• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

87

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem

Spesifikasi komputer yang digunakan dalam melakukan simulasi pada aplikasi perancangan pencarian daftar hitam dengan deteksi wajah berdasarkan database SQL ini ditunjukkan pada Tabel 4.1 :

Tabel 4.1 Spesifikasi perangkat keras

Processor

Intel® Core™ 2 Duo Processor T6500 (2.1 Ghz, 800Mhz FSB)

Chipset Intel® GM45

Memory 4GB DDR3 RAM 1066 MHz

Graphic NVIDIA GeForce G105M

Monitor 14” HD Acer CineCrystal™ LED LCD

Kamera

Integrated Acer Crystal Eye 1.3MP Webcam

Tabel 4.2 Spesifikasi perangkat lunak

Sistem Operasi Microsoft® Windows 7 Professional

Framework Microsoft .NET Framework 2.0

IDE Microsoft Visual Studio 2012

Library EmguCV

(2)

4.1.2 Penggunaan Aplikasi

Saat aplikasi dijalankan, maka form utama akan ditampilkan seperti pada Gambar. Jika data training citra wajah belum ada di database, maka pesan akan ditampilkan seperti yang ditunjukkan di dalam Gambar 0.2 .

Gambar 4.1 Form utama (main form)

Gambar 4.2 Pesan jika belum ada data di database

(3)

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan training data ke dalam database dengan memilih menu “Training Data”.

Gambar 4.3 Mengakses form input training data

Proses penambahan data training citra wajah dapat dilakukan dengan menangkap secara langsung citra wajah yang tertangkap oleh webcam yang sedang aktif. Pengguna dapat menekan tombol “Capture” pada saat ada citra wajah yang sedang tertangkap oleh proses deteksi yang ditunjukakan dengan adanya kotak merah, hijau, atau biru sesuai posisi arah wajah. Citra wajah yang berhasil ditangkap akan ditambahkan ke dalam listbox “Face Image”.

(4)

Gambar 4.4 Form input data training melalui kamera webcam (realtime capture)

(5)

Gambar 4.5 Tampilan form input data training dengan wajah yang berhasil ditangkap Citra wajah yang berhasil ditangkap diberi nama berdasarkan penggunaan pose saat deteksi dilakukan. Untuk pose dari depan ditandai dengan “Frontal Face Image i”, pose dari kanan ditandai dengan “Right Face Image i”, dan pose dari kiri ditandai dengan “Left Face Image i” (variabel i sebagai penomoran) seperti ditunjukkan pada Gambar )

Citra wajah yang ditangkap akan ditampilkan ke dalam listbox “Face Image”.

Bila citra wajah yang ditangkap tidak muncul di listbox “Face Image” maka pilih

(6)

“Refresh List Face Image” untuk menampilkannya. Citra wajah yang belum muncul tadi, akan segera ter-refresh dan ditampilkan di listbox “Face Image”. Untuk menghapus citra wajah yang telah ditangkap, dipilih “Delete Selected Image”. Citra wajah yang dipilih akan terhapus dari listbox “Face Image”.

Gambar 4.6 Me-refresh data citra wajah dalam listbox “Face Image”

Gambar 4.7 Menghapus data citra wajah dalam listbox “Face Image”

Pengisian data training seperti nama, jenis kelamin, alamat, tanggal lahir, kasus kriminalitas, tanggal, masuk dan keluar penjara dilakukan pada form “Training Data” di panel bagian kanan. Gambar pengisian data profil ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.

(7)

Gambar 4.8 Tampilan pengisian data training database

Setelah citra wajah telah ditambahkan dan semua data-data training telah diisi, maka pilih tombol “Save” untuk menyimpan data training ke dalam database. Pilih tombol “Cancel” untuk membatalkan operasi input data ke dalam database.

Gambar 4.9 Proses menyimpan data training ke dalam database

(8)

Gambar 4.10 Proses membatalkan penyimpanan data training ke dalam database

Setelah data training disimpan, proses pengenalan wajah dapat dilakukan dengan memilih sumber masukan. Sumber masukan dapat berupa tangkapan secara realtime, citra digital statis, atau video. Untuk sumber masukan berupa realtime capture, dapat dipilih tombol “Turn On Camera”.

