BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan dari penelitian tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif.
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka pemikiran penelitian merupakan pemikiran penulis didalam memberikan alternatif solusi solusi untuk hasil yang optimal dari sumber air baku terhadap perencanaan yang dibuat untuk pekerjaan penyediaan air bersih komplek perumahaan dan perkantoran di PT. Pertamina EP Asset 3 Klayan dengan penerapan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat pengambil keputusan.
Secara skematis kerangka kerja penelitian ini dapat diilustrasikan pada Gambar 3.1.
Sedangkan alur proses penerapan metode AHP di dalam penelitian ini memerlukan beberapa proses awal mulai dari alternatif sumber air baku, penentuan variabel, dan penentuan responden. Secara skematis proses tersebut dapat dilihat dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Alternatif Solusi Sumber Air Baku PT. PEP by AHP
Standard PT. PEP Non Model / Non
Method Kondisi Justifikasi
Sumber Air Baku
Kondisi Eksisting Sumber Air Baku
PT. PEP
Gambar 3. 2 Kerangka Pemikiran Penelitian
Metode AHP Alternatif
Sumber Air Baku
Collecting Data Metode Delphi
Metode Rating Factor
Air Laut
Air Permukaan
Identifikasi Variabel / Kriteria
Penentuan Faktor
Penentuan Responden
Data Umum Responden
Penyusunan Kuesioner
Penyebaran Kuesioner
Gambar 3. 3 Alur Proses Penerapan AHP
3.2 Langkah Kerja Penelitian
Sebagai sebuah karya ilmiah, penelitian ini dilakukan dengan berbagai langkah kerja yang komprehensif dan sistematis sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Langkah kerja penelitian merupakan serangkaian prosedur dan langkah- langkah dalam melakukan penelitian yang terstruktur secara sistematis dan terarah agar tujuan dari penelitian bisa tercapai dengan baik. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini dilihat dalam flowchart penelitian tugas akhir pada Gambar 3.3.
MULAI
Analisis dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
SELESAI
Identifikasi Masalah & Perumusan Masalah
Menetapkan Tujuan dan Batasan Masalah
Penentuan Responden dengan
Metode Delphi Studi Lapangan
Penyusunan Struktur Hierarki Masalah
Membuat Matrik Berpasangan Antar Kriteria dan Antar
Alternatif
Data Primer dari Hasil Kuesioner
Penyelesaian dengan Persamaan Matematik
Pengolahan Data dengan Metode AHP
Studi Pustaka
Identifikasi Variabel/
Kriteria Penentuan Sumber Air Baku dengan Metode
Rating Factor
Penyusunan Kuesioner AHP Pengumpulan Data
Penyebaran Kuesioner AHP
Gambar 3. 3 Flowchart Penelitian Tugas Akhir
Berdasarkan flowchart diatas, dibawah ini akan dijelaskan dari setiap tahap pada metodologi penelitian tersebut.
3.3.1 Studi Lapangan
Studi lapangan adalah tahapan untuk mengumpulkan dan mengidentifikasi masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh perusahaan dengan melakukan penelitian langsung di Asset 3 Surface Facilities PT. Pertamina EP Asset 3 Klayan.
3.3.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah
Setelah melakukan studi pendahuluan, kemudian dibuat identifikasi masalah Asset 3 Surface Facilities yang sedang melakukan perencanaan terhadap persiapan kontrak baru untuk penyediaan air bersih. Dan berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dibuat, terdapat beberapa permasalahan yang perlu diuraikan dalam sebuah perumusan masalah.
3.3.3 Menentukan Tujuan dan Batasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan perumusan masalah, dilakukan penetapan tujuan penelitian yaitu membuat perencanaan ulang penyediaan air bersih untuk komplek perumahan dan perkantoran di PT. Pertamina EP Asset 3 Klayan dengan memilih sumber air baku untuk proyek tersebut dengan penerapan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Perencanaan tersebut dilakukan terkait dengan kontrak penyedia air bersih akan habis yang kemudian perlu dilakukan persiapan kontrak penyediaan air alternatif.
Batasan masalah dalam penelitian ini berfokus pada aspek perencanaan dalam manajemen proyek untuk menentukan sumber air baku yang paling optimal. Untuk membantu menentukan sumber air baku tersebut, metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan proyek ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP).
3.3.4 Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan suatu pembahasan yang berdasarkan pada buku- buku referensi yang bertujuan untuk memperkuat materi pembahasan pada penelitian ini. Studi pustaka yang digunakan, dijadikan sebagai dasar untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap penentuan sumber air baku pada proyek ini meliputi teori-teori mengenai pengambilan keputusan, proyek, manajemen proyek, sumber air baku, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Pedoman Surface Facilities dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
3.3.5 Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu mengidentifikasi variabel/ kriteria sumber air baku dengan metode Rating Factor dan menentukan responden dengan penggunaan metode Delphi.
3.3.5.1 Variabel dan Kriteria Sumber Air Baku
Identifikasi variabel dan kriteria penentuan sumber air baku dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan sesuai dengan konteks permasalahan yang ada, sehingga akan membantu dalam tahapan selanjutnya pada penelitian ini.
