• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEMATIKA PENULISAN KONSEP PA 4

BAB I. PENDAHULUAN

A. Esensi Judul

B. Latar Belakang Masalah C. Permasalahan / Isu D. Tujuan Perancangan E. Sasaran Perancangan F. Metode Perancangan G. Sistematika Pembahasan

BAB II. TINJAUAN TEORI/PUSTAKA

A. Bangunan Hotel / Kantor Sewa / RS, dsb B. Preseden

C. Kesimpulan

BAB III.TINJAUAN TERHADAP KOTA

A. Tinjauan Kota (tempat objek dirancang)

B. Fasilitas lain terkait objek rancangan pada kota ybs.

BAB IV. ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. Analisis Perencanaan

1. Pengertian Judul/Fungsi 2. Visi, misi, dan tujuan (wadah) 3. Kelembagaan/organisasi 4. Penentuan Lokasi/Site 5. Spesifikasi Kegiatan 6. Kebutuhan Ruang 7. Kesimpulan B. Analisis Perancangan 1. Analisis Peruangan

a. Besaran dan Persyaratan ruang b. Hubungan dan Organisasi Ruang 2. Analisis Tapak

3. Analisis Bentuk/gubahan massa dan Tampilan Bangunan 4. Analisis Struktur & Konstruksi

5. Analisis Utilitas

BAB V. KONSEP PERENCANAAN & PERANCANGAN DAFTAR PUSTAKA

(2)

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

APARTEMEN KELUARGA DI SURABAYA, JAWA TIMUR

Disusun untuk Memenuhi Tugas

Studio Perancangan Arsitektur 4

Disusun oleh :

Muhammad Afi Tegar Ramadhan

I0218047

Pembimbing :

Dr. Ir. Musyawaroh, M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

(3)

BAB V : KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A. KONSEP PERENCANAAN

1. Kebutuhan, Zona dan Besaran Ruang

Tabel 5.0 : Kebutuhan, Zona dan Besaran Ruang.

Tipe Kebutuhan Ruang Zona Besaran Ruang

Hunian 2 BR

Kamar tidur utama Privat 20 m2

Kamar mandi Privat 2,6 m2

Ruang makan Semiprivat 5 m2

Balkon Semipublik 2 m2

Ruang keluarga Semipublik 10 m2

Ruang kerja Privat 6 m2

Dapur Semiprivat 6 m2

Ruang tamu Semipublik 6 m2

Kamar tidur tamu Privat 8,5 m2

TOTAL 66,1 m2

Hunian 3 BR

Kamar tidur utama Privat 20 m2 Kamar tidur anak Privat 10 m2

Kamar mandi Privat 2,6 m2

Ruang makan Semiprivat 5 m2

Balkon Semipublik 2 m2

Ruang keluarga Semipublik 10 m2

Ruang kerja Privat 6 m2

Dapur Semiprivat 6 m2

Ruang tamu Semipublik 6 m2

Kamar tidur tamu Privat 8,5 m2

TOTAL 76,1 m2

Pengelola

Ruang Manager Privat 8 m2

Ruang Staff Privat 10 m2

Ruang Rapat Semiprivat 20 m2

(4)

Ruang Personalia Privat 10 m2

Ruang Operator Privat 10 m2

Ruang Monitoring Privat 10 m2

Ruang Arsip Privat 10 m2

Ruang Petugas Service Semiprublik 15 m2

Pos Jaga Publik 12 m2

Pantry Semiprivat 6,5 m2 Ruang Penunjang dan Fasilitas Umum Ruang Loundry

Ruang Pengambilan Semipublik 12 m2 Ruang Penyimpanan Privat 8 m2

Kolam Renang

Kolam renang Semipublik 100 m2 Ruang Ganti Privat 25 m2

Ruang Penitipan Semiprivat 20 m2

Minimarket

Kasir Publik 2 m2

Ruang Penjualan Publik 50 m2 Gudang Semipublik 20 m2

Ruang Rehat Semiprivat 14 m2

Gym

Ruang Gym Publik 30 m2 Ruang Instruktur Semiprivat 2 m2 Ruang Penyimpanan Semiprivat 10 m2

Ruang Ganti Privat 25 m2

Cafe

Ruang Makan Semipublik 40 m2 Ruang Kasir Semipublik 2 m2

Dapur Semiprivat 14 m2 ATM Centre Ruang ATM Semipublik 9 m2 Roof Garden Roof Garden Semipublik 40 m2

Ruang Service

Gudang Peralatan Semiprivat 30 m

Musholla Semipublik 40 m

Lobby Publik 100 m2

Toilet Umum Publik 8 m2

Ruang Utilitas :

(5)

- Ruang Trafo - Ruang Pompa - Ruang Kontrol - Ruang Mekanikal Elektrikal - Ruang Penampung Sampah 2. Persyaratan Ruang

Tabel 5.1 : Persyaratan Ruang.

