KATA PENGANTAR
Tema besar gereja kita untuk tahun 2021 adalah “Knowing You.” Melalui tema ini, jemaat GKY Citra Garden bersama-sama belajar bahwa pengenalan akan Allah tidak hanya berhenti dalam pengetahuan di kepala saja, tetapi juga mencakup relasi kasih dengan Allah Tritunggal melalui Tuhan Yesus yang menjadi pusat dari berita Injil. Di dalam berbagai tantangan dunia masa kini yang dihadapi, setiap kita sebagai murid-murid Kristus dipanggil untuk bertumbuh bersama dan mengejawantahkan pengenalan akan Allah di dalam kehidupan kita.
Buku Mezbah Keluarga ini dibuat dengan tujuan untuk menjadi sarana penuntun bagi setiap keluarga di jemaat GKY Citra Garden sehingga bertumbuh sebagai murid-murid Kristus dalam pengenalan akan Allah. Disiplin rohani mezbah keluarga tidak hanya menolong diri sendiri untuk memiliki pertumbuhan rohani di dalam mengenal Allah. Mezbah keluarga juga menolong keluarga-keluarga untuk memiliki waktu persekutuan sekeluarga di dalam Tuhan serta saling berbagi pergumulan, saling mendukung dan mendoakan sesama anggota keluarga dalam perjalanan kehidupan mengikut Tuhan Yesus.
Kiranya sepanjang tahun 2021, keluarga-keluarga anggota jemaat tidak hanyut dalam berbagai kesibukan aktivitas pekerjaan, studi, dan lain-lain sampai- sampai mengabaikan pentingnya mezbah keluarga. Kiranya keluarga-keluarga jemaat bersehati dan berkomitmen menjalani kehidupan sebagai murid Kristus yang mengenal Allah melalui disiplin rohani mezbah keluarga yang dilakukan bersama dengan anggota keluarga lainnya. Akhir kata, kiranya buku Mezbah Keluarga ini menjadi sarana yang dipakai Tuhan untuk menolong setiap keluarga memiliki pengenalan akan Allah yang benar dan mendampingi perjalanan sekeluarga sebagai murid-murid yang mengasihi Tuhan Yesus. Segala kemuliaan hanya bagi Allah Tritunggal yang mencipta, menebus dan menyertai kita, Amin!
GI. Hendra Yohanes
i
PETUNJUK MENGGUNAKAN BUKU INI
Buku Mezbah Keluarga ini disusun dengan sederhana dan tentunya dapat digunakan dengan sederhana pula. Ikutilah petunjuk atau langkah-langkah dalam menggunakan buku ini.
1. Carilah waktu yang tepat untuk keluarga dapat berkumpul bersama.
2. Keuarga dapat menyanyikan 1 lagu pujian bersama-sama sebagai pembukaan (opsional). Lagu dapat dipilih di bagian “Kumpulan Lagu-Lagu Pujian,” tetapi bisa juga memilih lagu yang lain.
3. Kemudian, salah seorang membuka dalam doa.
4. Keluarga membaca nas Alkitab yang sudah disediakan secara bersama-sama atau secara bergantian.
5. Setelah itu, keluarga membaca isi renungan yang sudah disediakan sebagai penuntun untuk memahami nas Alkitab yang dibaca. Bagian ini bisa dibacakan 1 orang ataupun bergantian (disesuaikan dengan konteks keluarga masing-masing). Setelah pembacaan selesai, bahaslah secara singkat isi renungan tersebut bersama-sama tentang apa yang dipelajari.
6. Kemudian, keluarga saling sharing (berbagi) untuk lebih mengenal satu sama lain:
Hal-hal yang telah dipaparkan dalam buku ini.
Hal-hal yang menjadi pergumulan keluarga saat itu.
7. Terakhir, keluarga saling mendoakan satu sama lain:
Hal-hal yang telah dipaparkan dalam buku ini.
Hal-hal yang menjadi pergumulan keluarga saat itu.
Catatan: Bahan mezbah keluarga ini disediakan per minggu. Keluarga diharapkan menggunakan setiap bahan mezbah keluarga ini sesuai dengan tanggal yang telah disediakan. Pilihlah satu hari dalam minggu tersebut untuk mengadakan mezbah keluarga dengan menggunakan buku ini sebagai sarana penuntun.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i PETUNJUK MENGGUNAKAN BUKU INI ... ii
Minggu ke-35 MENJAGA PIKIRAN ...
Minggu ke-36 NOTHING TO PROVE ...
Minggu ke-37 NOTHING TO HIDE ...
Minggu ke-38 MILIK SIAPA? ...
Minggu ke-39 FOLLOW HIM (Discipleship Series) ...
Minggu ke-40 TOP PRIORITY (Discipleship Series) ...
Minggu ke-41 MENCINTAI FIRMAN (Discipleship Series) ...
Minggu ke-42 PELAKU FIRMAN (Discipleship Series) ...
Minggu ke-43 SOLI DEO GLORIA (Discipleship Series) ...
KUMPULAN LAGU-LAGU PUJIAN
Minggu ke-35 (30 Agustus - 5 September 2021)
MENJAGA PIKIRAN
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Filipi 4:6-8 Isi:
Seseorang yang terlalu kuatir akan sesuatu hal cenderung memenuhi pikirannya dengan kemungkinan-kemungkinan yang terburuk atau bahaya-bahaya yang mengancam. Padahal, apa yang dikuatirkan sebenarnya lebih banyak tidak pernah menjadi kenyataan. Alhasil, kekuatiran yang diputar terus-menerus dalam pikiran menjadi beban yang menghilangkan ketenangan hati. Jika pikiran ini
dipenuhi dengan kerisauan akan berbagai hal, maka hati pun menjadi tidak lagi merasakan damai dan tenteram. Kekuatiran yang terus dipelihara lama- kelamaan dapat menjadi kebiasaan yang merusak diri sendiri dan dapat mengganggu orang-orang di sekitarnya.
