• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Daging Sapi

Daging berasal dari hewan ternak yang sudah disembelih. Daging tersusun dari jaringan ikat, epitelial, jaringan-jaringan syaraf, pembuluh darah dan lemak. Jaringan ikat ini berhubungan dengan kealotan daging.

Banyaknya jaringan ikat yang terkandung di dalam daging akan menentukan tingkat kealotan/kekerasan daging. Daging adalah kumpulan sejumlah otot yang melekat pada tulang atau kerangka. Istilah daging berbeda dengan karkas. Daging adalah bagian yang tidak mengandung tulang. Sedangkan karkas adalah daging yang belum dipisahkan dari tulang atau kerangka. Jadi daging adalah komponen utama karkas. Dan karkas sapi tersusun dari lemak jaringan adipose, tulang, tulang rawan, jaringan ikat dan tendo (Suryana, 2009).

Soeparno (2005) mendefinisikan Daging merupakan hasil pemotongan ternak yang telah melalui proses rigormortis, dalam proses rigormortis tersebut otot akan mengalami kehilangan glikogen dan mengakibatkan otot menjadi kaku, setelah itu enzim-enzim proteolitik pada daging akan bekerja dalam memperbaiki keempukan, Bila potongan daging diamati secara teliti maka tampak dengan jelas bahwa daging terdiri atas tenunan yang terdiri atas air, protein, tenunan lemak dan potongan tulang.

Daging adalah bahan pangan yang bernilai gizi tinggi karena kaya akan protein, lemak, mineral serta zat lainnya yang sangat dibutuhkan tubuh daging sapi juga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia Karena nilai gizinya yang cukup tinggi. Daging sangat besar manfaatnya bagi pemenuhan gizi berupa protein hewani. Mengkonsumsi protein hewani yang rendah pada anak-anak bersekolah dapat menyebabkan anak-anak berbakat normal menjadi subnormal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa protein hewani sangat menunjang kecerdasan, di samping diperlukan untuk daya tahan tubuh (Sudarmono dan Sugeng, 2008).

(2)

Menutut Astawan (2004) beberapa kelebihan dan kandungan gizi yang terdapat pada daging sapi antara lain :

a. Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging sapi terdapat pula kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang serta mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Secara umum, daging sapi merupakan sumber mineral kalsium, fosfor, dan zat besi serta vitamin B kompleks (niasin, riboflavin, dan tiamin), meskipun rendah kadar vitamin C nya.

b. Protein daging mudah dicerna dibandingkan dengan sumber bahan pangan nabati.

c. Daging sapi mengandung energi sebesar 250 kkl/100 g. Jumlah energi dalam daging sapi ditentukan oleh kandungan lemak intraseluler didalam serabut-serabut otot.

d. Daging sapi mengandung kolestrol. Dengan alasan kesehatan, banyak orang yang antipati terhadap kolestrol. Sikap demikian diwujudkan dengan menghindari konsumsi bahan makanan berkolestrol, seperti daging, telur, dan produk-produk olahan susu. Padahal bahan-bahan makanan tersebut merupakan sumber zat gizi yang sangat baik karena sarat protein, vitamin, dan mineral. Selain itu, kolestrol memegang peranan penting dalam fungsi organ tubuh. Kolestrol berguna untuk mentusun empedu darah, jaringan otak, serat saraf, hati, ginjal, dan kelenjar adrenalin.

B. Atribut Produk

Atribut produk merupakan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembelian suatu merek ataupun kategori produk, yang melekat pada produk atau menjadi bagian dari produk itu sendiri. Seorang konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik atau ciri atau atribut dari produk tersebut. Para pemasar perlu memahami apa yang diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang dikenal dari suatu produk, atribut mana yang dianggap paling penting oleh konsumen. Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi

(3)

pengambilan keputusan konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan konsumen untuk memilih produk yang dibelinya (Sumarwan, 2003). Selanjutnya Atribut suatu produk dibedakan ke dalam atribut fisik dan atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik dari suatu produk, misalnya ukuran. Sedangkan atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari produk berdasarkan persepsi konsumen (Sumarwan, 2003).

C. Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2004) perilaku konsumen adalah semua kegiatan tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Studi perilaku konsumen adalah suatu studi mengenai bagaimana seorang individu membuat keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya yang tersedia (waktu, usaha, dan energi).

Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Perilaku konsumen juga menyangkut analisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. Memahami bagaimana konsumen membuat keputusan pembelian dapat membantu manajer pemasaran (Lamb et al, 2000).

Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dalam rumah tangga.

Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. Mengetahui perilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi (Simamora,2004).

