• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN SISTEM MERIT MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN ASN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN SISTEM MERIT MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN ASN"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN SISTEM MERIT

MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN ASN

Septiana Dwiputrianti, S.E, M.Com., Ph.D Asisten KASN Pengawasan

Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah 2

(2)

SISTEM MERIT DALAM RENCANA PEMBANGUNAN

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

RPJMN 2020-2024

Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi yang sejahtera, adil, dan berkesinambungan

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

APARATUR SIPIL NEGARA

“Terwujudnya kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa yang berdasarkan hukum serta birokrasi

yang profesional dan netral”

Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

KELEMBAGAAN DAN PROSES BISNIS ORGANISASI AKUNTABILITAS KINERJA DAN PENGAWASAN

Arah Kebijakan Sasaran

Strategi

1. Penerapan manajemen talenta nasional

2. Pengawasan dan evaluasi penerapan sistem merit dalam bentuk penguatan kapasitas pengawasan dan evaluasi implementasi sistem merit

3. Penguatan kebijakan kesejahteraaan ASN dalam bentuk kebijakan insentif untuk ASN di daerah 3T, tingkat risiko pekerjaan tinggi, dan bertalenta (high performance), serta kebijakan golden shakehand untuk penataan PNS Terwujudnya tata kepemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa yang berdasarkan hukum serta birokrasi yang profesional dan netral

Memperkuat implementasi manajemen ASN berbasis merit

(3)

SISTEM MERIT DALAM PRIORITAS RPJMN 2020-2024

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

3

Kementerian/Lembaga 100%

Provinsi 85%

Kabupaten/Kota 30%

Target Bidang Aparatur Negara 2020- 2024

Indikator Kegiatan Prioritas Penguatan

Implementasi Manajemen ASN:

Instansi Pemerintah dengan Indeks Sistem Merit Kategori

Baik Ke Atas Dalam berbagai kesempatan

Presiden menyampaikan perhatian yang sangat besar terhadap isu pembangunan sumber daya manusia,

penguatan Reformasi Birokrasi,

serta Penerapan Sistem Merit

ASN

(4)

PENGERTIAN SISTEM MERIT

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi

Pengertian

Tujuan

Merekrut ASN yang profesional dan berintegritas dan menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah sesuai kompetensinya;

Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil dan layak;

Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingandan diklat;

Melindungi karier ASN dari politisasi dan kebijakan yang bertentangan dengan prinsip merit (neptisme, primordialisme,

Dasar

Pasal 51 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN “Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan sistem merit”

Catatan :

Penerapan sistem merit tidak hanya terbatas pada pengisian JPT

(5)

TUJUAN PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MERIT DI INSTANSI PEMERINTAH

Menyediakan umpan balik bagi peningkatan kualitas penerapan sistem merit dalam manajemen ASN

di instansi pemerintah.

Umpan Balik

Membangun database mengenai informasi penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di instansi

pemerintah.

.

Database

Sebagai pengawasan KASN untuk memastikan diterapkannya sistem merit dalam manajemen ASN di

instansi pemerintah.

Pengawasan

(6)

TARGET PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM RPJMN 2020-2024

Indikator

Realisasi 2020 Target

Angka Persen

2020 (Semula dan

Setelah Perubahan)

2021 2022 2023 2024

% Kementerian dengan Indeks Sistem Merit Kategori Baik ke Atas

25 IP dari 34

IP 73,5% 90% menjadi 45% 100% 100% 100% 100%

% LPNK dengan Indeks Sistem Merit Kategori Baik ke Atas

14 IP dari 26

IP 53,8% 65% menjadi 37% 80% 95% 100% 100%

% Provinsi dengan Indeks Sistem Merit Kategori Baik ke Atas

13 IP dari 34

IP 38,2% 37% menjadi 17% 49% 61% 73% 85%

% Kab/Kota dengan Indeks Sistem Merit Kategori Baik ke Atas

25 IP dari

508 IP 4,9% 10% menjadi 5% 15% 20% 25% 30%

(7)

POSISI & PERAN KASN DALAM MANAJEMEN ASN

• Mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik dan kode perilaku ASN.

• Mengawasi penerapan

sistem merit dalam kebijakan dan manajemen ASN pada instansi pemerintahan.

FUNGSI KASN

PRESIDEN

KEMEN PANRB

LAN BKN

LNS KASN

Menyusun dan Menetapkan Kebijakan strategis terkait Manajemen ASN

Melaksanakan kajian kebijakan serta mengelola secara strategis pengembangan kompetensi ASN

Menyelenggarakan teknis Manajemen ASN

1. Menjaga Sistem Merit

2. Pengawasan pengisian JPT 3. Menjamin penerapan

nilai dasar, kode etik, kode perilaku dan netralitas ASN MEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI

PEMBINAAN DAN MANAJEMEN ASN

LPNK KEMENTERIAN

(8)

DASAR HUKUM

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

PP No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen PNS

PermenPAN-RB No. 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit

Peraturan KASN No. 9 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penilaian Mandiri Sistem Merit Dalam Manajemen ASN di Lingkungan

Instansi Pemerintah

(9)

Kebutuhan pegawai dihitung secara tepat dengan Anjab & ABK.

Pengadaan pegawai dilakukan secara terbuka dan kompetitif.

Pengembangan karier bertumpu pada pengembangan kompetensi & kinerja.

Promosi & mutasi berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja.

Kinerja dinilai secara objektif & terukur, serta digunakan sebagai pertimbangan karier.

Tunjangan berdasarkan kinerja; penghargaan rutin untuk pegawai berprestasi;

penegakan kode etik & kode perilaku.

Instansi melaksanakan program perlindungan dan pelayanan pegawai.

Sistem informasi dimanfaatkan untuk penyelenggaraan manajemen ASN.

01

05

02

06

03

07

04

08

PERENCANAAN

KEBUTUHAN PENGADAAN

PENGEMBANGAN KARIER

PROMOSI DAN MUTASI

MANAJEMEN KINERJA

PENGGAJIAN, PENGHARGAAN, &

DISIPLIN

PERLINDUNGAN &

PELAYANAN

SISTEM INFORMASI Pada PermenPANRB No. 40 Tahun 2018 dan PerKASN No. 9 Tahun 2019

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

(10)

BOBOT PER ASPEK PENILAIAN SISTEM MERIT

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

Perencanaan

Pengadaan

Pengembangan Karier

Mutasi, Rotasi dan Promosi

Manajemen Kinerja

Penggajian,

Penghargaan

dan Disiplin

Perlindungan

dan Pelayanan

Sistem Informasi

(11)

KATEGORI HASIL PENILAIAN SISTEM MERIT

Kategori I BURUK

(100 - 174) – indeks (0,2 – 0,4)

Kategori II KURANG (175 - 249) – indeks (0,41-0,6)

Kategori III BAIK

(250 -324) – Indeks (0,61-0,8)

Kategori IV SANGAT BAIK (325-400) – Indeks (0,81-1)

Dibimbing untuk mencapai kategori baik.

