MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN
OLEH :
Nunuk Suryani
APAKAH LITERASI DIGITAL?
• .
Mengapa Penting?
• Era global
Pendidikan perlu menyiapkan
manusia yang mampu menjawab
BUKAN LAGI BAGAIMANA guru MENGAJAR DENGAN BAIK (
TEACHER CENTER ), TAPI…….
BAGAIMANA siswa BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN
TRANSFER OF KNOWLEDGE
METHOD OF
siswa
guru
SUMBER BELAJAR
SEBAGAI FASILITATOR DAN MOTIVATOR
MULTI DEMENSI
MENITIK BERATKAN PADA METHOD OF INQUIRY DAN DISCOVERY
INTERAKSI
MENUNJUKKAN
KINERJA KREATIF KOGNITIF
PERUBAHAN PERAN guru
MOTIVATOR MEDIATOR
& FASILITATOR
PENGAJAR
TIK Mengubah Peran Guru
TIK Mengubah Peran Siswa
BAGAIMANA CARANYA?
• Mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran
• Mengembangkan Sumber-sumber belajar digital berbasis Teknologi Informasi yang bersifat offline (multimedia )maupun
online. Sumber belajara yang bersifat offline (blog pembelajaran, dan website sekolah )
Tahapan Integrasi TIK
Awal
Aplikasi
Integrasi
Transformasi
Tahap Awal
• Sekolah pada tahap awal ini baru saja mengenal komputer.
• Fokus di kelas adalah belajar keterampilan TIK dasar dan mengidentifikasi komponen TIK.
• Guru pada tahap ini mempergunakan peralatan komputer demi kepentingan
profesional mereka sendiri, seperti menulis, membuat lembar kerja, tabel, dan bila ada koneksi internet berkomunikasi via email, dll.
Tahap Aplikasi
• Guru mulai mempergunakan TIK untuk proses
pembelajaran, mempergunakan software tertentu, seperti menggambar, mendesain, memodel, dan membuat simulasi pembelajaran.
• Pada tahap aplikasi, guru masih mendominasi pembelajaran di kelas. Namun, TIK sudah
digunakan untuk tujuan profesional yang berfokus pada peningkatan kualitas pengajaran, dan
memperkaya pembelajaran dengan aplikasi TIK yang sesuai.
Tahap Integrasi
• Sekolah mengintegrasilan TIK dalam keseluruhan kurikulum dan pembelajaran. Pada tahap ini,
hampir semua ruang kelas diperlengkapi
komputer, demikian juga teknologi perkantoran, perpustakaan, dan koneksi internet tersedia.
• TIK digunakan dalam keseluruhan dinamika
kelembagaan, kelas, laboratorium dan tata usaha sekolah.
• TIK telah memengaruhi seluruh aspek kehidupan profesional guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan pengelolaan pembelajaran.
Tahap Transformasi
• Guru sudah nyaman, terampil dan percaya diri dalam penggunaan TIK sehingga
meningkatkan kemampuan pedagogisnya demi pengembangan proses belajar
berkualitas.
• Tantangan besar: memasuki tahap integrasi menuju titik di mana TIK merupakan sarana yang dipergunakan secara rutin untuk
membantu proses pembelajaran sehingga semuanya telah terintegrasi secara penuh
Tahap Trasformasi
• Sekolah berada pada tahap transformasi ketika TIK telah terintegrasi secara penuh dalam semua kegiatan pembelajaran di dalam kelas, TIK digunakan untuk
pengembangan organisasi secara kreatif, TIK menjadi bagian keseharian lembaga.
• TIK menjadi bagian integral pengembangan produktivitas harian praktik profesional guru.
• Fokus telah berubah total: dari semuanya berpusat pada guru menjadi berpusat pada pembelajar yang mengintegrasikan proses belajar dengan penerapan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Pemetaan TIK dalam
Pembelajaran dan Pengajaran
Di mana tahapan adaptasi TIK di sekolah kita?
• Adanya disparitas kualitas dan sarana mewajibkan pemerintah untuk membuat kebijakan yang kontekstual, bukan
general.
Standard UNESCO :
• Tenaga pendidik harus bisa
memanfaatkan / mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran
Target Kemdikbud
• SDM “melek komputer”, pendidik 80%, siswa 70%
• TIK dimanfaatkan sebagai :
– media pembelajaran,
– pengembangan profesional tenaga pendidik, dan
– pengembangan sistem pengelolaan belajar dan sumber belajar
Bagaimana Membangun Budaya Literasi Digital?
• pembelajaran interaktif,
• penugasan guru,
• pemberian reward,
• pengubahan perilaku digital.
Pembelajaran interaktif
Multimedia Interaktif
Blog, web
STRATEGI PEMBELAJARAN
• Resource-based learning
diberikan/disediakan berbagai ragam dan jenis bahan belajar baik cetak (buku, modul, LKS, dll) maupun non cetak (CD/DVD, CD-ROM, bahan belajar online) atau sumber belajar lain (orang, alat, dll)
• Case-based learning
permasalahan terstruktur untuk dipecahkan
• Simulation-based learning
untuk mengalami suatu peristiwa yang sedang
CONTOH ICT
• Sistem pembelajaran E-learning (electronic learning)
• Menggali sumber-sumber informasi lain secara lebih luas, tak terbatas ruang, dan waktu, melalui internet.
