• Tidak ada hasil yang ditemukan

IVAN AGUSTA FARIZKHA ( ) TUGAS AKHIR PW PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH MELALUI KETERKAITAN SEKTORAL DI KABUPATEN LUMAJANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IVAN AGUSTA FARIZKHA ( ) TUGAS AKHIR PW PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI WILAYAH MELALUI KETERKAITAN SEKTORAL DI KABUPATEN LUMAJANG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR PW09-1328

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI

WILAYAH MELALUI KETERKAITAN SEKTORAL DI KABUPATEN LUMAJANG

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.

Rer.Reg.

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya 2013

IVAN AGUSTA FARIZKHA (3609100035)

(2)

LATAR BELAKANG

Pengembangan

Wilayah Indeks Pertumbuhan Ekonomi

Keterkaitan antar daerah

Indikator Tools

Pemaksimalan Peran Sektoral

o Ditemukannya Sektor ataupun komoditi yang memiliki potensi besar

Keberlangsungan sebuah sektor membutuhkan sektor lain sebagai penunjang

Perkembangan sektor potensial akan mendorong sektor lain turut berkembang o Terbentuk hubungan keterkaitan membentuk keterpaduan menuju pada sinergi

antar daerah

o Tujuan akhirnya adalah peningkatan produktivitas

“PENGEMBANGAN WILAYAH TERKAIT SATU SAMA LAIN SEBAGAI SUATU SISTEM”

Tarigan, 2005 ; Rustiadi, dkk, 2009 ; Ghalib, 2005 Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(3)

No. Kota/Kabupaten PDRB atas Harga Berlaku (milyar

Rupiah)

PDRB per- kapita (juta

Rupiah)

1. Lumajang 13.886 10,36

2. Jember 24.518,55 11,27

3. Kabupaten

Probolinggo 14.896 13,64

4. Kota Probolinggo 20.536,09 20,59

Data PDRB Kab. Lumajang,Kab. Jember, Kota dan Kab Probolinggo

Sumber : BPS Kab. Lumajang, BPS Kab. Jember, BPS Kota dan Kabupaten Probolinggo (tahun 2010)

Rata-rata pendapatan per kapita seluruh Jatim adalah sebesar Rp

20,77 juta.

o Kabupaten Lumajang tergolong daerah relatif tertinggal (low growth and low income) (Zainal Arifin,2008 : 10).

o Pertumbuhan ekonomi tidak terlalu pesat dari tahun ke tahun (Septya.

2010).

o Belum nampaknya keterkaian sektoral, terlihat dari kurangnya pemaksimalan sektor-sektor ekonomi yang ada

PERMASALAHAN

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(4)

“Dari potensi masing – masing kecamatan ini seharusnya ada keterkaitan yang terjadi, karena sektor primer membutuhkan sektor sekunder sebagai media added value dan sektor tersier

sebagai media distribusi hasil dari sektor sekunder”

SEKTOR POENSIAL

No. Kecamatan Share sektor (%) PDRB per-kapita

Primer Sekunder Tersier (Rp)

1. Pasrujambe 53,25 7,03 39,72 21.798.752,01

2. Jatiroto 37,89 21,9 40,16 21.053.364,78

3. Lumajang 8,12 23,80 68,08 19.922.780,88

4. Sumbersuko 25,28 33,04 41,68 17.667.266,02

5. Tempeh 28,44 31,19 40,38 17.437.665,08

6. Gucialit 45,54 8,13 46,33 16.905.778,75

7. Pasirian 41,34 21,03 37,62 16.277.512,41

8. Klakah 36,86 13,28 49,86 15.770.372,92

9. Yosowilangun 40,25 13,14 46,60 15.107.932,46

10. Kedungjajang 40,82 21,67 37,51 14.307.455,45

11. Rowokangkung 40,43 8,95 50,62 14.182.699,08

12. Tempursari 42,96 9,35 47,69 14.030.930,05

13. Candipuro 38,93 19,13 41,94 13.929.107,41

14. Randuagung 43,38 8,35 48,38 13.702.148,73

15. Tekung 46,51 11,75 41,74 13.598.534,85

16. Kunir 38,57 14,89 46,54 13.535.501,28

17. Pronojiwo 46,36 17,84 35,80 12.986.388,54

18. Sukodono 26,52 24,28 49,19 12.793.593,59

19. Ranuyoso 46,99 10,36 42,65 11.872.756,21

20. Padang 45,16 15,56 39,28 11.049.490,54

21. Senduro 42,17 18,89 38,94 10.652.774,84

Rata – rata 15.170,609,80

Kecamatan pdrb perkapita dibawah

rata2

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(5)

o Lumajang merupakan Kabupaten dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lambat

o Belum terlihatnya keterkaitan antar sektoral,

o Kab. Lumajang memiliki sektor ekonomi prospektif dan potensial yang mampu menaikkan indeks pertumbuhan ekonomi wilayah.

o dibutuhkan konsep percepatan ekonomi dengan memanfaatkan sektor – sektor ekonomi yang dimaksimalkan dengan melihat pola keterkaitan sektoral yang ada.

