1
PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN PEMILIHAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR
SISWA SMK RUMPUN JURUSAN EKONOMI
JURNAL
Oleh : TRI SUPATMI
K3109076
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Januari 2O14
PENGEMBANGAN BAHAN INFORMASI BIMBINGAN PEMILIHAN KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR SISWA SMK RUMPUN JURUSAN EKONOMI
Tri Supatmi dan Sutarno
Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
Universitas Sebelas Maret
ABSTRACT
Tri Supatmi . THE DEVELOPMENT INFORMATION MATERIAL OF CAREER CHOICE TO IMPROVE CAREER DECISION MAKING FOR VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT OF ECONOMIC DEPARTMENT. Thesis, The Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret University. January 2014 .
The purpose of this research and development is to produce information materials of career choice to improve career decision-making for vocational high school students' of economics department.
Research and development is carried out by adapting the concept of Research and Development by Borg and Gall . Research and development activities consist of preliminary study, planning, manufacturing of initial product, experts test, practitioners test, making the final product, and effectiveness test of the product. Subject the expert test are two expert of guidance and counseling and an expert of economic. Subject the practitioner test are three teachers of guidance and counseling . Subject the product effectiveness test consist of 30 students class XII economic department SMK Negeri 1 Boyolali . The data collected to measure the feasibility and effectively of the product . Data collection techniques to measure the feasibility assesment product by using the form. Data collection techniques to measuring the effectiveness of the product with career decision- making skill questionnaire . Data analysis utilizing SPSS 16.0 .
In expert test, the product was rated of 83.89 %. In practitioner test, the product was rated of 81.11 %. Based on result of hypothesis, it is known tscore 8,392 and ttable 2,045 , (0.000 with a significance <0.05 ), tscore > ttable. It is means that there are 30,87% differences in the value career decision-making skill significantly between before and after treatment were treated using information material of career choice.
The results of the research and development is produce material information about the career choice to improve the career decision making skill for vocational high school student of economic department.
Keywords: development, information materials, career choice , career decision- making skills.
1 A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia, terutama manusia pada jaman sekarang yang dituntut untuk bergerak maju mengikuti perkembangan jaman. Bray dkk (dalam Santrock, 2002: 152) mengungkapkan bahwa memiliki pendidikan universitas dan gelar kuliah memberi kontribusi pada kemajuan karir yang lebih cepat dan lebih tinggi. Penjelasan tersebut menandakan bahwa tingkat pendidikan berkaitan dengan kesuksesan karir.
Tirtaraharja & La Sulo (2005: 35) menjelaskan salah satu batasan pendidikan berdasarkan fungsinya yaitu ”pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja,”
penjelasan tersebut dapat dimaknai bahwa pendidikan merupakan kegiatan membimbing berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal dasar peserta didik untuk bekerja.
Bekerja merupakan kebutuhan utama dalam menopang hidup manusia, dengan bekerja manusia dapat hidup secara mandiri dan
tidak bergantung dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang salah satunya adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang mandiri.
Mandiri secara emosional maupun mandiri dalam hal ekonomi. Perlu persiapan yang matang untuk menjadi manusia yang mandiri.
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik pada bidang karir tertentu. Menurut Supriatna & Budiman (2009) tujuan bimbingan karir dalam upaya mempersiapkan peserta didik pada suatu karir tertentu agar peserta didik memiliki kemampuan karir sebagai berikut:
1) Memahami dan menilai dirinya, terutama potensi dasar (bakat, minat, sikap, kecakapan, dan cita-cita) yang terkait dengan dunia kerja yang akan dimasukinya kelak; 2) Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada pada diri dan masyarakatnya, sehingga menumbuhkan sikap positif terhadap dunia kerja; 3) Mengetahui lingkungan karir yang berhubungan dengan potensi dirinya serta
memahami jenis-jenis pendidikan dan/atau pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan karir dalam bidang tertentu; 4) Menemukan dan dapat mengatasi hambatan- hambatan yang disebabkan oleh faktor diri dan lingkungannya; 5) Merencanakan masa depan, yaitu merancang kehidupan secara rasional untuk memperoleh peran-peran yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan kondisi kehidupan sosial-ekonomi;
dan 6) Membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir. (hlm. 3)
Berdasarkan pemaparan di atas tujuan bimbingan karir di SMK secara singkat adalah membantu peserta didik untuk memahami diri dan lingkungan, mampu mengatasi hambatan dalam karir serta mampu merencanakan masa depan.