Gambar 4.11 Proses deteksi dan pengenalan citra wajah realtime capture

(9)

Citra wajah yang berhasil dideteksi akan ditandai dengan kotak berwarna merah(depan), biru(kiri), atau hijau(kanan) sesuai dengan pose yang terdeteksi.

Sedangkan citra wajah yang berhasil dikenali akan dicatat dan ditambahkan ke dalam

“List View” di bagian bawah form Main View.

Gambar 4.12 Proses deteksi dan pengenalan citra wajah realtime capture dikenali dan dicatat dalam List View

Untuk sumber masukan berupa citra digital statis, dapat dipilih tombol “Input Image”. Tombol “Input Image” ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

(10)

Gambar 4.13 Mengakses form input image

Gambar 4.14 Form citra dengan masukan gambar digital

Pada tampilan rancangan layar form Input Image, pengguna dapat memasukan citra wajah digital dengan memilih tombol “Browse”. Citra wajah digital yang telah dipilih akan ditampilkan di panel bagian kiri .

Untuk mencocokkan citra wajah digital yang dipilih dengan citra wajah dari database, maka dipilih “Predict”. Bila citra wajah digital yang dipilih cocok dengan

(11)

citra wajah pada database, maka data-data orang tersebut akan dimunculkan di panel bagian kanan.

Untuk sumber masukan berupa video, dapat dipilih tombol “Input Video”. Lalu pilih video yang ingin dicocokan citra wajahnya dengan citra wajah di database.

Gambar 4.15 Mengakses form input video

Gambar 4.16 Form citra dengan masukan video

(12)

Semua citra wajah yang cocok dengan citra wajah yang terdapat di database akan disimpan dan dapat dilihat di “View All History”. Isi dari form View All History adalah detil dari citra wajah yang telah dikenali tersebut.

Gambar 4.17 Mengakses form view all history

Gambar 4.18 Form view all history

(13)

Untuk melihat semua data yang tersimpan di

Data”. Pada form ini akan ditampilkan citra wajah dan data diri secara detil dari setiap orang yang telah disimpan datanya di dalam

Pengaturan deteksi dan pengenalan dapat dilakukan dengan membuka form

“Settings” dengan memilih tombol mengatur nilai threshold

1000-5000.

Untuk melihat semua data yang tersimpan di database. Maka dipilih “

”. Pada form ini akan ditampilkan citra wajah dan data diri secara detil dari setiap orang yang telah disimpan datanya di dalam database.

Gambar 4.19 Mengakses form view all data

Gambar 4.20 Form view all data

Pengaturan deteksi dan pengenalan dapat dilakukan dengan membuka form dengan memilih tombol “Settings”. Di dalam form ini

threshold yang ingin dipakai. Rentang nilai threshold yang di

. Maka dipilih “View All

”. Pada form ini akan ditampilkan citra wajah dan data diri secara detil dari setiap

Pengaturan deteksi dan pengenalan dapat dilakukan dengan membuka form

“Settings”. Di dalam form ini pengguna dapat Rentang nilai threshold yang dipilih adalah

(14)

Gambar

Gambar

4.2 Ilustrasi Blacklisting 4.2.1 Blacklist Administration

Blacklist Administration

masuk ke dalam daftar hitam kepolisian

wajah, nama, alamat, tanggal lahir, kasus kriminalitas penjara. Satu data terdiri dari banya

banyak citra wajahnya, maka hasil

Gambar 4.21 Mengakses form Settings

Gambar 4.22 Tampilan form Settings

merupakan proses memasukan data-data orang yang kepolisian ke dalam database. Data input berupa , tanggal lahir, kasus kriminalitas, dan tanggal masuk serta keluar tu data terdiri dari banyak citra wajah(depan, kiri, dan kanan). S

hasilnya akan semakin valid. Dengan dilakukannya proses data orang yang Data input berupa citra , dan tanggal masuk serta keluar . Semakin Dengan dilakukannya proses

(15)

Blacklist Administration, maka setiap orang yang tertangkap oleh kamera, dapat dikenali dan dicatat di histori. Dengan begitu sistem ini dapat membantu pihak kepolisian untuk mengetahui keberadaan dari orang-orang yang masuk ke dalam daftar hitam kepolisian.