Dibimbing intensif untuk mencapai kategori baik.

• Dapat diberi kesempatan untuk mengisi JPT dari talent pool dan rencana suskesi (apabila sudah membangun manajemen talenta) namun tetap berkoordinasi dengan KASN.

• Dievaluasi setiap tahun

• Dapat diberi kesempatan untuk mengisi JPT dari talent pool dan rencana suskesi (apabila sudah membangun manajemen talenta) namun tetap berkoordinasi dengan KASN.

• Dievaluasi setiap 2 tahun

(12)

TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT

Bentuk Tim Penilai Mandiri

Penilaian mandiri di instansi dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yang diketuai oleh PyB.

1

Penilaian Mandiri via SIPINTER

Instansi melakukan penilaian mandiri disertai dengan bukti dukung yang

diperlukan melalui aplikasi SIPINTER.

2

Verifikasi oleh KASN

KASN melakukan verifikasi atas penilaian mandiri yang disampaikan Instansi.

3

Penetapan nilai

Penetapan tingkat penerapan sistem merit oleh pimpinan KASN.

4

Penilaian Mandiri via SIPINTER Periode 1: Februari – Mei 2021

Periode 2: Juli – Oktober 2021

(13)

NILAI SISTEM MERIT DI TINGKAT KEMENTERIAN

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

254 258.5 258.5 262.5 269

288.5 289 291 297 309 312.5

316.5 326.5 330.5 334.5 335.5

336.5 355.5 265

328.5 330 361.5 369.5 380.5 382.5

382.5

0 100 200 300 400 500

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Ketenagakerjaan Kementerian Perhubungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kementerian Kesehatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kementerian Komunikasi dan Informatika Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Sekretariat Kabinet Kementerian Sosial Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan…Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Kementerian Dalam Negeri Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Perindustrian Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Kementerian Kelautan dan Perikanan Kementerian PUPR Kementerian Sekretariat Negara Kementerian Keuangan Kementerian BUMN

Ditetapkan Tahun 2019

Ditetapkan Tahun 2020

Sangat Baik Baik

(14)

NILAI SISTEM MERIT DI TINGKAT LEMBAGA

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

261.5 265

280 285.5

289.5 290 291.5

317.5 322

332.5 364 364.5 271.5

308 336.5

351.5 357.5

0 50 100 150 200 250 300 350 400

Badan Standardisasi Nasional Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Ombudsman Republik Indonesia Arsip Nasional Republik Indonesia Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Badan Tenaga Nuklir Nasional Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Badan Intelijen Negara Badan Kepegawaian Negara Badan Pengawas Obat dan Makanan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Badan Siber dan Sandi Nasional Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Badan Pemeriksa Keuangan Lembaga Administrasi Negara

Ditetapkan Tahun 2019

Ditetapkan Tahun 2020

Sangat Baik Baik

(15)

NILAI SISTEM MERIT DI TINGKAT PEMERINTAH DAERAH

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

259.5 260

270 274.5

281 289 290

293.5 310.5

332 342

375.5 250.5

0 200 400

Banten Bali Sumatera Barat Kalimantan Selatan Kepulauan Riau Jawa Tengah DKI Jakarta Riau Sulawesi Selatan Jawa Timur D.I Yogyakarta Jawa Barat Sulawesi Utara

Ditetapkan Tahun 2019

Ditetapkan Tahun 2020

Sangat Baik Baik

250.5 251 251.5 253 253.5

256 256.5 257.5 262 262.5 262.5 267.5

275.5 280 280 287

289 294 295

297.5 301.5 314.5

326 332.5

0 100 200 300 400

Kota Denpasar Kab Bandung Barat Kab Tangerang Kota Cilegon Kota Surakarta Kota Surabaya Kab Sumbawa Barat Kab Pangkajene dan Kepulauan Kota Bukittinggi Kab Jombang Kab Indragiri Hilir Kota Tangerang Selatan Kota Payakumbuh Kab Tasikmalaya Kab Kepulauan Anambas Kota Yogyakarta Kab Wajo Kab Sinjai Kab Karawang Kab Sidoarjo Kab Sumedang Kota Pekanbaru Kota Tangerang Kota Bandung

Ditetapkan Tahun 2020

(16)

Status pengisian sipinter WILAYAH provinsi riau

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

No IP Jenis (K/L/D) Status Nilai Tim Penilai

Mandiri

1 Pemerintah Provinsi Riau Provinsi Sudah ditetapkan 314.5

2 Pemerintah Kota Pekanbaru Kota Sudah ditetapkan 356,5

3 Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir Kabupaten Sudah ditetapkan 272,5 4 Pemerintah Kota Dumai Kota Selesai Input (belum verifikasi) 263 5 Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Selesai Input (sudah verifikasi) 185 6 Pemerintah Kabupaten Pelalawan Kabupaten Selesai Input (sudah verifikasi) 275,5 7 Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Kabupaten Selesai Input (sudah verifikasi) 231,5 8 Pemerintah Kabupaten Siak Kabupaten Selesai Input (sudah verifikasi) 304,5 9 Pemerintah Kabupaten Kampar Kabupaten Selesai Input (belum verifikasi) 133

10 Pemerintah Kabupaten Bengkalis Kabupaten Sedang Input -

11 Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Sedang Input - 12 Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Sedang Input

13 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Belum Input

(17)

Status pengisian sipinter WILAYAH provinsi SUMBAR

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

No IP Jenis (K/L/D) Status Nilai Tim Penilai

Mandiri

1 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Provinsi

Sudah ditetapkan

318.5

2 Pemerintah Kota Bukittinggi Kota

Sudah ditetapkan

343,5

3 Pemerintah Kota Payakumbuh Kota

Sudah ditetapkan

275,5

4 Pemerintah Kabupaten Agam Kabupaten Selesai Input (belum verifikasi) 195,5 5 Pemerintah Kabupaten Tanah Datar Kabupaten Selesai Input (belum verifikasi) 225,5

6 Pemerintah Kabupaten Solok Selatan Kabupaten Selesai Input (belum verifikasi) 154

7 Pemerintah Kota Solok Kota Sedang Input

8 Pemerintah Kota Padang Panjang Kota Sedang Input

9 Pemerintah Kabupaten Pasaman Kabupaten Sedang Input

10 Pemerintah Kabupaten Solok Kabupaten Sedang Input

11 Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Kabupaten Sedang Input

12 Pemerintah Kabupaten Dharmasraya Kabupaten Sedang Input

13 Pemerintah Kota Padang Kota Belum Input

14 Pemerintah Kota Sawahlunto Kota Belum Input

15 Pemerintah Kota Pariaman Kota Belum Input

16 Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kabupaten Belum Input

17 Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Belum Input

18 Pemerintah Kabupaten Sijunjung Kabupaten Belum Input

19 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai Kabupaten Belum Input

20 Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat Kabupaten Belum Input

(18)