Di dalam surat Filipi, rasul Paulus menasihatkan agar jemaat Tuhan tidak kuatir melainkan mengungkapkan keinginan kepada Allah melalui doa dengan ucapan syukur (ay. 6). Firman Tuhan mengajarkan agar kita memiliki damai sejahtera dari Allah yang memeliharakan hati dan pikiran kita di dalam Kristus (ay. 7). Artinya, kita perlu mengisi pikiran dengan perkara atau hal-hal yang bersesuaian dengan apa yang menjadi kehendak Allah. Rasul Paulus menunjuk kepada “semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu” (ay. 8). Ini jelas bertolak belakang
dengan kekuatiran yang memusatkan pikiran kepada hal-hal yang keliru. Orang percaya berharap kepada Allah yang berdaulat memelihara kehidupan ini, sehingga kita tidak perlu memusatkan pikiran kepada kekuatiran ini dan kekuatiran itu. Kita perlu menjaga pikiran dan hati kita daripada berkutat dengan segala macam kekuatiran yang tidak perlu. Pikirkanlah segala karya kebaikan Tuhan yang memelihara dan menopang kehidupan kita selama ini. Pikirkanlah kasih setia dan kedaulatan Allah yang menyediakan apa yang kita perlu dan menuntun langkah kehidupan kita melalui kebenaran firman-Nya.
Kita perlu menjaga pikiran dari kekuatiran- kekuatiran yang tidak perlu. Bagaimana mengisi pikiran dengan hal-hal yang benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, kebajikan dan hal yang patut dipuji? Salah satu caranya adalah menjaga pikiran dengan kebenaran firman Tuhan. Mengisi pikiran dengan ajaran kebenaran firman Tuhan jelas lebih berkenan kepada Allah daripada kita kuatir akan ini
dan itu. Selain itu, ketika kita bergumul dengan sesuatu hal, firman Tuhan mengajar kita untuk berdoa dengan hati yang bersyukur kepada Allah yang memeliharakan kehidupan kita dan yang menyelamatkan kita dari kebinasaan kekal. Daripada kuatir dan risau, mari datang berdoa kepada Tuhan, Sumber pertolongan dan damai sejahtera yang sejati.
Sharing:
1. Bagikan bagaimana masing-masing anggota keluarga melepas kekuatiran.
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga berkomitmen untuk menjaga pikiran dengan kebenaran firman Tuhan dan doa.
Minggu ke-36 (6-12 September 2021)
NOTHING TO PROVE
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Filipi 2:3 Isi:
Di dalam dunia ini, kita seringkali dituntut untuk membuktikan (to prove) kemampuan, keterampilan dan kehebatan diri agar dapat memperoleh pengakuan, penerimaan, dan pujian dari orang lain.
Kita pun berupaya keras membuktikan diri di hadapan dunia ini. Kita berjuang keras dan menunjukkan kelihaian diri kita sebagai suatu pembuktian bahwa kita orang yang hebat dan pantas menerima pujian dan penghormatan. Semua orang berlomba-lomba
membuat prestasi dan pencapaian dengan harapan ia diakui sebagai orang yang hebat dan layak untuk dipuji.
Rasul Paulus menuliskan nasihat firman Tuhan agar orang-orang percaya tidak mencari kepentingan diri sendiri ataupun pujian yang sia-sia, melainkan bersikap rendah hati dengan mengutamakan orang lain. Di pasal ke-2 dari surat Filipi ini, Paulus memberikan nasihat ini berdasarkan teladan Kristus sendiri. Tuhan Yesus merendahkan diri sedemikian rupa menjadi manusia dan tidak mengejar pujian dari manusia tetapi menaati rencana keselamatan Allah bahkan sampai Ia mati disalibkan. Dunia ini mengajar kita untuk membuktikan diri sedemikian rupa demi mengejar pengakuan dan pujian manusia. Akan tetapi, firman Tuhan menegaskan bahwa kita berharga oleh karena anugerah Allah yang dicurahkan melalui pengorbanan Kristus demi keselamatan kita. So, nothing to prove! Kita tidak perlu membuktikan diri supaya dapat diterima, diakui, dan dikasihi oleh Allah.
Sesungguhnya, kita telah diampuni, dikasihi, dan diterima Bapa sebagai anak-anak Allah melalui karya kehidupan dan pengorbanan Yesus Kristus yang sempurna.
Di dalam dunia studi dan pekerjaan, seringkali kita berusaha membuktikan diri untuk mendapat pengakuan dan pujian dari orang lain. Akan tetapi, di dalam Kristus, kita tidak perlu mendasarkan pekerjaan dan pencapaian kita dengan motivasi untuk membuktikan diri lagi. Sebaliknya, motivasi studi dan pekerjaan kita adalah mempersembahkan diri bagi kemuliaan Tuhan yang sudah beranugerah, mengasihi dan menerima kita sepenuhnya di dalam Kristus Yesus. Dengan demikian, kita tidak perlu bersikap egois, gila hormat, atau bahkan mengorbankan orang lain demi ambisi pribadi atau mengejar pujian dan pengakuan dari dunia yang fana ini. Berhentilah membuktikan diri demi pujian yang sia-sia dari dunia ini! Kita telah diampuni, dikasihi, dan diterima Allah melalui kesempurnaan kehidupan dan kematian
Kristus yang telah menebus kita menjadi anak-anak Allah.
Sharing:
1. Bagikan bagaimana setiap anggota keluarga melihat motivasi pembuktian diri selama ini, baik dalam studi atau pekerjaan.
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga memiliki motivasi yang benar dalam studi dan pekerjaan.
Minggu ke-37 (13-19 September 2021)
NOTHING TO HIDE
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Amsal 9:16-18 Isi:
“Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga.” Itulah kata peribahasa lama yang berarti bahwa kejahatan atau kebohongan yang ditutupi dengan rapat-rapat sekalipun, suatu kali kelak pasti akan terungkap juga. Orang yang menyembunyikan kecurangan dan kesalahannya sedemikian rupa dapat dihantui oleh rasa bersalah atau ketakutan akan terbongkarnya semua rahasia busuk yang disimpannya rapat-rapat selama ini.
Penulis Amsal menasihatkan tentang bahaya dari dosa yang dapat menjerat orang yang hidupnya tidak takut akan Tuhan. Di Amsal 3 dituliskan demikian, “Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya: Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya” (ay. 16- 17). Amsal ini menggambarkan rayuan dosa yang begitu menggiurkan dengan tawaran kenikmatan.
Orang yang tidak berakal budi akan tergoda dan jatuh ke dalam jerat dosa. Padahal, selalu ada konsekuensi yang berbahaya dan mengerikan di balik setiap tawaran dosa yang terlihat begitu nikmat (ay. 18).
Rayuan dosa itu berkata, “roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya.” Inilah yang kemudian akan menjadi kesalahan atau “bangkai busuk” yang berusaha ditutupi rapat-rapat. Akan tetapi, penulis Amsal menasihatkan agar kita menjadi orang yang berakal budi dan berpengertian alias orang yang takut akan Tuhan di dalam menjalani kehidupan
(9:10). Nothing to hide (tidak ada yang perlu disembunyikan) merupakan prinsip untuk hidup di dalam takut akan Tuhan sehingga tidak perlu menutupi atau menyembunyikan dosa-dosa serapat mungkin seperti tabiat orang yang tidak mengenal Allah.