RUANG SINAR

MATAHARI

CAHAYA BUATAN

KEBISINGAN VIEW PENGHAWAAN

Kamar tidur utama xxx xxx xxx xxx xxx Kamar tidur anak xxx xxx xxx xxx xxx Kamar mandi xx xxx xx x xx Ruang makan xx xxx xx x x Balkon xxx x x xxx x Ruang keluarga xxx xxx xx xxx xxx Ruang kerja xxx xxx xxx xxx xxx Dapur xx xxx xx x x Ruang tamu xx xxx x xx xxx Kamar tidur tamu xxx xxx xxx xxx xxx Ruang Manager xxx xxx xxx xxx xxx Ruang Staff xxx xxx xx xx xxx Ruang Rapat xxx xxx xxx xx xxx Ruang Marketing xxx xxx xx xx xxx Ruang Personalia xxx xxx xx xx xxx Ruang Operator xxx xxx xx xx xxx Ruang Monitoring x xxx xxx x xxx Ruang Arsip xx xx xx xx xxx Pos Jaga xxx xxx x x xxx Pantry xx xxx xx x x Ruang Loundry xxx xxx xxx x xx Unit Kesehatan xxx xxx xxx xx xxx

(6)

Kolam Renang xxx x x xx x Roof Garden xxx x x xx x Minimarket x xxx xx x xxx Gym x xxx xx x xxx Cafe xx xxx xx xxx xxx ATM Centre xxx xxx x x xxx Musholla xxx xxx xxx xx xxx Lobby xxx xxx x xx xx Toilet xx xxx xx x xx Ruang Utilitas xx xxx xx x x Keterangan :

x : sedikit, bila mungkin tidak perlu xx : perlu

xxx : sangat perlu, mutlak ada 3. Organisasi dan Hubungan Ruang

a. Organisasi Ruang Lantai Groundfloor

Groundfloor / Lantai satu berupa ruang-ruang pelayanan, restoran, atm centre, ruang laundry, keamanan, minimarket dan lobby.

Gambar 5.0 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai Groundfloor

b. Organisasi Ruang Lantai 2

Lantai dua berupa ruang ruang kantor utama pengelola (ruang manager, ruang marketing, ruang petugas service) ruang rapat, fasilitas umum (kolam renang, fitness,

(7)

Gambar 5.1 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai 2

c. Organisassi Ruang lantai 3-8

Lantai 3 - 8 berupa ruang hunian. Berikut merupakan organisasi ruang antar hunian.

Gambar 5.2 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai 3-8

d. Organisassi Ruang dalam Hunian

(8)

B. KONSEP TAPAK

1. Tata Letak Massa Bangunan

Berdasarkan analisis tapak bangunan apartemen keluarga, maka terbentuklah konsep sebagai berikut :

• Bangunan dihadapkan kepada akses utama yaitu Jalan Raya Gubeng dengan orientasi menghadap tenggara.

• Ruang public dan fasum berada ditengah untuk memudahkan akses. Ruang parkir berada di basement dan searah dengan pola sirkulasi, sedangkan hunian berada di lantai 3-8.

• Hunian diletakan sisi utara tapak untuk menghindari kebisingan tinggi.

• Vegetasi diletakkan disisi timur untuk menghindari sinar matahari secara langsung.

Gambar 5.4 : Zoning dan Tata Letak Massa Bangunan

(9)

Gambar 5.5 : Konsep Sirkulasi Bangunan

Tapak terletak diantara Jl Sulawesi dan Jl. Raya Gubeng, dan berada diantara pertigaan, sehingga aktivitas jalan ramai. Main entrance site terletak di Jl Raya Gubeng karena memilki akses dari jalan Sulawesi dan Jalan Sumbawa. Dari arah Jalan Sulawesi apartemen berada di sebelah kiri jalan yang memudahkan untuk masuk. Dari segi sirkulasi, etrance berada setelah pengunjung melewati bangunan apartemen untuk memudahkan mengenali bangunan dan menghindari kesulitan mencari entrance parkir. Melalui entrance, pengunjung cukup berjalan lurus menuju tempat parkir. Sedangkan untuk keluar site, diarahkan kembali ke Jalan Raya Gubeng, hal ini menyesuaikan arus lalu lintas karna apabila menggunakan Jalan Sulawesi untuk exit terlalu dekat dengan pertigaan akan memicu macet kendaraan.