Status pengisian sipinter WILAYAH provinsi KEPRI

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

No IP Jenis

(K/L/D) Status

Nilai Tim Penilai Mandiri 1 Pemerintah Provinsi Kepulauan

Riau Provinsi Sudah Ditetapkan 295

2 Pemerintah Kabupaten

Kepulauan Anambas Kabupaten Sudah ditetapkan 329 3 Pemerintah Kabupaten

Kepulauan Karimun Kabupaten Selesai Input (sudah

Verifikasi) 329 4 Pemerintah Kabupaten Natuna Kabupaten Sedang Input 5 Pemerintah Kabupaten Lingga Kabupaten Sedang Input

6 Pemerintah Kota Batam Kota Belum Input

7 Pemerintah Kota Tanjung

Pinang Kota Belum Input

8 Pemerintah Kabupaten Bintan Kabupaten Belum Input

(19)

TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT

Bentuk Tim Penilai Mandiri

Penilaian mandiri di instansi dilaksanakan oleh Tim yang dibentuk oleh PPK yang diketuai oleh PyB.

1

Penilaian Mandiri via SIPINTER

Instansi melakukan penilaian mandiri disertai dengan bukti dukung yang

diperlukan melalui aplikasi SIPINTER.

2

Verifikasi oleh KASN

KASN melakukan verifikasi atas penilaian mandiri yang disampaikan Instansi.

3

Penetapan nilai

Penetapan tingkat penerapan sistem merit oleh pimpinan KASN.

4

Penilaian Mandiri via SIPINTER

Periode 1: Januari – Maret 2021

Periode 2: Juli – September 2021

(20)

Login melalui

sipinter.kasn.go.id

Klik halaman

‘Input Penilaian’

di sidebar kiri atas

Pilih tab aspek penilaian mandiri

yang ingin diisi

Klik ‘Isi Penilaian’

di kolom sebelah kanan pada indikator aspek

yang ingin diisi

Isi deskripsi kotak

‘kondisi saat ini’, pilih

‘skor’, & upload

‘bukti wajib’ serta

‘bukti tambahan’

(tidak wajib); setelah selesai, klik ‘submit’

untuk menyimpan data

Upload BA Penilaian pada bagian bawah

halaman dan klik

‘Submit’

Download BA

Verifikasi &

Rekomendasi pada

bagian bawah halaman apabila

sudah tersedia

Klik halaman ‘Hasil

Penilaian’ di sidebar

kiri atas

Klik ‘Detail’ pada kolom

Kondisi Saat

Ini untuk melihat

deskripsi detail Kondisi Saat Ini dari

indikator yang diinginkan

Klik ‘Detail’ pada kolom Skor untuk melihat deskripsi detail Skor terkini dari

indikator yang diinginkan

Klik ‘Detail’ pada kolom Nilai Tim

Verifikasi untuk

melihat deskripsi

detail Nilai Tim Verifikasi terkini dari

indikator yang diinginkan Lihat Total Akhir,

Kategori, Index, dan

Sebutan hasil

penilaian di bagian

bawah halaman

(21)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (1/8)

Klik halaman

‘Input Penilaian’

di sidebar kiri

atas

(22)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (2/8)

Pilih tab aspek penilaian mandiri

yang ingin diisi

(23)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (3/8)

Klik ‘Isi Penilaian’

di kolom sebelah kanan pada indikator aspek

yang ingin diisi

(24)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (4/8)

Isi deskripsi kotak

‘kondisi saat ini’, pilih

‘skor’, & upload

‘bukti wajib’ serta

‘bukti tambahan’

(tidak wajib); setelah selesai, klik ‘submit’

untuk menyimpan data

(25)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (5/8)

Upload BA Penilaian pada bagian bawah halaman dan klik

‘Submit’

BA Verifikasi & Rekomendasi hanya dapat

diunduh setelah KASN menetapkan nilai

penerapan sistem merit Instansi

(26)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (6/8)

Klik halaman ‘Hasil

Penilaian’ di sidebar

kiri atas

(27)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (7/8)

Klik ‘Detail’ pada kolom Kondisi Saat

Ini untuk melihat

deskripsi detail Kondisi Saat Ini dari

indikator yang diinginkan Kolom

Nilai Tim Verifikasi dari KASN

akan dapat dilihat setelah KASN selesai

menetapkan nilai sistem merit di

Instansi

(28)

LANGKAH PENGGUNAAN APLIKASI SIPINTER (8/8)

Lihat

Total Akhir, Kategori, Index, dan

Sebutan hasil

penilaian di bagian

bawah halaman Dapat dilihat setelah

KASN selesai

menetapkan

(29)

TINGKATAN SKOR DALAM PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

1. PERENCANAAN KEBUTUHAN

1. Ketersediaan

peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawai untuk jangka

menengah (5 tahun) yang sudah

ditetapkan PPK

Belum disusun atau sudah disusun namun belum didasarkan pada anjab dan ABK;

Sudah disusun peta jabatan dan formasi kebutuhan pegawai untuk tahun berjalan berdasarkan anjab dan ABK dirinci menurut jenis jabatan, pangkat, deskripsi tugas, dan kualifikasi,;

Sudah disusun peta jabatan dan rencana kebutuhan ASNuntuk jangka

menengahberdasarkan anjab dan ABK, dirinci menurut jenis jabatan, pangkat, deskripsi tugasdan kualifikasi, namun belum ditetapkan dengan keputusan PPK;

Sudah disusun peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawaiuntuk jangka

menengah, berdasarkan anjab dan ABK, dirinci menurut jabatan, pangkat, deskripsi tugas dan kualifikasi, dan telah ditetapkan dengan keputusan PPK;

1. Keputusan dan Dokumen Peta jabatan yang disusun

berdasarkan Anjab dan ABK;

2. Matriks rencana kebutuhan pegawai dalam jangka menengah (5 tahunan).

2. Ketersediaan data

kepegawaian secara lengkap dan real time yang disusun menurut jabatan, pangkat, unit kerja, kualifikasi dan kompetensi

Data

kepegawaian tersedia dan dikelola secara manual;

Data kepegawaian tersedia dan sudah dikelola berbasis teknologi informasi namun belum diperbaharui secara berkala (real time)

Data kepegawaian tersedia dan sudah dikelola berbasis teknologi

dan sudah diperbaharui secara berkala (real time), namun pengelolaannya belum terintegrasi dengan data kepegawaian

lainnya.