Bagaimanapun hebatnya kita menyembunyikan dosa dan kesalahan, suatu saat pasti akan terungkap juga.
Karena Tuhan sendiri akan mengadili setiap manusia, termasuk kesalahan dan kejahatan yang selama ini ditutupinya rapat-rapat dari orang lain. Sungguh, hanya oleh karena anugerah Allah di dalam Kristus yang dapat menyelamatkan kita! Semua dosa kita dan hukumannya telah ditanggung di atas kayu salib oleh Yesus, Juruselamat kita.
Setelah menerima anugerah keselamatan dalam Tuhan Yesus, kita dipanggil untuk hidup mengikuti jejak langkah Kristus, Guru dan Tuhan kita. Kita dipanggil untuk tidak hidup berkubang di dalam dosa dan menyembunyikan dosa. Kita dipanggil untuk hidup dalam takut akan Tuhan dan mengakui dosa kita
di hadapan Allah. Kita tidak boleh menjadi bodoh dengan terjerat dalam rayuan dosa sehingga kembali berusaha “menyembunyikan bangkai.” Mari hidup takut akan Tuhan di dalam kejujuran dan ketulusan, dan ingatkan diri kita akan prinsip “Nothing to hide”!
Sharing:
1. Bagikan bagaimana masing-masing anggota keluarga melihat dosa-dosa tersembunyi yang selama ini ditutupi rapat-rapat.
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga hidup takut akan Tuhan dan mengingat prinsip
“Nothing to hide”.
Minggu ke-38 (20-26 September 2021)
MILIK SIAPA?
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Ayub 1:20-21 Isi:
Ucok adalah seorang anak laki-laki yang sedang bermain di tepi pantai kala itu. Ketika ia sedang asyik bermain dengan mainan kesukaannya, tiba-tiba ada anak lelaki lain yang menghampirinya dan langsung mengambil mainannya. Sontak, Ucok berteriak dengan marah dan ingin mengambil kembali mainannya. Ucok berkata, “Ini mainanku! Ini punyaku!
Bukan punyamu!” Tarik-menarik dan dorong- mendorong pun terjadi antara kedua anak itu.
Akhirnya, datanglah ayah anak lelaki lain itu untuk melerai pertengkaran dan menyuruh anaknya meminta maaf pada Ucok. Ucok merasa begitu kesal karena anak itu mau merebut mainan miliknya yang sangat ia sukai.
Di dalam kisah kehidupan Ayub, ia diberkati Tuhan dengan banyak harta yang melimpah dan anak laki-laki maupun perempuan. Namun, dalam sekejap mata, begitu banyak kemalangan dan penderitaan menimpa dirinya. Ia kehilangan ternak miliknya karena orang Syeba merampas lembu sapi dan keledainya (ay. 14-15) serta orang Kasdim merampas kawanan untanya (ay. 17). Kemudian, anak-anaknya semua mati oleh karena bencana angin ribut (ay. 18- 19). Bagaimana respons Ayub menghadapi penderitaan yang bertubi-tubi seperti ini? Ayub berdiri, mengoyak jubahnya, mencukur kepalanya, bersujud menyembah dan berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang
memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (ay. 20-21). Ayub tidak memarahi Allah seperti Ucok dengan berkata, “Ini milikku! Ini punyaku!
Bukan punya Tuhan!” Dalam menghadapi kemalangan, mudah sekali orang merasa segala sesuatu itu seolah-olah adalah miliknya, haknya atau kepunyaannya. Manusia mudah untuk bersandar kepada harta bendanya dan keluarga yang disayanginya. Tuhan dianggap tidak berhak mengambil apa-apa dari tangan manusia. Padahal, seruan Ayub menyatakan bahwa memang segala sesuatu adalah milik Tuhan. Tuhan berdaulat sepenuhnya, berhak memberi dan juga berhak mengambil.
Bukan saat hidup senang dan nyaman saja kita percaya dan bersandar kepada Tuhan. Melalui kemalangan, kebersandaran kita kepada kedaulatan Tuhan sedang diuji. Apakah kita merasa semua yang ada di tangan kita adalah milik kita sepenuhnya? Apa kita akan tetap setia sekalipun Tuhan mengambil hal-
hal yang kita sayangi dan sukai dalam hidup ini? Ayub menghadapi semua kemalangan dan penderitaan yang bertubi-tubi. Sampai pada akhirnya, Ayub dinyatakan benar oleh Allah sendiri bahwa ia tidak mendasarkan kesetiaannya kepada Allah pada berkat yang ia terima. Ia tidak bersandar pada berkat, melainkan bersandar kepada Tuhan sendiri.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya mau menjadi orang percaya selama hidup ini dipenuhi berkat dan harta? Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap setia dan bersandar kepada-Nya seandainya segala yang kita miliki diambil oleh-Nya!
Sharing:
1. Bagikan bagaimana anggota keluarga memandang harta dan keluarga sebagai milik siapa.
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga bersandar sepenuhnya kepada Tuhan yang berdaulat, baik dalam suka maupun duka.
Minggu ke-39 (27 September-3 Oktober 2021)
FOLLOW HIM (Discipleship Series)
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Markus 8:34 Isi:
Mengikut (follow) seorang artis atau tokoh masyarakat di media sosial sangatlah mudah. Untuk mengikuti info atau berita terbaru tentang public figure atau sang idola, kita tinggal pencet atau klik follow.
Begitu mudah dalam sentuhan jari di smartphone atau klik follow di halaman media sosial tokoh tersebut! Jika mengikut seorang tokoh yang kita kagumi dan sukai
semudah itu, bagaimana pula dengan “mengikut Yesus”?
Suatu kali, Tuhan Yesus berkata di hadapan orang banyak, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku” (Mrk. 8:34). Menyangkal diri dan memikul salib? Dalam pandangan dunia, tentu ini bukanlah sebuah strategi promosi yang bagus untuk menarik orang-orang untuk menjadi pengikut Yesus.
Siapa yang mau pikul salib yang berat dan hina?
Siapa yang mau merendahkan ego dan menyisihkan kesenangan diri? Siapa yang rela menderita demi Injil Kristus? Follow Jesus (mengikut Yesus) sama sekali bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kita cenderung memilih hal-hal yang menyenangkan diri, mudah, dan memberi kenyamanan. Akan tetapi, Yesus memberikan panggilan untuk menjadi murid- Nya dengan gamblang dan tegas. Panggilan menjadi murid Yesus berarti rela menderita demi Kristus
sehingga yang terutama bukan lagi soal kesenangan diri sendiri melainkan Injil Kristus.