C. KONSEP BENTUK

1. Konsep Bentuk Ruang Bangunan

Konsep bentuk ruang yang digunakan dari bentuk dasar balok. Bentuk ini digunakan karena tampilan bangunan akan mengalami gubahan massa berupa penambahan, pengurangan dan penarikan.

(10)

Gambar 5.6 : Konsep Bentuk Ruang Bangunan

2. Konsep Bentuk Tampilan Bangunan

Bentuk tampilan bangunan berasal dari balok dengan penambahan dan pengurangan. Terdapat estetika hirarki pada tampilan bentuk dan keseimbangan simetris. Bangunan menggunakan tampilan modern dengan penambahan ornament alam seperti vegetasi dan beberapa bahan lainnya untuk memberikan kesan alami pada bangunan. Kesan alami ini diperlukan untuk memanjakan mata penghuni yang berada di kota metropolitan seperti Surabaya yang rindu akan alam asri. Mengingat Surabaya adalah kota modern, penggunaan bahan material dan penyusunan komposisi mendukung bangunan apartemen modern di tengah kota metropolitan Surabaya.

Gambar 5.7 : Bentuk Tampilan Bangunan

(11)

Gambar 5.8 : Contoh Apartemen Modern

sumber : therumahproperty.com

D. KONSEP BENTUK

Konsep Struktur Bangunan

Konsep struktur yang digunakan adalah Core dan Rigid frame. Struktur core akan memperkuat bangunan dan rigid frame akan memudahkan ducting. Ducting pada apartemen diperuntukan sebagai jalur pipa-pipa utilitas yang menunjang kebutuhan keluarga. Pondasi yang dipakai adalah pondasi tiang pancang sesuai dengan kebutuhan bangunan berlantai 8. Atap yang digunakan adalah atap dak yang mampu fleksibel sebagai penempatan peralatan utilitas.

Gambar 5.9 : Struktur Core dan Rigid Frame

(12)

1. Konsep Utilitas Bangunan

Utilitas yang akan dipakai pada bangunan apartemen untuk menunjang kebutuhan keluarga antara lain :

1. Sistem Litrik

Apartemen ini menggunakan sumber listrik yang berasal dari PLN dan cadangan listrik berupa genset.

2. Instalasi air (sanitasi)

Instalasi air dapat dibedakan menjadi 2 yaitu air bersih dan air kotor. Air bersih didapat dari sumur dan PDAM yang disalurkan ke ground tank terlebih dahulu setelah itu dipompa dan ditampung dibak tampung yang berapa di top floor. Setelah itu baru air bersih didistribusikan ke semua kamar mandi dan dapur apartemen. Sementara air kotor, sebelum dibuang ke roil kota harus diolahterlebih dahulu agar tidak mencemari air yang ada di roil kota.

3. Penghawaan

Ada 2 jenis penghawaan yang dapat diterapkan pada bangunan. Bangunan Apartemen mahasiswa menghadap ke tenggara, dan arah angina dari selatan ke utara maka dari itu sisi utara selatan diletakkan bukaan agar sirkulasi angin dalam bangunan lancar. Sedangkan ruang yang tidak dilalui atau tidak terjangkau oleh angin maka menggunakan AC sebagai penghawaan buatan agar ruangan tetap nyaman.

4.

Pencahayaan

Orientasi bangunan menghadap ke tenggara untuk meminimalisir cahaya masuk terlalu banyak (dikarenakan akses berada di timur). Untuk memaksimalkan pencahayaan alami, bangunan dilengkapi dengan bukaan yang cukup. Penggunaan tirai fabrikasi pada jendela juga diperlukan dan penambahan vegetasi pada sisi timur untuk meminimalisir sinar matahari tidak masuk secara langsung.