Data kepegawaian tersedia, sudah dikelola berbasis teknologi, sudah diperbarui secara berkala (real time) dan sudah terintegrasi dengan data kepegawaian lainnya (kinerja, disiplin) dalam Sistem Informasi Kepegawaian;

1. Tangkap layar Sistem Informasi Kepegawaian yang terintegrasi (memuat profil pegawai lengkap; kualifikasi Pendidikan formal/informal, riwayat jabatan, hasil penilaian kompetensi, penghargaan dan/atau hukuman disiplin, dan informasi lainnya);

2. Tangkap layar Sistem Informasi Kepegawaian (history data pegawai yang diperbarui dalam sistem);

3. Laporan peremajaan data sebagai dokumentasi updating

(30)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

1. PERENCANAAN KEBUTUHAN

3. Ketersediaan

data pegawai yang akan memasuki masa pensiun dalam 5 tahun yang disusun menurut jabatan, pangkat, unit kerja

Belum tersedia, atau sudah tersedia namun masih dikelola secara manual;

Tersedia data pegawai yang akan pensiun yang dirinci menurut pangkat, jabatan, pendidikan terakhir dan unit kerja, namun data belum real time (tidak diperbaharui secara berkala);

Tersedia data pegawai yang akan pensiun untuk 5 tahun ke depan yang dirinci menurut pangkat, jabatan, pendidikan terakhir dan unit kerja, dan diperbaharui secara berkala (real time)

Tersedia data pegawai yang akan pensiun dalam 5 tahun ke depan yang dirinci menurut pangkat, jabatan, pendidikan terakhir dan unit kerja, dan diperbaharui secara berkala (real time) serta terintegrasi dalam Sistem Informasi

Kepegawaian

1. Tangkap layar Sistem Informasi Kepegawaian (memuat nama- nama pegawai yang akan pensiun dalam jangka

menengah (5 tahun ke depan);

dapat dikategorisasikan berdasarkan jabatan dan unit kerja);

2. Rekapitulasi makro BUP.

4. Ketersediaan rencana pemenuhan kebutuhan ASN jangka menengah (lima tahun)

Sudah menyusun rencana

pemenuhan kebutuhan ASN berdasarkan jenis jabatan yang dibutuhkan di unit kerja

Sudah menyusun rencana pemenuhan kebutuhan ASN berdasarkan jenis jabatan dengan mempertimbangkan jumlah ASN yang akan pensiun (zero growth)

Sudah menyusun rencana pemenuhan kebutuhan ASN berdasarkan jenis jabatan dengan mempertimbangkan Anjab dan ABK

Sudah menyusun rencana pemenuhan kebutuhan ASN berdasarkan Anjab dan ABK sesuai dengan program prioritas pembangunan dan/atau potensi daerah;

Daftar jumlah kebutuhan pegawai untuk jangka waktu 5 tahun (matriks yang memperhitungkan rencana pemenuhan kebutuhan pegawai, terdapat rincian untuk kebutuhan CPNS, PPPK, dan inpassing dari instansi lain) yang memperhatikan Rencana Strategis Instansi dalam prioritas

pembangunan nasional/daerah

(31)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

2. PENGADAAN

1. Ketersediaan

rencana

pengadaan ASN untuk tahun berjalan

Sudah menyusun rencana pengadaan ASN berdasarkan jenis jabatan di unit kerja

Sudah menyusun rencana pengadaan ASN sesuai jumlah ASN yang akan pensiun (zero growth)

Sudah menyusun rencana pengadaan ASN

berdasarkan Anjab dan ABK;

Sudah menyusun rencana pengadaan ASN berdasarkan Anjab dan ABK sesuai peta potensi daerah dan prioritas pembangunan

1. Tangkap layar usulan pengadaan pegawai Instansi Pemerintah melalui e-Formasi (2 Tahun terakhir);

2. Dokumen Rencana Strategi / Prioritas Pembangunan Instansi Pemerintah.

2. Ketersediaan kebijakan internal terkait pengadaan ASN secara terbuka, kompetitif, transparan dan tidak

diskriminatif

Memiliki kebijakan internal namun hanya berbentuk SK Pembentukan Panitia Seleksi jika ada penerimaan pegawai;

Memiliki kebijakan internal terkait pengadaan ASN yang mengatur tentang tata cara pengadaan pegawai;

Memiliki kebijakan internal terkait pengadaan ASN yang mengatur tentang tata cara pengadaan pegawai dan diperbarui sesuai kebutuhan

Memiliki kebijakan internal terkait pengadaan ASN yang mengatur tentang tata cara pengadaan pegawai dan diperbarui sesuai kebutuhan dan dilaksanakan secara konsisten

Peraturan internal (Permen/

Pergub/ Perbup/Perwali) tentang SK Tim Pansel Pengadaan CPNS, tata cara dan mekanisme rekrutmen pegawai ASN di lingkungan instansinya seperti Pedoman Pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang.

3. Pelaksanaan penerimaan ASN dilakukan secara terbuka,

kompetitif, transparan dan tidak

diskriminatif

Penerimaan ASN dipublikasikan melalui berbagai media;

Penerimaan ASN dipublikasikan melalui berbagai media dan dilakukan oleh Tim Panitia Seleksi yang dibentuk oleh PPK

Penerimaan ASN dipublikasikan melalui berbagai media, dilakukan oleh Tim Panitia Seleksi yang dibentuk oleh PPK dan dilaksanakan sesuai prosedur;

Penetapan hasil penerimaan calon ASN dilakukan secara obyektif dan transparan

1. Pengumuman Pansel tentang penerimaan CPNS dan/atau PPPK melalui media cetak dan elektronik (website resmi);

2. Pengumuman Hasil Setiap Tahapan pada penerimaan CPNS dan/atau PPPK melalui media cetak dan elektronik (website resmi)

(32)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

2. PENGADAAN

4. Pelaksanaan

Pelatihan Dasar (Latsar) bagi CPNS

Instansi

pemerintah telah menganggarkan biaya Latsar CPNS dalam program penerimaan pegawai;

Instansi pemerintah telah melaksanakan Latsar CPNS dalam kurun waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak diangkat sebagai CPNS;

Instansi pemerintah telah menyusun program Latsar CPNS terintegrasi dengan program pengembangan kompetensi lainnya

Instansi pemerintah telah melakukan evaluasi pasca Latsar pada CPNS nya;