Memilih karir merupakan satu hal yang dialami setiap individu karena tidak ada seorangpun yang ingin menjadi pengangguran setelah menamatkan studinya. Memilih karir dan membuat keputusan karir bukanlah peristiwa sesaat yang terjadi sekali seumur hidup, melainkan sebuah
proses yang panjang. Perlu adanya eksplorasi mengenai berbagai informasi yang berkaitan dengan bidang karir sebelum membuat keputusan karir. Eksplorasi tersebut biasanya terkait dengan pertanyan apa, siapa, dimana, dan bagaimana informasi suatu karir.
Pemilihan karir yang tepat tentunya harus disesuaikan dengan minat dan kemampuan peserta didik. Selain itu ada beberapa hal yang mempengaruhi proses pemilihan karir, seperti kepribadian diri siswa, keterampilan yang dimiliki, serta pengetahuan tentang dunia kerja.
Pada akhirnya individu akan mengambil keputusan mengenai karirnya setelah mengetahui adanya kecocokan antara kemampuan yang dimiliki dengan tuntutan dalam suatu karir.
Peserta didik sekolah menengah dari segi usia berada pada rentang 15-20 tahun, pada usia tersebut adalah tahap usia remaja. Menurut Santrock (2003:
140), usia remaja adalah saat meningkatnya pengambilan keputusan. Keputusan yang dipilih
bukan lagi mengenai hal yang rutin tetapi keputusan mengenai masa depan, yaitu tentang kehidupan keluarga, kehidupan masyarakat, dan tentunya kehidupan dalam karir. Meskipun peserta didik memiliki angan-angan dan keinginan yang hendak diwujudkan di masa depan, namun sesungguhnya peserta didik belum memiliki kemampuan yang memadai untuk mewujudkan setiap keinginan tersebut (Ali &
Asrori, 2004:16). Hal ini menimbulkan keragu-raguan peserta didik dalam melakukan pemilihan karir. Di satu sisi peserta didik ingin memperoleh pengalaman untuk menambah pengetahuan tetapi di sisi lain merasa belum memiliki kemampuan sehingga tidak berani mengambil tindakan nyata dalam membuat keputusan karir.
Menentukan keputusan karir bukanlah hal yang mudah dilakukan, diperlukan informasi mengenai pemilihan karir dan fakta-fakta suatu karir seperti, bidang karir, rincian tugas, syarat- syarat, dan tinjauan masa depan
karir yang diminati. Pada dasarnya informasi tentang hal tersebut mudah diakses oleh peserta didik melalui berbagai media akan tetapi tidak mudah untuk memperoleh informasi yang dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya. Di sisi lain tidak semua peserta didik dapat menjangkau informasi yang diperlukannya.
Ketidakterjangkauan informasi ini dapat menimbulkan kesalahan dalam mengambil keputusan, misalnya salah memilih sekolah, salah memilih jurusan atau bahkan salah memilih karir.
Isaacson dan Brown (1993: 44) mengungkapkan,
”…decision making as an important aspect of career choice and career development”.
Pendapat di atas mengandung pengertian bahwa keputusan karir merupakan aspek yang penting dalam pemilihan karir dan perkembangan karir. Sejalan dengan hal tersebut hasil penelitian dari Wicaksana (2004) terhadap siswa SMA kelas X dengan judul Pengaruh Informasi Karir
Terhadap Pengambilan Putusan Karir Siswa SMA menyatakan bahwa bagi siswa SMA ada satu tahapan penting yang harus dilalui terkait dengan pengambilan keputusan karir yaitu pemilihan jurusan. Dari kedua pendapat di atas menunjukkan pentingnya peserta didik membuat keputusan karir yang diminati untuk perkembangan karirnya.
Kenyataan di lapangan berdasarkan wawancara dengan guru BK di SMK Negeri 1 Boyolali, dapat disimpulkan bahwa informasi mengenai pemilihan karir merupakan salah satu bagian dari layanan karir yang harus diterima oleh peserta didik.
Namun, pemberian layanan karir secara utuh dan menyeluruh kepada masing-masing peserta didik belum terlaksana dengan maksimal. Kurangnya buku sumber yang utuh dan menyeluruh menjadi salah satu kendala penyelenggaraan layanan karir khususnya dalam penyampaian berbagai alternatif karir yang dapat dimasuki peserta didik. Guru BK harus mengintegrasikan berbagai
informasi yang diperoleh dari BKK (Bursa Kerja Khusus), KJI (Klasifikasi Jabatan Indonesia) dan buku tentang karir. Hal ini cukup menyita waktu guru BK yang dituntut untuk melayani secara utuh dan menyeluruh kepada masing-masing peserta didik.
