ragu, 4 : Setuju, 5 : Sangat setuju.

(8)

35 Pernyataan negatif :

5 : Tidak setuju, 4 : Kurang setuju, 3 : Ragu-ragu, 2 : Setuju, 1 : Sangat setuju.

Tabel 3.3 kisi-kisi Angket Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan Model PBL

No Variabel Indikator Pernyataan Jumlah

soal Positif Negatif

1 Motivasi Belajar

Tekun dalam belajar 1,2,4 3,5 5

Keuletan dalam menghadapi kesulitan

6,8,10 7,9 5

Menunjukkan minat dan perhatian dalam pembelajaran

11,13,15 12,14 5

Mandiri dalam belajar 16,17,18,1 9

20 5

3.6.3 Instrumen Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan PBL

Instrumen penilaian kemampuan berpikir keatif siswa menggunakan tes uraian dan lembar observasi yang digunakan untuk menilai kemampuan berpikir keatif siswa menggunakan PBL. Berikut merupakan rubrik penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran menggunakan PBL yang tercantum pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.4 Rubrik Kemampuan berpikir kreatif Siswa Dalam pembelajaran matematrika Menggunakan PBL

No Indikator Rubrik Skor

1. Orientasi siswa terhadap masalah

1. Kelancaran Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar

4 Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawabandengan sistematis dan benar tetapi kurang lengkap

3 Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan jawabandengan sistematis secara salah satu lengkap

2

Tidak satupun yang ditulis 1

(9)

36

2. Keluwesan Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar dengan bervariasi

4 Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis tetapi kurang bervariasi

3 Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis secara salah satu bervariasi

2

Tidak satupun yang ditulis 1

3. Keterperincian Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar secara detail dan terperinci

4

Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar secara detail dan terperinci tetapi kurang lengkap

3

Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar secara salah satu detail dan terperinci

2

Tidak satupun yang ditulis 1

4. Keaslian Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar dari jawaban kelompok atau pemikiran sendiri

4

Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar dari jawaban kelompok atau pemikiran sendiri tetapi kurang lengkap

3

Menuliskan apa yang diketahui dalam soal dan menuliskan jawaban dengan sistematis dan benar secara salah satu dari jawaban kelompok atau pemikiran sendiri

2

Tidak satupun yang ditulis 1

Lembar observasi kemampuan berfikir kreatif siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran PBL menggunakan skala nilai 1 sampai 4, dengan kategori sebagai berikut :

1 : kemampuan berpikir kreatif siswa kurang baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih banyak kekurangan)

2 : kemampuan berpikir kreatif siswa cukup baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan, namun masih ada kekurangan)

3 : kemampuan berpikir kreatif siswa baik. (Apabila bisa melaksanakan pernyataan dengan baik)

4 : kemampuan berpikir kreatif siswa sangat baik. (Apabila bila melaksanakan pernyataan sangat baik sekali tanpa hambatan dan kendala apapun).

(10)

37

Tabel 3.5 Lembar Observasi kemampuan berpikir kreatif Siswa pada Keterlaksanaan Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning

Sintak PBL Sintak kemampuan berpikir kreatif siswa Taraf Keterlaksanaan 1 2 3 4 Mengorganisasikan peserta didik untuk

belajar

1. Kelancaran

- Siswa dapat memberikan jawaban dengan cepat ketika berdiskusi - Siswa melalukan eksperimen

dengan cepat 2. Keluwesan

- Siswa dapat memberika jawaban yang bervariasi ketika berdiskusi - Siswa melalukan eksperimen

dengan cara yang bervariasi 3. Keterperincian

- Siswa dapat mengembangkan jawaban secara detail dan terperinci ketika berdiskusi - Siswa melalukan eksperimen

secara terperinci 4. Keaslian

- Siswa dapat menemukan jawaban ketika berdiskusi

- Siswa dapat melakukan eksperimen

Membimbing penyelidikan kelompok 1. Kelancaran

- Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan lancar

2. Keluwesan

- Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan jawaban yang bervariasi

3. Keterperincian

- Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru secara terperinci dan detail

4. Keaslian

- Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

1. Kelancaran

- Siswa dapat mengembangkan solusi masalah dengan cepat

- Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan lancar 2. Keluwesan

- Siswa dapat mengembangkan solusi

(11)

38

masalah dengan jawaban yang bervariasi

- Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan jawaban yang bervariasi

3. Keterperincian

- Siswa dapat mengembangkan solusi masalah secara terperinci dan detail - Siswa dapat mempresentasikan hasil

diskusi dengan terperinci dan detail 4. Keaslian

- Siswa dapat mengembangkan solusi masalah dengan kelompoknya.

- Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi dengan jelas dari jawaban kelompoknya

Menganalisis mengevaluasi proses pemecahan masalah

1. Kelancaran

- Siswa membenarkan jawaban yang salah dari hasil diskusi dengan cepat

2. Keluwesan

- Siswa membenarkan jawaban yang salah dari hasil diskusi dengan jelas 3. Keterperincian

- Siswa membenarkan jawaban yang salah dari hasil diskusi secara detail 4. Keaslian

- Siswa membenarkan jawaban yang salah dari hasil diskusi sesuai dengan jawaban guru

3.7 Analisis Data

Berdasarkan data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, kemudian data akan dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif. Analisa data hasil observasi, angket, dan tes yang dilakukan adalah mendeskripsikan bagaimana aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran, motivasi belajar siswa, dan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan model problem based learning.