(4)

D. Preferensi Konsumen

Preferensi Konsumen berasal dari bahasa Inggris, prefer yang berarti lebih suka atau melebihkan, sedangkan preference bisa diartikan pilihan. Jadi preferensi konsumen yaitu sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk (barang atau jasa) yang dikonsumsi.

Preferensi konsumen menurut Simamora (2003) adalah konsep abstrak yang menggambarkan peta peningkatan kepuasan yang diperoleh dari kombinasi barang dan jasa sebagai cerminan dari selera pribadinya. Dengan kata lain preferensi konsumen adalah merupakan gambaran tentang kombinasi barang dan jasa yang lebih disukai konsumen apabila ia memiliki kesempatan untuk memperolehnya.

Menurut Lilien et al dalam Simamora (2003), ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi.

a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang relevan.

b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masing-masing. Konsumen memiliki penekanan yang berbeda-beda dalam atribut apa yang paling penting.

c. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak produk pada setiap atribut.

d. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam sesuai dengan perbedaan atribut.

e. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen

Prasetijo (2004) menyatakan bahwa preferensi makanan adalah tindakan atau ukuran suka atau tidak sukanya terhadap makanan dan akan mempengaruhi terhadap konsumsi pangan. Preferensi terhadap makanan bisa berubah-ubah, terutama pada orang-orang muda dan akan permanen pada

(5)

seseorang telah memiliki gaya hidup yang kuat. dan preferensi ini akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan.

Bass Wakelfield dan Kolasa (1980) diacu dalam Pradnyawati (1997) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pangan yaitu : ketersediaan makanan di suatu tempat, pembelian makanan untuk anggota keluarga, budaya, rasa makanan, harga daging dan tempat pembelian.

Adapun faktor yang mempengaruhi adalah sebagai berikut : 1. Ketersediaan Makanan di Suatu Tempat

Ketersediaan pangan berfungsi untuk mejamin pasokan makanan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Kotler (2005) menyatakan ketersediaan makanan disuatu tempat juga sangat mempengaruhi preferensi pangan, karena dalam memilih atau membeli makanan tertentu dalam hal ini daging sapi konsumen lebih memperhatiakan Beberapa faktor antara lain enak, menyenangkan, tidak membosankan, berharga murah, mudah didapat dan diolah, Konsumen akan merasa puas apabila makanan tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Penampakan juga merupakan hal yang banyak mempengaruhi preferensi dan kesukaan konsumen terhadap makanan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Ini termasuk waktu dan konteks dimana makanan itu disajikan sama halnya dengan kondisi pribadi kita pada saat itu, seperti seberapa kita lapar, dan waktu terakhir sejak kita terakhir makan makanan tersebut.

2. Pembelian Makanan Untuk Anggota Keluarga

Pembelian makanan dalam hal ini daging sapi untuk anggota keluarga sangat mempengaruhi preferensi pangan, keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keluarga adalah lingkungan mikro, yaitu lingkungan yang paling dekat dengan konsumen.

keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya (Sumarwan 2003).

Besar keluarga akan mempengaruhi kebiasaan makan dan gizi, khususnya pada rumah tangga miskin yang bergantung pada pendapatan tunai untuk

(6)

membeli bahan makanan dan anggota keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam mempengaruhi dalam melakukan pembelian dan konsumsi, dalam hal ini konsumsi daging. Semakin banyak jumlah anggota keluarga dalam suatu rumah tangga maka akan semakin besar jumlah daging sapi yang dibeli oleh keluarga tersebut. Selain itu, semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka kemungkinan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh anggota keluarga tersebut akan semakin besar (Martianto & Ariani, 2004).

3. Budaya

Budaya adalah segala nilai, pemikiran, simbol yang mempengaruhi preferensi, kepercayaan dan kebiasaan seseorang dan masyarakat. Suatu nilai- nilai bisa dianggap sebagai makna budaya jika orang dalam sebuah masyarakat memiliki pemahaman yang sama terhadap nilai-nilai tersebut (Sumarwan, 2003). Budaya sangat mempengaruhi preferensi pangan, Budaya menentukan apa yang digunakan untuk makan, dalam keadaan bagaimana, kapan seseorang boleh atau tidak boleh menggunakannya.

4. Rasa Makanan

Rasa didefinisikan sebagai kemampuan tanggapan indera manusia terhadap rangsangan syaraf (manis, pahit, asam, kecut). El-Sohemy (2009) menyatakan bahwa rasa makanan yakni daging sapi yang di masak juga sangat mempengaruhi selera makan sesorang, rasa tidak dapat dibantah menjadi penentu utama apakah makanan disukai atau tidak disukai. Dan Rasa pahit, manis, asin, atau asam pada makanan dapat mempengaruhi kebiasaan makan sesorang, dimana dapat berpengaruh pada status gizi dan resiko penyakit kronis.