1. SK Pengangkatan CPNS;

2. Surat Tanda Tamat Latsar CPNS;

3. Surat Tugas Latsar CPNS;

4. Laporan evaluasi pasca pelaksanaan Latsar CPNS 5. Laporan integrasi Latsart CPNS

dengan program

pengembangan kompetensi lainnya

5. Persentase CPNS yang diangkat menjadi PNS ditempatkan sesuai formasi jabatan dan unit kerja yang dilamar

Kurang dari 50%

CPNS yang diangkat menjadi PNS ditempatkan sesuai formasi jabatan dan unit kerja yang lamar;

50% - <75% CPNS yang diangkat menjadi PNS yang ditempatkan sesuai formasi jabatan dan unit kerja yang lamar

75% - <90% CPNS yang diangkat menjadi PNS ditempatkan sesuai formasi jabatan dan unit kerja yang lamar

90% - 100% CPNS yang diangkat menjadi PNS ditempatkan sesuai formasi jabatan dan unit kerja yang lamar

Rekapitulasi Data kesesuaian SK Pengangkatan CPNS dengan Data SK Pengangkatan PNS dalam Jabatan dan Unit Kerja dalam 2 Tahun Terakhir.

3. PENGEMBANGAN KARIR

1. Ketersediaan

Standar Kompetensi Jabatan (manajerial, teknis dan sosial kultural) untuk setiap jabatan

Sudah tersedia SKJ untuk JPT;

Sudah tersedia SKJ untuk JPT, JA dan JF

Sudah menetapkan SKJ untuk JPT, JA dan JF

Sudah menetapkan SKJ untuk seluruh pegawai;

1. Peraturan Internal

(Permen/Pergub/Perbup/Perwa li) tentang penetapan Standar Kompetensi Jabatan (JPT, JA, JF dan Jabatan Pelaksana);

2. Kamus Kompetensi ASN di Lingkungan Instansi.

(33)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

3. PENGEMBANGAN KARIR

2. Ketersediaan profil

pegawai yang disusun berdasarkan

pemetaan talenta/

kompetensi

Sudah tersedia profil pegawai berdasarkan pemetaan

talenta/kompetensi untuk JPT

Sudah tersedia profil pegawai berdasarkan pemetaan

talenta/kompetensi untuk JPT, JA dan JF

Sudah tersedia profil pegawai berdasarkan pemetaan

talenta/kompetensi untuk seluruh pegawai;

Sudah tersedia profil pegawai berdasarkan pemetaan talenta/kompetensi untuk seluruh pegawai dan diperbarui secara berkala

1. Dokumen Perencanaan dan/atau Hasil Pelaksanaan Penilaian Kompetensi setiap Pegawai secara lengkap 2. Profil Setiap Pegawai yang

mendeskripsikan tingkat kompetensi untuk setiap Jenjang Jabatan/Jenis Jabatan 3. Ketersediaan Talent

Pool yang disusun berdasarkan

pemetaan kompetensi manajerial dan hasil penilaian kinerja

Sudah tersedia Talent Pool untuk JPT;

Sudah tersedia Talent Pool untuk JPT dan JA;

Sudah tersedia Talent Pool untuk JPT, JA dan JF;

Sudah tersedia Talent Pool untuk seluruh pegawai;

1. Peraturan internal terkait pedoman manajemen talenta 2. Peta talenta/kompetensi

seluruh pegawai yang telah di- assessment (berdasarkan nine box talent matrix);

*nine box talent matrix sudah menggabungkan antara hasil uji kompetensi dan hasil penilaian kinerja pegawai;

**uji kompetensi sudah dilakukan seluruhnya baik kompetensi manajerial dan sosial-kultural maupun kompetensi teknis.

(34)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

3. PENGEMBANGAN KARIR

4. Ketersediaan

rencana suksesi yang telah sesuai dengan standar kompetensi teknis jabatan dengan mempertimbangkan pola karir instansi

Kondisi idea : Sudah tersedia rencana suksesi untuk seluruh pegawai

Sudah tersedia rencana suksesi untuk JPT

Sudah tersedia rencana suksesi untuk JPT dan JA;

Sudah tersedia rencana suksesi untuk JPT, JA dan JF

Sudah tersedia rencana suksesi untuk seluruh pegawai;

1. Peraturan internal terkait pedoman manajemen talenta;

2. Daftar nominasi pegawai (secara berurutan dari nilai tertinggi) yang memenuhi syarat dipromosikan, untuk setiap jabatan berdasarkan penilaian kompetensi dan kinerja;

5. Ketersediaan informasi tentang kesenjangan kualifikasi dan kompetensi pegawai

Sudah tersedia analisis kesenjangan kualifikasi dan kompetensi untuk JPT

Sudah tersedia analisis kesenjangan kualifikasi dan kompetensi untuk JPT, JF, JA

Sudah tersedia analisis kesenjangan kualifikasi dan kompetensi untuk seluruh pegawai

Sudah tersedia analisis kesenjangan kualifikasi dan kompetensi untuk seluruh pegawai dan diperbarui secara berkala

1. Laporan penilaian kompetensi untuk membandingkan standar kompetensi dan realisasi kompetensi yang dimiliki pegawai;

2. Analisis hasil penilaian kompetensi;

3. Saran pengembangan berdasarkan analisis

kesenjangan yang dimiliki oleh setiap individu pegawai.

(35)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

3. PENGEMBANGAN KARIR

6. Ketersediaan

informasi tentang kesenjangan kinerja

Sudah tersedia analisis kesenjangan kinerja untuk JPT;

Sudah tersedia analisis kesenjangan kinerja untuk JPT, JF, JA

Sudah tersedia analisis kesenjangan kinerja untuk seluruh pegawai;

Sudah tersedia analisis kesenjangan kinerja untuk seluruh pegawai dan diperbarui secara berkala;

1. Laporan penilaian kinerja (bulanan/triwulanan) untuk membandingkan antara target dan realisasi capaian kinerja;

2. Analisis hasil penilaian kinerja yang rendah atau tidak tercapai (sesuai kontrak kinerja);

3. Saran pengembangan berdasarkan analisis

kesenjangan yang dimiliki oleh setiap individu pegawai.