5. Alat Pemadam Kebakaran

Alat Pemadam Kebakaran yang digunakan adalah sprinkler, hydrant box dan hydrant pillar. Terdapat tangka air sebagai sumber air untuk peralatan pemadam. Sprinkler akan secara cepat merespon bila terjadi bahaya di seluruh ruang di apartemen termasuk kamar. Hydrant box digunakan apabila terjadi kebakaran di bagian sirkulasi dan hall apartemen. Dan hydrant pillar pada bagaian luar bangunan 6. Sirkulasi Vertikal

(13)

Utilitas sirkulasi vertical yang digunakan pada aaprtemen ini adalah :

1. Elevator penghuni dan barang untuk memudahkan penghuni beraktifitas, pengelola melakukan pelayanan dan pengunjung untuk bertamu.

2. Tangga darurat apabila listrik sedang padam. 3. Dan ramp untuk sirkulasi di tempat parkir. 7. Utilitas Pembuangan Sampah

Shaft sampah diperuntukan untuk mempermudah penghuni membuang sampah sehingga tidak perlu turun ke bawah. Demikian pula dengan pengelola dan house keeping dalam membersihkan apartemen.

8. Sistem Telekomunikasi

Pelayanan seperti telepon, wifi, sound system dan tv kabel untuk keluarga perlu disediakan. Hal ini mendukung komunikasi sesama pengguna apartemen ataupuun pihak luar. Di masa saat ini, penggunaan internet meningkat, hal ini snagat dibutuhkan untuk menunjang fasilitas apartemen keluarga.

9. Sistem Keamanan

Untuk menjaga keamanan penghuni apartemen, perlu dipasang CCTV sebagai bentuk pengawasan keamanan dan membantu kinerja security untuk mengamankan apartemen. Sistem ini mampu memberi rasa aman bagi para penghuni keluarga. Melihat banyak barang beharga di apartemen baik milik penghuni ataupun pengelola yang perlu dijaga dan pemcegahan Tindakan kriminalitas.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/keluarga-adalah/ https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/09/19/kota-surabaya-miliki-penduduk- terbanyak-di-jawa-timur https://www.kompasiana.com/situsapartemen/54f951eca33311ac048b4cc7/pengertian- apartemen-bagaimana-cara-memilih-apartemen https://www.beritasatu.com/whisnu-bagus-prasetyo/ekonomi/603499/hunian-layak-masih- jadi-persoalan-keluarga-muda http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/kota- surabaya-2013.pdf https://docplayer.info/73063372-Kota-surabaya-a-kondisi-umum-1-kondisi-geografis.html https://jdih.surabaya.go.id/pdfdoc/perda_731.pdf https://ipm.bps.go.id/data/kabkot/metode/baru/3578 http://hikersbay.com/climate-conditions/indonesia/surabaya/kondisi-iklim-di-kota- surabaya.

Gambar

Tabel 5.0 : Kebutuhan, Zona dan Besaran Ruang.
Tabel 5.1 : Persyaratan Ruang.
Gambar 5.0 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai Groundfloor
Gambar 5.2 : Organisasi dan Hubungan Ruang Lantai 3-8  d.         Organisassi Ruang dalam Hunian
+5

Referensi

Dokumen terkait

TG 94916 TS Pada hari Jumat tanggal 21 April 2017 sekira pukul 06.18 wib atau setidak tidaknya pada suatu waktu dalam bulan April tahun 2017 bertempat di Wilayah

Selain itu, agenda Toyeb yang tidak membuat khawatir orang tua, juga menunjukkan adanya cerminan akhlak mahmudah seorang anak terhadap orang tuanya, disinilah

Hasil penelitian pada 385 responden yang merupakan sampel penelitian di yayasan pendidikan yang menaungi lembaga pendidikan dari tingkat pendidikan anak usia dini sampai

Desentralisasi saat ini pada dasarnya terkait dengan aspek politik dan administrasi, di mana pemerintah pusat telah menyerahkan wewenang lebih kepada pemerintah

 Apakah terdapat peningkatan stupor? Kegelisahan?.. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan dengan bronkokonstriksi, peningkatan pembentukan mukus, batuk tidak

Di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, kanker serviks merupakan penyakit dengan angka kejadian yang tinggi, namun belum ada data tentang prevalensi dan faktor risiko

Dalam mempercepat reaksi dan penurunan titik lebur pada gula dalam hal ini sukrosa ditambahkan senyawa NaOH, senyawa ini bekerja dengan cara menurunkan titik lebur gula

Sedangkan pada sistem persamaan permintaan pada responden dengan penguasaan lahan lebih dari 0,5 hektar dugaan variabel ukuran rumah tangga nyata pada taraf 1 persen hanya pada