(12)

39

3.7.1 Analisis aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran matematika menggunakan model PBL

Aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model PBL diperoleh melalui lembar observasi yang diisi oleh observer pertama atau guru mata pelajaran matematika. Penilaian dilihat dari hasil skor pada lembar observasi yang digunakan. Nilai diperoleh dari lembar observasi dikualifikasikan untuk menentukan seberapa besar aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran. Untuk mengetahui presentase keaktifan guru dan siswa dalam aktivitas pembelajaran dapat menggunakan rumus dengan kriteria sebagai berikut:

Aktivitas guru dan aktivitas siswa terhadap keterlaksanaan pembelajaran dapat diukur dengan kriteria sebagai berikut:

∑ Keterangan :

Tabel 3.6 Skor Aktivitas Guru dan Aktivitas terhadap Keterlaksanaan Pembelajaran

No Persentase yang diperoleh Keterangan

1 Sangat Baik

2 Baik

3 Cukup

4 Kurang

(Kemendikbud, 2014)

(13)

40 3.7.2 Analisis Motivasi Siswa

Motivasi siswa diteliti dengan menggunakan angket, kemudian akan dianalisis kuatitatif dengan cara menganalisis lembar angket yang telah diisi oleh siswa. Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar dilakukan analisis nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Siswa Kriteria kreativitas siswa Kategori

85 ≤ motivasi< 100 Motivasi sangat tinggi 75 ≤ motivasi< 85 Motivasi tinggi

55 ≤motivasi< 70 Motivasi sedang/cukup tinggi 40 ≤ motivasi< 55 Motivasi kurang tinggi

motivasi< 40 Motivasi kurang (Sumber: Yuliana dan Warli, 2011)

3.7.3 Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan PBL

Kemampuan siswa dalam berfikir kreatif dapat diketahui dengan melakukan analisis kuantitatif, dengan cara menganalisis lembar jawaban tes yang diberikan pada siswa ketika berdiskusi. Lembar jawaban tersebut dianalisis sesuai dengan tahapan- tahapan berpikir kreatif kemudian melakukan penskoran terhadap masing-masing tahapan tersebut. Untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dilakukan analisis nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

(14)

41

Keterangan :

Tabel 3.8 Kriteria berpikir kreatif siswa Kriteria kreativitas siswa Kategori

86 ≤ Kemampuan siswa < 100 Kemampuan sangat tinggi 76 ≤ Kemampuan siswa < 85 Kemampuan tinggi

60 ≤Kemampuan siswa < 75 Kemampuan sedang/cukup tinggi

55 ≤ Kemampuan siswa< 59 Kemampuan kurang tinggi Kemampuan siswa < 54 Kemampuan kurang Sekali (Sumber: Novianti, 2013)

3.8 Tahap Penelitian

Penelitian mempunyai tiga tahapan yang harus dilakukan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pembuatan laporan. Adapun penjelasan ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut :

3.8.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum penelitian dilakukan, yaitu menentukan lokasi dan waktu penelitian. Selanjutnya melakukan observasi dan wawancara kepada guru matematika kelas VII MTs Muhammadiyah 1 Malang untuk mengetahui model dan metode yang dipakai dalam pembelajaran, motivasi belajar, dan kemmapuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika. Selanjutnya menyusun RPP, menyiapkan bahan materi yang akan diajarkan, dan menyusun instrumen penelitian.

(15)

42 3.8.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini merupakan inti dari penelitian, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Peneliti melakukan observasi yang dibantu oleh guru matematika kelas VII B SMP Muhammadiyah 1 malang dan teman sejawat. Objek yang diamati oleh peneliti yaitu motivasi belajar dan kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pembelajaran matematika.

3.8.3 Tahap Pembuatan Laporan

Tahap akhir dalam penelitian ini adalah mengolah data hasil penelitian, menganalisi data, menarik kesimpulan hasil penelitian, dan menyusun laporan hasil penelitian.

Gambar

Tabel  3.1  Lembar  Observasi  Aktivitas  Guru  pada  Keterlaksanaan  Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
Tabel  3.2  Lembar  Observasi  Aktivitas  Siswa  pada  Keterlaksanaan  Pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
Tabel 3.3 kisi-kisi Angket Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Menggunakan  Model PBL
Tabel  3.5  Lembar  Observasi  kemampuan  berpikir  kreatif  Siswa  pada  Keterlaksanaan  Pembelajaran  menggunakan  model  Problem  Based Learning
+4

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri dan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum KHM ekstrak etanol 70% daun legundi terhadap pertumbuhan bakteri

Sambungan las dan sambungan mekanis menurut peraturan SNI-03-2847-2002 pasal 14.14.3, menyebutkan bahwa s ambungan mekanis dan sambungan las boleh digunakan, suatu

Meskipun isolasi DNA dapat dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi pada setiap jenis atau bagian tanaman dapat memberikan hasil yang berbeda,

Berdasarkan uji pengaruh menggunakan Paired Sample T Test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol memiliki pengaruh terhadap penurunan nyeri geraknya, hal ini

Akan tetapi apabila dilihat dari grafik, tingginya angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu beberapa kabupaten yang ada

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset rasio di hitung dengan

Penyaluran energi listrik yang berlangsung di dalam jaringan merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan dari biaya, dimana adanya selisih dari jumlah energi yang memasuki

Selain melakukan evaluasi, tujuan akhir penelitian ini adalah mempelajari pengelolaan tata kelola teknologi informasi sesuai dengan standar COBIT 4.1 framework, membangun