Rumusan Masalah

“seperti apa pola keterkaitan sektoral di Kabupaten Lumajang berdasarkan sektor/sub sektor potensial pada masing – masing kecamatan?”

Pertanyaan penelitian :

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(6)

o Tujuan :

Mengetahui pola keterkaitan sektoral antar wilayah di Kabupaten Lumajang sebagai landasan penentuan konsep percepatan pertumbuhan ekonomi o Sasaran :

Mengidentifikasi sektor/sub-sektor ekonomi potensial yang ada pada masing – masing kecamatan di Kabupaten Lumajang berdasarkan pendapatan daerahnya (per-kecamatan).

Menganalisis pola keterkaitan sektoral ekonomi potensial di Kabupaten Lumajang.

Merumuskan arahan percepatan pertumbuhan ekonomi berdasarkan pola keterkaitan sektoral antar wilayah di Kabupaten Lumajang.

Tujuan dan Sasaran

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(7)

o Ruang Lingkup Wilayah

Ruang Lingkup

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(8)

Kerangka Pikir

Sumber : Hasil Pemikiran, 2012

(9)

o Pembahasan mengenai teori – teori yang berhubungan dengan permasalahan di dalam penelitian, antara lain mengenai wilayah dan perwilayahan, ekonomi wilayah (pertumbuhan ekonomi), dan keterkaitan antar wilayah.

Tinjauan Pustaka

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(10)

Pertanian Industri

Pertanian Industri

Pertanian Industri

Jasa

Perdagangan

P E R T U M B U H A N

E K O N O M I

Sumber : (repelita I, II, III, IV dan Meier 1995) PENGEMBANGAN

EKONOMI WILAYAH

Sektor pertanian yang berhasil merupakan prasyarat bagi pembangunan sektor industri dan

jasa (Suhendra, 2008)

Keterkaitan produk

Keterkaitan fiskal

Keterkaitan investasi dan

konsumsi

MEDIA KETERKAITAN

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(11)

Teori Unsur yang diperhatikan Variabel

Wilayah dan

Perwilayahan kemajuan ekonomi dicerminkan dari perubahan struktur ekonomi wilayah

Wilayah berdasarkan kriteria ekonomi ada dua yaitu tipe industri atau tipe pertanian

Pertumbuhan wilayah terjadi akibat interaksi pusat pertumbuhan

Pusat

pertumbuhan wilayah

Potensi wilayah

Sektor basis

Nilai tambah ekonomi

Daya saing wilayah

Produksi dan Pendapatan daerah sebagai indikator

perkembangan

Kondisi Jaringan jalan

Nilai produksi sektoral

Nilai pertumbuhan produksi total (9 sektor)

Pertumbuhan nilai produksi

Sektor/sub sektor yang memiliki keterkaitan :

Sektor Pertanian

Sub sektor Tanaman bahan makanan

Sub sektor Tanaman perkebunan

Sub sektor Peternakan

Ekonomi

Wilayah lmu Ekonomi Regional memiliki tujuan untuk

memaksimalkan kegiatan ekonomi dilihat secara spasial.

Komponen utama ekonomi regional : a) sumberdaya penduduk; b) kegiatan ekonomi; c) sistem transportasi.

Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi.

Teori Basis

Ekspor Bersifat eksogen. Berorientasi ekspor. Pertumbuhan wilayah bergantung pada kegiatan ekspor.

Menggunakan metode LQ Teori

Pertumbuhan Jalur Cepat

Mengetahui dan memilih sektor atau komoditi yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan dengan cepat (potensi alam dan/atau competitive advantage)

Sifat : orientasie ekspor Model

Pertumbuhan Interregional

Menambahkan teori basis ekspor dengan

mengasumsikan dengan dampak daerah tetangga

Ekspor = Σ Impor

Ekspor adalah Penjumlahan imporimpor daerah-daerah tetangga dari daerah asal (kita)

RINGKASAN PUSTAKA

Sumber : Analisa Penulis 2013

(12)

Teori Unsur yang diperhatikan Variabel

Sektor ekonomi potensial

sektor yang mengekspor barang dan jasa ke wilayahwilayah diluar batasbatas perekonomian setempat.