Ketika mengetahui mengikut Yesus berarti berhenti me-nomor-satu-kan kesenangan diri sendiri dan rela menderita bagi Injil Kristus, bagaimana respons kita? Apakah kita masih berminat untuk mengikut Yesus? Menjadi murid Yesus bukan berhenti sebatas mengaku percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat di bibir saja. Menjadi murid Yesus berarti menyerahkan keseluruhan diri kita untuk mengikut Yesus dengan kerelaan hati untuk menderita demi Kristus. Di dalam studi, apakah rela dicemooh teman-teman karena tidak mau “bekerja sama” dalam kecurangan dan ketidakjujuran? Di dunia pekerjaan, apakah rela melepas kesempatan kemajuan karier atau profit yang lebih besar daripada meninggalkan iman kepada Tuhan Yesus? Di dalam keluarga, apakah rela mengasihi satu sama lain daripada mengutamakan kepentingan ego sendiri?
Sharing:
1. Bagikan apakah masing-masing anggota keluarga sudah mengerti arti mengikut Yesus.
Bagaimana mengikut Yesus dalam kehidupan sehari-hari?
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga mengikut Kristus dengan sungguh-sungguh.
Minggu ke-40 (4-10 Oktober 2021)
TOP PRIORITY (Discipleship Series)
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Keluaran 20:3-5 Isi:
Top priority (prioritas utama) adalah sesuatu yang paling penting yang diutamakan atau yang paling dihargai melebihi apapun. Warren Buffett, seorang investor Amerika yang sangat sukses, berpesan kepada manajer-manajernya: prioritas utama adalah menjaga reputasi Berkshire Hathaway (nama perusahaan yang dipimpinnya). Reputasi perusahaannya menjadi prioritas terutama bagi dirinya
dan semua manajernya. Selain reputasi, ada orang yang menjadikan keluarga sebagai prioritas utama.
Ada juga yang berprinsip bahwa harta atau kesehatan adalah top priority.
Orang-orang Israel telah ditebus dari Mesir dan menjalani perjalanan di padang gurun menuju Tanah Perjanjian. Namun, saat Musa berada di gunung Sinai, umat Israel malah meminta Harun membuat patung lembu emas sebagai berhala untuk disembah mereka (Kel. 32). Dalam hukum Taurat, TUHAN memberikan larangan agar jangan ada allah lain pada umat Israel (Kel. 20:3). Dua ayat berikutnya jelas-jelas melarang pembuatan patung berhala untuk disembah.
Penyembahan berhala adalah dosa yang sangat menyakiti hati Tuhan. Selain itu, penyembahan berhala tidak terjadi hanya di masa kuno saja. Hari ini, orang-orang pun masih terus membuat berhala dalam berbagai bentuk dan menyembahnya daripada menyembah kepada TUHAN dengan sepenuh hati.
What is your top priority? Apa yang menjadi prioritas utama dalam kehidupan kita? Sebagai murid Kristus, prioritas utama kehidupan ini adalah mengikut Kristus dan memprioritaskan agenda Kerajaan Allah di atas segalanya. Mungkin tanpa sadar, prioritas utama kita bukan lagi Tuhan. Prioritas utama selain Allah juga merupakan penyembahan berhala. Jika kita mengutamakan harta, keluarga, pencapaian, dan reputasi diri melebihi Tuhan, maka kita sedang memberhalakan itu semua. Mari memeriksa diri kita sendiri dengan jujur: apa yang sesungguhnya menjadi prioritas utama dalam kehidupan ini? Apakah sebenarnya kita sudah melengserkan Tuhan dari prioritas tertinggi dalam kehidupan dan justru menjadikan hal-hal lain sebagai berhala?
Sharing:
1. Bagikan dengan jujur apa yang menjadi prioritas utama masing-masing anggota keluarga.
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan agar anggota keluarga membuang berhala dalam hati dan kembali menempatkan Tuhan sebagai prioritas terutama.
Minggu ke-41 (11-17 Oktober 2021)
MENCINTAI FIRMAN (Discipleship Series)
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Mazmur 1:1-6 Isi:
Seorang anak yang menyukai komik akan mengoleksi setiap edisi dari komik kesukaannya itu sekalipun harus mengorbankan uang sakunya.
Seorang pecinta kuliner akan sengaja berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk berburu kuliner yang khas dan istimewa. Seorang yang mencintai lukisan akan sangat menikmati karya lukis yang bernilai seni tinggi. Seorang yang menyukai film ataupun
menonton drama akan rela menghabiskan waktu berjam-jam demi film atau drama favoritnya. Setiap orang memiliki kesenangan atau kesukaan masing- masing dan tanpa perhitungan rela menyediakan waktu untuk apa yang dicintainya itu. Demikian pula, salah satu ciri utama dari murid Kristus adalah mencintai firman Tuhan.
Di dalam Mazmur 1, pemazmur menggambarkan dua macam jalan kehidupan, yaitu cara kehidupan orang benar dan orang fasik. Orang benar tidak berjalan menurut ajaran orang fasik, melainkan kesukaannya ialah Taurat TUHAN dan merenungkan Taurat itu siang dan malam (ay. 1-2).
Kemudian, mazmur ini menggambarkan orang benar itu bagaikan pohon yang tumbuh subur di tepi aliran air, hijau daunnya, dan berbuah pada musimnya (ay.
3). Sebaliknya, orang fasik digambarkan seperti sekam yang ditiupkan angin dan menuju kepada kebinasaan (ay. 4-6). Orang benar ini adalah orang yang mencintai kebenaran firman Tuhan yang
mendidik dan menuntun langkah kehidupannya.
Demikian pula murid Kristus adalah orang-orang yang kesukaannya ialah firman Tuhan, yang merenungkannya siang dan malam. Murid-murid Kristus adalah orang-orang yang mengalami anugerah pengampunan dosa di dalam Kristus dan menyerahkan diri untuk hidup bagi Kristus yang telah menyelamatkan mereka dari dosa dan kebinasaan.
Murid Kristus tidak perhitungan untuk mengambil waktu membaca Alkitab dan merenungkan kebenaran firman Tuhan. Mengapa demikian? Karena ia mencintai firman Tuhan yang dapat menerangi hatinya dan memberikan hikmat untuk menjalani kehidupan yang berkenan di hadapan Allah. Ia mencintai dan menikmati bimbingan firman Tuhan yang dapat menyegarkan jiwanya.