7. Ketersediaan strategi dan program untuk mengatasi kesenjangan kompetensi dan kinerja dalam rangka peningkatan

kapasitas ASN

Tersedia strategi pengembangan kompetensi dan kinerja jangka pendek (1 tahun)

Tersedia strategi pengembangan

kompetensi dan kinerja jangka menengah (3 tahun);

Tersedia strategi

pengembangan kompetensi dan kinerja jangka panjang (5 tahun);

Tersedia strategi

pengembangan kompetensi dan kinerja jangka panjang dan sudah masuk dalam Renstra instansi;

Dokumen yang menjelaskan strategi, program, kegiatan dan biaya untuk mengatasi kesenjangan kompetensi dan kinerja yang telah ditetapkan oleh PPK (Rencana Kerja unit pengelola kepegawaian)

(36)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

3. PENGEMBANGAN KARIR

8. Penyelenggaraan

Diklat untuk mengatasi kesenjangan

Sudah tersedia program diklat namun belum terstruktur;

Sudah tersedia program diklat untuk memenuhi kewajiban 20 JP per tahun untuk setiap pegawai;

Sudah tersedia program diklat berdasarkan analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja;

Sudah tersedia program diklat berdasarkan analisis

kesenjangan kompetensi dan kinerja yang dikaitkan dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan individu

1. Dokumen program diklat (kalender diklat)/dokumen HCDP (Human Capital

Development Program) sesuai dengan hasil analisis terhadap kesenjangan individu pegawai;

2. Laporan pelaksanaan diklat yang telah dilakukan.

*diklat berdasarkan kesenjangan (perbandingan hasil uji kompetensi terhadap standar kompetensi).

Pegawai yang memiliki kesenjangan yang sama dikumpulkan dan diberi pengembangan sesuai kebutuhan.

**tidak termasuk diklat rutin dan diklat wajib (struktural atau diklatpim).

9. Pelaksanaan peningkatan kompetensi melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai

Sudah menyusun program

peningkatan kompetensi melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai namun belum

melaksanakannya

Program peningkatan kompetensi melalui praktik kerja dan

pertukaran pegawai sudah dilaksanakan

Program peningkatan kompetensi melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai telah dilaksanakan secara terjadwal

Program peningkatan kompetensi melalui praktik kerja dan pertukaran pegawai dilaksanakan secara terjadwal dan telah dievaluasi;

1. Nota kesepahaman (MoU) praktik kerja atau pertukaran pegawai ke instansi yang dituju;

2. Surat persetujuan penerimaan praktik kerja atau pertukaran pegawai dari instansi yang dituju;

3. Laporan hasil praktik kerja atau pertukaran pegawai;

4. Surat keterangan/sertifikat telah mengikuti program praktik

(37)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

3. PENGEMBANGAN KARIR

10. Pelaksanaan

peningkatan kompetensi melalui coaching, dan mentoring

Sudah menyusun kegiatan coaching dan mentoring namun belum dilaksanakan;

Kegiatan coaching dan mentoring telah dilaksanakan

Kegiatan coaching dan mentoring telah dilaksanakan secara terjadwal;

Kegiatan coaching dan mentoring dilaksanakan secara terjadwal dan telah dievaluasi hasil coaching dan mentoring

1. Catatan atau formulir pelaksanaan coaching dan mentoring antara atasan dan bawahan yang telah

ditandatangani oleh coach/mentor;

2. Laporan pelaksanaan coaching dan mentoring yang dibuat oleh unit pengelola kepegawaian di lingkungan instansi yang bersangkutan.

4. PROMOSI DAN MUTASI

1. Penyusunan dan

penetapan kebijakan internal (Permen/

Pergub/ Perbup/

Perwal) tentang pola karier

Pola karir pegawai dilaksanakan secara insidentil atau tanpa adanya dasar kebijakan

Pola karir pegawai dilaksanakan dengan dasar kebijakan

(peraturan internal) baik jalur vertikal, horizontal dan diagonal

Pola Karir pegawai

dilaksanakan dengan dasar kebijakan (peraturan internal) sesuai dengan manajemen talenta dan rencana suksesi secara instansi

Pola Karir pegawai

dilaksanakan dengan dasar kebijakan (peraturan internal) sesuai dengan manajemen talenta dan rencana suksesi secara instansi dan nasional;

Peraturan internal

(Permen/Pergub/Perbup/Perwali) tentang sistem pola

karir/Pembinaan Karir

(38)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

4. PROMOSI DAN MUTASI

2

. Ketersediaan

kebijakan internal (Permen/ Pergub/

Perbup/ Perwal) tentang pengisian JPT secara

terbuka serta promosi, dan mutasi dengan mengacu pada talent pool

(matriks 9 kolom) dan rencana suksesi

Sudah menyusun draf kebijakan internal terkait pengisian JPT secara terbuka serta tata cara promosi dan mutasi

Sudah menetapkan kebijakan internal terkait pengisian JPT secara terbuka serta tata cara promosi dan mutase namun belum mengacu pada talent pool

Sudah menetapkan kebijakan internal terkait pengisian JPT secara terbuka serta tata cara promosi dan mutasi yang mengacu pada talent pool

Sudah menetapkan kebijakan internal terkait pengisian JPT secara terbuka serta tata cara promosi dan mutasi yang mengacu pada talent pool dan rencana suksesi

1. Peraturan internal (Permen/Pergub/Perbup/

Perwali) tentang tata cara dan mekanisme pengisian jabatan (promosi, mutasi, rotasi) di lingkungan instansi berdasarkan hasil seleksi, penilaian kinerja dan uji kompetensi.

2. Peraturan internal (Permen/Pergub/Perbup/

Perwali) tentang tata cara dan mekanisme promosi dan mutasi di lingkungan instansi melalui talent pool dan rencana suksesi.

*Peraturan yang disusun dapat menjadi satu yang mengatur secara menyeluruh tentang Manajemen SDM atau disusun secara terpisah baik untuk pengisian JPT ataupun pengaturan terkait promosi,mutasi dan rotasi.

(39)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

4. PROMOSI DAN MUTASI

3

. Pelaksanaan

kebijakan pengisian JPT, Jabatan Administrasi (Administrator dan Pengawas) secara terbuka dan kompetitif

Sudah

melaksanakan pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif namun masih terbatas di lingkungan instansi

Sudah melaksanakan Pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif secara regional/nasional

Sudah melaksanakan Pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif di tingkat regional/nasional serta pengisian

Administrator dan Pengawas dengan metode assessment

Sudah melaksanakan Pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif di tingkat regional/nasional serta pengisian Administrator dan Pengawas dengan metode assessment tanpa adanya pengaduan atas dugaan pelanggaran sistem merit

1. Dokumen Pelaksanaan Pengisian JPT melalui Seleksi Terbuka ;

2. Tangkap Layar SIJAPTI 3. Dokumen Pelaksanaan

Pengisian JPT melalui Mutasi antar JPT

4. Berita Acara Tim Penilai Kinerja (Baperjakat) penentuan pengembangan karir Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas (beserta dokumen pendukungnya: hasil penilaian kinerja dan pemetaan

talenta/kompetensi/nine box talent matrix) 5. MANAJEMEN KINERJA

1. Ketersediaan kontrak kinerja yang terukur dan

diturunkan dari Rencana Strategis organisasi

Sudah menyusun kontrak kinerja, namun hanya untuk pejabat pimpinan tinggi;

Sudah menyusun kontrak kinerja bagi pejabat pimpinan tinggi, administrator dan pengawas

Sudah menyusun kontrak kinerja bagi seluruh pegawai;

Sudah menyusun kontrak kinerja bagi seluruh pegawai yang diturunkan dari Rencana Strategis organisasi

1. Dokumen Renstra 2. Dokumen Perjanjian

Kinerja/Penetapan Kinerja 3. SKP Pegawai mulai dari

pucuk pimpinan hingga level staf untuk melihat cascading target kinerja dalam

mencapai IKU.