Memiliki daya saing (competitive advantage)

Perkembangan sektor ini akan

merangsang perkembangan sektor-sektor lain.

Komponen ekonomi wilayah yaitu :

a) sumberdaya penduduk;

b) kegiatan ekonomi;

c) sistem

transportasi.

Sub sektor Kehutanan

Sub sektor Perikanan

Sektor Industri Pengolahan

Sektor Perdagangan, Hotel, Dan Restoran

Sektor Jasa – Jasa

LANJUTAN...

(13)

ALUR TEORI KETERKAITAN SEKTORAL

Keterkaitan produk dan konsumsi (media add

value)

kaitan investasi (media pemasaran)

Kaitan fiskal

(14)

Metode Penelitian

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

Variabel Penelitian

Metode Analisis

Teknik Analisis Data Data ANALISIS

KONSEP / ARAHAN

(15)

Variabel Penelitian

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

No Sasaran Variabel Definisi Operasional

1. Mengidentifikasi sektor- sektor ekonomi

potensial di Kab.

Lumajang

Nilai produksi sektoral

Nilai pertumbuhan produksi sektoral

Nilai pertumbuhan dan produksi sektoral digambarkan oleh besar nilai PDRB tiap kecamatan, variabel ini mengukur kinerja masing – masing sektor/sub-sektor

2. Menganalisis pola keterkaitan sektoral ekonomi potensial di Kabupaten Lumajang

Nilai pertumbuhan produksi total (9 sektor)

Pertumbuhan nilai produksi Sektor/sub sektor yang memiliki keterkaitan

Nilai pertumbuhan produksi total untuk mencerminkan pertumbuhan ekonomi total di Kabupaten Lumajang.

Pertumbuhan nilai produksi sektor digunakan untuk melihat ketrkaitan pengaruh antar sektor

3. Merumuskan arahan percepatan

pertumbuhan ekonomi berdasarkan pola keterkaitan sektoral antar wilayah di

Kabupaten Lumajang.

Hasil sasaran 1 dan sasaran 2

Kondisi Jaringan jalan

Penggabungan interpretasi hasil sasaran satu dan dua ditambah dengan melihat aksesibilitas yang diwakili oleh kondisi jaringan jalan

Sumber : Penulis, 2013

(16)

• Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, meliputi :

1. Analisis Location Quotient (LQ) 2. Path Analisis

3. Analisis Deskriptif

Metode Analisis

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(17)

Sasaran Tahapan Analisis Input Data Alat Analisis Output

Mengidentifikasi sektor – sektor ekonomi

potensial di Kab.

Lumajang (seluruh Kecamatan)

Mengidentifikasi dan analisis sektor unggulan, andalan,

prospektif dan tertinggal

Data Series

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-

2011 (kecamatan dan Kabupaten)

Analisis SLQ dan DLQ

Sektor-sektor

unggulan, andalan, prospektif, dan tertinggal.

Menganalisis

keterkaitan sektoral di Kab. Lumajang

Analisis keterkaitan sektoral

Data Series

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009- 2011

(kecamatan)

Analisis jalur (path

analisis)

Terlihat hubungan keterkaitan antar sektor ekonomi di Kab. Lumajang

Merumuskan pola keterkaitan sektoral ekonomi wilayah Kab.

Lumajang

Penyusunan arahan percepatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lumajang

Sektor potensial (Hasil LQ) dan hubungan

keterkaitan antar sektor ekonomi (hasil dari path analisis)

analisa deskriptif

Arahan dan Visualisasi Pola keterkaitan spasial ekonomi wilayah (peta)

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

Teknik Analisis Data

(18)

Hasil Dan Pembahasan

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

SASARAN SATU : Mengidentifikasi sektor- sektor ekonomi Potensial / unggulan di Kab.