Kurangnya informasi yang akurat mengenai pemilihan karir menjadi salah satu penghambat peserta didik dalam menentukan keputusan karirnya secara tepat. Selain itu peserta didik yang akan menamatkan studi tidak mempertimbangkan kesesuaian diri pribadi dengan karir yang hendak dituju. Hal ini menunjukkan peserta didik belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk membuat pemilihan karir yang tepat. Peserta didik yang tidak dapat menentukan pemilihan karirnya akan mengalami kesulitan dalam membuat keputusan karir.
Prayitno & Anti (1994:283) mengungkapkan lulusan yang kurang mempersiapkan diri untuk menghadapi masa transisi dari tingkat pendidikan ke tingkat pendidikan selanjutnya ataupun
dari dunia pendidikan ke dunia kerja akan mengalami kecemasan, kebingungan dan perasaan yang tidak menentu. Sekolah harus benar-benar mempersiapkan peserta didik untuk memiliki daya saing yang tinggi dalam memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama seluruh pihak sekolah untuk membentuk lulusan yang berkualitas.
Khususnya guru BK sebagai penyelenggara layanan karir harus kreatif dalam menyediakan informasi-informasi yang diperlukan oleh peserta didik.
Salah satunya yaitu dengan menyediakan bahan informasi bimbingan mengenai pemilihan karir.
Bahan informasi bimbingan pemilihan karir merupakan suatu bahan yang berupa materi-materi penunjang pelaksanaan layanan BK khususnya layanan pada bidang karir. Bentuk bahan informasi yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul.
Alasan pemilihan modul karena modul dapat digunakan oleh guru
BK maupun peserta didik yang tidak memiliki fasilitas teknologi informasi memadai, hal ini juga sejalan dengan maraknya penggunaan modul di kalangan guru BK maupun peserta didik.
Selain itu modul juga dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik tanpa bimbingan atau arahan dan tatap muka secara langsung dengan pembimbing.
Informasi pemilihan karir yang akan dikemas dalam bentuk modul ini diharapkan mampu membantu guru BK dalam memberikan layanan karir maupun bagi siswa untuk menentukan pemilihan karir.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan informasi bimbingan pemilihan karir untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi.
B. METODE PENELITIAN
Prosedur pengembangan merupakan langkah–langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam
mengembangkan produk. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dengan mengacu pada konsep Borg dan Gall yang dipaparkan oleh Sukmadinata (2006: 169) dengan beberapa penyesuaian.
Adapun prosedur penelitian akan diuraikan sebagai berikut:
1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan pengumpulan data mengenai tingkat kebutuhan peserta didik terhadap bahan informasi bimbingan pemilihan karir.
Studi pendahuluan yang dilakukan meliputi studi lapangan dan studi kepustakaan.
2. Perencanaan
Tahap kedua, kegiatan yang dilakukan adalah membuat rencana pengembangan produk yang dilakukan dengan menyimpulkan hasil studi lapangan dan studi kepustakaan yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuan kegiatan ini untuk mengetahui susunan produk secara garis besar.
3. Pembuatan Produk Awal Kesimpulan dari studi pendahuluan dijelaskan tentang
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pembuatan produk awal. Pembuatan produk awal dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang akan dihasilkan dari kegiatan pengembangan.
4. Uji Ahli dan Perbaikan Produk Awal
Kegiatan yang dilakukan adalah menilai kelayakan produk awal yang dihasilkan. Tujuannya untuk mendapatkan penilaian dan masukan perbaikan produk sebelum diujicobakan kepada pengguna, baik dalam hal isi maupun tampilan agar dapat berfungsi sebagai media dalam memberikan layanan informasi karir yang berkualitas.
Instrumen yang digunakan dalam uji ahli yaitu format penilaian untuk ahli.
Perbaikan produk awal merupakan usaha perbaikan produk yang dikembangkan berdasarkan hasil penilaian dan saran perbaikan yang diberikan ahli. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu
memperbaiki produk yang telah diuji ahli. Hasil perbaikan produk awal menghasilkan produk I.
5. Uji Lapangan Terbatas dan Perbaikan Produk I
Kegiatan yang dilakukan dalam uji lapangan terbatas yaitu menilai produk I dengan cara mengisi form penilaian yang telah disediakan. Instrumen yang digunakan dalam uji lapangan terbatas adalah format penilaian untuk praktisi.
Tujuan kegiatan ini untuk memperoleh penilaian dan masukan perbaikan produk I.
Perbaikan produk I berdasarkan hasil uji praktisi. Penilaian yang diperoleh dianalisis terlebih dahulu sehingga diperoleh suatu kesimpulan tentang hal-hal yang diperlukan untuk merevisi produk I tersebut. Masukan berupa saran yang diperoleh selama uji lapangan terbatas digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk tersebut, sehingga menghasilkan produk baru yang telah direvisi. Hasil
revisi produk I menghasilkan produk II.