(40)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

5. MANAJEMEN KINERJA

2. Penerapan metode penilaian kinerja yang obyektif dan terukur

Sudah menerapkan metode penilaian kinerja namun belum obyektif dan terukur

Sudah menerapkan metode penilaian kinerja yang obyektif dan terukur namun terbatas untuk JPT

Sudah menerapkan metode penilaian kinerja yang obyektif dan terukur untuk JPT, Administrator, dan Pengawas

Sudah menerapkan metode penilaian kinerja yang obyektif dan terukur untuk seluruh pegawai

1. Hasil penilaian kinerja yang dilakukan;

2. Metode dan mekanisme yang dilakukan dalam mengukur prestasi dan perilaku kerja.

3. Pelaksanaan penilaian kinerja secara berkala yang disertai dengan dialog kinerja untuk memastikan tercapainya kontrak kinerja

Sudah

melaksanakan penilaian kinerja secara berkala setahun sekali

Sudah melaksanakan penilaian kinerja secara berkala 6 bulan sekali;

Sudah melaksanakan penilaian kinerja secara berkala 3 bulan sekali yang disertai dengan dialog kinerja

Sudah melaksanakan penilaian kinerja secara berkala 1 bulan sekali yang disertai dengan dialog kinerja

1. Dokumen penilaian kinerja bulanan/triwulan/semester 2. Dokumen laporan penilaian

kinerja instansi setiap tahun 3. Dokumen dialog kinerja

4. Ketersediaan informasi tentang analisis permasalahan kinerja dan

penyusunan strategi penyelesaiannya untuk mewujudkan tujuan organisasi

Sudah menganalisis permasalahan terkait kinerja namun belum terstruktur

Sudah menganalisis permasalahan kinerja secara terstruktur

Sudah menganalisis permasalahan kinerja dan menyusun strategi untuk mengatasi masalah tersebut

Sudah menganalisis permasalahan kinerja, menyusun dan melaksanakan strategi untuk mengatasi masalah tersebut

1. Dokumen tentang analisis kesenjangan kinerja dan strategi peningkatan kinerja;

2. Dokumen pelaksanaan program peningkatan kinerja.

(41)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

5. MANAJEMEN KINERJA

5. Penggunaan hasil penilaian kinerja dalam pengambilan keputusan terkait pembinaan dan pengembangan karir

Hasil penilaian kinerja menjadi dasar dalam pembinaan dan pengembangan karir namun belum terstuktur;

Hasil penilaian kinerja menjadi dasar dalam pembinaan dan pengembangan karir secara terstruktur

Hasil penilaian kinerja menjadi pertimbangan utama dalam pembinaan dan pengembangan karir

Hasil penilaian kinerja sudah menjadi salah satu aspek yang digunakan dalam penetapan talent pool

Peraturan yang mengatur tentang persyaratan kinerja bagi

pembinaan dan pengembangan karir

6. PENGGAJIAN, PENGHARGAAN DAN DISIPLIN

1

. Kebijakan

internal instansi tentang

pembayaran tunjangan kinerja berdasarkan hasil penilaian kinerja

Tunjangan kinerja hanya

memperhitungkan aspek disiplin kerja

Tunjangan kinerja memperhitungkan aspek disiplin dengan bobot lebih besar dari pada aspek penilaian kerja

Tunjangan kinerja memperhitungkan aspek penilaian kinerja dengan bobot lebih besar dari pada aspek disiplin

Tunjangan kinerja sudah memperhitungkan hasil penilaian kinerja sebagai faktor yang utama disamping disiplin kerja

1. Peraturan internal

(Permen/Pergub/Perbup/Perw ali) terkait penetapan tunjangan kinerja pegawai dikaitkan dengan tingkat kinerja (hasil penilaian kinerja);

2. Daftar pembayaran tunjangan kinerja dan pemotongannya berdasarkan penilaian kinerja.

2. Ketersediaan kebijakan internal (Permen/ Pergub/

Perbup/ Perwali) untuk memberi penghargaan yang bersifat finansial dan non-finansial

terhadap pegawai berprestasi

Sudah pernah memberikan penghargaan kepada pegawai berprestasi, namun belum menjadi agenda

tetap/terjadwal

Sudah memberikan penghargaan kepada pegawai berprestasi yang dilaksanakan secara periodik (terjadwal) namun belum diatur dalam peraturan internal;

Sudah menetapkan kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi namun belum menjadi agenda tetap/ terjadwal

Sudah menetapkan kebijakan internal untuk memberi penghargaan kepada pegawai berprestasi dan sudah dilaksanakan secara periodik (terjadwal);

1. Peraturan internal tentang pemberian penghargaan kepada pegawai berprestasi;

2. Daftar pemberian penghargaan pertahun;

3. Dokumentasi dan publikasi pemberian penghargaan.

(42)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

6. PENGGAJIAN, PENGHARGAAN DAN DISIPLIN

3.

Kebijakan

internal instansi tentang

penegakan disiplin, kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan instansinya

Sudah menyusun draft kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan instansi

Sudah menetapkan peraturan tentang kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan instansi

Sudah menetapkan

peraturan tentang kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan instansi dan telah disosialisasikan kepada seluruh pegawai

Sudah menetapkan peraturan tentang kode etik dan kode perilaku, membentuk tim penegakan dan menegakkan peraturan tersebut secara konsisten

1. Peraturan internal instansi tentang kode etik dan kode perilaku ASN;

2. SK Tim Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN.

3. Dokumentasi sosialisasi kode etik dan kode perilaku ASN di lingkungan instansi

4. Peraturan Internal tentang Tata Cara Penegakan Disiplin 4. Pengelolaan data

terkait pelanggaran disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku yang dilakukan pegawai

Data terkait penegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku dikelola secara manual

Data terkait penegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku dikelola dalam sistem informasi namun belum terintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian lainnya

Database terkait penegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku terintegrasi dalam Sistem Informasi Kepegawaian (data kinerja dan

kompetensi) namun belum terintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian Nasional (BKN)