Orang-orang bisa menghabiskan waktu begitu lama untuk hal-hal yang disukainya, seperti komik, kuliner, lukisan, film atau drama, dan lain sebagainya.
Pertanyaannya sekarang: apakah seorang yang
mencintai firman Tuhan akan ogah-ogahan dan begitu perhitungan untuk menyediakan waktu khusus merenungkan dan mempelajari firman Tuhan? Kita diingatkan bahwa salah satu ciri utama dari seorang murid Kristus adalah kerinduan, komitmen dan kecintaannya untuk mempelajari dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam. Mari mengambil komitmen untuk merenungkan kebenaran firman Tuhan setiap hari dan mempelajari firman Tuhan secara intensif dan teratur. Dengan demikian, cara kehidupan kita perlahan demi perlahan sedang dibentuk menuju keserupaan dengan Kristus Yesus.
Sharing:
1. Bagikan apakah masing-masing anggota keluarga selama ini memiliki kecintaan akan firman Tuhan?
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya setiap anggota keluarga berkomitmen untuk merenungkan firman Tuhan secara teratur.
Minggu ke-42 (18-24 Oktober 2021)
PELAKU FIRMAN (Discipleship Series)
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Yakobus 1:22-24 Isi:
Alkisah, ada seorang wanita yang suka memandang wajahnya di cermin. Wanita ini berparas cantik. Sayangnya, ia memiliki masalah dengan ingatannya. Ia tidak bisa mengingat wajahnya sendiri.
Kadangkala ia pun lupa akan nama dan alamat rumahnya sendiri. Karena itu, keluarganya selalu menyelipkan cermin serta catatan nama dan alamat rumahnya di dalam tasnya. Ketika ia sudah beberapa
lama tidak pulang ke rumah, keluarganya akan segera menempelkan selebaran bergambar wajah wanita ini beserta nama dan alamatnya di titik-titik keramaian kota itu. Ini mereka lakukan dengan harapan wanita ini akan melihat selebaran tersebut dan mengenali dirinya sendiri. Kalau ia masih belum ingat dengan wajah dirinya, ia dapat mengambil cermin dan catatan di dalam tasnya.
Rasul Yakobus menasihatkan kepada jemaat Tuhan agar menjadi pelaku firman Tuhan dan bukan hanya pendengar saja (ay. 22). Walaupun demikian, lebih mudah untuk hanya mendengar firman Tuhan dan tidak melakukannya, bukan? Di sini, Yakobus memberikan penggambaran yang menarik. Orang yang tidak melakukan firman Tuhan digambarkan seumpama seorang yang mengamat-amati mukanya di depan cermin, tetapi ia segera lupa bagaimana rupanya padahal baru saja ia memandang dirinya sendiri di depan cermin (ay. 23-24). Ironis, bukan?
Memang ironis. Cerita di awal tadi menggambarkan
bagaimana ironisnya saat seseorang bisa sampai lupa akan wajahnya sendiri. Namun, jauh lebih ironis lagi kalau kita mendengar firman Tuhan, tetapi tidak melakukannya dan justru melupakan begitu saja!
Rasul Yakobus menyebut ini sebagai “menipu diri sendiri” (ay. 22).
Sebagai murid Kristus, kita tidak dipanggil hanya untuk suka merenungkan dan mempelajari firman Tuhan, tetapi kita dipanggil juga untuk menjadi “pelaku firman.” Kebenaran firman Tuhan itu tidak berhenti sebagai pengetahuan dalam kepala kita atau menjadi perenungan di dalam hati saja. Firman Tuhan itu perlu untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai murid Kristus, termasuk di dalam studi, pekerjaan, keluarga, pelayanan, dan kehidupan bermasyarakat. Apakah kita telah menjalani kehidupan sebagai “pelaku firman Tuhan”? Jangan sampai kita mengulang ironi seumpama orang yang lupa akan wajahnya sendiri padahal baru saja bercermin! Mari menjadi murid-murid Kristus yang
menaati kebenaran firman Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Sharing:
1. Bagikan bagaimana masing-masing anggota keluarga dalam menanggapi firman Tuhan selama ini: mendengarkan saja atau sampai melakukan?
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga menjadi pelaku firman Tuhan dalam pertolongan Allah Roh Kudus.
Minggu ke-43 (25-31 Oktober 2021)
SOLI DEO GLORIA (Discipleship Series)
Lagu Pembukaan Doa Pembukaan
Pembacaan Alkitab: Roma 12:1-2 Isi:
Pernahkah menonton film superhero berjudul
“Black Panther” (2018)? Film ini dibintangi oleh aktor utama bernama Chadwick Boseman. Boseman adalah aktor berkebangsaan Amerika Serikat yang dilahirkan dan dibesarkan di negara bagian South Carolina, meskipun secara genetis ia merupakan keturunan kulit hitam (Afrika). Ia mendalami penyutradaraan dan seni peran di berbagai institusi,
termasuk Howard University (Washington DC). Pada tanggal 12 Mei 2018, ia memberikan pidato pada upacara wisuda mahasiswa Universitas Howard. Ia mengawali pesannya kepada para wisudawan- wisudawati dengan berkata, “first, giving honour to the Creator” (yang pertama, berilah kehormatan/kemuliaan kepada Sang Pencipta).
Rasul Paulus menuliskan surat Roma membahas mulai dari Injil sebagai kekuatan Allah, permasalahan doktrinal hingga nasihat-nasihat praktis bagi jemaat Tuhan. Paulus menuliskan, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati” (ay. 1). Bagian Roma 12:1-2 ini merupakan nasihat praktis agar jemaat Tuhan mempersembahkan segenap diri bagi kemuliaan Tuhan. Ibadah yang sejati tidak hanya mencakup ibadah pada hari minggu bersama murid-
murid Kristus lainnya. Ibadah sejati mencakup keseluruhan diri yang dipersembahkan menjadi persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah. Seluruh kehidupan kita didedikasikan bagi kemuliaan Allah di dalam Kristus yang kita ikuti.
Baik pekerjaan maupun studi, baik perkataan maupun tindakan, baik ketaatan maupun pencapaian, seluruhnya dipersembahkan demi kemuliaan Allah semata. Bagi seorang murid Kristus, kehidupan dan pencapaiannya bukan lagi untuk kemuliaan diri sendiri yang egois, melainkan demi kemuliaan nama Kristus yang disembah. Kita juga perlu mengandalkan hikmat Tuhan yang membaharui akal budi sehingga kita mengerti bahwa apa yang sedang kita lakukan memang menaati kehendak Allah bagi kemuliaan nama-Nya semata (ay. 2).