5. Harga

Harga menurut Kotler dan Amstrong (2001) dalam Yusup (2011) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa.

Ditambahkan Husain Umar (2000) bahwa harga adalah “sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama

(7)

terhadap semua pembeli”. Bagi konsumen harga merupakan faktor yang menentukan dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu produk atau tidak. Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk melakukan pembelian ulang. Pembelian konsumen dipengaruhi oleh pendapatan konsumen, dimana penghasilan yang tinggi biasanya akan diikuti dengan penbelian yang besar, sebaliknya penghasilan yang rendah maka pembelian yang dilakukan cenderung lebih kecil.

6. Tempat

Lokasi merupakan tempat dimana biasanya konsumen membeli suatu makanan Lokasi sangat penting bagi konsumen untuk mempermudah konsumen dalam membeli (Ma’ruf, 2005). Menurut hasil penelitian Putri (2010) Tempat juga sangat berpengaruh terhadap keputusan yang diambil konsumen untuk membeli suatu makanan. Sebelum seseorang / sekelompok orang memutuskan untuk membeli makanan, merek juga akan mempertimbangkan kualitas barang yang lebih baik dan lokasi tempat pembelian yang nyaman dan bisa terjangkau oleh kendaraan.

F. Kerangka Pikir

Sejalan dengan peningkatan pendapatan dan adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dari pangan, maka pola konsumsi masyarakat secara bertahap akan berubah kearah peningkatan konsumsi protein hewani seperti produk peternakan. Menurut Astawan (2006) Daging merupakan salah satu makanan bergizi yang dibutuhkan manusia, karena selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang.

Pada dasarnya manusia mempunyai preferensi terhadap barang-barang tertentu dibandingkan barang-barang lain. Pilihan konsumen untuk membeli

(8)

suatu barang lebih banyak atau lebih sedikit, atau untuk tidak membeli sama sekali, dipengaruhi oleh preferensi di samping respon terhadap harga-harga relatif serta ketersediaan barang yang diinginkan. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada.

Preferensi konsumen terhadap suatu produk dapat diketahui dengan menentukan atribut-atribut yang dapat mempengaruhi seseorang sebagai pertimbangannya untuk memilih produk tersebut. Berdasarkan atribut tersebut dapat diketahui preferensi konsumen terhadap daging sapi dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.

(9)

Gambar 1 . Skema Kerangka Pemikiran Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Konsumsi Daging Sapi Di Kecamatan Tilamuta Kabupaten

Boalemo

Perilaku Konsumen

Preferensi Konsumen

Atribut Daging Sapi:

1. Warna Daging 2. Kandungan Lemak 3. Kekenyalan Daging

Faktor-faktor yang mempengaruhi Preferensi Konsumen:

1. Ketersediaan Makanan disuatu Tempat

2. Pembelian Makanan Untuk Anggota Keluarga 3. Budaya

4. Rasa Makanan 5. Harga

6. Tempat

Analisis Chi Sguare Analisis Deskriptif

Atribut Yang Menjadi Preferensi Konsumen

Referensi

Dokumen terkait

Pada Bab II dan Bab III telah dibahas bahwa algoritma propagasi balik memiliki tingkat akurasi yang cukup bagus dalam proses klasifikasi pada sistem pengenalan

Penggunaan kondisi udara vakum (dibawah tekanan 1 atm) bertujuan untuk menurunkan titik didih dari uap air, sehingga proses pengeringan dapat dilakukan pada suhu

Pengaruh investasi pada subsektor industri makanan dan minuman terhadap penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur dengan menggunakan metode pendekatan Sistem Dinamik...

Sharur merumuskan hukum Islam ke dalam dua batasan, yakni batas atas (hadd al- a’la) dan batas bawah (had al-adna). Dua batas ini kemudian diberi ruang kebebasan untuk memilih dan

Karakteristik substrat maupun sedimennya pada Kawasan Pantai Ujong Pancu sendiri memiliki karateristik sedimen yang didominasi oleh pasir halus dimana pada

Pers sebagai institusi sosial mempunyai fungsi yang penting dalam komunikasi massa. Melalui pers manusia ingin mencapai komunikasi dengan masyarakat luas, tidak hanya di suatu

Arah dan kebijakan strategis PN Sambas 2015-2019 merupakan penjabaran dari Visi dan Misi yang telah dirumuskan PN Sambas, dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan dengan

Itulah hati yang mengahalangi, menutup kepada kebijakan, yang demikian itulah pekerjaan si hitam; Sedang yang berwarna merah, ikut menunjukkan nafsu yang tidak