Gambar 4.23 Ilustrasi training data pada Blacklisting

(16)

4.2.2 Multiple Face Identification

Multiple Face Identification merupakan proses identifikasi citra wajah yang

tertangkap kamera dengan citra wajah yang berada pada data training di database.

Proses yang dilakukan adalah kamera mengambil dan menyimpan foto setiap 1 detik dari offline video atau realtime video. Citra wajah yang tertangkap akan di-capture dan citra wajah tersebut akan dicocokkan dengan citra wajah pada data training di database.

Untuk mengetahui orang yang masuk ke dalam daftar blacklist, dapat dilihat pada kolom Wanted.Dari contoh ilustrasi Gambar 4.24, orang yang masuk ke dalam daftar blacklist berjumlah empat orang (Lea, Keren, Iren, Albert).

Gambar 4.24 Ilustrasi data-data pada database

Citra wajah masukan yang terdeteksi akan diberikan tanda berupa kotak berwarna merah, hijau, atau biru sesuai dengan posisi wajah yang tertangkap. Citra wajah masukan yang cocok dengan citra wajah pada data training di database dan

(17)

masuk ke dalam daftar blacklist akan dicatat dan ditampilkan dalam kolom List View seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.25. Detail yang ditampilkan berupa nama, tanggal capture, dan waktu capture. Gambar yang cocok disimpan & dilakukan pencatatan histori. Dengan adanya proses Multiple Face Identification ini, para pelaku tindak kriminalitas yang masuk dalam daftar blacklist dapat diketahui nama, tanggal dan waktu keberadaannya, dan diharapkan dengan adanya sistem ini dapat membantu pihak kepolisian untuk menangkap para pelaku tindak kriminalitas.

Gambar 4.25 Ilustrasi multiple face identification

(18)

4.3 Hasil Analisis Data dan Pembahasan 4.3.1 Analisis Data

Tujuan dari perancangan ini adalah menemukan citra wajah orang yang berada pada data training yang masuk ke dalam daftar blacklist dengan posisi citra wajah dari kiri, tengah, atau kanan. Analisis data dalam perancangan ini didapat dengan melakukan simulasi penggunaan sistem yang telah dibuat untuk mengetahui beberapa hal berikut:

a. Posisi pengambilan citra wajah manakah yang digunakan agar sistem dapat melakukan pengenalan citra wajah dengan optimal.

b. Berapa nilai threshold yang paling cocok digunakan bergantung pada jumlah data training yang digunakan.

c. Berapa jumlah orang yang dapat dikenali sistem untuk dicocokkan citra wajahnya dengan citra wajah yang di database.

d. Apakah metode Linear Discriminant Analysis dapat menemukan citra wajah orang yang di blacklist pada database.

Dalam perancangan ini, data training citra wajah diambil dari beberapa orang dengan posisi kamera dari kiri, tengah, dan kanan. Variasi sudut pengambilannya adalah -67.5o, -45o, -22,5o, 0o, 22,5o, 45o, 67,5o terhadap axis tegak lurus bidang rata. Hal ini dilakukan agar variasi data training citra wajah banyak dan nilai threshold yang optimal dapat diprediksi.

(19)

Gambar 4.26 Axis tegak lurus bidang rata

Citra wajah yang menjadi data training dalam percobaan simulasi ini diantaranya :

Tabel 4.3 Citra wajah yang menjadi data training

No. Wajah Depan Wajah Kanan Wajah Kiri Nama

1.

Lea

2.

Dennis

3.

Keren

(20)

4.

Ivan

5.

Darmawan

6.

Ritchie

7.

Albert

8.

Mega

(21)

9.

Iren

10.

Robert

4.3.2 Pembahasan

Citra wajah yang terdeteksi ditandai oleh kotak berwarna merah, biru, dan hijau.