Sebagai murid Kristus, biarlah prinsip “segala kemuliaan hanya bagi Allah” (soli Deo gloria) menjadi prinsip kehidupan kita. Ketika kita berhasil menggapai suatu pencapaian atau mengukir prestasi, sangat
mudah untuk menyebut-nyebut soal kerja keras, kemampuan diri, dan ketekunan diri sendiri sehingga bisa sampai berhasil tiba di titik tersebut. Boseman sudah melalui berbagai tantangan, kesulitan, dan kerja keras yang luar biasa; tetapi ia tidak lupa bahwa hidupnya adalah sebuah persembahan bagi kemuliaan Tuhan. Di tengah kesuksesannya, ia bahkan memberikan pesan untuk mempersembahkan pujian, kemuliaan, dan kehormatan bagi Allah. Jikalau Tuhan mengizinkan kita mengecap keberhasilan, menempati posisi yang terhormat, atau mengukir prestasi yang membanggakan; apakah kita tetap ingat bahwa semuanya hanya dipersembahkan untuk kemuliaan nama Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus? Mari mempersembahkan segenap diri kita sebagai ucapan syukur bagi kemuliaan nama Tuhan!
Sharing:
1. Bagikan bagaimana masing-masing anggota keluarga memandang keberhasilan atau
pencapaian berhubungan dengan persembahan segenap diri di hadapan Tuhan.
2. Bagikan pergumulan masing-masing anggota keluarga saat ini.
Doakanlah:
1. Doakan setiap pergumulan anggota keluarga masing-masing.
2. Doakan supaya tiap anggota keluarga mempersembahkan diri bagi kemuliaan nama Tuhan.
KUMPULAN LAGU-LAGU PUJIAN
1. Anugerah Terindah
Kau tahu hatiku Tuhan, Kau tahu rinduku Tuhan Kau tahu harapku, Kau tahu mimpiku
Di tangan-Mu Tuhan
Dalam segenap jalanku, dalam setiap langkahku Hanya Kau Tuhan yang kuandalkan
Menghadapi semua Ref.
Yesus Kau anugerah terindah dalam hidupku Kau sungguh berarti di setiap jalanku Anugerah-Mu selalu mempesonaku Yesus, Kau terbaik
Yesus, Kau termanis Di dalam hidupku
2. Ada Pengertian Bersama
Di mana kita berkumpul, ada pengertian bersama Inilah janji Tuhanku, bersatu di dalam-Nya Kasih-Nya penuhi kita, roti hidup Ia berikan Inilah janji Tuhanku, bersatu di dalam-Nya
Ia beserta dengan kita, bagi berkat dalam Roh-Nya Semua anak dan umat-Nya, bersatu di dalam-Nya Bersyukurlah pada Yesus, kehendak-Nya Ia tunjukkan Ia tuntun jalan hidupku, ku bersyukurlah
3. Bapa Ku Datang Pada-Mu
Bapa ku datang pada-Mu, naikkan ucapan syukur Atas kasih anug’rah-Mu yang indah setiap hari Ref.
Pagi hari, siang hari, sore dan malam hari Tak hentinya mengucap syukur atas kebaikan-Mu 4. Bapa Surga, Hatiku Bersyukur
Oh Bapaku hatiku bersyukur Bapa Surga hatiku bersyukur Kucinta, kuhormat, kusujud pada-Mu Bapa Surga hatiku bersyukur
5. Berkat Kemurahan-Mu
Kau hiasi kehidupanku dengan kemurahan-Mu Kau rancangkan masa depanku
Penuh dengan harapan
Aku ada saat ini semuanya kar’na kasih-Mu Aku hidup hari ini
Semua berkat kemurahan-Mu Terima kasih, Yesus
Engkau sangat baik, teramat baik bagiku 6. Bersama K’luargaku
Kami datang di hadirat-Mu
Dalam satu kasih dengan bersehati Berjanji setia sampai akhir
Mengasihi-Mu Tuhan (Yesus) Bersama k’luargaku melayani Tuhan Bersatu, s’lamanya mengasihi Engkau Tiada yang dapat melebihi kasih-Mu ya Tuhan Bagi kami Engkau segalanya
Gelombang badai hidup, coba menghalangi Namun kuasa Tuhan, buka jalan kami 7. Bersama-Mu Bapa
Engkau ada bersamaku di tiap musim hidupku Tak pernah Kau biarkan ku sendiri
Kekuatan di jiwaku adalah bersama-Mu Tak pernah kuragukan kasih-Mu Bersama-Mu Bapa kulewati semua Perkenanan-Mu yang teguhkan hatiku Engkau yang bertindak memb’ri pertolongan Anug’rah-Mu besar melimpah bagiku
8. Cari Dahulu Kerajaan Allah
Cari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya Dan semuanya ‘kan ditambah padamu Halelu, haleluya
Ref.
Haleluya, haleluya Haleluya, halelu, haleluya 9. Dengan Apa Kan Kubalas
Kau Allah yang setia, Bapa yang mulia Kasih-Mu besar Tuhan, Kau pulihkan hidupku Kaulah harapanku, hidupku dalam-Mu Terima kasih Tuhan, Kau s'lamatkan hidupku
Dengan apa kan kubalas segala kebaikanMu Segenap hatiku menyembah-Mu Yesus Ku bersyukur pada-Mu
S'lamanya
10. Dia Baik Bagiku
Ku tahu Bapa p’liharaku, Dia baik, Dia baik Ku yakin Dia s’lalu sertaku, Dia baik bagiku Ref.
Lewat badai cobaan
Semuanya mendatangkan kebaikan Ku tahu Bapa p’liharaku, Dia baik bagiku
11. Dia Hanya Sejauh Doa Bila kau rasa gelisah di hatimu Bila kelam kabut tak menentu hidupmu Ingat masih ada seorang p’nolong bagimu Yesus tak pernah jauh darimu
Bila cobaan menggodai hatimu Bila sengsara menimpa keadaanmu Ingat Yesus takkan pernah jauh darimu Dia s’lalu pedulikan kamu
Berseru memanggil nama-Nya
Berdoa Dia kan se’gra menghampiri dirimu Percaya Dia tak jauh darimu
Dia hanya sejauh doa 12. Engkau Perisaiku
Engkaulah perisaiku, saat badai hidup menerpaku Janji-Mu di dalamku, pulihkan jiwaku
Engkaulah perisaiku, saat badai hidup menerpaku Firman-Mu di dalamku, tenangkan jiwaku
Ref.