Database terkait penegakan disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perilaku telah terintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian di internal instansi maupun dengan Sistem Informasi Kepegawaian Nasional (BKN)

1. Statistik Jumlah Pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin 3 Tahun Terakhir;

2. Rekapitulasi Jenis Pelanggaran Disiplin dan Sanksi 3 Tahun Terakhir

3. Tangkap layar Sistem Informasi Kepegawaian terkait database tentang penegakan disiplin dan kode etik ASN.

(43)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

7.PERLINDUNGAN DAN PELAYANAN

1. Kebijakan

perlindungan untuk pegawai (diluar dari jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, program pensiun, yang diselenggarakan secara nasional)

Sudah pernah melakukan program perlindungan dan/atau bantuan kepada pegawai namun belum menjadi agenda tetap/terjadwal

Sudah memiliki program perlindungan dan/atau bantuan kepada pegawai dan dilaksanakan secara periodik (terjadwal)

Sudah menetapkan kebijakan perlindungan dan/atau bantuan kepada pegawai namun belum menjadi agenda tetap/terjadwal

Sudah menetapkan kebijakan perlindungan dan/atau bantuan kepada pegawai dan telah dilaksanakan secara regular/terjadwal

1. Peraturan atau kebijakan internal tentang perlindungan untuk pegawai selain

perlindungan yang diselenggarakan secara nasional (adanya bantuan hukum, perlindungan dari politisasi birokrasi);

2. Bukti implementasi kebijakan tentang perlindungan untuk pegawai (surat tugas/surat perintah pendampingan hukum, hasil putusan pengadilan, dokumentasi pelayanan kesehatan).

2. Penyediaan fasilitas untuk memberi kemudahan bagi pegawai yang membutuhkan pelayanan administrasi;

Semua pelayanan terhadap pegawai dilakukan secara manual;

Menyediakan sistem pelayanan keuangan (pembayaran gaji dan tunjangan pegawai)

Menyediakan sistem pelayanan di bidang kepegawaian (proses kenaikan pangkat, proses pensiun, pengurusan BPJS, dll)

Menyediakan sistem pelayanan keuangan,

pelayanan kepegawaian serta sistem lain yang memudahkan aktifitas pegawai (daftar kehadiran, permohonan cuti dll.)

1. Laporan pelayanan administrasi dari sistem informasi (pemrosesan kenaikan pangkat, pembayaran tabungan pension dan bentuk kemudahan lain);

2. Testimoni tertulis dari pengguna atas layanan yang diberikan oleh unit pengelola kepegawaian;

3. Tangkap layar fasilitas elektronik/digital untuk memudahkan urusan dinas dan

(44)

SUBASPEK SKOR

RUJUKAN BUKTI

1 2 3 4

8. SISTEM INFORMASI

1. Pembangunan Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online yang terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja, penegakan disiplin dan pembinaan pegawai

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian, namun masih offline

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian berbasis online namun data belum real time

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian berbasis online yang dapat menyajikan data real time

Sudah membangun Sistem Informasi Kepegawaian berbasis online, menyajikan data realtime serta

terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja, penegakan disiplin dan pembinaan pegawai

Melampirkan tampilan tangkapan layar (screenshot) Sistem Informasi Kepegawaian yang terintegrasi dengan data pegawai, kinerja, disiplin, dan pembinaan pegawai

2. Penerapan e- performance yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian yang berbasis online;

Sudah memiliki rencana pembangunan e- performance

Sudah menerapkan e- performance dalam penilaian kinerja yang bersifat mandiri (terpisah dengan sistem informasi yang lain)

Sudah menerapkan e- performance yang

tertintegrasi dengan sistem informasi tentang

penghargaan (tunjangan kinerja)

Sudah menerapkan e-

performance yang terintegrasi dengan sistem informasi tentang pengembangan karir pegawai

Tangkap layar e-kinerja di dalam Sistem Informasi Kepegawaian yang telah terintegrasi dengan sistem pengembangan karir dan tunjangan kinerja

3. Penggunaan e-office yang memudahkan pelayanan administrasi kepegawaian;

Pelayanan administrasi kepegawaian seluruhnya dilakukan secara manual

Pelayanan administrasi kepegawaian dilakukan secara manual dan e- office

Pelayanan administrasi kepegawaian seluruhnya dilakukan menggunakan e- office

Pelayanan administrasi kepegawaian seluruhnya dilakukan menggunakan e- office dan terhubung dengan sistem dashboard pimpinan

Tangkap layar e-office yang telah terhubung dengan dashboard pimpinan

4. Pembangunan dan penggunaan asessment center dalam pemetaan kompetensi dan pengisian jabatan berbasis teknologi informasi;

Sudah

memanfaatkan assessment center untuk penilaian kompetensi JPT

Sudah menggunakan sistem penilaian kompetensi pegawai memanfaatkan assessment center untuk JPT,

Administrator dan

Sudah membangun assessment centre dan digunakan sebagai alat penilaian kompetensi sebagian pegawai

Sudah membangun assessment centre dan digunakan sebagai alat penilaian kompetensi seluruh pegawai di lingkungan instansi;

Tangkap layar pemanfaatan assessment center atau metode lain berbasis Sistem Informasi untuk memetakan kompetensi pegawai dan pengisian jabatan seluruh pegawai

(45)

TERIMA KASIH

Komisi Aparatur Sipil Negara tiana.dwi@kasn.go.id

08122002295

Website: kasn.go.id

facebook.com/KomisiASNResmi

@Komisi_ASN kasn_ri

INTEGRITAS – PROFESIONAL – KERJA SAMA - MELAYANI

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

[r]

Hasil observasi yang peneliti laksanakan pada siklus II ini, berdasarkan hasil lembar observasi aktivitas mengajar guru mencapai 97,3% dan aktivitas belajar

Yang artinya rata – rata pengumpulan piutang pada tahun 2011 lebih baik di banding tahun 2012 dan 2013.Hal ini dikarenakan oleh kurangnya kesadaran dari

Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa nozzle jenis flat fan nozzle dapat lebih memaksimalkan semprotan uap yang ada pada sootblower dibandingkan dengan menggunakan full

Tindakan seseorang yang dengan atau karena melakukan suatu kejahatan atau pelanggaran memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan yang secara langsung atau tidak langsung

Untuk keperluan tersebut, saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dimana penelitian ini tidak akan memberi dampak yang membahayakan..

Sekali Dayung, Dua Pulau Terlampaui Sebagai tambahan dari berbagai tindakan yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah limbah ini, proses gasifikasi

Minimum terdapat satu ruang perpustakaan per kampus perguruan tinggi.Perpustakaan dapat disediakan di tingkat universitas, fakultas, dan program studi,sepanjang