Kotak berwarna merah menandakan citra wajah yang terdeteksi sebagai citra wajah dari bagian depan (frontal face), kotak berwarna biru menandakan citra wajah yang terdeteksi sebagai citra wajah dari sebelah kiri (left profile face), dan kotak berwarna hijau menandakan citra wajah yang terdeteksi sebagai citra wajah dari sebelah kanan (right profile face). Jika dari citra wajah yang terdeteksi tersebut berhasil dikenali sebagai salah satu dari data training, maka akan ditampilkan data hasil pengenalan ke dalam listbox yang ada di bagian bawah. Melakukan double-click pada tombol “View All History” di bagian kanan bawah akan menampilkan jendela baru dengan detil pengenalan yang berhasil dilakukan, yaitu citra wajah yang ditangkap.

Proses simulasi pertama dilakukan dengan menggunakan nilai threshold sebesar 3000, menggunakan 10 sampel, dan dalam waktu 60 detik. Hasil

(22)

simulasi ditunjukkan pada Tabel 4.5. Keakuratan pengenalan dilihat dari variasi jumlah sudut yang tersedia sebagai data training ditunjukkan pada

Tabel 4. dengan perhitungan berikut:

% keakuratankeakuratankeakuratan keakuratan ∑ berhasilberhasilberhasilberhasil

∑ terdeteksiterdeteksiterdeteksiterdeteksi  %

Tabel 4.4 Variasi data training

Variasi

Variasi Sudut Pengambilan

Sisi Kiri Sisi Depan Sisi Kanan

I 22.5o 0o 22.5o

II 45o 0o 45o

III 22.5o, 45o 0o 22.5o, 45o

IV 45o, 67.5o 0o 45o, 67.5o

V 22.5o, 45o, 67.5o 0o 22.5o, 45o, 67.5o

Tabel 4.5 Hasil simulasi berdasarkan variasi data training

Variasi

Jumlah Terdeteksi

Jumlah Berhasil

% keakuratan

I 278 172 61.87%

II 318 198 62.22%

III 365 256 70.13%

IV 412 299 72.57%

V 489 397 81.18%

(23)

Proses simulasi kedua dilakukan dengan menggunakan nilai threshold sebesar 3000, menggunakan 10 sampel, sudut citra wajah data training-nya menggunakan variasi V dan dalam waktu 60 detik. Hasil simulasi ditunjukkan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil simulasi untuk setiap sampel

No. Nama

Jumlah Terdeteksi

Jumlah Berhasil

1. Lea 40 31

2. Dennis 45 39

3. Keren 52 37

4. Ivan 46 38

5. Darmawan 48 39

6. Ritchie 55 42

7. Albert 47 41

8. Mega 57 50

9. Iren 45 37

10. Robert 54 43

Total 489 397

Berdasarkan hasil simulasi di atas, maka dapat dihitung keakuratan sistem dalam mengenali setiap wajah yang terdeteksi adalah:

(24)

% keakuratan keakuratan keakuratan keakuratan ∑ berhasilberhasilberhasilberhasil

∑ terdeteksiterdeteksiterdeteksiterdeteksi  %



  %

. %

Proses simulasi ketiga dilakukan dengan menggunakan 10 sampel, sudut citra wajah data training-nya menggunakan variasi V, dalam waktu 60 detik, dan beberapa variasi nilai threshold. Variasi nilai threshold yang digunakan dalam pengujian adalah 1000, 2000, 3000, 4000, 5000. Hasil simulasi dan keakuratan pengenalan dilihat dari variasi jumlah sudut yang tersedia sebagai data training ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Keakuratan pengenalan dilihat dari keberhasilan pengenalan berdasarkan nilai threshold dihitung dengan rumus berikut:

% keakuratankeakuratankeakuratan keakuratan ∑ berhasilberhasilberhasilberhasil

∑ dikenali dalam batas dikenali dalam batas dikenali dalam batas dikenali dalam batas thresholdthresholdthresholdthreshold  %

Hasil perhitungan keakuratan berdasarkan nilai threshold ditunjukkan pada Tabel 4.3 : Tabel 4.3 Hasil simulasi berdasarkan variasi nilai threshold

No.