Data tersebut didapatkan dari data-data yang sudah ada di Asset 3 Surface Facilites selaku pihak perencana proyek penyedia air bersih untuk komplek perumahan dan perkantoran di PT. Pertamina EP Asset 3 Klayan sejak tahun 2009 hingga sekarang.
Data tersebut berupa gambaran umum perusahaan dan Rencana Kerja dan Syarat- syarat (RKS).
3.3.5.2 Responden dan Sampel Penelitian
Responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam suatu penelitian. Responden dalam penelitian ini sangat spesifik dan memiliki karakteristik yang khas, oleh karena itu untuk menentukan responden yang akan dijadikan sampel penelitian pada tahap pengolahan data dilakukan dengan metode Delphi. Proses
questionnaire.
Questionnaire I, disusun pernyataan hasil transformasi dari sub-variabel, kemudian diverifikasi dan divalidasi oleh para pakar terkait. Analisa kuesioner ini yaitu menghasilkan ringkasan yang berisi bagian-bagian untuk diidentifikasi sejara jelas agar lebih mudah dimengerti.
Questionnaire II, diberikan masukan dan pendapat dari beberapa responden, kemdian pernyataan-pernyataan tersebut ditranformasikan menjadi pertanyaan yang dituangkan dalam bentuk questionnaire II, dan digunakan sebagai instrument pengumpulan data yang didistribusikan kepada responden yang dapat merepresentasikan populasi terkait variabel tersebut.
Questionnaire III, kuesioner ini didesain untuk mendorong masukan saran dan komentar terhadap sub variabel pada proses Delphi.
3.3.5.3 Desain Kuesioner
Questionnaire merupakan alat pemeroleh data primer yang disusun berdasarkan parameter-parameter analisis yang dibutuhkan dan relevan sesuai dengan maksud dan tujuan dari penelitian (Santoso, 2013).
Setelah didapatkan kriteria-kriteria penentuan sumber air baku serta penentuan responden terpilih, dapat disusun kuesioner penelitian AHP yang kemudian akan dibagikan kepada responden terpilih. Kuesioner penelitian AHP ini menggunakan metode atau cara pengisiannya memungkinkan responden untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria.
3.3.6 Pengolahan Data dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Pengolahan data merupakan tahapan lanjutan dari pengumpulan data.
Pengolahan data dilakukan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).
Sumber data yang digunakan dalam tahap pengolahan data berasal dari data primer yang dihasilkan dari kuesioner-kuesioner yang telah dibagikan pada tahap pengumpulan data.
Adapun tahap pengolahan data dengan metode Analytical Hierarchy Process yaitu:
1. Penyusunan Struktur Hierarki Masalah
Penyusunan struktur hierarki masalah dilakukan dengan cara mengidentifikasi pengetahuan atau informasi yang diamati. Struktur hierarki masalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk proyek ini terdiri dari tujuan, pengambil keputusan, kriteria dan alternatif sumber air baku.
2. Membuat Matrik Berpasangan Antar Kriteria dan Antar Alternatif Data-data yang diperlukan untuk membuat matrik berpasangan yaitu data primer yang didapatkan dari kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian dilakukan kepada para pengambil keputusan dengan tujuan untuk memberikan pembobotan terhadap kriteria-kriteria pembanding dalam pemilihan sumber air baku. Pihak pengambil keputusan untuk menentukan sumber air baku yaitu sebagai berikut.
1. Asset 3 Supply Chain Management (SCM) sebanyak 1 (satu) orang responden dari General Service (GS) sebagai user dari proyek ini.
2. Asset 3 Surface Facilities (SF) sebanyak 2 (dua) orang responden yaitu Assistant Manager Engineering dan Quality Assurance/Quality Control (QA/QC).
3. Asset 3 Healthy Safety Security Environmental (HSSE) sebanyak 1 (satu) orang dari bagian Analyze HSE.
Kuesioner yang akan disebarkan terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu untuk perbandingan berpasangan antar kriteria dan untuk perbandingan berpasangan antar alternatif.
3. Penyelesaian dengan Persamaan Matematik
Tahap ini mempunyai beberapa perhitungan untuk menentukan besarnya bobot yang dimulai dari kasus yang sederhana sampai dengan kasus umum.
Perhitungan tersebut meliputi menghitung vektor prioritas, menghitung nilai
indeks konsistensi dan menghitung rasio konsistensi.
3.3.7 Analisis dan Pembahasan
Pada tahap ini dilakukan analisis dan pembahasan sebagai langkah pengambilan keputusan untuk menentukan alternatif sumber air baku untuk proyek penyedia air bersih untuk komplek perumahan dan perusahaan di PT. Pertamina EP Asset 3 Klayan.
3.3.8 Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisa pengolahan data akan diambil kesimpulan dan saran-saran hasil akhir dari suatu penelitian. Bagian ini juga dilengkapi dengan saran-saran untuk menyempurnakan penelitian ini.