Ku ‘kan berdiri di tengah badai Dengan kekuatan yang Kau berikan Sampai kapanpun ku ‘kan bertahan Kar’na Yesus selalu menopang Ku kan bertahan dalam tekanan Dengan kekuatan yang Kau berikan Sampai kapanpun tak tergoyahkan Kar’na Yesus selalu menopang hidupku
13. Engkaulah Tuhan
Ku rindu setiap waktu, hidupi kebenaran-Mu Bukan dengan kuatku, namun kar’na Roh-Mu Yesus Kau yang kupegang teguh
Ref.
Engkaulah Tuhan, Engkaulah Raja Berdaulat atas hidupku, ku berserah penuh 14. Hari Ini Kurasa Bahagia
Hari ini kurasa bahagia
Berkumpul bersama saudara semua Tuhan Yesus t’lah satukan kita Tanpa memandang diantara kita Bergandengan tangan dalam kasih Dalam satu hati
Berjalan dalam terang kasih Tuhan Kau saudaraku, kau saudariku Tiada yang dapat memisahkan kita Kau sahabatku, kau sandaranku Tiada yang dapat memisahkan kita 15. Hidup ini adalah Kesempatan Hidup ini adalah kesempatan Hidup ini untuk melayani Tuhan
Jangan sia-siakan waktu yang Tuhan b’ri Hidup ini hanya sementara
Oh Tuhan pakailah hidupku Selagi aku masih kuat
Bila saatnya nanti ku tak berdaya lagi Hidup ini sudah jadi berkat
16. Juru Selamatku Walau ku harus berjalan Dalam lembah kekelaman Perlindungan Mu oh Tuhan Nyatalah bagi hidupku Tiada pernah sedetikpun Tiada pernah Kau tinggalkan Sungguh mulia dan sempurna Hanyakau lah yang layak disembah
Yesus Engkau Juruselamatku Dalam janjiMu kemenanganku Selamanya kan kunyatakan Besar setiaMu Tuhan di hidupku 17. Kaulah Harapan
Bukan dengan kekuatanku Ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku Ku tak mampu sendiri
Engkaulah kuatku yang menopangku Kupandang wajahMu dan berseru Pertolonganku datang dariMu Peganglah tanganku jangan lepaskan Kaulah harapan dalam hidupku 18. Kami dan Seisi Rumah Kami Saat ini kami datang di hadapan-Mu Membawa hidup kami
sebagai korban yang harum Satukan hati, membawa diri Menjadi persembahan menyenangkan hati-Mu Kami dan seisi rumah kami Kan menyembah-Mu, memuji-Mu Tuhan Allah penyelamat kami Kami dan seisi rumah kami Kan memuja-Mu, mengagumi Kasih-Mu di setiap waktu 19. Kami Perlu Kau Tuhan
Kemanakah kami mencari kasih sejati Kemanakah kami berseru
Saat badai datang menderu
Yang kami tahu hanya Kau yang mampu Pulihkan sgala sesuatu
Kami perlukan keajaibanMu Kami butuhkan sentuhan tanganMu Kami tak dapat jalan sendiri Kami perlu Kau Tuhan
20. Keluarga Senang
Mohon Tuhan hampir, keluarga s’nang Jadi kepalanya, keluarga s’nang Bila Tuhan datang, limpah kasih rahmat Jadikan sempurna, keluarga s’nang Suami istri kasih, keluarga s’nang Sama pegang iman, keluarga s’nang Anak muda t’rima, rahmat tuntunan Hu Nikmat hidup limpah, keluarga s’nang Mohon Tuhan ajar, keluarga s’nang Hibur dan b’ri s’mangat, keluarga s’nang S’nantiasa sentosa, s’lalu ingat anugrah G’nap keluarga majulah, keluarga s’nang 21. Kucinta K’luarga Tuhan
Kucinta k’luarga Tuhan terjalin mesra sekali Semua saling mengasihi
Betapa s’nang ku menjadi k’luarganya Tuhan
22. Ku Rindu Mengenal-Mu Ku rindu mengenal-Mu, Jiwaku sungguh merindukan-Mu Ku mau mengenal-Mu
Mengalami kasih-Mu,
Wajah-Mu yang s’lalu memandangku Lebih dalam ku mau kenal-Mu Ku rindu mengenal-Mu Ku rindu mengenal-Mu,
Jiwaku sungguh merindukan-Mu Ku mau mengenal-Mu
Sampai akhir napasku
Ku mau mengenal ajaib kuasa-Mu Ku ingin mengenal-Mu
Itu kerinduanku 23. Percaya
Percaya di saat ku tak mengerti Percaya di saat ku tak melihat Percaya, kupercaya
Kasih-Mu sertaku
Percaya berkat-Mu ada bagiku Percaya tangan-Mu tak lepaskanku Percaya, kupercaya
Kasih-Mu sertaku
Percaya, kupercaya Firman-Mu yang terjadi Lampaui s’gala masalahku Percaya pada-Mu
Percaya, kupercaya Firman-Mu ya dan amin Lampaui s’gala masalahku Percaya pada-Mu
24. Pribadi yang Mengenal Hatiku
S’perti rusa yang haus rindu aliran sungai-Mu Hatiku tak tahan menunggu-Mu
S’perti tanah yang gersang menanti datangnya hujan Begitupun jiwaku Tuhan
Hanya Engkau pribadi yang mengenal hatiku Tiada yang tersembunyi bagi-Mu
Seluruh isi hatiku Kau tahu
Dan bawaku ‘tuk lebih dekat lagi pada-Mu Tinggal dalam indahnya dekapan kasih-Mu 25. Roh-Mu yang Hidup
Roh-Mu yang hidup penuhiku Mengalir dalamku
Jiwaku tenang bersama-Mu Dalam naungan-Mu
Roh-Mu yang kudus pulihkanku Engkaulah damaiku
Ku hidup oleh anugerah-Mu Yang menyertaiku
Roh-Mu yang hidup penuhiku Datang urapiku
Ku siap t’rima kuasa-Mu Hidupku bagi-Mu Ref.
Ku buka hati ‘tuk jamahan-Mu Berserah penuh di hadirat-Mu Kau ambil alih s’luruh hidupku Di altar-Mu menyembah-Mu
26. Sampai Memutih Rambutku Kau s’lalu hadir saat aku rindukan-Mu
Kau yang s’lalu setia menopangku dengan kasih setia Memberi aku kekuatan di tengah badai yang menakutkan Ref.