6. Pembuatan Produk Akhir Penyempurnaan produk dilakukan setelah memperoleh penilaian dari ahli dan praktisi.
Hasil penilaian uji ahli dan uji praktisi berupa penilaian dan masukan perbaikan digunakan sebagai acuan dalam menyusun produk akhir (produk II).
Tujuan kegiatan ini yaitu untuk menghasilkan produk akhir dalam bentuk bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi yang siap diuji keefektifannya.
7. Uji Keefektifan Produk
Uji keefektifan produk
merupakan kegiatan
mengujicobakan produk kepada calon pengguna, yaitu peserta didik SMK Negeri 1 Boyolali.
Desain uji keefektifan produk yang akan dilakukan adalah one group pretest-posttest design (Sugiyono, 2012: 110), yaitu membandingkan kondisi satu kelompok eksperimen sebelum
dan sesudah diberikan perlakuan. Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah angket kemampuan pengambilan keputusan karir.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui kriteria keefektifan produk yang telah dihasilkan. Produk yang dihasilkan efektif apabila ada perubahan kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik.
C. HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Pembahasan hasil penelitian diperlukan untuk mengetahui keefektifan produk yang telah dihasilkan. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan telah menghasilkan bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi.
Bahan informasi bimbingan tersebut efektif untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan peserta didik karena telah melalui serangkaian uji kelayakan produk.
Uji kelayakan produk terdiri dari
uji ahli, uji praktisi, dan uji keefektifan produk.
Hasil uji ahli dalam bentuk penilaian menunjukkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir layak untuk digunakan dengan beberapa perbaikan dari saran yang telah diberikan oleh ahli. Hasil uji praktisi dalam bentuk penilaian juga menunjukkan bahnwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir layak untuk digunakan dengan beberapa perbaikan dari saran yang diberikan oleh praktisi.
Produk yang telah diuji oleh ahli dan praktisi kemudian diuji keefektifannya yang hasilnya menunjukkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir efektif untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji keefektifan produk yang diperoleh dari angket pretest dan posttest yaitu: hasil uji thitung =8,392 dan
ttabel=2,045 dengan taraf
signifikansi 0,000<0,05. Hal tersebut berarti thitung>ttabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima, yang
berarti ada perbedaan kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik sebelum diberi bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan jurusan ekonomi (pretest) dan setelah diberi bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan jurusan ekonomi (posttest).
Hasil penelitian dan pengembangan tersebut relevan dengan teori yang dikemukakan oleh Winkel dan Hastuti yang menyebutkan tujuan bimbingan karir di sekolah salah satunya yaitu agar peserta didik dapat membuat keputusan yang realistis tentang karir yang dipilih sesuai dengan kemampuannya. Pelaksanaan bimbingan karir dapat dilakukan dengan memberikan layanan informasi karir. Selanjutnya, Prayitno dan Anti menjelaskan salah satu jenis informasi yang diperlukan peserta didik yaitu informasi karir. Informasi tersebut meliputi syarat-syarat yang diperlukan untuk memasuki suatu jabatan, kriteria dan sifat-sifat yang harus dimiliki, serta peluang
kemajuan karir. Pengetahuan yang memadai mengenai karir akan membantu peserta didik dalam mengambil keputusan karir.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa bahan informsi bimbingan pemilihan karir dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir.
Hasil penelitian dan pengembangan di atas sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Leksana, Wibowo, dan Tadjri (2013). Penelitian tersebut didesain dengan menggunakan rancangan penelitian Educational Research and Development yang menghasilkan produk dalam bentuk modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif. Modul merupakan salah satu bahan bimbingan yang dapat digunakan untuk memberikan informasi karir kepada peserta didik. Produk yang dihasilkan bertujuan untuk meningkatkan kematangan karir peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul bimbingan karir berbasis multimedia interaktif efektif untuk
meningkatkan kematangan karir siswa di SMKN 2 Lamongan.
Salah satu aspek yang dinilai dapat menunjukkan kematangan karir adalah kemampuan dalam membuat keputusan karir. Hal ini berarti bahwa modul bahan bimbingan karir berbasis multimedia dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir efektif untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi.
D. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan ini telah menghasilkan produk berupa bahan informasi bimbingan pemilihan karir
untuk meningkatkan
kemampuan pengambilan keputusan karir siswa sekolah
menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi. Produk ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik.
Proses menghasilkan produk tersebut melalui tahap studi pendahuluan, uji ahli, uji praktisi, dan uji keefektifan produk.