• Perpustakaan Digital, baik berupa e-book maupun layanan ketersediaan buku fisik.
• Fasilitas layanan wireless fidelity (Wi-Fi) di area sekolah.
• Pemanfaatan ICT, selain internet adalah sistem modul atau pembelajaran jarak jauh dengan sistem
Penugasan guru
• TMT (Tugas Mandiri Terstruktur) dan
• TMTT (Tugas Mandiri Tidak Terstruktur) dapat dilakukan melalui pemanfaatan
teknologi informasi.
• penggunaan e-mail dan fasilitas Upload File di blog pembelajaran.
Tugas yang dibuat oleh siswa dengan diketik, tidak perlu dicetak.
Namun bisa dikirim melalui e-mail guru. Juga dapat dikirim melalui Upload File di blog. Aplikasi HTML Form memungkinkan pengguna untuk menyediakan fasilitas mengirim File melalui blog tanpa
Pemberian Reward
• Pemberian reward dapat dilakukan untuk memotivasi siswa. Salah satunya adalah pemberian reward bagi siswa yang menggunakan media sosial dengan baik. Misalnya, sekolah mengadakan
kompetisi menulis di media sosial seperti facebook, atau
berkompetisi live tweet proses pembelajaran melalui media Twitter.
Bisa juga dilakukan melalui penyediaan kuis di blog pembelajaran.
Reward diberikan bisa berupa piagam maupun diberikan dalam momentum sekolah, seperti ulang tahun sekolah, upacara hari besar, dan lain-lain. Pendekatan reward ini seperti yang
diprogramkan oleh pemerintah melalui Kemdikbud dalam kuis Anugerah KiHajar melalui http://kihajar.kemdikbud.go.id/.
Pembinaan perilaku digital
• Pembinaan perilaku digital perlu dilakukan
secara intensif terhadap siswa. Di usia mereka yang masih remaja, lebih mudah memahami
gadget, dibanding dengan materi pembelajaran sekalipun. Pembinaan perilaku digital ini,
dilakukan agar siswa tidak terjebak dalam
dampak negatif dari perkembangan teknologi.
Pembinaan lebih ditujukan agar siswa dapat
memanfaatkan teknologi secara baik, dan dalam
• Pembinaan ini dapat dilakukan secara offline maupun online.
Secara offline, sekolah dapat membentuk komunitas digital di antara siswanya. OSIS dapat dilibatkan dalam kegiatan ini, karena dalam struktur OSIS juga terdapat salah satu bidang untuk
mengembangkan kreativitas siswa, khususnya dalam pemanfaat teknologi informasi. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa
sosialisasi perilaku positif dalam memanfaatkan teknologi digital.
Media sosial dapat dijadikan sebagai media interaktiv antara guru dan siswa dalam melakukan pembinaan. Melalui fasilitas di
facebook dan twitter, dapat dilakukan pembinaan secara masif, terutama di luar jam pembelajaran
Kerangka kerja ICT dalam pembelajaran
• 4 tema dan 4 kompetensi
4 tema
• Contect and culture
• Leadership and vision adalah faktor
esensial keberhasilan integrasi TIK dalam pembelajaran
• Lifelong learning
• Planning and managerial of change process
4 kompetensi
• Pedagogy pengetahuan dan
ketrampilan guru tetntang kurikulum &ICT
• Collaborative and networking
• Social Issues
• Tecnical issue guru harus update pengetahuan dan ketrampilan tentanh hardware dan software
Komponen essensial implementasi ICT
• Shared visions komitmen kepemimpinan dan manajemen untuk TIK
• Access kemudahan guru kengakses teknologi, network, software
• Skilled educators ketrampilan guru dalam menggunakan teknologi
• Professional development pengembngan keprofesionalan berkaitan dengan prubaha
• Technical assistance admin untuk maintain
• Content standard and curriculum resources guru harus paham konten, standard, teching metdh
• Student center teaching
• Asssesment institusi kontinu mengevaluasi
• Community support support oleh masyarakat
• Support policies
Basic principles:
• Tekkonoli harus di infus dalam program pembelajaran
• Teknologi harus diperkenalkan dalam konteks
• Siswa harus mempunyai pengalaman berkaitan dengan teknologi yang
mensupport pembelajaran
Untuk direnungkan
• Upaya untuk melakukan transformasi pembelajaran dari “teaching based” ke
“learning based”akan memerlukan energi
sangat besar dan usaha yang berkelanjutan, karena tantangan yang dihadapi berada
dalam banyak sistem dan dalam diri para pelaku pendidikan
Untuk kita renungkan…
• Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, ia beruntung; barang siapa yang hari ini sama denga hari kemarin, ia merugi; dan barang siapa yang hari ini lebih jelek dari hari kemarin, ia celaka