Lumajang

KESENJANGAN

EKONOMI POTENSIAL

(19)

Sektor ADHB ADHK

2010 2011 % tumb

uh

2010 2011 % tumbuh

PRIMER 5.124.159,03 5.628,321,01 36,12 9,84 2.394.831,43 2.462.938,56 36,39 2,84 1. 4.89.573,86 5.382.528,07 34,54 9,99 2.275.031,39 2.339.280,96 34,56 2,82

2. 230.585,17 2245.792,94 1,58 6,60 119.800,04 123.657,60 1,83 3,22

SEKUNDER 2.528.794,38 2.866.142,13 18,39 13,34 1.072.786,72 1.148.023,26 16,96 7,01 3. 1.874.458 2.108.213,42 13,53 12,47 851.406,26 910.910,54 13,46 6,99

4. 85.481,08 92.289,38 0,59 7,96 36.960,13 38.780,98 0,57 5,04

5 . 568.854,36 665.639,33 4,27 17,01 184.460,33 198.331,74 2,93 7,52

TERSIER 6.223.489,54 7.088.957,03 45,49 13,72 2.902.286,14 3.157.555,62 46,65 8,80 6. 3.440.266 3.959.901,76 25,41 15,10 1.548.469,74 1.707.088,83 25,22 10,24

7. 595.427,33 649.976,63 4,17 9,16 278.319,67 298.857,84 4,42 7,38

8. 569.498,27 648.811,18 4,16 13,93 274.792,77 296.246,14 4,38 7,81

9. 1.628.297,94 1.830.267,46 11,74 12,40 800.703,96 855.362,81 12,64 6,83 TOTAL

PDRB

13.886.442,95 15.583.420,1 100 12,22 6.369.904,29 6.768.517,44 100 6,26

Keterangan : 1 : Pertanian

2 : Pertambangan dan Penggalian 3 : Industri Pengolahan

4 : Listrik, Gas, dan Air Bersih 5 : Bangunan

6 : Perdagangan, Hotel, dan Restoran 7 : Pengangkutan dan Komunikasi

8 : Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9 : Jasa-jasa

PDRB Atas Harga Berlaku dan Konstan beserta pertumbuhannya Kabupaten Lumajang 2010- 2011 (juta rupiah)

Share sektor tinggi pada masing – masing kelompok sektor

Sumber : Hasil Analisa 2013

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN

(20)
(21)

HASIL ANALISIS

NO. KABUPATEN/

KOTA 1 A B C D E

2 3 4

1 Tempursari 1.17 0.92 1.28 0.29 1.06 9.43 0.50 1.03 1.25 2 Pronojiwo 1.23 1.27 1.09 1.22 3.24 1.66 0.96 0.86 0.89 3 Candipuro 1.06 1.53 0.30 0.64 2.36 0.88 1.08 0.91 1.14 4 Pasirian 0.86 0.96 0.51 0.69 0.64 2.71 1.25 0.87 0.82 5 Tempeh 0.77 0.68 0.57 1.17 0.61 0.83 2.03 0.96 0.70 6 Lumajang 0.23 0.31 0.01 0.26 0.05 0.22 1.10 1.19 1.78 7 Sumbersuko 0.73 0.62 0.35 1.49 0.50 0.03 2.15 0.91 0.79 8 Tekung 1.35 1.67 0.78 1.32 0.30 0.44 0.59 0.92 0.82 9 Kunir 1.12 0.91 1.09 1.68 2.52 0.33 0.74 1.16 0.74 10 Yosowilangun 1.16 1.11 0.88 1.27 0.10 3.32 0.57 1.03 1.11 11 Rowokangkung 1.17 1.53 0.71 0.91 0.28 0.54 0.46 1.18 0.98 12 Jatiroto 1.10 0.42 3.74 0.39 0.04 0.10 1.40 0.79 0.99 13 Randuagung 1.25 1.34 1.53 0.99 0.45 0.29 0.35 1.29 0.87 14 Sukodono 0.77 0.90 0.83 0.53 0.06 0.19 1.11 0.85 0.90 15 Padang 1.31 0.82 2.63 1.42 1.04 0.04 0.84 0.98 0.96 16 Pasrujambe 1.52 1.78 0.60 1.94 2.86 0.10 0.32 0.89 0.86 17 Senduro 1.22 1.52 0.90 0.91 1.56 0.58 1.12 0.96 0.88 18 Gucialit 1.31 0.98 1.96 1.45 4.58 0.19 0.37 1.06 0.86 19 Kedungjajang 1.18 0.69 2.24 1.54 0.53 0.13 1.07 0.92 0.68 20 Klakah 1.06 1.25 0.80 0.96 0.83 0.60 0.59 1.11 1.17 21 Ranuyoso 1.35 1.54 0.63 1.76 1.82 0.29 0.40 1.07 1.00