2. Studi pendahuluan terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaanyang dapat disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi diperlukan
guna meningkatkan
kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik.
Hasil tersebut menjadi dasar
dan acuan dalam
pengembangan bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi.
3. Hasil uji ahli disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi
siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi layak digunakan dengan revisi berdasarkan saran perbaikan dari ahli.
4. Hasil uji praktisi disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi layak digunakan dengan revisi berdasarkan saran perbaikan dari praktisi.
5. Uji keefektifan produk yang dilakukan di SMK Negeri 1 Boyolali dengan 30 peserta didik sebagai subjek penelitian dapat disimpulkan bahwa bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi efektif
untuk meningkatkan
kemampuan pengambilan keputusan karir peserta didik.
Keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling pada umumnya dan layanan informasi karir khusunya tidak dapat dipisahkan dari
peran serta guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, dan peserta didik sebagai penerima layanan. Selain itu, peningkatan kualitas layanan bimbingan dan konseling juga tidak terlepas dari peran serta peneliti, khususnya dalam penelitian dan pengembangan bahan informasi bimbingan. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut adalah saran peran serta mereka dalam pengembangan bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi:
1. Saran bagi Kepala Sekolah
a. Kepala sekolah perlu menetapkan kebijakan untuk menggunakan bahan informasi bimbingan pemilihan karir bagi siswa sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi dalam kegiatan pemberian layanan informasi karir di sekolah.
b. Kepala sekolah diharapkan selalu melakukan interaksi dan kerjasama dengan guru bimbingan dan konseling guna keberhasilan pelaksanaan layanan bimbingan dan
konseling, khususnya dalam layanan informasi karir.
2. Saran bagi Guru Bimbingan dan Konseling
a. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama kegiatan berlangsung agar siswa terangsang dalam memilih dan membuat keputusan karir, guru bimbingan dan konseling perlu mengembangkan ketrampilan dalam membantu siswa mengambil keputusan karir secara lebih bervariasi. Guru bimbingan dan konseling juga perlu memperbanyak informasi tentang jenis karir dan persyaratan karir agar dapat memberikan informasi karir yang memadai kepada peserta didik.
b. Guru bimbingan dan konseling perlu tetap melakukan pendampingan dan pengawasan dalam penggunaan bahan informasi bimbingan pemilihan karir walaupun bahan informasi bimbingan tersebut dapat digunakan secara mandiri oleh peserta didik. Guru bimbingan dan konseling juga perlu
memberikan penjelasan kepada peserta didik apabila pserta didik menemukan kesulitan dalam memahami isi bahan informasi bimbingan pemilihan karir.
3. Saran bagi peserta didik
a. Peserta didik perlu meningkatkan kesadaran akan perlunya memilih dan membuat keputusan karir. Salah satu cara
untuk meningkatkan
kemampuan pengambilan keputusan karir adalah dengan membaca dan memperlajari bahan informasi bimbingan pemilihan karir yang telah dikembangkan.
b. Peserta didik juga diharapkan dapat mempelajari bahan informasi secara mandiri dengan membaca secara saksama setiap bagian-bagian bahan informasi bimbingan agar dapat memilih dan membuat keputusan karir sesuai dengan keadaan dirinya.
4. Peneliti
a. Penelitian dan pengembangan bahan informasi bimbingan pemilihan karir ini baru
dilaksanakan pada satu sekolah, maka perlu diadakan pengujian dengan subjek yang lebih luas agar bahan informasi bimbingan pemilihan karir dapat digunakan dalam ruang lingkup yang lebih luas.
b. Penelitian dan pengembangan bahan informasi bimbingan pemilihan karir ini hanya terbatas untuk digunakan pada
peserta didik sekolah menengah kejuruan rumpun jurusan ekonomi, maka perlu diadakan penelitian dan pengembangan lanjutan agar diperoleh bahan informasi bimbingan pemilihan karir yang dapt menjangkau peserta didik sekolah menengah kejuruan dengan berbagai jurusan.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja-Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Isaacson, L. E. & Brown, D. 1993. Career Information, Career Counseling, &
Career Development.
Prayitno & Anti, E. (1994). Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development. Jakarta: Erlangga
Santrock, J. W. (2003). Adolesence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Supriatna, M. & Budiman, N. (2009). Bimbingan Karir di SMK. Bandung
Tirtarahardja, U. & La Sulo, S. L. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Wicaksana, L. (2004). Pengaruh Informasi Karir Terhadap Pengambilan Keputusan Karir Siswa SMA (versi elektronik). Diperoleh 23 Maret 2013, dari http://jurnal.untan.ac.id.