Nilai Threshold Maksimum

Jumlah Dikenali dalam Batas

Threshold

Jumlah Berhasil

% keakuratan

1. 5000 512 331 64.64%

2. 4000 493 348 70.58%

3. 3000 489 397 81.18%

4. 2000 426 412 96.71%

(25)

5. 1000 424 424 100%

Maka dapat diambil kesimpulan secara umum terhadap hubungan jumlah data training citra wajah dan nilai threshold adalah sebagai berikut:

1. Semakin banyak citra wajah yang digunakan dalam melakukan training(dari berbagai sudut), maka pengenalan akan semakin baik. Dapat dilihat pada hasil penelitian melakukan variasi perubahan data training set yang digunakan.

2. Semakin rendah nilai threshold, kemiripan citra wajah masukan dengan citra wajah training pada database semakin tinggi, tetapi dapat mengurangi keberhasilan pengenalan (semakin sulit untuk dikenali atau sulit terdeteksi) . 3. Semakin tinggi nilai threshold, semakin tinggi kemungkinan mengenali citra

wajah masukan dengan citra wajah di dalam data training, tetapi semakin tinggi kemungkinan kesalahan pencocokkan dengan data training pada database.

Kegagalan dalam pengenalan dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

1. Citra digital yang kurang jelas atau mengalami gangguan (noise) yang berlebihan.

2. Adanya kemiripan antara citra wajah yang satu dengan citra wajah yang lainnya.

3. Sudut putaran kepala yang tidak tersedia di dalam data training.

(26)

4.4 Perbandingan Aplikasi Pengenalan Wajah Perbandingan aplikasi pengenalan wajah :

1. Pemecahan Masalah Pengenalan Citra Wajah Secara Realtime dengan Variasi Pose Menggunakan Metode Eigenfaces(Prasetyo, 2012)

2. Perancangan Program Aplikasi Pengenalan Wajah dengan Metode Orthogonal Laplacianfaces(Adiran, 2011)

3. Pengembangan Aplikasi Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Local Binary Pattern dengan Variasi Posisi Wajah(Jeffrey Joson, Ade Mahendra Lubis, Muhammad Zullidar, 2013)

Tabel 4.8 Perbandingan Aplikasi Pengenalan Wajah

No. Metode Platform

Jumlah Variasi Posisi Wajah

% Keakuratan

Maksimum Compiler

1. Fiherfaces Desktop 5 100% Microsoft Visual Studio 2012 Ultimate,

EmguCV

2. Eigenfaces Desktop 11 100% Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate,

EmguCV 3. Orthogonal

Laplacianfaces

Desktop 1 98.268% Ms Visual C# 2008 Express Edition &

Matlab R2010a 4. Local Binary

Pattern

Desktop 11 100% Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate,

OpenCV

Referensi

Dokumen terkait

Sistem pengenalan wajah adalah salah satu bagian dari pengolahan citra yang.. mengidentifikasi individu berdasarkan data yang diinputkan

Pengujian sistem pengenalan wajah dilakukan dengan mengidentifikasi nama dari data wajah yang sudah di training dan tingkat kegagalan paling rendah adalah di hidden layer

Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan metode Crashing with CPM dan Linear Programming, hasil yang ditampilkan memiliki beberapa perbedaan dari jumlah

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Komponen Database Citra Wajah Untuk melakukan proses pengenalan wajah dibutuhkan database training yang terdiri dari citra wajah 6

Pada Gambar 5(a) merupakan data uji untuk inputan berupa citra keabuan dengan posisi wajah mendekati frontal dan wajah telah berhasil terdeteksi, sedangkan pada

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Komponen Database Citra Wajah Untuk melakukan proses pengenalan wajah dibutuhkan database training yang terdiri dari citra wajah 6

Setelah seluruh rancangan di atas telah berhasil dikembangkan, maka sesuai dengan konsep dari desain industri, salah satu hal yang penting adalah merancang produk tersebut

Pada hasil perhitungan yang ditampilkan gambar 4.14 menunjukkan dari data yang di input kedalam aplikasi, untuk daya dukung vertikal yang dipikul untuk satu tiang sebesar 137,15 ton,