KETERANGAN:

1 : Pertanian

A : Tanaman bahan makanan B : Tanaman perkebunan C : Peternakan

D : Kehutanan E : Perikanan

2 : Industri Pengolahan

3 : Perdagangan, Hotel, dan Restoran 4 : Jasa-jasa

Hasil Analisa SLQ Kabupaten Lumajang Tahun 2011

Kecamatan dengan sektor basis pada semua kelompok sektor

Sumber : Hasil Analisa 2013

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

(22)

NO. KABUPATEN/

KOTA 1 A B C D E

2 3 4

1 Tempursari 1.21 0,98 1,06 0,93 1,08 0,19 0.89 0.97 1.15 2 Pronojiwo 1.11 1,17 0,75 1,20 1,35 0,17 0.80 0.99 1.39 3 Candipuro 0.94 0,97 0,78 1,00 0,74 0,12 1.02 0.97 1.39 4 Pasirian 1.01 0,94 1,26 1,00 1,25 0,14 1.08 1.14 1.23 5 Tempeh 0.86 0,97 1,12 0,63 1,36 0,13 0.98 1.00 0.81 6 Lumajang 0.82 0,97 0,43 0,57 0,87 0,12 0.83 0.99 0.67 7 Sumbersuko 0.76 0,75 0,71 0,82 0,78 0,12 1.07 0.75 0.93 8 Tekung 1.13 1,17 1,07 1,20 0,95 0,17 1.66 0.96 0.92 9 Kunir 1.10 1,17 1,14 1,10 0,37 0,15 1.34 0.87 0.80 10 Yosowilangun 1.11 0,97 0,93 1,17 1,69 0,20 0.81 0.98 0.90 11 Rowokangkung 1.11 1,10 1,53 1,08 0,97 0,15 1.00 0.93 0.95 12 Jatiroto 1.18 1,29 1,15 1,07 1,63 0,13 0.88 0.97 1.03 13 Randuagung 0.92 0,95 0,72 1,27 1,52 0,14 1.58 1.02 1.01 14 Sukodono 1.06 1,18 1,00 0,95 1,29 0,12 0.78 0.99 0.84 15 Padang 1.01 0,80 0,94 1,56 0,88 0,12 1.01 1.08 1.18 16 Pasrujambe 0.95 0,93 1,60 0,81 2,04 0,18 1.26 1.28 1.62 17 Senduro 1.43 1,46 1,45 1,54 1,31 0,12 0.70 0.83 0.95 18 Gucialit 1.27 1,13 1,37 1,29 1,26 0,13 0.93 0.82 1.21 19 Kedungjajang 0.95 0,87 0,93 1,09 1,41 0,15 0.84 1.06 1.49 20 KLAKAH 1.00 0,97 0,93 1,24 1,22 0,17 0.76 1.12 0.89 21 ranuyoso 1.26 1,36 0,86 1,38 0,79 0,16 0.86 0.87 1.09

hasil Perhitungan DLQ PDRB Kabupaten Lumajang Tahun 2009-2011

KETERANGAN:

1 : Pertanian

A : Tanaman bahan makanan B : Tanaman perkebunan C : Peternakan

D : Kehutanan E : Perikanan

2 : Industri Pengolahan

3 : Perdagangan, Hotel, dan Restoran 4 : Jasa-jasa

Kecamatan dengan DLQ > 1 pada semua

kelompok sektor

Sumber : Hasil Analisa 2013

Program Study Perencanaan Wilayah dan Kota

Referensi

Dokumen terkait

Upaya guru dalam mengembangkan empati anak usia Taman Kanak-kanak dengan pembiasaan mengacu pada kurikulum yang menuangkan pembelajaran metode tematik yang di

masih rerus dilakuta; pcncarian obat yang paling efisiensi dengan efek sanprng poling sedikir o Melalui survey dengan telepon yang dilakukan di Amerika Seriknt, g0lo

Thanks to Bill Piburn for proofreading the

ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan hasil belajar mahasiswa pada perkuliahan mata kuliah

Aplikasi AR Digestive telah di uji kelayakannya oleh dua ahli media dan dua ahli materi dan dinyatakan layak untuk diuji cobakan terhadap siswa.Sedangkan

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek

Kedua , memberi porsi pembahasan tentang ‘Bahasa dan Identitas’ secara lebih grounded, aplikatif, dan kontekstual, yaitu Bahasa dan Identitas dalam keterkaitannya dengan dialek

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan makalah ini.. Makalah