Sampai memutih rambutku Kau putuskan aku menutup usiaku Ku kan s’lalu menyembah-Mu Oh Yesus Tuhanku, ku milik-Mu S’lamanya bagi-Mu
27. Satukanlah Hati Kami
Satukanlah hati kami ‘tuk memuji dan menyembah Oh, Yesus Tuhan dan Rajaku
Eratkanlah tali kasih diantara kami semua Oh, Yesus Tuhan dan Rajaku
Bergandengan tangan dalam satu kasih Bergandengan tangan dalam satu iman Saling mengasihi diantara kami Keluarga Kerajaan Allah
28. Satu-satunya yang Kuandalkan Engkau Tuhan yang setia
Waktu-Mu s’lalu yang terbaik Engkau Tuhan sandaranku
Dan ku hanya kan berharap pada-Mu Satu-satunya yang kuandalkan Satu-satunya yang kupercaya
Engkau sumber kekuatan, sumber pengharapan Sumber kedamaian
Satu-satunya yang kuandalkan Satu-satunya yang kuperaya
Engkau Tuhan memberkati, Tuhan penyembuhku Tuhan pemulihku
29. Semusim Berlalu
Semusim berlalu, namun Kau s’lalu p’liharaku Kasih dan setia-Mu, tak pernah layu di hidupku Ref.
Lebih luas dari samu’dra,
Kebaikan-Mu Bapa takkan habis di hidupku Lebih tinggi dari cakrawala
Tak terbatas kasih-Mu, sungguh ku bersyukur
30. Tak Pernah Terlambat Sekalipun ku harus alami
Keadaan yang sukar di dalam hidupku Namun ku selalu percaya pada-Mu Tuhan yang kuandalkan pasti besertaku Tak pernah terlambat pertolongan bagiku S’bab Kau Tuhan yang tahu jalan di depanku Segala yang Kau perbuat untuk kebaikanku Menopangku dengan kuasa-Mu
Ku percaya pertolongan-Mu Tak pernah terlambat 31. Tuhan Pasti Sanggup Kuatkanlah hatimu Lewati setiap persoalan
Tuhan Yesus selalu menopangmu Jangan berhenti harap padaNya Tuhan Pasti Sanggup
TanganNya takkan terlambat ‘tuk mengangkatku Tuhan Masih Sanggup
Percayalah, Dia tak tinggalkanmu 32. Waktu Tuhan
Bila Kau ijinkan sesuatu terjadi Ku percaya semua untuk kebaikanku Bila nanti telah tiba waktu-Mu Kupercaya kuasa-Mu Memulihkan hidupku
Waktu Tuhan pasti yang terbaik Walau kadang tak mudah dimengerti Lewati cobaan, ku tetap percaya Waktu Tuhan pasti yang terbaik 33.Ya Abba, Bapa
Ku mau cinta Yesus selamanya Ku mau cinta Yesus selamanya
Meskipun badai silih berganti dalam hidupku Ku tetap cinta Yesus selamanya
Ref.
Ya Abba, Bapa, ini aku anak-Mu Layakkanlah seluruh hidupku Ya Abba, Bapa, ini aku anak-Mu Pakailah sesuai dengan rencana-Mu
34. Kristus Tuhan Telah Bangkit Kristus Tuhan t’lah bangkit, haleluya!
Sorga bumi memuji, haleluya Hai, pujilah nama-Nya, haleluya Langit bumi menggema, haleluya Raja mulia t’lah bangkit, haleluya!
Ia mati ‘tuk gantiku, haleluya!
Maut di mana sengatmu? Haleluya Di mana kuasa kubur? Haleluya Genaplah tebusan-Nya, haleluya!
Ia menang ‘kan seteru, haleluya!
Kubur pun tak berdaya, haleluya Terbuka pintu sorga, haleluya Puji Allah di sorga, haleluya!
Dan kasih-Nya kekallah, haleluya!
Puji Allah Sang Raja, haleluya Allah yang Maha esa, haleluya 35. Dia Lahir Untuk Kami
Dia lahir untuk kami, Dia mati untuk kami, Dia bangkit bagi kami semua,
Dia itu Tuhan kami, Dia itu Allah kami, Dia Raja di atas s'gala Raja
Dia itu Firman Allah yang turun ke bumi, Dia jadi sama dengan manusia,
Dia Yesus sobat kami, Dia Yesus Tuhan kami, Sang Penebus Jurus'lamat dunia
36. Dia Yesus t’lah mati bagiku Dia Yesus t’lah mati bagiku Dia Tuhan selamatkan jiwaku Bagi Dia pujianku
Tak dapat kubalas kasihNya Dia angkatku jadi anak-Nya Bri damai di dalam hidupku Bagi Dia sembahku Hanya Dia sgalanya bagiku
Bagi Dia segala pujian Hormat serta syukur Kekal selamanya Bagi Dia segala pujian Hormat serta syukur Selama-lamanya
37. Dunia Gemar dan Soraklah Dunia gemar dan soraklah!
Rajamu lahirlah;
Bri hatimu kepada-Nya
Bersama nyanyilah, bersama nyanyilah Sama, bersama nyanyilah
Dunia gemar dan nyanyilah!
Tuhanmu bertakhta;
Bumi, laut, gunung, lembah, Bersoraklah terus, bersoraklah terus Sorak, bersoraklah terus
Yesus mem’rintahkan dunia Dengan anug’rah-Nya Keadilan dan kebenaran
Dan ajaib kasih-Nya, dan ajaib kasih-Nya Ajaib, dan ajaib kasih-Nya
38. Hai Mari Berhimpun
Hai mari berhimpun dan bersuka ria Hai mari semua ke Betlehem Lihat yang lahir, Raja bala sorga Ref.
Sembah dan puji Dia, sembah dan puji Dia Sembah dan puji Dia, Tuhanmu
Hai, para malaikat, angkatlah suaramu Dan bala sorga pun bernyanyilah Muliakan Allah, Bapa dalam sorga Ya Tuhan yang lahir, pada hari ini Ya, Yesus terpujilah nama-Mu Firman menjelma menjadi manusia
39. Selamat Hari Natal Selamat hari Natal (3x) dan tahun baru Salam bagimu sekalian
Selamat hari Natal dan tahun baru We wish you a merry Christmas (3x) And a happy New Year
40. S’lamat-S’lamat datang
S’lamat-s’lamat datang Yesus Tuhanku Yang turun dari Surga, ya rumah-Mu S’lamat-s’lamat datang Kau di dalam dunia Tuhan jadi sama dengan manusia
Salam salam